Professional Documents
Culture Documents
Kuesioner Diskriminasi
Kuesioner Diskriminasi
Oleh:
MUHAMMAD ANWARUL ‘IZZAT
201603030
Oleh:
MUHAMMAD ANWARUL ‘IZZAT
201603030
ii
iii
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua saya Ayah Abdul Wachid, S.IP dan Ibu Nurul Akhadiyah
yang senantiasa memberikan semangat, dukungan, pengalaman dan do’a
yang tak pernah putus supaya saya menjadi orang yang bejo, sukses,
tercapai cita – citanya di dunia maupun di akhirat dan berhasil mendidik
saya agar tidak mengeluh, tawadu’, percaya diri, berusaha dan berdoa’a
dalam setiap langkah saya. Terimakasih Ayah… Ibu…. atas segalanya.
2. Ibu Riska Ratnawati, S.KM., M.Kes sebagai dosen pembimbing saya yang
sudah saya anggap seperti Ibu sendiri yang selalu dengan kesabaran beliau
dan dukungan serta semangat beliau dalam membimbing saya hingga bisa
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih banyak Ibu Riska.
3. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes sebagai dosen pembimbing
saya yang selalu sabar dan terus memberikan dukungan serta semangat
dalam membimbing saya hingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih banyak Bu Avicena
v
4. Ibu Hanifah Ardiani, S.KM., M.KM sebagai dosen penguji saya yang selalu
sabar ketika menguji saya dan tetap terus memberikan dukungan saya agar
skripsi saya bisa selesai tepat waktu. Terimakasih Bu Hanifah.
5. Seluruh bapak dan ibu dosen Prodi Kesmas terimakasih selama 4 tahun ini
telah memberikan ilmu, motivasi serta pengalaman yang sangat bermanfaat
selama perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini. Terimakasih bapak / ibu
semuanya.
6. Terimakasih Organisasi Mahasiswa BEM, GAC, DPM dan PMII telah
memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga selama saya menjadi
mahasiswa. Terimakasih semuanya, sahabat sahabat yang pernah berjuang
bersama saya.
7. Terimakasih seluruh intansi yang telah membantu penyusunan skripsi saya,
Komisi Penanggulangan AIDS kab.Madiun dan Pemerintah Desa
Banjarsari Wetan. Terimakasih Ibu Leny, Bapak Lurah Yani dan Bapak
Kasun Novi, terimakasih banyak.
8. Kedua adik saya Chanun Nida’ Nabiqoh dan Nabila Putri Fahimah,
terimakasih atas semangatnya
9. Untuk semua orang terdekatku (Egyi, Ilham, Joko, Ananda, Arimbi, Deyla,
Gina, Erin, Dini, Agnes, Oktafa, Ardila, Galuh, Tya, Hilmi, Evelin, Akbar,
Trio, Riza serta seluruh teman teman peminatan promkes dan epidemiologi)
terimakasih segala dukungan dan semangatnya dalam pembuatan skripsi
ini. Semoga kita selalu dipermudah dalam setiap langkah kita selanjutnya.
Aamiin…
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : anwarulizzat@gmail.com
Tahun 2016-sekarang
viii
DAFTAR ISI
ix
5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .......................................... 63
5.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 63
5.3 Pembahasan....................................................................................... 68
5.4 Keterbatasan Penelitian..................................................................... 74
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ....................................................................................... 76
6.2 Saran ................................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya, Skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak – pihak yang telah memberikan bimbingan serta turut membantu kelancaran
pelaksanaan penyusunan Skripsi ini, yaitu :
1. Bapak Agrim Churnia, S.Sos., M.Si selaku seketaris Komisi Penanggulangan
AIDS kabupaten Madiun, yang telah mengizinkan untuk melakukan
penelitian di KPA kabupaten Madiun.
2. Ibu Lenny Dwi Ambarsari, SE selaku pemegang program Komisi
Penanggulangan AIDS kabupaten Madiun, terimakasih atas arahan dan
pendampingannya selama penelitian skripsi ini.
3. Bapak Yani Edi Wibawa selaku Kepala Desa desa Banjarsari Wetan,
terimakasih telah mengizinkan untuk melakukan penelitian di Desa
Banjarsari Wetan.
4. Bapak Zaenal Abidin, S.K.M., M.Kes selaku ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi Ini.
5. Ibu Riska Ratnawati, S.K.M., M.Kes selaku Waka Akademik STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun dan Dosen Pembimbing 1, yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.K.M., M.Kes selaku ketua Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun dan Dosen
Pembimbing 2, yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Hanifah Ardiani, S.KM., M.KM selaku Ketua Dewan Penguji, yang
senantiasa mendampingi dan membantu dalam skripsi ini.
8. Teruntuk kedua orang tua saya, Ayah Abdul Wachid S.IP dan Ibu Nurul
Akhadiyah, terimakasih atas doa dan segalanya.
xv
9. Teruntuk kedua adik saya Chanun Nida’ Nabiqoh dan Nabilla Putri Fahimah
terimakasih atas semangatnya.
10. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih ada kekurangan baik isi maupun
penyajiannya, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
digunakan sebagai awal dalam melakukan penelitian.
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
kekebalan tubuh manusia. Virus HIV akan masuk dalam sel darah putih dan
merusaknya, sehingga sel darah putih yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap
infeksi akan menurun jumlahnya. Akibatnya sistem kekebalan tubuh menjadi lemah
Deficiency Syndrom) yaitu kumpulan gejala penyakit (sindrom) yang didapat akibat
Data statistik pengidap HIV/AIDS di dunia, lebih dari 36,9 juta orang
dilaporkan di USA tahun 1981 dan dalam kurun waktu 10 tahun telah menyebar
hampir ke seluruh dunia. Lebih dari 150 negara di dunia telah melaporkan adanya
data dari UNAIDS terdapat 36,9 juta masyarakat berbagai negara hidup bersama
HIV dan AIDS. Dari total penderita yang ada, 1,8 juta di antaranya adalah anak-
anak berusia di bawah 15 tahun. Selebihnya adalah orang dewasa, sejumlah 35,1
juta penderita. Berdasarkan data tersebut penderita HIV/AIDS lebih banyak terjadi
pada wanita, yakni sebanyak 18,2 juta penderita. Sementara laki-laki sebanyak 16,9
juta penderita.
1
Berdasarkan profil kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus HIV di
Indonesia yang dilaporkan secara resmi oleh Ditjen P2PM, Kementrian Kesehatan
RI pada tahun 2016 sebanyak 41.250 kasus dan pada tahun 2017 sebesar 48.300
kasus. Sedangkan jumlah kasus AIDS di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 7.491
kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 9.280 kasus. Untuk tahun 2018 sampai dengan
bulan Juni 2018 telah ditemukan penderita HIV/AIDS sebanyak 301.959 kasus
Provinsi Jawa Timur, jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Jawa Timur pada tahun
2016 sebanyak 6.513, sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 1.110 kasus (Profil
kesehatan Jawa Timur 2016). Pada tahun 2017 sebanyak 43.658 kasus HIV/AIDS
dilaporkan oleh pihak Komisi Penanggulangan AIDS Jawa Timur. Pada tahun 2018
sampai dengan bulan Juni 2018 dilaporkan sebanyak 43.399 kasus telah ditemukan
di Jawa Timur.
Madiun ditemukan pertama kali pada tahun 2002 sampai tahun 2019 (per Juli)
terjadi peningkatan setiap tahunnya. Dari data KPAD kab. Madiun jumlah penderita
HIV sejak tahun 2002 sampai dengan Juli 2019 mencapai 475 orang, sedangkan
jumlah penderita AIDS sejak tahun 2000 sampai dengan Juli 2019 mencapai 282
orang, ODHA komulatif atau yang masih hidup mencapai 534 orang, untuk ODHA
yang meninggal sejak tahun 2000 sampai dengan Juli 2019 mencapai 223 orang.
Kasus HIV dan AIDS pada tahun 2002 hingga 2019 (per Juli) terbesar pada
kelompok umur 31-45 tahun sebanyak 343 kasus, selanjutnya pada kelompok umur
2
16-30 tahun sebanyak 206 kasus, kelompok umur lebih dari 45 tahun sebanyak 181
2019 (per Juli) terbesar melalui perilaku heteroseks sebanyak 304 kasus. Faktor
kedua selanjutnya pelanggan wanita pekerja seks (WPS) sebanyak 123 kasus.
Faktor lainnya sebanyak 108 kasus. Kasus pada IRT/Pasangan sebanyak 91 kasus.
Terdapat sebanyak 65 kasus pada wanita pekerja seks langsung (WPSL). Perinatal
sebanyak 20 kasus dan IDU/narkoba suntik sebanyak 13 kasus. Kasus pada waria
sebanyak 12 kasus, gay sebanyak 15 kasus, dan dari ibu sebanyak 6 kasus (KPAD
Kab Madiun,2019).
untuk HIV sebanyak 31 kasus dan AIDS sebanyak 15 kasus, dengan total
kecamatan tertinggi yaitu kecamatan Jiwan dengan kasus HIV/AIDS sebanyak 120
penderita HIV/AIDS masuk dalam kategori tinggi, salah satunya di desa Banjarsari
Penanggulangan AIDS Daerah) di Kabupaten Madiun pada tahun 2002. Peran KPA
3
selain melakukan tindakan preventif dan promotif kepada masyarakat terkait
seseorang sudah terkena stigma sosial, maka secara pribadi sudah sangat dirugikan.
Sangat sulit menghapus stigma yang telanjur melekat. Bahkan, dampak stempel
Kabupaten Madiun tergolong sangat tinggi, dimana stigma tidak hanya dilakukan
oleh masyarakat namun stigma juga dilakukan oleh keluarga penderita HIV/AIDS
HIV/AIDS karena suatu kutukan dari melanggar norma – norma yang ada di
cenderung sama, begitupun di dusun tempat penelitian ini yaitu di dusun Krajan,
4
desa Banjarsari Wetan, kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. (KPAD Kab
Madiun 2020)
sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin
disampaiakan, baik itu melalui media cetak, media elektronik dan media luar
beberapa contoh media promosi kesehatan antara lain media cetak seperti, poster,
leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, sticker dan pamflet. Sedangkan
untuk media elektronik seperti, TV, radio, film, video, CD, VCD, dan yang terakhir
ada media luar ruangan antara lain, papan reklame, spanduk, pameran, banner dan
mrnampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata. (Notoatmojo 2010)
Banyak Instansi pemerintah maupun swasta seperti KPA, DINKES dan juga
terhadap penderita HIV/AIDS. Selain itu kita juga sering mendengar jargon "Jauhi
5
Penyakitnya bukan Penderitanya", namun upaya yang telah dilakukan oleh
beberapa Instansi terkait masih belum bisa merubah pandangan negatif masyarakat
terhadap ODHA melalui sebuah media seperti video, slide dalam bentuk power
point, liflet, brosur, poster, banner, media online dan masih banyak lagi yang tentu
mengeluarkan anggaran dana yang besar. Namun stigma masyarakat masih saja
kebijakan dan pemegang program KPA Kabupaten Madiun lebih variatif dalam
Kesehatan Masyarakat.
melalui media promosi kesehatan masyarakat, hal ini telah dibuktikan dalam
penelitian Heri Kurniadi, Mardjan dan Abrori (2015) bahwa hasil penelitian
6
setelah post test 68,3%. Sikap mendukung sebelum pre test 23,86%, setelah post
kesehatan HIV dan AIDS dengan metode ceramah menggunakan media slide
ini adalah :
1.3 Tujuan
Madiun.
7
1.3.1 Tujuan Khusus
Madiun.
Madiun.
1.4 Manfaat
antara lain :
8
1. Menjadi bahan masukan atau rekomendasi bagi instansi yang terkait
penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan
9
1.5 Keaslian Penelitian
Tabel 1.1: Keaslian Penelitian
1. Heri PENGARUH SMA Negri Kuasi eksperiment Bebas : Pengaruh Terdapat pengaruh promosi kesehatan
Kurniadi, PROMOSI Sepauk Promosi HIV dan AIDS dengan metode ceramah
Mardjan dan KESEHATAN HIV Kesehatan HIV menggunakan media slide terhadap
Abrori DAN AIDS DENGAN dan AIDS dengan pengetahuan, sikap pelajar SMA.
METODE CERAMAH metode ceramah
MENGGUNAKAN menggunakan
MEDIA SLIDE slide
TERHADAP Terikat :
PENGETAHUAN Pengetahuan dan
DAN SIKAP sikap pelajar
PELAJAR SEKOLAH SMAN 1 Sepauk
MENENGAH ATAS
NEGERI (SMAN) 1
SEPAUK TAHUN
2. Berliana HUBUNGAN Indonesia Observasional Bebas: Hubungan Ada hubungan Pengetahuan yang
Situmeang, PENGETAHUAN (Analisis analitik Pengetahuan kurang tentang HIV/AIDS dengan
Syahrizal HIV/AIDS DENGAN DATA SDKI observasional HIV/AIDS stigma terhadap ODHA
Syarif, Renti STIGMA TERHADAP 2012) dengan desain Terikat: Stigma
Mahkota. ORANG DENGAN cross sectional terhadap Orang
HIV/AIDS DI dengan
KALANGAN HIV/AIDS di
REMAJA 15-19 Kalangan Remaja
TAHUN DI Indonesia
INDONESIA
3. Konstantinus STIGMA Kota Kupang, deskriptif survey Stigma menunjukan terdapat 56,0% stigma
Hati, Zahroh MASYARAKAT NTT analitik research masyarakat rendah dan 44.0% stigma tinggi terhadap
Shaluhiyah, TERHADAP ODHA DI pendekatan terhadap ODHA ODHA.
Antono KOTA KUPANG kuantitatif dengan
Suryoputro PROVINSI NTT rancangan cross
secsional
10
Perbedaan dengan peneliti sebelumnya dengan peneliti yang telah dilakukan adalah :
3. Subyek Penelitian : Masyarakat Kabupaten Madiun dengan lingkungan penderita HIV tertinggi
4. Tempat Penelitian : Dusun Krajan, desa Banjarsari Wetan, kecamatan Dagangan, kabupaten Madiun
11
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HIV/AIDS
dari hasil penularan yang disebabkan oleh HIV (Widoyono, 2011). HIV
ditemukan dalam cairan tubuh, seperti darah, cairan mani, cairan vagina dan
air susu ibu. Terjadinya proses penularan HIV dari ibu ke anak juga menjadi
lebih baik dan cermat dalam merencanakan keturunan bagi pasangan usia
subur dan suami istri dengan HIV positif masih memungkinkan untuk
mendapatkan keturunan yang terhindar dari infeksi HIV (Depkes RI, 2006).
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut HIV. HIV
12
mengendalikan kuman (infeksi ikutan), kurang lebih 7-10 tahun setelah
penularan oleh HIV. AIDS belum bisa disembuhkan, namun infeksi ini
menggunakan kondom.
d. Air Susu Ibu (ASI), penularan ini dari seorang ibu hamil yang
bayinya dengan ASI. Selain itu, HIV juga dapat menular melalui
cairan vagina dan cairan yang keluar dari alat kelamin ketika hubungan
seksual, secara biologis waria melakukan hubungan seksual secara anal dan
Perilaku seksual yang tidak aman seperti tidak menggunakan kondom ketika
13
berhubungan seksual maupun berganti ganti pasangan, perilaku tersebut
sumber penularan HIV/AIDS terdiri dari yakni pekerjaan yang rentan dan
penderita mengalami berat badanya menurun lebih dari 10% dalam waktu
satu bulan), kelainan kulit dan iritasi (gatal), infeksi jamur pada mulut dan
seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan lipatan paha. Manifestasi klinis
generalisata
14
b. Stadium klinis II: pada skala II memperlihatkan kondisi
sangat lemah, selalu berada ditempat tidur > 50% setiap hari
Widoyono, 2011).
15
c. Condom = cegah dengan memakai kondom secara konsisten dan
benar
sintesis kelas dua dengan sekali suntik dalam sehari namun tidak
a. Pengobatan suportif
16
d. Penanggulangan dampak psikososial.
yang berbeda.
2.2 Masyarakat
17
kehidupan individu dengan kehidupan bermasyarakat (Soetomo,
2009)
masih sangat samar – samar dan umum, akan tetapi hal itu dapat
istilah masyarakat tak akan mungkin dilepas dari nilai nilai, norma
18
satu orang atau kelompok orang yang hidup secara berkelompok dan
dua orang.
satu kesatuan.
fungsionalnya, yaitu:
lingkungan hidupnya.
19
b. Fungsi integrasi, hal ini mencakup jaminan terhadap koordinasi
2.3 Stigma
20
para teman dan keluarga. Stigama membuat pembatasan pada pendidikan,
Stigma dapat dialami sebagai rasa malu atau bersalah, atau secara
memperoleh peluang dan interaksi sosial. Link dan Phelan (dalam Teresa,
adalah pikiran dan kepercayaan yang salah serta fenomena yang terjadi
21
Mekanisme stigma yang pertama yaitu adanya
O’Brien, 2005).
prophecy
22
2.3.3 Tipe Stigma
oleh seseorang.
melalui keluarga.
a. Labeling
23
bagi individu atau kelompok merupakan sebuah prestasi
tertentu.
b. Stereotip
c. Separation
24
pemberian stereotip berhasil (Link & Phelan dalam Scheid &
Brown, 2010).
d. Diskriminasi
25
3) Disruptiveness, menunjukkan tanda-tanda yang
interpersonal.
tidak nyaman.
Menurut Link dan Phelan (dalam Scheid & Brown, 2010) stigma terjadi
tersebut
26
b. Komponen kedua adalah munculnya keyakinan dari budaya
separation.
27
c. Perilaku diskriminasi, tahap selanjutnya setelah proses kedua
bersifat membedakan.
lembaga-lembaga
a. Pengetahuan.
28
(Wawan dan Dewi, 2011). Hal ini sesuai dengan penelitian
b. Persepsi.
c. Tingkat Pendidikan.
29
d. Umur.
menurun.
e. Jenis Kelamin
30
dimana bersikap menyalahkan dibanding dengan laki-laki
menyembuhkannya.
AIDS.
a. HIV dan AIDS adalah penyakit yang mengancam jiwa, oleh sebab itu
31
e. Infeksi HIV dering dianggap sebagai akibat tidak bertanggung jawab.
dihukum.
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau
pengantar, dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau sebagai penyalur pesan. Media dikatakan pula sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan/informasi. Kata segala memberi makna bahwa media tidak terbatas
pada jenis media yang dirancang secara khusus untuk mencapai tujuan
tertentu tetapi keberadaanya dapat mempermudah atau memperjelas
pemahaman masyarakat terhadap materi atau pesan tertentu, jadi dalam
bentuk apapun apabila dapat menyalurkan pesan dapat disebut sebagai
media. (Prasetya, 2015).
32
2.5 Media Promosi Kesehatan Masyarakat
Media promosi kesehatan masyarakat adalah alat atau sarana penyalur
informasi yang digunakan untuk menyampaikan materi – materi promosi
kesehatan yang mengandung beragam informasi, saran, serta pesan
kesehatan, dan diberikan dalam suatu kegiatan yang didalamnya terdapat
upaya untuk mempromosikan perilaku yang sehat kepada masyarakat.
Menurut Notoatmodjo (2010) Media Promosi Kesehatan adalah semua
sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin
disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan
media luar ruang, sehingga sasaran dapat berubah perilakunya kea rah
positif terhadap kesehatan.
33
1. Bahan bacaan: modul, buku rujukan/bacaan, folder, leaflet,
majalah, bulletin dan sebagainya.
2. Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, flipchart,
transparn, slide, film, dan seterusnya.
2.5.2.2 Berdasarkan cara produksi:
Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan
dikelompokkan menjadi (Notoatmodjo 2010) :
1. Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan
pesan – pesan visual. Media cetak pada umumnya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna.
f. Adapun macam – macam media cetak adalah:
a) Poster.
b) Leaflet.
c) Brosur.
d) Majalah.
e) Surat kabar.
f) Lembar balik
g) Sticker dan pamflet.
g. Kelebihan media cetak adalah:
a) Tahan lama
b) Mencakup banyak orang
c) Biaya tidak tinggi
d) Tidak perlu listrik
e) Dapat dibawa kemana – mana
f) Dapat mengungkit rasa keindahan
g) Mempermudah pemahaman
h) Meningkatkan gairah belajar.
34
h. Kelemahan Media Cetak:
a) Media tidak dapat menstimulir efek suara dan efek
gerak
b) Mudah terlipat
35
e) Perlu persiapan matang
f) Peralatan selalu berkembang dan berubah
g) Perlu keterampilan penyimpanan
h) Perlu terampil dalam pengoperasian
36
d) Ada yang memerlukan alat canggih untuk
memproduksinya
e) Perlu persiapan matang
f) Peralatan selalu berkembang dan berubah
g) Perlu keterampilan penyimpanan
h) Perlu keterampilan dalam pengoperasian
kunci yang terlibat dalam tindakan tersebut yaitu kerentanan yang dirasakan
37
2.6.1 Kerangka Teori Health Belief Model
38
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
landasan teori yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka serta masalah
Keterangan :
: Berhubungan
39
3.2 Hipotesis Penelitian
Kabupaten Madiun.
40
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
(Harun, 2013).
41
penelitian ini peneliti melakukan eksperimen sebanyak dua kali
1 (x) 2
Keterangan :
4.2 Populasi
4.3 Sampel
42
Dalam pemilihan sampel penelitian ini dibedakan menjadi dua
1. Kriteria Inklusi :
d. Berusia ≥ 17 – 60 tahun.
2. Kriteria Eksklusi :
pengambilan data.
responden.
kabupaten Madiun.
43
Tehnik pengambilan sample dalam penelitian ini
1.96.0,5(1−0,5).1326
𝑛=
(0,05)2.(1326−1)+1,96.0,5(1−0,5)
649,74
𝑛=
3,3125+0,49
649,74
𝑛 =
3,8025
N = jumlah populasi
P = target populasi
d = 5% (presisi)
44
4.5 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi :
Masyarakat dusun Krajan, desa Banjarsari Wetan, kecamatan Daganagn
kabupaten Madiun dengan jumlah 1.326 orang.
Sampel :
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 171 orang.
Design Penelitian :
Kuantitatif dengan Metode Pra Eksperimen (Rancangan One Group
Pretest dan Posttest.
Pengumpulan Data :
Kuesioner dan Observasi
Pretest Posttest
Stigma masyarakat pada Stigma masyarakat pada
penderita HIV/AIDS penderita HIV/AIDS
Pengelolaan Data :
Editing, Scoring, Entry, Tabulating.
Analisis Data :
Univariat, Bivariat dan menggunakan Uji T Test Berpasangan.
45
4.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Varibel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
(x)” atau treatment factor atau faktor intervensi. Faktor tersebut dengan
46
b) Variabel Dependen
HIV/AIDS.
47
4.6.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh
Skala Likert
Cap buruk yang diterima 1. Labeling Vaforable
2. Stigma sesudah seseorang dari orang lain 2. Sterotip Kuesioner posttest Rasio Benar : 1
tentang penderita 3. Diskriminasi Salah : 0
HIV/AIDS sesudah
diberikan penyuluhan
Unvaforable
Benar : 0
Salah : 1
Skala Likert
48
4.7 Instrument Penelitian
pemateri.
49
dilakukan dapat menambah pengetahuan serta dapat merubah
4.6.3 Kuesioner
50
berdasarkan jumlah soal.
Setuju dan Tidak setuju. Jika jawaban Setuju diberi nilai 1 dan
51
4.6.4 Uji Validitas
dusun yang ada di desa Banjarsari Wetan, maka dari itu peneliti
sangat reliabel.
Ganchart.
54
Tabel 4.4 Realisasi Pelaksanaan Penelitian Prodi S1 Kesehatan
Masyarakat Peminatan Promkes Di dusun Krajan, desa Banjarsari Wetan,
kecamatan Dagangan, kabuaten Madiun.
55
4.9 Prosedur Pengumpulan Data
a) Test
56
Peneliti memberikan dua kali test dengan menggunakan
57
akan dilakukan. Setelah melakukan penyuluhan dan penyebaran
1. Editing
pertanyaan.
2. Scoring
3. Entry
4. Tabulating
58
4.11 Analisis Data
59
disebut dengan pretest (tes yang dilakukan sebelum diberikan
60
4.12 Etika Penelitian
penelitian.
60
identitas dan informasi yang diberikan oleh responden.
responden.
and inclusiveness)
61
BAB 5
orang dengan jenis kelamin laki-laki dan 103 orang dengan jenis
Dalam bab ini penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data
meliputi usia dan jenis kelamin yang disajikan dalam hasil analisis
62
berdasarkan perhitungan dengan aplikasi analisis data yang sudah
dilakukan.
Hasil penelitian ini terdiri dari data umum dan data khusus. Data
umum meliputi usia dan jenis kelamin yang disajikan dalam hasil
Pada data demografi ini terdiri dari data usia dan jenis
berikut:
63
Tabel 5.1 Deskripsi Data Demografi Responden
Jumlah Persentase (%)
Jenis kelamin laki-laki 72 41,2
perempuan 103 58,8
Usia Remaja (10 – 17 9,71
19 tahun)
Dewasa awal 124 70,87
(20 – 40 tahun)
Dewasa madya
(40 – 60 tahun) 31 17,71
Dewasa lanjut
(60 tahun
keatas) 3 1,71
Tingkat SD 7 4
pendidikan SMP 13 7,4
SMA 109 62,3
Perguruan 46 26,3
tinggi
Sumber : Data Primer 2020
64
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas Data Stigma Masyarakat
Kolmogorov-Smirnov
Statistic Df Sig.
Stigma sebelum 195 171 000
Intervensi
Stigma sesudah 237 171 000
Intervensi
Sumber : Data Primer Menggunakan Aplikasi Analisis Data, 2020
data tidak normal karena nilai sig. < alpha 0,05. Sehingga analisis
Wilcoxon.
65
Dengan perhitungan, apabila nilai sig. < alpha 0,05 maka data
berdistribusi tidak normal. Jika nilai sig. > alpha 0,05 maka data
berdistribusi normal.
Penyuluhan
hasil 16. Nilai 16 ini menunjukkan adanya penurunan dari nilai pre
responden penyuluhan.
66
Positive ranks antara hasil stigma responden penyuluhan
stigma pada penderita HIV/AIDS untuk pre test dan post test nilai
stigma terhadap penderita HIV/AIDS dari nilai pre test ke nilai post
test.
Ties adalah kesamaan nilai pre test dan post test, hasil nilai
ties adalah 59, sehingga ada nilai yang sama antara pre test dan post
variabel stigma.
67
5.3 Pembahasan
68
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS dan
memiliki rasa ketakutan penularan HIV yang rendah dan sikap positif
yang lebih baik, hal ini memperkuat bahwa tingkat pendidikan dapat
usia produktif, dimana usia produktif tergolong pada masa dewasa yang
masih dibagi menjadi 3 yaitu, masa dewasa awal (21 – 40 tahun), masa
69
dewasa madya (40 – 60 tahun) dan masa dewasa lanjut (60 tahun –
dengan masa ini memiliki emosi yang tidak stabil serta belajar menjaga
sebuah komitmen dan tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan penelitian
stigma pada penderita HIV/AIDS. Hal ini berbeda dengan hasil posttest
penderita HIV/AIDS.
dengan nilai negative rank pada hasil analisis Wilcoxon yang sudah
penderita HIV/AIDS.
71
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk mewujudkannya,
metode yang sesuai dengan sasaran dan materi yang akan disampaikan
metode ceramah.
pemateri adalah secara langsung, jika ada materi yang belum jelas dapat
tentang HIV dan AIDS. Hal ini diperkuat juga dengan penelitian
72
tentang HIV/AIDS dan kesalahpahaman tentang penularan HIV/AIDS.
berperilaku buruk dan penderitanya harus dijauhi juga menurun dan yang
menurun.
stigma pada penderita HIV/AIDS masih tetap ada, dilihat dari beberapa
73
bahkan secara terang mengatakan tidak ingin berteman dengan penderita
HIV/AIDS.
dusun Krajan banyak berdiri tempat ibadah yaitu masjid dan mushola,
Islami dan menandakan Ta’at beribadah. Selain itu dari hasil wawancara
peneliti dengan perangkat desa bahwa setiap satu minggu sekali diadakan
Islam.
74
pengamatan peneliti. Karena responden yang cenderung kurang teliti, serta
sehingga terjadi tidak konsisten terhadap jawaban kuesioner. Hal ini bisa
yang ada.
dengan cara dari rumah kerumah untuk pengumpulan data dan penyuluhan
berlaku.
75
BAB 6
6.1 Kesimpulan
tinggi.
maksimum 10).
6.2 Saran
76
b) Diharapkan KPAD Kab.Madiun dan Dinkes Kab.Madiun selalu
lagi stigma terhadap ODHA dan supaya angka HIV/AIDS dan stigma
77
d) Diharapkan Pemerintah desa Banjarsari Wetan dapat menjalin
Sehingga dapat diketahui dari faktor lain yang dapat meberikan pengaruh
78
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Herlambang Sasmita. 2010. Kepatuhan Pasien HIV dan AIDS terhadap Terapi
Antiretroviral di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia Vol.5/No.1/Januari 2010
Harun, Eulis. 2013. Panduan Penyusunan Proposal Dan Laporan Penelitian Untuk
Mahasiswa Kesehatan. Ponorogo : Nurul L.
Kurniadi, Heri, Mardjan, dan Abrori. 2015. Pengaruh Promosi Kesehatann HIV dan
AIDS dengan Metode Ceramah menggunakan Media Slide terhadap
Pengetahuan dan Sikap Pelajar Sekolah Menengah Atas (SMAN) 1 Sepauk
Tahun 2015
https://www.unaids.org/en/resources/documents/2013/20130923_UNAIDS_Globa
l_Report_2013. (Sitasi 10 Agustus 2019)
Jawa Timur KPA Provinsi. 2016. Mengenal dan Menanggulangi HIV, AIDS,
Infeksi Menular Seksual dan Narkoba. Surabaya: KPA Nasional.
79
Kumalasari, I.Y. 2013. Perilaku berisiko penyebab Human Immunodeficiency Virus
(HIV) positif (Studi kasus di Rumah Damai Kelurahan Cepoko Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang). Skripsi. Program Sarjana Kesehatan
Masyarakat. Universitas Negeri Semarang
Major. Brenda & O Brien. (2005). The Social Psychology Of Stigma.Annu REV.
Psycholol.56 : 393-421.
80
Scheid, Teresa L., Brown, Tony N. (2010). A Handbook for Study of Mental
Health: Social Contexts, Theories, and Systems 2nd Edition. New York:
Cambridge University Press.
Tri Paryati .2013. Stigma dan diskriminasi kepada ODHA oleh petugas kesehatan
81
LAMPIRAN
82
Lampiran 2, Surat Izin Pengambilan Data Jumlah Penduduk Kepada
83
Lampiran 3, Surat Izin Pengambilan Data Awal Kepada Kepala Komisi
84
Lampiran 4 Surat Izin Uji Validitas dan Reliabilitas Desa Banjarsari Wetan
85
Lampiran 5 Surat Keterangan Uji Validitas dan Reliabilitas Desa
Banjarsari Wetan
86
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian Komisi Penanggulangan AIDS
Kab.Madiun
87
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Desa Banjarsari Wetan
88
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian Desa Banjarsari Wetan
89
Lampiran 9 Kuesioner Pretest Posttest Pengaruh Media PKM terhadap
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal :
A. Identitas Pribadi
1. No. Responden :
2. Nama Responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur Responden :
5. Pendidikan Terakhir :
6. No. HP/WA :
90
9 Melarang anak ataupun keluarga
berteman atau bermain dengan
penderita HIV/AIDS
10 Orang dengan HIV/AIDS harus
dikarantina
91
Lampiran 10 Lembar Kisi – Kisi Kuesioner Penelitian
No Pertanyaan Jawaban
1 Saya pikir orang dengan HIV adalah TIDAK
hukuman karena perilakunya yang buruk SETUJU
92
Lampiran 11 Leaflet tentang HIV/AIDS
93
Lampiran 12 Tabulasi Data
94
Skor Hasil Kuesioner Pengaruh Media PKM terhadap Stigma
Masyarakat pada Penderita HIV AIDS
95
38 7 7
39 2 3
40 7 8
41 4 8
42 7 7
43 7 7
44 9 9
45 9 8
46 6 8
47 8 8
48 6 7
49 9 9
50 10 10
51 9 9
52 9 9
53 6 9
54 3 4
55 2 8
56 5 3
57 4 4
58 8 9
59 10 10
60 8 8
61 8 8
62 8 8
63 9 9
64 5 8
65 7 6
66 8 9
67 2 7
68 4 8
69 1 9
70 9 9
71 8 9
72 9 9
73 9 9
74 3 8
75 2 9
76 3 7
77 1 7
78 9 9
96
79 2 9
80 1 9
81 2 9
82 3 6
83 5 9
84 7 9
85 8 9
86 9 8
87 7 6
88 7 8
89 5 8
90 7 7
91 2 9
92 9 9
93 8 9
94 1 9
95 9 9
96 8 8
97 6 9
98 4 10
99 6 9
100 7 9
101 3 9
102 6 9
103 8 9
104 3 9
105 5 9
106 8 9
107 4 9
108 7 9
109 8 7
110 8 7
111 6 9
112 8 9
113 9 9
114 6 9
115 9 9
116 9 9
117 9 9
118 8 9
119 8 8
97
120 8 7
121 8 8
122 8 8
123 9 9
124 3 6
125 8 9
126 8 8
127 8 7
128 4 10
129 3 4
130 8 9
131 4 7
132 4 10
133 7 8
134 6 9
135 4 8
136 8 10
137 6 10
138 9 10
139 8 10
140 8 10
141 8 8
142 8 8
143 10 10
144 9 9
145 6 6
146 7 9
147 5 7
148 6 9
149 3 9
150 5 9
151 9 10
152 9 10
153 10 10
154 10 9
155 9 9
156 9 8
157 9 9
158 8 8
159 8 9
160 6 9
98
161 6 9
162 8 8
163 2 10
164 2 8
165 1 10
166 3 8
167 1 8
168 4 6
169 5 9
170 8 9
171 8 9
99
Lampiran 13 Hasil Out Put Aplikasi Analisis Data
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Jumlah
P1 Pearson Correlation 1 .478* .442* .388 .376 .465* .456* .345 .369 .412 .791**
Sig. (2-tailed) .028 .045 .082 .093 .034 .038 .126 .100 .064 .000
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P2 Pearson Correlation .478* 1 .647** .617** .629** .664** .782** .645** .661** .702** .555*
Sig. (2-tailed) .028 .002 .003 .002 .001 .000 .002 .001 .000 .011
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P3 Pearson Correlation .442* .647** 1 .763** .768** .749** .768** .744** .780** .780** .470*
Sig. (2-tailed) .045 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .037
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P4 Pearson Correlation .388 .617** .763** 1 .999** .913** .936** .942** .978** .953** .461*
Sig. (2-tailed) .082 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .041
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P5 Pearson Correlation .376 .629** .768** .999** 1 .920** .942** .949** .984** .964** .461*
Sig. (2-tailed) .093 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .041
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P6 Pearson Correlation .465* .664** .749** .913** .920** 1 .904** .882** .911** .932** .495*
Sig. (2-tailed) .034 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .027
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P7 Pearson Correlation .456* .782** .768** .936** .942** .904** 1 .923** .956** .957** .764**
100
Sig. (2-tailed) .038 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P8 Pearson Correlation .345 .645** .744** .942** .949** .882** .923** 1 .961** .962** .465*
Sig. (2-tailed) .126 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .039
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P9 Pearson Correlation .369 .661** .780** .978** .984** .911** .956** .961** 1 .976** .599**
Sig. (2-tailed) .100 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
P10 Pearson Correlation .412 .702** .780** .953** .964** .932** .957** .962** .976** 1 .661**
Sig. (2-tailed) .064 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 21 21 21 21 21 21 21 21 21 21 20
Jumlah Pearson Correlation .791** .555* .470* .461* .461* .495* .764** .465* .599** .661** 1
Sig. (2-tailed) .000 .011 .037 .041 .041 .027 .000 .039 .005 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
101
B. HASIL OUTPUT UJI RELIABILITAS
N %
Excludeda 3 12.5
Total 24 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.957 10
Cases
102
Descriptives
Median 7.00
Variance 6.297
Minimum 1
Maximum 10
Range 9
Interquartile Range 4
Median 9.00
Variance 3.022
Minimum 1
Maximum 10
Range 9
Interquartile Range 2
103
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Ties 59c
Total 171
c. SESUDAH = SEBELUM
Test Statisticsb
SESUDAH -
SEBELUM
Z -7.884a
104
Lampiran 14 Kartu Bimbingan
105
Lampiran 15 Hasil Cek Plagiasi
106
Lampiran 16 Dokumentasi Uji Validitas, Uji Reliabilitas dan Penelitian
107
Lampiran Penelitian
108
109
Lampiran 17 Lembar Persetujuan
110
111