lOMoARcPSD|26814967

Tugas RPL - RPL

science (Universitas Nusa Mandiri)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university

Downloaded by Z I R O (dzikrirofa@gmail.com)
 lOMoARcPSD|26814967

TUGAS
REKAYASA PERANGKAT LUNAK

NAMA : HUSNUL HAYAT

NIM : 11220762
KELAS : 11.7A.06

NO NAMA MODEL PENJELASAN KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Waterfall Model ini merupakan model klasik yang
sederhana dengan aliran system yang linear.  Mudah diaplikasikan.  Waterfall model bersifat kaku
Output dari setiap tahap menjadi input bagi  Memberikan template tentang sehingga Penanganan perubahan pada
tahap berikutnya. metode analisis, desain, pengkodean, saat proses sedang berlangsung menjadi
pengujian, dan pemeliharaan. lebih sulit.
Model ini melibatkan SQA (Software Quality  Cocok digunakan untuk produk  Terjadinya pembagian proyek
Assurance) dengan tahapan yang setiap software yang sudah jelas kebutuhannya di menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel,
tahapannya dilakukan ferivikasi dan testing. awal, sehingga minim kesalahannya. karena komitmen harus dilakukan pada
Waterfall model juga dikenal sebagai model tahap awal proses.
yang melakukan pendekatan pada  Customer harus sabar untuk
perkembangan perangkat lunak secara menanti produk selesai, karena
seistematik dan sekuensial. dikerjakan tahap per
tahap,menyelesaikan tahap awal baru
Yang artinya kegiatan pada model ini bisa ke tahap selanjutnya.
dilakukan secara terurut berdasarkan  Perubahan ditengah-tengah
panduan proses mulai dari komunikasi pengerjaan produk akan membuat
kepada client atau pelanggan sampai dengan bingung team work yang sedang
aktifitas sampai pengorderan setelah membuat produk.
masalah dipahami secara lengkap dan  Semua kebutuhan sudah
berjalan stabil sampai selesai. terdefenisi sejak awal dan Software yang
diberikan adalah versi terakhir dari setiap
tahap.

Downloaded by Z I R O (dzikrirofa@gmail.com)
 lOMoARcPSD|26814967

2. Prototype Merupakan model yang dapat diterapkan

pada model apapun.  Menghemat waktu pengembangan.  Pada prototype tentu saja banyak
 Adanya komunikasi yang baik antara kebutuhan yang tidak di tampilkan
Model ini tidak memerlukan data yang pengembang dan pelanggan. seluruhnya karena data yang
lengkap dari sisi client dan banyaknya  Pengembang dapat bekerja lebih baik dikumpulkan hanya sebagian.
keraguan dari pembuat software karena dalam menentukan kebutuhan pelanggan.  Banyak ketidak sesuaian pada bentuk
kondisi yang belum diketahui (seberapa  Penerapan menjadi lebih mudah karena prototype.
besar software, bagaimana sistem pemakai mengetahui apa yang  Proses analisis dan perancangan terlalu
penerapannya). diharapkannya. singkat.
 User dapat berpartisipasi aktif dalam  Mengesampingkan alternatif pemecahan
Model ini tepat digunakan jika pihak client pengembangan sistem. masalah.
menginginkan prototype dari software dalam  Punya kemampuan menangkap  Bisanya kurang fleksible dalam
waktu yang singkat. Dan prototype inilah requirement secara konkret daripada mengahadapi perubahan.
yang akan menjadi acuan dari client untuk secara abstrak.  Prototype yang dihasilkan tidak
memberikan data kebutuhan yang lebih selamanya mudah dirubah.
lengkap pada pembuat software (developer).

3. Spiral Spiral model diusulkan oleh Boehm pada
tahun 1988 sebagai pendekatan alternative
dari model waterfall.
Model ini menggunakan fitur yang ada pada
model waterfall dan prototype.
Setiap tahapan model ini selalu dilakukan risk
analisys dan verivikasi atau testing. Spiral
model merupakan proses yang
pendekatannya bersifat realistis pada
software besar karena proses dari awal
sampai proses pengiriman dan perbaikan
dapat dipahami dengan baik oleh clieent dan
developer.
Model ini mempunyai rangkaian kerja yang
iterasi (peningkatan pada model) awal yang
berbentuk prototype dan kemudian iterasi
 Setiap tahap pengerjaan dibuat
prototyping sehingga kekurangan dan apa
yang diharapkan oleh client dapat
diperjelas dan juga dapat menjadi acuan
untuk client dalam mencari kekurangan
kebutuhan.
 Lebih cocok untuk pengembangan sistem
dan perangkat lunak skala besar.
 Dapat disesuaikan agar perangkat lunak
bisa dipakai selama hidup perangkat lunak
komputer.
 Pengembang dan pemakai dapat lebih
mudah memahami dan bereaksi terhadap
resiko setiap tingkat evolusi karena
perangkat lunak terus bekerja selama
proses.
 Menggunakan prototipe sebagai
mekanisme pengurangan resiko dan pada
 Banyak konsumen (Client) tidak percaya
bahwa pendekatan secara evolusioner
dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model
spiral mempunyai resiko yang harus
dipertimbangkan ulang oleh konsumen
dan developer.
 Memerlukan tenaga ahli untuk
memperkirakan resiko, dan harus
mengandalkannya supaya sukses.
 Belum terbukti apakah metode ini cukup
efisien karena usianya yang relatif baru.
 Memerlukan penaksiran resiko yang
masuk akal dan akan menjadi masalah
yang serius jika resiko mayor tidak
ditemukan dan diatur.
 Butuh waktu lama untuk menerapkan
paradigma ini menuju kepastian yang
absolute.

Downloaded by Z I R O (dzikrirofa@gmail.com)
 lOMoARcPSD|26814967

selanjutnya akan menjadi perkembangan dari setiap keadaan di dalam evolusi produk.
model sebelumnya.  Tetap mengikuti langkah-langkah dalam
siklus kehidupan klasik dan
Model ini dapat terus digunakan meskipun memasukkannya ke dalam kerangka kerja
software sudah dikirimkan karena proses iteratif.
(siklus)dapat berputar lagi jika ada  Membutuhkan pertimbangan langsung
perubahan pada software sampai tidak ada terhadap resiko teknis sehingga
permintaan perupbahan pada software oleh mengurangi resiko sebelum menjadi
client. permasalahan yang serius.
4. Rapid Application Metode ini menekankan pada proses  Membutuhkan tim dengan skill teknis
Development pembuatan aplikasi berdasarkan pembuatan  Kebutuhan aplikasi bisa berubah sewaktu- yang mumpuni.
(RAD) prototype, iterasi, dan feedback yang waktu.  Memerlukan kolaborasi tim yang kuat.
berulang-ulang.  Aplikasi dikembangkan berdasarkan  Hanya cocok untuk proyek yang
kebutuhan dan keinginan user. waktunya singkat.
Dengan begitu, aplikasi yang dibuat bisa  Memperkecil kemungkinan error dan hal  Hanya cocok digunakan untuk
dikembangkan dan diperbaiki dengan cepat. buruk lainnya. mengembangkan aplikasi secara modular
 Waktu pengembangan aplikasi bisa lebih (fokus ke suatu fitur untuk dijadikan
Sangat cocok dengan kebutuhan dan cepat dan efektif. module terpisah).
perkembangan dunia digital yang super  Mempermudah proses integrasi.  Sulit diterapkan untuk mengembangkan
cepat. aplikasi besar.

Berbeda sekali dengan metode

pengembangan lain. Waterfall Model,
misalnya, yang dianggap kurang efektif.

Sebab, Waterfall model mengharuskan

aplikasi dirancang dari A sampai Z. Baru
kemudian bisa dieksekusi.

Jadi, butuh waktu lama sekali untuk sebuah

aplikasi bisa dirilis.

5. Scrum Secara umum, scrum merupakan berbagai  Scrum dapat membantu perusahaan Anda  Scrum bisa menjadi salah satu penyebab
kumpulan cara atau metode yang diterapkan dalam menghemat waktu dan biaya utama terjadinya scope creep, kecuali
guna memecahkan suatu masalah. Mereka (dalam hal ini uang). Biaya overhead dari ada tanggal akhir tertentu. Stakeholder
sendiri menerapkan strategi pendekatan proses dan manajemen sangat minim proyek atau manajemen akan terus

Downloaded by Z I R O (dzikrirofa@gmail.com)

yang dikenal sebagai Agile, maknanya
mengarah pada beberapa perangkat teknik
dan praktik sesuai dengan nilai serta
prinsipnya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
scrum ialah susunan kerangka kerja
atau framework yang bisa diterapkan untuk
melakukan pengembangan pada perangkat
Agile yang dimilikinya.
Downloaded by Z I R O (dzikrirofa@gmail.com)
lOMoARcPSD|26814967
sehingga dapat mengarahkan kita kepada
hasil yang lebih cepat dan lebih murah.
 Dapat mentransformasikan bisnis yang
sulit untuk diukur menjadi mudah untuk
dikembangkan.
 Pergerakan pengembangan cutting edge
dapat dengan cepat dikodekan dan diuji
menggunakan metode ini. Bagaikan
kesalahan yang mudah untuk diperbaiki.
 Dapat mengontrol dan memonitoring
aktivitas peningkatan dan penurunan
beban pekerjaan yang bisa terjadi kapan
saja.
 Seperti metodologi agile pada umumnya,
scrum merupakan metode iterative yang
membutuhkan feedback secara
berkelanjutan dari user atau pengguna.
 Dengan adanya short sprint dan constant
feedback, scrum dapat dengan mudah
mengatasi setiap perubahan yang terjadi.
 Dengan adanya daily scrum meeting,
memungkinan scrum untuk mengukur
produktvitas individu, hal ini mengarah
pada peningkatan produktivitas dari setiap
anggota tim.
 Setiap ada masalah yang timbul dapat di
identifikasi dengan baik pada pertemuan
harian dan oleh karena itu setiap masalah
dapat di selesaikan dengan cepat.
 Dapat dengan mudah untuk mengirim
produk berkualitas sesuai dengan
waktunya.
 Dapat bekerja dengan berbagai teknologi
dan bahasa pemrograman. Namun secara
khusus berguna untuk pengembangan
proyek dengan teknologi web 2.0 ataupun
menuntut fungsi dan fitur baru untuk
disampaikan.
 Setiap tugas harus didefinisikan dengan
baik, karena hal ini dapat mempengaruhi
perkiraan biaya dan waktu pengerjaan
proyek. Jika tidak didefinisikan dengan
baik maka semua hal tersebut tidak akan
akurat. Dalam kasus seperti ini, biasanya
tugas dapat tersebar di beberapa sprint.
 Jika anggota tim Anda tidak
berkomitmen dengan baik, maka proyek
Anda tidak akan selesai atau bahkan bisa
gagal.
 Metode scrum ini hanya membutuhkan
anggota tim yang sudah berpengalaman,
jika tim Anda berisi orang-orang yang
masih pemula maka proyek tidak dapat
selesai sesuai dengan waktunya.
 scrum dapat bekerja dengan baik jika
seorang Scrum Master dapat
mempercayai tim yang mereka kelola.
Jika Scrum Master terlalu mengontrol
secara ketat, hal ini dapat menyebabkan
tim menjadi tertekan dan stress,
sehingga mengakibatkan demoralisasi
dan kegagalan dari proyek tersebut.
 Jika sering terjadi pergantian anggota
tim saat pengembangan proyek
berlangsung, hal ini dapat menyebabkan
efek yang kurang baik bagi
perkembangan proyek tersebut, proyek
akan semakin lama selesai dari
waktunya.
 lOMoARcPSD|26814967

media proyek baru lainnya.

Downloaded by Z I R O (dzikrirofa@gmail.com)