You are on page 1of 16

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu apapun. Tidak
lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
laporan ini. Dalam penyusunan laporan ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi sempurnanya laporan ini.

 Akhirnya, kami menyadari bahwa Makalah Kelistrikan Mobil ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran untuk perbaikannya sangat diharapkan dan
sebelumnya penulis  tak lupa mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Kebasen, 31 Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

 A. Latar Belakang ...................................................................... 1


 B. Rumusan Masalah ................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 4

 A. Pengertian Kelistrikan Mobil..................................................... 4


 B. Komponen Kelistrikan Bodi Mobil ............................................. 4
 C. Sistem Kelistrikan Pada Mobil................................................... 5
 D. Sistem Kelistrikan Pada Bodi Bagian Dalam ............................... 5
 E. Cara Sistem Kerja Kelistrikan Mobil .......................................... 11
 F. Sistem Kelistrikan Body .......................................................... 12

BAB III PENUTUP ............................................................................... 14

 A. Simpulan .............................................................................. 14
 B. Saran .................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELANG MASALAH


Pada  zaman modern kendaraan pada roda 4 sudah banyak di produksi oleh pabrik-pabrik
otomotif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya alat transportasi yang membutuhkan.
Kendaraan roda 4 aatau alat transportasi membutuhkan peralatan-peralatan alat kunci agar montir-
montir  dapat bekerja dengan lancer. Apa bila kendaraan tidak pernah di rawat maka kendaraan itu
sendiri terjadi kerusakan dan bila kendaraan sudah rusak maka kendaraan membutuhkan  perbaikan
dari bengkel-bengkel yang tersedia biaya  yang sesuai dengan kerusakan pada kendaraan  maka dari
itu kendaraan perlu  mendapatkan perawatan yang baik intensip agar bkendaraan tidak rusak.
Mobil yang sering kita lihat sehari-hari meluncur di jalan raya yang terdiri dari beraneka ragam
bentuk dan jenisnya  itu merupakan kendaraan yang dirancang ssebagai pengganti kereta yang
ditarik oleh kuda. Secara umum mobil merupakan jenis alat transportasi yang dapat berjalan bebas
di darat dengan menggunakan roda atau sejenisnya yang dilengkapi dengan alat penggerak yang
berupa motor. Dari komponen-komponen tersebut, ditemukanlah kendaraan yang
disebut mobil. Istilah  mobil  sebenarnya berasal dari  kata automobile (‘o-to-mo-bi:l) dan sering
disebut auto. Di negara-negara lain ada juga yang menyebut motor car atau car.
Sejarah mobil, sejak jaman dahulu orang selalu berusaha mencari alternatif lain sebagai pengganti
kereta berkuda karena dianggap kurang praktis. Berbagai macam cara diusahakan diantaranya
seperti yang dilakukan oleh simon steven  seorang sarjana bangsa Belanda yang pada tahun 1600-an
membuat Sailing Chariot yaitu sebuah kereta yang tidak ditarik oleh kuda tetapi digerakkan oleh
tenaga angin, dengan bantuan sebuah layar. Cara ini walaupun cukup ekonomis tapi masih jelas
kurang praktis karena sangat tergantung pada arah angin. Demikian keadaan itu bertahan hingga
lebih dari 160 tahun. Pada tahun 1760-an James Watt seorang ahli mekanik dari Inggris berhasil
menciptakan mesin uap (steam engine). Keberhasilan tersebut mendapat sambutan di mana-mana.
Mulai saat itulah terjadi revolusi secara besar-besaran di bidang industri, dimana pengguna mesin
uap mulai menguasai segala lapangan teknik dan sejak itu terlihat adanya kemungkinan untuk
memesang mesin penggerak tersebut sebagai pengganti kuda pada kereta. Selanjutnya pada tahun
1801 Richard Trevithick ahli mesin lainnya dari Inggris berhasil membuat mobil uap yang pertama.
Penggunaan mesin uap yang relatif besar dan berat tersebut oleh Isaac de Rivas dianggap kurang
praktis dan kurang efisien, maka pada tahun 1805 dia berusaha membuat mobil kecil dan ringan
dengan mesin jenis yang lain yaitu mesin-letup (explosion engine) tapi hasilnya juga masih kurang
memadai. Demikian pula halnya dengan Samuel Brown yang pada tahun 1826 membuat mobil

1
dengan mesin-gas (gas-engine) yang masih kurang efisien dan sangat mahal. Dalam tahun 1858 J.J.
Etienne Lenoir seorang ahli teknik di Perancis berhasil menciptakan mesin gas yang cukup ringan
walaupun masih kurang efisien tapi mendapat sambutan yang baik dan laku keras terutama di
daratan Eropa. Selanjutnya pada tahun 1860 dia dapat membuat sebuah mobil yang kompak yaitu
menggunakan motor bakar yang ringan tersebut. Dibandingkan dengan mesin modern, gas di dalam
silinder mesin Lenoir ini tidak ditekan (kompresi) tapi dibakar dengan tekanan atmosfir hingga
efisiensinya sangat rendah. Meskipun demikian mesin ini sangat populer. Karena mesin Lenoir
yang bekerja tanpa adanya proses kompresi tersebut tidak dapat menghasilkan daya dengan efisiensi
yang tinggi, maka seorang sarjana Perancis lainnya yaitu Alphonse Beau de Rochas  pada tahun
1862 mengemukakan pendapat bahwa pada mesin tersebut perlu dilakukan kompresi terlebih
dahulu sebelum gas dibakar. Pendapat ini kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli mesin
Jerman NikolusA. Otto, Wilhelm Otto, dan Eugen Langen yang kemudian berhasil menciptakan
prinsip kerja motor dengan siklus empat langkah. Hal ini baru dapat diwujudkan pada tahun 1876
dimana kemudian dapat dibuat mesin-gas dengan siklus empat langkah tersebut. Selanjutnya pada
tahun 1879 Dugald Clark (Inggris) berhasil menciptakan mesin gas dengan siklus dua langkah yang
mana mesin ini menjadi sangat  sederhana dan praktis dan juga murah harganya karena tidak
menggunakan katup-katup yang sangat rumit bentuk dan susunannya. Inovasi dunia permobilan
tidak hanya mencakup mesinnya saja, tetapi juga pada konstruksi-konstruksi mekanisme lainnya.
Pada tahun 1881 Panhard-Levassor berhasil membuat mobil dengan alat pengatur kecepatan yang
disebut persneling sehingga kecepatan jalannya mobil dapat lebih terkendali. Perkembangan
berikutnya mobil-mobil beroda empat mulai dipopulerkan oleh Karl Benz pada tahun
1885  dan Daimler 1886. Dalam tahun 1886 itu pula mulai diperkenalkan mobil dengan
menggunakan tenaga penggerak mesin bensin oleh Daimler.  Pada tahun 1888 John B.
Dunlop seorang dokter hewan mencoba menuangkan idenya. Dia membuat roda sepeda yang pada
bagian kelilingnya diberi balon udara kemudian ditutup dengan kanvas yang dipaku pada roda yang
terbuat dari kayu tersebut. Hal ini mungkin diilhami oleh roda udara (aeril wheel) yang diciptakan
oleh R. W. Thomson pada tahun 1845. Ternyata roda yang kemudian dikenal dengan ban-pompa
(pneumatic tyre) ini dapat membuat pengendaraan sepeda menjadi lebih baik. Goncangan-
goncangan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan yang tidak rata menjadi sangat
berkurang. Hal ini kemudian dicoba juga pada mobil dan pada tahun 1890 W. E. Barlett
memperkenalkan ban yang terdiri dari dua bagian yang  terpisah yaitu ban dalam dan ban luar
seperti yang dikenal sekarang.  Dalam tahun 1898 Dr. Rudolf Diesel seorang insinyur mesin dari
Augsburg, Jerman berhasil menciptakan motor-bakar dengan efisiensi kerja yang tinggi dan tanpa
menggunakan alat penyala yang kemudian dikenal dengan mesin-Diesel (Diesel engine). Dalam
mewujudkan karyanya ini Diesel bekerjasama dengan“Maschinenfabrik-Augsburg-Nurnberg

2
aktiengesellschaft”(M.A.N). Mesin diesel ini sangat besar pengaruhnya pada perkembangan mobil
pada dekade berikutnya terutama setelah Robert Bosch berhasil menciptakan alat penyemprot bahan
bakar mekanik yang sederhana yang memungkinkan dibuatnya mesin diesel dengan ukuran yang
lebih kecil sehingga dapat juga digunakan pada mobil.   Pada tahun 1912, perlengkapan listrik
mulai dipasang sebagai alat perlengkapan standar pada mobil. Antara lain untuk lampu-lampu,
motor starter dan lain-lain. Mobil-mobil tertutup mulai sangat populer pada tahun 1913 dan pada
tahun-tahun berikutnya bentuk mobil dengan atap keras (hard top) mulai diperkenalkan. Kemudian
pada dekade setelah Perang Dunia II, mobil-mobil umumnya dilengkapi dengan mesin penggerak
yang mempunyai daya dan kemampuan yang besar.
Dengan semakin tingginya tuntutan manusia terhadap hasil kerja mesin mengakibatkan mesin-
mesin yang pernah dibuat oleh manusia tersebut masih dianggap kurang efisien. Hal ini mendorong
para perancang mesin untuk dapat menciptakan mesin dengan efisiensi yang lebih tinggi. Pada
tahun 1957, Dr. Felix Wankel seorang ahli dan perancang mesin terkemuka di Jerman berhasil
menciptakan jenis mesin dengan konstruksi yang berbeda sama sekali dengan mesin-mesin
konvensional. Mesin yang tidak menggunakan torak tetapi menggunakan rotor ini kemudian dikenal
dengan sebutan Mesin-Wankel. Kalau dibandingkan dengan mesin torak konvensional dengan
daya  yang sama ternyata mesin Wankel ini lebih ringan, lebih kecil ukurannya, lebih sederhana
konstruksinya dan lebih halus bunyinya. Disamping itu biaya produksinya juga lebih murah. Hanya
karena adanya berbagai masalah yang harus dihadapi maka mesin Wankel ini masih kurang begitu
populer kalau dibandingkan dengan mesin torak konvensional.
Selanjutnya pada awal tahun 1970-an mobil-mobil yang lebih ringan dan dengan ukuran yang lebih
kecil serta bentuk yang lebih aerodinamis mulai mendominasi dunia permobilan. Hal ini disebabkan
karena mobil-mobil kecil ini lebih praktis dan lebih murah harganya serta lebih hemat penggunaan
bahan bakarnya sehingga dapat dikatakan lebih ekonomis dalam pengoperasiannya dan hal ini
betahan hingga pada dekade tahun 1980-an hingga sekarang.

B.      TUJUAN
Makalah ini bertujuan :
1.  Mengetahui sistem kerja pada KELISTRIKAN BODI MOBIL BAGIAN LUAR  
2. Mengetahui Komponen –Komponen Keliatrikan Body Mobil

3. Mengetahui Komponen Kelistrikan Dan Alat Bantu Pada Mobil

4. Mengetahui Rangkaian Sistem Kelistrikan  Body

3
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sistem Kelistrikan Mobil


 Saat melakukan perbaikan pada kendaraan, beberapa rangkaian kelistrikan/unit elektronik perlu
dilepas untuk memudahkan pekerjaan sehingga hasil pekerjaan optimal. Setelah selesai pekerjaan
perbaikan, tentunya mekanik dituntut untuk bisa menggembalikan komponen yang sudah dilepas,
sampai dapat berfungsi kembali dengan baik. Komponen-komponen kelistrikan bodi mencakup
pada sistem penerangan, sistem tanda isyarat (sein tanda belok dan klakson), meter kombinasi,
sistem wiper dan washer, dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan saat berkendara. Berikut ini merupakan penjelasan umum tentang kelistrikan bodi
sebelum masuk pada pembahasan sistem-sistem kelistrikan bodi.
Sistem kelistrikan mobil adalah instalasi dari berbagai rangkaian pada kendaraan. Kelistrikan mobil
merupakan  bagian yang penting karena pada sistem inilah sumber tenaga penggerak berasal.
Penerangan pada mobilpun berasal dari sistem kelistrikan. Masih banyak komponen lain yang
digerakkan oleh listrik, seperti pompa bensin, motor starter, motor penghapus kaca, sistem
pendinginan atau air conditioner (AC), sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda
belok, lampu hazard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur dan sebagainya. Mobil-
mobil modern semakin banyak menggunakan tenaga listrik.

B.    Komponen—komponen  kelistrikan bodi  mobil
 Baterai atau yang banyak dikenal dengan istilah aki, ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk
mensuplai listrik ke sistem starter, sistem pengapian, aksesoris kendaraan, sistem kelistrikan bodi
dan peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan bila
terdapat sistem yang membutuhkan energi listrik. Karena mensuplai kebutuhan listrik secara terus
menerus, maka energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang, atau bahkan bisa
habis. Oleh karena itu diperlukan alat untuk mengisi baterai lagi, maka dipasanglah alternator
beserta sistemnya (misal pengatur tegangan) guna melakukan pengisisan sehingga baterai akan
tetap terisi energi kimia.

Gambar dari sebuah baterai atau aki beserta bagian-baginnya:


  Jaringan kabel (wiring house) adalah sekelompok kabel-kabel dan kawat yang masing-masing
terisolasi, menghubungkan ke komponen-komponen sirkuit dan sebagainya, yang kesemuanya

4
disatukan dalam satu unit untuk mempermudah yang akan dihubungkan antara komponen
kelistrikan dari suatu kendaraan.
 Kawat dan kabel, ada dua jenis kabel yang didesain berdasarkan kondisi yang berbeda, baik
besarnya arus yang mengalir, temperatur, kegunaan dan yang lainnya.
Kawat tegangan rendah, sebagian besar komponen kendaraan menggunakan kawat tegangan
rendah  (low voltage wire). Masing-masing kawat bertegangan rendah terdiri dari elemen kawat dan
isolasinya.

Kabel yang diisolasi digunakan pada saluran kabel antena radio, ignition signal line, oxygen sensor
signal line, dan lain sebagainya. Biasanya signal line lebih mudah  terpenggaruh oleh gangguan
yang ditimbulkan oleh (suara dari switch saat ON/OFF, suara pengapian, dan sebagainya). Oleh
sebab itu, kabel yang diisolasi dirancang untuk mencegah gangguan yang ditimbulkan sumber dari
luar dan dari dalam serta digunakan untuk signal line.
 Komponen-komponen penghubung
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa bagian untuk lebih memudahkan dalam pemasangan pada
kendaraan. Bagian jaringan kabel dihubungkan kesalah satu bagian oleh komponen penghubung,
sehingga komponen kelistrikan dan elektronik dapat berfungsi dengan baik.
Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu kotak dengan  konektor yang dikelompokkan
bersama-sama untuk seirkuit kelistrikan. Pada umumnya terdiri dari bus bar dalam bentuk cetakan papan
sirkuit (PCB) dengan sekring (fuse), relay, circuit breaker dan alat lain yang terpasang didalamnya.

C.  Sistem kelistrikan pada bodi mobil                  


 Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa sistem
lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu :
1. Lampu besar/kepala
2. Lampu tail/belakang
3. Lampu rem
4. Lampu jarak/kota
5. Lampu tanda belok
6. Lampu hazard
7. Lampu plat nomor
8. Lampu mundur
9. Lampu kabut
10. Klakson

D. SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN DALAM

Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi :


       1. Lampu indicator dan instrument lainya yang terpasang pada dashboard
       2. Lampu ruangan/lampu kabin

5
Kelistrikan Bodi BagianLuar

1. Lampu besar/kepala

Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk menerangi jalan
dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu besar/kepala ini
dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan low beam) dan dapat
dihidupkan  dari salah satu switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar yang dipancarkan oleh
lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya lampu besar ini dimainkan
(memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului kendaraan yang berada di depanya.

Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu besar/kepala yaitu :
a.       Lampu besar tipe sealed beam.
Lampu besar tipe sealed beam ini, dimana penggunaan bola lampunya tidak terpisah, melainkan
keseluruhan terpasang menjadi satu unit seperti bola lampu dan filament terpasang di depan kaca
pemantul untuk menerangi kaca lensa.
b.      Lampu besar tipe semisealed beam.
Lampu tipe ini  konstruksinya, berbeda dengan lampu model seald beam, dimana bola
lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah
satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan penggantian secara
keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus atau terbakar, maka bola lampunya saja yang
diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam, kalau terjadi kerusakan maka harus diganti
seacara keseluruhan.
Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti berikut:
            -   Bola lampu biasa
            -   Bola lampu Quartz – halogen
Cara memasang pada seat mengganti bole lampu Quartz Halogen

6
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat digunakan,
umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada permukaannnya. Lagi pula
garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz). Untuk mencegah ini peganglah
bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.
2.  Lampu jarak dan lampu belakang
Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara yang
ada dibelakang ada  serta lebarnya dari sebuah kendaraan pada malam hari bagi pengendara yang di
beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian
depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan
lampu belakang (tail light).
3.  Lampu Rem (brake light)
Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara yang ada di
belakng mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan. Sehingga pengendara yang ada dibelakang
tahu dan ini juga untuk menghindari terjadinya benturan pada saat melakukan pengereman. Lampu
rem ini diberi warna merah dan bola lampunya mempunyai dua buah yang satu untuk lampu
kota/belakang. Switch rem terpasang pada bagian pedal, sehingga pada saat melakukan pengereman
secara otomatis lampu rem akan menyala.
4.  Lampu tanda belok (turn sighal light)
Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di
bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi  untuk memberi
isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara
bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60
sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher
tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Flasher
pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada
juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe semi-
transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini
merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.
5.  Lampu hazard (hazard warning light)
Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan
kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan
darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada saat dinyalakan
seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan..
.  Lampu plat nomor

7
Lampu plat nomor berfungsi untuk  menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor
menyala bila lampu belakang menyala.
7.  Lampu mundur
Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna
putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang
pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi,
Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON. 

8.  Lampu kabut


Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat.
Penggunaan lampu harus mengikuti aturan yang    berlaku yakni :
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu
kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak
dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu
kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak dekat.
Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay
melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke
lampu kabut melalui sekering dan relay. 
9.  Kelakson
Kelakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau
pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.

8
Komponen kelistrikan dan alat bantu

1. Klakson(horn) merupakan alat keamanan yang dapat memberikan isyarat yang berupa suara.
Klakson ini dapat bermacam-macam jenisnya. Pad jaman dulu, klakson ini berupa terompet dengan
balon yang digerakkan dengan tangan, tetapi kini klakson jenis ini sudah tidak dipakai lagi yang
mana umumnya sekarang mobil menggunakan klakson yang digerakkan secara elektrik. Utuk
mobil-mobil ringan pada umumnya digunakan klakson Bosch. Klakson jenis ini menggunakan
sebuah vibraotr untuk membuat resonansi terhadap getaran –getaran suara yang ditimbulkan. Untuk
mobil-mobil besar seperti truk atau bis besar biasanya menggunakan jenis klakson angin. Klakson
angin (air horn) ini dapat membuat suara yang cukup keras dan jauh. Suara ditimbulkn oleh getaran-
getaran diafragma yang disebabkan oleh adanya hembusan uadara dari suatu tangki udara.
Penghapus kaca (wiper) berfungsi untuk membersihkan kaca depan atau kaca belakang pada mobil
terhadap benda-benda yang dapat menempel pada kaca tersebut yang dapat mengganggu
pandanagan pengemudi, misalnya air pada waktu hujan, salju, lumpur, debu, dan lain sebagainya.
Pengahapus kaca ini umumnya digerakkan oleh sebuah motor listrik kecil. Penghapus kaca ini
berupa batang yang dilengkapi dengan karet penghapus yang dibuat sedemikian rupa sehingga
dapat bergerak sesuai lengkungan kaca. Gerakan penghapus kaca ini berupa gerakan bolak-balik
dengan 40-50 kali gerakan dalam setiap menit.

  2. Motor starter  yaitu sebuah motor listrik dan dipasang pada bagian sisi blo0k silinder. Pada
motor starter terdapat roda gigi yang selanjtnya dihubungkan dengan roda gigi pad roda-gaya
dengan perantaraan kopling starter  (bendix). Kopling satrter akan menghubungkan roda gigi starter
dengan roda gigi pada roda-gaya apabila kunci kontak kita hubungkan dan secara otomatis roda gigi
motor starter akan terlepas dari roda-gaya apabila motor tersebut sudah hidup.  Adapun
konstruksinya dari motor tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini
  3. Blower AC merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pendunginan ruangan (AC).
Jika blower tidak bekerja maka pengaturan ventilasi menjadi tidak baik. Untuk mengetahui bahwa
blower tidak bekerja dengan baik tidaklah tterlalu sulit. Jika kecepatan blower tidak sesuai dengan
speednya berarti ada gangguan pada sistem tersebut.
  4. Instrumen-instrumen, terdiri dari berbagai macam alat-alat ukur dan indikator. Alat-alat ini
dipasang dan disusun menurut syatu aturan tertentu pada panel instrumen. Hal ini dimaksudkan agar
pengemudi dapat dengan mudah membaca tanda-tanda yang diberikan oleh alat-alat ukur dan
indikator tersebut secara sepintas sehingga tidak membahayakan pengendaraan mobil. Instrumen-
instrumen tersebut diantaranya adalah pengukaur kecepatan atau spedometer (speedometer),
takometer (tachometer), pengukur dan lampu-lampu indikator tekanan minyak pelumas, jumlah

9
bahan bakar, temperatur air pendingin, amperemeter, tanda-tanda indikator lampu belok (flasher),
lampu sorot (high beam/low beam), dan lain sebagainya.
 Spedometer (speedometer) merupakan saslah satu insstrumen utama yang  berfungsi untuk
mengukur kecepatan mobil. Pada instrumen pengukur kecepatan ini juga terdapat pengukur jarak
tempuh (odometer) yang dibuat menjadi satu bagian. Odometer ini dapat mengukur jarak tempuh
mobil sampai 99.99,9 km. Spedometr ini digerakkan oleh poros keluar transmisi melalui roda-roda
gigi yang dihubungkan dengan suatu kabel yang di dalamnya terdapat sebuh kawat yang fleksibel.
Jenis spedometer yang bnyak digunakan adalah spedometer tipe magnet.
 Takometer juga merupakan salah satu indtrumen yang di tempatkan pada panel instrumen (dash
board). Takometer ini pada beberapa mobil dengan merek tertentu dianggap cukup penting
sehingga dijadikan sebagai suatu perlengkapan standar, sedangkan pada mobil-mobil lain pada
umumnya tidak terdapat peralatan semacam ini. Dengan menggunakn takometer ini maka kita dapat
mengetahui besarnya kecepatan putaran motor sehingga dengan demikian kita dapt mengatur besar
atau tingginya kecepatan putaran motor disesuaikan dengan daya (power) motor agar dapat
dihasilkan tenaga yang efektif.
 Pengukur jumlah bahan bakar (fuel gauge) tidak kurang pentingnya karena alat ini berfungsi untuk
mengukur jumlah atau banyaknya persediaan bahan bakar volume bahan bakar) yang terdapat di
dalam tangki bahan bakar, sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui kalau sewktu-waktu
persediaan bahan bakar tersebut sudah mulai menipis.
 Temperatur air pendingin (temperature gauge) atau tarmometer adalah sebuh alat yang dapat
mengetahui tinggi-rendahnya temperatur air pendingin yang terjadi  di dalam motor. Juga lat
pengukur sistem pengisisan arus listrik (charging system) dan tekanan minyak pelumas. Kedua alat
ini untuk mobil-mobil mutakhir umumnya berupa lampu-lampu indikator yang sangat praktis.
Lampu-lampu indikator tersebut akan menyala (berwarna merah) apabila motor tidak bekerja
sebagaimana mestinya misalnya tekanan minyak pelumas terlalu rendah atau sistem pengisian tidak
bekerja dengan semestinya (tidak mengisi baterai) dan sebagainya. Beberapa lampu indikator yang
lain adalah lampu indikator untuk lampu sorot pada waktu dalam posisi sinar jarak jauh (high beam)
yang biasanya berwarna biru, lampu indikator untuk rem –tangan (hand brake), pintu-pintu, dan
lain-lain. Lampu indikator untuk isyarat belok (turn lamp) biasanya berwarna jingga sama seperti
halnya yang terdapat di bagian sudut depan dan belakang mobil (di luar panel instrumen) sedangkan
lampu indikator untuk isyarat kedudukan persneling (pada posisi netral) berwarna hijau.

10
E. Cara kerja sistem kelistrikan pada mobil

  Cara menguji sistem penerangan pada setiap mobil tidak ada yang sama persis, tetapi pada

prinsipnya sama hannya letaknya saja yang berbeda. Caranya yaitu denganmengoperasikan saklar

utama sistem penerangan. Pada saat saklar utama sebelah kanan kita putar satu kali, maka lampu

kota harus hidup, dan bila kita putar dua kali, maka lampu kota dan lampu kepala harus hidup. Pada

saat lampu kota masih hidup, maka lampu-lampu yang lain harus hidup. Antara lain lampu pada

mater kombinasi, lampu plat nomor, lampu kota belakng. Jika saklar sebelah kanan kita geser

kebelakang, maka lampu tanda belok sebelah kanan harus menyala dan bila digeser ke depan, maka

lampu tanda belok sebelah kiri menyala. Apabila digeser ke atas, maka lampu jarak jauh akan

menyala sesaat sesuai saklar yang kita geser tadi. Apabila kita geser ke bawah, walaupun kita lepas,

maka lampu kepala yang menyala adalah lampu jarak jauh. Untuk menghidupkan lampu hazard

biasanya disebelah depan saklar utama dilengkapi saklar untuk lampu hazard. Untuk saklar yang

sebelah kiri biasanya digunakan untuk wiper dan washer. Pada saat posisi kunci kontak ON dan

posisi transmisi pada kecepatan mundur, maka lampu mundur akan menyala. Begitu juga saat pedal

rem diinjak, maka lampu rem akan menyala. Untuk lampu ruangan dadpat menyala pada saat

pintu  terbuka atau memang saklarnya dihidupkan  oleh penumpang maupun sopirnya.

11
F. Sistem Kelistrikan Body

Rangkaian Sistem Kelistrikan Body


Rangkaian Lampu Kepala

Keterangan:
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray

Rangkaian Lampu Kota

Keterangan :
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray

12
Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard

Gambar 18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard

Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok

Rangkaian Lampu Rem

Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari data-data di atas  kami perkesimpulan bahwa pada zaman modern sekarang banyak
kendaraan roda empat sudah banyak di produksi  oleh pabrik-pabrik otomotif dan sangat
bermanfaat bagi masyarakat khususnya alat transportasi yang membutuhkan.

B. SARAN-SARAN

Pada kesimpulan kali ini dengan segala kerendahan hati kami, maka dengan ini kami
bermaksud memberikan sedikitr saran  yang kiranya dapat berguna dan bermanfaat bagi
pihak guru yang berkaitan di antaranya:
-          Bapak pihak sekolah kami mohon supaya meningkatkan kelengkapan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan dalam laporan:
-          Bagi para pembaca di harapkan dapat memahami tentang isi dari makalah ini dan
semoga bermanfaat bagi para pembaca.

14

You might also like