You are on page 1of 18

MAKALAH

MANAJEMEN PROYEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Operasional

Dosen Pengampu :

Ibu Suci Puji Lestari, M.M.

MANAJEMEN G KEL 6

Ari (20210101272)

Mega Putri Santiva (20210101283)

Endah Dapidah (20210101285)

Husnul Amal (20210101292)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manajemen
Pemasaran ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pengantar Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang motivasi bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Suci Puji Lestari, M.M. selaku dosen
pengampu sekaligus dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Operasional yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 8 Oktober 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
A. Pengertian Proyek.....................................................................................................................3
B. Manajemen Proyek....................................................................................................................3
1. Siklus Manajemen Proyek......................................................................................................4
2. Perencanaan dan Penjadwalan Proyek..................................................................................6
3. Penjadwalan proyek dalam bidang........................................................................................6
C. Teknik Manajemen Proyek........................................................................................................6
D. Menentukan Jalur Kritis/CPM (Critical Path Method)................................................................9
1. Sejarah CPM.........................................................................................................................10
2. Terminologi dalam CPM.......................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manajemen adalah Aktivitas yang meliputi perencanaan pengorganisasian. pelaksanaan dan


kepemimpinan, serta pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dimiliki suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Proyek merupakan Suatu kegiatan
sementara yang dilakukan atau yang berlangsung dalam waktu terbatas dengan alokasi
sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk (deliverable) yang
kriterianya telah digariskan dengan jelas

Semakin maju peradaban manusia, semakin cangih dan kompleks proyek yang dikerjakan
dengan melibatkan pengguna sumberdaya dalam bentuk tenaga manusia, material dan dana
yang jumlahnya bertambah besar. Duringi pula dengan semakin ketat kompetisi
penyelenggaraan proyek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga dibutuhkan cara
pengelolaan, metoda serta teknik yang paling baik sehingga pengunaan sumber daya benar
benar efektif dan efisien sehingga dibutuhkan manajemen proyek Dengan kata lain
manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari pendekatan penggelolaan yang sesuai
dengan tuntutan dan sifat kegiatan proyek suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan
kegiatan operasional rutin. Manajemen Proyek berbeda dengan manajemen klasik yang
berhasil menggelola kegiatan operasional Hal ini karena beberapa prilaku proyek yang penuh
dinamika dan adanya perubahan cepat.

B. Rumusan Masalah

1 Apa itu proyek?

2 Apa pengertian dan Manajemen Proyek?

3 Bagaimanakah Teknik Manajemen Proyek itu?

4 Bagaimana cara menentukan jalur kritis?

C. Tujuan

1 Untuk mengetahui definisi dari proyek

2 Untuk mengetahui apa itu Manajemen Proyek

1
3 Untuk mengetahui bagaimana Teknik Manajemen Proyek tersebut. 13.4 Untuk mengetahui
cara menentukan Jalur Kritis

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Proyek

Menurut Project Management Institute (2013) Sebuah proyek adalah usaha sementara
yang dilakukan untuk menciptakan produk layanan, atau hasil yang unik Sifat sementara dan
proyek menunjukkan bahwa sebuah proyek memiliki awal dan akhir yang pasti. Menurut
Heizer, Render & Munson (2017) Proyek dapat didefinisikan sebagai serangkaian tugas
terkait yang diarahkan pada suatu hasil utama.

Menurut Stevenson dalam bukunya Operations Management (2015) Proyek


merupakan, operasi satu kali yang dirancang untuk mencapai seperangkat tujuan tertentu
dalam kerangka waktu yang terbatas. Berdasarkan definisi para ahli tersebut, peneliti
menyimpulkan definisi proyek adalah serangkaian tugas atau pekerjaan yang memiliki tujuan
untuk mencapai suatu hasil utama dalam kerangka waktu yang terbatas.

B. Manajemen Proyek

Menurut Project Management Institute (2013) mengatakan bahwa, "Manajemen


proyek adalah penerapan pengetahuan keterampilan, peralatan, dan teknik dalam Kegiatan
Proyek untuk memenuhi persyaratan proyek. Sedangkan menurut Tita Deitiana (2011) dalam
bukunya Manajemen Operasional Strategi dan Analisa Service dan Manufaktur mengatakan
bahwa "Manajemen proyek dapat diartikan sebagai sederetan aktivitas yang diarahkan pada
suatu hasil dimana jangka waktu penyelesaian di tentukan Suatu proyek dengan proyek
lainnya mempunyai keunikan masing-masing, sehingga untuk menanganinya perlu dibentuk
suatu organisasi proyek "Menanganinya perlu dibentuk suatu organisasi proyek Menurut
Render. Stair & Hanna (2012) mengatakan bahwa manajemen proyek bisa digunakan untuk
mengelola proyek yang kompleks. Dan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen
proyek adalah sebuah ilmu dalam hal perencanaan, pengorganisasian pengelolaan
(menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek dengan lebih
efisien dan lebih baik.

Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkungan


kerja, waktu, biaya dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan
kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek.

3
Karakteristik yang membedakan manajemen proyek dengan manajemen yang lain adalah:

1. Orientasi tujuan

2. Batas waktu

3. Keunikan

4. Adakan perubahan berencana

5. Pemantapan diri 6 Multi-disiplin

1. Siklus Manajemen Proyek


Siklus Manajemen Proyek (SMP) adalah istilah yang digunakan pada proses
perencanaan dan pengelolaan proyek program dan organisasi SMP didasarkan pada suatu
siklus hidup proyek yang memastikan semua aspek suatu proyek dipertimbangkan. Nilai
terpenting metode SMP adalah bahwa aspek-aspek suatu proyek diperhitungkan ulang di
sepanjang siklus proyek untuk memastikan bahwa bila telah terjadi perubahan apapun
semuanya dimasukkan ke dalam rancang bangun proyek SMP mencakup sejumlah perangkat
perencanaan yang kemudian dimasukkan ke dalam Kerangka Acuan Logis (KAL) yang
umumnya lebih dikenal sebagai log frame, dari kata logical framework. KAL adalah sebuah
tabel yang menyajikan suatu ringkasan rencana proyek. Proses perencanaan dan pengelolaan
proyek dapat digambar sebagai suatu siklus. Setiap tahap dari proyek menuntun ke tahap
berikutnya sebagai berikut

1) Identifikasi

Untuk mengidentifikasi apa yang akan menjadi pusat perhatian proyek perlu mencan
tahu siapa yang seharusnya memperoleh manfaat dan apa kebutuhan mereka. Suatu 'penilaian
kebutuhan akan memberi gambaran umum tentang masalah-masalah masyarakat. Suatu
penilaian kapasitas akan mengidentifikasi masalah mana yang akan ditangani oleh proyek
yang direncanakan

2) Rancang Bangun

Pada waktu telah diputuskan untuk melanjutkan suatu proyek, kita dapat mulai
memikirkannya secara terperinci Hal mi mencakup riset lebih lanjut tentang masyarakat yang
terpengaruh oleh suatu masalah dan bagaimana pengaruh itu bagi mereka. Kita juga perlu
mempertimbangkan risiko pada proyek dan bagaimana kita akan mengukur kinerja proyek.

4
3) Implementasi

Sewaktu proyek dilaksanakan adalah penting untuk memonitor dan meninjau kembali
kemajuan proyek dan perubahan-perubahan dan luar yang mempengaruhinya Rencana-
rencana proyek hendaknya disesuaikan bila perlu

4) Evaluasi

Evaluasi hendaknya dilakukan pada atau setelah proyek diselesaikan. Evaluasi dapat
dilakukan beberapa bulan atau tahun setelah proyek selesai untuk menilai dampak jangka
panjang dan keberlanjutannya

5) Pembelajaran

Sementara siklus proyek adalah suatu cara yang bermanfaat untuk menentukan tahap
tahap suatu proyek, tetapi mempunyai suatu kekurangan yaitu membuat kelihatannya seperti
satu perangkat mengikuti yang berikutnya. Kenyataannya, beberapa perangkat dapat
digunakan sekaligus pada satu tahapan proyek Perangkat-perangkat itu hendaknya diulang-
ulang selama masa hidup proyek untuk memastikan bahwa perubahan-perubahan yang
mungkin mempengaruhi keberhasilan proyek sudah diperhitungkan Temuan-temuan juga
harus digunakan untuk pembelajaran bagi organisasi untuk meningkatkan proyek-proyek
yang lain.

Menurut Tita Deitiana (2011) terdapat 3 tahap yang harus dilakukan dalam
manajemen proyek yaitu:

1) Perencanaan (Planning) Mencakup penetapan sasaran, pendefinisian proyek dan


organisasi tim
1. Penjadwalan (Schedulling) Menghubungkan antara tenaga kerja, uang, bahan yang
digunakan dalam proyek
2. Pengendalian (Controlling) Pengawasan sumber daya, biaya, kualitas dan budget. jika
perlu merevisi, ubah rencana, menggeser atan mengelola ulang sehingga tepat waktu
dan biaya.

5
2. Perencanaan dan Penjadwalan Proyek
Menurut Tiata Deitiana (2011). Untuk mengerjakan beberapa proyek sekaligus,
seperti yang terjadi di beberapa perusahaan besar, makan cara yang efektif untuk menugaskan
tenaga kerja dan sumber daya secara fisik adalah melalui organisasi proyek. Maka organisasi
akan bekerja secara baik apabila

1. Pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus

2. Pekerjaan unik atau tidak biasa dalam organisasi yang ada

3. Pekerjaan terdiri dari tugas yang kompleks dan saling berhubungan serta memerlukan
keterampilan khusus

4. Proyek bersifat sementara tetapi penting bagi organisasi

5. Proyek meliputi hampir semua lini organisasi

3. Penjadwalan proyek dalam bidang


1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek

2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan

3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan

4. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal
kritis pada proyek

C. Teknik Manajemen Proyek

Untuk menentukan penentuan proses perencanaan dan pengendalian proyek maka


digunakanlah dua metode atau teknik dalam manajemen proyek yaitu PERT dan CPM
Menurut Tiata Deitiana (2011) PERT (Program Evaluation Review Technique) adalah teknik
manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk tiap kegiatan. Sedangkan
CPM (Critical Path Method) adalah teknik manajemen proyek yang menggunakan hanya satu
faktor waktu per kegiatan.

Menurut Tiata Deitiana (2011), Kerangka pemikiran PERT dan CPM mengikuti enam
langkah dasar yaitu

1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan

6
2. Membangun hubungan antar kegiatan Memutuskan hubungan mana yang harus lebih dulu
dan mana yang mengikuti yang lain.

3. Menggambarkan network keseluruhan proyek

4. Menetapkan perkiraan waktu dan biaya tiap kegiatan

5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang disebut jalur kritis

6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian


proyek.

Critical Path Method (CPM) dan Project Evaluation and Review Technique (PERT)
adalah alat utama untuk manajemen proyek CPM dan PERT adalah jaringan yang
menunjukkan hubungan aktivitas sebuah proyek dengan waktu aktivitas. Dengan metode
tersebut dapat menunjukan waktu penyelesaian proyek yang merupakan jalur terpanjang
dalam jaringan dan dapat memberikan informasi terkait lainnya tentang aktivitas tersebut
seperti slack time, earliest start dan end time (Amer Boushaala, 2013).

Menurut Stevenson (2015) PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan
CPM (Crincal Path Method) adalah 2 teknik yang paling umum untuk perencanaan dan
koordinasi proyek besar. Dengan menggunakan PERT dan CPM seorang manajer bisa
mendapatkan

1. Tampilan grafis dari kegiatan proyek

2. Perkiraan berapa lama durasi pengerjaan proyek

3. Indikasi kegiatan mana yang paling penting untuk penyelesaian proyek secara tepat waktu

4. Indikasi berapa lama aktivitas bisa tertunda tanpa menunda proyek keseluruhan

Perbedaan pokok antara CPM dan PERT ialah bahwa CPM memasukkan konsep
biaya dalam proses perencanaan dan pengendalian sedangkan dalam PERT besanya biaya
berubah-ubah (uncertainty) sesuai dengan lamanya waktu dari semua aktivitas yang terdapat
dalam suatu proyek. Biasanya metode PERT digunakan untuk proyek penelitian atau Berikut
ini terdapat perbedaan antara CPM dan PERT yaitu pengembangan produk baru dengan
tingkat ketidakpastian yang tinggi.

7
Berikut terdapat perbedaan antara CPM dan PERT yaitu:

CPM PERT
Menggunakan 1 waktu yang sudah pasti Menggunakan 3 jenis waktu yaitu Optimistic,
(Determinitic) Pesimistic, Most likely
CPM digunakan untuk menjadwalkan dan PERT digunakan pada perencanaan dan
mengendalikan aktivitas yang sudah pernah
pengendalian proyek yang belum pernah
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya
setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh dikerjakan
evaluator
CPM menekankan ketepatan biaya PERT ditekankan pada ketepatan waktu.
sebab dengan penyingkatan waktu maka
biaya proyek turut mengecil
CPM menggunakan event oriented dimana PERT menggunakan activity oriented dimana
anak panah memnunjukan peristiwa tanda panah adalah tata aktivitas

Menurut Heizer, Render & Munson (2016) mengatakan bahwa ada 6 langkah dalam
melakukan metode PERT dan CPM yaitu:

1. Menentukan proyek dan semua kegiatan atau tugasnya

2. Mengembangkan hubungan antar aktivitas, aktivitas mana yang harus didahului

3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas

4. Menetapkan perkiraan waktu dan biaya untuk setiap aktivitas

5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang disebut jalur kritis

6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menjadwalkan, memantau dan


mengendalikan proyek

Menurut Heizer, Render & Munson (2016) PERT dan CPM sangat penting karena
akan menjawab pertanyaan sebagai berikut

1. Kapan keseluruhan proyek akan berakhir

2. Apa saja aktivitas kritikal dalam proyek yang tidak boleh ditunda dan jika ditunda akan
menyebabkan keterlambatan

8
3. Aktivitas mana yang tidak merupakan kritikal yang jika terlambat tidak akan mengganggu
keseluruhan proyek.

4. Berapa probabilitas proyek akan selesai tepat pada waktu yang sudah ditentukan

5. Dalam waktu tertentu, apakah proyek terjadwal, mengalami keterlambatan atau terlalu
cepat dari jadwalnya.

6. Pada waktu tertentu, apakah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran, kurang atau
melebihi anggaran yang sudah ditetapkan

7. Apakah sumber yang tersedia dapat menyelesaikan proyek tepat waktu

8. Jika proyek ingin dipercepat dalam beberapa waktu, keputusan apa yang bisa dilakukan
untuk menyelesaikan proyek dengan cepat dan mengoptimalkan biaya

D. Menentukan Jalur Kritis/CPM (Critical Path Method)

Critical Path Method atau metode jalur kritis merupakan salah satu metode yang
digunakan dalam manajemen suatu proyek Berikut pengertian Critical Path Method menurut
beberapa ahli.

1. Menurut Heizer, Render & Munson (2016) CPM adalah sebuah teknik manajemen proyek
yang menggunakan 1 jenis waktu per aktivitas, CPM mengasumsikan bahwa waktu kegiatan
diketahui pasti sehingga hanya memerlukan satu perkiraan waktu untuk tiap kegiatan inilah
perbedaan utamanya dengan metode PERT.

2. Menurut Russell dan Taylor (2011) CPM adalah suatu jaringan yang terdiri dari cabang-
cabang dan simpul-simpul yang mencerminkan aktivitas atau suatu proyek atau operasi dan
simpul-simpul melambangkan awal dan akhir suatu aktivitas.

3. Menurut Stevenson (2014) CPM merupakan teknik untuk merencanakan dan


mengkoordinasikan proyek besar dan mengestimasi aktivitas secara deterministic dimana
perkiraan waktu dibuat dengan kepercayaan sangat tinggi dan sehingga memiliki aktualitas
yang cukup pasti.

4. Menurut Sunita & Snigdha (2013) metode jalur kritis CPM adalah teknik jaringan yang
umum digunakan untuk memfasilitasi perencanaan penjadwalan dan pengendalian proyek
secara terpadu dengan tujuan untuk menyelesaikannya dalam batasan waktu yang diberikan

9
Ini menyediakan perangkat manajerial yang berfungsi sebagai alat untuk memenuhi berbagai
kebutuhan seperti perancangan sistem perencanaan dan pengendalian.

Berdasarkan pengertian mengenai CPM dari para ahli, dapat disimpulkan bahwa CPM
merupakan suatu teknik untuk memanajemen proyek yang menghasilkan jalur kritis.
menggunakan satu jenis perkiraan waktu dengan tingkat kepercayaan yang tinggi sehingga
bersifat deterministic karena keakuratannya.

1. Sejarah CPM
CPM dikembangkan di akhir tahun 1950-an oleh James E. Kelley dari Remington
Rand dan Morgan R. Walker dari DuPont Mereka berusaha mencari jalan untuk mengurangi
biaya yang terkait dengan penghentian dan pembukaan kembali pabrik karena penjadwalan
yang tidak efisien. Dengan memastikan bahwa tugas-tugas yang tepat dilakukan pada waktu
yang tepat, alih-alih menambah masalah dengan tenaga kerja tambahan, mereka menemukan
bahwa pembengkakan biaya dapat dihindan

Kelley dan Walker menerbitkan makalah tentang penelitian mereka di tahun 1959,
meski DuPont pindah dari teknik ini setelah tim manajemen yang bertanggung jawab atas hal
tersebut berubah Sekitar waktu yang sama, AL AS dan Booz Allen Hamilton
mengembangkan teknik yang serupa, PERT (Program Evaluation and Review Technique)
yang dari situlah istilali "jalur kritis" im berasal. Faktanya, analisis jalur kritis berakar dalam
beberapa teknik DuPont sejak awal 1940-an saat memberi kontribusi pada kesuksesan Proyek
Manhattan

Meski minat DuPont dalam metode jalur kritis telah memudar di awal 1960-an.
beberapa perusahaan lain mulai menggunakannya untuk mengawasi proyek-proyek besar.
termasuk Mauchly Associates dan Catalytic Construction. Pada awalnya, akses ke komputer
mainframe yang berukuran raksasa spesialis diperlukan untuk menggunakan CPM Akibatnya,
biaya dalam contoh jalur kritis dalam manajemen proyek menjadi penghambat masuk yang
signifikan Namun demikian, setelah revolusi PC dan inovasi dalam perangkat
keras/perangkat lunak komputer memungkinkan manajemen jadwal pada komputer desktop
standar, penggunaan jalur kritis menjadi lebih tersebar

10
2. Terminologi dalam CPM
Pada metode CPM terdapat dua buah perkiraan waktu dan biaya untuk setiap kegiatan
yang terdapat dalam jaringan Kedua perkiraan tersebut adalah perkiraan waktu penyelesaian
dan biaya yang sifatnya normal (normal estomate) dan perkiraan waktu penyelesaian dan
biaya yang sifatnya dipercepat (crash estimate). Dalam menentukan perkiraan waktu
penyelesaian akan dikenal istilah jalur kritis, jalur yang memiliki rangkaian-rangkaian
kegiatan dengan total jumlah waktu terlama dan waktu penyelesaian proyek yang tercepat.
Sehingga dapat dikatakan bahwa jalur kritis berisikan kegiatan-kegiatan kritis dari awal
sampai akhir jalur Seorang manajer proyek harus mampu mengidentifikasi jalur kritis dengan
baik sebab pada jalur ini terdapat kegiatan yang jika pelaksanaannya terlambat maka akan
mengakibatkan keterlambatan seluruh proyek. Dalam sebuah jaringan kerja dapat saja terdiri
dari beberapa jalur kritis

1. Menentukan Waktu Penyelesaian

Dalam melakukan perhitungan penentuan waktu penyelesaian digunakan beberapa


terminologi dasar berikut

a. E (Earliest Event Occurence Time)

Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa

b. L (Latest Event Occurence Time)

Saat paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu peristiwa terjadi

c. ES (Earliest Activity Start Time)

Waktu mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu mulai dinyatakan dalam maka waktu ini
adalah jam paling awal kegiatan dimulai

d. EF (Earliest Activity Finish Time)

Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan EF suatu kegiatan terdahulu - ES kegiatan
berikutnya

e. LS (Latest Activity Start Time) Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa
memperlambat proyek secara keseluruhan

f. LF (Latest Activity Finish Time)

11
Waktu paling lambat kegiatan diselesaikan tanpa memperlambat penyelesaian proyek

g. (Activity Duration Time)

Kurun waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan (hari, minggu, bulan)

2. Cara Perhitungan

Dalam perhitungan waktu juga digunakan tiga asumsi dasar yaitu: Pertama, proyek
hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish). Kedua, saat tercepat
terjadinya initial event adalah hari ke-nol. Ketiga, saat paling lambat terjadinya terminal
event adalah LS - ES

Adapun cara perhitungan dalam menentukan waktu penyelesaian terdiri dari dua
tahap yaitu perhitungan maju (forward computation) dan perhitungan mundur (backward
computation).

1) Hitungan Maju

Dimulai dari Start (minal event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu
penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF) dan waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES)

2) Hitungan Mundur

Dimulai dan Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu
kegiatan (LF) dan waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS)

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack
atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah
jaringan kerja. Dimana, terdapat dua macam jenis Slack yaitu Total Slack dan Free Slack.
Untuk melakukan perhitungan maju dan mundur maka lingkaran atau event dibagi menjadi
beberapa bagian yaitu:

12
Keterangan

A = ruang untuk simbol atau nama event

2 = ruang untuk durasi suatu event

ES = ruang untuk menunjukkan waktu mulai paling awal terjadinya event

EF=ruang untuk menunjukkan waktu selesai paling awal terjadinya event

LS-ruang untuk menunjukkan waktu nilai paling lambat terjadinya event

LF-ruang untuk menunjukkan waktu selesai paling lambat terjadinya event

13
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Proyek adalah serangkaian tugas atau pekerjaan yang memiliki tujuan untuk mencapai suatu
hasil utama dalam kerangka waktu yang terbatas. Manajemen proyek adalah sebuah ilmu
dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian),
untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek dengan lebih efisien dan lebih baik .Siklus
Manajemen Proyek (SMP) adalah istilah yang digunakan pada proses perencanaan dan
pengelolaan proyek program, dan organisasi. SMP didasarkan pada suatu siklus hidup proyek
yang memastikan semua aspek suatu proyek dipertimbangkan. Terdapat dua metode atau
teknik dalam manajemen proyek yaitu PERT dan CPM PERT(Program Evaluation Review
Technique) adalah teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga perkiraan waktu untuk
tiap kegiatan Sedangkan CPM (Crincal Path Method) adalah teknik manajemen proyek yang
menggunakan hanya satu faktor waktu per kegiatan. CPM merupakan suatu teknik untuk
memanajemen proyek yang menghasilkan jalur kritis, menggunakan satu jenis perkiraan
waktu dengan tingkat kepercayaan yang tinggi sehingga bersifat deterministic karena
keakuratannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Heizer. Jay & Barry Render (2017) Manajemen Operast - Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan 11th ed. Jakarta Salemba Empat

Llibrary binus.ac.id

Repository dinus.ac.id/docs/ajar/materi_cpm_dan_contoh soal

Schroeder, Roger G (2014) Operations Management Contemporary Concepts and Caces. 3th
ed. McGraw-Hill (Schr).

15

You might also like