Professional Documents
Culture Documents
92-Article Text-131-1-10-20190409
92-Article Text-131-1-10-20190409
ABSTRAK
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara pendidikan
memerlukan layanan yang spesifik yang berbeda dengan anak-anak pada
umumnya. Keluarga adalah lingkungan terdekat dan utama dalam kehidupan anak
berkebutuhan khusus. kemampuan hidup anak berkebutuhan khusus akan sangat
ditentukan oleh peran serta dan dukungan penuh dari keluarga, sebab keluarga
adalah pihak yang mengenal dan memahami berbagai aspek dalam diri seseorang
dengan jauh lebih baik dari pada orang-orang yang lain. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pola asuh pada anak
berkebutuhan khusus.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasinya adalah
semua ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus di SLB Nurul Ikhsan Desa
Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Teknik Sampling yang
digunakan adalah total sampling, dengan jumlah 32 responden. Variabel yaitu
pengetahuan ibu tentang pola asuh pada anak berkebutuhan khusus. Instrument
yang digunakan adalah kuesioner. Data yang terkumpul diolah melalui editing,
coding, scoring dan tabulating.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan baik sebanyak 11 responden
(34,4%), pengetahuan cukup 12 responden (37,5%) dan pengetahuan kurang 9
responden (28,1%).
Karena masih kurangnya pengetahuan ibu tentang pola asuh diharapkan
Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri lebih giat lagi untuk meningkatkan
penyuluhan bagi ibu mengenai pola asuh pada anak berkebutuhan khusus serta ibu
lebih aktif dalam mencari informasi dari berbagai sumber misalnya media massa
maupun media elektronik.
PENDAHULUAN
Tidak setiap anak mengalami diri seseorang dengan jauh lebih baik
perkembangan normal. Banyak di dari pada orang-orang yang lain.
antara mereka yang dalam (Heward, 2003).
perkembangannya mengalami Upaya mengoptimalkan
hambatan, gangguan, kelambatan, atau perkembangan anak dan remaja
memiliki faktor-faktor resiko sehingga berkebutuhan khusus tidak lain adalah
untuk mencapai perkembangan optimal dengan memberikan pendidikan dan
diperlukan penanganan atau intervensi latihan yang dibutuhkan, baik yang
khusus. Kelompok inilah yang terkait dengan kemampuan hidup
kemudian dikenal sebagai anak sehari-hari, materi akademis, maupun
berkebutuhan khusus. (Suparno, 2007). ketrampilan kerja. Pendidikan untuk
Angka anak dengan kebutuhan khusus individu berkebutuhan khusus ini
memang belum terdata secara akurat dikenal dengan istilah Pendidikan Luar
dan spesifik. Namun secara umum, bila Biasa (PLB). (Hunt dan Marshall,
menarik dari asumsi PBB (Persatuan 2005). Dengan ketidaktahuan ibu
Bangsa-Bangsa atau United Nations) tentang pola asuh yang tepat bagi anak
yang memperkirakan bahwa paling berkebutuhan khusus maka dapat
sedikit 10% anak usia sekolah menyebabkan anak berkebutuhan
menyandang kebutuhan khusus. khusus tidak mendapatkan pola asuh
Sebesar 30% anak atau sekitar 40 juta sesuai dengan kemampuan dan
anak Indonesia diperkirakan memiliki potensinya, sehingga anak
gangguan perkembangan serta berkebutuhan khusus tidak dapat
memiliki kebutuhan khusus. Jumlah berkembang dan tidak dapat hidup
anak berkebutuhan khusus di Indonesia secara mandiri di kemudian hari, oleh
setiap tahunnya mengalami tren karena itu maka sebaiknya orang tua
peningkatan. lebih memperhatikan anak-anaknya
Pada Hari Autis Sedunia bulan selain memberi pendidikan yang tepat
April 2010, diketahui bahwa prevalensi orang tua juga harus menerapkan pola
anak berkebutuhan khusus saat ini asuh yang tepat pada anak
mencapai 10 anak dari 100 anak. berkebutuhan khusus.
Berdasarkan data ini menunjukkan Berdasarkan uraian dari latar
10% populasi anak-anak adalah anak belakang diatas maka penulis tertarik
berkebutuhan khusus dan mereka harus dan ingin mengetahui “Gambaran
mendapatkan pelayanan khusus. Pengetahuan Ibu tentang Pola Asuh
(Wordpress, 2010). Efektivitas Pada Anak Berkebutuhan Khusus di
berbagai program penanganan dan SLB Nurul Ikhsan Desa Ngadiluwih
peningkatan kemampuan hidup anak Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri”.
berkebutuhan khusus akan sangat
ditentukan oleh peran serta dan
dukungan penuh dari keluarga, sebab
keluarga adalah pihak yang mengenal
dan memahami berbagai aspek dalam
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini yang Ikhsan Desa Ngadiluwih Kec.
digunakan adalah deskriptif. Penelitian Ngadiluwih Kab. Kediri berjumlah 32.
deskriptif bertujuan untuk Sampel yang digunakan dalam
mendeskripsikan (memaparkan) penelitian ini adalah ibu yang
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada mempunyai anak berkebutuhan khusus
masa kini. Deskriptif peristiwa di SLB Nurul Ikhsan di Desa
dilakukan secara sistematik dan lebih Ngadiluwih Kec. Ngadiluwih Kab.
menekankan pada data faktual dari Kediri berjumlah 32 responden.
pada penyimpulan. Fenomena disajikan Cara pengambilan sampel yang
secara apa adanya. digunakan dalam penelitian ini adalah
Dalam penelitian ini, peneliti total sampling. Total sampling yaitu
hanya akan menggambarkan cara pengambilan sampel dengan
pengetahuan ibu tenatang pola asuh mengambil semua anggota populasi
pada anak berkebutuhan khusus di SLB sampel. (Hidayat, 2012 : 83). Variabel
Nurul Ikhsan Desa Ngadiluwih Kec. dalam penelitian ini adalah variabel
Ngadiluwih Kab. Kediri. Populasi yang tunggal yaitu pengetahuan ibu tentang
digunakan dalam penelitian ini adalah pola asuh pada anak berkebutuhan
semua ibu yang mempunyai anak khusus.
berkebutuhan khusus di SLB Nurul
DISKUSI
1. Pengetahuan Ibu Tentang Pola Asuh Pada Anak Berkebutuhan Khusus
di SLB Nurul Ikhsan Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngadiluwih
Kabupaten Kediri
1 Baik 11 34
2 Cukup 12 38
3 Kurang 9 28
Jumlah 32 100
Dari hasil penelitian menunjukkan sumber yang terpercaya dalam hal ini
responden di SLB Nurul Ikhsan Desa adalah guru yang mengajar di sekolah
Ngadiluwih didapat 17 responden maka informasi tersebut lebih mudah
(53%) memiliki pengetahuan baik. 49 diserap oleh ibu, sehingga ibu
Sikap seseorang ditentukan oleh dua mempunyai pengetahuan yang baik
aspek yaitu aspek positif dan aspek tentang pola asuh pada anak
negatif tentang suatu objek, dimana berkebutuhan khusus. Dari data didapat
sebanyak 18 responden (56%) pernah hasil penelitian terbayak ibu memiliki
mendapatkan informasi mengenai pola pekerjaan IRT dengan jumlah 17
asuh pada anak berkebutuhan khusus. responden (53%).
Informasi yang telah didapat kemudian Dengan demikian ibu dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari, hal memberikan perhatian yang lebih
ini sesuai dengan teori Notoatmodjo banyak kepada anak-anaknya. Ibu lebih
(2003) aplikasi diartikan sebagai banyak waktu bersama anak-anak di
kemampuan untuk menggunakan rumah, sehingga ibu mengetahui
materi yang telah dipelajari pada situasi kebutuhan anak dan mengetahui
atau kondisi riil (sebenarnya). perkembangan anak.
Ibu yang mayoritas mempunyai
pengetahuan yang baik dipengaruhi
oleh berbagai informasi yang didapat.
Dimana informasi diberikan oleh
Simpulan
1. Pengetahuan akseptor KB aktif 3. Pengetahuan ibu tentang faktor-
tentang kontrasepsi implant dalam faktor yang mempengaruhi pola
kategori baik adalah 18 responden asuh adalah cukup (38%)
Pengetahuan ibu tentang 4. Pengetahuan ibu tentang prinsip
pengertian pola asuh adalah cukup dasar layanan anak berkebutuhan
(53%) khusus adalah baik (53%)
2. Pengetahuan ibu tentang jenis pola
asuh adalah cukup (44%)
DAFTAR PUSTAKA