You are on page 1of 17

MODEL ALGORITMA HAVERSINE UNTUK PENCARIAN RUTE

TERDEKAT PADA OPERASI KEBERSIHAN LINGKUNGAN


MENGGUNAKAN GEO-TAGGING ANDROID
14/11/2022
Acc Daftar Seminar
PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh :

Muhammad Yogi

NPM.1911010156

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA

2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan hidup sudah menjadi perhatian semua dan merupakan persoalan
global. Padatnya jumlah penduduk, terbatasnya sumber daya alam, dan
eksploitasi alam secara yang tidak bertanggung jawab membawa kepada
menurunnya kualitas lingkungan hidup. Dari analisa dan pengamatan
bertahun-tahun kita meyakini bahwa yang selama ini terjadi di lingkungan
global maupun nasional, sebenarnya berakar kuat dari perilaku manusia
yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Tingkah laku yang
menempatkan alam sebagai bagian terpisah dari manusia, dan manusia
sebagai pusat dari sistem alam, menyumbang peran terbesar penyebab
terjadinya kerusakan lingkungan. Cara pandang demikian telah melahirkan
perilaku eksploitatif dan tidak bertanggung jawab terhadap pelestarian
sumber daya alam dan lingkungannya. Di samping itu, paham materialisme,
kapitalisme dan pragmatisme dengan alat teknologi telah ikut mempercepat
kerusakan lingkungan (Ismail, 2021)

Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka semakin besar


tingkat konsumtif masyarakat. Manusia dalam mengkonsumsi dan
memanfaatkan sumber daya alam tidak lagi hanya sekedar untuk hidup dan
sesuai dengan kebutuhan tapi sudah lebih dari sekedar memenuhi tuntutan
gaya hidup, yang mengakibatkan banyaknya barang-barang tidak terpakai
yang dapat merusak lingkungan hidup. Sampah adalah material sisa yang
dibuang dan berasal dari kegiatan manusia. sehingga sering terjadi masalah
sampah yang berserakan sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan
akan menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat, seperti mengakibatkan
banjir, kotornya lingkungan, polusi udara, dan sebagainya.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
menunjukkan bahwa pada tahun 2017 total sampah di Indonesia tercatat
sebanyak 65,8 juta ton, dan di tahun 2018 mencatat sebanyak 65,752 juta
ton. Menteri KLHK Siti Nurbaya menyebutkan bahwa di tahun 2019,
jumlah sampah di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 66-67
ton(Hidayatuloh & Pratami, 2021)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada beberapa petugas


kebersihan lingkungan di Kelurahan Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar,
hal utama yang menjadi permasalahan adalah masyarakat masih terdapat
masalah terkait operasi kebersihan lingkungan karena tidak mengetahui titik
lokasi tempat sampah sesuai rute terpendek yang merupakan rute petugas
kebersihan lingkungan. Salah satu informasi yang dibutuhkan petugas
sampah adalah kebutuhan informasi lokasi sampah berdasarkan rute
terpendek, namun kenyataannya saat ini petugas lingkungan tidak memiliki
informasi.

Berdasarkan permasalahan yang dialami petugas lingkungan maka


pemecahan masalah dapat diterapkan dengan metode pencarian operasi
kebersihan lingkungan berdasarkan rute terdekat. Dengan menerapkan
Algoritma Dijkstra dan Geo-Tagging. Penerapan Algoritma Haversine pada
aplikasi yang akan memberikan informasi berdasarkan navigasi jarak
terpendekat dan Geo-tagging adalah sebuah proses penambahan informasi
posisi data pada GPS berupa informasi latitude dan longitude dalam sebuah
gambar.

Maka dari itu akan dibuatlah “MODEL ALGORITMA HAVERSINE


UNTUK PENCARIAN RUTE TERDEKAT PADA OPERASI
KEBERSIHAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN GEO-TAGGING
ANDROID” untuk dapat memudahkan masyarakat mendapatkan informasi
mengenai pencarian operasi kebersihan lingkungan berdasarkan rute
terpendek.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah bagaimana mengimplementasikan Haversine dan Geo-Tagging
berbasis website yang dapat membantu petugas kebersihan lingkungan di
Kelurahan Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar untuk mengetahui titik
lokasi tempat sampah sesuai rute terpendek yang di inginkan petugas
kebersihan lingkungan.

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, dalam penulisan ini penulis membatasi pada ruang lingkup
penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada Kelurahan Desa Tanjung Sari,
Kecamatan Natar.
2. Penelitian ini berfokus pada aplikasi yang dapat membantu petugas
kebersihan lingkungan di Kelurahan Desa Tanjung Sari,
Kecamatan Natar untuk mengetahui titik lokasi tempat sampah
sesuai rute terdekat yang di inginkan petugas kebersihan
lingkungan.
3. Penlitian ini tidak menggunakan fitur kamera sebagai pananda titik
lokasi sampah, Geo-Tagging yang digunakan yaitu menggunakan
gambar yang di upload di halaman admin berserta detail titik lokasi
sampah yang akan muncul di dalam aplikasi.
4. Penelitian ini menggunakan algoritma Haversine dan Geo-Tagging.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi berbasis
android yang memberikan kemudahan bagi petugas kebersihan
lingkungan di Kelurahan Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar
dalam pencarian titik lokasi sampah sesuai rute terdekat yang di
inginkan petugas kebersihan lingkungan.
2. Untuk menerapkan algoritma Haversine dan Geo-Tagging dalam
proses pencarian titik lokasi tempat sampah sesuai rute terpendek
yang di inginkan petugas kebersihan lingkungan.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat memudahkan dalam
proses pencarian titik lokasi tempat sampah sesuai rute terdekat
yang di inginkan petugas kebersihan lingkungan di Kelurahan
Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar.
2. Membantu petugas kebersihan lingkungan di Kelurahan Desa
Tanjung Sari, Kecamatan Natar dalam pencarian titik lokasi
sampah sesuai rute terdekat yang di inginkan petugas kebersihan
lingkungan.
1.6 Sistematika Penulisan
Uraian singkat mengenai sistematika penulisan pada masing-masing bab
adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan
Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang
lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka


Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung
penelitian yang aka dilakukan oleh penulis/peneliti.

BAB III Metode Penelitian


Pada bab ini berisi tentang metode-metode pendekatan
penyelesaian permasalahan yang dinyatakan dalam perumusan
masalah pada penelitian yang dilakukan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pada bab ini berisi tentang pemaparan hasil analisa
persoalan yang dibahas dengan berpedoman pada teori-
teori yang dikemukakan pada Bab II.

BAB V Simpulan dan Saran


Pada bab ini berisi tentang rangkuman dari pembahasan yang
terdiri dari jawaban atas perumusan masalah, tujuan penelitian
dan hipotesis. Selain itu berisi tentang saran bagi
perusahaan/instansi (objek penelitian) dan saran untuk
penelitian selanjutnya sebagai hasil pemikiran penelitian atas
keterbatasan penelitian yang dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Algoritma Haversine


Menurut (Al Amin & Wahyudiyono, 2021) Haversine adalah persamaan
penting dalam sistem navigasi, nantinya formula haversine ini menghasilkan
jarak terpendek antara dua titik, misalnya pada bola yang diambil dari garis
bujur (longtitude) dan garis lintang (latitude). Haversine merupakan aplikasi
dari konsep trigonometri, yang merupakan bagian dari geometri. Rumus
Haversine adalah persamaan navigasi penting yang menunjukkan jarak
lingkaran besar antara dua titik (latitude dan longitude) di permukaan bola
(bumi) sebagai fungsi garis bujur dan garis lintang. Penerapan rumus ini
cukup akurat untuk sebagian besar perhitungan dan mengabaikan ketinggian
bukit dan kedalaman lembah di permukaan.

Gambar 2. 1 Bentuk Pola Haversine

Pada gambar 2.1 merupakan gambaran dari pola Haversine formula yang
digambarkan dalam bentuk trigonometri bola yang mana persamaan ini
adalah persamaan yang amat penting dalam sistem navigasi, nantinya formula
haversine ini akan menghasilkan jarak terpendek antara dua titik. Formula ini
awalnya digunakan untuk masalah utama astronomi nautical. Harvesine
digunakan untuk menentukan jarak antar bintang. Digunakan pertama kali
oleh Josef de Mendoza y Rios di tahun 1801, dan Formula ini ditemukan oleh
Jamez Andrew di tahun 1805. Istilah harvesine sendiri diciptakan atau
dinamakan padatahun 1835 oleh Prof. James Inman. Dengan mengasumsikan
bahwa bumi berbentuk bulat sempurna dengan jari-jari R 6.3671 km, dan
lokasi dari 2 titik di koordinant bola (lintang dan bujur) masing-masing
adalah lon1, lat1, dan lon2, lat2, maka rumus Haversine dapat ditulis dengan
persamaan sebagai berikut :

x = (lon2-lon1) * cos ((lat1+lat2)/2);


y = (lat2-lat1);
d = sqrt(x*x+y*y)*R

Keterangan :

Lat1 = Derajat latitude pangguna


Lon1 = Derajat longitude pangguna
Lat2 = Derajat latitude tempat wisata
Lon2 = Derajat longitude tempat wisata
X = Longitude (Bujur)
Y = Lattitude (Lintang)
D = Jarak (km)
1 derajat = 0,0174532925 radian
R = 6371 km.

2.3 Algoritma Geo-tagging


Menurut (Insani & Alkadri, 2022) Geotagging atau biasa disebut dengan
geo-referencing merupakan proses penambahan metadata yang
mengidentifikasi geografis ke berbagai media seperti gambar dan video.
Proses ini dapat membantu pengguna untuk menemukan berbagai macam
informasi dari suatu lokasi.

2.3 Metode Prototype


Metodelogi yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Model
Prototype. Model ini merupakan sebuah pendekatan terhadap pengembangan
perangkat lunak yang sistematik, dengan beberapa tahapan, yaitu: System
Engineering, Analysis, Design, Coding, Testing dan Maintenance.
Pressman (2018) mengutarakan bahwa prototype adalah pengembangan yang
cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru
melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem
informasi dan ahli bisnis. Prototype disebut juga desain aplikasi cepat (rapid
application design/RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat desain
sistem. Bagian user kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk
mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang
perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan
menerjemahkannya ke dalam bentuk model (prototipe). Model ini
selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan kebutuhan
user. Model prototype dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2. 2 Metode Prototype

Penjelasan dari gambar 2.2 diatas adalah sebagai berikut :

Tahap pertama adalah communication dan pengumpulan data awal yaitu


tahap suatu perencanaan yang di lakukan, mulai dari menciptakan dan
melaksanakan proses untuk memastikan bahwa perencanaan tersebut
berkualitas tinggi, terpercaya, efisiensi biaya. Tahap kedua adalah quick
plan yaitu analisis terhadap kebutuhan pengguna. Tahap ketiga adalah
modelling quick design yaitu pembuatan desain secara umum untuk
selanjutnya dikembangkan kembali. Tahap keempat adalah construction of
prototype adalah pembuatan perangkat prototype termasuk pengujian dan
penyempurnaan. Tahap kelima adalah deployment, delivery, and feedback
adalah tahap penyerahan sistem ke pengguna dan umpan balik.

2.4 Penelitian Terkait


Tabel 2.1 berikut ini adalah sample yang mendekati,tema penelitian
operasi kebersihan lingkungan :
Judul, Penulis, Algoritma Prepro Feature Open Akurasi
Tahun cessing Selection Source
dataset
Penerapan Haversine
formula
haversine pada
sistem
informasi
geografis
pencarian jarak
terdekat lokasi
lapangan
futsal,(Yuliant
o et al., 2018)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Pengembangan Perangkat Lunak


Pada tahapan pengembangan perangkat lunak, penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode yang telah dipilih, yaitu Metode Prototype.
Proses ini juga dilakukan secara intensif untuk menspesifikasi kebutuhan
perangkat lunak agar dapat memenuhi keinginan User (Pengguna). Maka dari
itu dalam proses ini diperlukan pengumpulan data sebagai berikut :

3.1.1. Komunikasi
Komunikasi dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
penelitian yang akan dilakukan. Komunkasi dilakukan dengan cara
yang tepat untuk mengumpulkan data objektif yang relevan dengan
pokok pembahasan terkait penelitia dengan Observasi, Wawancara,
Studi Pustaka.

3.2. Rancangan Sistem


Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan
perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan
pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakan supaya dapat memenuhi
kebutuhan rancang bangun yang telah dilakukan.

1). Perangkat keras (Hardware)


Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program adalah
sebagai berikut :
1. Hardisk 500 GB
2. RAM 4 GB
3. Keybord dan Mouse
4. Monitor 13”
2). Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan program adalah
sebagai berikut :
1. System Operasi Microsoft Windows 10
2. Pembuatan desian user interface menggunakan software Figma
3. Pembuatan aplikasi ditulis menggunakan Android Studio dengan
menggunakan bahasa pemograman Kotlin dan Codenighter .
4. Sistem pemodelan menggunakan Diagrams.

3.3 Cara Kerja Algoritma Haversine


1. Titik kordinat pertama
(Sampah: Rumah Yogi)
Latitude 1 = -0.4802276 *
= -0.0083815475 Radian
Longitude 1 = 117.1617663 *
= 2.0448585794 Radian

2. Titik kordinat kedua


(Petugas: Rumah Dimas)
Latitude 2 = -0.4700844 *
= -0.0082045205 Radian
Longitude 2 = 117.1530481 *
= 2.0447064181 Radian

3. ∆lat = -0.0082045205 – (-0.008381547)

4. ∆long 2.0447064181-2.0448585794
= -0.000152161

5. a = sin2(∆lat/2) + cos(lat1).cos (lat2).sin2(∆long/2)

= sin2(0.000177027/2) + cos (-0.0083815475) * cos


(-0.0082045205) * sin2 (-0.000152161/2)
= 0.0000000136225
6. c = 2 * a sin ( )

= 2* a sin ( )
= 0.000238406661627

7. d = R .c
= 6371(km) * 0.000238406661627
= 1.51888884122 km

Hasil dari contoh soal yaitu 1,5 km yang dihitung dari koordinat yaitu rumah
yogi ke koordinat pengguna yaitu rumah dimas. Hasil tersebut yang
kemudian diurutkan dan kemudian dicari hasil yang paling memiliki nilai
terkecil sebagai lokasi lapangan futsal terdekat.

3.4 Rancangan Penelitian


Rancangan Penelitian adalah konsep atau gambar dari penelitian yang akan
dilakukan. Penjabaran alur penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 3. 1 Rancangan Penelitian


3.5 Tempat Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di tempat Operasi Kebersihan Lingkungan yang
ada di Kelurahan Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar. Penelitian ini
dilakukan selama 3 bulan, adapun detail kegiatan tertera pada table dibawah
ini :

Tabel 3.1 Tempat Waktu Penelitian

No Kegiatan Waktu Penelitian


Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi dan
Pengumpulan
data
2 Analisis sistem
3 Pembuatan Rules
4 Implementasi
5 Pemeliharaan
DAFTAR PUSTAKA

Al Amin, I. H., & Wahyudiyono, W. (2021). Implementasi Metode Haversine Untuk


Pencarian Optical Distribution Point. Jurnal Dinamika Informatika, 13(1), 28–35.
https://doi.org/10.35315/informatika.v13i1.8439

Hidayatuloh, S., & Pratami, N. S. (2021). Rancang Bangun Sistem Transaksi Tabungan
untuk Pengelolaan Sampah Berbasis Web (Studi Kasus : Bank Sampah Sahitya
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Tekinfo, 22(2), 87–
106.
https://scholar.google.com/scholar?as_sdt=2007&q=Rancang+Bangun+Sistem+Tra
nsaksi+Tabungan+untuk+Pengelolaan+Sampah+Berbasis+Web+(Studi+Kasus+:+B
ank+Sampah+Sahitya+Fakultas+Sains+dan+Teknologi+UIN+Syarif+Hidayatullah+
Jakarta)&hl=id&as_ylo=2021

Insani, R. W. S., & Alkadri, S. P. A. (2022). Geotagging untuk Monitoring Pelaksanaan


Proyek Konstruksi. JEPIN (Jurnal Edukasi Dan Penelitian …, 8(1), 33–37.
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jepin/article/view/51271%0Ahttps://jurnal.untan
.ac.id/index.php/jepin/article/viewFile/51271/75676592881

Ismail, M. J. (2021). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Dan Menjaga Kebersihan


Di Sekolah. Guru Tua : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 4(1), 59–68.
https://doi.org/10.31970/gurutua.v4i1.67

Yulianto, Y., Ramadiani, R., & Kridalaksana, A. H. (2018). Penerapan Formula


Haversine Pada Sistem Informasi Geografis Pencarian Jarak Terdekat Lokasi
Lapangan Futsal. Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 13(1),
14. https://doi.org/10.30872/jim.v13i1.1027

You might also like