You are on page 1of 112

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 38 /PDT/2018/PT AMB.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Tinggi Ambon yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti

do
gu
tersebut dibawah ini dalam perkara antara :

Frits Hosea Gaspar Pooroe, Umur 83 Tahun, Pekerjaan Pensiunan PNS,

In
A
bertempat tinggal di Desa Kaiwatu, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku
Barat Daya, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Jopie Stenly Nasarany,
ah

lik
S.H., dan Risart Ririhena, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor
Advokat dan Konsultan Hukum Risart Ririhena, S.H. Jopie S. Nasarany, S.H.
& Rekan, beralamat Jalan Wem Reawaru, Nomor 114 (Hotel Beta) Lantai 3,
am

ub
belakang Kantor Gubernur Maluku, Kelurahan Uritetu, Kecamatan Sirimau,
Kota Ambon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Agustus 2017,
ep
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Saumlaki dengan
k

Register Nomor W27-U4/78/HK.02/08/2017 tanggal 21 Agustus 2017


ah

selanjutnya disebut sebagai : Pembanding III / Terbanding II/Terbanding


R

si
I/Semula PENGGUGAT ; -------------------------------------------------------------------

ne
ng

Melawan :

1. Dominggus Izak A. Lico, Pekerjaan Wiraswasta/Mantan Kepala Desa

do
gu

Werwaru/Mantan Ketua Latupati Kecamatan Moa Lakor, bertempat tinggal di


Desa Werwaru, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, dalam hal
ini diwakili kuasanya Baltasar Ratuanik, SH. dan Andreas Mathias
In
A

Goenawan, S.H., Sesuai dengan Surat Kuasa Khusus Nomor


02/Pdt.BR/2018, tanggal 11 April 2018, dan Surat Kuasa Khusus No. 01/Pdt.
ah

lik

AMG/2018 tanggal 20 Januari 2018 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan


Pengadilan Negeri Saumlaki dengan Register Nomor W-27-
m

ub

U4/24/HK.02/04/2018 tanggal 16 April 2018 dan Nomor W-27-


U4/4/HK.02/01/2018 tanggal 22 Januari 2018, selanjutnya disebut sebagai
ka

Terbanding III/Turut Terbanding I/Turut Terbanding II/ Semula Tergugat I


ep

; ---------------------------------------------------------------------------------------------------
ah

2. Kundrat F. Wirtha, Pekerjaan Tani, bertempat tinggal di Desa Patti,


R

Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, selanjutnya disebut


es

sebagai Terbanding III/ Terbanding II/Pembanding I/Semula Tergugat II ;-


M

ng

on
gu

Hal 1 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Johanis Lico, Pekerjaan Tani/Mantan Kepala Desa Patti, bertempat tinggal

R
di Desa Patti, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, selanjutnya

si
disebut sebagai Terbanding III/Terbanding II/Pembanding I Semula

ne
ng
Tergugat III ;------------------------------------------------------------------------------------

4. Metusael Tanody, Pekerjaan Tani/Mantan Kepala Desa Wakarleley,

do
gu bertempat tinggal di Desa Wakarleley, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku
Barat Daya, selanjutnya disebut sebagai Terbanding III/ Terbanding
II/Pembanding I /Semula Tergugat IV; -------------------------------------------------

In
A
5. Fileks Kwuwulay, Pekerjaan Wiraswasta/Mantan Kepala Desa Klis,
bertempat tinggal di Desa Klis, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat
ah

lik
Daya, selanjutnya disebut sebagai Terbanding III/Terbanding
II/Pembanding I/Semula Tergugat V Para Pembanding I/Semula Tergugat
am

ub
II, III, IV dan V, diwakili kuasanya Frans Ferdinand Letelay, SH. dan Yafat L.
Sahupala, SH. Advokat/Pengacara, berkantor di Law Office Frans Ferdinand
Letelay & Partners (FFLP) beralamat di Negeri Waai, Kab. Maluku Tengah,
ep
k

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 2 Oktober 2017 ;--------


ah

6. Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta, Cq. Menteri Dalam Negeri


R

si
Republik Indonesia, Cq. Gubernur Maluku di Ambon, Cq. Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara Barat di Saumlaki, diwakili kuasanya Brampi

ne
ng

Moriolkosu, SH. R.F. Malisngorar, SH.,MH. Thomas A. Rumwarin, SH.,MH.


Bagian Hukum Setda Maluku Tenggara Barat, Sesuai dengan Surat Kuasa

do
gu

Khusus tanggal 19 September 2017, selanjutnya disebut sebagai


Pembanding II/Turut Terbanding I/Terbanding III/Semula Tergugat VI ;---------
In
7. Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta, Cq. Menteri Dalam Negeri
A

Republik Indonesia, Cq. Gubernur Maluku di Ambon, Cq. Pemerintah


Kabupaten Maluku Barat Daya di Tiakur-Moa, dalam hal ini diwakili
ah

lik

kuasanya Herdy D. Ubro, SE.MM. Rufina melsasail, SH., J. Kainama, SH.,


Hematang Septinus, SH. dan E Dias, SH.MH. Asisten dan Kabag Hukum
m

ub

pada Kabupaten Maluku Barat Daya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus


tanggal 11 September 2017 selanjutnya disebut sebagai Terbanding
ka

III/Turut Terbanding I/Turut Terbanding II/Semula Tergugat VII;--------------


ep

Pengadilan Tinggi tersebut ;


ah

Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Ambon


es

Nomor 38/PDT/2018/PT AMB tanggal 23 Agustus 2018 tentang penunjukan


M

ng

on
gu

Hal 2 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam tingkat

R
banding;

si
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta

ne
ng
turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN
Sml tanggal 17 Mei 2018 yang dimohonkan banding tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARANYA

do
gu Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 21
Agustus 2017, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

In
A
Saumlaki pada tanggal 22 Agustus 2017 dalam Register Perkara Perdata Nomor
29/Pdt.G/2017/PN Sml, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ah

1. Bahwa Penggugat adalah keturunan atau ahli waris yang sah dari Almarhum

lik
Moyang LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR, yang semasa
hidupnya, adalah Marna/Bangsawan dari Moa Barat, yang disebut dengan
am

ub
nama MSAWNA, yang merupakan pemilik dari tanah petuanan Moa Barat,
yang didalamnya terdapat tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ±
ep
4000 Ha (Hecto Are), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa,
k

Kabupaten Maluku Barat Daya;


ah

1. Bahwa oleh karena Penggugat adalah keturunan atau ahliwaris yang sah
R

si
dari Almarhum Moyang LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR,
yang adalah pemilik dari tanah petuanan Moa Barat, yang didalamnya

ne
ng

terdapat tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ± 4000 Ha (Hecto


Are), maka secara hukum Penggugat adalah merupakan Pemilik yang sah

do
gu

terhadap tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ± 4000 Ha (Empat


Ribu Hecto Are), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten
Maluku Barat Daya, dengan batas-batas, sebagai berikut:
In
A

- Sebelah Utara berbatasan dengan Woortuin Desa Kaiwatu;


- Sebelah Selatan berbatasan dengan Corlauna Desa Wakarley;
ah

lik

- Sebelah Timur berbatasan dengan Deruklayelawni Desa Patti;


- Sebelah barat berbatasan dengan Laut;
m

ub

2. Bahwa dari tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ± 4000 Ha (Hecto
Are), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat
ka

ep

Daya, milik Penggugat, sebahagianya, dengan luas ± 350 Ha ( Tiga Ratus


Lima Puluh Hecto Are), (2000 X 1750 M2 ), yang terletak di Moa Barat,
ah

Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, telah diberikan/dilepaskan


R

haknya oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V
es
M

kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Tergugat


ng

on
gu

Hal 3 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
VI), sesuai Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor :

R
02/OL/KML/VIII/2004, untuk kepentingan pemekaran Kabupaten Maluku

si
Barat Daya;

ne
ng
3. Bahwa tanah milik Penggugat, dengan luas ± 350 Ha (Tiga Ratus Lima
Puluh Hecto Are), (2000 X 1750 M 2), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan
Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, yang adalah merupakan bagian dari

do
gu tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ± 4000 Ha (Hecto Are), milik
Penggugat, yang telah diberikan/dilepaskan haknya oleh Tergugat I,

In
A
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Tergugat VI), dengan batas-
ah

batas, sebagai berikut:

lik
- Sebelah Utara berbatasan dengan Ceni/belakang penginapan scorpion
(Tanah milik Penggugat);
am

ub
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Tuinyeparge/depan rumah Jhon
Leunupun (Tanah milik Penggugat);
ep
- Sebelah Barat berbatasan dengan Gerlauna/belakang Rumah Sakit
k

Bergerak (Tanah milik Penggugat);


ah

- Sebelah Timur berbatasan dengan Tounsohe (Tanah milik Penggugat).


R

si
Selanjutnya disebut sebagai Objek Sengketa.

ne
4. Bahwa perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak terhadap objek
ng

sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI adalah merupakan perbuatan hukum

do
gu

tanpa hak, karena objek sengketa adalah bukan merupakan milik dari
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V, melainkan
In
milik dari Penggugat;
A

5. Bahwa dengan adanya pelepasan atas objek sengketa milik Penggugat


sesuai Surat Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004,
ah

lik

yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V kepada Tergugat VI, kemudian setelah terjadi pemekaran
m

ub

Kabupaten Maluku Barat Daya, maka Pemerintah Kabupaten Maluku Barat


Daya (Tergugat VII), telah menguasai dan mengunakan objek sengketa
ka

ep

yang adalah milik Penggugat secara tanpa hak dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2017;
ah

6. Bahwa penguasaan dan penggunaan objek sengketa milik Penggugat oleh


R

Tergugat VII dari Tahun 2008 sampai dengan tahun 2017, dilakukan dengan
es
M

ng

on
gu

Hal 4 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
cara membangun sarana dan prasarana (infrastruktur) pemerintahan dan

R
menjadikan objek sengketa sebagai pusat aktifitas pemerintahan;

si
7. Bahwa oleh karena perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak,

ne
ng
secara tanpa hak terhadap objek sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI,
sesuai Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004 dan

do
gu penguasaan serta pengunaan Tergugat VII terhadapi objek sengketa dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2017, juga secara tanpa hak, karena

In
A
Tergugat VII telah mendapatkan hak dari pihak pihak yang tidak berhak atau
yang bukan punya hak yakni dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
ah

Tergugat IV, Tergugat V, dan Tergugat VI, sehingga perbuatan hukum

lik
berupa pemberian/pelepasan hak, secara tanpa hak terhadap objek
sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
am

ub
IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI dan penguasaan serta pengunaan
Tergugat VII terhadap objek sengketa, secara tanpa hak adalah merupakan
ep
perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad), karena telah melanggar
k

hak subjektif dari Penggugat sebagai pemilik objek sengketa dan oleh
ah

karenanya harus dibatalkan;


R

si
8. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad), berupa
pemberian/pelepasan hak, secara tanpa hak terhadap objek sengketa yang

ne
ng

dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat
V kepada Tergugat VI dan penguasaan serta pengunaan Tergugat VII

do
gu

terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017,
secara tanpa hak, menyebabkan Penggugat sebagai pemilik objek sengketa
mengalami kerugian Materiil dan Imateriil, karena tidak dapat melakukan
In
A

aktifitas/usaha di dalam objek sengketa yang adalah milik Penggugat;


9. Bahwa kerugian materiil yang di alami oleh Penggugat berupa nilai harga jual
ah

lik

tanah (objek sengketa), dimana nilai harga jual tanah yang ada dipasaran,
sekitar Ibu Kota Kabupaten Maluku Barat Daya adalah : 1 M2 (Satu Meter
m

ub

Persegi) = Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah), di mana luas dari objek
sengketa milik Penggugat adalah ± 350 Ha (Tiga Ratus Lima Puluh Hecto
ka

Are). Dengan demikian harga jual tanah (objek sengketa) yang didapat oleh
ep

Penggugat sebagai pemilik objek sengketa adalah : ± 350 Ha (Tiga Ratus


ah

Lima Puluh Hecto Are) di mana 1 Ha (Satu Hecto Are) adalah 10.000 M 2
R

(Sepuluh Ribu Meter Persegi), maka luas objek sengketa ± 350 Ha (Tiga
es

Ratus Lima Puluh Hecto Are) di kalikan dengan 1 Ha (Satu Hecto Are)
M

ng

on
gu

Hal 5 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah 10.000 M2 (Sepuluh Ribu Meter Persegi) = 3.500.000 M 2 (Tiga Juta

R
Lima Ratus Ribu Meter Persegi) kemudian di kalikan dengan harga jual

si
tanah (objek sengketa) 1 M 2 (Satu Meter Persegi) adalah Rp. 100.000,-

ne
ng
(Seratus Ribu Rupiah) = Rp. 350.000.000.000 (Tiga Ratus Lima Puluh
Miliard Rupiah). Dengan demikian Tergugat VII, harus dihukum untuk
membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat, berupa nilai harga jual

do
gu objek sengketa yang adalah sebesar Rp. 350.000.000.000,- (Tiga Ratus
Lima Puluh Miliard Rupiah);

In
A
10. Bahwa kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat berupa penguasaan
dan penggunaan objek sengketa oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Barat
ah

lik
Daya (Tergugat VII) secara melawan hukum dan tanpa hak serta tanpa izin
dari Penggugat sebagai Pemilik objek sengketa sejak tahun 2008 sampai
am

ub
dengan tahun 2017, bila objek sengketa seluas ± 350 Ha (Tiga Ratus Lima
Puluh Hecto Are), disewakan oleh Penggugat per tahunya atau 1 (satu)
tahun Rp. 5.000.000.000,- (Lima Miliard Rupiah), maka harga sewa tanah
ep
k

(objek sengketa), sejak tahun 2008 sampai dengan 2017 yang didapat oleh
ah

Penggugat sebagai Pemilik objek sengketa adalah : 9(sembilan) Tahun


R

si
dikalikan dengan Rp. 5.000.000.000,- (Lima Miliard Rupiah) = Rp.
45.000.000.000,- (Empat Puluh Lima Miliard Rupiah). Dengan demikian

ne
ng

Tergugat VII harus dihukum untuk membayar ganti rugi Materiil kepada
Penggugat, berupa harga sewa objek sengketa dari tahun 2008 sampai
denga tahun 2017, yang adalah sebesar Rp. 45.000.000.000,- (Empat Puluh

do
gu

Lima Miliard Rupiah);


11. Bahwa Penggugat juga mengalami kerugian Imateriil, karena harga diri
In
A

Penggugat sebagai Tokoh Masyarakat (Marna/bangsawan dengan sebutan


MSAWNA) di Pulau Moa dan selaku Pemilik objek sengketa telah hilang dan
ah

lik

tidak dihargai lagi oleh masyarakat yang ada di Pulau Moa;


12. Bahwa kerugian Imateril yang dialami oleh Penggugat, akibat dari harga diri
Penggugat sebagai Tokoh Masyarakat (Marna/bangsawan dengan sebutan
m

ub

MSAWNA) di Pulau Moa dan selaku Pemilik objek sengketa telah hilang dan
ka

tidak dihargai lagi oleh masyarakat yang ada di Pulau Moa, ditaksir sebesar
ep

Rp. 3.000.000.000 (Tiga Miliard Rupiah). Dengan demikian Tergugat VII


harus dihukum untuk membayar kerugian imateriil kepada penggugat yang
ah

adalah sebesar Rp. 3.000.000.000 (Tiga Miliard Rupiah);


R

es

13. Bahwa Penggugat sebelum mengajukan Gugatan ke Pengadilan Negeri


M

Saumlaki, telah beretikat baik guna menyelesaikan permasalahan hukum


ng

on
gu

Hal 6 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terkait penguasaan Tergugat VII terhadap objek sengketa, melalui surat

R
menyurat dan pendekatan-pendekatan, namun tidak membuahkan hasil,

si
sehingga untuk mendapatkan kepastian hukum dan keadilan, maka

ne
ng
Penggugat mengajukan Gugatan ini ke Pengadilan Negeri Saumlaki, untuk
diperiksa dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku;
Bahwa berdasarkan pada alasan-alasan hukum yang telah Penggugat

do
gu
sampaikan dalam Gugatan ini, maka Penggugat mohon Kepada Yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Saumlaki Cq, Yang Terhormat Majelis Hakim

In
A
Pengadilan Negeri Saumlaki, yang nantinya memeriksa dan mengadili perkara
ini, untuk dapat memutuskan sebagai hukum, yang adalah sebagai berikut:
ah

PRIMAIR:

lik
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah dari objek sengketa seluas
am

ub
± 350 Ha (Tiga Ratus Lima Puluh Hecto Are), yang terletak di Moa Barat,
Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, karena pewarisan dari
ep
Moyang Penggugat yang bernama LEWANRUPRUPDELI
k

WEWARLAIWEWEWAR, yang adalah Mama/bangsawan dari Moa Barat,


ah

yang disebut dengan nama MSAWNA, yang merupakan pemilik dari tanah
R

si
petuanan Moa Barat;
3. Menyatakan perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak, secara

ne
ng

tanpa hak terhadap objek sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI, sesuai Surat

do
gu

Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan


serta pengunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2017, juga secara tanpa hak sehingga adalah
In
A

merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad), karena telah


melanggar hak subjektif dari Penggugat sebagai pemilik objek sengketa;
ah

lik

4. Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor :
02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
m

ub

Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI;


5. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi Materiil kepada
ka

Penggugat, berupa harga jual objek sengketa yang adalah sebesar Rp.
ep

350.000.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Miliard Rupuah);


ah

6. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi Materiil kepada


R

Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun 2008 sampai dengan tahun
es
M

ng

on
gu

Hal 7 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2017, yang adalah sebesar Rp. 45.000.000.000 (Empat Puluh Lima Miliard

R
Rupiah);

si
7. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi Imateril kepada

ne
ng
Penggugat, yang adalah sebesar Rp. 3.000.000.000.- (Tiga Miliard Rupiah);
8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI dan Tergugat VII untuk membayar biaya yang timbul dalam

do
gu perkara ini;
SUBSIDAIR :

In
A
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aquo Et Bono);
ah

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat pertama telah mengupayakan

lik
perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam
Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan
am

ub
menunjuk Acmad Yani Tamher, S.H, Hakim pada Pengadilan Negeri Saumlaki,
sebagai Mediator, sesuai Penetapan tertanggal 26 Oktober 2017 akan tetapi
ep
sesuai laporan mediator tanggal 9 Nopember 2017 upaya perdamaian tersebut
k

tidak berhasil;
ah

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat sebagaimana dikutip


R

si
tersebut diatas, selanjutnya Tergugat I memberikan jawaban pada pokoknya
sebagai berikut:

ne
ng

A. DALAM EKSEPSI.
1. Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili

do
gu

a) Bahwa karena yang digugat juga, adalah perbuatan Tergugat VI dan Tergugat
Vll, sebagai badan hukum public, maka Pengadilan Negeri Saumlaki
tidak berkompeten atau tidak berwenang mengadili perkara perdata
In
A

Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml. Hal ini sejalan dengan Yurisprudensi


Putusan PT. Bandung No.69/1970/Perd./PTB, tanggal 15-5-1970, bahwa
ah

lik

“perselisihan mengenai perbuatan pemerintahan (bestuursdaad) adalah


tidak termasuk wewenang Pengadilan untuk mengadilinya’’. Oleh karena
m

ub

Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili perbuatan


Tergugat VI dan Tergugat VII, maka Tergugat I menolak tegas gugatan
ka

untuk diadili di Pengadilan Negeri Saumlaki;


ep

b) Oleh sebab itu, sebelum Majelis Hakim Yang Mulia memeriksa pokok
ah

perkara Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml., tersebut, maka Tergugat I


R

mohon perkenaan Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri


es

Saumlaki dikesempatan pertama, memeriksa dan memutus lebih dulu


M

ng

on
gu

Hal 8 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kompetensi Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara tersebut, sekaligus

R
menyatakan Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili

si
perkara perdata Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml. Alasan Tergugat I ini

ne
ng
sejalan dengan pasal 136 HIR dan 162 R.Bg
2. Penggugat Tidak memiliki Legitima Persona in Standi Judicio;
Setelah kami lakukan inzage surat kuasa Pihak Penggugat tersebut yang

do
gu merupakan onderhandse acte, ternyata Surat Kuasa Penggugat bertanggal
Kaiwatu, 15 Agustus 2017 yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat

In
A
principal FRITS HOSEA GASPAR POOROE tersebut dan Kuasa Hukumnya
JOPIE STENLY NASARANY, S.H., sendiri dan/atau bersama-sama RISART
ah

RIRIHENA, S.H., selanjutnya diregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

lik
Saumlaki tanggal 21 Agustus 2017 Nomor, W27-U4/78/HK.02/08/2017,
kenyataannya bertentangan dengan hukum dan azas hukum, sehingga cacat
am

ub
hukum dan tidak sah, serta tidak dapat dipergunakan dalam perkara
tersebut, dengan alasan-alasan sebagai berikut:
ep
2.1. Surat Kuasa tersebut tidak memenuhi syarat formil sebagai Surat Kuasa
k

Khusus (bijzondere schrifteiijke machtiging). Sebab tidak menyebutkan


ah

objek sengketa, sehingga surat kuasa Para Penggugat adalah error in


R

si
objecto. Dan karenanya, tidak memenuhi syarat formil sebagai Surat
Kuasa Khusus sebagaimana ditegaskan pasal 123 ayat (1) HIR, dan

ne
ng

SEMA No.01/1971 (23 Januari 1971) jo. SEMA No.6 Tahun 1994, dan
Yurisprudensi putusan MA No.3412 K/Pdt/1983, Yurisprudensi Putusan

do
gu

MA No.1912 K/Pdt/1984, yang norma hukumnya menegaskan bahwa,


surat kuasa yang tidak menyebutkan subjek dan objek, tidak sah sebagai
surat kuasa khusus dalam berperkara. Surat kuasa seperti itu dianggap
In
A

masih bersifat kuasa umum sehingga tidak dapat dipergunakan di depan


sidang pengadilan untuk menggugat seseorang. Surat Kuasa tidak pula
ah

lik

menyebut nomor perkara;


2.2.Di dalam Surat Kuasa Penggugat tersebut, menerangkan dan
m

ub

mencantumkan Pemberi Kuasa memberi kuasa kepada Penerima Kuasa


tersebut untuk (kutip) ”...membuat, menandatangani banding, memori
ka

banding dan kontra memori banding, membuat, menandatangani


ep

mengajukan permohonan kasasi, memori kasasi dan kontra memori


ah

kasasi dan meminta salinan putusan’. Dengan berlakunya Undang


R

Undang No.14 Tahun 1985, yang telah dirubah dengan Undang Undang
es

No.5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, terakhir diubah lagi dengan
M

ng

on
gu

Hal 9 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Undang No.3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas

R
Undang Undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, pasal 43

si
ayat (1) menegaskan : “permohonan kasasi dapat diajukan hanya jika

ne
ng
pemohon terhadap perkaranya telah menggunakan upaya hukum
banding, kecuali ditentukan lain oteh Undang Undang”. Selanjutnya
pasal 44 ayat (1) menegaskan : “permohonan kasasi sebagaimana

do
gu dimaksud pasal 43 dapat diajukan oleh : (a) pihak yang berperkara atau
wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu dalam perkara

In
A
perdata atau perkara tata usaha negara yang diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir di Lingkungan
ah

Peradilan Umum....” Dengan begitu, maka pertama, hak kasasi yang

lik
berasal dari Kuasa Kasasi bila Penggugat telah menggunakan upaya
Banding. Maka secara a contrario, pasal ini melarang penggunaan hak
am

ub
Kasasi sebelum ada putusan Pengadilan Banding. Dengan demikian,
maka menurut pasal tersebut Kuasa Khusus untuk kasasi dalam perkara
ep
perdata atau untuk perkara non perdata tersebut harus dibuat khusus
k

tersendiri dan terpisah dari surat kuasa khusus di pengadilan tingkat


ah

pertama (Pengadilan Negeri), sesudah perkara perdata tersebut diputus


R

si
Pengadilan Tingkat Banding. Maka Surat Kuasa Pihak Penggugat dalam
perkara perdata Nomor 29/PdLG/2017/PN.Sml, tanggal 22 Agustus

ne
ng

2017 tersebut tidak boleh memuat kuasa untuk kasasi perkara tersebut
bersamaan dan dalam satu kesatuan dengan surat Kuasa ketika perkara

do
gu

tersebut hendak disidangkan di pengadilan tingkat pertama, dan/atau


sebelum ada putusan Pengadilan Banding perkara perdata Nomor
29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 22 Agustus 2017. Kedua, rasio legis dan
In
A

konsekuensi dari pasal-pasal tersebut maka Surat Kuasa Penggugat


tanggal 15 Agustus 2017 yang diregister di kepaniteraan Pengadilan
ah

lik

Negeri Saumlaki tangga/ 21 Agustus 2017 Nomor, W27-


U4/78/HK.02/08/2017, di Pengadilan tingkat pertama itu harus khusus
m

ub

tersendiri dan dipisah dari surat kuasa khusus untuk banding dan kasasi,
karena Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Banding punya
ka

kewenangan memeriksa judex facti, yang sudah tentu berbeda dengan


ep

kewenangan Mahkamah Agung yang berwenang memeriksa judex jure


ah

dari perkara Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 22 Agustus 2017


R

tersebut, sesudah diputus Pengadilan Banding. Dari sudut pandang


es

demikian ini, maka menyatukan kuasa khusus untuk Banding dan Kasasi
M

ng

on
gu

Hal 10 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dalam satu surat kuasa untuk pengadilan Tingkat Pertama dalam satu

R
Surat Kuasa, akan timbulkan ketidak jelasan (kabur), rancu dan

si
kekacauan makna dan pengertian hukum, dimana surat kuasa khusus

ne
ng
pengadilan tingkat pertama dapat saja dimaknakan diperuntukan kepada
Mahkamah Agung untuk memeriksa judex facti perkara tersebut, atau
sebaliknya, surat kuasa Penggugat tersebut, dapat dimaknakan bahwa

do
gu Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding yang memeriksa judex jure
perkara tersebut. Padahal secara Hukum tidaklah demikian. Secara

In
A
mutatis mutandis alasan tersebut di atas berlaku pula terhadap Kuasa
untuk melakukan perbuatan seorang kuasa dalam acara sidang
ah

Pengadilan Banding, sementara Pengadilan Tingkat Pertama belum

lik
memutuskan perkara perkara perdata Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml,
sebagaimana tercantum dalam (kutipan) Surat Kuasa 15 Agustus 2017
am

ub
tersebut. Dalil Tergugat I ini dibenarkan pula oleh Yurisprudensi dalam
Putusan MA No.51 K/Pdt/1991, tanggal 25 Januari 1992. Sehingga
ep
berdasarkan rasio legis dan rasio decidendi termaktub daiam Jawaban
k

Kesatu Tergugat I ini, maka surat kuasa Pihak Penggugat tersebut cacat
ah

hukum formil dan materiil, karena Penggugat principal dan Kuasanya


R

si
salah membuat surat kuasanya tersebut. Oleh sebab itu, Pihak
Penggugat (Penggugat principal dan Kuasanya) tidak berwewenang

ne
ng

bertindak di pengadilan dalam perkara tersebut atau tidak memiliki


Legitima persona in standi judhrio atau diskwalifikasi in person;

do
gu

2.3. Bahwa kesalahan Surat Kuasa Pihak Penggugat tersebut juga dalam hal
kuasa pengganti atau “substitusi”. Karena Pihak Penggugat salah
menulis “substitusi" sebagai “subtitusi". Oleh sebab tidak pernah
In
A

dilakukan renvooi terhadap Surat Kuasa tersebut, maka pencatuman


kata “subtitusi” bukan kesalahan ketik, melainkan kesengajaan dan
ah

lik

kesalahan Pihak Penggugat, yang berakibat Surat Kuasa Penggugat


cacat hukum, sehingga Tergugat I tidak mengakui adanya hak substitusi
m

ub

Pihak Penggugat dalam perkara tersebut. Fakta-fakta hukum tersebut


membuktikan bahwa Pihak Penggugat tidak cermat dan tidak valid dalam
ka

membuat Surat Kuasa, sehingga Surat Kuasa Penggugat harus


ep

dinyatakan cacat hukum dan melawan hukum serta tidak diterima atau
ah

ditolak karena secara hukum dianggap tidak pernah ada;


R

2.4. Bahwa Surat Kuasa sebagai salah satu bentuk dari surat perjanjian,
es

haruslah memenuhi syarat sahnya perjanjian sebagaimana ditegaskan


M

ng

on
gu

Hal 11 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pasal 1320 K.U.H.Perdata, yang salah satu syaratnya adalah, tidak

R
bertentangan dengan Hukum. Atau Surat Kuasa sebagai salah satu

si
bentuk kesepakatan sebagaimana ditegaskan pasal 1337

ne
ng
K.U.H.Perdata, tidak boleh mengandung hal-hal yang dilarang
(prohibition) oleh undang undang atau bertentangan dengan kesusilaan
dan ketertiban umum, sebagai syarat sahnya. Prinsip ini dipedomani pula

do
gu oleh Yurisprudensi. Satu di antaranya adalah Putusan Mahkamah Agung
No.3604 K/Pdt/1985. Putusan itu merupakan penegasan ulang atas

In
A
putusan Mahkamah Agung No.731 K/Sip/1975.
2.5. Dengan alasan-alasan hukum tersebut, maka Surat Kuasa bertanggal
ah

Kaiwatu, 15 Agustus 2017, Nomor Register, W27-U4/78/HK.02/08/2017,

lik
yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat principal FRITS HOSEA
GASPAR POOROE tersebut dan Kuasa Hukumnya JOPIE STENLY
am

ub
NASARANY, S.H., sendiri dan/atau bersama-sama RISART RIRIHENA,
S.H., adalah cacat hukum dan melawan hukum, maka Surat Kuasa
ep
tersebut tidak dapat digunakan Pihak Penggugat dalam perkara aquo
k

sehingga harus dinyatakan batal demi hukum dan tidak berlaku sebagai
ah

dasar bertindak Kuasa Prinsipai dan Kuasa Hukum Pihak Penggugat


R

si
dalam perkara tersebut. Maka Pihak Penggugat tidak memiliki Legitima
persona in standi judicio dalam perkara tersebut;

ne
ng

2.6. Oleh sebab itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Pihak
Penggugat, dengan ini Tergugat I menegaskan bahwa karena Penggugat

do
gu

tidak memiiiki Legitima persona in standi judicio dalam perkara tersebut


atau Pihak Penggugat dinyatakan diskwalifikasi in person, maka
Tergugat I keberatan dan menolak tegas segala perbuatan yang
In
A

dilakukan Penggugat dan Kuasanya tersebut dalam seluruh rangkaian


perbuatan dalam sidang perkara tersebut, termasuk namun tidak
ah

lik

terbatas pada pembuatan gugatan, renvooi gugatan, pembacaan surat


gugatan, keberatan-keberatan, dan/atau pembuktian perkara perdata
m

ub

Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml. Sehingga secara hukum, perbuatan


Pihak Penggugat tidak pernah ada sama sekali, atau setidaknya
ka

Tergugat I menolak dengan tegas Pihak Penggugat sendiri dan/atau


ep

bersama- sama dengan Kuasa prinsipalnya dalam perkara tersebut;


ah

2.7. Bahwa berdasar fakta-fakta hukum tersebut ini, kami Tergugat I mohon
R

kepada yang Mulia Majelis Hakim untuk berkenaan menyatakan surat


es

kuasa pihak Penggugat- bertanggal Kaiwatu, 15 Agustus 2017, Nomor


M

ng

on
gu

Hal 12 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
register, W27- U4/78/HK.02/08/2017 cacat hukum dan dinyatakan batal

R
demi hukum tidak dan berlaku, dan menyatakan pula bahwa Kuasa

si
Hukum Penggugat JOPIE STENLY NASARANY, S.H., sendiri dan/atau

ne
ng
bersama-sama RISART RIRIHENA, S.H., karena tidak memiliki legitima
persona in standi judicio atau diskwalifikasi in person dalam perkara
tersebut;

do
gu 2.8. Karena alasan-alasan tersebut pula, maka gugatan tidak penuhi syarat
formil, dan mengandung cacat formil, sehingga setidaknya harus

In
A
dikesampingkan atau dinyatakan gugatan tidak diterima (Niet
Onvankelijke verklaard) atau ditolak;
ah

3. Gugatan Kekurangan Pihak (Plurium Litis Consortium);

lik
Plurium Litis Consortium merupakan salah satu genus dari gugatan yang
cacat karena error in persona. Dalam perkara perdata Nomor
am

ub
29/Pdt.G/2017/PN.Sml, gugatan kekurangan pihak, dan pelanggaran asas
hukum auditu et alteram partem karena beberapa alasan hukum:
ep
a) Penggugat tidak menggugat Pemerintah Pusat sebagai pihak ketiga yang
k

turut menguasai/memiliki bagian objek sengketa tersebut ketika


ah

menyelenggarakan urusan pemerintahan di Provinsi Maluku cq.


R

si
Kabupaten Maluku Barat Daya, yang meliputi urusan pemerintahan
absolut, urusan pemerintahan konkuren dan urusan pemerintahan umum.

ne
ng

Padahal, ketika pemerintah pusat menyelenggarakan urusan


pemerintahannya tersebut di Provinsi Maluku yang meliputi daerah

do
gu

Kabupaten Maluku Barat Daya, maka bagian objek sengketa tersebut


berada pula dalam penguasaan Pemerintah Pusat setidaknya, Penggugat
harus menggugat Presiden Republik Indonesia dan/atau Gubernur
In
A

Provinsi Maluku selaku representasi Pemerintah (Pusat) di daerah yang


menyelenggarakan urusan Pemerintahan pusat di Provinsi Maluku.
ah

lik

Setidaknya Presiden Republik Indonesia dan/atau Gubernur Provinsi


Maluku selaku representasi Pemerintah (Pusat) di daerah harus ditarik
m

ub

sebagai Turut Tergugat dalam perkara tersebut;


b) Penggugat tidak menggugat Ketua Dewan Perwaklan Rakyat Daerah
ka

(DPRD) Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Padahal, Dewan Perwaklan


ep

Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Tenggara Barat adalah unsur


ah

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah bersama Tergugat VI;


R

c) Penggugat tidak menggugat Ketua Dewan Perwakian Rakyat Daerah


es

(DPRD) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Padahal, Dewan


M

ng

on
gu

Hal 13 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)

R
adalah unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah bersama Tergugat

si
VII. Bahwa menurut hukum tata negara Republik Indonesia, DPRD dan

ne
ng
Kepala Daerah merupakan bagian tak terpisah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah;
Ketika Penggugat tidak menarik Presiden Republik Indonesia dan/atau

do
gu Gubernur Provinsi Maluku selaku representasi Pemerintah (Pusat) di
daerah Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Ketua

In
A
DPRD Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sebagai pihak dalam perkara
tersebut, maka pihak dalam huruf a, huruf b dan huruf c tersebut telah
ah

diperlakukan tidak adil sehingga kehilangan haknya untuk membela

lik
kepentingannya dalam perkara Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, sebagai
pihak penyelenggara pemerintahan yang turut menguasai objek sengketa
am

ub
dan karenanya mempunyai kedudukan sama di depan hakim untuk
membela kepentingannya. Dengan demikian maka surat gugatan telah
ep
menyalahi asas hukum auditu et alteram partem, dalam peradilan yang
k

fair dan imparsial. Menurut Dr.H.Sunarto,S.H.,M.H, dalam bukunya Peran


ah

Aktif Hakim Dalam Perkara Perdata, Penerbit PRENADAMEDIA GRUP,


R

si
Jakarta, 2015, cetakan ke-2, hlm.50-53, asas hukum auditu et alteram
partem, telah mendapatkan tempatnya di dalam pasal 4 ayat (1) UU No.48

ne
ng

Tahun 2009, yang menyebutkan bahwa “Pengadilan mengadili menurut


hukum dengan tidak membeda-bedakan orang". Bahkan asas hukum

do
gu

auditu et alteram partem telah diterima dan dimuat dalam kode etik dan
pedoman perilaku hakim sebagai bagian perilaku adil yang merupakan
norma perilaku yang kesatu.
In
A

Menurut Sunarto, asas hukum auditu et alteram partem mengandung arti


di dalam hukum acara perdata yang berperkara harus sama-sama
ah

lik

diperhatikan, berhak atas perlakuan yang sama adil serta masing-masing


diberi kesempatan untuk memberi pendapatnya (hlm.52).
m

ub

Disamping itu, gugatan kekurangan pihak bertentangan dengan


Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RI No.151 K/Sip/1975, tanggal
ka

13 Mei 1975 jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.437 K/Sip/1973,


ep

tanggal 9 Desember 1973 jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.1078


ah

K/Sip/1972, tanggal 11 Nopember 1984, Yurisprudensi Mahkamah Agung


R

RI No.1669 K/Sip/1983, tanggal 29 Nop 1983; jo. Yurisprudensi


es

Mahkamah Agung RI No.938 K/Sip/1971, tanggal 30 September 1972.


M

ng

on
gu

Hal 14 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahkan dalam putusan MA tanggal 25 Mei 1977 No.621 K/Sip/1975,

R
Mahkamah Agung RI dalam pokok pertimbangan putusan tersebut adalah

si
karena sebagian objek sengketa sudah menjadi milik pihak ketiga dan

ne
ng
tidak lagi dikuasai Tergugat, maka dalam hukum waris. Penggugat juga
harus menggugat pihak lain yang menguasai barang warisan yang
menjadi objek sengketa dalam perkara tersebut.

do
gu Dengan tidak ditariknya pihak-pihak sebagaimana tersebut dan dimaksud
di atas, maka sesungguhnya Pihak Penggugat dan proses hukum perkara

In
A
tersebut di Pengadilan Negeri Saumlaki telah melanggar asas hukum
auditu et atteram partem, yang menurut mantan Hakim Agung, M.Yahya
ah

Harahap.S.H., dalam bukunya Hukum Acara Perdata, Penerbit Sinar

lik
Grafika, Jakarta, 2008, cetakan ke-8, hlm.32., adalah ‘hak pihak lain untuk
membela dan hak mempertahankan kepentingannya’. Maka, sepantasnya
am

ub
secara Hukum, Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke verklaard), karena
ep
gugatan mengabaikan hak-hak pihak lain tersebut untuk membela hak dan
k

kepentingannya dalam perkara tersebut, padahal mereka menguasai


ah

objek sengketa. Sehingga gugatan harus dinyatakan kekurangan pihak,


R

si
dan karenanya Tergugat I menolak gugatan dengan tegas;
4. Gugatan Kabur (obscuuri libeli);

ne
ng

a) Bahwa dalam fundamentum petendi gugatannya, Penggugat tidak bisa


menjelaskan hubungan hukum (rechtsver houding) antara Moyang

do
gu

Penggugat Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar, dengan asal usul tanah


petuanan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu hektar) (gugatan
In
A

angka 1) yang diklaim sebagai petuanan bekas Negeri Toinaman yang


batas-batasnya sebagaimana tersebut dalam angka (2) gugatan:
ah

- Utara berbatas dengan Woortuin, Desa Kaiwatu;


lik

- Selatan berbatas dengan Corlauna, Desa Wakarlely;


- Timur berbatas dengan Derukiayeiawni, Desa Patti;
m

ub

- Barat berbatas dengan Laut;


ka

yang di dalamnya terdapat objek sengketa + 350 Ha (tiga ratus limapuluh


ep

hektar) yang batas-batasnya :


Utara berbatas dengan Ceni/Belakang Penginapan Scorpion;
ah

Selatan berbatas dengan Tutnyeparge/depan rumah Jhon Leunupun;


R

es

Timur berbatas dengan Tounsohe;


M

ng

on
gu

Hal 15 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Barat berbatas dengan Laut, yang persis sama dengan batas-batas

R
tanah petuanan bekas Negeri Tionaman di Kecamatan Moa Barat, yang

si
didalilkan sebagai milik Penggugat. Apalagi moyang Penggugat/Pewaris

ne
ng
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar adalah pendatang dari Pulau Letti ke
Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD);
b) Penggugat tidak menjelaskan pula hubungan hukum antara Moyang

do
gu Penggugat tersebut dengan Negeri Toinaman atau sebaliknya, sebab apa
dan bagaimana faktanya sehingga petuanan bekas Negeri Toinaman

In
A
sebagai beschikingsrecht meminjam istilah Prof.Mr.Dr.Van Vollenhoven
yang kemudian menjadi inlands bezitrecht (meminjam terminology Ter
ah

Har) lalu dapat diwariskan turun temurun kepada Penggugat?

lik
Dalam Hukum Adat, beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta
dikuasai dan atau dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kedudukan
am

ub
adat tertinggi sekalipun (primus interpares) dalam komunitas masyarakat
hukum adat misalnya Raja, sebagaimana dalam masyarakat Negeri
ep
Toinaman, melainkan menjadi hak anggota komunal tersebut juga, yang
k

kini masih menyisakan anak- anak adat turunan yang berasal dari bekas
ah

Negeri Toinaman, yang mengaku berhak atas bagian petuanan bekas


R

si
Negeri Toinaman. Kepemilikan tanah seluas 4000 Ha oleh seseorang
bukan saja tidak logis, melainkan bila kita gunakan parameter

ne
ng

Perundang-undangan Agraria, maka dapat dipastikan bahwa klaim


kepemilikan Penggugat merupakan perbuatan melawan hukum. Karena

do
gu

Perundang-undangan Agraria memberi batasan hak milik seseorang atas


tanah. Sehingga seseorang termasuk Penggugat tidak dibenarkan miliki
hak atas tanah seluas 350 Ha, apalagi 4000 Ha (empat ribu hektar).
In
A

Terhadap luas petuanan bekas Negeri Toinaman tersebut, sangat


meragukan dan kami tolak tegas;
ah

lik

c) Penggugat tidak menjelaskan juga dalam posita gugatannya, konsep dan


makna hukum kepemilikan tanah atau hak milik atas tanah bekas
m

ub

petuanan Negeri Toinaman sebagai beschikingsrecht, apakah hak milik


moyang Penggugat tersebut berdasarkan system hukum kolonial dengan
ka

azas domein verklaring hingga berlakunya Boergelijk Wetboek, ataukah


ep

makna hukum hak milik moyang Penggugat yang diklaim itu, berdasar
ah

Undang Undang Pokok Agraria (UUPA), atau Hukum lainnya. Karena


R

tidak ada penjelasan ukuran system hukum yang menjadi dasar hukum
es

kepemilikan tanah petuanan seluas ± 4.000 Ha (empat ribu hektar) yang


M

ng

on
gu

Hal 16 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didalamnya terdapat objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus

R
limapuluh hektar), maka gugatan Penggugat adalah kabur (obscuuri

si
libeli), sehingga kami tolak secara tegas;

ne
ng
d) Oleh karena konsep kepemilikan tanah petuanan tersebut adalah kabur,
maka klaim kepemilikan Penggugat di dalam gugatan juga kabur
(obscuuri libeli) sehingga kami tolak secara tegas dan harus

do
gu dikesampingkan, setidaknya tidak dapat diterima;
e) Penggugat tidak pula menjelaskan hubungan hukum antara

In
A
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar sebagai pewaris dengan Penggugat
sebagai ahli waris atas tanah petuanan bekas Megan Tionaman di
ah

Kecamatan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu hektar) yang di

lik
dalamnya terdapat objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
hektar). Sehingga gugatan Penggugat adalah kabur (obscuuri libeli). Dan
am

ub
karena itu, kami tolak secara tegas dan harus dikesampingkan,
setidaknya gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
f) Bahwa batas petuanan bekas Negeri Toinaman di Pulau Moa,
k

mempunyai batas-batas mulai dari dusun Germemetang, Oraram,


ah

Loklawne, Geraram, Tukliwona sampai air meti besar, dan bukan di luar
R

si
itu. Oleh sebab itu, Tergugat I membantah keras letak objek sengketa dan
petuanan bekas Negeri Toinaman serta batas-batasnya yang diklaim

ne
ng

Penggugat;
g) Meski Hukum (pasal 163 HIR, pasal 283 R.Bg, dan pasal 1865

do
gu

K.U.H.Perdata) mewajibkan Penggugat membuktikan dalil kepemilikan


atas tanah petuanan seluas ± 4.000 Ha (empat ribu hektar) yang
didalamnya terdapat tanah petuanan objek sengketa seluas ± 350 Ha
In
A

(tiga ratus limapuluh hektar), namun Tergugat l sangat yakin bahwa klaim
Penggugat hanyalah khayalan Penggugat semata, dan karenanya,
ah

lik

Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya tersebut di atas


termasuk namun tak terbatas pada luas dan letak petuanan bekas Negeri
m

ub

Toinaman dan objek sengketa dalam persidangan perkara tersebut;


5. Tidak ada hubungan hukum antara posita gugatan dengan petitum,
ka

karena:
ep

a) Penggugat yang mengklaim Moyangnya Lewanruprupdeli


ah

Wewarlaiwewewar sebagai pemilik tanah petuanan bekas Negeri


R

Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu


es

hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
M

ng

on
gu

Hal 17 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hektar) ternyata pada bagian posita gugatannya, tidak meminta dalam

R
petitum supaya pengadilan menetapkan Lewanruprupdeli

si
Wewarlaiwewewar Moyang Penggugat sebagai pemilik sah tanah

ne
ng
petuanan bekas Negeri Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ±
4.000 Ha (empat ribu hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350
Ha (tiga ratus limapuluh hektar) di dalamnya;

do
gu b) Penggugat yang mengklaim Moyangnya Lewanruprupdeli
Wewarlaiwewewar sebagai pemilik tanah petuanan bekas Negeri

In
A
Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu
hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
ah

hektar) ternyata pada bagian fundamentum petendi gugatannya, tidak

lik
meminta dalam petitum supaya pengadilan menetapkan
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar Moyang Penggugat sebagai pewaris
am

ub
sah atas objek tersebut;
c) Penggugat yang mengklaim dirinya sebagai ahli waris dalam posita
ep
gugatan, ternyata tidak menuntut dalam petitum supaya pengadilan
k

menetapkan Penggugat sebagai ahli waris dari Moyangnya


ah

Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar atas objek sengketa. Karena itu,


R

si
permintaan sebagai pemilik objek sengketa dalam petitum angka (2)
adalah tidak logis dan gugatan kabur, sehingga gugatan harus

ne
ng

dinyatakan tidak diterima atau ditolak tegas. Yurisprudensi Putusan


Mahkamah Agung RI No.405 K/Sip/1967, tanggal 18-5-1968

do
gu

menegaskan norma hukum : “gugatan untuk menuntut harta peninggalan


pewaris tidak mempunyai dasar hukum, karena penggugat bukan ahli
waris dari pewaris tersebut, maka dengan demikian gugatan tersebut
In
A

harus dinyatakan tidak dapat diterima".


d) Dari fakta-fakta hukum tersebut, Tergugat I berpendapat Penggugat
ah

lik

salah membuat surat gugatan, sehingga gugatan cacat formil dan formil
atau obscuur libel, sehingga gugatan harus dinyatakan tidak diterima,
m

ub

sebagaimana Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI No.67


K/Sip/1975, tanggal 13-5- 1975;
ka

6. ‘Onrechtmatige daad’ adalah perbuatan Melawan Hukum oleh Subyek


ep

hukum person, bukan subjek Hukum Badan;


ah

a) Bahwa Penggugat juga berasumsi dalam posita gugatannya (angka 8)


R

bahwa Tergugat VII melakukan perbuatan melawan hukum (onrecht


es

matigedaad. Menurut Munir Fuady, dalam bukunya Perbuatan Melawan


M

ng

on
gu

Hal 18 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hukum, Pendekatan Kontemporer, penerbit Citra Aditya Bhakti, Bandung

R
2002, cetakan ke-I, hlm.3, menulis “untuk istilah “perbuatan melawan

si
hukum" ini, dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah *onrechtmatige

ne
ng
daad’ atau dalam bahasa inggris disebut dengan istilah “tort". Pendapat ini
sama dengan pendapat Mantan Ketua Mahkamah Agung RI, Prof
Dr.R.Wirjono Prodjodikoro,SH. Namun tulisan Penggugat ‘Onrecht

do
gu matigedaad’, berbeda dengan kedua ahli hukum tersebut, yang menurut
Tergugat I, tulisan Penggugat ‘Onrecht matigedaad’, tersebut adalah

In
A
salah, dan bagian kesalahan gugatan.
b) Tindakan atas nama pemerintahan dalam konteks perbuatan melanggar
ah

hukum, menurut Prof.Dr.R.Wirjono Prodjodikoro,SH., disebut “overheid”. 3

lik
Maka perbuatan Tergugat VI dan Tergugat VII dituduh sebagai subyek
hukum badan yakni pemerintah(an), tidak bisa dikualifisir dalam perbuatan
am

ub
melawan hukum (onrechtmatige daad) dalam pasal 1365 KUHPerdata,
melainkan perbuatan melanggar hukum Tergugat VI dan Tergugat VII
ep
harus dikualifisir sebagai “onrechtmatige overheidsdaad’ atau perbuatan
k

melawan hukum oleh penguasa sebagai subyek hukum Badan. Dalam hal
ah

ini. Penggugat sudah menyamakan perbuatan melanggar hukum Tergugat


R

si
VI dan Tergugat VII dengan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige
daad) Tergugat l sebagai subyek hukum person, ini adalah kesalahan

ne
ng

gugatan. Adalah salah pula menuntut ganti rugi Tergugat VII sebagai
subyek hukum badan (petitum gugatan 5,6, dan 7), bertentangan dengan

do
gu

klaim gugatan perbuatan melawan hukum Tergugat VI dan Tergugat VII


sebagai subjek hukum orang sebagaimana dimaksud pasal 1365
K.U.H.Perdata. Padahal perbuatan melawan hukum Tergugat VI dan
In
A

Tergugat VII sebagai pemerintah daerah harus disebut ‘onrechtmatige


overheidsdaad’.
ah

lik

c) Menurut pasal 1365 K.U.H.Perdata ; “tiap perbuatan melanggar hukum,


yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang
m

ub

karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”.


ka

Menurut pasal ini, yang diwajibkan mengganti kerugian adalah subjek


ep

hukum orang, bukan subjek hukum badan. Oleh sebab itu, menuntut
Tergugat VII saja sebagai subjek hukum badan untuk mengganti kerugian
ah

petitum (6) dan (7) adalah rancu, kacau, tidak jelas dan salah secara
R

es

hukum. Karena itu, gugatan kabur dan harus dinyatakan tidak dapat
M

diterima;
ng

on
gu

Hal 19 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d) Bahwa karena posita gugatan perbuatan melawan hukum tidak beralasan

R
secara hukum dan kabur, sehingga tuntutan pembatalan akte penyerahan

si
objek sengketa (4 petitum) harus dinyatakan tidak dapat diterima atau

ne
ng
ditolak;
7. Tidak menuntut Penggantian Kerugian;
a) Dalam posita gugatan, Penggugat menyatakan Tergugat I telah

do
gu melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtsmatige daad), tetapi
dalam petitum gugatannya, Penggugat tidak meminta Tergugat I

In
A
mengganti kerugian atas kerugian yang diderita Penggugat sebagaimana
tersebut dalam petitum gugatan, sebagai akibat perbuatan melawan
ah

hukum Tergugat I dimaksud. Ini sama dengan Penggugat mengakui

lik
bahwa Tergugat I tidak melawan hukum. Bahwa rumusan norma hukum
dalam perbuatan melawan hukum mensyaratkan unsur orang yang
am

ub
(dituduh/klaim) melakukan perbuatan melawan hukum wajib mengganti
kerugian pada Penggugat yang menderita kerugian. Maka tidak menuntut
ep
Tergugat I mengganti kerugian, sama nilai yuridisnya bahwa Penggugat
k

mengakui Tergugat I tidak melakukan perbuatan melawan hukum


ah

terhadap Penggugat, sehingga Penggugat tidak alami kerugian, dan


R

si
karenanya Penggugat tidak menuntut Tergugat I mengganti kerugian
padanya. Padahal tuntutan mengganti kerugian adalah unsur wajib dalam

ne
ng

pasal 1365 K.U.H.Perdata. Karena itu petitum angka (3) tidak logis dan
kabur, sehingga gugatan tidak bisa diterima atau Tergugat I tolak dengan

do
gu

keras. Karena alasan itu pula, maka sangat tidak beralasan dan harus
dinyatakan tidak diterima petitum angka (4) dan (8) gugatan. Karena itu
posita gugatan dan petitum saling bertentangan. Sehingga gugatan
In
A

menjadi kabur, dan harus dinyatakan tidak diterima atau Tergugat I tolak
dengan tegas;
ah

lik

b) Dalam hal kerugian Penggugat secara imateriil, Penggugat tidak


menjelaskan dalam posita gugatan, hubungan antara penyerahan objek
m

ub

sengketa dengan jatuhnya harga diri Penggugat. Siapa saja diantara para
Tergugat dan dalam soal perbuatan seperti apakah yang berakibat
ka

jatuhnya harga diri Penggugat, dan harga diri seperti apa yang jatuh,
ep

sehingga dapat dinilai sebesar Rp. 3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) ?


ah

Karena tidak jelas hubungan hukum antara posita gugatan dan dengan
R

petitum, maka gugatan kabur sehingga gugatan harus dinyatakan tidak


es

diterima;
M

ng

on
gu

Hal 20 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c) Dalam hal jumlah tuntutan ganti rugi pada petitum. Penggugat

R
mengakumulasi harga objek sengketa ketika dijual dan harga objek

si
sengeta yang disewa sekaligus. Bagaimana mungkin objek yang sudah

ne
ng
dijual, dan disaat bersamaan disewa pula oleh Penggugat? Oleh sebab
petitum (6) dan (7) tidak logis, dan salah, maka gugatan kabur, dan harus
dinyatakan tidak diterima;

do
gu d) Bahwa karena tidak ada penjelasan kerugian Penggugat, maka gugatan
harus dinyatakan tidak dapat diterima atau ditolak. Dalam kaitan ini,

In
A
Yurisprudensi putusan MA No.754 K/Sip/1972, tgl.28-5-1973 menentukan
norma hukum : “Tuntutan ganti rugi yang tidak disertai perincian
ah

kerugiannya harus ditolak;

lik
e) Demikian pula meski Tergugat I menyerahkan objek sengketa kepada
Tergugat VI dan dianggap sebagai perbuatan melawan hukum, tetapi
am

ub
Penggugat tidak menuntut penggantian kerugian kepada Tergugat VI. Hal
yang demikian membuktikan terjadi pertentangan (disconnected) antara
ep
posita gugatan dengan petitum. Sehingga gugatan kabur dan harus
k

dinyatakan tidak diterima atau ditolak.


ah

B. DALAM POKOK PERKARA


R

si
1. Bahwa Penggugat tidak menjelaskan hubungan hukum antara Penggugat

ne
ng

dengan Moyangnya Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar sebagai dasar dan


alasan menempatkan Penggugat sebagai ahli waris yang berhak mewaris
dan memiliki objek sengketa petuanan bekas Negeri Toinaman. Oleh sebab

do
gu

itu, gugatan Penggugat bertentangan dengan hukum dan kabur (obscuuri


libeli), sehingga harus dinyatakan tidak diterima atau Tergugat I tolak dengan
In
A

keras;
2. Bahwa Penggugat tidak menjelaskan pula hubungan hukum antara Moyang
ah

Penggugat Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar dengan Negeri Toinaman


lik

atau sebaliknya tagal sebab apa dan bagaimana awalnya sehingga petuanan
bekas Negeri Toinaman yang sangat luas itu sebagai beschikingsrecht-
m

ub

meminjam istilah Prof.Mr.Dr.Van Vollenhoven, kemudian bisa beralih menjadi


inlands bezitrecht (meminjam terminology Ter Har) untuk dihaki
ka

ep

Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar selanjutnya diwariskan turun temurun


kepada dan untuk dimilik Penggugat? Padahal dalam Hukum Adat,
ah

beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta dimiliki oleh seseorang yang
R

mempunyai kedudukan adat tertinggi sekalipun (primus inter pares) dalam


es
M

komunitas masyarakat hukum adat misalnya sebagai Raja atau kedudukan


ng

on
gu

Hal 21 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lainnya. Atau beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta sebagai

R
amtelijk profitrecht Moyang Penggugat Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar,

si
dalam kapasitas jabatan apapun pada masyarakat hukum adat Toinaman.

ne
ng
Namun beschikingsrecht sebagaimana dalam masyarakat Negeri Toinaman,
dapat saja menjadi hak anggota komunal tersebut, yakni anak-anak adat
turunan yang berasal dari bekas Negeri Toinaman, termasuk Tergugat I yang

do
gu berhak atas bagian petuanan bekas Negeri Toinaman, dan karenanya
menolak klaim kepemilikan Penggugat atas petuanan bekas Negeri

In
A
Toinaman, dan karenanya Tergugat I menyerahkan Objek sengketa kepada
Pemerintah RI cq.Tergugat VI. Oleh sebab itu, gugatan Penggugat
ah

bertentangan dengan hukum dan kabur (obscuuri libeli), sehingga harus

lik
dinyatakan tidak diterima atau Tergugat I tolak dengan keras;
3. Bahwa dalam gugatan Penggugat tidak pula menjelaskan konsep
am

ub
kepemilikan objek sengketa maupun petuanan bekas Negeri Toinaman
menurut hukum sebagai dasar dan atasan gugatan. Padahal eksistensi
ep
kepemilikan tanah adat di Maluku, tidak lepas dari rezim hukum tanah yang
k

pernah berlaku baik di zaman VOC (Verenigde Oast Indische Compagnie),


ah

pada zaman Bataafse Republiek atau system hukum di zaman Bataafse


R

si
Republiek berubah menjadi Kerajaan Hindia Belanda, yang kemudian
memberlakukan Agrarische Wet dengan asas Domein Verklaring ataukah

ne
ng

kepemilikan petuanan bekas Negeri Toinaman dan/atau objek sengketa


menurut konsep pada era berlakunya Undang Undang Pokok Agraria beserta

do
gu

peraturan perundang-undangannya, ataukah kepemilikan petuanan bekas


Negeri Toinaman dan/atau objek sengketa menurut sistem hukum karangan
Penggugat semata?;
In
A

4. Pada era berlakunya Perundang-undangan Agraria, terjadi pembatasan hak


kemilikan seseorang atas tanah. Sehingga seseorang termasuk Penggugat
ah

lik

tidak dibenarkan secara hukum, miliki hak atas tanah seluas 350 Ha, apalagi
4000 Ha (empat ribu hektar). Maka, klaim kepemilikan petuanan bekas
m

ub

Negeri Toinaman seluas 4000 Ha (empat ribu hektar) dan batas-batasnya


temasuk objek sengketa oleh Penggugat bukan saja tidak logis, melainkan
ka

bila kita gunakan parameter Perundang-undangan Agraria, maka dapat


ep

dipastikan bahwa klaim kepemilikan Penggugat merupakan perbuatan


ah

melawan hukum. Oleh sebab itu, gugatan Penggugat bertentangan dengan


R

hukum dan kabur (obscuuri libeli), sehingga harus dinyatakan tidak diterima
es

atau Tergugat I tolak dengan keras;


M

ng

on
gu

Hal 22 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa Moyang Penggugat Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar, adalah

R
pendatang dari Negeri Leitutun di Pulau Letti dan bukanlah kasta tertinggi

si
dalam struktur masyarakat adat Moa, sehingga tidak berhak memiliki dan

ne
ng
mewarisi petuanan bekas Negeri Toinaman di Pulau Moa, yang batas-
batasnya mulai dari dusun Germemetang, Oraram, Loklawne,Geraram,
Tuktiwona sampai air meti besar, dan bukan di luar itu. Oleh sebab itu,

do
gu Tergugat I meragukan dan membantah keras letak objek sengketa dan
petuanan bekas Negeri Toinaman serta batas-batasnya yang diklaim

In
A
Penggugat;
6. Bahwa karena klaim kepemilikan tidak berdasar, tidak rasional dan melawan
ah

hukum, maka posita gugatan Penggugat yang menuduh Tergugat I

lik
melakukan melawan hukum juga tidak berdasar, tidak rasional dan melawan
hukum pula. Sehingga harus ditolak;
am

ub
7. Oleh sebab itu, maka perbuatan Tergugat I menyerahkan objek sengketa
kepada Tergugat VI bukanlah perbuatan melawan hukum atau melawan hak
ep
Penggugat, karena petuanan bekas Negeri Toinaman dan Objek yang
k

disengketakan Penggugat bukan kepunyaan atau milik Penggugat,


ah

melainkan kepunyaan Tergugat I dan orang lain. Dan karena alasan tersebut,
R

si
maka klaim kepemilikan Penggugat terhadap petuanan bekas Negeri
Toinaman dan objek sengketa tersebut dalam posita angka (1) sampai (4)

ne
ng

tidak berdasar, kabur, sehingga tidak dapat diterima atau ditolak keras;
8. Bahwa sebelum penyerahan objek sengketa kepada Tergugat VI, dilakukan

do
gu

pengukuran, tidak ada keberatan dan protes dari Penggugat, meski


Penggugat tahu persis bahwa objek sengketa diserahkan Tergugat I kepada
Tergugat VII. Karena Penggugat tidak keberatan, maka Penggugat mengakui
In
A

perbuatan Tergugat I adalah perbuatan menurut hukum dan karena itu,


Penggugat tunduk secara diam-diam. Sehingga dalil Penggugat tidak
ah

lik

beralasan dan harus dinyatakan tidak diterima atau ditolak dengan tegas;
9. Bahwa Penggugat juga berasumsi dalam posita gugatannya (angka 5 dan 8)
m

ub

bahwa Tergugat VI dan Tergugat VII melakukan perbuatan melawan hukum


(onrecht matigedaad. Menurut Munir Fuady, dalam bukunya Perbuatan
ka

Metawan Hukum, Pendekatan Kontemporer, penerbit Citra Aditya Bhakti,


ep

Bandung 2002, cetakan ke-I, hlm.3, menulis “untuk istilah “perbuatan


ah

melawan hukum” ini, dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah


R

‘onrechtmatige daad’ atau dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “tort”.
es

Pendapat ini sama dengan pendapat Mantan Ketua Mahkamah Agung RI,
M

ng

on
gu

Hal 23 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Prof.Dr.R.Wirjono Prodjodikoro.SH. Namun tulisan Penggugat ‘Onrecht

R
matigedaad", berbeda dengan kedua ahli hukum tersebut, yang menurut

si
Tergugat I, tulisan Penggugat “Onrecht matigedaad”, tersebut adalah salah,

ne
ng
dan bagian kesalahan gugatan. Karena Penggugat tidak bisa membedakan
mana perbuatan melawan hukum subyek hukum orang, dan mana
perbuatan melawan hukum subyek hukum Badan;

do
gu
10. Tindakan atas nama pemerintahan dalam konteks perbuatan melanggar
hukum, menurut Prof.Dr.R.Wirjono Prodjodikoro.SH., disebut “overheid".

In
A
Maka perbuatan Tergugat VI dan Tergugat VII dituduh sebagai subyek hukum
badan yakni pemerintah(an), tidak bisa dikualifisir dalam perbuatan melawan
ah

hukum (onrechtmatige daad) dalam pasal 1365 KUHPerdata, melainkan

lik
perbuatan melanggar hukum Tergugat VI dan Tergugat VII harus dikualifisir
sebagai ‘onrechtmatige overheidsdaad’ atau perbuatan melawan hukum oleh
am

ub
penguasa sebagpi subyek hukum Badan. Dalam hal ini, Penggugat sudah
menyamakan perbuatan melanggar hukum Tergugat VI dan Tergugat VII
ep
dengan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) Tergugat I
k

sebagai subyek hukum person. Ini adalah kesalahan gugatan. Adalah salah
ah

pula menuntut ganti rugi Tergugat VII sebagai subyek hukum badan (petitum
R

si
gugatan 5,6, dan 7), bertentangan dengan klaim gugatan perbuatan
melawan hukum Tergugat VI dan Tergugat VII sebagai subjek hukum orang

ne
ng

sebagaimana dimaksud pasal 1365 K.U.H.Perdata. Padahal perbuatan


melawan hukurn Tergugat VI dan Tergugat VII sebagai pemerintah Daerah

do
gu

harus disebut ‘onrechtmatige overheidsdaad’;


11. Menurut pasal 1365 K.U.H.Perdata; “tiap perbuatan melanggar hukum, yang
membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena
In
A

salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut”. Menurut


pasal ini, yang diwajibkan mengganti kerugian adalah subjek hukum orang
ah

lik

Bukan subjek hukum badan. Oleh sebab itu, menuntut Tergugat VII saja
sebagai subjek hukum badan untuk mengganti kerugian petitum (6) dan (7)
m

ub

adalah bertentangan dengan posita gugatan, rancu, kacau, tidak jelas dan
salah secara hukum. Karena itu, gugatan kabur dan harus dinyatakan tidak
ka

dapat diterima;
ep

12. Bahwa karena posita gugatan perbuatan melawan hukum tidak beralasan
ah

secara hukum dan kabur, sehingga tuntutan pembatalan akte penyerahan


R

objek sengketa (4 petitum) harus dinyatakan tidak dapat diterima atau


es

ditolak;
M

ng

on
gu

Hal 24 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
13. Bahwa pembuktian segala dalil Penggugat sebagaimana tersebut seluruhnya

R
dalam gugatan menjadi kewajiban hukum Penggugat untuk

si
membuktikannya;

ne
ng
14. Bahwa bila ada dalil gugatan Penggugat yang belum bisa dibantah dalam
pokok perkara, semata-mata karena Tergugat I principal tidak pernah
memberi keterangan rinci kepada Kami selaku Kuasa. Demikian pula

do
gu Tergugat I tidak pernah hadirkan para saksi untuk didengar keterangannya
mengenai pokok perkara, meski selaku Kuasa hukum, kami sudah mintakan

In
A
perhatian Tergugat I principal. Meski begitu, hal-hal yang tidak kami bantah,
bukan berarti sama dengan pengakuan. Dan karenanya kami serahkan
ah

kepada pertimbangan Majelis Hakim Yang terhormat;

lik
Berdasarkan dalil-dalil yang kami uraikan terdahulu, yang merupakan fakta-fakta
hukum di dalam persidangan perkara ini, dan mempunyai dasar serta alasan-
am

ub
alasan hukum sangat kuat dan pasti, maka tanpa ragu sedikitpun, kami mohon
Majelis Hakim yang Mulia, berkenaan mengadili dan memutus lebih dahulu
ep
eksepsi Para Tergugat tersebut sebagai berikut:
k

DALAM EKSEPSI
ah

1. Menyatakan menerima eksepsi Tergugat I seluruhnya;


R

si
2. Menyatakan eksepsi Tergugat I dipertimbangkan dan diputus lebih dahulu
dan tersendiri, sebelum memeriksa pokok perkara;

ne
ng

3. Menyatakan Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili perkara


perdata Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml;

do
gu

4. Menyatakan Surat Kuasa Para Penggugat tertanggal 15 Agustus 2017,


Nomor register, W27 U4/78/HK.02/08/2017 cacat hukum, tidak sah dan batal
demi hukum;
In
A

5. Menyatakan FRITS HOSEA GASPAR POOROE, tidak memiliki legitima


persona in standi judicio dalam perdata Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml;
ah

lik

6. Menyatakan Kuasa Hukum Penggugat JOPIE STENLY NASARANY, S.H.,


sendiri dan/atau bersama-sama RISART RIRIHENA, S.H., tidak memiliki
m

ub

legitima persona in standi judicio dalam perdata Nomor


29/Pdt.G/2017/PN.Sml;
ka

7. Menyatakan perbuatan Pihak Penggugat dan kuasanya adalah melawan


ep

hukum;
ah

8. Menyatakan gugatan Penggugat kekurangan pihak;


R

9. Menyatakan gugatan Penggugat cacat hukum;


es

10. Menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya;


M

ng

on
gu

Hal 25 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

R
DALAM POKOK PERKARA:

si
- Menyatakan menolak gugatan Penggugat seluruhnya, atau;

ne
ng
- Setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
DALAM EKSEPSI DAN POKOK PERKARA
- Menghukum para Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara.;

do
gu Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat II
s/d Tergugat V melalui Kuasa Hukumnya telah memberikan jawaban yang pada

In
A
pokoknya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
ah

lik
1. Tentang Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Consorsium).
Bahwa substansi permasalahan dalam gugatan Perkara Perdata No
29/Pdt.G/2017/PN.SML tertanggal 21 Agustus 2017 adalah masalah
am

ub
penyerahan hak Milik Penggugat oleh para Tergugat II -V kepada Tergugat
VI. Bahwa mekanisme dan Prosedur Penyerahan telah dilakukan dengan
ep
melibatkan baik para pemilik lahan selaku ahli waris, Pemilik Petuanan
k

maupun aparat Pemerintahan Desa yang mewakili masyarakat, Latupatti


ah

R
maupun Pemerintah Kecamatan yang pada prinsipnya telah melegitimasi

si
secara yuridis penyerahan tersebut berdasarkan surat Pernyataan Bersama

ne
No. 02/0L/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 yang telah disetujui dan
ng

di tandatangani baik oleh Para Tergugat serta Camat Moa Lakor;


Bahwa Penggugat dalam gugatannya telah mendalilkan dengan

do
gu

dilakukannya perbuatan hukum berupa pelepasan hak adalah perbuatan


tanpa hak yang juga dalam hal tersebut telah melibatkan bukan saja para
In
ahli waris namun juga para kepala desa, dan atau pemilik petuanan,
A

Pimpinan Latupatti serta camat Moa Lakor, oleh sebab itu maka Kepala desa
Werwaru, Kepala desa Patti, Kepala Desa Wakarlely, Kepala desa Klis,
ah

lik

Kepala desa Kaiwatu, Kepala desa Tounmawan, Ketua Latupatti serta Camat
Moa Lakor telah memiliki urgensi untuk turut membuktikan juga proses
m

ub

Pelepasan Hak tersebut, oleh sebab Penggugat hanya mencantumkan


Tergugat I, III, dan Tergugat IV selaku mantan kepala desa padahal pada
ka

ep

saat itu Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV serta Kepala desa Kaiwatu
Bpk Salmon Mehdila dan Bpk Charles R. Lico selaku kepala Desa
ah

Tounmawan melakukan Perbuatan Hukum dengan menandatangi Surat


R

Pernyataan Pelepasan Bersama No. 02/0L/KMLA/III/2004 tertanggal 8


es
M

Agustus 2004 adalah dalam kapasitas atau jabatan mereka selaku Kepala
ng

on
gu

Hal 26 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Desa, dan oleh sebab itu dengan tidak ditariknya Kepala Desa Werwaru,

R
Kepala Desa Patti, Kepala Desa Wakarlely, Kepala Desa Klis, Kepala Desa

si
Kaiwatu, Kepala Desa Tounmawan, Ketua Latupatti serta camat Moa Lakor,

ne
ng
selaku pihak dalam perkara ini maka faktanya Penggugat tidak mengikut
sertakan keseluruhan pihak yang terkait dengan surat tersebut. Dengan
demikian sesuai dengan hukum acara Perdata Gugatan Penggugat yang

do
gu tidak lengkap atau tidak sempurna karena kurang pihak dapat dinyatakan
tidak dapat diterima (Niet onvanklijke Verklaard) hal ini telah menjadi

In
A
pendirian MA dalam putusannya No 78K/SIP/1972 tertanggal 11 Oktober
1975 yang menegaskan:“Gugatan kurang pihak atau tidak lengkap atau
ah

kekurangan formil harus dinyatakan tidak dapat diterima”;

lik
Dermikian pula bahwa dalam putusan MA RI No 1421 K/SIP/1975 tanggal 8
Juni 1976 menyatakan: “bahwa tidak dapat diterimanya gugatan ini adalah
am

ub
karena kesalahan formil mengenai pihak yang seharusnya digugat, akan
tetapi belum digugat”;
ep
2. Dasar Hukum dalil Gugatan Penggugat tidak Jelas;
k

Penggugat dalam gugatannya pada posita tidak menjelaskan dasar hukum


ah

(rechts grond) yang menyebutkan bahwa Penggugat adalah pemilik yang


R

si
sah atas lahan yang menurut pengakuan Penggugat diperoleh dari
Almarhum Moyang Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar sehingga apa yang

ne
ng

didalilkan Penggugat bahwa para Tergugat telah melakukan suatu Perbuatan


melawan hukum, tidaklah memiliki dasar hukum;

do
gu

3. Tidak Jelas Objek Gugatan;


Penggugat dalam gugatannya telah mendalilkan bahwa tanah seluas 4000
ha adalah tanah bekas petuanan Negeri Toinaman yang terletak di Moa
In
A

Barat adalah sangat keliru sebab yang sebenarnya tanah tersebut adalah
tanah Petuanan Desa Wakarleli yang sebelumnya adalah milik SOA
ah

lik

Gerwelsa Desa Patti yang dihibahkan kepada Desa Wakarleli untuk


masyarakat berkebun dan berternak dengan demikian lokasi Tanah Tiakur
m

ub

seluas 350 ha yang diberikan Tergugat II.Ill,IV,V kepada Tergugat VI bukan


berada pada Petuanan Negeri Lama Toinaman tetapi berada pada petuanan
ka

desa Wakarleli, sedangkan yang dimaksudkan Penggugat dalam


ep

Gugtatannya yaitu Petuanan Negeri lama Toinaman berada di SOA Gerwelsa


ah

Desa Patti dengan ukuran hanya seluas ± 10x15m2;


R

DALAM POKOK PERKARA


es

Dalam Konvensi;
M

ng

on
gu

Hal 27 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa segala uraian hukum dan fakta yang TERGUGAT II, Tergugat III, Tergugat

R
IV, dan Tergugat V telah uraikan di dalam bagian eksepsi tersebut di atas,

si
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan jawaban pokok Perkara ini;

ne
ng
Bahwa TERGUGAT II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V membantah dan
menolak secara tegas dan keras seluruh dalil Penggugat yang tercantum di
dalam surat Gugatan Penggugat tertanggal 21 Agustus 2017, sebagai dalil yang

do
gu
salah, tidak benar dan tidak beralasan, terkecuali hal-hal yang dapat dibuktikan
berdasarkan bukti, bantahan dan penolakan Tergugat -Tergugat tersebut dengan

In
A
dasar:
1. Bahwa Penggugat mendalilkan bahwa moyang Penggugat yang bernama
ah

Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar semasa hidupnya adalah

lik
marna/bangsawan dari Moa Barat yang disebut dengan nama MSAWNA,
padahal Moyang Penggugat ini bukanlah seorang Bangsawan atau Marna di
am

ub
Moa Barat apalagi memiliki Petuanan, karena Moyang Penggugat pada saat
masuk dan berdiam di Moa Barat, Pulau Moa sudah dibagi habis oleh 3
ep
Orang Moyang yaitu : Moa Timur (desa Moain), dimiliki oleh moyang yang
k

bernama Reimaha Lewna, Moa Tengah (desa Klis/ SOA Lekubun) dengan
ah

moyang bernama Mayaha Lewna, dan Moa barat (Desa Patti/SOA Rokseli,
R

si
SOA Patti dan Soa Gerwelsa) dimiliki oleh Moyang Talupipi Lewna, jadi
moyang Penggugat tidaklah turut membagi Pulau Moa, lagipula Moyang

ne
ng

Penggugat selama hidupnya bahkan sampai dengan keturunannya (anak


cucu) sekarang termasuk Penggugat tidak pernah menjadi seorang Raja

do
gu

atau Kepala Desa pada desa-desa di Moa Barat, sebab untuk menjadi Raja
atau Kepala Desa di Pulau Moa haruslah dari Keturunan bangsawan atau
Mama. Sehingga Penggugat haruslah membuktikan bahwa moyang
In
A

Penggugat adalah seorang marna/Bangsawan dan apakah pernah menjadi


raja di Moa Barat;
ah

lik

2. Bahwa yang benar keturunan dari Moyang Penggugat Lewanruprupdeli


Wewarlaiwewewar bernama Yoryana karena satu dan lain hal (terkait ilmu
m

ub

hitam) diusir dari Msawna (SOA Gerwelsa Desa Patti) dan disembunyikan
oleh Moyang orang Popu (Nama lama Desa Wakarleli) kemudian
ka

diseberangkan ke pulau Leti dan tinggal di Desa Laitutun;


ep

3. Bahwa oleh karena Moyang Penggugat bukanlah dari Golongan Bangsawan


ah

atau Marna (Raja), dengan demikian identitas dari moyang Penggugat


R

adalah tidak jelas sebab Negeri Toinaman sudah tidak ada lagi yang ada
es

hanya dusun Toinaman yang merupakan anak dusun dari desa Wakarleli
M

ng

on
gu

Hal 28 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan lokasi dusun itu ada 5 dusun yang berbatasaan dengan lokasi

R
Ibukota Kabupaten Maluku Barata Daya (Tiakur) dengan batas kali yaitu:

si
- Gergememetam (air hitam) ± 1 ha yang mengairi loklauna (air besar),

ne
ng
dan bermuara di Gerlauna (air besar);
- Lok Lawna (kali besar) berasal dari mata air Germemetam yang
sekarang dipakai oleh PDAM MBD di Kota Tiakur untuk kebutuhan

do
gu masyarakat;
- Gerraram ((genangan air) dari Lok Lawna yang berfungsi sebagai tempat

In
A
minum, mandi hewan (kuda dan kerbau) pada musim kemarau;
- Tukil Wona (Kebun yang ditanami dengan pohon kelapa);
ah

lik
- Or Raram (yang ditanami pohon bamboo)dengan luas ± 1ha;
Dengan demikian dalil Penggugat dalam gugatannya poin 2 yang
menyatakan tanah bekas petuanan Negeri Toinaman seluas ± 4000 ha
am

ub
adalah sangat keliru karena tanah bekas Negeri Toinaman yang
dimaksudkan oleh Penggugat adalah sebagaimana yang Tergugat II telah
ep
jelaskan dalam eksepsi point 3 adalah bekas tempat tinggal moyang
k

Penggugat dan terletak di Desa Patti SOA Gerwelsa dengan luas ± 10x15
ah

M2, oleh sebab itu tanah seluas 4000 ha yang dimaksudkan oleh Penggugat
R

si
sebelumnya adalah tanah milik SOA Gerwelsa Desa Patti (Penggugat
rekonvensi ll/Tergugat Konvensi II) yang telah diserahkan Kepada

ne
ng

Masyarakat desa Wakarleli (Tergugat IV) dengan batas-batas yang


sebenarnya adalah:

do
gu

- Sebelah Utara berbatasan dengan Woortuin Desa Kaiwatu adalah bukan


batas antara Penggugat dengan Desa Kaiwatu, tetapi wortuin adalah
In
milik SOA Gerwelsa Timur Desa Patti;
A

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Corlauna desa Wakarleli adalah


bukan milk Penggugat tetapi milik Desa Wakarleli yang diberikan oleh
ah

lik

Moyang dari SOA Gerwelsa Barat Desa Patti;


- Sebelah Timur berbatasan dengan Deruk-lai-Elawni bukan merupakan
m

ub

batas antara Penggugat dengan Tergugat II, yang benar adalah batas
antara Tergugat II dan Tergugat IV yaitu Tuini Nhornauni, Gerwatu
ka

Lawna, Gerpopou, Galum Youni, Murotani, Kiohumtutmi, Rai Suni Warta


ep

alat pintal kapas), Tgopoi, Gerpipi, Luturili-Lailakru, Watuprai pada air


ah

meti (surut.;
R

- Sebelah Barat berbatasan dengan laut adalah secara mutlak milik utuh
es
M

Desa Wakarleli dan bukan milik Penggugat;


ng

on
gu

Hal 29 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa batas-batas tersebut adalah sesuai dengan yang terterah pada surat

R
Pernyataan bersama tertanggal 07 Januari 2011 yang ditandatangani oleh,

si
Kepala Soa Gerweles, Tuan Tanah Desa Wakarleli, Saniri Desa Patti, Kepala

ne
ng
Soa Lekupun Desa Wakarleli, Ketua BPD Desa Patti, dan Tokoh Masyarakat
Desa Wakarleli;
4. Bahwa Penggugat dalam dalil Gugatanya pada point 3 sampai dengan point

do
gu 8 adalah sangat keliru sebab para Tergugat I s/d V dalam melakukan
Perbuatan Hukum berupa penyerahan lahan seluas 350 ha kepada Tergugat

In
A
VI dengan menandatangani surat Pernyataan Pelepasan Hak No
02/0L/KML/VIII/2004 tertanggal 8 Agustus 2004, baik dalam kapasitas selaku
ah

Pemilik Petuanan maupun selaku ahli waris yang sah serta para tokoh-tokoh

lik
adat adalah lahan/bidang tanah yang terletak di Desa Wakarleli, dan bukan
lahan atau tanah bekas Negeri Toinaman seperti yang dimaksdukan oleh
am

ub
Penggugat dengan batas- batas sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Tieni yaitu Mata Rumah Rehyara;
ep
- Sebelah selatan berbatasan dengan Tuiniparu Mata Rumah Surimaha
k

dan Mata Rumah Telkiara;


ah

- Sebelah barat berbatasan dengan Watpaha samping rumah sakit


R

si
bergerak mata rumah Surimaha dan Tutreri;
- Sebelah timur berbatasan dengan Toum Soe Mata Rumah Telkiara;

ne
ng

Oleh sebab itu perbuatan Hukum yang dilakukan oleh para Tergugat adalah
sah sehingga perbuatan melanggar hukum sebagaimana yang didalilkan

do
gu

oleh Penggugat adalah salah alamat atau tidak memenuhi unsur, sehingga
penguasaan serta Penggunaan lahan seluas 350 ha oleh Tergugat VII untuk
In
kepentingan Ibukota Maluku Barat Daya adalah sah secara Hukum;
A

DALAM REKONVENSI :
1. Bahwa Penggugat rekonvensi I adalah Tergugat IV dalam Konvensi,
ah

lik

Penggugat Rekonvensi II adalah Tergugat II, Penggugat Rekonvensi III


adalah Tergugat III, dan Penggugat Rekonvensi IV adalah Tergugat V;
m

ub

2. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam konvensi juga dimasukan dalam
rekonvensi ini sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan;
ka

3. Bahwa Penggugat Rekonvensi I /Tergugat IV adalah Pemilik yang sah atas


ep

lahan seluas 4000 ha termasuk juga 350 ha yang telah diberikan kepada
ah

Tergugat VI dan diperuntukan kepada Tergugat VII sebagai syarat


R

Pemekaran daerah otonomi baru yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya,


es

dengan perjanjian Tergugat VII akan memberikan imbalan berupa uang siri
M

ng

on
gu

Hal 30 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pinang (secara adat) kepada Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV namun

R
Perjanjian tersebut hingga kini belum terlaksana, sehingga Penggugat

si
Rekonvensi l/Tergugat IV merasa sangat dilecehkan secara adat dan

ne
ng
menderita kerugian;
4. Bahwa kepemilikan yang Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV adalah
berdasarkan Hibah yang dilakukan oleh Moyang Tergugat II yang bernama

do
gu UP-LAHLUH, UP-LENGKOU dan UP-LAISIALONA kepada Moyang
Penggugat; Rekonvensi/Tergugat IV, yang bernama UP-KUNU, UP-KADI,

In
A
UP-TETRIWNA dan UP-WEWRALAYuntuk kepentingan pertanian
masyarakat Wakarleli;
ah

5. Bahwa penyerahan yang dilakukan oleh Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV

lik
kepada Tergugat VII adalah secara adat yang dihadiri dan disaksikan oleh
Pejabat Pemerintah Daerah Propinsi Maluku, dan Pejabat Pemerintah
am

ub
Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya dan disakikan oleh tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh-tokokh agama serta tokoh-tokoh adat;
ep
6. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat yang menyatakan tentang
k

kepemilikan 4000 ha sesuai dengan Surat Penguasaan Objek Tanah Nomor


ah

140/27/DK/XI/2008 tanggal 11 November 2008 yang dibuat oleh Kepala


R

si
Desa Kaiwatu Bapk Roy Lewanmeru pada saat itu, telah dibantah oleh yang
bersangkutan sendiri (Kepala Desa Kaiwatu) pada saat memberikan

ne
ng

keterangan di Polda Maluku yang menurut bersangkutan pada saat


menandatangani surat penguasaan Objek Tanah selaku kepala Desa

do
gu

Kaiwatu, konsep surat telah disediakan oleh Penggugat serta mendapat


tekanan/dipaksa oleh Penggugat sesuai Surat Keputusan Bersama Latu Patti
Moa Lakor dan Tokoh-Tokoh Adat se-Pulau Moa terkait masalah lokasi Tanah
In
A

Tiakur tertanggal 27 September 2012;


7. Bahwa oleh karena Tanah/Lahan seluas 4000 ha termasuk tanah/lahan
ah

lik

seluas 350 ha yang menjadi objek sengketa adalah milik Penggugat


Rekonvensi l/Tergugat Konvensi IV secara sah, maka perbuatan hukum yang
m

ub

dilakukan oleh Tergugat VI terhadap Tergugat VII juga adalah sah secara
Hukum oleh sebab itu perbuatan ganti rugi yang harus dibayarkan
ka

sebagaimana dalil Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi pada point 10


ep

dan 11 Gugatan Tergugat rekonvensi/Penggugat Konvensi, haruslah


ah

dilakukan oleh Tergugat VII kepada Penggugat Rekonvensi l/Tergugat


R

Konvensi IV. Sebesar Rp. 350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh milyar
es
M

ng

on
gu

Hal 31 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
rupiah) karena telah menguasai objek sengketa untuk kepentingan

R
Pembangunan Kota Tiakur sejak tahun 2008 sampai sekarang;

si
8. Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat rekonvensi l/Tergugat Konvensi

ne
ng
IV ini tidak menjadi nihil (illusoir) dan atau dikhawatirkan setelah perkara ini
di putus namun Tergugat VII tetap tidak bersedia atau lalai melaksanakan
putusan tersebut, oleh karenanya patut dan layak menurut hukum apabila

do
gu Tergugat VII dihukum membayar uang paksa (Dwangsom) Kepada
Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta

In
A
rupiah) untuk setiap hari secara tunai dan sekaligus terhitung sejak Putusan
Pengadilan ini berkekuatan hukum tetap sampai Tergugat melaksanakan
ah

Putusan Pengadilan ini dengan baik, seketika dan sempurna;

lik
Berdasarkan uraian-uraian, penjelasan-penjelasan hukum yang didukung
dengan dalil- dalil hukum sebagaimana yang telah TERGUGAT II - V jelaskan
am

ub
diatas, maka beralasan hukum jika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memberikan Putusan yang
ep
amarnya sebagai berikut:
k

DALAM EKSEPSI :
ah

1. Menerima Eksepsi Tergugat II, III, IV dan Tergugat V;


R

si
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvanklijke
Verklaard);

ne
ng

DALAM KONVENSI :
1. Menolak Gugatan Penggugat Untuk seluruhnya;

do
gu

2. Menghukum PENGGUGAT membayar seluruh biaya perkara


DALAM REKONVENSI :
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Rekonvensi dari Penggugat
In
A

Rekonvensi I/ Tergugat IV dalam Konvensi, Penggugat Rekonvensi II/


Tergugat II, Penggugat Rekonvensi III / Tergugat III, dan Penggugat
ah

lik

Rekonvensi IV /Tergugat V;
2. Menyatakan sah dan berharga secara Hukum Surat Pernyataan Pelepasan
m

ub

hak atas tanah No 02/0L/KML/VIII/2004 tertanggal 8 Agustus 2004;


3. Menyatakan Penggugat Rekonvensi I/ Tergugat V dalam konvensi adalah
ka

pemilik yang sah atas objek sengketa seluas 350 ha yang merupakan bagian
ep

dari lahan seluas 4000 ha;


ah

4. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi atas Penguasaan objek
R

sengketa sebesar Rp. 350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh milyar rupiah);
es
M

ng

on
gu

Hal 32 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Menghukum Tergugat VII membayar uang paksa (Dwangsom) Kepada

R
Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV sebesar Rp 10.000.000 untuk setiap

si
hari secara tunai dan sekaligus terhitung sejak Putusan Pengadilan ini

ne
ng
berkekuatan hukum tetap sampai Tergugat melaksanakan Putusan
Pengadilan ini dengan baik, seketika dan sempurna;
6. Menyatakan putusan serta merta dapat dilaksanakan walaupun dilakukan

do
gu upaya hukum banding atau kasasi (uit voerbaar bij voerrad);
7. Bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

In
A
adilnya (ex aequo et bono );
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat VI
ah

melalui Kuasa Hukumnya telah memberikan Jawaban tanggal 6 Desember 2017

lik
yang pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA:
am

ub
1. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas semua dalil Penggugat pada point
1 s/d 14 gugatan. Terhadap hal tersebut Tergugat VI menanggapi sebagai
ep
berikut:
k

a. Bahwa bidang tanah seluas 350 hektar yang telah dilepaskan oleh
ah

Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V kepada


R

si
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Tergugat VI), berdasarkan
Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 02/OL/KMLA/III/2004, telah

ne
ng

dilakukan sesuai prosedur tanpa mengesampingkan hak-hak keperdataan


maupun hak-hak adat (ulayat) dari masyarakat setempat;

do
gu

b. Bahwa aset tanah seluas 350 hektar beserta seluruh dokumen dimaksud
telah diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(Tergugat VI) kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya
In
A

(Tergugat VII), akibat pemekaran wilayah dimana Kabupaten Maluku Barat


Daya telah berdiri sendiri secara otonom berdasarkan Undang-Undang
ah

lik

Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Maluku Barat


Daya di Provinsi Maluku;
m

ub

c. Bahwa dengan adanya pemekaran Kabupaten Maluku Barat Daya dari


Kabupaten induk Maluku Tenggara Barat, maka secara otomatis seluruh
ka

aset Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang berada di


ep

wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya telah berpindah tangan kepada


ah

Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya, sehingga secara hukum


R

Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat tidak lagi mengurus,


es
M

ng

on
gu

Hal 33 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengatur seluruh asset termasuk diantaranya aset 350 hektar tanah

R
dimaksud;

si
2. Bahwa oleh karena bidang tanah yang diperkarakan telah beralih status

ne
ng
kepemilikan dan dikuasai secara langsung oleh Pemerintah Kabupaten
Maluku Barat Daya (Tergugat VII), sehingga patut dan wajar menurut
hukum apabila Majelis Hakim yang terhormat membebaskan Tergugat VI

do
gu dari tuntutan dalam bentuk apapun;
3. Bahwa Dalil-dalil gugatan yang tidak ditanggapi oleh Tergugat VI dalam

In
A
Jawaban ini bukan berarti Tergugat VI menerimanya tetapi menolak
dengan tegas;
ah

Berdasarkan uraian di atas, bersama ini Tergugat VI meminta kepada Majelis

lik
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenaan memberikan
putusan sebagai berikut:
am

ub
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ep
2. Menerima Jawaban Tergugat VI untuk seluruhnya;
k

3. Menyatakan bahwa Penggugat bukan pemilik yang sah atas bidang tanah
ah

objek sengketa;
R

si
4. Menyatakan bahwa Perbuatan hukum berupa pemberian/ pelepasan hak,
oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V kepada

ne
ng

Tergugat VI sesuai Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor :


02/OL/KML/VIII/2004 bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum;

do
gu

5. Menyatakan sah secara hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor:
02/OL/KM LA/111/2004;
6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat.
In
A

ATAU ;
Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
ah

lik

Aequo Et Bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat VII
m

ub

melalui Kuasa Hukumnya telah memberikan Jawaban tanggal 20 Nopember


2017 yang pada pokoknya sebagai berikut:
ka

DALAM EKSEPSI
ep

1. Penggugat Tidak Berkualitas Sebagai Penggugat;


ah

Bahwa Penggugat mengklaim keberadaan objek sengketa sebagai


R

kepemilikan Tergugat, tidak didasarkan atas adanya perbuatan hukum


es

maupun dasar hukum yang jelas yang tertuang didalam Gugatan, maka
M

ng

on
gu

Hal 34 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan demikian Penggugat tidak berkualitas sebagai Penggugat ( legal

R
standing in condention ), maka gugatan yang diajukan oleh Penggugat

si
adalah cacat formil error in persona yang dikatagorikan sebagai

ne
ng
Diskualifikasi in persona yaitu karena pihak yang bertindak sebagai
Penggugat adalah orang yang tidak memenuhi syarat sebagai Penggugat
atau gugatan yang diajukan oleh orang yang tidak berhak atas objek

do
gu sengketa. Maka dengan demikian gugatan Penggugat harus dinyatakan
ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterimah oleh Majelis Hakim yang

In
A
memeriksa dan mengadili perkara ini;
2. Eksepsi Obscuur Libel;
ah

Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada Dalil point (1) dan dan point (2)

lik
tidak menjelaskan secara jelas dan akurat terkait apakah objek sengketa
merupakan kepemilikan yang sah dari Tergugat berdasarkan garis keturunan
am

ub
atau ahli waris yang merupakan pemillik tanah petuanan Moa Barat. Bahwa
terhadap tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ±4000 Ha yang
ep
sebahagiannya dengan luas ±350 Ha yang terletak di Moa Barat, Kecamatan
k

Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya yang menurut Penggugat merupakan


ah

milik Penggugat adalah tidak jelas dikarenakan Penggugat dalam


R

si
gugatannya tidak dapat menjelaskan legal standing Penggugat sebagai
Pemilik Sah berdasarkan Ahli Waris terhadap Tanah yang menjadi objek

ne
ng

sengketa;
Dengan demikian cukup beralasan secara hukum bagi Pengadilan Negeri

do
gu

Saumlaki untuk menolak mengadili perkara ini dan atau gugatan terhadap
Tergugat dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
3. Gugatan Penggugat kurang pihak;
In
A

Bahwa Gugatan Penggugat kurang pihak, karena sesuai dengan fakta ada
pihak - Pihak yang juga mengklaim hak atas obyek sengketa, dikatakan
ah

lik

demikian bahwa sesuai dengan surat Pernyataan sikap atas hasil rapat
Koordinasi dengan Tim Koordinasi awal Pembangunan Kota Tiakut
m

ub

tertanggal 27 Oktober 2011, bukan hanya saja Penggugat, maupun Tergugat


I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V, Tergugat VI namun ada
ka

Pihak lain yang juga turut serta dalam Proses Penandatanganan Surat
ep

Pernyataan Sikap Hasil rapat Koordinasi dengan Tim Koordinasi awal


ah

pembangunan Kota Tiakur, Maupun Masyarakat Toinaman yang berdomisili


R

di Desa Kaiwatu dan Wakarleli, dengan demikian akan di buktikan nanti oleh
es

Tergugat VII dalam agenda Penbuktian nanti;


M

ng

on
gu

Hal 35 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM POKOK PERKARA

R
1. Bahwa Tergugat VII dengan Tegas menolak dalil-dalil gugatan penggugat

si
terkecuali ada hal-hal yang dibenarkan oleh Tergugat VII;

ne
ng
2. Bahwa Tergugat VII dalam hal ini adalah Bupati Maluku Barat Daya yang
secara hukum telah mendapatkan hak kepemilikan dari Tergugat VI untuk
kepentingan Pembangunan Ibukota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya

do
gu yang sebelumnya berada di Pulau Kisar dan kemudian dialihkan ke Kota
Tiakur;

In
A
3. Bahwa dalam Gugatan Penggugat dalil pada point (3) - point (6) terkait tanah
seluas 350 Ha (2000 x 1750 m2 yang merupakan sebagian tanah dari tanah
ah

seluas ±4000 Ha yang diklaim dimiliki Penggugat telah diadakan perjanjian

lik
pelepasan hak atas tanah dari Ahli Waris/Pemilik Petuanan kepada
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat sesuai Surat Pernyataan
am

ub
Pelepasan Hak atas Tanah Nomor: 02/OL/KML/VIII/2004 tanggal 18 Agustus
2004 yang telah dihibahkan kepada Pemerintah Maluku Tenggara Barat untuk
ep
pembangunan Ibu Kota Kabupaten Maluku Barat Daya adalah benar-benar
k

milik Ahli Waris / Pemilik Tanah dan dianggap sah secara hukum, dengan
ah

demikian apabila mengacu kepada Kitab undang-Undang Hukum Perdata


R

si
Bagian 2 tentang cara memperoleh hak Milik pasal 584 Hak Milik atas Suatu
barang tidak dapat diperoleh selain denaan mengambil untuk miliki,

ne
ng

dengan perikatan, denaan kadalwarsa. denaan pewarisan, baik menurut


Undana - undang maupun menurut surat wasiat dan denaan Penunjukan

do
gu

atau penyerahan berdasarkan suatu peristiwa Perdata untruk


pemindahan hak milik, yang dilakukan oleh orana vana berhak untuk
berbuat terhadap barang itu;
In
A

4. Bahwa Surat Pelepasan Hak Nomor: 02/OL/KML/VIII/2004 dikuatkan dengan:


- Pernyatan sikap atas hasil rapat kordinasi dengan Tim Kordinasi Awal
ah

lik

Pembangunan Kota Tiakur yang terdiri dari Bastian Y.A. Petrusz, S.Pd
dkk, yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2011 bertempat di desa
m

ub

Wakarleli;
- Pernyataan beberapa pihak yang termasuk pemilk lahan 350 Ha yang
ka

merupakan Kota Tiakur untuk melepaskan hak atas tanah dimaksud


ep

dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi A DPRD Kabupaten


ah

Maluku Barat Daya pada tanggal 9 November 2013;


R

Bahwa didalam Surat Pernyataan tersebut terdapat nama Penggugat


es

sebagai salah satu pihak yang secara jelas menyatakan secara jujur dan
M

ng

on
gu

Hal 36 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
penuh keikhlasan melepaskan hak Atas Tanah seluas 350 Ha (2000 x

R
1750 M2) kepada Pemerintah Maluku Barat Daya dan mendukung segala

si
aktifitas pembangunan yang dilaksanakn Pemerintah diatas tanah

ne
ng
petuanan tersebut. Bahkan didalam Pernyataan tersebut secara tegas
Penggugat sebagai salah satu pihak menyatakan bahwa apabila
dikemudian hari terdapat gugatan dari pihak tertentu maka segala resiko

do
gu menjadi beban para pihak termasuk Penggugat;
Bahwa apabila mengacu kepada Pasal 584 KUH-Perdata dikaitkan

In
A
dengan pernyataan dimaksud, maka sudah tidak berlaku lagi kepemilikan
hak atas obyek sengketa atas nama Penggugat, untuk itu dalil yang di
ah

sampaikan oleh Penggugat poin (3) sampai dengan (6) perlu di tolak atau

lik
dikesampingkan oleh Majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini;
am

ub
- Surat Pernyataan bersama oleh pemilik tanah, pemerintah Desa Pati,
Desa Wakarleli, Desa Kaiwatu, Tokoh-tokoh masyarakat, Tokoh-tokoh adat
ep
termasuk Toinaman yang pada intinya memperkuat Surat Pelepasan
k

Tanah Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004 dan menyatakan Pemerintah


ah

Kabupaten Maluku Barat Daya diberikan hak bebas untuk menentukan


R

si
batas-batas tanah sesusai peruntukan bagi lahan Kota Tiakur seluas 350
Ha serta tidak lagi mempersoalkan status tanah dimaksud;

ne
ng

5. Bahwa Dalil yang disampaikan oleh Penggugat terkait kepemilikkan


Penggugat terhadap Tanah seluas ±4000 Ha yang juga terdapat Tanah seluas

do
gu

350 Ha didalamnya yang didasarkan pada Status Penggugat selaku Ahli Waris
Sah dari Almarhum Moyang LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR
yang semasa hidupnya adalah Marna/Bangsawan dari Moa Barat juga disebut
In
A

sebagai MSAWNA sebagai Pemilik dari Tanah Petuanan yang menjadi Objek
Sengketa adalah merupakan dalil yang sangat keliru dan tidak berdasar,
ah

lik

dikatakan demikian oleh Tergugat VII karena pada prinsipnya bukti


kepemilikan yang sah terhadap tanah tersebut yaitu Sertifikat atau setidak-
m

ub

tidaknya dalam status sebagai tanah petuanan didapati bukti-bukti tertulis


lainya yang dapat dianggap sebagai alas hak, tidak dimilikki oleh Penggugat
ka

Sebagai Ahli Waris sehingga Tergugat VII berpendapat Surat Pernyataan


ep

Pelepasan Hak atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 yang ditandatangani


ah

secara sah oleh Izakh Lico selaku Kepala Desa Werwaru/Ketua Latupati
R

Kecamatan Moa Lakor (Tergugat I), Johanis Lico selaku Kepala Desa Patti,
es

Metusael Tanody selaku Kepala Desa Wakarleli (Tergugat IV), Salmon Mehdila
M

ng

on
gu

Hal 37 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
selaku Kepala Desa Kaiwatu, Fileks Kwuwulay selaku Kepala Desa Klis

R
(Tergugat V), dan Charles Lico selaku Kepala Desa Tounwawan yang mana

si
disahkan dan diketahui oleh Camat Moa Lakor S.D Leimeheriwa S.Sos

ne
ng
tanggal 18 Agustus 2004 yang bagi Tergugat VII hal tersebut merupakan
tindakan yang sah menurut hukum dalam pengakuan atas kepemilikan Tanah
seluas 350 Ha dari luas ±4000 dimaksud yang dalam hal bertindak sebagai

do
gu dan atas nama Ahli Waris/Pemilik Petuanan yang kemudian dilepas dan
dihibahkan bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam rangka

In
A
Pembangunan Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya, untuk itu dalil yang
disampiakan oleh Penggugat patutlah ditolak atau dikesampingkan oleh
ah

Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;

lik
6. Bahwa dalil Penggugat pada point (10) dan point (11) terkait Kerugian Materiil
yang dialami Penggugat merupakan hal yang sangat abstrak dan berlebihan
am

ub
atau dengan kata lain belum ada kerugian yang nyata yang dialami oleh
Penggugat, karena Objek Gugatan berupa tanah seluas ±4000 Ha belum
ep
memiliki kekuatan hukum atau legal standing sebagai kepemilikan yang sah,
k

sehingga menurut Tergugat VII bagaimanakah seseorang secara subjektif


ah

dapat dikatakan mendapatkan kerugian dari adanya tindakan perbuatan


R

si
melawan hukum terhadapnya jika dasar-dasar kepemilikan atau bukti hak
kepemilikan tidak dapat dijelaskan secara jelas maka sepatutnya Majelis

ne
ng

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini perlu untuk menolak dan
menyampingkan apa yang didalilkan oleh Penggugat dalam Point (10) dan

do
gu

point (11);
7. Bahwa apabila ada hal-hal yang belum ditanggapi oleh Tergugat I bukan
berarti Tergugat I mengakuinya, tetapi dengan tegas menolaknya;
In
A

Bahwa berdasarkan apa yang telah dijelaskan oleh Tergugat VII tersebut di atas,
maka Tergugat VII memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
ah

lik

mengadili perkara ini hendak menjatuhkan putusan adalah sebagai berikut:


Dalam Eksepsi;
m

ub

Mengabulkan Eksepsi Tergugat VII untuk seluruhnya;


Dalam pokok Perkara
ka

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


ep

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara


ah

Ini;
R

Menimbang, bahwa selanjutnya pihak Penggugat telah mengajukan


es

Repliknya tanggal 25 Januari 2018 dan Tergugat I telah mengajukan dupliknya


M

ng

on
gu

Hal 38 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 15 Pebruari 2018, Tergugat II, III, IV, V dan VII telah mengajukan

R
Dupliknya tanggal 8 Pebruari 2018, akan tetapi Tergugat VI tidak mengajukan

si
dupliknya, yang untuk mempersingkat uraian Putusan ini kesemuanya itu tidak

ne
ng
akan dikutip lagi, cukup dengan menunjuk Berita Acara Persidangan yang telah
memuat hal tersebut dan dianggap telah tercantum dalam uraian putusan ini;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Pertama telah menjatuhkan

do
gu
Putusan Sela Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 25 Januari 2018 terhadap
permohonan intervensi yang pada pokoknya Permohonan Pemohon Intervensi

In
A
dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri
ah

Saumlaki telah menjatuhkan putusan yaitu Putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN

lik
Sml tanggal 17 Mei 2018 yang amarnya sebagai berikut :
am

DALAM KONVENSI

ub
Dalam Eksepsi:
- Menolak Eksepsi dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
ep
k

Tergugat V dan Tergugat VII;


Dalam Pokok Perkara:
ah

R
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;

si
- Menyatakan Penggugat dan Tergugat I sebagai pemilik yang sah atas

ne
ng

objek sengketa berupa tanah dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima puluh
hektar), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku
Barat Daya;

do
gu

- Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV


dan Tergugat V kepada Tergugat VI, berupa pemberian/pelepasan hak,
In
A

secara tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta
ah

pengunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai
lik

dengan tahun 2017, adalah merupakan perbuatan melawan hukum


(Onrecht Matigedaad);
m

ub

- Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
ka

ep

III, Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI;


- Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat
ah

dan Tergugat I sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar


R

rupiah) melalui Penggugat;


es
M

DALAM REKONVENSI
ng

on
gu

Hal 39 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Eksepsi

si
- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;

Dalam Pokok Perkara

ne
ng
- Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

do
gu
- Menghukum para Tergugat Konvensi untuk membayar biaya perkara yang
sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 64.268.800,00 (enam puluh empat

In
A
juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki
ah

lik
Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 secara berturut-turut sesuai
Risalah Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh ARTHUR LARWUY Panitera
Pengadilan Negeri Saumlaki yang menerangkan bahwa :
am

ub
- Pada hari Rabu, tanggal 23 Mei 2018 telah datang menghadap YAFET L.
SAHUPALA, SH. selaku kuasa Pembanding I / semula Tergugat II, III, IV dan
ep
k

V mengajukan permohonan agar perkara Pengadilan Negeri Saumlaki


ah

Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 diperiksa dan diputus


R
dalam peradilan tingkat banding ;

si
- Pada hari Kamis, tanggal 24 Mei 2018 telah datang menghadap BRAMPI

ne
ng

MORIOLKUSU, SH. selaku kuasa Pembanding II / semula Tergugat VI


mengajukan permohonan agar perkara Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor

do
29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 diperiksa dan diputus dalam
gu

peradilan tingkat banding ;

- Pada hari Rabu, tanggal 30 Mei 2018 telah datang menghadap JOPIE
In
A

STENLY NASARANI, SH. dan RISART RIRIHENA, SH. selaku kuasa


Pembanding III / semula Penggugat, mengajukan permohonan agar perkara
ah

lik

Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei


2018 diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding ;
m

ub

Membaca risalah Pemberitahuan Pernyataan Permohonan Banding


yang dibuat oleh LORINA PESULIMA, SH. dan HESLY A. RUMLAKLAK
ka

ep

keduanya Jurusita pada Pengadilan Negeri Saumlaki yang menerangkan bahwa


masing-masing permohonan banding tersebut telah disampaikan dan
ah

diberitahukan kepada Para Terbanding dan Turut Terbanding ;


R

es

Membaca surat pemberitahuan mempelajari berkas perkara (inzage)


M

yang dibuat oleh LORINA PESULIMA, SH. dan HESLY A. RUMLAKLAK


ng

on
gu

Hal 40 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keduanya Jurusita pada Pengadilan Negeri Saumlaki yang menerangkan

R
dimana kepada para pihak masing - masing telah diberikan kesempatan untuk

si
memeriksa berkas perkara dalam tenggang waktu 14 hari terhitung sejak hari

ne
ng
berikutnya dari pemberitahuan ini ;

Menimbang bahwa sehubungan dengan permohonan bandingnya

do
tersebut Pembanding I/Semula Tergugat II s/d V telah menyampaikan memori
gu
bandingnya yang pada pokoknya keberatan dan berpendapat bahwa
pertimbangan hukum dan amar Putusan judex factie Tingkat Pertama Nomor :

In
A
29/Pdt.G/2017/PN.SML tanggal 17 Mei 2018, tersebut tidak tepat dan tidak
benar. Dengan alasan-alasan sebagai berikut :
ah

lik
1. Bahwa Pengadilan Negeri Saumlaki c.q Majelis Hakim yang mengadili dan
memeriksa perkara ini telah memutuskan perkara ini atas pertimbangan
am

ub
yang kurang lengkap (ONVOLDOENDE GEMOTIVEERD), karena tidak
mempertimbangkan secara sempurna, baik alasan-alasan maupun bukti-
bukti serta saksi-saksi yang diajukan oleh pihak Tergugat II s/d Tergugat V /
ep
k

Pembanding. Dalam pertimbangan Majelis Hakim, putusan Majelis Hakim


ah

hanya mempertimbangkan alasan-alasan, bukti-bukti serta saksi-saksi yang


R

si
diajukan Penggugat/Terbanding yang secara objektif tanpa
mempertimbangkan apa yang telah disampaikan oleh Tergugat/Pembanding

ne
ng

sebagai Tegen Beljs, dimana Majelis Hakim hanya mempertimbangkan


berbagai dalil yang dirasakan menguntungkan pihak Penggugat/Terbanding.

do
gu

2. Bahwa Majelis Hakim yang mengadili perkara ini dalam pertimbangan


hukumnya hanya melihat sisi subjektifnya saja, tanpa mempertimbangkan
berbagai dalil yang telah dikemukakan oleh Tergugat II – Tergugat V /
In
A

Pembanding, ini dilihat dari seluruh pertimbangan hukum Majelis Hakim


yaitu Terbanding/Penggugat adalah pemilik yang sah atas objek sengketa
ah

lik

350 Ha, kemudian para saksi yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding


bukanlah orang-orang yang berada di Moa Barat yang secara jelas
m

ub

mengetahui serta memahami kondisi objek sengketa serta asal usulnya,


bahkan oleh saksi Penggugat/Terbanding Christian Knyarilay dalam
ka

keterangan di depan persidangan telah menjelaskan bahwa “keterangan


ep

yang disampaikan adalah berdasarkan cerita dari Penggugat” oleh


ah

sebab itu segala dalil-dalil yang telah dikemukakan baik oleh


R

Penggugat/Terbanding maupun oleh para saksinya adalah keterangan


es

sepihak dan bukan merupakan suatu bukti yang harus dijadikan fakta hukum
M

ng

oleh Majelis hakim sebagai dalil dalam memutuskan perkara ini karena
on
gu

Hal 41 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mereka bukanlah orang-orang yang berkompetensi secara akurat

R
mengetahui kondisi riil objek sengketa serta batas-batasnya, karena saksi

si
Christian Knyarilay dan saksi Johanis Lotlaikery berasal dari Moa Timur,

ne
ng
saksi Paulus Knatwera dan saksi Marthen Miru berasal dari Pulau Leti
serta saksi Arnold berasal dari Pulau Dai Kecamatan Babar, secara logika
tidak mungkin saksi-saksi dari Moa Timur, saksi dari Pulau Leti, dan saksi

do
gu dari Pulau Dai Kecamatan Babar dapat mengetahui dan menceritakan
sejarah tanah-tanah petuanan di Moa Barat, apalagi kepemilikan tanah

In
A
(objek sengketa), sehingga timbulah pertanyaan kenapa
Terbanding/Penggugat tidak mendatangkan atau menghadirkan saksi-saksi
ah

dari tempat tinggal dimana Terbanding/Penggugat tinggal yaitu Desa

lik
Kaiwatu?? lagi pula sejarah yang disampaikan juga masih simpang siur
sehingga harus diperlukan pengkajian secara ilmiah oleh sebab itu Putusan
am

ub
Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.SML tanggal 17 Mei
2018 harus dibatalkan.
ep
k

3. Bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam menilai fakta hukum
sebagaimana tertuang dalam putusan tentang PERTIMBANGAN HUKUM
ah

R
pada halaman 174-175, yang mana Majelis Hakim tidak mempersoalkan

si
Luas dari Objek sengketa, serta tidak mempertimbangkan fakta hukum

ne
ng

khususnya pada Pemeriksaan setempat yaitu batas-batas objek sengketa


tidak ditunjuk langsung oleh Penggugat Prinsipal serta luas dari objek
sengketa sangat berbeda dengan Gugatan Penggugat bahkan batas sebelah

do
gu

bagian Selatan bukanlah berbatasan dengan Tuinyiparge sesuai dengan


dalil gugatan Penggugat/Terbanding melainkan dengan Tunisupra
In
A

sedangkan batas bagian Barat dengan tiang listrik bukanlah lokasi yang
bernama Gerlauna melainkan Watpaha, karena tiang listrik baru dipasang
ah

Tahun 2015 sedangkan batas-batas objek sengketa seluas 350 Ha diukur


lik

tahun 2004 adalah batas alam sehingga objek sengketa batas bagian barat
berbatasan dengan lokasi Negeri Toinaman yaitu batas dengan kali/sungai
m

ub

besar oleh sebab itu berdasarkan Jurisprudensi MA No 1149/K/SIP/1979


tanggal 17 April 1979 : “bahwa tidak jelas batas-batas tanah sengketa,
ka

ep

maka Gugatan tidak dapat diterima”, lagi pula dalam Pemeriksaan


Setempat Penggugat melalui Kuasa Hukumnya menolak untuk menunjukan
ah

batas-batas dari luas 4000 ha serta batas-batas dari Bukti P-1 dan Bukti P-2
R

yang merupakan Tanah dari bekas Negeri Toinaman padahal sesuai fakta
es
M

Hukum 5 (lima) dusun yang tercantum di dalam bukti P-1 dan P-2, adalah di
ng

on
gu

Hal 42 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
luar dari objek sengketa (Tiakur), dan nama-nama dusun yang tercantum

R
dalam bukti P-1 dan P-2 antara lain Dusun Tukil Wona, Dusun Or Raram,

si
Dusun Germemetam, Dusun Lok lawna, Dusun Gerraram.

ne
ng
4. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman

do
gu 176 yang menjelaskan bahwa Christian Knyarilay adalah seorang Ahli
Sejarah sehingga surat keterangannya yang bertanda bukti P-7 dapatlah
diterima oleh Majelis Hakim adalah sesuatu yang sangat tidak masuk akal,

In
A
sebab sesuai fakta hukum keterangannya telah dibantah oleh saksi Tergugat
II – V/Pembanding yaitu saksi Rulup Latuasan dan saksi Gergerius Kaary
ah

lik
dan saksi Tergugat I Elia Christian yang menerangkan bahwa “Christian
Knyarilay bukanlah ahli sejarah Pulau Moa” dan menurut pengakuan
am

Christian Knyarilay didepan persidangan jika surat pernyataan tersebut ditulis

ub
oleh orang lain bahkan pengakuan terhadap dirinya selaku seorang ahli
sejarah adalah Pengakuan sepihak karena Christian Knyarilay tidak memiliki
ep
k

kredibilitas secara langsung sebagai seorang ahli lagipula keterangannya


hanya didengar dari cerita orang tuanya serta menurut pengakuannya adalah
ah

R
berdasarkan atas cerita dari Penggugat Prinsipal, lagipula pemaparan

si
sejarahnya belum mendapat pengakuan secara Ilmiah melalui Penelitian

ne
ng

serta seminar-seminar dengan melibatkan baik instansi yang berwenang


maupun Pihak Perguruan Tinggi, oleh sebab itu Pertimbangan Majelis Hakim
tersebut harus dibatalkan.

do
gu

5. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangannya yaitu dalam Posita
In
A

Gugatan Penggugat, Penggugat/Terbanding juga kabur dalam peristiwa


hukumnya (Feitelijke Ground) karena Penggugat tidak pernah menjelaskan
ah

lik

bagaimana kedudukan ahli waris Penggugat, mulai dari moyangnya


LEWANRUPRUPDELI WEWARRLAIWEWEWAR sampai kepada
Penggugat/Terbanding, seakan-akan dalam perjalanan kehidupan orang tua-
m

ub

tua Penggugat/Terbanding dahulu tidak memiliki saudara kandung, sehingga


ka

berujung pada Penggugat/Terbanding semata sebagai ahli waris tunggal,


ep

padahal saksi yang diajukan Tergugat VII saudara Roy Lewanmeru sesuai
fakta hukum telah menerangkan bahwa orang tua Penggugat/Terbanding
ah

mempunyai saudara kandung beberapa perempuan dan saudara kandung


es

laki-laki dan Penggugat/Terbanding juga mempunyai saudara-saudara tiri,


M

hal ini sangat janggal, oleh karena adanya dugaan gugatan


ng

on
gu

Hal 43 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat/Terbanding mengalami cacat syarat formal tentang kurangnya

R
pihak yang seharusnya ditarik sebagai penggugat ataupun sebagai turut

si
tergugat, oleh karenanya gugatan penggugat/terbanding jelas mengandung

ne
ng
cacat formil tentang kurangnya pihak (plurium litis corsortium) hal mana
senada dengan kaidah hukum yang dilahirkan dari Yurisprudensi Mahkamah
Agung RI tanggal 22 Maret 1982 Nomor : 2438 K/Sip/1980 dalam

do
gu pertimbangan hukumnya Mahkamah Agung menyatakan bahwa “gugatan
harus tidak dapat diterima, karena tidak semua ahli waris turut sebagai

In
A
pihak dalam perkara”. Mengacu pada penjelasan diatas, maka Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a qou harus menyatakan
ah

dalam putusan gugatan Penggugat/Terbanding tidak dapat diterima.

lik
6. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
am

yang sebenarnya dimana dalil gugatan penggugat dengan objek sengketa

ub
350 Ha yang telah dikabulkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a qou adalah sangat bertentangan dengan ketentuan
ep
k

Pasal 17 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Dasar


Pokok-Pokok Agraria yang kemudian diatur lebih khusus dalam Peraturan
ah

R
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 56 tahun 1960 tentang

si
Penetapan Luas Tanah Pertanian yang kemudian ditetapkan menjadi

ne
ng

Undang-undang, konkritnya luas tanah yang didalilkan milik


Penggugat/Terbanding bertentangan dengan luas maksimum penguasaan
tanah yang ditetapkan dalam Undang-undang dimaksud, yakni maksimum

do
gu

penguasaan hanya 15 Hektar area untuk sawah dan 20 hektar area untuk
tanah kering, sementara dalam uraian posita Penggugat/Terbanding
In
A

mendalilkan memiliki bidang tanah seluas 4000 hektar area dengan demikian
maka luas objek kepemilikan tanah milik Penggugat/Terbanding dalam surat
ah

gugatan penggugat/terbanding bertentangan dengan Undang-undang dan


lik

bertentangan dengan kepentingan Nasional, oleh karenanya maka gugatan


Penggugat/Terbanding harus dinyatakan cacat formil kabur (obscur libel).
m

ub

Hal mana putusan Mahkamah Agung RI Nomor 565 K/Sip/1973, tanggal


21 Agustus 1974, menyatakan “kalau objek gugatan tidak jelas, maka
ka

ep

gugatan tidak dapat diterima”.

7. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
ah

yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman


es

181 yang menilai bahwa bukti T.II-V 13 – T.II-V 17 adalah merupakan copy
M

warna sehingga tidak dapat diajukan sebagai surat bukti adalah sebuah
ng

on
gu

Hal 44 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pertimbangan yang keliru sebab bukti tersebut adalah merupakan Print Out

R
dari bukti elektronik dari hasil foto yang juga diambil pada saat Pemeriksaan

si
Setempat dan telah dilegalisir serta telah diperlihatkan sesuai dengan aslinya

ne
ng
di depan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara tersebut
sehingga pertimbangan ini sangat bertentangan dengan UU ITE No 11
tahun 2008 Pasal 5 ayat (1) yang mengatur bahwa Informasi dan

do
gu transaksi elektronik dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang
sah, sehingga pertimbangan Majelis Hakim ini haruslah ditolak.

In
A
8. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman
ah

lik
182-184 tentang penolakan terhadap keterangan saksi Tergugat II –
V/Pembanding yaitu saksi Rulup Latuasan dan saksi Gergerius Kaary dalam
am

kesaksiannya tidak bersesuaian, adalah sebuah pertimbangan diluar dari

ub
fakta Hukum yang sebenarnya sebab keterangan kedua saksi tersebut
sangatlah bersesuaian antara satu dengan yang lain, karena kedua saksi
ep
k

adalah anak cucu dari Moyang Soa Gerwelsa Desa Pati Moa Barat yang
dahulu Moyang mereka yang menghibahkan tanah seluas 4000 Ha yang
ah

R
didalamnya objek sengketa seluas 350 Ha kepada masyarakat Desa

si
Wakarleli sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan kedua saksi tersebut adalah

ne
ng

sebagai pelaku yang menandatangi Surat Pernyataan bersama tertanggal 7


Januari tahun 2011 (vide bukti T.II-V) sehingga pertimbangan Majelis Hakim
ini haruslah ditolak.

do
gu

9. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman
In
A

185 - 186 yang menjelaskan bahwa Surat Bukti pernyataan bersama (bukti
T.II-V) haruslah dikesampingkan karena telah dicabut dengan surat
ah

lik

Pernyataan dari Geradus Tanpatty dan Silas Tutupahar adalah pertimbangan


yang tidak berdasarkan hukum, sebab pada prinsipnya surat pernyataan
tidak mempunyai kekuatan pembuktian apapun dan bukan merupakan alat
m

ub

bukti yang sah, kecuali surat pernyataan tersebut diakui keberadaan, isi dan
ka

keasliannya oleh si pembuat di bawah sumpah di depan persidangan. Yang


ep

merupakan alat bukti yang sah menurut hukum (Pasal 1867 KUH Perdata)
adalah akta otentik yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang, lagi
ah

pula dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No. 3901 K/Pdt/1985


es

tanggal 29 November 1988 menyatakan “Surat pernyataan yang


M

merupakan pernyataan belaka dari orang-orang yang memberi


ng

on
gu

Hal 45 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pernyataan tanpa diperiksa di persidangan, tidak mempunyai kekuatan

R
pembuktian apa-apa (tidak dapat disamakan dengan kesaksian).” Jadi

si
orang yang membuat surat pernyataan tersebut bisa dihadirkan di

ne
ng
persidangan dan memberikan keterangan bahwa benar surat tersebut dia
yang buat dan isinya adalah sesuai dan benar, maka surat pernyataan
tersebut mempunyai kekuatan pembuktian. Tapi jika orang yang membuat

do
gu surat pernyataan tidak bisa dihadirkan di persidangan maka surat pernyataan
tersebut tidak mempunyai kekuatan pembuktian apa-apa, dengan demikian

In
A
secara sah tanah tersebut oleh Soa Gerwelsa telah diserahkan kepada
Masyarakat Desa Wakarlely walaupun pada saat itu tidak diperlihatkan alas
ah

Hak sebagaimana yang jelaskan oleh Majelis Hakim, namun sistim

lik
kepemilikan di Maluku Barat Daya telah diakui secara defakto bahwa tanah-
tanah tersebut telah dikuasai oleh Soa Gerwelsa Desa Pati sejak dahulu kala
am

ub
(kepemilikan secara komunal), lagi pula keberadaan tanah-tanah tersebut
secara sah juga telah diakui oleh keterangan para saksi dari Tergugat I – V
ep
serta keterangan saksi dari Tergugat VII, sehingga secara sah pula telah
k

menjadi hak dari Masyarakat Desa Wakarlely, oleh sebab itu pertimbangan
ah

Majelis Hakim tersebut haruslah ditolak.


R

si
10. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum

ne
ng

yang sebenarnya dimana dalam proses Pemeriksaan Setempat telah terbukti


bahwa batas-batas objek sengketa 350 Ha tidak ditunjuk oleh Frits Hosea
Gaspar Poorroe selaku Penggugat Prinsipal/Terbanding, namun batas-

do
gu

batas objek sengketa 350 Ha ditunjuk oleh cucu Penggugat/Terbanding yang


mana sangat berbeda dengan batas-batas yang ditunjuk atau diperlihatkan
In
A

oleh Tergugat II – Tergugat V/ Pembanding, sebab batas-batas tersebut


bukanlah batas-batas yang telah diukur oleh Tergugat IV selaku pemilik
ah

pentuanan dan Tergugat VII. Sehingga dari batas-batas yang diperlihatkan


lik

oleh Penggugat/Terbanding (cucu Penggugat/Terbanding) dari batas utara


dengan Cheni, batas timur dengan Tounsohe, batas selatan dengan
m

ub

Tuinyeparge, batas barat dengan Gerlauna/belakang Rumah Sakit bergerak


adalah tidak mencukupi luas 350 Ha yang oleh Pembanding/Tergugat II-
ka

ep

Tergugat V serahkan kepada Tergugat VI yang diperuntukkan kepada


Tergugat VII, lagipula batas bagian timur/Tounsohe yang ditunjukan adalah
ah

sangat tidak masuk akal sebab tidak mungkin batas atau tanda patok batas
R

berada didalam telaga sebagaimana ditunjukan oleh cucu


es
M

Terbanding/Penggugat dengan cara Hakim Ketua menyuruh cucu


ng

on
gu

Hal 46 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terbanding/Penggugat melempar batu kedalam telaga. Sedangkan

R
bagian Selatan yang ditunjukan oleh Pihak Terbanding/Penggugat (cucu)

si
bukanlah berbatasan dengan Tuinyeparge melainkan dengan Tuinisupra,

ne
ng
batas bagian barat yang ditunjukan oleh pihak cucu Terbanding/Penggugat
berupa tiang listrik adalah bukan lokasi yang bernama Gerlawna melainkan
bernama Watpaha, lagipula tiang listrik tersebut barulah dipasang pada

do
gu tahun 2015, sedangkan pengukuran objek sengketa pada tahun 2004
sebagaimana Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 81 K/Sip/1971,

In
A
tanggal 9 Juli 1973, menyatakan “bahwa karena tanah yang dikuasai
tergugat ternyata tidak sama batas-batas dan luasnya dengan yang
ah

tercantum dalam gugatan maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat

lik
diterima”.
am

11. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum

ub
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman
186 – 187 yang menjelaskan bahwa Tergugat I disebut sebanyak dua kali
ep
k

serta membubuhkan tanda tangan sebanyak dua kali sehingga oleh Majelis
Hakim berpendapat bahwa Tergugat I juga sebagai Pemilik dari lahan seluas
ah

R
350 Ha adalah pertimbangan yang diluar batas dari fakta hukum yang

si
sebenarnya sebab sesuai dalil Tergugat I telah membantah kepemilikan

ne
ng

tanah tersebut bahkan sesuai fakta hukum telah membuktikan bahwa tanda
tangan dari Tergugat I tidak ada kaitannya dengan kepemilikan tetapi hanya
sebatas Kepala Desa Werwaru dan Ketua Latu Patty Pulau Moa (tokoh adat

do
gu

Di Pulau Moa), dengan demikian bagaimana mungkin Tergugat I yang tempat


tinggalnya di Moa Tengah (± 15 km dari kota Tiakur) atau objek sengketa
In
A

turut memiliki objek sengketa di Moa Barat.

12. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam Pertimbangan
ah

lik

Hukumnya pada halaman 191 tentang Bukti surat P-13 dan P-13A, sebab
bukti tersebut telah dibantah oleh saksi Tergugat VII R. Lewanmeru di depan
persidangan, bahwa surat pernyataan tersebut bukanlah tanda tangannya,
m

ub

serta bukti P-17 sampai dengan Bukti P-24 juga telah dibantah oleh saksi
ka

R.Lewanmeru bahwa lokasi Batu Pica yang disewakan kepada Tely Nio
ep

bukanlah oleh Terbanding/Penggugat melainkan oleh saudaranya saksi R.


Lewanmeru yang bernama Dortheys dan tempat tersebut masih dikuasai
ah

oleh keluarga saksi sampai sekarang ini, bahkan setiap perbuatan Hukum
es

atas beberapa lokasi yang dilakukan oleh Terbanding/Penggugat tidak


M

pernah diketahui oleh R.Lewanmeru selaku Kepala Desa saat itu. Dan
ng

on
gu

Hal 47 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan saksi ini tidak dibantah oleh Pihak Terbanding/Penggugat pada

R
saat persidangan. Dengan demikian Pertimbangan Majelis Hakim ini sangat

si
aneh karena diluar dari fakta Hukum yang sebenarnya oleh sebab itu harulah

ne
ng
ditolak.

13. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum

do
gu yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya yang telah
menjastifikasi Penggugat/terbanding adalah selaku Pemilik yang sah atas
Lahan (Tanah) seluas 350 Ha, ini adalah suatu pertimbangan yang sangat

In
A
jauh dari rasa keadilan dan diluar dari Fakta Hukum yang sebenarnya, sebab
selama dalam persidangan maupun pemeriksaan setempat
ah

lik
Penggugat/Terbanding tidak dapat membuktikan kepemilikan lahan seluas
4000 Ha yang didalamnya termasuk lahan yang telah dikuasai dan atau
am

diberikan kepada Tergugat VII yaitu objek sengketa (Tiakur), dalam hal ini

ub
Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya. Dasar Kepemilikan Penggugat
hanyalah dari bukti P-1 dan P-2 yang hanya merupakan surat keterangan
ep
k

dan didalam surat keterangan bukti P-1 dan P-2 tidak dicantumkan nama
Tiakur (objek sengketa), maka perlu dikaji secara yuridis formil sehingga
ah

R
dapat dijadikan sebagai dasar kepemilikan, lagi pula kepemilikan yang dianut

si
secara adat oleh Masyarakat Maluku umumnya dan khususnya di Maluku

ne
ng

Barat Daya adalah kepemilikan secara komunal (milik bersama) melalui mata
rumah dan tidak secara individual seperti halnya Penggugat/Terbanding
yang secara jelas berdasarkan fakta hukum selama persidangan tidak

do
gu

memiliki mata rumah. Sebagaimana keterangan saksi R. Lewanmeru


sebagai mantan Kepala Desa Kaiwatu yang diajukan oleh Tergugat VII
In
A

dibawah sumpah menerangkan bahwa Penggugat Prinsipal/Terbanding


tidak mempunyai mata rumah didalam Desa Kaiwatu. Dengan demikian
ah

dikabulkannya sebagian gugatan Penggugat/Terbanding sebagai pemilik


lik

objek sengketa bersama-sama dengan Tergugat I atas Pertimbangan dan


Putusan Majelis Hakim dalam perkara a quo, timbulah pertanyaan apakah
m

ub

benar antara Tergugat I dan Penggugat/Terbanding memiliki mata rumah


yang sama? Peristiwa hukum inilah yang tidak pernah dipertimbangkan oleh
ka

ep

Majelis hakim, padahal dalam Pertimbangan Hukumnya Majelis Hakim


sependapat dengan Saksi Ahli Prof.S.E.M. Nirahua,SH., M.Hum yang
ah

telah menjelaskan di depan persidangan bahwa kepemilikan tanah di


R

Maluku Barat Daya adalah kepemilikan secara Komunal melalui Mata-


es
M

ng

on
gu

Hal 48 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mata Rumah (Keluarga), oleh sebab itu Putusan Majelis Hakim haruslah

R
ditolak.

si
14. Bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam Pertimbangan Hukumnya,

ne
ng
sehingga telah membatalkan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
02/OL/KML/VIII/2004, padahal Surat Pelepasan Hak Atas Tanah tersebut

do
gu ditandatangani oleh semua kepala desa di Pulau Moa yaitu Kepala Desa
Wakarleli, Kepala Desa Pati, Kepala Desa Kaiwatu, Kepala Desa Werwaru,
Kepala Desa Tounwawan, Kepala Desa Klis, Ketua dan Sekertaris Latupaty

In
A
Pulau Moa dan disahkan oleh Camat Moa Lakor, guna dan untuk memenuhi
salah satu persyaratan pemekaran daerah otonom baru yaitu Kabupaten
ah

lik
Maluku Barat Daya sesuai Undang-undang Nomor 31 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya Pasal 7 yang Menyatakan
am

”Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya berkedudukan di Tiakur

ub
Kecamatan Moa Lakor “. Dengan membatalkan Surat Pelepasan Hak Atas
Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 maka telah bertentangan dengan
ep
k

Undang-undang Nomor 31 Tahun 2008.


ah

15. Bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam Pertimbangan Hukumnya,
R

si
karena telah menolak semua eksepsi dari Tergugat I/Pembanding I, Tergugat
II/Pembanding II, Tergugat III/Pembanding III, Tergugat IV/Pembanding IV,

ne
ng

Tergugat V/Pembanding V karena Penggugat/Terbanding dalam gugatannya


tidak menarik Kepala Desa Wakarleli, Kepala Desa Pati, Kepala Desa

do
Kaiwatu, Kepala Desa Werwaru, Kepala Desa Tounwawan, Kepala Desa
gu

Klis, Ketua dan Sekertaris Latupaty Pulau Moa sebagai Tergugat dalam
perkara a quo karena pejabat-pejabat tersebut turut menandatangani Surat
In
A

Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004, sebagaimana


Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 78K / SIP / 1972 tertanggal 11
ah

lik

oktober 1975 yang menegaskan :

“Gugatan kurang pihak atau tidak lengkap atau kekurangan formil


m

ub

harus dinyatakan tidak dapat diterima”

Dermikian pula bahwa dalam putusan MA RI No 1421 K/SIP/1975 tanggal 8


ka

Juni 1976 menyatakan :


ep

“bahwa tidak dapat diterimanya gugatan ini adalah karena kesalahan


ah

formil mengenai pihak yang seharusnya digugat, akan tetapi belum


R

es

digugat”.
M

ng

on
gu

Hal 49 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Berdasarkan keberatan-keberatan Pembanding yang dahulunya Tergugat II - V

R
sebagaimana terurai di atas, maka perkenankanlah kami mengajukan

si
permohonan kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon Cq Majelis Hakim Tinggi

ne
ng
Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili Demi Keadilan berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa menjatuhkan putusan sebagai berikut :

do
gu MENGADILI

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor


29/Pdt.G/2017/PN.SML ;

In
A
- Menerima permohonan Banding yang diajukan Pembanding II – V / Tergugat II
– V;
ah

lik
DAN MENGADILI SENDIRI
am

ub
DALAM KONVENSI

Dalam Eksepsi
ep
- Menerima Eksepsi dari Tergugat I/Pembanding I, Tergugat II/Pembanding
k

II, Tergugat III/Pembanding III, Tergugat IV/Pembanding IV, Tergugat


ah

V/Pembanding V, dan Tergugat VII


R

si
Dalam Pokok Perkara

ne
ng

- Menyatakan Penggugat/Terbanding I dan Tergugat I/Terbanding II adalah


bukan sebagai pemilik yang sah atas Objek sengketa berupa tanah

do
dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak di Moa
gu

Barat Kecamatan Moa Kabupaten Maluku Barat Daya.

- Menyatakan perbuatan Tergugat I/Pembanding I, Tergugat II/Pembanding


In
A

II, Tergugat III/Pembanding III, Tergugat IV/Pembanding IV, Tergugat


V/Pembanding V, kepada Tergugat VI berupa pemberian/pelepasan hak,
ah

lik

secara tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta
m

ub

penggunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008


sampai dengan tahun 2017, adalah sah menurut hukum.
ka

ep

- Menyatakan sah dan berharga Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
02/OL/KML/VIII/2004 yang dibuat oleh Tergugat I/Pembanding I, Tergugat
ah

II/Pembanding II, Tergugat III/Pembanding III, Tergugat IV/Pembanding IV,


R

Tergugat V/Pembanding V dengan Tergugat VI .


es
M

ng

on
gu

Hal 50 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi kepada Tergugat

R
I/Pembanding I, Tergugat II/Pembanding II, Tergugat III/Pembanding III,

si
Tergugat IV/Pembanding IV, Tergugat V/Pembanding V, sebesar

ne
ng
Rp.350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh milyar rupiah) melalui Tergugat
IV/Pembanding IV.

do
DALAM REKONVENSI
gu
Dalam Eksepsi

In
A
- Menerima Eksepsi dari Tergugat/Pembanding Rekonvensi
Dalam Pokok Perkara
ah

- Menerima Gugatan Para Penggugat/Pembanding Rekonvensi untuk

lik
seluruhnya.
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
am

ub
- Menghukum Penggugat/Terbanding Rekonvensi untuk membayar biaya
perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp.64.268.800 (enam
ep
puluh empat juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus
k

rupiah);
ah

R
Menimbang bahwa sehubungan dengan permohonan bandingnya

si
Pembanding II/Semula Tergugat VI telah menyampaikan memori bandingnya

ne
ng

yang pada pokoknya menyatakan berkeberatan dan berpendapat bahwa amar


putusan pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN. Sml, tanggal 17
Mei 2018 tidak tepat dan tidak beralasan hukum, kurang cukup dalam

do
gu

pertimbangan, dan salah menerapkan hukum pembuktian, berdasarkan alasan-


alasan sebagai berikut :
In
A

1. Majelis Hakim dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN telah


memutuskan perkara menyimpang dari dasar gugatan dan tuntutan.
ah

lik

Dalam gugatan Penggugat/Terbanding/Pembanding III sebagaimana terurai


pada dalil gugatan point 8 halaman 5 dan 6 dan point 11 halaman 7 putusan a
m

ub

quo, Penggugat menguraikan bahwa “perbuatan melawan hukum Tergugat I


s/d Tergugat V melepaskan objek sengketa kepada Tergugat VI dan
ka

ep

Penguasaan dan Penggunaan objek sengketa oleh Tergugat VII secara tanpa
hak merupakan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian
ah

materiil yang dialami sebagai akibat penguasaan dan pemanfaatan oleh


R

Tergugat VII dan oleh karena itu Tergugat VII harus dihukum membayar ganti
es
M

rugi materiil sejumlah yang disebutkan dalam gugatan”.


ng

on
gu

Hal 51 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa atas dalil tersebut Penggugat dalam petitum 5 sebagaimana terurai

R
pada halaman 9 putusan, meminta kepada Majelis Hakim untuk menghukum

si
Tergugat VII membayar kerugian materiil kepada Penggugat terhitung dari

ne
ng
Tahun 2008 s/d tahun 2017.

Bahwa selanjutnya dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN pada halaman

do
gu 200 paragraf 3 majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki berpendapat dan
memutuskan agar ganti rugi objek sengketa yang layak dibayarkan Tergugat
VI kepada Penggugat dan Tergugat I sebesar Rp. 75.000.000.000,(tujuh puluh

In
A
lima milyard).
ah

lik
Jika dalil gugatan dan petitum Penggugat tersebut dihubungkan dengan
pendapat majelis hakim yang membebankan ganti kerugian materiil kepada
Tergugat VI padahal tidak diminta oleh Penggugat dalam gugatannya,
am

ub
Putusan a quo sangat menyimpang dari dasar gugatan dan tuntutan
Penggugat sehingga majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah
ep
mengabulkan melebihi tuntutan Penggugat/Terbanding/Pembanding III (ultra
k

petitum partium) atau majelis hakim memutuskan perkara melampaui batas


ah

wewenangnya (ultra vires). Oleh karena itu putusan yang demikian patut
R

si
menurut hukum untuk harus ditolak (vide Putusan MARI Nomor 372
K/Sip/1970 jo. Putusan MARI Nomor 1001 K/Sip/1972 jo. Putusan MARI

ne
ng

Nomor 77 K/Sip/1973).

do
2. Pertimbangan Majelis Hakim dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.
gu

Sml sangat keliru, tidak berdasar hukum dan kurang cukup


pertimbangan.
In
A

Bahwa pertimbangan Majelis Hakim dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.


Sml pada halaman 199 paragraf 1 yang sependapat dengan pendapat ahli
ah

lik

yang menyatakan pada pokoknya bahwa ”Telah terjadi pemisahan aset antara
Tergugat VI dan Tergugat VII sehingga akibat dari pemisahan tersebut aset
m

ub

sebelum adanya Tergugat VII menjadi dibebankan kepada Tergugat VI dan


Tergugat VII tidak dapat dibebankan untuk membayar ganti rugi akibat
ka

pelepasan hak atas tanah objek sengketa” adalah pertimbangan yang tidak
ep

tepat karena tidak beralasan hukum”.


ah

Secara normatif, untuk membentuk suatu daerah selain syarat kemampuan


es

ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas
M

ng

daerah juga diperlukan syarat pertimbangan lain yang memungkinkan


on
gu

Hal 52 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terselenggaranya Otonomi Daerah meliputi: keamanan dan ketertiban,

R
ketersediaan sarana dan prasarana pemerintahan, rentang kendali.

si
Salah satu Prosedur pembentukan Daerah adalah ada kemauan politik dari

ne
ng
Pemerintah Daerah yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan Gubernur,
Bupati/Walikota yang bersangkutan, yang selanjutnya dituangkan secara

do
gu resmi dalam bentuk persetujuan tertulis baik melalui Kepala Daerah dan
DPRD yang bersangkutan.

In
A
Sedangkan aspirasi masyarakat diwujudkan dalam pernyataan-pernyataan
masyarakat melalui LSM-LSM, organisasi-organisasi politik disertai dengan
ah

lik
kajian dan penyediaan lahan untuk pembangunan infrastruktur di wilayah
calon daerah (vide Pasal 3 jo. Pasal 10 jo Pasal 16 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan Dan
am

ub
Kriteria Pemekaran, Penghapusan, Dan Penggabungan Daerah).

ic. fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan perkara yang telah


ep
k

diputuskan dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN. Sml membuktikan


ah

bahwa Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan inisiatif murni


R

si
dari para pejuang Pemekaran Kabupaten Maluku Barat Daya sehingga
sebagai wujud komitmennya, untuk merebut ibukota kabupaten telah

ne
ng

disiapkan lahan seluas 350 hektar yang dilepaskan oleh masyarakat Leti Moa
dan Lakor kepada Pemerintah Daerah sesuai surat Pelepasan Hak Atas

do
Tanah Nomor 02/OL/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 (Bukti TI.1,
gu

TIIs/dV.1 dan TVII.1) untuk dijadikan sebagai syarat pemekaran Kabupaten


Maluku Barat Daya oleh para pejuang Pemekaran. Keterangan saksi yang
In
A

sejalan dengan fakta tersebut adalah saksi yang diajukan oleh Tergugat
VII/Turut Terbanding VI atas nama JOHN LEUNUPUN yang menerangkan
ah

lik

pada pokoknya ”bahwa masyarakat moa sangat antusias agar Moa bisa
menjadi calon ibukota Kabupaten sehingga mereka menentukan sikap untuk
menyiapkan tempat bagi bagi ibukota Kabupaten sehingga untuk
m

ub

membuktikan komitmen mereka menyiapkan surat Pelepasan Hak Atas Tanah


ka

Nomor 02/OL/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 (Bukti TI.1, TIIs/dV.1


ep

dan TVII.1) untuk dilampirkan dengan dokumen lainnya dan diserahkan


keapada Presiden RI, Komisi II DPR RI, Gubernur Maluku, DPRD Provinsi
ah

Maluku, Bupati Maluku Tenggara Barat dan DPRD Kabupaten Maluku


es

Tenggara Barat”.
M

ng

on
gu

Hal 53 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa oleh karena tanah yang dilepaskan berdasarkan surat Pelepasan Hak

R
Atas Tanah Nomor 02/OL/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 dan yang

si
disengketakan oleh Penggugat dalam perkara merupakan syarat pemekaran

ne
ng
sesuai ketentuan, dan tanah a quo telah dilakukan Penyerahan Aset dari
Tergugat VI kepada Tergugat VII pada tahun 2008 (bukti TVI.1), sehingga
tanggung jawab hukum berupa keuntungan dan kerugian atas aset yang telah

do
gu diserahkan tersebut menjadi tanggung jawab Tergugat VII karena tidak ada
lagi hubungan hukum antara Tergugat VI dengan objek yang disengketakan

In
A
(vide Pasal 14 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Maluku Barat Daya).
ah

lik
Berdasarkan fakta-fakta persidangan tersebut, maka pertimbangan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusan a quo halaman 199
am

ub
paragraf 1 jelas-jelas sangat keliru, tidak berdasar hukum dan kurang cukup
dipertimbangkan (niet voldoende gemotiveerd) sehingga harus di
kesampingkan oleh Majelis Hakim Tinggi Yang Terhormat pada Pengadilan
ep
k

Tinggi Ambon.
ah

3. Majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah salah menerapkan


R

si
hukum pembuktian dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN. Sml,
tanggal 17 Mei 2018.

ne
ng

Bahwa Majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah salah menerapkan

do
hukum pembuktian dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN. Sml, tanggal 17
gu

Mei 2018, sehingga telah salah juga dalam berpendapat bahwa ”jauh”
sebelum tanah objek sengketa diserahkan kepemilikannya telah
In
A

dipermasalahkan Penggugat, dan penyelesaiannya pernah diupayakan pada


tingkat kecamatan yang masih di bawah Tergugat VI sehingga Majelis Hakim
ah

lik

berpendapat bahwa Tergugat VI sepatutnya telah mengetahui objek sengketa


bermasalah dan tetap menerima kemudian menyerahkan kepada Tergugat VII
sehingga terjadi pemisahan aset dan oleh karena itu Majelis Hakim
m

ub

berkesimpulan bahwa akibat kerugian tersebut menjadi tanggungjawab


ka

Tergugat VII”.
ep

Bahwa berdasarkan alat bukti surat yang diajukan baik oleh Penggugat
ah

maupun Tergugat I, Tergugat II, Tergugat I s/d Tergugat V dan Tergugat VII
R

antara lain Bukti P.3 s/d bukti P.33, Bukti TI.2, , TII s/d TV. 2, TII s/d TV.4 s/d TII
es

s/d TV.11, TVII. 2 s/d TVII.28 membuktikan bahwa penyerahan tanah objek
M

ng

on
gu

Hal 54 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sengketa untuk pemekaran Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun 2004

R
tidak dalam sengketa. Justru alat bukti yang diajukan tersebut membuktikan

si
bahwa klaim atas tanah objek sengketa baru terjadi setelah Pembentukan

ne
ng
Kabupaten Maluku Barat Daya pada Tahun 2008 yaitu antara tahun 2009 s/d
tahun 2017.

do
gu Bahwa keterangan saksi yang mendukung alat bukti surat tersebut adalah
sebagai berikut : saksi Penggugat CRISTIAN KNYARILAY menerangkan pada
pokoknya bahwa ”telah terjadi sengketa diatas tanah objek sengketa sejak

In
A
tahun 2009( vide halaman 63 Putusan)”, saksi Penggugat PAULINUS
KNATWERA menerangkan pada pokoknya bahwa ”pada tahun 2004 s/d 2009
ah

lik
lokasi objek sengketa masih ada hutan belantara dan tidak ada bangunan,
tahun 2010 sudah ada bangunan, tahun 2012 bangunan semakin
am

ub
banyak”(vide halaman 78 putusan). Saksi Tergugat I PAULUS LUHULELY
menerangkan pada pokoknya bahwa ”saksi mengetahui pertemuan latupati
dan tokoh-tokoh adat se pulau Moa pada tanggal 27 September 2012 di balai
ep
k

Desa Werwaru dan hasil pertemuannya membuat pernyataan bersama untuk


ah

menolak klaim kepemilikan tanah seluas 4000 ha oleh F.H.G.Pooroe di Kota


R

si
Tiakur”(vide halaman 84 putusan).

Saksi Tergugat II s/d V atas nama RULUF PAULUS LATUASAN

ne
ng

menerangkan pada pokoknya bahwa” Pada Tahun 2017 ketika timbul


permasalahan, Tergugat II mengundang Penggugat ke Werwesa untuk

do
gu

menyelesaikan permasalahan tanah namun Penggugat tidak hadir”. Saksi


Tergugat VII atas nama LAMBER YUNUS MAUPIKUL menerangkan pada
In
pokoknya bahwa ”pada bulan september 2012, DPRD MBD menerima surat
A

dari F.H.G. Pooroe dan pengacaranya, namun karena masih konsentrasi


perpindahan ibukota Kabupaten, Pembahasan surat tersebut ditangguhkan
ah

lik

sampai bulan juli 2013”(vide halaman 117 putusan)”, Saksi Tergugat VII REIN
KAINAMA menerangkan pada pokoknya bahwa ”pada saat dilakukan
m

ub

pengukuran tahun 2009 ada hambatan dari masyarakat karena pada saat
penyerahan tahun 2004 tidak dilakukan pengukuran (vide halaman 125
ka

putusan).
ep

Bahwa berdasarkan alat bukti berupa surat dan keterangan saksi yang
ah

diajukan baik oleh Penggugat maupun Para Tergugat dipersidangan tersebut


es

membuktikan bahwa”klaim atas tanah objek sengketa oleh Penggugat/


M

Terbanding/ Pembanding III dan penyelesaian atas objek sengketa


ng

on
gu

Hal 55 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilakukan setelah terbentuk Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun

R
2008 yaitu dari tahun 2009 saat dilakukan pengukuran dan

si
pembangunan, dan persoalan tersebut berlanjut ke tahun 2012, yang

ne
ng
akhirnya di ajukan ke Pengadilan pada tahun 2017. Oleh karena itu
Majelis Hakim dalam perkara telah salah menerapkan hukum pembuktian
yang kemudian telah keliru dalam putusannya pada halaman 199

do
gu paragraf 4 dan 5 yang membebankan kerugian menjadi tanggung jawab
kepada Tergugat VI/Pembanding II, sehingga mohon ditolak oleh Majelis

In
A
Hakim Tinggi pada pengadilan Tinggi Ambon”.

Berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan oleh Pembanding/Tergugat VI


ah

lik
diatas, maka Majelis Hakim Pengadilan Pengadilan Negeri telah keliru, kurang
cukup dalam seluruh pertimbangannya dan keliru dalam penerapan hukum
am

ub
pembuktiannya serta melampaui batas wewenangnya (ultra vires) dalam
memutuskan objek yang disengketakan dalam perkara, sehingga Tergugat
VI/Pembanding II mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon Cq. Majelis
ep
k

Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara untuk berkenaan


ah

menjatuhkan putusan dengan amar putusan sebagai berikut :


R

si
MENGADILI
1. Menerima Permohonan Banding dari Pemohon Banding/Tergugat VI untuk

ne
ng

seluruhnya;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor

do
29/Pdt.G/2017/PN Sml;
gu

MENGADILI SENDIRI
1. Menolak Gugatan dan Replik Termohon Banding/Penggugat untuk
In
A

seluruhnya.
2. Menerima Jawaban Pemohon Tergugat VI/Pembanding II untuk seluruhnya.
ah

lik

3. Membebankan pembayaran ganti rugi sebesar Rp. 75.000.000.000,- (tujuh


puluh lima milyard rupiah) kepada Tergugat VII/Turut Terbanding VI;
4. Menghukum Penggugat/Terbanding/Pembanding III untuk membayar biaya
m

ub

perkara.
ka

Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-


ep

adilnya (Ex Aequo Et Bono);


ah

Menimbang, bahwa Pembanding III / Semula Penggugat mengajukan


R

memori bandingnya sebagai keberatan terhadap Putusan Majelis Hakim


es

Pengadilan Negeri Saumlaki dalam Perkara Perdata Nomor :


M

ng

on
gu

Hal 56 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, disusun berdasarkan alasan-

R
alasan hukum, yang adalah sebagai berikut :

si
1. Bahwa Pembanding/Penggugat keberatan terhadap pertimbangan hukum

ne
ng
dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusanya pada
perkara Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, yang
dalam pertimbangan hukumnya memberikan hak yang sama kepada

do
gu Tergugat I bersama-sama dengan Penggugat sebagai pemilik atas tanah
petuanan bekas Negeri Toinaman dan juga pemilik atas objek sengketa serta

In
A
terhadap pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Saumlaki yang memperbaiki petitum gugatan Penggugat pada poin 2 (dua),
ah

adapun keberatan Pembanding/Penggugat terhadap pertimbangan hukum

lik
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusanya adalah sebagai
berikut :
am

ub
a. Bahwa pada pertimbangan hukum halaman 179 alinea ke 5 (lima) dan 6
(enam) dan halaman 180 alinea pertama sampai dengan alinea ke 4
ep
(empat) yang menyatakan “Menimbang bahwa, Tergugat I juga
k

mendalilkan berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan Kepala


ah

Kecamatan Serwaru tanggal 14 Nopember 1973, bekas Negeri


R

si
Toinaman dikembalikan kepada ahli waris yang masih ada yaitu, I
Lico, Y Saknohsiwy dan F . H . G Pooroe dimana Negeri Kaiwatu dan

ne
ng

Wakarleli tidak mempunyai hak apapun ……..”; Menimbang, bahwa


ketiga bukti surat tersebut telah bersesuaian, dimana alat bukti surat

do
gu

tersebut tidak dibantah Penggugat, Tergugat II sampai Tergugat VII,


kecuali bukti surat bertanda T.I-2, Penggugat telah mencabut
tandatanganya dan tidak mengakui surat tersebut;”.
In
A

b. Bahwa dalam pertimbangan hukum halaman 189 alinea terakhir dan pada
halaman 190 alinea pertama dan alinea ke 3 (tiga), yang menyatakan “
ah

lik

Menimbang, bahwa bukti surat bertanda P-3, merupakan surat yang


dikeluarkan Camat Moa Lakor kepada Penggugat Tergugat I, M . H
m

ub

Tanody, S. Saknohsiwy, Pj. Kepala Desa Wakarleli dan Pj. Kepala


Desa Patti tentang panggilan menghadap pada hari Kamis tanggal 15
ka

Januari 2009, serta bukti surat bertanda P-3A merupakan notulen dari
ep

penyelesaian sengketa tanah petuanan Toinaman Kecamatan Moa


ah

Lakor, sebagai lanjutan dari bukti surat bertanda P-3, yang pada
R

pokoknya menyatakan Penggugat dan Tergugat I adalah saudara


es

karena orang tua mereka dibesarkan bersama-sama dalam satu


M

ng

on
gu

Hal 57 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keluarga Pooroe”; “ Menimbang, bahwa bukti surat bertanda P-4A

R
dan P-4B adalah surat keterangan kepemilikan Penggugat atas tanah

si
Toinaman …..sehingga Majelis hakim berpendapat bukti surat

ne
ng
tersebut haruslah dikesampingkan”;.
c. Bahwa dalam pertimbangan hukum halaman 192, alinea pertama sampai
dengan alinea ke 3 (tiga) yang menyatakan “Menimbang, bahwa

do
gu berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan Penggugat dan
Tergugat I, Penggugat dan Tergugat I adalah ahli waris dari keluarga

In
A
bekas Negeri Toinaman, yang dikuatkan bukti surat bertanda P-1, P-2,
P-3 dan P-3A”; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan
ah

saksi ahli yang diajukan Tergugat VII ……., sehingga kepemilikan

lik
sendiri oleh Penggugat maupun Tergugat I haruslah ditolak”;
Menimbang, bahwa kepemilikan bersama atau komunal antara
am

ub
Penggugat dan Tergugat I juga telah dikuatkan dengan bukti surat
bertanda T.2.5-10, yaitu tentang sasi yang ditanamkan pada objek
ep
sengketa secara bersama-sama oleh Penggugat dan Tergugat I yang
k

mengatas namakan ahli waris petuanan bekas Negeri Toinaman”;


ah

d. Bahwa pada pertimbangan hukum halaman 194, alinea terakhir dan


R

si
halaman 195, alinea pertama dan alinea ke 2 (dua), menyatakan “
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,

ne
ng

Tergugat II sampai dengan V, Tergugat VI dan Tergugat VII tidak


berhasil membuktikan dalil bantahannya, maka Majelis Hakim

do
gu

berpendapat Penggugat dan Tergugat I berhak atas tanah bekas


Toinaman”; Menimbang, bahwa karena objek sengketa berada dalam
bekas tanah Negeri Toinaman, maka Majelis Hakim berpendapat
In
A

Penggugat dan Tergugat I adalah pemilik yang sah atas objek


sengketa …….. sehingga eksepsi Para Tergugat yang menyatakan
ah

lik

tidak ada dasar hukum Penggugat mengajukan gugatan haruslah


ditolak”; “ Menimbang, bahwa karena Penggugat dan Tergugat I
m

ub

sebagai pemilik yang sah atas objek sengketa ……..dapat dikabulkan


dengan perbaikan amar menjadi menyatakan Penggugat dan
ka

Tergugat I sebagai pemilik yang sah atas objek sengketa berupa


ep

tanah dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak
ah

di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya”;.


R

es

Bahwa yang menjadi dasar atau alasan keberatan


M

Pembanding/Penggugat terhadap pertimbangan hukum dari Majelis Hakim


ng

on
gu

Hal 58 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengadilan Negeri Saumlaki dalam Putusannya pada Perkara Perdata

R
Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, sebagaimana telah

si
Pembanding/Penggugat uraikan pada poin 1 (satu) huruf a sampai dengan

ne
ng
huruf d di atas, adalah karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
dalam pertimbangan hukumnya untuk memutuskan perkara a quo telah
keliru dan tidak cermat, dikatakan demikian karena, yang menjadi dasar

do
gu pertimbangan untuk menyatakan Tergugat I adalah sebagai pemilik yang sah
terhadap objek sengketa berupa tanah dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima

In
A
puluh hektar), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten
Maluku Barat Daya adalah didasarkan pada adanya keterangan dari saksi –
ah

saksi yang di ajukan oleh Penggugat dan Tergugat I dan bukti surat dari

lik
Tergugat I yang diberi tanda T.I-3 dan T.I-4, pada hal fakta hukumnya tidak
ada satu saksipun dari Penggugat yang menerangkan dalam persidangan
am

ub
bahwa Tergugat I adalah juga sebagai ahli waris atau pemilik dari tanah
petuanan bekas Negeri Toinaman yang didalamnya terdapat objek sengketa
ep
dan juga Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah keliru dan tidak
k

cermat dalam mempertimbangkan bukti surat Penggugat yang bertanda P-3


ah

dan P-3A berupa panggilan menghadap yang dikeluarkan oleh Camat Moa
R

si
Lakor dan Notulen Rapat yang dikeluarkan oleh Camat Moa Lakor, di mana
bukti surat Penggugat yakni P-3A yang adalah merupakan notulen rapat

ne
ng

terkait penyelesaian sengketa tanah petuanan Toinama Kecamatan Moa


Lakor yang didalamnya terdapat Klarifikasi kedudukan ahli waris atas nama

do
gu

I.A. Lico (Tergugat I dalam perkara aquo) dan F.H.G Pooroe (Penggugat
dalam perkara a quo), yang dalam pembahasan sesuai notulen rapat yang
ditandatangani dan dikeluarkan oleh Camat Moa Lakor (Drs. J.N. Leunupun),
In
A

pada pembahasan angka 1 (satu) pada kalimat “ namun dalam


pembahasan lanjutan terkait kedudukan para ahli waris atas nama I.A
ah

lik

LICO dan F.H.G POOROE, ternyata I. A LICO mengakui keberadaanya


yaitu sebagai orang saudara (anak piara) karena orang tua mereka
m

ub

dibesarkan secara bersama-sama dalam satu keluarga yaitu keluarga


Pooroe, sehingga timbul pertanyaan hukum “kenapa bukti surat ini tidak
ka

dibuktikan oleh Tergugat I (I.A. Lico)”, padahal bukti ini juga dimiliki atau
ep

ada pada Tergugat I. Dengan pengakuan I.A. Lico (Tergugat I dalam perkara
ah

a quo) bahwa Ia sebagai anak piara maka secara hukum positif maupun
R

hukum adat Tergugat I tidak mempunyai hak apapun terhadap objek


es

sengketa yang berada dalam tanah petuanan bekas Negeri Toinaman,


M

ng

on
gu

Hal 59 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
karena menurut hukum Dia (anak piara) tetap orang luar di dalam

R
lingkungan orang tua piaranya dan karena itu tidak berhak mewarisi

si
harta peninggalan orang tua piaranya itu, didalam Keputusan Landraad

ne
ng
Amboina Nomor : 9/1917 disebutkan bahwa seorang anak piara
bukanlah ahliwaris dari orang tua piaranya dan dalam keputusan
Landraad Amboina Nomor : 14/1920 tersebut disebutkan pula bahwa

do
gu anak piara tidak berhak atas harta peninggalan Bapak piaranya, anak
piara lain dari anak kandung. (Vide Hukum Adat Ambon Lease

In
A
Karangan Ziwar Effendi, SH, Hal. 180). Dan pengakuan Tergugat I ini
sekaligus telah mengugurkan bukti surat T.I-3 dan T.I-4 yang menjadi dasar
ah

pertimbangan dimasukannya Tergugat I sebagai pemilik atas objek sengketa.

lik
Selain itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah keliru dan tidak
cermat dalam pertimbangan hukumnya yang kemudian sependapat dengan
am

ub
keterangan saksi ahli yang menyatakan kepemilikan tanah di Maluku Barat
Daya adalah bersifat komunal, dimana ahli dalam keterangannya telah
ep
membandingkan sistem kepemilikan tanah di Maluku Tengah dan Pulau -
k

pulau Lease untuk menggeneralisir atau menyamakan sistem kepemilikan


ah

tanah yang ada di Maluku Barat Daya, padahal fakta hukumnya sistem
R

si
kepemilikan tanah di Maluku Barat Daya tidak sama dengan sistem
kepemilikan tanah yang ada di Maluku tengah dan di Pulau - pulau Lease,

ne
ng

karena di Maluku Barat Daya yang memiliki tanah adalah Bangsawan atau
Marna dan rakyatnya (lutur Wakra) diberikan hak makan atau hak pakai oleh

do
gu

Bangsawan atau Marna. Dan juga Majelis hakim Pengadilan Negeri


Saumlaki telah keliru dan tidak cermat dalam pertimbangan hukumnya yang
kemudian tidak mempertimbangkan bukti surat P-4A berupa Surat
In
A

Keterangan kepemilikan tanah dan bukti P-4B berupa Surat Penguasaan


objek tanah, karena telah dicabut oleh Rofinus Lewanmeru saksi ke 6 (enam)
ah

lik

dari Tergugat VII dengan suratnya tertanggal 15 Februari 2018, bukti surat
Tergugat VII yang diberi tanda T.VII-16, sebagaimana terdapat dalam daftar
m

ub

bukti surat Tergugat VII pada putusan dalam perkara a quo halaman 115,
dikatakan demikian karena pencabutan melalui surat yang dilakukan oleh
ka

Rofinus Lewanmeru adalah hanya terhadap bukti surat P-4B dan juga
ep

pencabutan tersebut dilakukan oleh Rofinus Lewanmeru bukan lagi dalam


ah

kapasitas sebagai Kepala Desa Kaiwatu namun dalam kapasitas sebagai


R

pribadi, karena surat pencabutan tersebut tidak ada kop surat Desa dan cap
es

Desa serta dalam surat pencabutan tersebut (Bukti surat T.VII-16) tidak ada
M

ng

on
gu

Hal 60 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pekerjaan/jabatan dari yang bersangkutan, sehingga bukti surat P-4A adalah

R
merupakan bukti kepemilikan Penggugat terhadap tanah seluas ± 4.000 Ha

si
(empat ribu hektar). Dengan demikian berdasarkan alasan-alasan yang

ne
ng
menjadi keberatan Pembanding/Penggugat terhadap Pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam Putusan Perkara Perdata
Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, maka adalah sangat

do
gu tidak tepat dan tidak beralasan hukum bagi Majelis hakim Pengadilan Negeri
Saumlaki yang dalam pertimbangan hukumnya telah memperbaiki gugatan

In
A
Penggugat pada poin 2 yang menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang
sah dari objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang
ah

terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya

lik
karena pewarisan dari moyang Penggugat yang bernama
LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR, yang adalah
am

ub
Marna/Bangsawan dari Moa Barat, yang disebut dengan nama Msawna yang
merupakan pemilik dari tanah petuanan Moa Barat dapat dikabulkan
ep
dengan perbaikan amar menjadi menyatakan Penggugat dan Tergugat I
k

sebagai pemilik yang sah atas objek sengketa berupa tanah dengan luas 350
ah

Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan
R

si
Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, sehingga Pembanding/Penggugat
mohon Kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Cq Majelis

ne
ng

Hakim Pengadilan Tinggi Ambon yang nantinya akan memeriksa dan


mengadili perkara a quo dapat mengadili sendiri dan memperbaiki amar

do
gu

putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml,


tanggal 17 Mei 2018, menjadi menyatakan Penggugat sebagai pemilik
yang sah dari objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus lima puluh
In
A

hektar), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku


Barat Daya karena pewarisan dari moyang Penggugat yang bernama
ah

lik

LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR, yang adalah


Marna/Bangsawan dari Moa Barat, yang disebut dengan nama Msawna
m

ub

yang merupakan pemilik dari tanah petuanan Moa Barat. Bahwa oleh
karena Tergugat I sesuai pengakuannya (Vide bukti surat P-3A), adalah
ka

sebagai anak piara, maka Tergugat I bukan sebagai pemilik atas objek
ep

sengketa, karena secara hukum anak piarah tidak berhak untuk mewarisi
ah

harta peninggalan dari orang tua piara, oleh karena anak piara secara hukum
R

tidak berhak untuk mewarisi harta peninggalan orang tua piaranya, dengan
es

demikian Tergugat I tidak berhak atas objek sengketa maka secara mutatis
M

ng

on
gu

Hal 61 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mitandis Tergugat I juga tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi terhadap

R
objek sengketa. Dengan demikian Pembanding/Penggugat mohon Kepada

si
Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Cq Majelis Hakim

ne
ng
Pengadilan Tinggi Ambon yang nantinya akan memeriksa dan mengadili
perkara a quo dapat mengadili sendiri dan memperbaiki amar putusan
Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei

do
gu 2018, mengenai pembayaran ganti rugi bukan kepada Penggugat dan
Tergugat I melalui Penggugat melainkan Pembayaran ganti rugi hanya

In
A
kepada Penggugat.

2. Bahwa Pembanding/Penggugat keberatan terhadap pertimbangan hukum


ah

lik
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusanya pada Perkara
Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, yang adalah
am

ub
sebagai berikut :

a. Bahwa pada pertimbangan hukum halaman 198 alinea ke 3 (tiga) sampai


ep
dengan alinea ke 5 (lima), yang menyatakan “ Menimbang, bahwa
k

tentang ganti rugi atas perbuatan tersebut akan dipertimbangkan


ah

sebagai berikut:
R

si
Menimbang, bahwa Tergugat VII yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya
terbentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2008,

ne
ng

sehingga adanya Kabupaten Maluku Barat Daya terhitung sejak


diundangkannya Undang – Undang tersebut;

do
gu

Menimbang, bahwa pelepasan hak dilakukan Tergugat I sampai


dengan Tergugat V kepada Tergugat VI Tanggal 18 Agustus 2004”;
b. Bahwa pada pertimbangan hukum halaman 199 alinea pertama sampai
In
A

dengan alinea ke 3 (tiga) dan alinea terakhir yang menyatakan “


Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ahli
ah

lik

yang diajukan Tergugat VII, antara Tergugat VI dan Tergugat VII telah
terjadi pemisahan asset, dan akibat dari pemisahan asset sebelum
m

ub

adanya Tergugat VII menjadi tanggungjawab Tergugat VI dan


Tergugat VII tidak dapat dibebankan untuk membayar ganti rugi
ka

akibat pelepasan ha katas tanah objek sengketa dan demi


ep

kepentingan umum tetap menguasai objek sengketa dengan


ah

pemanfaatan dan peruntukan sebagai ibukota Kabupaten Maluku


R

Barat Daya”; Menimbang, bahwa karena pemilik yang sah atas objek
es

sengketa adalah Penggugat dan Tergugat I …… membuktikan tidak


M

ng

ada keberatan Tergugat I apabila tanah objek sengketa dikuasai


on
gu

Hal 62 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat VII”; Menimbang, bahwa karena Tergugat I juga dikatakan

R
berhak atas objek sengketa dan yang menuntut ganti kerugian

si
adalah Penggugat, maka Majelis Hakim berpendapat ganti kerugian

ne
ng
akan diberikan kepada Penggugat dan Tergugat I melalui
Penggugat”; “ Menimbang, bahwa akibat pelepasan hak yang
menimbulkan kerugian bagi Penggugat dan atas objek sengketa

do
gu telah diberikan Tergugat VI kepada Tergugat VII …..sehingga terjadi
pemisahan asset. Majelis Hakim berpendapat akibat kerugian

In
A
tersebut menjadi tanggungjawab Tergugat VI yaitu saebesar harga
jual tanah ketika terjadi pelepasan hak atas tanah tersebut”;
ah

c. Bahwa dalam pertimbangan hukum halaman 200 pada alinea ke 2 (dua)

lik
sampai dengan alinea terakhir dan pada halaman 201 yang adalah
merupakan sambungan dari pertimbangan hukum pada halaman 200
am

ub
alinea terakhir, yang menyatakan “ Menimban, bahwa Penggugat telah
menyerahkan bukti jual beli tanah disekitar objek sengketa pada
ep
Tahun 2013 sesuai dengan keterangan saksi 3. Arnold Timahery
k

dengan harga Rp125.000,00/meter (seratus dua puluh lima ribu per


ah

meter) sebagaimana dalam bukti surat bertanda P-20, dan Tergugat


R

si
VII telah membuktikan harga tanah dengan NJOP sebesar Rp
2.000,00/meter (dua ribu rupiah per meter) pada Tahun 2004 di kota

ne
ng

Wonreli, seberang pulau dari objek sengketa”; Menimbang, bahwa


berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Majelis Hakim

do
gu

berpendapat ganti rugi yang layak dibayarkan adalah dengan harga


tanah pada saat pelepasan hak dilakukan yaitu Tahun 2004 sebesar
Rp20.000,00 (dua puluh ribu rupiah per meter) sehingga ganti rugi
In
A

atas objek sengketa yang harus dibayarkan Tergugat VI adalah


Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar rupiah). Dan gugatan
ah

lik

Penggugat pada poin 5 yang menyatakan menghukum Tergugat VII


untuk membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat berupa harga
m

ub

jual objek sengketa yang adalah sebesar Rp350.000.000.000,00 (tiga


ratus lima puluh milyar rupiah) akan diperbaiki menjadi menghukum
ka

Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat dan


ep

Tergugat I sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar


ah

rupiah) melalui Penggugat”; “ Menimbang, bahwa karena


R

permasalahan antara Penggugat dengan Para Tergugat tentang


es

kepemilikan objek sengketa telah terjadi sebelum pelepasan hak atas


M

ng

on
gu

Hal 63 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanah dilakukan Para Tergugat …… maka gugatan ganti rugi Imateriil

R
yang digugat Penggugat sebagaimana dalam point 6 yang

si
menyatakan menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi

ne
ng
materiil kepada Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2017 yang adalah sebesar Rp45.000.000.000,00
(empat puluh lima milyar rupiah) dan point 7 yang menyatakan

do
gu menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi Imateriil kepada
Penggugat yang adalah sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga milyar

In
A
rupiah), haruslah ditolak”;

Bahwa yang menjadi dasar atau alasan keberatan Pembanding/Penggugat


ah

lik
terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
dalam putusanya pada Perkara Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml,
am

ub
tanggal 17 Mei 2018, sebagimana telah disampaikan oleh
Pembanding/Penggugat pada poin 2 (dua) huruf a sampai dengan huruf c
tersebut di atas adalah, karena Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
ep
k

telah keliru dan tidak cermat dalam penerapan hukum dan akan
ah

ditanggangapi sebagai berikut :


R

si
a. Bahwa terkait pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Saumalaki yang telah disampaikan pada pion a,di atas maka keberatan

ne
ng

Penggugat/Pembanding adalah bahwa pelepasan hak yang dilakukan


oleh Tergugat I sampai dengan V kepada Tergugat VI tanggal 18 Agustus

do
gu

2004 itu adalah dalam rangka proses pemekaran sehingga hal itu juga
yang akan dinikmati, dikuasai dan diperuntukan bagi masyarakat calon
daerah pemekaran sebagai daerah pengusul yakni Kabupaten Maluku
In
A

Barat Daya dan hal itu telah dilakukan oleh Kabupaten Maluku Tenggara
Barat selaku Kabupaten induk yang telah melakukan Penyarahan Aset itu
ah

lik

kembali kepada Kabupaten Maluku Barat Daya. Hal ini sesuai dengan
BAB V Pasal 14 Undang-Undang Noomor 31 Tahun 2008 tentang
m

ub

Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya Di Provinsi Maluku, yang


menjelaskan tentang proses Penyerahan Aset dari Kabupaten Maluku
ka

Tenggara Barat ke Kabupaten Maluku Barat Daya dan bukan Pemisahan


ep

Aset, itu berarti bahwa proses pelepasan hak yang dilakukan oleh
ah

Tergugat I sampai dengan Tergugat V kepada Tergugat VI, telah dilakukan


R

Penyerahan Kembali Aset tersebut kepada daerah otonom baru sebagai


es

daerah pemekaran yakni Kabupaten Maluku Barat Daya dan telah


M

ng

dikuasai dan digunakan oleh Kabupaten Maluku Barat Daya. Sehingga


on
gu

Hal 64 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ganti rugi atas perbuatan tersebut menjadi tanggung jawab dari

R
Kabupaten Maluku Barat Daya sesuai Pasal 14 ayat (7) poin a,b,c,d,

si
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan

ne
ng
Kabupaten Maluku Barat Daya Di Provinsi Maluku.
b. Bahwa keberatan Penggugat/Pembanding atas pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki pada poin b diatas ditanggapi

do
gu sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki yang
memeriksa mengadili dan memutuskan perkara aquo telah keliru dalam

In
A
pertimbangan hukumnya sebagaimana dalam putusan perkara aquo
halaman 199 alenia pertama, yang menyatakan Majelis Hakim
ah

sependapat dengan ahli yang diajukan Tergugat VII, antara Tergugat VI

lik
dan Tergugat VII telah terjadi pemisahan asset sebelum adanya Tergugat
VII menjadi tanggung jawab Tergugat VI dan Tergugat VII tidak dapat
am

ub
dibebenkan membayar ganti rugi akibat dari pelepasan hak atas tanah
objek sengketa adalah keliru dikatakan demikian karena berdasarkan
ep
Pasal 14 ayat (7) poin a,b,c,d Undang-Undang Noomor 31 Tahun
k

2008 tentang Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya Di


ah

Provinsi Maluku yang berbunyi : a) barang milik/dikuasai yang


R

si
bergerak dan tidak bergerak dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah
Kabupaten Maluku Barat Daya yang berada dalam wilayah Kabupaten

ne
ng

Maluku Barat Daya, b) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten


Maluku Tenggara Barat yang kedudukan, kegatan, dan lokasinya

do
gu

berada di Kabupaten Maluku Barat Daya, c) utang piutang Kabupaten


Maluku Tenggara Barat yang kegunaannya untuk Kabupaten Maluku
Barat Daya;dan, d) dokumen dan arsip yang karena sifatnya
In
A

diperlukan oleh Kabupaten Maluku Barat Daya. Dengan demikian


maka tidak ada pemisahan asset tetapi yang ada ialah penyerahan asset ,
ah

lik

oleh karena telah terjadi penyerahan asset dari Kabupaten Maluku


Tenggara Barat ( Tergugat VI) kepada Kabuapten Maluku Barat Daya
m

ub

(Tergugat VII) maka telah putus hubungan hukum antara Tergugat VI


(Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat) dengan objek yang
ka

diserahkan yang dalam perkara a quo disebut sebagai objek sengketa


ep

atau dengan kata lain sudah tidak ada lagi hak dan kewajiban hukum dari
ah

Tergugat VI sehingga dengan sendirinya menjadi tanggung jawab dan


R

kewajiban hukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi akibat dari
es

pelepasan hak, hal ini sesuai Pasal 14 ayat (7) poin c, Undang-Undang
M

ng

on
gu

Hal 65 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Maluku Barat

R
Daya Di Provinsi Maluku. Ketarangan ahli tersebut sangat subjektif

si
bahkan pada saat persidangan ahli telah ditegur oleh Ketua Majelis Hakim

ne
ng
agar dalam memberikan pendapat ahli jangan menyebutkan perkara a quo
tetapi memberikan pendapat saja menurut keahlian Ahli. Sehingga
keterangan Ahli ini harus di kesampingkan dan atau ditolak karena

do
gu bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008
tentang Pembentukan Kabuapten Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku.

In
A
c. Bahwa terkait keberatan Penggugat/Pembanding atas pertimbangan
hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki pada poin c diatas
ah

ditanggapi sebagai berikut : Bahwa berdasarkan ketentuan perundang

lik
undangan yang berlaku maka kalau di suatu daerah belum ada NJOP,
maka yang dipakai adalah harga pasar yang berlaku di sekitar lokasi
am

ub
tempat dilakukan transaksi, dan Penggugat/Pembanding telah
membuktikan itu dengan keterangan saksi 3 Arnold Timahery dan bukti P-
ep
20, sehingga ganti rugi yang layak dibayarkan adalah sesuai kesepakatan
k

kedua belah pihak sesuai dengan hukum perjanjian, dan yang mempunyai
ah

kewajiban membayar ganti rugi adalah Tergugat VII karena telah


R

si
menguasai dan mengunakan objek sengketa sesuai ketentuan Pasal 14
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabuapten

ne
ng

Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku, dan bukan pada Tergugat VI.
Untuk itu Penggugat/Pembanding meminta kepada yang Terhormat Ketua

do
gu

Pengadilan Tinggi Ambon Cq Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Ambon


yang memeriksa perkara aquo untuk mengadili sendiri dan memperbaiki
Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml
In
A

yang berbunyi Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi


kepada Penggugat dan Tergugat I sebesar Rp 75.000.000.000,00 (tuju
ah

lik

puluh lima milyar rupiah) melalui Penggugat, menjadi: Menghukum


Tergugat VII untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp
m

ub

350.000.000.000,00 (tiga ratus lima puluh milyar rupiah). Dan mengenai


pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki yang menolak
ka

ganti rugi materiil dari Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun
ep

2008 sampai dengan Tahun 2017 yang adalah sebesar


ah

Rp45.000.000.000,00 (empat puluh lima milyar rupiah) dang anti rugi


R

Imateriil sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga milyar rupiah) dengan


es

pertimbangan bahwa sebelum pelepasan hak dilakukan Penggugat tidak


M

ng

on
gu

Hal 66 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengelola objek sengketa adalah merupakan pertimbangan hukum yang

R
keliru, karena sesuai fakta hukum yang ditemukan dalam persidangan

si
sistem kepemilikan tanah di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah

ne
ng
Bangsawa atau Marna sebagai pemilik tanah dan rakyatnya (lutur wakra)
diberikan hak pakai atau hak makan oleh Bangsawan atau Marna dan
sesuai fakta hukum yang ditemukan di persidangan Penggugat adalah

do
gu keturunan Bangsawan atau Marna sehingga secara hukum Penggugat
adalah sebagai pemilik yang sah terhadap tanah atau objek sengketa.

In
A
Dengan demikian Pembangding/Penggugat mohon kepada yang
Terhormat Ketua Pengadilan Tinggi Ambon Cq Majelis Hakim Pengadilan
ah

Tinggi Ambon yang memeriksa perkara aquo untuk mengadili sendiri dan

lik
memutuskan sebagai hukum yakni mengabulkan ganti rugi materiil dari
Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun 2008 sampai dengan
am

ub
Tahun 2017 yang adalah sebesar Rp45.000.000.000,00 (empat puluh lima
milyar rupiah) dang anti rugi Imateriil sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga
ep
milyar rupiah).
k

Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah disampaikan oleh


ah

Pembanding/Penggugat sebagai keberatan terhadap pertimbangan Hukum


R

si
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki pada putusannya dalam Perkara
Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, sebagaimana

ne
ng

termuat dalam memori banding ini, maka Pembanding III/Semula Penggugat


mohon Kepada Yang Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Cq

do
gu

Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Ambon, yang nantinya memeriksa dan


mengadili perkara ini, untuk dapat memutuskan sebagai hukum yang adalah
sebagai berikut :
In
A

1. Menerima dan mengabulkan permohonan banding dari


Penggugat/Pembanding;
ah

lik

2. Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki dalam Perkara Perdata


Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018;
m

ub

Mengadili sendiri
DALAM KONVENSI
ka

Dalam Eksepsi :
ep

- Menolak Eksepsi dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
ah

Tergugat V dan Tergugat VII untuk seluruhnya.


R

Dalam Pokok Perkara :


es

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya


M

ng

on
gu

Hal 67 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah dari objek sengketa

R
seluas ± 350 Ha (tiga ratus lima puluh Hecto Are), yang terletak di Moa

si
Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, karena pewarisan

ne
ng
dari moyang Penggugat yang bernama LEWANRUPRUPDELI
WEWARLAIWEWEWAR yang adalah Marna/Bangsawan dari Moa Barat,
yang disebut dengan nama MSAWNA, yang merupakan pemilik dari tanah

do
gu petuanan Moa Barat.
3. Menyatakan perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak, secara

In
A
tanpa hak terhadap objek sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI, sesuai Surat
ah

Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan

lik
serta penggunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2017, juga secara tanpa hak sehingga adalah
am

ub
merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad) karena telah
melanggar hak subjektif dari Penggugat sebagai pemilik objek sengketa.
ep
4. Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor :
k

02/OL/KML/VIII/2004, yang dibuat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,


ah

Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI.


R

si
5. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi materiil kepada
Penggugat, berupa harga jual objek sengketa yang adalah sebesar Rp.

ne
ng

350.000.000.000,- (tiga ratus lima puluh milyar rupiah).


6. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi materiil kepada

do
gu

Penggugat berupa harga sewah tanah dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2017, yang adalah sebesar Rp. 45.000.000.000,- (empat puluh lima milyar
rupiah).
In
A

7. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi Imateriil kepada


Penggugat, yang adalah sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupuah).
ah

lik

DALAM REKONVENSI
m

Dalam Eksepsi :
ub

- Menerima Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi untuk seluruhnya


ka

Dalm Pokok Perkara :


ep

- Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya


ah

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


es

- Menghukum Para Tergugat Konvensi untuk membayar biaya yang timbul


M

ng

dalam perkara ini.


on
gu

Hal 68 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa memori banding dari Pembanding I/Semula Tergugat

R
II, III, IV dan V, Pembanding II/Semula Tergugat VI, dan Pembanding III/Semula

si
Penggugat tersebut telah diberitahukan kepada para Terbanding masing-masing

ne
ng
oleh juru sita Pengadilan Negeri Saumlaki sebagaimana Risalah Pemberitahuan
dan Penyarahan Memori Banding Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml
Menimbang, bahwa atas memori banding dari Pembanding I / Semula

do
gu
Tergugat II s/d V tersebut, Terbanding III/Turut Terbanding I/Turut Terbanding
II/Semula Tergugat I telah mengajukan kontra memori bandingnya sebagai

In
A
berikut :

- Keberatan Tergugat II sampai dengan Tergugat V semula / Pemohon


ah

lik
Banding sekarang tidak didukung dengan pembuktian yang memiliki
relevansi dengan jawabannya dalam pokok perkara.
am

ub
- Pembuktian saksi yang diajukan Tergugat II sampai dengan Tergugat V
semula / Pemohon Banding sekarang, justru menguatkan hak kepemilikan
Tergugat I atas objek sengketa bersama dengan Penggugat Semula/
ep
k

Pemohon Banding I sekarang, dan sebaliknya tidak menguatkan dalil


ah

jawabannya.
R

si
- Bahwa keterangan saksi Tergugat II sampai dengan Tergugat V semula /
Pemohon Banding sekarang yang menguatkan hak kepemilikan Tergugat I

ne
ng

bersama Penggugat dalam persidangan Ic. Bukti Surat Tergugat I adalah


keterangan saksi Ruluf Paulus Latuasan dan Saksi Gregorius Kaary, dimana

do
keterangan yang disampaikan kedua saksi mana memenuhi kualifikasi Pasal
gu

306 RBg/169 HIR : “ Keterangan seorang saksi saja, dengan tidak ada suatu
alat bukti lain, tidak dapat dipercayai di dalam hukum“ juga Pasal 1905
In
A

KUHPerdata : “ Keterangan seorang saksi saja, tanpa suatu alat bukti lain, di
muka pengadilan tidak boleh dipercaya. “
ah

lik

- Keberatan Tergugat II sampai dengan Tergugat V semula / Pemohon


Banding sekarang, menurut hukum seluruhnya sudah dipertimbangkan
dalam Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki A quo, sehingga
m

ub

menurut hukum keberatan Tergugat II sampai dengan Tergugat V semula /


ka

Pemohon Banding sekarang tidak ada hal baru yang disampaikan.


ep

- Bahwa pada pokoknya Tergugat II sampai dengan Tergugat V semula /


Pemohon Banding sekarang, tidak dapat membuktikan hak kepemilikannya
ah

terhadap objek sengketa, sehingga penolakan Tergugat II sampai dengan


R

es

Tergugat V semula / Pemohon Banding sekarang terhadap hak kepemilikan


M

Tergugat I semula/ Termohon Banding sekarang atas hak kepemilikan


ng

on
gu

Hal 69 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat I semula/ Termohon Banding sekarang adalah tidak berdasar

R
menurut hukum.

si
- Bahwa karena alasan keberatan Tergugat II sampai dengan Tergugat V

ne
ng
semula / Pemohon Banding sekarang menurut hukum adalah merupakan
alasan yang tidak berdasar hukum, maka permohonan Tergugat II sampai
dengan Tergugat V semula / Pemohon Banding sekarang agar pembayaran

do
gu dibagi kepada Tergugat I sampai dengan Tergugat V semula menurut hukum,
adalah keberatan yang tidak beralasan dan tidak berdasar menurut hukum.

In
A
- Bahwa oleh karena keberatan Tergugat II sampai dengan Tergugat V
semula / Pemohon Banding sekarang adalah kebaratan yang tidak berdasar
ah

menurut hukum, maka adalah wajar dan patut apabil keberatan tersebut

lik
ditolak oleh Majelis Hakim Tinggi.
Berdasarkan alasan-alasan yang Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang
am

ub
kemukakan didalam Kontra Memori banding diatas, maka Tergugat I
semula/Terbanding Sekarang mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon,
ep
Cq. Majelis Hakim Tinggi yang mengadili dan memeriksa perkara ini berkenaan
k

menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut :


ah

MENGADILI.
R

si
1. Menolak Permintaan Banding Pemohon Banding I/Penggugat Semula.
2. Menerima Kontra Memori Banding Termohon Banding I /Tergugat semula.

ne
ng

3. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN


Sml.

do
gu

MENGADILI SENDIRI.
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN
In
Sml., dalam pokok perkara tentang hak Kepemilikan Penggugat I Semula/
A

Pembanding Sekarang, dan ganti rugi sehingga selebihnya berbunyi


demikian :
ah

lik

DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI:
m

ub

- Menerima Eksepsi Tergugat I semula/Terbanding Sekarang.


ka

DALAM POKOK PERKARA:


ep

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;


- Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat I dan Penggugat adalah
ah

pemilik sah atas objek sengketa seluas + 350 Ha (tiga ratus lima puluh
R

es

hektar area), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten


M

Maluku Barat Daya, karena Pewarisan dari Kakek Tergugat I, JOSEP


ng

on
gu

Hal 70 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
JOHAN LICO, yang adalah marna / Bangsawan dari Moa (Toinaman) dan

R
kepada kakek Penggugat GASPAR BARTOLOMEUS MIRU, yang

si
melanjutkan pemerintahan JOSEP JOHAN LICO di Toinaman.

ne
ng
- Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V kepada Tergugat VI, berupa pemberian/pelepasan hak, secara
tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak Atas

do
gu Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta pengunaan
Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai dengan

In
A
tahun 2017, adalah merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht
Matigedaad);
ah

- Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor

lik
02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI;
am

ub
- Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat dan
Tergugat I sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar rupiah)
ep
melalui Tergugat I;
k

DALAM REKONVENSI
ah

Dalam Eksepsi
R

si
- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;
Dalam Pokok Perkara

ne
ng

- Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;


DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

do
gu

- Menghukum Para Tergugat Konvensi untuk membayar biaya perkara yang


sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 64.268.800,00 (enam puluh empat
juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus rupiah);
In
A

SUBSIDAIR.
Apabila Pengadilan Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
ah

lik

adilnya.
Menimbang, bahwa atas memori banding dari Pembanding II / Semula
m

ub

Tergugat VI tersebut, Terbanding III/Turut Terbanding I/Turut Terbanding


II/Semula Tergugat I telah mengajukan kontra memori bandingnya sebagai
ka

berikut :
ep

I. Tentang keberatan point 1 Pemohon Banding, Termohon Banding


ah

sekarang/ Tergugat I semula menanggapinya sebagai berikut :


R

es

Bahwa putusan Aquo sudah tepat dan benar serta tidak masuk kualfikasi ultra
M

vires (melebihi kewenangan), serta bukan merupakan putusana yang


ng

on
gu

Hal 71 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memenuhi kualifikasi ultra petitum partium/memutus melebihi yang dituntut,

R
sebagaimana dalil keberatannya, hal ini dikatakan demikian karena :

si
- Bahwa pembuktian adalah penyajian alat-alat bukti yang sah menurut

ne
ng
hukum kepada hakim yang memeriksa suatu perkara guna memberikan
kepastian tentang kebenaran peristiwa yang dikemukakan.
- Dalam suatu proses perdata, salah satu tugas hakim adalah untuk

do
gu menyelidiki apakah suatu hubungan hukum yang menjadi dasar gugatan
benar-benar ada atau tidak. Adanya hubungan hukum inilah yang harus

In
A
terbukti apabila Penggugat menginginkan kemenangan dalam suatu
perkara.
ah

- Selain itu fakta harus diajukan dan ditemukan dalam proses persidangan,

lik
fakta yang bernilai sebagai pembuktian, hanya terbatas pada fakta yang
konkret dan relevan yakni jelas dan nyata membuktikan suatu
am

ub
keadaan atau peristiwa yang berkaitan langsung dengan perkara yang
disengketakan. Dengan kata lain, alat bukti yang dapat diajukan hanyalah
ep
yang mengandung fakta-fakta konkret dan relevan atau bersifat prima
k

facie, yaitu membuktikan suatu keadaan atau peristiwa yang langsung


ah

berkaitan erat dengan perkara yang sedang diperiksa.


R

si
- Keterangan saksi fakta ditambah dengan keterangan Ahli sudah dapat
mengarah pada persangkaan / kesimpulan hakim, sebagaimana dimaksud

ne
ng

dalam teori pembuktian negative :


 Pasal 306 RBg/169 HIR : “ Keterangan seorang saksi saja, dengan

do
gu

tidak ada suatu alat bukti lain, tidak dapat dipercayai di dalam
hukum. “
In
 Pasal 1905 KUHPerdata : “ Keterangan seorang saksi saja, tanpa
A

suatu alat bukti lain, di muka pengadilan tidak boleh dipercaya. “


- Kemudian dikorelasikan dengan Teori pembuktian bebas.
ah

lik

“ Teori ini menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi hakim, di


dalam menilai alat bukti. Hakim tidak terikat oleh suatu ketentuan hukum,
m

ub

atau setidak-tidaknya ikatan-ikatan oleh ketentuan hukum harus dibatasi


seminimum mungkin. Menghendaki kebebasan yang luas berarti menaruh
ka

ep

kepercayaan atas hakim untuk bersikap penuh rasa tanggung jawab, jujur,
tidak memihak, bertindak dengan keahlian dan tidak terpengaruh oleh
ah

apapun dan oleh siapapun”


R

es

Dari teori kebebasan diatas, hakim dalam menilai alat bukti, sehingga
M

ng

secara ambhalve Majelis hakim menilai alat bukti dan hanya terbatas pada
on
gu

Hal 72 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
fakta yang konkret dan relevan yakni jelas dan nyata membuktikan suatu

R
keadaan atau peristiwa yang berkaitan langsung dengan perkara yang

si
disengketakan, sehingga dapat menghukum Tergugat VI untuk membayar

ne
ng
ganti kerugian, selama masih relefansi dengan tuntutan Penggugat, dan itu
tidak dapat dikategorikan sebagai Ultra Vires, terkecuali dalam hal Majelis
hakim menjatuhkan putusan melebihi nilai tuntutan ganti rugi yang

do
gu Penggugat mintakan, barulah dapat dikatakan Ultra Vires.

Dengan demikian maka keberatan Tergugat VI semula, sekarang sebagai

In
A
Pembanding tidak berdasar menurut hukum, oleh karenanya maka, patut dan
wajar untuk dikesampingkan oleh Majelis Hakim Tinggi.
ah

lik
II. Tentang keberatan point 2 Pemohon Banding, Termohon Banding I
menanggapinya sebagai berikut :
am

ub
Bahwa putusan Majelis Hakim tersebut sudah tepat dan cermat, serta tidak
bertentangan dengan hukum pembuktian, bila dicermati oleh kami pembuktian
mana berawal dari fakta persidangan berupa kesaksian saksi, yang sampai
ep
k

mengarah pada lahirnya persangkaan / kesimpulan Majelis Hakim sampai


ah

pada dibebankannya kewajiban pembayaran kepada tergugat VI, dari


R

si
penjelasan kami diatas, maka kami mencoba mengulasnya sebagai berikut :
Menurut sistem H.I.R dan R.bg hakim terikat dengan alat-alat bukti sah

ne
ng

yang diatur dengan undang-undang. Ini berarti hakim hanya boleh


menjatuhkan putusan berdasarkan alat-alat bukti yang sah yang diatur

do
oleh Undang-undang. Menurut pasal 164 H.I.R dan 284 Rbg ada lima
gu

jenis alat dalam perkara perdata yaitu :


1. Surat
In
A

2. Saksi
3. Persangkaan
ah

lik

4. Pengakuan
5. Sumpah
Kelemahan Tergugat VI, karena tidak hadir dalam persidangan untuk
m

ub

membuktikan hal wajib atau tidak wajib ia dibebankan untuk membayar ganti
ka

kerugian tersebut.
ep

Mengacu pada penjelasan diatas, kami mencoba menguraikan alasan Majelis


Hakim memiliki persangkaan / Kesimpulan yang berujung pada pembebanan
ah

pertanggung jawaban membayar ganti rugi tersebut.


es
M

ng

on
gu

Hal 73 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan fakta persidangan yakni Keterangan John Leunupun,

R
sebagai mantan sekcam moa lakor yang diberikan dibawah sumpah (Vide Hal.

si
128 sampai dengan 129 Putusan A quo), dijelaskan sebagai berikut :

ne
ng
- Bahwa ada pengawasan dari DPRD dan Pemerintah Daerah MTB sekitar
tahun 2005, saat dimulainya menetapkan Tiakur sebagai Ibukota
Kabupaten dan sebagai Camat Moa Lakor, Saksi ditugaskan Bupati

do
gu Maluku Tenggara Barat untuk menyampakan kepada seluruh masyarakat
jika pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahannya langsung

In
A
dilaksanakan di Tiakur maka masyakarat harus menyiapkan tempat-
tempat, rumah-rumah penduduk, satuan-satuan pendidikan di daratan
ah

Moa Lakor untuk dijadikan sebagai tempat pelayanan pemerintahan

lik
kepada masyarakat. Bahkan kami mengkoordinir masyarakat untuk
mengumpulkan batu jika seandainya pemerintah Maluku Tenggara Barat
am

ub
bersedia atau dengan ikhlas membangun kantor sementara, maka semua
materialnya sudah disiapkan oleh rakyat. Sehingga mempercepat proses
ep
penyelenggaraan pemerintahan;
k

- Bahwa DPRD MTB pernah melakukan pertemuan dengan Saksi bersama


ah

komponen masyarakat tetapi Penggugat tidak ada;


R

si
- Bahwa ada kunjungan dari tim Otda pusat terkait dengan kesiapan Tiakur
sebagai Ibukota, terakhir Tim Otda Jam 2 subuh tiba di Calon Ibukota

ne
ng

Kabupaten Maluku Barat Daya, semua masyarakat Moa, Moa Letti, dan
Moa Lakor siaga dan menjemput Tim Survey Calon Ibukota Kabupaten

do
gu

Maluku Barat Daya di Tiakur akan tetapi Saksi tidak tahu apakah
Penggugat ikut hadir menjemput Tim Otda pusat tersebut, akan tetapi
Saksi mengetahui ada banyak orang dari Kaiwatu hadir;
In
A

Keterangan mana dilanjutkan dengan keterangannya pada halaman 131,


yang menerangkan sebagai berikut :
ah

lik

- Bahwa pada Tahun 2005 ada agenda kunjungan kerja DPRD Kabupaten
Maluku Tenggara Barat, dan pertemuannya di Balai Desa Werwaru dan
m

ub

yang dibahas disana bagaimana sasaran-sasaran Kabupaten Maluku


Tenggara Barat pada saat itu untuk melihat secara langsung, memastikan
ka

Tiakur itu seperti apa. Dan saya sebagai moderator pada saat itu
ep

memfasilitasi pertemuan itu dan pertemuan itu dilaksanakan oleh


ah

masyarakat. Besok paginya DPRD melakukan kunjungan melihat


R

langsung kondisi Tiakur secara nyata dengan kemungkinan-kemungkinan


es
M

ng

on
gu

Hal 74 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk memenuhi persyaratan sebagai Calon Ibukota Kabupaten Selatan

R
Daya atau Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya.

si
- Bahwa Kabupaten MBD diresmikan sebagai kabupaten diundangkan

ne
ng
Tahun 2008 dan tanggal dimulainya pemerintahan adalah tanggal 4
November 2008 yang dicanangkan di Tiakur dengan Pemerintahan
sementara di Kisar;

do
gu - Bahwa proses pembangunan Infrastruktur seperti perkantoran, jalan di
Kabupaten MBD di Tiakur dimulai sejak tanggal 11 November 2011 oleh

In
A
Bupati Maluku Barat Daya.

Berdasarkan fakta persidangan sebagaimana diuraikan diatas, kemudian


ah

lik
dipertegas dengan penjelasan ahli hal 199 paragraf I yang berbunyi
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ahli yang
am

diajukan Tergugat VII, antara Tergugat VI dan Tergugat VII telah terjadi

ub
pemisahan asset, dan akibat dari pemisahan asset sebelum adanya Tergugat
VII menjadi tanggungjawab Tergugat VI dan Tergugat VII tidak dapat
ep
k

dibebankan untuk membayar ganti rugi akibat dari pelepasan hak atas tanah
objek sengketa dan demi kepentingan umum tetap menguasai objek
ah

R
sengketa dengan pemanfaatan dan peruntukan sebagai ibukota Kabupaten

si
Maluku Barat Daya;

ne
ng

Keterangan saksi fakta dan ahli diatas, kemudia dikorelasikan dengan


Perpres No. 148 tahun 2015 tentang perubahan keempat atas Perpres

do
Nomor 71 tahun 2012 tentang Penyelenggaran Pengadaan Tanah Bagi
gu

Pembangunan Untuk kepentingan Umum.

Perpres ini menegaskan bahwa Gubernur melaksanakan tahapan kegiatan


In
A

persiapan pengadaan tanah setelah menerima dokumen perencanaan


pengadaan tanah dari instansi yang memerlukan.
ah

lik

Perpres tersebut juga menegaskan bahwa gubernur dapat mendelegasikan


kewenangan pelaksanaan persiapan pengadaan tanah bagi pembangunan
m

ub

untuk kepentingan umum kepada Bupati/Walikota berdasarkan efisiensi,


efektifitas, kondisi geografis, sumber daya manusia, dan pertimbangan
ka

ep

lainnya (vide Pasal 47 ayat (1).

Dilanjutkan pada ayat (2) dijelaskan dalam hal gubernur mendelegasikan


ah

kewenangan kepada bupati/ walikota sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),


R

es

bupati/ walikota membentuk tim persiapan dalam waktu paling lama 5 (lima)
M

hari kerja sejak diterimanya pendelegasian.


ng

on
gu

Hal 75 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terkait dengan keterangan saksi fakta John Leunupun, sebagai mantan

R
sekertaris camat Moa Lakor, yang menjelaskan bahwa pada Tahun 2005 ada

si
agenda kunjungan kerja DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan

ne
ng
pertemuannya di Balai Desa Werwaru dan yang dibahas disana bagaimana
sasaran-sasaran Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada saat itu untuk
melihat secara langsung, memastikan Tiakur itu seperti apa. Dan saya

do
gu sebagai moderator pada saat itu memfasilitasi pertemuan itu dan pertemuan
itu dilaksanakan oleh masyarakat. Besok paginya DPRD melakukan

In
A
kunjungan melihat langsung kondisi Tiakur secara nyata dengan
kemungkinan-kemungkinan untuk memenuhi persyaratan sebagai Calon
ah

Ibukota Kabupaten Selatan Daya atau Ibukota Kabupaten Maluku Barat

lik
Daya, hal ini memberikan kesimpulan bahwa ketika DPRD Kabupaten Maluku
Tenggara Barat berkunjung, secara hukum ia memiliki biaya perjalanan dinas,
am

ub
yang telah dianggarkan dalam APBD, dengan demikian kegiatan tersebut
dapat dikategorikan sebagai tahapan kegiatan persiapan pengadaan tanah,
ep
hal itu menunjukan bahwa Gubernur Maluku telah mendelegasikan
k

kewenangannya kepada Bupati Maluku Tenggara Barat atas dasar


ah

pertimbangan efisiensi, efektifitas, kondisi geografis, sumber daya manusia,


R

si
dan pertimbangan lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2)
Perpres 148 dimaksud.

ne
ng

Dengan didelegasikannya kewenangan mana, maka secara mutatis


mutandis, melekat pula pertanggung jawaban ganti rugi pelepasan hak atas

do
gu

tanah untuk kepentingan umum Ic. Pembangunan Kota Kabupaten Maluku


Barat Daya di Tiakur.
In
A

Dengan demikian maka perimbangan hukum Majelis Hakim tersebut telah


cermat dan tepat, sehingga keberatan Pembanding sekarang / Tergugat VI
ah

lik

semula adalah keberatan tanpa alasan hukum oleh karenanya, maka


keberatan ini patut dikesampingkan oleh Majelis Hakim Banding.
m

ub

Berdasarkan alasan-alasan yang Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang


kemukakan didalam Kontra Memori banding diatas, maka Tergugat I
ka

semula/Terbanding Sekarang mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi


ep

Ambon, Cq. Majelis Hakim Tinggi yang mengadili dan memeriksa perkara ini
ah

berkenaan menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut :


R

MENGADILI.
es

1. Menolak Permintaan Banding Pemohon Banding I/Penggugat Semula.


M

ng

2. Menerima Kontra Memori Banding Termohon Banding I /Tergugat semula.


on
gu

Hal 76 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor

R
29/Pdt.G/2017/PN Sml.

si
MENGADILI SENDIRI.

ne
ng
Memperbaiki Putusan Pengadilan Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml.,
dalam pokok perkara tentang hak Kepemilikan Penggugat I Semula/
Pembanding Sekarang, dan ganti rugi sehingga selebihnya berbunyi demikian :

do
gu
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI:

In
A
Menerima Eksepsi Tergugat I semula/Terbanding Sekarang.
DALAM POKOK PERKARA:
ah

lik
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;
2. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat I dan Penggugat adalah
am

ub
pemilik sah atas objek sengketa seluas + 350 Ha (tiga ratus lima puluh
hektar area), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten
Maluku Barat Daya, karena Pewarisan dari Kakek Tergugat I, JOSEP
ep
k

JOHAN LICO, yang adalah marna / Bangsawan dari Moa (Toinaman) dan
ah

kepada kakek Penggugat GASPAR BARTOLOMEUS MIRU, yang


R

si
melanjutkan pemerintahan JOSEP JOHAN LICO di Toinaman.
3. Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV

ne
ng

dan Tergugat V kepada Tergugat VI, berupa pemberian/pelepasan hak,


secara tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta

do
gu

pengunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2017, adalah merupakan perbuatan melawan hukum
In
A

(Onrecht Matigedaad);
4. Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
ah

lik

02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat


III, Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI;
5. Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat
m

ub

dan Tergugat I sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar


ka

rupiah) melalui Penggugat;


ep

DALAM REKONVENSI
Dalam Eksepsi
ah

- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;


R

es

Dalam Pokok Perkara


M

- Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;


ng

on
gu

Hal 77 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

R
- Menghukum Para Tergugat Konvensi untuk membayar biaya perkara yang

si
sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 64.268.800,00 (enam puluh empat

ne
ng
juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus rupiah);
SUBSIDAIR.
Apabila Pengadilan Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.

do
gu Menimbang, bahwa atas memori banding dari Pembanding III / Semula
Penggugat tersebut, Terbanding III/Turut Terbanding I/Turut Terbanding II/Semula

In
A
Tergugat I telah mengajukan kontra memori bandingnya sebagai berikut :

1. Bahwa kami Terbanding/ Tergugat I Semula sangat berkeberatan terhadap


ah

lik
alasan keberatan Pembanding, pada point I keberatannya, sedangkan
terhadap keberatannya point 2 (dua) tentang pertanggung jawaban
am

ub
membayar ganti rugi, kami sependapat dengan Pembanding sekarang/
Penggugat sebelumnya.
2. Bahwa terhadap keberatan Pembanding sekarang / Penggugat semula
ep
k

terkait Judex factie Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor


ah

29/Pdt.G/2017/PN.Sml, Tanggal 17 Mei 2018, tentang penjelasan berkenaan


R

si
dengan hal pembuktian (bukti surat) Tergugat I yang saling bersesuaian yang
mendukung hak Tergugat I sebagai pemilik yang sah atas objek sengketa,

ne
ng

yang semula telah didalilkan oleh Penggugat semula, sekarang Pembanding


sebagai satu-satunya pemilik sah atas objek sengketa, menurut kami kuasa
Terbanding / Tergugat I semula judex factie tersebut telah berdasar menurut

do
gu

hukum, hal itu dipandang benar karena judex factie telah sesuai dengan
fakta persidangan, atau sesuai dengan prinsip pembuktian Putusan
In
A

berdasarkan Pembuktiaan fakta, sehingga alasan keberatan Pemohon


banding tersebut merupakan alasan yang mengada-ada, yang sengaja
ah

lik

mengecoh Majelis Hakim dengan pendapat yang tidak yuridis, karena


jelaslah bahwa bukti-bukti surat milik Tergugat I yang diajukan dalam
persidangan, antara lain bukti :
m

ub

- Fotocopy Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah, Nomor


ka

02/OL/KML/VIII/2004 tanggal 18 Agustus 2004, yang diberi tanda T.I-1;


ep

- Fotocopy warna Surat Nomor Agr.1076/7/11. Tentang Penyelesaian


Sengketa tanah dan meti, yang diperbuat Kepala Kecamatan Serwaru,
ah

tanggal 14 Nopember 1973, yang diberi tanda T.I-3


R

es

- Fotocopy warna Surat Keterangan, tanggal 31 Januari 1976, yang diberi


M

tanda T.I-4;
ng

on
gu

Hal 78 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang kesemua bukti surat aquo tidak pernah dibantahkan oleh Pembanding

R
sendiri / Penggugat semula dalam acara pembuktian maupun dalam

si
kesimpulannya (vide Judex factie Hal 180 Paragraf 4 ).

ne
ng
“ Sesuai dengan prinsip pembuktian, yang wajib dibuktikan ialah hal
atau fakta yang disangkal atau dibantah oleh pihak lawan. Bertitik tolak
dari prinsip ini maka fakta yang tidak disangkal oleh pihak lawan tidak

do
gu perlu dibuktikan karena secara logis sesuatu fakta yang tidak dibantah
dianggap telah terbukti kebenarannya. Tidak menyangkal atau

In
A
membantah dianggap mengakui dalil dan fakta yang diajukan”
Bahwa Judex Factie A quo telah memenuhi kualifikasi hukum pembuktian
ah

yakni Putusan Berdasarkan Pembuktian Fakta, dimana berdasarkan prinsip

lik
tersebut Hakim tidak dibenarkan mengambil putusan tanpa pembuktian.
Kunci ditolak atau dikabulkannya gugatan harus berdasarkan pembuktian
am

ub
yang bersumber dari fakta-fakta yang diajukan para pihak. Pembuktian
hanya dapat ditegakkan berdasarkan dukungan fakta-fakta. Pembuktian
ep
tidak dapat ditegakkan tanpa ada fakta-fakta yang mendukungnya.
k

- Fakta yang dinilai dan diperhitungkan terbatas yang diajukan dalam


ah

persidangan.
R

si
“Para pihak diberi hak dan kesempatan menyampaikan bahan atau
alat bukti, kemudian bahan atau alat bukti tersebut diserahkan kepada

ne
ng

hakim. Bahan atau alat bukti yang dinilai membuktikan kebenaran yang
didalilkan pihak manapun hanya fakta langsung dengan perkara yang

do
gu

disengketakan. Apabila bahan atau alat bukti yang disampaikan di


persidangan tidak mampu membenarkan fakta yang berkaitan dengan
perkara yang disengketakan maka tidak bernilai sebagai alat bukti”
In
A

Mengacu pada penjelasan kami diatas, maka bukti yang kami ajukan tidak
pernah disangkali kebenarannya oleh Pembanding sekarang/ Penggugat
ah

lik

semula, sehingga pembuktian mana telah memenuhi batasan minimum


pembuktian, oleh karenanya maka keberatan Pembanding sekarang/
m

ub

Penggugat semula adalah tidak beralasan hukum, oleh karenanya maka


keberatan mana haruslah ditolak/ dikesampingkan oleh Majelis Hakim
ka

Banding.
ep

3. Terkait dengan Judex Factie Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki, Hal.
ah

182 Alinea ke 2 (dua) sampai dengan 4 (empat), yang menolak keterangan


R

saksi Ruluf Paulus Latuasan dan Saksi Gregorius Kaary, kami sangat
es

keberatan, karena didasarkan pada beberapa hal yakni :


M

ng

on
gu

Hal 79 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Keterangan yang disampaikan kedua saksi mana memenuhi kualifikasi

R
Pasal 306 RBg/169 HIR : “ Keterangan seorang saksi saja, dengan tidak

si
ada suatu alat bukti lain, tidak dapat dipercayai di dalam hukum“ juga

ne
ng
Pasal 1905 KUHPerdata : “ Keterangan seorang saksi saja, tanpa suatu
alat bukti lain, di muka pengadilan tidak boleh dipercaya. “
- Berbicara tentang pembuktian dengan saksi sebagaimana diatur dalam

do
gu Pasal 165 RBg/139 HIR dan Pasal 1895 KUHPerdata, kedua saksi yakni
Ruluf Paulus Latuasan dan Saksi Gregorius Kaary keterangan yang

In
A
disampaikan oleh keduanya bersumber pada penglihatan, pendengaran
atau yang ditangkap oleh panca inderanya yang bersifat objektif, yang
ah

sumbernya berhubungan langsung dengan subjek pokok sengketa,

lik
namun keterangan mana ditolak..halmana berbanding terbalik dengan
saksi – saksi yang dihadirkan oleh Penggugat yang keterangannya bukan
am

ub
bersumber pada penglihatan, pendengaran atau yang ditangkap oleh
panca inderanya yang bersifat objektif, dan keterangan mereka juga
ep
bukan bersumber dari mereka yang tidak memiliki relevansi dengan
k

subjek pokok sengketa, yang saling bertolak belakang antara satu dengan
ah

lainnya, namun keterangan mana justru dipertimbangkan oleh Majelis


R

si
Hakim dalam judex factienya.
- Keterangan yang disampaikan kedua saksi mana saling memiliki

ne
ng

keterkaitan, dan saling bersesuaian, juga sangat mendukung bukti -bukti


yang kami / Tergugat I semula/ Termohon Banding I sekarang ajukan,

do
gu

terkait dengan asal usul Penggugat semula/ Pembanding Sekarang;


- Penolakan keterangan kedua saksi tersebut jelas bertentangan dengan
In
Teori hukum acara dan Teori kelayakan “teori ini bermuara pada hasil yang
A

sama yakni hakim seyogianya berdasarkan kepatutan membagi beban


pembuktian. Asas audi et alteram partem atau juga asas kedudukan
ah

lik

prosesuil yang sama dari para pihak dimuka hakim merupakan asas
pembagian beban pembuktian menurut teori ini. Hakim harus membagi
m

ub

beban pembuktian berdasarkan kesamaan kedudukan para pihak, dengan


demikian hakim harus memberi beban kepada kedua belah pihak secara
ka

seimbang dan adil sehingga kemungkinan menang antara para pihak


ep

adalah sama., jadi bagaimana mungkin keterangan ke-2 (kedua) saksi


ah

diatas dapat ditolak, hanya karena alasan keterangan kedua saksi


R

tersebut tidak bersesuaian, sementara kesaksian kedua saksi saling


es

bersesuaian, sementara keterangan saksi-saksi Penggugat yang


M

ng

on
gu

Hal 80 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bersumber dari ceritera orang-orang tua mereka, yang antara satu dan

R
lainnya tidak bersesuaian pun diterima, hal ini jelas subjektif Majelis Hakim

si
yang tidak seimbang dalam menilai dan membagi beban pembuktian.

ne
ng
Atas dasar ketimpangan berdasarkan teori kelayakan inilah maka kami,
menolak dengan tegas Judex factie tersebut.
4. Mengenai keberatan Pembanding/ Penggugat semula yang

do
gu mempermasalahkan status Tergugat I semula / Terbanding sekarang sebaga
anak piara, maka bersama dengan kontra memori ini Tergugat I menjelaskan

In
A
bahwa Tergugat I menolak dikatakan sebagai anak piara, dan kami menolak
bukti P.3A (notulen rapat), sebagaimana dalam judex factie hal. 189-190,
ah

karena fakta hukumnya Tergugat I adalah Bangsawan atau marna, yang

lik
mana gelar ini diperoleh Tergugat I sejak masa hidup nenek moyang
Tergugat I, dimana moyang dari Tergugat I / Terbanding sekarang adalah
am

ub
mantan kepala pemerintah Negeri Toinaman, yang kemudian diwariskan
kepada anaknya Josep Johan Lico, namun karena terjadi kekosongan
ep
pemerintahan di Negeri Werwaru, maka kakek Tergugat I / Terbanding
k

sekarang kemudian hijrah ke Negeri Werwaru dan memerintah disana hingga


ah

Tergugat I / Terbanding sekarang pun melanjutkan tampuk pemerintahan


R

si
sebagai Kepala Pemerintahan Negeri Werwaru dan baru berakhir pada bulan
oktober tahun 2005, bersama dengan kontra memori ini Tergugat I /

ne
ng

Terbanding sekarang juga mengajukan bukti tambahan antara lain :


1. Foto Eyang Tergugat I (Joseph J. Lico) Semasa menjabat sebagai

do
gu

pemerintah Negeri Toinaman Tahun 1925, Selanjutnya disebut sebagai


bukti T.I banding I.
2. Tangapan terhadap surat sdr. F.H.G. POOROE Alias BUANG. Werweles/
In
A

Patti, 27 Januari 2009, Selanjutnya disebut sebagai bukti T.I banding


II.
ah

lik

3. Keterangan tentang kesepakatan Moyang Korakati dengan Moyang


Tanpati Riu, Tiakur, 18 Maret 2013, Selanjutnya disebut sebagai bukti
m

ub

T.I banding III.


4. Pernyataan sikap penyangkalan dan penolakan Sdr FRITS HOSEA
ka

GASPAR POOROE., Wakarleli, 28 Agustus 2013, Selanjutnya disebut


ep

sebagai bukti T.I banding IV.


ah

5. Surat Peryataan Sdr IZAKH LICO, Kaiwatu, 11 Juni 2014, Selanjutnya


R

disebut sebagai bukti T.I banding V.


es
M

ng

on
gu

Hal 81 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Peryataan Sikap dan Klarifikasi Turunan Anak-Anak Negeri Bekas Negeri

R
Toinaman, Toinaman, 12 Februari 2016, Selanjutnya disebut sebagai

si
bukti T.I banding VI.

ne
ng
7. Asal usul Sdr FRITS HOSEA GASPAR POOROE (SAIRLOHA),
Tiakur/Toinaman, 22 Maret 2017. Selanjutnya disebut sebagai bukti T.I
banding VII.

do
gu 8. Pernyataan Sikap anak cucu Alm. JOSEPH JOHAND LICO (KOHOMA’A)
Werwaru – Moa, 21 Mei 2018, Selanjutnya disebut sebagai bukti T.I

In
A
banding VIII.
9. Surat Pernyataan Anak Cucu Alm. JOSEPH JOHAND LICO Alias
ah

KOHOMA’A Werwaru – Moa, 22 Mei 2018. Selanjutnya disebut sebagai

lik
bukti T.I banding IX.
10. Surat Pernyataan, Werwaru – Moa, 25 Mei 2018, Selanjutnya disebut
am

ub
sebagai bukti T.I banding X.
Bahwa mengacu pada prinsip “Hanya fakta berdasar kenyataan yang bernilai
ep
pembuktian”. Selain fakta harus diajukan dan ditemukan dalam proses
k

persidangan, maka kami mengajukan bukti tambahan diatas (prima facie),


ah

yang dapat mendukung dalil penyangkalan/ penolakan kami terhadap


R

si
keberatan Pembanding/Penggugat semula, dimana bukti-bukti tambahan
diatas memiliki relevansi dengan pembuktian sebelumnya pada Tingkat

ne
ng

pertama, yang memenuhi kualifikasi sebagai bukti yang mengandung fakta


yang bernilai sebagai pembuktian, sebagaimana diketahui bahwa hanya

do
gu

terbatas pada fakta yang kongkret dan relevan yakni jelas dan nyata
membuktikan suatu keadaan atau peristiwa yang berkaitan langsung dengan
perkara yang disengketakan. Dengan kata lain, alat bukti yang dapat diajukan
In
A

hanyalah yang mengandung fakta-fakta konkret dan relevan atau bersifat


prima facie, yaitu membuktikan suatu keadaan atau peristiwa yang langsung
ah

lik

berkaitan erat dengan perkara yang sedang diperiksa.


Dari bukti diatas, maka terlihat jelas bahwa Tergugat I/ Terbanding sekarang
m

ub

bukanlah anak piara, justru sebaliknya berdasarkan Bukti T.I banding 1 sampai
dengan Bukti T.I banding 10 merupakan bukti yang relevan dengan keberatan
ka

kamai (prima facie) yang kesemuanya menjelaskan bahwa kakek Penggugat/


ep

Pembanding sekarang adalah GASPAR BARTOLOMEUS MIRU yang datang


ah

bersama dengan guru injil Stepanus Lico Guru Injil dan guru sekolah bertugas
R

ke Laetutul, langsung ke rumah Tua Tergugat I, waktu itu Josep Johan Lico
es

menjabat sebagai Kepala Pemerintahan di Toinaman, kemudian karena Josep


M

ng

on
gu

Hal 82 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Johan Lico ( Kakek Tergugat I/ Terbanding sekarang) diminta oleh saudaranya

R
Lukas Lico di Werwaru dan Punyol, untuk menggantikan Lucas lico sebagai

si
kepala pemerintahan Negeri Werwaru, maka kemudian Josep Johan Lico

ne
ng
berpindah ke Negeri werwaru dan menjadi kepala Pemerintahan disana,
kemudian untuk mengisi kekosongan pemerintahan di Negeri toinaman, maka
Stepanus Lico kemudian menunjuk kakek Penggugat /Pembanding sekarang

do
gu Gaspar Bartolomeus Miru sebagai Kepala Pemerintahan Negeri Toinaman
menggantikan Josep Johan Lico, namun keluar dari rumah tua Tergugat I /

In
A
Terbanding sekarang, dan kemudian berkembang biak dan memiliki keturunan
sampai pada Penggugat /Pembanding sekarang yang kemudian karena
ah

tamak, ia merekayasa dan memutar balikan fakta sejarah asal usulnya sendiri

lik
demi merebut hak masyarakat Negeri Toinaman.
Bahwa bukti T.I banding 1 sampai dengan bukti T.I banding 10 yang diajukan
am

ub
sebagai bukti tambahan diatas, memiliki relevansi dengan fakta hukum dalam
persidangan, yakni keterangan saksi Ruluf Paulus Latuasan (vide Putusan
ep
PN Saumlaki A quo, Hal 94-104) yang dalam keterangannya berbicara/
k

membahas tentang asal usul Penggugat semula / Pembanding sekarang


ah

sebagai berikut (vide hal. 94-95) :


R

si
Keterangan saksi Ruluf Paulus Latuasan (vide Putusan PN Saumlaki A quo,
Hal 94-104) yang dalam keterangannya berbicara/ membahas tentang asal

ne
ng

usul Penggugat sebagai berikut (vide hal. 94-95) :


- Bahwa kemudian ada satu moyang dari Pati bernama Stepanus Lico Guru

do
gu

Injil dan guru sekolah bertugas ke Laetutul, dan setelah datang beliau
bersama 2(dua) pemuda yang bernama Isak Karry dan Gaspar
Bartolomeus Miru langsung ke rumah Tua Tergugat I, waktu itu Josep
In
A

Johan Lico di Toinaman, Johan Lico diminta Lukas Lico di Werwaru dan
Punyol, hingga ada kekosongan di Toinaman, oleh karena ada
ah

lik

kekosongan maka ditunjuklah Gaspar Bartolomeus Miru untuk


memerintah di Toinaman dengan dibuktikan pada bukti P.9 & P.10 (vide
m

ub

Putusan A quo Hal. 190 s/d 200 Menimbang, bahwa bukti P-9 dan P-10
adalah Cap dari Negeri Toinaman dan Kaiwatu yang dikuasai oleh
ka

Penggugat dan dipersidangan cap tersebut diperlihatkan, yang


ep

membuktikan Penggugat mempunyai hubungan dengan Negeri Toinaman;


ah

- Bahwa Gaspar Bartolomeus Miru kawin dengan Elizabet Miru, Elizabet


R

Miru telah memiliki 2 (dua) orang anak perempuan yakni Cristina Poroe
es

dan Maria Bartolomeus dan Maria Bartolomeus punya anak dari kawin
M

ng

on
gu

Hal 83 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak sah dengan seorang warga Punyol dan anak tersebut adalah

R
Penggugat dengan kata lain setelah Penggugat lahir baru Maria menikah

si
dengan orang dari Punyol;

ne
ng
- Bahwa Ayah dari Penggugat bernama Akudara dari Punyol;
- Bahwa Saksi mengetahui karena mendapat cerita dari nenek Saksi yang
bernama Martina Latuasan dan Cristina Poroe yang adalah saudara dari

do
gu Maria Bartolomeus;
- Bahwa Cristina Poroe adalah saudara kandung dengan Maria

In
A
Bartolomeus;
- Bahwa Maria tinggal di Werwaru, dan setelah hamil tinggal di Kaiwatu
ah

lik
sampai melahirkan Penggugat;
- Bahwa Penggugat lahir di Goa sebelah Timur Kaiwatu yang mempunyai
jarak dari Kaiwatu kurang lebih 400-500 meter dan goa tersebut 20 Meter
am

ub
dari pinggir jalan;
Dari fakta hukum diatas, terlihat jelas bahwa sebenarnya Tergugat I /
ep
Terbanding sekarang, tidak pernah memiliki hubungan keluarga sedarah
k

dengan Penggugat / Pembanding sekarang, dan kakek Penggugat sendiri


ah

(Gaspar Bartolomeus Miru) yang memerintah Negeri Toinaman bisa


R

si
dinobatkan sebagai kepala Pemerintahan di Negeri Toinaman, karena
penobatannya direstui oleh mata rumah / pemilik mandat perintah keluarga

ne
ng

Lico / mata rumah Lico serta penobatannya keluar dari rumah tua / rumah
rehileti milik Tergugat I/ Terbanding sekarang yang dikenal sebagai

do
gu

marna/bangsawan (vide ket. Ruluf Latuhasan, Hal 100), dan Gaspar


Bartolomeus Miru menikah dengan Nenek Penggugat bernama Elisabeth
In
Miru memiliki anak perempuan yakni Christina Miru & Maria Miru (ibu
A

Penggugat), dan Penggugat semula/ Pembanding sekarang merupakan


anak luar kawin, berdasarkan keterangan dari Christina Miru saudara dari ibu
ah

lik

Penggugat. (vide ket. Saksi Ruluf latuhasan hal. 95-96 dan saksi Gregorius
Kaary hal. 106 Putusan A quo), sehingga secara garis keturunan, Penggugat
m

ub

tidak layak memperoleh objek sengketa A quo, karena merupakan anak luar
kawin/tidak sah, dimana di Maluku- Moa, berlaku garis laki-laki/ Patriakal,
ka

dan bukan garis ibu, sehingga Penggugat menurut hukum tidak layak
ep

sebagai salah satu pemilik objek sengketa A quo, karena merupakan anak
ah

luar kawin dan oleh karenanya maka keberatan Penggugat semula/


R

Pembanding sekarang terhadap Penggugat dengan dalilnya memiliki status


es

sebagai anak angkat adalah tidak benar, oleh karenanya terhadap Bukti
M

ng

on
gu

Hal 84 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat semula/ Pembanding berupa Notulen rapat yang diberi tanda P-

R
3A, Tergugat I semula/Terbanding sekarang menolaknya dengan tegas

si
karena hal mana bertentangan dengan keterangan saksi Ruluf Latuhasan,

ne
ng
Gregoriu Kaary dalam keterangannya hal. 107 & 108 pada pokoknya
menerangkan :
- Bahwa Yosep Johan Lico lebih dahulu memerintah Negeri Toinaman dari

do
gu Gaspar Bartolomeus Miru;
- Bahwa Yosep Johan Lico tidak benar anak piara dari Gaspar Bartolomeus;

In
A
- Bahwa Yosep Johan Lico dan Gaspar Bartolomeus pernah memerintah
pernah raja di Toinaman yang berada di 5(lima) Dusun sebelah Barat Kota
ah

Tiakur;

lik
- Bahwa bangsawan yang pernah memimpin Toinaman memiliki keturunan
yaitu Izack Lico yang merupakan turunan dari Yosep Johan Lico;
am

ub
- Bahwa tanah Tergugat I ada dalam objek sengketa;
- Bahwa Tergugat I adalah bangsawan raja.
ep
- Bahwa Tergugat I mendapatkan tanah tersebut melalui ibunya dan
k

Tergugat I juga merupakan orang Gerwelsa


ah

Dan juga berdasarkan keterangan & saksi John Leunupun yang dalam
R

si
keterangannya menjelaskan sebagai berikut :
- Bahwa Saksi ketika masih Camat, pernah sebagai mediator memfasilitasi

ne
ng

konflik antara I. A. Lico dan F. H. G. Pooroe yaitu Tanggal 15 Januari 2009


karena banyak surat masuk dari I.A. Lico dan F. H. G. Pooroe yang

do
gu

mempersoalkan kedudukan mereka sebagai ahli waris untuk Eks Desa


Toinaman;
In
- Bahwa dari pertemuan tersebut tidak mencapai suatu kesepakatan, pihak
A

I. A. Lico tidak mau menerima Z. Satnusiwi sebagai ahli sejarah Pulau


Moa, dan pertemuan tidak dapat dilanjutkan akan tetapi keduanya
ah

lik

diharapkan bisa menghadirkan tokoh ahli yang bisa menjelaskan,


mendapat pengakuan dari masyarakat Moa atau tokoh-tokoh adat Moa,
m

ub

baru bisa dilanjutkan. Kemudian mereka menyatakan bahwa mereka


bersaudara, sehingga Saksi menyatakan jika bersaudara penyelesaiannya
ka

bukan di Saksi melainkan di rumah;


ep

- Bahwa sesuai bukti P-3 dan P-3.a, ternyata moyang Izak Lico dan F. H. G.
ah

Pooroe dibesarkan dalam satu keluarga, dari aspek hukum orang timur itu
R

adalah keluarga, makanya disitu Saksi cantumkan pertemuannya Saksi


es
M

ng

on
gu

Hal 85 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tutup agar penyelesaiannya diselesaikan di rumah saja; (vide Putusan A

R
quo, hal.132).

si
- Berdasarkan keterangan John Leunupun (saksi formal/yang menerangkan

ne
ng
sesuai hasil rapat), sebagai Camat yang pernah bertindak sebagai
mediator memfasilitasi konflik antara I. A. Lico dan F. H. G. Pooroe, dan
dalam fakta persidangan, penjelasan saksi John Leunupun diatas tidak

do
gu pernah dijelaskan bahwa siapa yang menjadi anak piara dan siapa yang
menjadi anak kandung (memelihara/ mengasuh), namun hanya

In
A
menjelaskan bahwa keduanya dibesarkan dalam keluarga yang sama,
dan tidak juga menjelaskan keluarga Poroe atau keluarga Licco yang
ah

mengasuh keduanya, sehingga terlalu hiperbola keberatan Pembanding/

lik
Penggugat Semula, oleh karenanya maka sekali lagi kami kuasa
Terbanding/ Tergugat I semula menolak tegas dalil keberatan ini, karena
am

ub
tidak berdasarkan fakta persidangan.
- Bahwa sesuai bukti surat tambahan yang Terbanding / Tergugat I ajukan,
ep
maupun fakta persidangan keterangan Saksi Ruluf Latuhasan yang tidak
k

ikut dipertimbangkan dalam judex factie Majelis Hakim Pengadilan Negeri


ah

Saumlaki, diketahui bahwa kakek Penggugat Semula/ Pembanding,


R

si
menjadi Pemerintah Negeri Toinaman karena ditunjuk oleh marga Licco,
dan dinobatkan sebagai Pemerintah Negeri Toinaman karena keluar dari

ne
ng

rumah tua milik keluarga Licco, sehingga sebenarnya hak Penggugat


semula/ Pembanding atas objek sengketa adalah merupakan hak

do
gu

tempelan, karena hak itu menempel pada hak keluarga Licco, sehingga
sebenarnya Penggugat semula/Pembanding. menurut hukum tidak
memiliki hak atas objek sengketa..dan hak itu merupakan Hak milik
In
A

Tergugat I / Terbanding, bersama masyarakat Toinaman.


- Dengan demikian maka Tergugat I/ Terbanding, menurut fakta hukumnya
ah

lik

bukan merupakan anak piara dari Penggugat/ Pembanding, justru


sebaliknya kakek Pembandingni keluar dari mata rumah Licco untuk
m

ub

memimpin Negeri Toinaman, dan menggunakan hak marga Licco selaku


marna di Toinaman, sehingga dalam kedudukan yang demikian maka
ka

seharusnya, Penggugat/Pembanding menyadari sungguh, bahwa


ep

Pembanding / Penggugat semula itu menempel hak perintah dari


ah

Tergugat I semula/Terbanding sekarang di Desa Toinaman, oleh


R

karenanya maka, sekali lagi Tergugat I semula/ Terbanding sekarang


es

menegaskan kembali bahwa alasan Penggugat semula/ Pembanding,


M

ng

on
gu

Hal 86 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengemukakan bahwa Terbanding sekarang/ Tergugat I semula adalah

R
tidak berdasar menurut fakta hukum, sehingga judex factie yang

si
meletakan hak Terbanding sekarang/ Tergugat I sebelumnya adalah

ne
ng
tepat dan berdasar menurut hukum, namun berkenaan dengan judex
factie hal. 190 Alinea ke-3 (tiga) yang menyatakan bahwa Tergugat I
semula/ Terbanding dan Penggugat / Pembanding sekarang dipiar sama-

do
gu sama dalam keluarga pooroe itu tidak benar, karena tidak sesuai dengan
fakta persidangan.

In
A
Berdasarkan keterangan saksi Ruluf latuhasan hal. 95-96 dan saksi
Gregorius Kaary hal. 106 Putusan A quo), juga saksi John Leunupun
ah

hal.132, maka jelas bahwa Tergugat I/ Terbanding sekarang, bukanlah

lik
merupakan anak piara dari Penggugat /Pembanding sekarang, dan terkait
dengan hal ini, Tergugat I/Terbanding sekarang telah mengajukan bukti
am

ub
tambahan yang memiliki relevansi dengan dalil keberatan Tergugat I
semula/Terbanding sekarang, sebagaimana disebutkan diatas.
ep
Berdasarkan uraian diatas, telah jelas dan terang bahwa keberatan
k

Penggugat/ Pembanding sekarang, merupakan keberatan yang tidak


ah

berdasarkan pada fakta persidangan. Oleh karenanya, maka judex factie


R

si
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat,
dan keberatan Pembanding/ Penggugat semula haruslah ditolak atau

ne
ng

setidaknya dikesampingkan oleh Majelis Hakim Banding.


5. Terkait dengan keberatan Penggugat I semula / Pembanding sekarang,

do
gu

mengenai saksi-saksi yang dihadirkan oleh Tergugat I untuk menguatkan dalil


bantahan / Jawaban Tergugat I semula/ Terbanding sekarang, kami
menolaknya, karena perlu dipahami oleh Kuasa Penggugat bahwasannya,
In
A

saksi yang dihadirkan oleh Tergugat I semula / Pembanding sekarang, secara


keseluruhan adalah merupakan saksi Para Tergugat, dan keterangan mereka
ah

lik

saling bersesuaian, selain itu dari keterangan saksi-saksi lain yang dihadirkan
juga, diantaranya saksi Penggugat semula/ Pembanding sendiri mereka
m

ub

menjelaskan bahwa Tergugat I / Terbanding sekarang, juga memiliki tanah di


Toinaman, saksi-saksi tersebut antara lain :
ka

1) Saksi Arnold Timahery (saksi Penggugat). Vide Putusan A quo Hal 71.
ep

2) Saksi Paulus Luhulely (saksi Tergugat I). Vide putusan A quo hal 87.
ah

3) Saksi Ruluf latuhasan (saksi Tergugat II-V) Vide putusan A quo hal. 96 s/d
R

97, 99,102 & 103.


es

4) Saksi Gregoriu Kaary ((saksi Tergugat II-V) Vide putusan A quo hal. 106.
M

ng

on
gu

Hal 87 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5) Lamber Yunus Maupikul (saksi Tergugat VII) Vide putusan A quo hal. 120.

si
Berdasarkan uraian diatas, telah jelas dan terang bahwa keberatan
Penggugat Semula/ Pembanding sekarang, merupakan keberatan yang tidak

ne
ng
berdasarkan pada fakta persidangan. Oleh karenanya, maka judex factie
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat

do
gu dan telah berdasarkan fakta persidangan, sebaliknya keberatan Penggugat
semula/Pembanding sekarang, adalah keberatan yang tidak berdasarkan
fakta, Oleh karenanya, maka judex factie Majelis Hakim Pengadilan Negeri

In
A
Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat, dan keberatan Pembanding/
Penggugat semula, haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan oleh
ah

lik
Majelis Hakim Banding.
6. Bahwa terkait judex factie Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki A quo,
am

ub
Hal. 192, Mengenai bukti Fotocopy Surat Keterangan Nomor
140/26/DK/XI/2008, yang dibuat Kepala Desa Kaiwatu-Moa, Kecamatan Moa
Lakor, Kabupaten Maluku Tenggara Barat tanggal 11 Nopember 2008, yang
ep
k

diberi tanda P-4A; Tergugat I juga menolaknya karena sesuai keterangan


ah

saksi Rofinus Lewanmeru sebagai pihak yang mengeluarkan surat tersebut


R

si
(saksi formal), bahwa dalam keadaan sadar ia telah mencabut surat bukti
tersebut pada saat ia dipanggil sebagai saksi di Polda Maluku di Ambon pada

ne
ng

tahun 2011, dan Kemudian pada Tahun 2012 di Desa Werwaru, ia selaku
Sekretaris Latupati dan selaku Kepala Desa Kaiwatu secara telah resmi
mencabut surat tersebut berdasarkan alasan ia diintimidasi oleh Penggugat

do
gu

/Pembanding (vide Keterangan saksi Rofinus Lewanmeru hal 142 putusan A


quo).
In
A

Berdasarkan penjelasan diatas, ditambahkan dengan penjelasan Ahli bahwa


Penguasaan tanah seluas objek sengketa di Maluku umumnya merupakan
ah

lik

tanah Komunal, dan bukan merupakan tanah perorangan, karena objek yang
disengketakan terlampau luas, dan bertentangan dengan ukuran maksimal
kepemilikan tanah perorangan yang secara hukum bertentangan dengan
m

ub

ketentuan Pasal 17 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang


ka

Dasar Pokok-Pokok Agraria, yang kemudian diatur lebih khusus dalam


ep

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 56 Tahun 1960


tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian yang kemudian ditetapkan menjadi
ah

Undang-undang, konkritnya luas tanah yang didalilkan milik Penggugat


R

es

bertentangan dengan luas maksimum penguasaan tanah yang ditetapakan


M

dalam undang-undang dimaksud, yakni maksimum penguasaan hanya 15


ng

on
gu

Hal 88 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hektar area untuk sawah dan 20 hektar area untuk tanah kering, sehingga

R
berdasar menurut hukum Judex factie Pengadilan Negeri Saumlaki A quo Hal

si
192. Sehingga keberatan Pembanding sekarang/ Penggugat Semula adalah

ne
ng
tidak berdasar menurut hukum. Oleh karenanya, maka judex factie Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat, dan
keberatan Pembanding/ Penggugat semula haruslah ditolak atau setidaknya

do
gu dikesampingkan oleh Majelis Hakim Banding.
TENTANG KEBERATAN TERBANDING SEKARANG/ TERGUGAT I SEMULA.

In
A
a. Bahwa terkait dengan judex factie Pengadilan Negeri Saumlaki yang
mengakomodir hak kepemikian Tergugat I/ Tebanding sekarang atas Objek
ah

lik
sengketa berdasarkan bukti-bukti sebagaimana disebutkan dalam putusan A
quo, pada prinsipnya Tergugat I Semula/ Terbanding Sekarang menerima dan
am

ub
tidak keberatan, namun berkenaan dengan judex factie Pengadilan Negeri
Saumlaki yang mengabulkan gugatan Penggugat atas hak kepemilikannya
terhadap objek sengketa bersama dengan Tergugat I semula / Terbanding
ep
k

sekarang, pada pokoknya kami Tergugat I semula / Terbanding sekarang


ah

sangat berkeberatan, adapun yang menjadi alasan keberatan kami, yakni


R

si
sebagai berikut :
- Majelis Hakim dalam pertimbangannya mengenai hak kepemilikan

ne
ng

Penggugat semula / Pembanding sekarang, tidak pernah menemukan


fakta hukum dalam persidangan berkenaan dengan hubungan hukum
antara hak kepemilikan moyang Penggugat Semula/ Pembanding

do
gu

Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar dengan objek sengketa, selain itu


Putusan Majelis Hakim A quo juga keliru karena tidak pernah menemukan
In
A

hubungan hukum antara Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar dengan


Penggugat Semula/ Pembanding Sekarang, judex factie juga keliru karena
ah

lik

tidak mempertimbangkan keterangan saksi Ruluf Paulus Latuasan dan


Saksi Gregorius Kaary (vide Putusan PN Saumlaki A quo, Hal 94-104),
sebagaimana uraian kami dalam point 3 (tiga) diatas, yang pada pokoknya
m

ub

menjelaskan tentang asal usul Penggugat semula/ Pembanding sekarang


ka

dan hubungannya dengan objek sengketa, dimana Kakek Penggugat


ep

Semula/ Pembanding sekarang GASPAR BARTOLOMEUS MIRU itu


Menempel hak parentah pada Marga Lico, karena :
ah

1) Ditunjuk sebagai pemerintah Negeri Toinaman oleh guru injil


R

es

STEPANUS LICO menggantikan kakek Tergugat I Semula/


M

Terbanding sekarang JOSEP JOHAN LICO menjabat sebagai Kepala


ng

on
gu

Hal 89 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemerintahan di Toinaman, kemudian karena Josep Johan Lico

R
( Kakek Tergugat I/ Terbanding sekarang) diminta oleh saudaranya

si
Lukas Lico di Werwaru dan Punyol.

ne
ng
2) Penobatannya sebagai Pemerintah Negeri Toinaman, keluar dari
rumah tua milik Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang di Toinaman.
3) Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang adalah bangsawan/ marna.

do
gu 4) Dan Penggugat Semula/ Pembanding sekarang merupakan cucu
kandung dari GASPAR BARTOLOMEUS MIRU, anak dari anak

In
A
perempuan GASPAR BARTOLOMEUS MIRU yang bernama Maria
Bartolomeus. sebagaimana keterangan ahli Prof. DR. Nirahua
ah

Salmon E. M., S.H., M.Hum, menerangkan bahwa Maluku secara

lik
keseluruhan memilik budaya Patriakal / garis laki-laki, dan hak anak
luar kawin melekat pada ibunya, namun hak itu hilang ketika ibunya
am

ub
sudah kawin kembali).

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa :


ep
k

1. Pembanding sekarang/ Penggugat Semula, mendapatkan hak


ah

perintah dari keluarga Tergugat I semula/ Terbanding sekarang.


R

si
2. Hak Pembanding sekarang/ Penggugat Semula, merupakan hak
yang menempel pada pihak Tergugat I semula/ Terbanding

ne
ng

sekarang.
5) Dengan demikian maka, Pembanding sekarang/ Penggugat Semula,

do
gu

tidak memiliki hak atas objek sengketa, apalagi Pembanding


sekarang/ Penggugat Semula, adalah cucu dari anak perempuan yang
sudah hilang, setelah ibunya Maria Bartolomeus menikah, (Vide
In
A

keterangan ahli Prof. DR. Nirahua Salmon E. M., S.H., M.Hum,


menerangkan bahwa Maluku secara keseluruhan memilik budaya
ah

lik

Patriakal / garis laki-laki, dan hak anak luar kawin melekat pada
ibunya, namun hak itu hilang ketika ibunya sudah kawin kembali).
m

ub

Dengan demikian maka pertimbangan Majelis Hakim Yang


ka

mengakomodir hak Pembanding sekarang/ Penggugat Semula,


ep

bersama Tergugat I semula/ Terbanding sekarang adalah keliru dan


tidak cermat, sehingga Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor
ah

29/Pdt.G/2017/PN Sml, tidak dapat dipertahankan lagi dan harus


R

es

diperbaiki.
M

ng

on
gu

Hal 90 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa karena Pembanding sekarang/ Penggugat Semula, tidak

R
memiliki hak atas objek sengketa, dimana hak atas objek sengketa

si
merupakan hak tempelan, atau hak yang melekat pada Tergugat I

ne
ng
Semula/Terbanding Sekarang atas objek sengketa, maka ganti rugi
atas objek sengketa, kepada Penggugat Semula / Pembanding
Sekarang harus melalui Terbanding, Terbanding sekarang.

do
gu Bahwa terkait nilai ganti rugi, Pembanding sekarang/ Penggugat
Semula, sehingga semua pertimbangan terhadap hak Penggugat

In
A
semula/ Pembanding sekarang pun ikut kami tolak, dan mengenai
nilai ganti rugi, kami tetap pada pertimbangan akan nilai yang wajar
ah

sebagaimana pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama (hal. 200

lik
Aline ke-4 (empat).
am

ub
Berdasarkan alasan-alasan yang Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang
kemukakan didalam Kontra Memori banding diatas, maka Tergugat I
semula/Terbanding Sekarang mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon,
ep
k

Cq. Majelis Hakim Tinggi yang mengadili dan memeriksa perkara ini berkenaan
ah

menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut :


R

si
MENGADILI.
- Menolak Permintaan Banding Pemohon Banding I/Penggugat Semula.

ne
ng

- Menerima Kontra Memori Banding Termohon Banding I /Tergugat semula.


- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN
Sml.

do
gu

MENGADILI SENDIRI.
Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN
In
A

Sml., dalam pokok perkara tentang hak kepemilikan Penggugat I Semula/


Pembanding Sekarang, dan ganti rugi sehingga selebihnya berbunyi demikian :
ah

lik

DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI:
m

ub

- Menerima Eksepsi Tergugat I semula/Terbanding Sekarang.


DALAM POKOK PERKARA:
ka

- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;


ep

- Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat I dan Penggugat adalah


ah

pemilik sah atas objek sengketa seluas + 350 Ha (tiga ratus lima puluh
R

hektar area), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten


es

Maluku Barat Daya, karena Pewarisan dari Kakek Tergugat I, JOSEP


M

ng

JOHAN LICO, yang adalah marna / Bangsawan dari Moa (Toinaman) dan
on
gu

Hal 91 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada kakek Penggugat GASPAR BARTOLOMEUS MIRU, yang

R
melanjutkan pemerintahan JOSEP JOHAN LICO di Toinaman.

si
- Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV

ne
ng
dan Tergugat V kepada Tergugat VI, berupa pemberian/pelepasan hak,
secara tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta

do
gu pengunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2017, adalah merupakan perbuatan melawan

In
A
hukum (Onrecht Matigedaad);
- Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
ah

02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat

lik
III, Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI;
- Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat
am

ub
dan Tergugat I sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar
rupiah) melalui Penggugat;
ep
DALAM REKONVENSI
k

Dalam Eksepsi
ah

- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;


R

si
Dalam Pokok Perkara
- Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;

ne
ng

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


- Menghukum Para Tergugat Konvensi untuk membayar biaya perkara yang

do
gu

sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 64.268.800,00 (enam puluh empat


juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus rupiah);
SUBSIDAIR.
In
A

Apabila Pengadilan Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.


Menimbang, bahwa menanggapi memori banding dari Pembanding
ah

lik

I/Semula Tergugat II, III, IV dan V, Pembanding II/Semula Tergugat VI,


Pembanding III/Semula Penggugat, terhadap putusan Pengadilan Negeri
m

ub

Saumlaki Nomor: 29/Pdt.G/2017/PN.SML maka Terbanding VII/Semula Tergugat


VII menanggapinya dalam kontra memori banding sebagai berikut:
ka

1. Bahwa dalam memori Banding Penggugat/Pembanding pada halaman 4


ep

tidaklah beralasan dikatakan demikian bahwa dalam memori banding


ah

Pembanding/Penggugat yang menyatakan bahwa dalam pertimbangan


R

hukum halaman 179 aline ke 5 -6 sampai dengan halaman 194 alinea ke 4


es

Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/SML, telah


M

ng

on
gu

Hal 92 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
salah dan keliru, adalah merupakan dalil yang kontrakdiktif dengan

R
pembuktian yang diajukan oleh Pembanding Penggugat. Yang mana telah

si
jelas bahwa dalam Pembuktiannya Penggugat telah memasukan alat bukti

ne
ng
yang ditandai dengan Bukti P-1 yakni Surat Penyelesaian sengketa tanah
dan meti yang dikeluarkan Kepala Kecamatan Serwaru Nomor: Agr.1076/11,
tanggal 14 Nopember 1973 yang bersesuaian dengan bukti TI-1 dan

do
gu sehingga telah berseuaian dengan alat bukti tersebut, sehingga apabila
Pembanding/Penggugat mendalilkan bahwa hubungan hukum antara hak

In
A
mewaris harta peninggalan dengan anak Piara yang mana, dalam fakta
persidangan maupun pemeriksaan bukti-bukti maupun saksi-saksi tidak
ah

pernah dijelaskan anak Piara atau anak angkat, melainkan terbukti dalam

lik
fakta persidangan bahwa Pembanding/Penggugat merupakan anak diluar
nikah yang tidak dapat makan hak.
am

ub
2. Bahwa Penggugat/Pembanding dalam alasnnya yang menjelaskan bahwa
Pengadilan Negeri Saumlaki tidak mempertimbangakan bukti Surat P-4a
ep
yang berupa surat keteraangan Kepemilikan tanah dan bukti P-4b berupa
k

surat penguasaan obyek tanah, karena sudah di cabut oleh saksi Rofinus
ah

Lewanmeru saksi yang diajukan oleh Tergugat VII/Terbanding, bahwa hal ini
R

si
merupakan hal yang patut dipertanyakan kembali kepada
Penggugat/Pembanding karena pada saat Tergugat VII/Terbanding

ne
ng

mengajukan saksi Rofinus Lewanmeru, sudah dijelaskan bahwa saksi


menandatangani surat tersebut dengan unsur paksaan yang dilakukan oleh

do
gu

anak dari Pembanding/Penggugat yakni Jemmy Pooroe, sehingga saksi


Rofinus Lewanmeru merasa diri terancam dengan tindakan tersebut, dan
telah terbukti dalam persidangan bahwa Rofinus Lewan meru selaku Mantan
In
A

Kepala Desa Kaiwatu, dihadapan persidangan telah mencabut dengan


Resmi Surat yang ditandatangani tersebut yang diajukan sebagai bukti oleh
ah

lik

Pembanding/Penggugat yang ditandai dengan bukti P-4a sampai dengan P-


4b dengan demikian dalil tersebut patut dikesampingkan oleh majelis hakim
m

ub

Tinggi pada Pengadilan Tinggi Ambon.


3. Bahwa didalam gugatannya maupun memori Banding menguraikan bahwa
ka

Penggugat adalah pemilik tanah Petuanan Eks Negeri Toinaman seluas ±


ep

4000 Ha yang didalamnya terdapat Objek Sengketa seluas 350 Ha yang


ah

dijadikan sebagai Kota Tiakur yang kini dikuasai oleh Terbanding/Tergugat


R

VII. Penggugat didalam dalil gugatannya menyatakan bahwa Penggugat


es

adalah Bangsawan atau Marna di Moa Barat karena Penggugat adalah


M

ng

on
gu

Hal 93 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keturunan langsung dari Moyang LEWANRUPRUPDELI

R
WEWARLAIWEWAR di Pulau Moa bagian Barat. Untuk menguatkan dalil ini

si
Penggugat mengajukan bukti saksi KRESTIAN MALERAI dan saksi

ne
ng
JOHANES LOTKERKEI dan bukti surat yaitu bukti P-11. Bahwa terhadap itu
perlu bagi kami Terbanding/Tergugat VII untuk membuktikan dalam Kontra
memori banding ini, Bahwa kemudian kesaksian saksi

do
gu Pembanding/Penggugat yang menyatakan bahwa Moyang TAPIPLEWNA
yang membagi Pulau Moa Bagian Barat untuk dikuasai oleh masyarakat

In
A
yang ada di Moa Barat dan kemudian mempunyai keturunan yang turun
LEWANRUPRUPDELI sampai kepada Pembanding/Penggugat telah
ah

dibantah oleh baik saksi Tergugat I yaitu saksi ELIA CHRISTIAN dan saksi

lik
Tergugat II sampai V yaitu saksi RULUP PAULUS LATUASAN dan saksi
GERGERIUS KAARY yang pada intinya menerangkan bahwa moyang atau
am

ub
leluhur TAPIPLEWNA ketika membagi Pulau Moa Bagian Barat, Moyang
Tapiplewna bersama 2 Moyang lain yang membagi Pulau Moa Bagian Timur
ep
dan Bagian Tengah keluar dari Pulau Moa atau tidak menatap dan kawin
k

mawin yang kemudian menghasilkan keturunan. Bahwa kemudian keturunan


ah

terakhir dari Moyang LEWARUPRUPDELI yaitu YORIAM telah meninggalkan


R

si
Desa Patti karena diusir oleh masyarakat dan kemudian pergi ke Desa
Laitutun dan tidak mempunyai keturunan lagi. Kemudian Penggugat tidak

ne
ng

dapat membuktikan didalam persidangan hubungan antara YORIAM dengan


BARTOLOMEUS MIRU (kakek Penggugat) yang datang kemudian hari ke

do
gu

Desa Pati. Bahwa menurut Ahli, Prof,Dr,S.E.M.NIRAHUA,SH,M.Hum, bahwa


Maluku memilki budaya yaitu sejarah yang dituturkan dari generasi ke
generasi. Bertutur inipun hanya dapat dilakukan oleh para pemimpin
In
A

masyarakat kepada anak-anaknya. Sehingga apabila hendak mengetahui hal


yang berkaitan dengan sejarah di sutau tempat di Maluku, lebih tepat kalau
ah

lik

cerita itu diterima dari seorang raja atau generasinya. Tidak bisa bertutur itu
diterima dari sembarangan orang. Dengan mengacu kepada pendapat ahli
m

ub

tersebut, penuturan dari Saksi Tergugat II-V yaitu saksi RULUP PAULUS
LATUASAN, patut dijadikan pegangan karena saksi pernah menjadi Raja di
ka

Pati yaitu Negeri tertua yang berada di Moa Barat.


ep

4. Bahwa terkait dengan pembayaran ganti kerugian yang dalam amar Putusan
ah

Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.SML tertanggal 17


R

Mei 2018 menyebutkan bahwa ganti kerugian kepada Penggugat dengan


es

Tergugat I melalui Penggugat, bahwa dalam putusan a quo sangatlah


M

ng

on
gu

Hal 94 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beralasan karena apabila mengacu kepada Pembuktian yang diajukan oleh

R
Pembanding/Penggugat dalam buktinya yang ditandai dengan bukti P-1 dan

si
Bukti P-2 termuat dengan jelas bahwa, bukan saja Pembanding/Penggugat

ne
ng
yang mempunyai nama tercantum jelas tetapi juga di sertai dengan Tergugat
I, dengan demikian dalam memori Banding/Penggugat/Pembanding halaman
7 yang menyatakan ganti kerugian hanya ada pada Penggugat/Pembanding

do
gu sangatlah tidak beralasan dengan demikian dalil tersebut patutlah ditolak
atau dikesampingkan oleh majelis hakim tinggi yang memeriksa dan

In
A
mengadili Perkara ini.
5. Bahwa terhadap dalil yang di sampaikan oleh Pembanding/Penggugat hal 8.
ah

2.a terkait dengan Pertimbangan Hukum Putusan pengadilan Negeri

lik
Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.SML tentang ganti kerugian atas
perbuatan tersebut dipertimbangkan sebagai berikut, Menimbang bahwa
am

ub
Tergugat VII yaitu kabupaten Maluku Barat Daya terbentuk berdasarkan
Undang – Undang Nomor 31 tahun 2008, sehingga adanya Kabupaten
ep
Maluku Barat Daya terhitung sejak diundangkan Undang-Undang tersebut,
k

menimbang bahwa pelepasan hak dilakukan Tergugat I sampai dengan


ah

Tergugat V kepada tergugat VI tertanggal 18 Agustus 2004, bahwa


R

si
pertimbangan terbut oleh Majelis hakim tingkat Pertama Pengadilan Negeri
Saumlaki telah tepat dan benar, dan apabila dikaitkan denga Penjelasan

ne
ng

yang diajukan oleh Terbanding/Tergugat VII bahwa tidak ada sifat melawan
hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Maluku Barat Daya

do
gu

Terbanding/Tergugat VII atas tindakan menguasai dan menggunakan tanah


objek sengketa karena persitiwa penghibahan diserahkan dari ahli
waris/pemilik petuanan kepada Pemerintah Maluku Tenggara Barat, dan
In
A

Pemerintah Maluku Barat Daya adalah pihak yang hanya menerima


pengalihan asset dari Pemerintah Maluku Tenggara Barat Tergugat
ah

lik

VI/Pembandin sebagai konsekuensi perintah Undang-undang Nomor 31


Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya.
m

ub

Sebagaimana pendapat Ahli Prof. Dr. S.E.M.NIRAHUA,SH,M.Hum yang


dihadirkan oleh Tergugat VII/Terbanding yang tertuang dalam pendapat
ka

tertulisnya halaman 11 sampai 21, yang diserahkan pada persidangan


ep

tanggal 9 April 2018, Pemerintah Maluku Barat Daya tidak melakukan


ah

tindakan hukum apapun terhadap objek sengketa sebelum keluarnya


R

Undang-undang a quo.
es
M

ng

on
gu

Hal 95 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sifat melawan hukum juga tidak dilakukan oleh Pemerintah Maluku Barat

R
Daya Tergugat VII/Terbanding terhadap Undang-undang Nomor 2 Tahun

si
2012 tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, karena dengan

ne
ng
menggunakna asas preferensi “Lex Poteriot Derogat Legi Priori” maka
tidak mungkin menggunakan dasar pelepasan hak dengan menggunakan
hukum yang belum ada dalam hal ini Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012.

do
gu6. Bahwa Memori Banding Pembanding/Penggugat halaman 8 Poin 2 b perlu
dikesampingkan oleh Majelis hakim tinggi yang memeriksa dan mengadili

In
A
perkara ini, dikatakan demikian bahwa terkait dengan putusan Majelis Hakim
Tingkat pertama Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara Perdata Nomor:
ah

29/Pdt.G/2017/PN.SML telah tepat karena telah mempertimbangkan

lik
keterangan saksi ahli yang diajkuan oleh Tergugat VII/terbanding yang mana
telah dijelaskan oleh saksi Ahli Prof. Dr. S.E.M.NIRAHUA,SH,M.Hum, yang
am

ub
menerangkan bahwa Onrechtmatige Overheidsdaad (perbuatan melawan
hukum penguasah/pemerintah) jika aset yang diterima oleh Pemda Maluku
ep
Barat Daya Tergugat VII/Terbanding adalah aset yang sudah dicatat didalam
k

Buku Kas tentang barang-barang yang tidak bergerak nanti kita akan hitung
ah

jumlah asset, terjadi pemisahan asset oleh Undang-Undang 31 Tahun 2008


R

si
dalam 2 tahun pemerintah MTB bertanggungjawab dengan Pemekaran
Pemda Maluku Barat Daya, Tergugat VII/Terbanding, sehingga Pemisahan

ne
ng

asset bukan diberikan waktu Kabupaten Maluku Barat Daya, Tergugat


VII/Terbanding ada, bukan pemerintah Maluku Barat Daya Tergugat

do
gu

VII/Terbanding baru mencari, tetapi berdasarkan asset yang dipisahkan


sesuai UU 31 2008, karena asset sudah ada dulu oleh karena itu saya
berpendapat kalau perjanjian tanah itu ada kesepakatan dengan kata lain
In
A

bahwa jika ada janji dan tidak terpenuhi maka ada terdapat perbuatan
melawan hukum, sehingga Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya dalam
ah

lik

hal ini Tergugat VII/Terbanding bisa dimintakan pertanggungjawab dalam


proses hibah, akan tetapai mesti ada terbentuk suatu tindakan antara subjek
m

ub

hukum publik dan subjek hukum privaat, jika terjadi perbuatan melawan
hukum apabila ada perjanjian dari Pemda Maluku Barat Daya Tergugat
ka

VII/Terbanding dengan orang-orang yang menghibahkan, apalagi selama


ep

Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2008 tidak ada sanggahan dari pihak
ah

mana pun maka tidak pernah Pemerintah Maluku Barat Daya, Tergugat
R

VII/Terbanding mengikatkan janji, jika ada sirih pinang maka mari kita makan
es
M

ng

on
gu

Hal 96 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pinang dan duduk bersama makan ditempat itu dan kita melakukan

R
perjanjian disitu maka kita tidak akan membicarakan 1 hektar berapa.

si
Bahwa perlu juga dijelaskan oleh Terbanding/Tergugat VII bahwa Proses

ne
ng
penghibaan yang terjadi pada 2004 Bisa disesuaikan dengan Undang –
Undang Nomor :2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan
Umum, jika kita punya asset tidak mungkin digunakan Undang-Undang

do
gu Nomor. 2 Tahun 2012, dan apabila digunakan Undang-Undang Nomor: 2
Tahun 2012 tidak bisa karena ada perjanjian yang terjadi dengan

In
A
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tergugat VI/Pembanding
dengan Masyarakat (Lex posterior derogate legi priori) karena asset
ah

sudah diserahkan ke Pemerintah Maluku Barat Daya Tergugat VII/Terbanding

lik
dari Pihak Pemerintah Maluku Tenggara Barat, Tergugat VI/Pembanding
yang diserahkan dari Masyarakat, sehingga sesorang tidak bisa sesuka hati
am

ub
meminta ganti rugi tanpa ada kriteria tertentu ? dan yang Harus ada jasa
penilai yang diajukan apabila menurut Undang-Undang Nomor: 2 Tahun
ep
2012 untuk menentukan nilai kalau diluar asset, dan apabila didalam asset
k

kita tidak bisa memakai Undang-Undang Nomor: 2 Tahun 2012, bahwa


ah

Kewenangan Lemabag DPRD untuk menampung aspirasi masyarakat yang


R

si
mana tuntutan dari Rakyat tanpa diminta lembaga tersebut sudah
mempunyai kewajiban dalam Undang –Undang Nomor 23 Tahun 2014,

ne
ng

kedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah dengan 3


fungsi yaitu Legislasi, anggaran dan pengawasan ada hak interfelasi, hak

do
gu

angket dan menyatakan pendapat dalam hal mediasi dia dapat memanggil
dan mengambil tindakan yang berkaitan dengan persoalan tersebut, untuk itu
patutlah Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili Perkara ini
In
A

dapat menolak dalil memori banding yang diajukan oleh


Pembanding/Penggugat.
ah

lik

7. Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah yaitu bukti
yang diajukan oleh Tergugat VII/Terbanding yang ditandai dengan bukti
m

ub

T.VII-1, maka secara jelas tanggung jawab ganti rugi terhadap pihak
penghibah atau pihak yang mengklaim sebagai pemilik tanah atau kepada
ka

pihak lain yang mengajukan keberatan atas Surat Hibah ini ada pada
ep

Tergugat VI/Pembanding karena Tergugat VII/Terbanding adalah pihak yang


ah

hanya menerima pengalihan asset dari Tergugat VI/Pembanding, hal mana


R

sesuai dengan Pasal 2 dari bukti T VII-1. Bahwa selain itu dengan merujuk
es

kepada Undang-undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan


M

ng

on
gu

Hal 97 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kabupaten Maluku Barat Daya, Pasal 14 ayat 1, ayat 3 dan ayat 7 dengan

R
jelas menegaskan tanggug jawab Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara

si
Barat untuk melakukan proses inventarisasi dan pemindahan asset paling

ne
ng
lambat 3 (tiga) tahun sejak pelantikan Pejabat Bupati Maluku Barat Daya.
Dengan demikian jelaslah bahwa Pemerintah Maluku Barat Daya Tergugat
VII/Terbanding adalah pihak yang menerima pemindahan asset dari

do
gu Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tergugat VI/Pembanding,
karena baru terbentuk sesudah adanya perbuatan hukum yang dilakukan

In
A
oleh Pemerintah Maluku Tenggara Barat Tergugat VI/Pembanding dengan
ahli waris/pemilik tanah yang termuat dalm bukti T.VII-1.
ah

Bahwa proses ganti rugi terhadap suatu objek tanah yang dimanfaatkan oleh

lik
Pemerintah tidak secara mutlak harus mengacu kepada kesepakatan harga
antara pembeli dan penjual atau harga pasar, tetapi setidaknya harus
am

ub
berpatokan kepada Nilai Jual Objek Pajak maupun perkiraan harga tanah
dari Jasa Penilai. Hal mana sesuai dengan keterangan Ahli
ep
Prof.Dr.S.E.M.NIRAHUA,SH,M.Hum. dan juga Bukti T.VII 12,13,14 yang
k

diajukan oleh Tergugat VII/Terbanding adalah Nilai Jual Objek Pajak di Pulau
ah

Moa Kabuaten Maluku Barat Daya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
R

si
Kabupaten Maluku Barat Daya, dengan demikian dalil memori banding yang
diajukan oleh Penggugat/Pembanding pada halaman 9 poin a, b dan c

ne
ng

haruslah ditolak oleh majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili
Perkara ini.

do
gu

Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang telah disampaikan oleh


Terbanding/Tergugat VII sebagai keberatan atas Memori Banding yang diajukan
In
A

oleh Pembanding/Penggugat dalam Perkara Perdata Nomor:


29/pdt.G/2017/PN.SML tertanggal 17 Mei 2018, sebagaimana termuat dalam
ah

lik

kontra memori banding ini maka Terbanding/Tergugat VII memohon kepada


majelis hakim tinggi yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk dapat
memutuskan sebagai berikut:
m

ub

MENGADILI
ka

ep

1. Menerima kontra memori banding dari Terbanding/Tergugat VII;


2. Menolak Memori banding yang diajukan oleh Pembanding/Penggugat,
ah

Pembanding/Tergugat II, Pembanding/Tergugat III,PembandingTergugat


R

IV,Pembanding/Tergugat V,Pembanding/Tergugat VI.


es
M

ng

DAN MENGADILI SENDIRI


on
gu

Hal 98 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM KONVENSI

si
Menolak Gugatan Rekonvensi Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat
V

ne
ng
DALAM EKSEPSI

do
gu
Mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III Tergugat IV, Tergugat
V, Tergugat VI dan Tergugat VII.

In
A
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
ah

- Menyatakan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat

lik
V sebagai Pemilik yang sah atas obyek sengketa secara komunal berupa
tanah dengan luas 350 Ha ( tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak di
am

ub
Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya.
- Menyatakan perbuatan Penggugat menguasai Obyek sengketa tidak
ep
sesuai dengan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah nomor:
k

02/OL/KML/VIII/2004, adalah merupakan perbuatan melawan Hukum


ah

(Onrecht Matigedaad).
R

si
- Menyatakan Surat pelepasan hak Atas Tanah Nomor:
02/OL/KML/VIII/2004, yang dibuat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,

ne
ng

Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI adalah sah menurut


Hukum.

do
gu

- Menyatakan Penguasaan Obyek sengketa ada pada Tergugat VII.


- Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V sebesar Rp.
In
A

75.000.000.000.00.- (tujuh puluh lima milyar).


DALAM REKONVENSI
ah

lik

Dalam Eksepsi
- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi.
m

ub

Dalam Pokok Perkara


- Menolak Gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya.
ka

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


ep

- Menghukum Penggugat Konvensi, Penggugat Rekonvensi, para Tergugat


ah

Konvensi,I, II,III,IV,V,VI untuk membayar biaya perkara yang sampai hari


R

ini ditetapkan sejumlah Rp. 64.268.8000,00 (enam puluh empat juta dua
es

ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus rupiah);


M

ng

on
gu

Hal 99 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Apabila Pengadilan berpendat lain,mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex

R
Aeguo Et Bono).

si
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

ne
ng
Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor
29/Pdt.G/2017 /PN Sml, diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum

do
gu
pada tanggal 17 Mei 2018 dan dihadiri oleh Kuasa para pihak kemudian
berdasarkan risalah Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh ARTHUR

In
LARWUY Panitera Pengadilan Negeri Saumlaki masing-masing :
A
- Pada hari Rabu, tanggal 23 Mei 2018 telah datang menghadap YAFET L.
ah

lik
SAHUPALA, SH. selaku kuasa Pembanding I / semula Tergugat II, III, IV dan
V mengajukan permohonan agar perkara Pengadilan Negeri Saumlaki
Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 diperiksa dan diputus
am

ub
dalam peradilan tingkat banding.

- Pada hari Kamis, tanggal 24 Mei 2018 telah datang menghadap BRAMPI
ep
k

MORIOLKUSU, SH. selaku kuasa Pembanding II / semula Tergugat VI


ah

mengajukan permohonan agar perkara Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor


R
29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 diperiksa dan diputus dalam

si
peradilan tingkat banding

ne
ng

- Pada hari Rabu, tanggal 30 Mei 2018 telah datang menghadap JOPIE
STENLY NASARANI, SH. dan RISART RIRIHENA, SH. selaku kuasa

do
Pembanding III / semula Penggugat, mengajukan permohonan agar perkara
gu

Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei


2018 diperiksa dan diputus dalam peradilan tingkat banding;
In
A

Menimbang, bahwa permohonan banding tersebut telah diberitahukan


secara saksama kepada masing-masing Terbanding dan Turut Terbanding,
ah

lik

dengan demikian permohonan banding dari masing-masing Pembanding I,


Pembanding II dan Pembanding III tersebut, secara formal dapat diterima karena
m

ub

telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi
persyaratan perundang – undangan yang berlaku ;
ka

ep

Menimbang, bahwa setelah mempelajari berkas perkara dan salinan


Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017 /PN Sml tanggal 17
ah

Mei 2018, serta memori banding dari Pembanding I/ semula Tergugat II, III, IV
R

dan V, Pembanding II / semula Tergugat VI dan Pembanding III / semula


es
M

ng

on
gu

Hal 100 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat, sebagaimana telah diuraikan dalam memori bandingnya masing-

R
masing.

si
Menimbang, bahwa dibawah ini majelis hakim tingkat banding akan

ne
ng
mempertimbangkan memori banding dari para pembanding masing-masing
apakah keberatan terhadap putusan hakim tingkat pertama tersebut dapat
diterima maka untuk itu majelis hakim tingkat banding akan menguraikan dan

do
gu
mempertimbangkannya sebagai berikut :
1. Pembanding I/Semula Tergugat II s/d V dalam memori bandingnya angka 5

In
A
menyampaikan bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam menilai
Fakta Hukum yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangannya yaitu
ah

dalam Posita Gugatan Penggugat, Penggugat/Terbanding juga kabur dalam

lik
peristiwa hukumnya (Feitelijke Ground) karena Penggugat tidak pernah
menjelaskan bagaimana kedudukan ahli waris Penggugat, mulai dari
am

ub
moyangnya LEWANRUPRUPDELI WEWARRLAIWEWEWAR sampai
kepada Penggugat/Terbanding, seakan-akan dalam perjalanan kehidupan
ep
orang tua-tua Penggugat/Terbanding dahulu tidak memiliki saudara kandung,
k

sehingga berujung pada Penggugat/Terbanding semata sebagai ahli waris


ah

tunggal, padahal saksi yang diajukan Tergugat VII saudara Roy Lewanmeru
R

si
sesuai fakta hukum telah menerangkan bahwa orang tua
Penggugat/Terbanding mempunyai saudara kandung beberapa perempuan

ne
ng

dan saudara kandung laki-laki dan Penggugat/Terbanding juga mempunyai


saudara-saudara tiri, hal ini sangat janggal, oleh karena adanya dugaan

do
gu

gugatan Penggugat/Terbanding mengalami cacat syarat formal tentang


kurangnya pihak yang seharusnya ditarik sebagai Penggugat ataupun
sebagai Turut Tergugat, oleh karenanya gugatan Penggugat/Terbanding
In
A

jelas mengandung cacat formil tentang kurangnya pihak (plurium litis


corsortium) hal mana senada dengan kaidah hukum yang dilahirkan dari
ah

lik

Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 22 Maret 1982 Nomor : 2438


K/Sip/1980 dalam pertimbangan hukumnya Mahkamah Agung menyatakan
m

ub

bahwa “gugatan harus tidak dapat diterima, karena tidak semua ahli
waris turut sebagai pihak dalam perkara”. Mengacu pada penjelasan
ka

diatas, maka Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a qou
ep

harus menyatakan dalam putusan gugatan Penggugat/Terbanding tidak


ah

dapat diterima.
R

2. Selanjutnya Pembanding I dalam memori bandingnya angka 3 juga


es

berpendapat bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam menilai fakta
M

ng

on
gu

Hal 101 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum sebagaimana tertuang dalam putusan tentang PERTIMBANGAN

R
HUKUM pada halaman 174-175, yang mana Majelis Hakim tidak

si
mempersoalkan Luas dari Objek sengketa, serta tidak mempertimbangkan

ne
ng
fakta hukum khususnya pada Pemeriksaan setempat yaitu batas-batas objek
sengketa tidak ditunjuk langsung oleh Penggugat Prinsipal serta luas dari
objek sengketa sangat berbeda dengan Gugatan Penggugat bahkan batas

do
gu sebelah bagian Selatan bukanlah berbatasan dengan Tuinyiparge sesuai
dengan dalil gugatan Penggugat/Terbanding melainkan dengan Tunisupra

In
A
sedangkan batas bagian Barat dengan tiang listrik bukanlah lokasi yang
bernama Gerlauna melainkan Watpaha, karena tiang listrik baru dipasang
ah

Tahun 2015 sedangkan batas-batas objek sengketa seluas 350 Ha diukur

lik
tahun 2004 adalah batas alam sehingga objek sengketa batas bagian barat
berbatasan dengan lokasi Negeri Toinaman yaitu batas dengan kali/sungai
am

ub
besar oleh sebab itu berdasarkan Jurisprudensi MA No 1149/K/SIP/1979
tanggal 17 April 1979 : “bahwa tidak jelas batas-batas tanah sengketa,
ep
maka Gugatan tidak dapat diterima”, lagi pula dalam Pemeriksaan
k

Setempat Penggugat melalui Kuasa Hukumnya menolak untuk menunjukan


ah

batas-batas dari luas 4000 ha serta batas-batas dari Bukti P-1 dan Bukti P-2
R

si
yang merupakan Tanah dari bekas Negeri Toinaman padahal sesuai fakta
Hukum 5 (lima) dusun yang tercantum di dalam bukti P-1 dan P-2, adalah di

ne
ng

luar dari objek sengketa (Tiakur), dan nama-nama dusun yang tercantum
dalam bukti P-1 dan P-2 antara lain Dusun Tukil Wona, Dusun Or Raram,

do
gu

Dusun Germemetam, Dusun Lok lawna, Dusun Gerraram.


3. Pembanding II/Semula Tergugat VI dalam memori bandingnya angka 1
mengajukan keberatan bahwa gugatan Penggugat sebagaimana terurai
In
A

pada dalil gugatan point 8 halaman 5 dan 6 dan point 11 halaman 7 putusan
a quo, Penggugat menguraikan bahwa “perbuatan melawan hukum Tergugat
ah

lik

I s/d Tergugat V melepaskan objek sengketa kepada Tergugat VI dan


Penguasaan dan Penggunaan objek sengketa oleh Tergugat VII secara
m

ub

tanpa hak merupakan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan


kerugian materiil yang dialami sebagai akibat penguasaan dan pemanfaatan
ka

oleh Tergugat VII dan oleh karena itu Tergugat VII harus dihukum membayar
ep

ganti rugi materiil sejumlah yang disebutkan dalam gugatan”. Bahwa atas
ah

dalil tersebut Penggugat dalam petitum 5 sebagaimana terurai pada halaman


R

9 putusan, meminta kepada Majelis Hakim untuk menghukum Tergugat VII


es

membayar kerugian materiil kepada Penggugat terhitung dari Tahun 2008


M

ng

on
gu

Hal 102 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
s/d tahun 2017. Selanjutnya dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN pada

R
halaman 200 paragraf 3 majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki

si
berpendapat dan memutuskan agar ganti rugi objek sengketa yang layak

ne
ng
dibayarkan Tergugat VI kepada Penggugat dan Tergugat I sebesar Rp.
75.000.000.000,(tujuh puluh lima milyard). Jika dalil gugatan dan petitum
Penggugat tersebut dihubungkan dengan pendapat majelis hakim yang

do
gu membebankan ganti kerugian materiil kepada Tergugat VI padahal tidak
diminta oleh Penggugat dalam gugatannya, Putusan a quo sangat

In
A
menyimpang dari dasar gugatan dan tuntutan Penggugat sehingga majelis
hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah mengabulkan melebihi tuntutan
ah

Penggugat/Terbanding/Pembanding III (ultra petitum partium) atau majelis

lik
hakim memutuskan perkara melampaui batas wewenangnya (ultra vires).
Oleh karena itu putusan yang demikian patut menurut hukum untuk harus
am

ub
ditolak (vide Putusan MARI Nomor 372 K/Sip/1970 jo. Putusan MARI
Nomor 1001 K/Sip/1972 jo. Putusan MARI Nomor 77 K/Sip/1973).
ep
4. Pembanding III/Semula Penggugat dalam memori bandingnya angka 1
k

menyampaikan keberatan terhadap pertimbangan hukum dari Majelis Hakim


ah

Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusanya pada perkara Perdata


R

si
Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, yang dalam
pertimbangan hukumnya memberikan hak yang sama kepada Tergugat I

ne
ng

bersama-sama dengan Penggugat sebagai pemilik atas tanah petuanan


bekas Negeri Toinaman dan juga pemilik atas objek sengketa serta terhadap

do
gu

pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki yang


memperbaiki petitum gugatan Penggugat pada poin 2 (dua), Dimana dalam
posita maupun petitum gugatan Penggugat tidak ada satupun dalil gugatan
In
A

yang meminta supaya Tergugat I juga dinyatakan sebagai yang berhak atas
tanah sengketa. Akan tetapi tiba-tiba dalam pertimbangan hukum dan amar
ah

lik

putusan hakim tingkat pertama menyatakan bahwa Tergugat I bersama


Penggugat sebagai yang berhak atas tanah sengketa.
m

ub

Menimbang, bahwa keberatan dari Pembanding I, II dan III sebagai


mana disampaikan dalam memori bandingnya seperti dalam angka 1 s/d angka 4
ka

diatas, jika dihubungkan dengan putusan hakim tingkat pertama, menurut


ep

pendapat majelis hakim tingkat banding cukup beralasan karenanya keberatan


ah

dari para pembanding tersebut dapat diterima;


R

Menimbang, bahwa selain keberatan dari para pembanding yang telah


es

diuraikan tersebut diatas, majelis hakim tingkat banding setelah mempelajari


M

ng

on
gu

Hal 103 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putusan hakim tingkat pertama menemukan kekeliruan yang mungkin terlupakan

R
yakni Majelis hakim tingkat pertama dalam putusan selanya tidak

si
mempertimbangkan dan memutus eksepsi mengenai kewenangan mengadili

ne
ng
yang diajukan oleh Tergugat I. Sebagaimana diketahui bahwa atas gugatan
Penggugat, Tergugat I mengajukan eksepsi kewenangan absolut bahwa
Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili perkara a quo. Akan

do
gu
tetapi setelah majelis hakim tingkat banding mempelajari Putusan Sela dalam
perkara a quo majelis hakim tingkat pertama hanya mempertimbangan gugatan

In
A
intervensi, samasekali belum mempertimbangkan dan memutus eksepsi
mengenai kewenangan absolut yang diajukan oleh Tergugat I tersebut.
ah

Seharusnya sebelum melanjutkan memeriksa perkara a quo, majelis hakim

lik
tingkat pertama terlebih dahulu menjatuhkan putusan sela mengenai
kewenangan mengadili apakah Pengadilan Negeri Saumlaki berwenang atau
am

ub
tidak mengadili perkara a quo;
Menimbang, bahwa dalam putusan majelis hakim tingkat pertama tidak
ep
cukup mempertimbangkan unsur-unsur dalam Perbuatan Melawan Hukum
k

sebagaimana dalam putusan halaman 196 s/d 198 terutama mengenai


ah

hubungan antara unsur kesalahan dengan kewajiban untuk membayar ganti


R

si
kerugian. Sebagaimana diketahui bahwa dalam pasal 1365 KUHPerdata yang
mengatur tentang Perbuatan Melanggar Hukum disebutkan bahwa “setiap

ne
ng

perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,


mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti

do
gu

kerugian tersebut”. Disatu pihak dalam putusan hakim tingkat pertama


menyatakan bahwa Tergugat I, II, III, IV dan V terbukti melakukan perbuatan
melawan hukum, namun dipihak lain yang dihukum untuk membayar ganti
In
A

kerugian hanya Tergugat VI dengan tanpa mempertimbangkan sebab apa


Tergugat I, II, III, IV dan V dibebaskan dari kewajiban membayar ganti kerugian.
ah

lik

Seharusnya apabila dinyatakan terbukti melakukan perbuatan melawan hukum


mestinya dihukum juga untuk membayar ganti rugi, putusan hakim tingkat
m

ub

pertama yang tidak mempertimbangkan alasan membebaskan Tergugat-


Tergugat lainnya dari kewajiban membayar ganti rugi dapat dikwalifisir sebagai
ka

putusan yang kurang dalam pertimbangan hukumnya (Onvoldoende


ep

Gemotiveerd);
ah

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas,


R

Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa putusan majelis hakim tingkat
es

pertama Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 tidak sesuai


M

ng

on
gu

Hal 104 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan tata tertib beracara yang benar, telah memutus perkara tidak sesuai

R
dengan dasar gugatan, dan kurang pertimbangan hukum. Karenanya menurut

si
pendapat majelis hakim tingkat banding Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki

ne
ng
Nomor 29/Pdt.G/2017 /PN Sml tanggal 17 Mei 2018 tidak dapat dipertahankan
lagi dan harus dibatalkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan hakim tingkat pertama

do
gu
dibatalkan, maka majelis hakim tingkat banding akan mengadili sendiri perkara
ini dengan mempertimbangkan sebagai berikut di bawah ini ;

In
A
DALAM KONVENSI
Dalam Eksepsi :
ah

Menimbang, bahwa Tergugat I dalam jawabannya mengajukan eksepsi

lik
mengenai kewenangan mengadili bahwa Pengadilan Negeri Saumlaki tidak
berwenang mengadili perkara a quo dengan alasan sebagai berikut :
am

ub
a). Bahwa karena yang digugat juga, adalah perbuatan Tergugat VI dan Tergugat
Vll, sebagai badan hukum public, maka Pengadilan Negeri Saumlaki tidak
ep
berkompeten atau tidak berwenang mengadili perkara perdata Nomor
k

29/Pdt.G/2017/PN.Sml. Hal ini sejalan dengan Yurisprudensi Putusan PT.


ah

Bandung No.69/1970/Perd./PTB, tanggal 15-5-1970, bahwa “perselisihan


R

si
mengenai perbuatan pemerintahan (bestuursdaad) adalah tidak termasuk
wewenang Pengadilan untuk mengadilinya’’. Oleh karena Pengadilan Negeri

ne
ng

Saumlaki tidak berwenang mengadili perbuatan Tergugat VI dan Tergugat


VII, maka Tergugat I menolak tegas gugatan untuk diadili di Pengadilan

do
gu

Negeri Saumlaki;
b). Oleh sebab itu, sebelum Majelis Hakim Yang Mulia memeriksa pokok perkara
Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml., tersebut, maka Tergugat I mohon perkenaan
In
A

Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dikesempatan


pertama, memeriksa dan memutus lebih dulu kompetensi Pengadilan Negeri
ah

lik

Saumlaki dalam perkara tersebut, sekaligus menyatakan Pengadilan Negeri


Saumlaki tidak berwenang mengadili perkara perdata Nomor
m

ub

29/Pdt.G/2017/PN.Sml. Alasan Tergugat I ini sejalan dengan pasal 136 HIR


dan 162 R.Bg
ka

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi kewenangan mengadili dari


ep

Tergugat I tersebut, majelis hakim tingkat banding berpendapat bahwa tidak


ah

semua perbuatan pemerintah (bestuursdaad) tidak dapat diajukan dan diperiksa


R

di peradilan umum;
es
M

ng

on
gu

Hal 105 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa apabila mengacu pada Pasal 1 angka 3 dan 4

R
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004

si
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, pada dasarnya yang tidak dapat diadili

ne
ng
oleh peradilan umum adalah apabila menyangkut perbuatan pemerintah yang
berbentuk keputusan tata usaha negara yaitu suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Pejabat Tatausaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata

do
gu
Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yang bersifat kongkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi

In
A
seorang atau badan hukum perdata.
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo tidak mempersoalkan
ah

mengenai surat keputusan yang bersifat kongkrit, individual dan final yang

lik
dibuat Tergugat VI dan Tergugat VII, akan tetapi perbuatan melawan hukum yang
dilakukan Tergugat VI dan VII, yang masuk kedalam lingkup hubungan hukum
am

ub
keperdataan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
ep
eksepsi mengenai kewenangan mengadili dari Tergugat I tidak cukup beralasan
k

karenanya harus ditolak dan Pengadilan Negeri Saumlaki harus dinyatakan


ah

berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo;


R

si
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, selain eksepsi
mengenai kewenangan mengadili, Tergugat I/Turut Terbanding I/Turut Terbanding

ne
ng

II/Terbanding III, dalam jawabannya juga mengajukan 6 poin eksepsi diantaranya


yang relevan untuk dipertimbangkan dalam hubungannya dengan persyaratan

do
gu

formal gugatan Penggugat adalah sebagai berikut :


1. Dalam eksepsinya Tergugat I menilai bahwa gugatan Penggugat kabur (
abscuure liabele ) dalam angka 4 huruf a. Bahwa Penggugat dalam posita
In
A

gugatannya, tidak menjelaskan hubungan hukum (rechtsver houding) antara


moyang Penggugat Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar, dengan asal usul
ah

lik

tanah petuanan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu hektar) (posita
gugatan angka 1) yang diklaim sebagai petuanan bekas Negeri Toinaman
m

ub

yang batas-batasnya sebagaimana tersebut dalam angka (2) gugatan, yang


di dalamnya terdapat objek sengketa + 350 Ha (tiga ratus limapuluh hektar).
ka

Posita gugatan yang tidak menguraikan secara rinci asal-usul obyek


ep

sengketa, riwayat perolehan sehingga moyang Penggugat Lewanruprupdeli


ah

Wewarlaiwewewar bisa memiliki tanah obyek sengketa dapat dikwalifisir


R

sebagai gugatan yang tidak jelas/kabur ( abscuure liabele ) ;


es
M

ng

on
gu

Hal 106 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Selanjutnya dalam angka 4 huruf b. Bahwa Penggugat tidak menjelaskan

R
pula hubungan hukum antara Moyang Penggugat tersebut dengan Negeri

si
Toinaman atau sebaliknya, sebab apa dan bagaimana faktanya sehingga

ne
ng
petuanan bekas Negeri Toinaman sebagai beschikingsrecht meminjam
istilah Prof.Mr.Dr.Van Vollenhoven yang kemudian menjadi inlands bezitrecht
(meminjam terminology Ter Har) lalu dapat diwariskan turun temurun kepada

do
gu Penggugat?
Dalam Hukum Adat, beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta dikuasai

In
A
dan atau dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kedudukan adat tertinggi
sekalipun (primus interpares) dalam komunitas masyarakat hukum adat
ah

misalnya Raja, sebagaimana dalam masyarakat Negeri Toinaman, melainkan

lik
menjadi hak anggota komunal tersebut juga, yang kini masih menyisakan
anak-anak adat turunan yang berasal dari bekas Negeri Toinaman, yang
am

ub
mengaku berhak atas bagian petuanan bekas Negeri Toinaman.
2. Dalam eksepsinya Tergugat I juga menilai bahwa gugatan Penggugat antara
ep
posita gugatan dengan petitum, tidak sesuai karena:
k

a.Penggugat yang mengklaim Moyangnya Lewanruprupdeli


ah

Wewarlaiwewewar sebagai pemilik tanah petuanan bekas Negeri


R

si
Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu
hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh

ne
ng

hektar) ternyata pada bagian posita gugatannya, tidak meminta dalam


petitum supaya pengadilan menetapkan Lewanruprupdeli

do
gu

Wewarlaiwewewar Moyang Penggugat sebagai pemilik sah tanah


petuanan bekas Negeri Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ±
4.000 Ha (empat ribu hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350
In
A

Ha (tiga ratus limapuluh hektar) di dalamnya;


b. Penggugat yang mengklaim Moyangnya Lewanruprupdeli
ah

lik

Wewarlaiwewewar sebagai pemilik tanah petuanan bekas Negeri


Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu
m

ub

hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
hektar) ternyata pada bagian fundamentum petendi gugatannya, tidak
ka

meminta dalam petitum supaya pengadilan menetapkan


ep

Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar Moyang Penggugat sebagai pewaris


ah

sah atas objek tersebut;


R

c. Penggugat yang mengklaim dirinya sebagai ahli waris dalam posita


es

gugatan, ternyata tidak menuntut dalam petitum supaya pengadilan


M

ng

on
gu

Hal 107 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menetapkan Penggugat sebagai ahli waris dari Moyangnya

R
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar atas objek sengketa. Karena itu,

si
permintaan sebagai pemilik objek sengketa dalam petitum angka (2)

ne
ng
adalah tidak logis dan gugatan kabur, sehingga gugatan harus
dinyatakan tidak diterima atau ditolak tegas.
3. Dalam eksepsinya Tergugat II s/d V dan Tergugat VII menilai bahwa gugatan

do
gu Penggugat kurang pihak (Plurium Litis Consortium) sebagaimana eksepsinya
angka 1. Bahwa Penggugat dalam petitum gugatannya angka 4 memohon

In
A
agar “menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah,
Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II,
ah

Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI”. Akan tetapi

lik
tidak semua yang menandatangani Surat Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor
: 02/OL/KML/VIII/2004, tersebut ditarik sebagai pihak dalam gugatan a quo.
am

ub
Sebagaimana eksepsi yang disampaikan Tergugat II s/d Tergugat V
“……………telah melibatkan bukan saja para ahli waris namun juga para
ep
kepala desa, dan atau pemilik petuanan, Pimpinan Latupatti serta camat Moa
k

Lakor, oleh sebab itu maka Kepala desa Werwaru, Kepala desa Patti, Kepala
ah

Desa Wakarlely, Kepala desa Klis, Kepala desa Kaiwatu, Kepala desa
R

si
Tounmawan, Ketua Latupatti serta Camat Moa Lakor telah memiliki urgensi
untuk turut membuktikan juga proses Pelepasan Hak tersebut, oleh sebab

ne
ng

Penggugat hanya mencantumkan Tergugat I, III, dan Tergugat IV selaku


mantan kepala desa padahal pada saat itu Tergugat I, Tergugat III dan

do
gu

Tergugat IV serta Kepala desa Kaiwatu Bpk Salmon Mehdila dan Bpk
Charles R. Lico selaku kepala Desa Tounmawan melakukan Perbuatan
Hukum dengan menandatangi Surat Pernyataan Pelepasan Bersama No.
In
A

02/0L/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 adalah dalam kapasitas atau


jabatan mereka selaku Kepala Desa, dan oleh sebab itu dengan tidak
ah

lik

ditariknya Kepala Desa Werwaru, Kepala Desa Patti, Kepala Desa Wakarlely,
Kepala Desa Klis, Kepala Desa Kaiwatu, Kepala Desa Tounmawan, Ketua
m

ub

Latupatti serta camat Moa Lakor, selaku pihak dalam perkara ini maka
faktanya Penggugat tidak mengikut sertakan keseluruhan pihak yang terkait
ka

dengan surat tersebut. Dengan demikian maka gugatan Penggugat dapat


ep

dikwalifisir sebagai kurang pihak (Plurium Litis Consortium);


ah

4. Bahwa dalam dalil gugatannya disebutkan bahwa Penggugat adalah


R

keturunan atau ahli waris yang sah dari Moyang Lewanruprupdeli


es

Wewarlaiwewewar namun tidak menjelaskan hubungan hukum antara


M

ng

on
gu

Hal 108 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar sebagai pewaris dengan Penggugat

R
sebagai ahli waris. Kalau menyebutkan keturunan dari seseorang mestinya

si
dijelaskan keturunan garis keberapa dan bagaimana silsilah keluarganya,

ne
ng
siapa saudaranya dan lain sebagainya. Jika hanya menyebutkan keturunan
atau ahli waris saja sebagaimana dalam gugatan a quo dapat dikwalifisir
sebagai gugatan yang tidak jelas atau kabur (obscuuri libeli);

do
gu Menimbang, bahwa eksepsi dari Tergugat I, II, III, IV, V, dan VII
sebagaimana telah diuraikan diatas, menurut pendapat majelis hakim tingkat

In
A
banding cukup beralasan menurut hukum karenanya eksepsi dari Tergugat I, II,
III, IV, V, dan VII tersebut dapat diterima dan gugatan penggugat harus
ah

dinyatakan tidak jelas/kabur (obscuuri libeli) dan kurang pihak (Plurium Litis

lik
Consortium) karenanya tidak memenuhi syarat formal untuk dijadikan sebagai
dasar pemeriksaan perkara a quo;
am

ub
DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi diterima dan surat gugatan
ep
Penggugat tidak memenuhi syarat formal maka gugatan Penggugat harus
k

dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Ontvantkelijke Verklaard ), dan majelis


ah

hakim tingkat banding tidak perlu lagi memeriksa pokok perkara;


R

si
DALAM REKONVENSI :
DALAM EKSEPSI :

ne
ng

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat II s/d


V Dalam Konvensi, Tergugat Rekonvensi mengajukan eksepsi salah satu

do
gu

diantaranya agar menyatakan bahwa gugatan rekonvensi yang diajukan para


Penggugat Rekonvensi tidak memenuhi syarat formal gugatan rekonvensi;
Menimbang, bahwa Tergugat II, III, IV dan V Dalam Konvensi/para
In
A

Penggugat dalam Rekonvensi, setelah mencermati posita angka 1 sampai angka


7 gugatan Rekonvensinya nampak tidak jelas kepada siapa gugatan rekonvensi
ah

lik

tersebut ditujukan. Akan tetapi bila membaca posita angka 8 dan dihubungkan
dengan petitum angka 4 dan 5 baru jelas bahwa para Penggugat dalam
m

ub

Rekonvensi menggugat agar Tergugat VII Dalam Konvensi/Tergugat Rekonvensi


membayar ganti rugi kepada Tergugat II, III, IV dan V Dalam Konvensi/para
ka

Penggugat dalam Rekonvensi.


ep

Menimbang, bahwa pada azasnya gugatan rekonvensi dimaksudkan


ah

untuk memberikan hak kepada Tergugat untuk menantang gugatan Penggugat,


R

maka dengan demikian subyek yang dapat ditarik sebagai Tergugat Rekonvensi
es

adalah Penggugat Konvensi.


M

ng

on
gu

Hal 109 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa sebagaimana diketahui bahwa Tergugat VII

R
mempunyai kedudukan yang sama dengan Tergugat II s/d Tergugat V, yaitu

si
sama-sama kedudukannya sebagai Tergugat Konvensi, oleh karena itu

ne
ng
dilarang dan tidak dibenarkan untuk menarik sesama Tergugat Konvensi menjadi
Tergugat Rekonvensi. (Putusan MA No. 636/K/Pdt/1984 tanggal 17 Desember
1985 IV, Putusan MA No. 1501/K/Pdt/1983 tanggal 6 Desember 1984 dan

do
gu
Putusan MA No. 3227/K/Pdt/1987 tanggal 29 Januari 1989);
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas

In
A
maka gugatan rekonvensi tersebut telah melanggar tertib hukum acara dan
karenanya eksepsi tergugat rekonvensi / penggugat konvensi beralasan hukum
ah

dan dapat diterima;

lik
DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi telah diterima maka pokok
am

ub
perkara tidak perlu dipertimbangkan lagi dan gugatan rekonvensi harus
dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Onvantkelijke Verklaard );
ep
Memperhatikan Undang - Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang
k

Kekuasaan Kehakiman, Undang - Undang Nomor 49 tahun 2009 Tentang


ah

Perubahan ke dua atas Undang - Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang


R

si
Peradilan Umum, Rechtsreglement Buitengewesten ( Rbg ) dan peraturan
hukum lainnya yang bersangkutan;

ne
ng

M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding I / semula Tergugat II, III, IV

do
gu

dan V, Pembanding II / Semula Tergugat VI, Pembanding III / Semula


Penggugat tersebut ;
- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017 /PN
In
A

Sml tanggal 17 Mei 2018 yang dimohonkan pemeriksaan dalam tingkat


banding ;
ah

lik

MENGADILI SENDIRI :
DALAM KONVENSI :
m

ub

DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi mengenai kewenangan mengadili dari Tergugat I/ Terbanding
ka

III/Turut Terbanding II;


ep

- Menyatakan Pengadilan Negeri Saumlaki berwenang untuk memeriksa dan


ah

mengadili perkara a quo;


R

- Menerima eksepsi lainnya dari Tergugat I/Terbanding III/Turut Terbanding II,


es

Tergugat II/Pembanding I/Terbanding III, Tergugat III/Pembanding I/Terbanding


M

ng

on
gu

Hal 110 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
III, Tergugat IV/Pembanding I/Terbanding III, Tergugat V/Pembanding

R
I/Terbanding III dan Tergugat VII/Terbanding II/Turut Terbanding II;

si
DALAM POKOK PERKARA :

ne
ng
- Menyatakan bahwa gugatan Penggugat/Pembanding III/Terbanding
I/Terbanding II tidak dapat diterima ( Niet Ontvantkelijke Verklaard );
DALAM REKONVENSI

do
gu
DALAM EKSEPSI :
- Menerima eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;

In
A
DALAM POKOK PERKARA :
- Menyatakan gugatan rekonvensi dari para Penggugat Rekonvensi/Tergugat II,
ah

III, IV dan V Dalam Konvensi/Pembanding I tidak dapat diterima ( Niet

lik
Ontvantkelijke Verklaard );
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :
am

ub
- Menghukum Penggugat/Pembanding III /Terbanding I/Terbanding II untuk
membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat
ep
banding ditetapkan sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
k
ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


R

si
Pengadilan Tinggi Ambon pada hari : Rabu, tanggal 17 Oktober 2018 oleh : I
GEDE MAYUN, SH.,MH. sebagai Ketua Majelis, DR. BERLIAN NAPITUPULU,

ne
ng

SH. MHum., dan MARUDUT BAKARA, SH. masing - masing selaku hakim
anggota yang berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Ambon

do
gu

Nomor : 38/PDT/2018/PT AMB tanggal 23 Agustus 2018 ditunjuk untuk


memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, putusan mana
diucapkan pada hari Senin, tanggal 22 Oktober 2018, dalam persidangan yang
In
A

terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi
para Hakim Anggota dan dibantu oleh KERAF PALEBANG N, SH. Panitera
ah

lik

Pengganti pada Pengadilan Tinggi Ambon, tanpa dihadiri oleh para pihak yang
berperkara.
m

ub

Hakim Anggota Hakim Ketua


ka

ep

t.t.d. t.t.d.
ah

DR. BERLIAN NAPITUPULU, SH. MHum., I GEDE MAYUN, SH.MH.


es
M

ng

t.t.d.
on
gu

Hal 111 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MARUDUT BAKARA, SH.

si
Panitera Pengganti

ne
ng
t.t.d.
KERAF PALEBANG N, SH.

do
gu
Rincian biaya perkara :

In
A
- Redaksi : Rp. 5.000,-
- Meterai : Rp. 6.000,-
ah

- Proses : Rp. 139.000,- +

lik
Jumlah : Rp150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah ).
am

ub
Salinan sesuai Aslinya,
Panitera Pengadilan Tinggi Ambon,
ep
k
ah

KEITEL von EMSTER, S.H.


R

si
NIP. 19620202 198603 1 006

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Hal 112 dari 113 halaman Putusan Nomor 38/PDT/2018/PT AMB


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112

You might also like