Professional Documents
Culture Documents
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 38 /PDT/2018/PT AMB.
ne
ng
Pengadilan Tinggi Ambon yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti
do
gu
tersebut dibawah ini dalam perkara antara :
In
A
bertempat tinggal di Desa Kaiwatu, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku
Barat Daya, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Jopie Stenly Nasarany,
ah
lik
S.H., dan Risart Ririhena, S.H., Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor
Advokat dan Konsultan Hukum Risart Ririhena, S.H. Jopie S. Nasarany, S.H.
& Rekan, beralamat Jalan Wem Reawaru, Nomor 114 (Hotel Beta) Lantai 3,
am
ub
belakang Kantor Gubernur Maluku, Kelurahan Uritetu, Kecamatan Sirimau,
Kota Ambon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 Agustus 2017,
ep
yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Saumlaki dengan
k
si
I/Semula PENGGUGAT ; -------------------------------------------------------------------
ne
ng
Melawan :
do
gu
lik
ub
; ---------------------------------------------------------------------------------------------------
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Johanis Lico, Pekerjaan Tani/Mantan Kepala Desa Patti, bertempat tinggal
R
di Desa Patti, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, selanjutnya
si
disebut sebagai Terbanding III/Terbanding II/Pembanding I Semula
ne
ng
Tergugat III ;------------------------------------------------------------------------------------
do
gu bertempat tinggal di Desa Wakarleley, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku
Barat Daya, selanjutnya disebut sebagai Terbanding III/ Terbanding
II/Pembanding I /Semula Tergugat IV; -------------------------------------------------
In
A
5. Fileks Kwuwulay, Pekerjaan Wiraswasta/Mantan Kepala Desa Klis,
bertempat tinggal di Desa Klis, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat
ah
lik
Daya, selanjutnya disebut sebagai Terbanding III/Terbanding
II/Pembanding I/Semula Tergugat V Para Pembanding I/Semula Tergugat
am
ub
II, III, IV dan V, diwakili kuasanya Frans Ferdinand Letelay, SH. dan Yafat L.
Sahupala, SH. Advokat/Pengacara, berkantor di Law Office Frans Ferdinand
Letelay & Partners (FFLP) beralamat di Negeri Waai, Kab. Maluku Tengah,
ep
k
si
Republik Indonesia, Cq. Gubernur Maluku di Ambon, Cq. Pemerintah
Kabupaten Maluku Tenggara Barat di Saumlaki, diwakili kuasanya Brampi
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam tingkat
R
banding;
si
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang bersangkutan serta
ne
ng
turunan resmi Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN
Sml tanggal 17 Mei 2018 yang dimohonkan banding tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
do
gu Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatan tanggal 21
Agustus 2017, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
In
A
Saumlaki pada tanggal 22 Agustus 2017 dalam Register Perkara Perdata Nomor
29/Pdt.G/2017/PN Sml, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:
ah
1. Bahwa Penggugat adalah keturunan atau ahli waris yang sah dari Almarhum
lik
Moyang LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR, yang semasa
hidupnya, adalah Marna/Bangsawan dari Moa Barat, yang disebut dengan
am
ub
nama MSAWNA, yang merupakan pemilik dari tanah petuanan Moa Barat,
yang didalamnya terdapat tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ±
ep
4000 Ha (Hecto Are), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa,
k
1. Bahwa oleh karena Penggugat adalah keturunan atau ahliwaris yang sah
R
si
dari Almarhum Moyang LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR,
yang adalah pemilik dari tanah petuanan Moa Barat, yang didalamnya
ne
ng
do
gu
lik
ub
2. Bahwa dari tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ± 4000 Ha (Hecto
Are), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat
ka
ep
haknya oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
VI), sesuai Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor :
R
02/OL/KML/VIII/2004, untuk kepentingan pemekaran Kabupaten Maluku
si
Barat Daya;
ne
ng
3. Bahwa tanah milik Penggugat, dengan luas ± 350 Ha (Tiga Ratus Lima
Puluh Hecto Are), (2000 X 1750 M 2), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan
Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, yang adalah merupakan bagian dari
do
gu tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ± 4000 Ha (Hecto Are), milik
Penggugat, yang telah diberikan/dilepaskan haknya oleh Tergugat I,
In
A
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Tergugat VI), dengan batas-
ah
lik
- Sebelah Utara berbatasan dengan Ceni/belakang penginapan scorpion
(Tanah milik Penggugat);
am
ub
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Tuinyeparge/depan rumah Jhon
Leunupun (Tanah milik Penggugat);
ep
- Sebelah Barat berbatasan dengan Gerlauna/belakang Rumah Sakit
k
si
Selanjutnya disebut sebagai Objek Sengketa.
ne
4. Bahwa perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak terhadap objek
ng
sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI adalah merupakan perbuatan hukum
do
gu
tanpa hak, karena objek sengketa adalah bukan merupakan milik dari
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V, melainkan
In
milik dari Penggugat;
A
lik
yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V kepada Tergugat VI, kemudian setelah terjadi pemekaran
m
ub
ep
yang adalah milik Penggugat secara tanpa hak dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2017;
ah
Tergugat VII dari Tahun 2008 sampai dengan tahun 2017, dilakukan dengan
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
cara membangun sarana dan prasarana (infrastruktur) pemerintahan dan
R
menjadikan objek sengketa sebagai pusat aktifitas pemerintahan;
si
7. Bahwa oleh karena perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak,
ne
ng
secara tanpa hak terhadap objek sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I,
Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI,
sesuai Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004 dan
do
gu penguasaan serta pengunaan Tergugat VII terhadapi objek sengketa dari
tahun 2008 sampai dengan tahun 2017, juga secara tanpa hak, karena
In
A
Tergugat VII telah mendapatkan hak dari pihak pihak yang tidak berhak atau
yang bukan punya hak yakni dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
ah
lik
berupa pemberian/pelepasan hak, secara tanpa hak terhadap objek
sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat
am
ub
IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI dan penguasaan serta pengunaan
Tergugat VII terhadap objek sengketa, secara tanpa hak adalah merupakan
ep
perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad), karena telah melanggar
k
hak subjektif dari Penggugat sebagai pemilik objek sengketa dan oleh
ah
si
8. Bahwa akibat dari perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad), berupa
pemberian/pelepasan hak, secara tanpa hak terhadap objek sengketa yang
ne
ng
dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat
V kepada Tergugat VI dan penguasaan serta pengunaan Tergugat VII
do
gu
terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017,
secara tanpa hak, menyebabkan Penggugat sebagai pemilik objek sengketa
mengalami kerugian Materiil dan Imateriil, karena tidak dapat melakukan
In
A
lik
tanah (objek sengketa), dimana nilai harga jual tanah yang ada dipasaran,
sekitar Ibu Kota Kabupaten Maluku Barat Daya adalah : 1 M2 (Satu Meter
m
ub
Persegi) = Rp. 100.000,- (Seratus Ribu Rupiah), di mana luas dari objek
sengketa milik Penggugat adalah ± 350 Ha (Tiga Ratus Lima Puluh Hecto
ka
Are). Dengan demikian harga jual tanah (objek sengketa) yang didapat oleh
ep
Lima Puluh Hecto Are) di mana 1 Ha (Satu Hecto Are) adalah 10.000 M 2
R
(Sepuluh Ribu Meter Persegi), maka luas objek sengketa ± 350 Ha (Tiga
es
Ratus Lima Puluh Hecto Are) di kalikan dengan 1 Ha (Satu Hecto Are)
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
adalah 10.000 M2 (Sepuluh Ribu Meter Persegi) = 3.500.000 M 2 (Tiga Juta
R
Lima Ratus Ribu Meter Persegi) kemudian di kalikan dengan harga jual
si
tanah (objek sengketa) 1 M 2 (Satu Meter Persegi) adalah Rp. 100.000,-
ne
ng
(Seratus Ribu Rupiah) = Rp. 350.000.000.000 (Tiga Ratus Lima Puluh
Miliard Rupiah). Dengan demikian Tergugat VII, harus dihukum untuk
membayar ganti rugi materiil kepada Penggugat, berupa nilai harga jual
do
gu objek sengketa yang adalah sebesar Rp. 350.000.000.000,- (Tiga Ratus
Lima Puluh Miliard Rupiah);
In
A
10. Bahwa kerugian materiil yang dialami oleh Penggugat berupa penguasaan
dan penggunaan objek sengketa oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Barat
ah
lik
Daya (Tergugat VII) secara melawan hukum dan tanpa hak serta tanpa izin
dari Penggugat sebagai Pemilik objek sengketa sejak tahun 2008 sampai
am
ub
dengan tahun 2017, bila objek sengketa seluas ± 350 Ha (Tiga Ratus Lima
Puluh Hecto Are), disewakan oleh Penggugat per tahunya atau 1 (satu)
tahun Rp. 5.000.000.000,- (Lima Miliard Rupiah), maka harga sewa tanah
ep
k
(objek sengketa), sejak tahun 2008 sampai dengan 2017 yang didapat oleh
ah
si
dikalikan dengan Rp. 5.000.000.000,- (Lima Miliard Rupiah) = Rp.
45.000.000.000,- (Empat Puluh Lima Miliard Rupiah). Dengan demikian
ne
ng
Tergugat VII harus dihukum untuk membayar ganti rugi Materiil kepada
Penggugat, berupa harga sewa objek sengketa dari tahun 2008 sampai
denga tahun 2017, yang adalah sebesar Rp. 45.000.000.000,- (Empat Puluh
do
gu
lik
ub
MSAWNA) di Pulau Moa dan selaku Pemilik objek sengketa telah hilang dan
ka
tidak dihargai lagi oleh masyarakat yang ada di Pulau Moa, ditaksir sebesar
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terkait penguasaan Tergugat VII terhadap objek sengketa, melalui surat
R
menyurat dan pendekatan-pendekatan, namun tidak membuahkan hasil,
si
sehingga untuk mendapatkan kepastian hukum dan keadilan, maka
ne
ng
Penggugat mengajukan Gugatan ini ke Pengadilan Negeri Saumlaki, untuk
diperiksa dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku;
Bahwa berdasarkan pada alasan-alasan hukum yang telah Penggugat
do
gu
sampaikan dalam Gugatan ini, maka Penggugat mohon Kepada Yang Terhormat
Ketua Pengadilan Negeri Saumlaki Cq, Yang Terhormat Majelis Hakim
In
A
Pengadilan Negeri Saumlaki, yang nantinya memeriksa dan mengadili perkara
ini, untuk dapat memutuskan sebagai hukum, yang adalah sebagai berikut:
ah
PRIMAIR:
lik
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah dari objek sengketa seluas
am
ub
± 350 Ha (Tiga Ratus Lima Puluh Hecto Are), yang terletak di Moa Barat,
Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, karena pewarisan dari
ep
Moyang Penggugat yang bernama LEWANRUPRUPDELI
k
yang disebut dengan nama MSAWNA, yang merupakan pemilik dari tanah
R
si
petuanan Moa Barat;
3. Menyatakan perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak, secara
ne
ng
tanpa hak terhadap objek sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI, sesuai Surat
do
gu
lik
4. Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor :
02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
m
ub
Penggugat, berupa harga jual objek sengketa yang adalah sebesar Rp.
ep
Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun 2008 sampai dengan tahun
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2017, yang adalah sebesar Rp. 45.000.000.000 (Empat Puluh Lima Miliard
R
Rupiah);
si
7. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi Imateril kepada
ne
ng
Penggugat, yang adalah sebesar Rp. 3.000.000.000.- (Tiga Miliard Rupiah);
8. Menghukum Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V,
Tergugat VI dan Tergugat VII untuk membayar biaya yang timbul dalam
do
gu perkara ini;
SUBSIDAIR :
In
A
Apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
Aquo Et Bono);
ah
lik
perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam
Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan
am
ub
menunjuk Acmad Yani Tamher, S.H, Hakim pada Pengadilan Negeri Saumlaki,
sebagai Mediator, sesuai Penetapan tertanggal 26 Oktober 2017 akan tetapi
ep
sesuai laporan mediator tanggal 9 Nopember 2017 upaya perdamaian tersebut
k
tidak berhasil;
ah
si
tersebut diatas, selanjutnya Tergugat I memberikan jawaban pada pokoknya
sebagai berikut:
ne
ng
A. DALAM EKSEPSI.
1. Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili
do
gu
a) Bahwa karena yang digugat juga, adalah perbuatan Tergugat VI dan Tergugat
Vll, sebagai badan hukum public, maka Pengadilan Negeri Saumlaki
tidak berkompeten atau tidak berwenang mengadili perkara perdata
In
A
lik
ub
b) Oleh sebab itu, sebelum Majelis Hakim Yang Mulia memeriksa pokok
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kompetensi Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara tersebut, sekaligus
R
menyatakan Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili
si
perkara perdata Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml. Alasan Tergugat I ini
ne
ng
sejalan dengan pasal 136 HIR dan 162 R.Bg
2. Penggugat Tidak memiliki Legitima Persona in Standi Judicio;
Setelah kami lakukan inzage surat kuasa Pihak Penggugat tersebut yang
do
gu merupakan onderhandse acte, ternyata Surat Kuasa Penggugat bertanggal
Kaiwatu, 15 Agustus 2017 yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat
In
A
principal FRITS HOSEA GASPAR POOROE tersebut dan Kuasa Hukumnya
JOPIE STENLY NASARANY, S.H., sendiri dan/atau bersama-sama RISART
ah
lik
Saumlaki tanggal 21 Agustus 2017 Nomor, W27-U4/78/HK.02/08/2017,
kenyataannya bertentangan dengan hukum dan azas hukum, sehingga cacat
am
ub
hukum dan tidak sah, serta tidak dapat dipergunakan dalam perkara
tersebut, dengan alasan-alasan sebagai berikut:
ep
2.1. Surat Kuasa tersebut tidak memenuhi syarat formil sebagai Surat Kuasa
k
si
objecto. Dan karenanya, tidak memenuhi syarat formil sebagai Surat
Kuasa Khusus sebagaimana ditegaskan pasal 123 ayat (1) HIR, dan
ne
ng
SEMA No.01/1971 (23 Januari 1971) jo. SEMA No.6 Tahun 1994, dan
Yurisprudensi putusan MA No.3412 K/Pdt/1983, Yurisprudensi Putusan
do
gu
lik
ub
Undang No.14 Tahun 1985, yang telah dirubah dengan Undang Undang
es
No.5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung, terakhir diubah lagi dengan
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang Undang No.3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
R
Undang Undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, pasal 43
si
ayat (1) menegaskan : “permohonan kasasi dapat diajukan hanya jika
ne
ng
pemohon terhadap perkaranya telah menggunakan upaya hukum
banding, kecuali ditentukan lain oteh Undang Undang”. Selanjutnya
pasal 44 ayat (1) menegaskan : “permohonan kasasi sebagaimana
do
gu dimaksud pasal 43 dapat diajukan oleh : (a) pihak yang berperkara atau
wakilnya yang secara khusus dikuasakan untuk itu dalam perkara
In
A
perdata atau perkara tata usaha negara yang diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir di Lingkungan
ah
lik
berasal dari Kuasa Kasasi bila Penggugat telah menggunakan upaya
Banding. Maka secara a contrario, pasal ini melarang penggunaan hak
am
ub
Kasasi sebelum ada putusan Pengadilan Banding. Dengan demikian,
maka menurut pasal tersebut Kuasa Khusus untuk kasasi dalam perkara
ep
perdata atau untuk perkara non perdata tersebut harus dibuat khusus
k
si
Pengadilan Tingkat Banding. Maka Surat Kuasa Pihak Penggugat dalam
perkara perdata Nomor 29/PdLG/2017/PN.Sml, tanggal 22 Agustus
ne
ng
2017 tersebut tidak boleh memuat kuasa untuk kasasi perkara tersebut
bersamaan dan dalam satu kesatuan dengan surat Kuasa ketika perkara
do
gu
lik
ub
tersendiri dan dipisah dari surat kuasa khusus untuk banding dan kasasi,
karena Pengadilan Tingkat Pertama dan Pengadilan Banding punya
ka
demikian ini, maka menyatukan kuasa khusus untuk Banding dan Kasasi
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam satu surat kuasa untuk pengadilan Tingkat Pertama dalam satu
R
Surat Kuasa, akan timbulkan ketidak jelasan (kabur), rancu dan
si
kekacauan makna dan pengertian hukum, dimana surat kuasa khusus
ne
ng
pengadilan tingkat pertama dapat saja dimaknakan diperuntukan kepada
Mahkamah Agung untuk memeriksa judex facti perkara tersebut, atau
sebaliknya, surat kuasa Penggugat tersebut, dapat dimaknakan bahwa
do
gu Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding yang memeriksa judex jure
perkara tersebut. Padahal secara Hukum tidaklah demikian. Secara
In
A
mutatis mutandis alasan tersebut di atas berlaku pula terhadap Kuasa
untuk melakukan perbuatan seorang kuasa dalam acara sidang
ah
lik
memutuskan perkara perkara perdata Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml,
sebagaimana tercantum dalam (kutipan) Surat Kuasa 15 Agustus 2017
am
ub
tersebut. Dalil Tergugat I ini dibenarkan pula oleh Yurisprudensi dalam
Putusan MA No.51 K/Pdt/1991, tanggal 25 Januari 1992. Sehingga
ep
berdasarkan rasio legis dan rasio decidendi termaktub daiam Jawaban
k
Kesatu Tergugat I ini, maka surat kuasa Pihak Penggugat tersebut cacat
ah
si
salah membuat surat kuasanya tersebut. Oleh sebab itu, Pihak
Penggugat (Penggugat principal dan Kuasanya) tidak berwewenang
ne
ng
do
gu
2.3. Bahwa kesalahan Surat Kuasa Pihak Penggugat tersebut juga dalam hal
kuasa pengganti atau “substitusi”. Karena Pihak Penggugat salah
menulis “substitusi" sebagai “subtitusi". Oleh sebab tidak pernah
In
A
lik
ub
dinyatakan cacat hukum dan melawan hukum serta tidak diterima atau
ah
2.4. Bahwa Surat Kuasa sebagai salah satu bentuk dari surat perjanjian,
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pasal 1320 K.U.H.Perdata, yang salah satu syaratnya adalah, tidak
R
bertentangan dengan Hukum. Atau Surat Kuasa sebagai salah satu
si
bentuk kesepakatan sebagaimana ditegaskan pasal 1337
ne
ng
K.U.H.Perdata, tidak boleh mengandung hal-hal yang dilarang
(prohibition) oleh undang undang atau bertentangan dengan kesusilaan
dan ketertiban umum, sebagai syarat sahnya. Prinsip ini dipedomani pula
do
gu oleh Yurisprudensi. Satu di antaranya adalah Putusan Mahkamah Agung
No.3604 K/Pdt/1985. Putusan itu merupakan penegasan ulang atas
In
A
putusan Mahkamah Agung No.731 K/Sip/1975.
2.5. Dengan alasan-alasan hukum tersebut, maka Surat Kuasa bertanggal
ah
lik
yang dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat principal FRITS HOSEA
GASPAR POOROE tersebut dan Kuasa Hukumnya JOPIE STENLY
am
ub
NASARANY, S.H., sendiri dan/atau bersama-sama RISART RIRIHENA,
S.H., adalah cacat hukum dan melawan hukum, maka Surat Kuasa
ep
tersebut tidak dapat digunakan Pihak Penggugat dalam perkara aquo
k
sehingga harus dinyatakan batal demi hukum dan tidak berlaku sebagai
ah
si
dalam perkara tersebut. Maka Pihak Penggugat tidak memiliki Legitima
persona in standi judicio dalam perkara tersebut;
ne
ng
2.6. Oleh sebab itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Pihak
Penggugat, dengan ini Tergugat I menegaskan bahwa karena Penggugat
do
gu
lik
ub
2.7. Bahwa berdasar fakta-fakta hukum tersebut ini, kami Tergugat I mohon
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
register, W27- U4/78/HK.02/08/2017 cacat hukum dan dinyatakan batal
R
demi hukum tidak dan berlaku, dan menyatakan pula bahwa Kuasa
si
Hukum Penggugat JOPIE STENLY NASARANY, S.H., sendiri dan/atau
ne
ng
bersama-sama RISART RIRIHENA, S.H., karena tidak memiliki legitima
persona in standi judicio atau diskwalifikasi in person dalam perkara
tersebut;
do
gu 2.8. Karena alasan-alasan tersebut pula, maka gugatan tidak penuhi syarat
formil, dan mengandung cacat formil, sehingga setidaknya harus
In
A
dikesampingkan atau dinyatakan gugatan tidak diterima (Niet
Onvankelijke verklaard) atau ditolak;
ah
lik
Plurium Litis Consortium merupakan salah satu genus dari gugatan yang
cacat karena error in persona. Dalam perkara perdata Nomor
am
ub
29/Pdt.G/2017/PN.Sml, gugatan kekurangan pihak, dan pelanggaran asas
hukum auditu et alteram partem karena beberapa alasan hukum:
ep
a) Penggugat tidak menggugat Pemerintah Pusat sebagai pihak ketiga yang
k
si
Kabupaten Maluku Barat Daya, yang meliputi urusan pemerintahan
absolut, urusan pemerintahan konkuren dan urusan pemerintahan umum.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)
R
adalah unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah bersama Tergugat
si
VII. Bahwa menurut hukum tata negara Republik Indonesia, DPRD dan
ne
ng
Kepala Daerah merupakan bagian tak terpisah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah;
Ketika Penggugat tidak menarik Presiden Republik Indonesia dan/atau
do
gu Gubernur Provinsi Maluku selaku representasi Pemerintah (Pusat) di
daerah Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Ketua
In
A
DPRD Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sebagai pihak dalam perkara
tersebut, maka pihak dalam huruf a, huruf b dan huruf c tersebut telah
ah
lik
kepentingannya dalam perkara Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, sebagai
pihak penyelenggara pemerintahan yang turut menguasai objek sengketa
am
ub
dan karenanya mempunyai kedudukan sama di depan hakim untuk
membela kepentingannya. Dengan demikian maka surat gugatan telah
ep
menyalahi asas hukum auditu et alteram partem, dalam peradilan yang
k
si
Jakarta, 2015, cetakan ke-2, hlm.50-53, asas hukum auditu et alteram
partem, telah mendapatkan tempatnya di dalam pasal 4 ayat (1) UU No.48
ne
ng
do
gu
auditu et alteram partem telah diterima dan dimuat dalam kode etik dan
pedoman perilaku hakim sebagai bagian perilaku adil yang merupakan
norma perilaku yang kesatu.
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahkan dalam putusan MA tanggal 25 Mei 1977 No.621 K/Sip/1975,
R
Mahkamah Agung RI dalam pokok pertimbangan putusan tersebut adalah
si
karena sebagian objek sengketa sudah menjadi milik pihak ketiga dan
ne
ng
tidak lagi dikuasai Tergugat, maka dalam hukum waris. Penggugat juga
harus menggugat pihak lain yang menguasai barang warisan yang
menjadi objek sengketa dalam perkara tersebut.
do
gu Dengan tidak ditariknya pihak-pihak sebagaimana tersebut dan dimaksud
di atas, maka sesungguhnya Pihak Penggugat dan proses hukum perkara
In
A
tersebut di Pengadilan Negeri Saumlaki telah melanggar asas hukum
auditu et atteram partem, yang menurut mantan Hakim Agung, M.Yahya
ah
lik
Grafika, Jakarta, 2008, cetakan ke-8, hlm.32., adalah ‘hak pihak lain untuk
membela dan hak mempertahankan kepentingannya’. Maka, sepantasnya
am
ub
secara Hukum, Majelis Hakim Yang Terhormat menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke verklaard), karena
ep
gugatan mengabaikan hak-hak pihak lain tersebut untuk membela hak dan
k
si
dan karenanya Tergugat I menolak gugatan dengan tegas;
4. Gugatan Kabur (obscuuri libeli);
ne
ng
do
gu
ub
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Barat berbatas dengan Laut, yang persis sama dengan batas-batas
R
tanah petuanan bekas Negeri Tionaman di Kecamatan Moa Barat, yang
si
didalilkan sebagai milik Penggugat. Apalagi moyang Penggugat/Pewaris
ne
ng
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar adalah pendatang dari Pulau Letti ke
Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD);
b) Penggugat tidak menjelaskan pula hubungan hukum antara Moyang
do
gu Penggugat tersebut dengan Negeri Toinaman atau sebaliknya, sebab apa
dan bagaimana faktanya sehingga petuanan bekas Negeri Toinaman
In
A
sebagai beschikingsrecht meminjam istilah Prof.Mr.Dr.Van Vollenhoven
yang kemudian menjadi inlands bezitrecht (meminjam terminology Ter
ah
lik
Dalam Hukum Adat, beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta
dikuasai dan atau dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kedudukan
am
ub
adat tertinggi sekalipun (primus interpares) dalam komunitas masyarakat
hukum adat misalnya Raja, sebagaimana dalam masyarakat Negeri
ep
Toinaman, melainkan menjadi hak anggota komunal tersebut juga, yang
k
kini masih menyisakan anak- anak adat turunan yang berasal dari bekas
ah
si
Negeri Toinaman. Kepemilikan tanah seluas 4000 Ha oleh seseorang
bukan saja tidak logis, melainkan bila kita gunakan parameter
ne
ng
do
gu
lik
ub
makna hukum hak milik moyang Penggugat yang diklaim itu, berdasar
ah
tidak ada penjelasan ukuran system hukum yang menjadi dasar hukum
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
didalamnya terdapat objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus
R
limapuluh hektar), maka gugatan Penggugat adalah kabur (obscuuri
si
libeli), sehingga kami tolak secara tegas;
ne
ng
d) Oleh karena konsep kepemilikan tanah petuanan tersebut adalah kabur,
maka klaim kepemilikan Penggugat di dalam gugatan juga kabur
(obscuuri libeli) sehingga kami tolak secara tegas dan harus
do
gu dikesampingkan, setidaknya tidak dapat diterima;
e) Penggugat tidak pula menjelaskan hubungan hukum antara
In
A
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar sebagai pewaris dengan Penggugat
sebagai ahli waris atas tanah petuanan bekas Megan Tionaman di
ah
lik
dalamnya terdapat objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
hektar). Sehingga gugatan Penggugat adalah kabur (obscuuri libeli). Dan
am
ub
karena itu, kami tolak secara tegas dan harus dikesampingkan,
setidaknya gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima;
ep
f) Bahwa batas petuanan bekas Negeri Toinaman di Pulau Moa,
k
Loklawne, Geraram, Tukliwona sampai air meti besar, dan bukan di luar
R
si
itu. Oleh sebab itu, Tergugat I membantah keras letak objek sengketa dan
petuanan bekas Negeri Toinaman serta batas-batasnya yang diklaim
ne
ng
Penggugat;
g) Meski Hukum (pasal 163 HIR, pasal 283 R.Bg, dan pasal 1865
do
gu
(tiga ratus limapuluh hektar), namun Tergugat l sangat yakin bahwa klaim
Penggugat hanyalah khayalan Penggugat semata, dan karenanya,
ah
lik
ub
karena:
ep
hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hektar) ternyata pada bagian posita gugatannya, tidak meminta dalam
R
petitum supaya pengadilan menetapkan Lewanruprupdeli
si
Wewarlaiwewewar Moyang Penggugat sebagai pemilik sah tanah
ne
ng
petuanan bekas Negeri Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ±
4.000 Ha (empat ribu hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350
Ha (tiga ratus limapuluh hektar) di dalamnya;
do
gu b) Penggugat yang mengklaim Moyangnya Lewanruprupdeli
Wewarlaiwewewar sebagai pemilik tanah petuanan bekas Negeri
In
A
Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu
hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
ah
lik
meminta dalam petitum supaya pengadilan menetapkan
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar Moyang Penggugat sebagai pewaris
am
ub
sah atas objek tersebut;
c) Penggugat yang mengklaim dirinya sebagai ahli waris dalam posita
ep
gugatan, ternyata tidak menuntut dalam petitum supaya pengadilan
k
si
permintaan sebagai pemilik objek sengketa dalam petitum angka (2)
adalah tidak logis dan gugatan kabur, sehingga gugatan harus
ne
ng
do
gu
lik
salah membuat surat gugatan, sehingga gugatan cacat formil dan formil
atau obscuur libel, sehingga gugatan harus dinyatakan tidak diterima,
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hukum, Pendekatan Kontemporer, penerbit Citra Aditya Bhakti, Bandung
R
2002, cetakan ke-I, hlm.3, menulis “untuk istilah “perbuatan melawan
si
hukum" ini, dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah *onrechtmatige
ne
ng
daad’ atau dalam bahasa inggris disebut dengan istilah “tort". Pendapat ini
sama dengan pendapat Mantan Ketua Mahkamah Agung RI, Prof
Dr.R.Wirjono Prodjodikoro,SH. Namun tulisan Penggugat ‘Onrecht
do
gu matigedaad’, berbeda dengan kedua ahli hukum tersebut, yang menurut
Tergugat I, tulisan Penggugat ‘Onrecht matigedaad’, tersebut adalah
In
A
salah, dan bagian kesalahan gugatan.
b) Tindakan atas nama pemerintahan dalam konteks perbuatan melanggar
ah
lik
Maka perbuatan Tergugat VI dan Tergugat VII dituduh sebagai subyek
hukum badan yakni pemerintah(an), tidak bisa dikualifisir dalam perbuatan
am
ub
melawan hukum (onrechtmatige daad) dalam pasal 1365 KUHPerdata,
melainkan perbuatan melanggar hukum Tergugat VI dan Tergugat VII
ep
harus dikualifisir sebagai “onrechtmatige overheidsdaad’ atau perbuatan
k
melawan hukum oleh penguasa sebagai subyek hukum Badan. Dalam hal
ah
si
VI dan Tergugat VII dengan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige
daad) Tergugat l sebagai subyek hukum person, ini adalah kesalahan
ne
ng
gugatan. Adalah salah pula menuntut ganti rugi Tergugat VII sebagai
subyek hukum badan (petitum gugatan 5,6, dan 7), bertentangan dengan
do
gu
lik
ub
hukum orang, bukan subjek hukum badan. Oleh sebab itu, menuntut
Tergugat VII saja sebagai subjek hukum badan untuk mengganti kerugian
ah
petitum (6) dan (7) adalah rancu, kacau, tidak jelas dan salah secara
R
es
hukum. Karena itu, gugatan kabur dan harus dinyatakan tidak dapat
M
diterima;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d) Bahwa karena posita gugatan perbuatan melawan hukum tidak beralasan
R
secara hukum dan kabur, sehingga tuntutan pembatalan akte penyerahan
si
objek sengketa (4 petitum) harus dinyatakan tidak dapat diterima atau
ne
ng
ditolak;
7. Tidak menuntut Penggantian Kerugian;
a) Dalam posita gugatan, Penggugat menyatakan Tergugat I telah
do
gu melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtsmatige daad), tetapi
dalam petitum gugatannya, Penggugat tidak meminta Tergugat I
In
A
mengganti kerugian atas kerugian yang diderita Penggugat sebagaimana
tersebut dalam petitum gugatan, sebagai akibat perbuatan melawan
ah
lik
bahwa Tergugat I tidak melawan hukum. Bahwa rumusan norma hukum
dalam perbuatan melawan hukum mensyaratkan unsur orang yang
am
ub
(dituduh/klaim) melakukan perbuatan melawan hukum wajib mengganti
kerugian pada Penggugat yang menderita kerugian. Maka tidak menuntut
ep
Tergugat I mengganti kerugian, sama nilai yuridisnya bahwa Penggugat
k
si
karenanya Penggugat tidak menuntut Tergugat I mengganti kerugian
padanya. Padahal tuntutan mengganti kerugian adalah unsur wajib dalam
ne
ng
pasal 1365 K.U.H.Perdata. Karena itu petitum angka (3) tidak logis dan
kabur, sehingga gugatan tidak bisa diterima atau Tergugat I tolak dengan
do
gu
keras. Karena alasan itu pula, maka sangat tidak beralasan dan harus
dinyatakan tidak diterima petitum angka (4) dan (8) gugatan. Karena itu
posita gugatan dan petitum saling bertentangan. Sehingga gugatan
In
A
menjadi kabur, dan harus dinyatakan tidak diterima atau Tergugat I tolak
dengan tegas;
ah
lik
ub
sengketa dengan jatuhnya harga diri Penggugat. Siapa saja diantara para
Tergugat dan dalam soal perbuatan seperti apakah yang berakibat
ka
jatuhnya harga diri Penggugat, dan harga diri seperti apa yang jatuh,
ep
Karena tidak jelas hubungan hukum antara posita gugatan dan dengan
R
diterima;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c) Dalam hal jumlah tuntutan ganti rugi pada petitum. Penggugat
R
mengakumulasi harga objek sengketa ketika dijual dan harga objek
si
sengeta yang disewa sekaligus. Bagaimana mungkin objek yang sudah
ne
ng
dijual, dan disaat bersamaan disewa pula oleh Penggugat? Oleh sebab
petitum (6) dan (7) tidak logis, dan salah, maka gugatan kabur, dan harus
dinyatakan tidak diterima;
do
gu d) Bahwa karena tidak ada penjelasan kerugian Penggugat, maka gugatan
harus dinyatakan tidak dapat diterima atau ditolak. Dalam kaitan ini,
In
A
Yurisprudensi putusan MA No.754 K/Sip/1972, tgl.28-5-1973 menentukan
norma hukum : “Tuntutan ganti rugi yang tidak disertai perincian
ah
lik
e) Demikian pula meski Tergugat I menyerahkan objek sengketa kepada
Tergugat VI dan dianggap sebagai perbuatan melawan hukum, tetapi
am
ub
Penggugat tidak menuntut penggantian kerugian kepada Tergugat VI. Hal
yang demikian membuktikan terjadi pertentangan (disconnected) antara
ep
posita gugatan dengan petitum. Sehingga gugatan kabur dan harus
k
si
1. Bahwa Penggugat tidak menjelaskan hubungan hukum antara Penggugat
ne
ng
do
gu
keras;
2. Bahwa Penggugat tidak menjelaskan pula hubungan hukum antara Moyang
ah
atau sebaliknya tagal sebab apa dan bagaimana awalnya sehingga petuanan
bekas Negeri Toinaman yang sangat luas itu sebagai beschikingsrecht-
m
ub
ep
beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta dimiliki oleh seseorang yang
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lainnya. Atau beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta sebagai
R
amtelijk profitrecht Moyang Penggugat Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar,
si
dalam kapasitas jabatan apapun pada masyarakat hukum adat Toinaman.
ne
ng
Namun beschikingsrecht sebagaimana dalam masyarakat Negeri Toinaman,
dapat saja menjadi hak anggota komunal tersebut, yakni anak-anak adat
turunan yang berasal dari bekas Negeri Toinaman, termasuk Tergugat I yang
do
gu berhak atas bagian petuanan bekas Negeri Toinaman, dan karenanya
menolak klaim kepemilikan Penggugat atas petuanan bekas Negeri
In
A
Toinaman, dan karenanya Tergugat I menyerahkan Objek sengketa kepada
Pemerintah RI cq.Tergugat VI. Oleh sebab itu, gugatan Penggugat
ah
lik
dinyatakan tidak diterima atau Tergugat I tolak dengan keras;
3. Bahwa dalam gugatan Penggugat tidak pula menjelaskan konsep
am
ub
kepemilikan objek sengketa maupun petuanan bekas Negeri Toinaman
menurut hukum sebagai dasar dan atasan gugatan. Padahal eksistensi
ep
kepemilikan tanah adat di Maluku, tidak lepas dari rezim hukum tanah yang
k
si
Republiek berubah menjadi Kerajaan Hindia Belanda, yang kemudian
memberlakukan Agrarische Wet dengan asas Domein Verklaring ataukah
ne
ng
do
gu
lik
tidak dibenarkan secara hukum, miliki hak atas tanah seluas 350 Ha, apalagi
4000 Ha (empat ribu hektar). Maka, klaim kepemilikan petuanan bekas
m
ub
hukum dan kabur (obscuuri libeli), sehingga harus dinyatakan tidak diterima
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Bahwa Moyang Penggugat Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar, adalah
R
pendatang dari Negeri Leitutun di Pulau Letti dan bukanlah kasta tertinggi
si
dalam struktur masyarakat adat Moa, sehingga tidak berhak memiliki dan
ne
ng
mewarisi petuanan bekas Negeri Toinaman di Pulau Moa, yang batas-
batasnya mulai dari dusun Germemetang, Oraram, Loklawne,Geraram,
Tuktiwona sampai air meti besar, dan bukan di luar itu. Oleh sebab itu,
do
gu Tergugat I meragukan dan membantah keras letak objek sengketa dan
petuanan bekas Negeri Toinaman serta batas-batasnya yang diklaim
In
A
Penggugat;
6. Bahwa karena klaim kepemilikan tidak berdasar, tidak rasional dan melawan
ah
lik
melakukan melawan hukum juga tidak berdasar, tidak rasional dan melawan
hukum pula. Sehingga harus ditolak;
am
ub
7. Oleh sebab itu, maka perbuatan Tergugat I menyerahkan objek sengketa
kepada Tergugat VI bukanlah perbuatan melawan hukum atau melawan hak
ep
Penggugat, karena petuanan bekas Negeri Toinaman dan Objek yang
k
melainkan kepunyaan Tergugat I dan orang lain. Dan karena alasan tersebut,
R
si
maka klaim kepemilikan Penggugat terhadap petuanan bekas Negeri
Toinaman dan objek sengketa tersebut dalam posita angka (1) sampai (4)
ne
ng
tidak berdasar, kabur, sehingga tidak dapat diterima atau ditolak keras;
8. Bahwa sebelum penyerahan objek sengketa kepada Tergugat VI, dilakukan
do
gu
lik
beralasan dan harus dinyatakan tidak diterima atau ditolak dengan tegas;
9. Bahwa Penggugat juga berasumsi dalam posita gugatannya (angka 5 dan 8)
m
ub
‘onrechtmatige daad’ atau dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah “tort”.
es
Pendapat ini sama dengan pendapat Mantan Ketua Mahkamah Agung RI,
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Prof.Dr.R.Wirjono Prodjodikoro.SH. Namun tulisan Penggugat ‘Onrecht
R
matigedaad", berbeda dengan kedua ahli hukum tersebut, yang menurut
si
Tergugat I, tulisan Penggugat “Onrecht matigedaad”, tersebut adalah salah,
ne
ng
dan bagian kesalahan gugatan. Karena Penggugat tidak bisa membedakan
mana perbuatan melawan hukum subyek hukum orang, dan mana
perbuatan melawan hukum subyek hukum Badan;
do
gu
10. Tindakan atas nama pemerintahan dalam konteks perbuatan melanggar
hukum, menurut Prof.Dr.R.Wirjono Prodjodikoro.SH., disebut “overheid".
In
A
Maka perbuatan Tergugat VI dan Tergugat VII dituduh sebagai subyek hukum
badan yakni pemerintah(an), tidak bisa dikualifisir dalam perbuatan melawan
ah
lik
perbuatan melanggar hukum Tergugat VI dan Tergugat VII harus dikualifisir
sebagai ‘onrechtmatige overheidsdaad’ atau perbuatan melawan hukum oleh
am
ub
penguasa sebagpi subyek hukum Badan. Dalam hal ini, Penggugat sudah
menyamakan perbuatan melanggar hukum Tergugat VI dan Tergugat VII
ep
dengan perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) Tergugat I
k
sebagai subyek hukum person. Ini adalah kesalahan gugatan. Adalah salah
ah
pula menuntut ganti rugi Tergugat VII sebagai subyek hukum badan (petitum
R
si
gugatan 5,6, dan 7), bertentangan dengan klaim gugatan perbuatan
melawan hukum Tergugat VI dan Tergugat VII sebagai subjek hukum orang
ne
ng
do
gu
lik
Bukan subjek hukum badan. Oleh sebab itu, menuntut Tergugat VII saja
sebagai subjek hukum badan untuk mengganti kerugian petitum (6) dan (7)
m
ub
adalah bertentangan dengan posita gugatan, rancu, kacau, tidak jelas dan
salah secara hukum. Karena itu, gugatan kabur dan harus dinyatakan tidak
ka
dapat diterima;
ep
12. Bahwa karena posita gugatan perbuatan melawan hukum tidak beralasan
ah
ditolak;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
13. Bahwa pembuktian segala dalil Penggugat sebagaimana tersebut seluruhnya
R
dalam gugatan menjadi kewajiban hukum Penggugat untuk
si
membuktikannya;
ne
ng
14. Bahwa bila ada dalil gugatan Penggugat yang belum bisa dibantah dalam
pokok perkara, semata-mata karena Tergugat I principal tidak pernah
memberi keterangan rinci kepada Kami selaku Kuasa. Demikian pula
do
gu Tergugat I tidak pernah hadirkan para saksi untuk didengar keterangannya
mengenai pokok perkara, meski selaku Kuasa hukum, kami sudah mintakan
In
A
perhatian Tergugat I principal. Meski begitu, hal-hal yang tidak kami bantah,
bukan berarti sama dengan pengakuan. Dan karenanya kami serahkan
ah
lik
Berdasarkan dalil-dalil yang kami uraikan terdahulu, yang merupakan fakta-fakta
hukum di dalam persidangan perkara ini, dan mempunyai dasar serta alasan-
am
ub
alasan hukum sangat kuat dan pasti, maka tanpa ragu sedikitpun, kami mohon
Majelis Hakim yang Mulia, berkenaan mengadili dan memutus lebih dahulu
ep
eksepsi Para Tergugat tersebut sebagai berikut:
k
DALAM EKSEPSI
ah
si
2. Menyatakan eksepsi Tergugat I dipertimbangkan dan diputus lebih dahulu
dan tersendiri, sebelum memeriksa pokok perkara;
ne
ng
do
gu
lik
ub
hukum;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
R
DALAM POKOK PERKARA:
si
- Menyatakan menolak gugatan Penggugat seluruhnya, atau;
ne
ng
- Setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;
DALAM EKSEPSI DAN POKOK PERKARA
- Menghukum para Penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara.;
do
gu Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat II
s/d Tergugat V melalui Kuasa Hukumnya telah memberikan jawaban yang pada
In
A
pokoknya sebagai berikut:
DALAM EKSEPSI
ah
lik
1. Tentang Gugatan Kurang Pihak (Plurium Litis Consorsium).
Bahwa substansi permasalahan dalam gugatan Perkara Perdata No
29/Pdt.G/2017/PN.SML tertanggal 21 Agustus 2017 adalah masalah
am
ub
penyerahan hak Milik Penggugat oleh para Tergugat II -V kepada Tergugat
VI. Bahwa mekanisme dan Prosedur Penyerahan telah dilakukan dengan
ep
melibatkan baik para pemilik lahan selaku ahli waris, Pemilik Petuanan
k
R
maupun Pemerintah Kecamatan yang pada prinsipnya telah melegitimasi
si
secara yuridis penyerahan tersebut berdasarkan surat Pernyataan Bersama
ne
No. 02/0L/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 yang telah disetujui dan
ng
do
gu
Pimpinan Latupatti serta camat Moa Lakor, oleh sebab itu maka Kepala desa
Werwaru, Kepala desa Patti, Kepala Desa Wakarlely, Kepala desa Klis,
ah
lik
Kepala desa Kaiwatu, Kepala desa Tounmawan, Ketua Latupatti serta Camat
Moa Lakor telah memiliki urgensi untuk turut membuktikan juga proses
m
ub
ep
saat itu Tergugat I, Tergugat III dan Tergugat IV serta Kepala desa Kaiwatu
Bpk Salmon Mehdila dan Bpk Charles R. Lico selaku kepala Desa
ah
Agustus 2004 adalah dalam kapasitas atau jabatan mereka selaku Kepala
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Desa, dan oleh sebab itu dengan tidak ditariknya Kepala Desa Werwaru,
R
Kepala Desa Patti, Kepala Desa Wakarlely, Kepala Desa Klis, Kepala Desa
si
Kaiwatu, Kepala Desa Tounmawan, Ketua Latupatti serta camat Moa Lakor,
ne
ng
selaku pihak dalam perkara ini maka faktanya Penggugat tidak mengikut
sertakan keseluruhan pihak yang terkait dengan surat tersebut. Dengan
demikian sesuai dengan hukum acara Perdata Gugatan Penggugat yang
do
gu tidak lengkap atau tidak sempurna karena kurang pihak dapat dinyatakan
tidak dapat diterima (Niet onvanklijke Verklaard) hal ini telah menjadi
In
A
pendirian MA dalam putusannya No 78K/SIP/1972 tertanggal 11 Oktober
1975 yang menegaskan:“Gugatan kurang pihak atau tidak lengkap atau
ah
lik
Dermikian pula bahwa dalam putusan MA RI No 1421 K/SIP/1975 tanggal 8
Juni 1976 menyatakan: “bahwa tidak dapat diterimanya gugatan ini adalah
am
ub
karena kesalahan formil mengenai pihak yang seharusnya digugat, akan
tetapi belum digugat”;
ep
2. Dasar Hukum dalil Gugatan Penggugat tidak Jelas;
k
si
sah atas lahan yang menurut pengakuan Penggugat diperoleh dari
Almarhum Moyang Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar sehingga apa yang
ne
ng
do
gu
Barat adalah sangat keliru sebab yang sebenarnya tanah tersebut adalah
tanah Petuanan Desa Wakarleli yang sebelumnya adalah milik SOA
ah
lik
ub
Dalam Konvensi;
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa segala uraian hukum dan fakta yang TERGUGAT II, Tergugat III, Tergugat
R
IV, dan Tergugat V telah uraikan di dalam bagian eksepsi tersebut di atas,
si
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan jawaban pokok Perkara ini;
ne
ng
Bahwa TERGUGAT II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V membantah dan
menolak secara tegas dan keras seluruh dalil Penggugat yang tercantum di
dalam surat Gugatan Penggugat tertanggal 21 Agustus 2017, sebagai dalil yang
do
gu
salah, tidak benar dan tidak beralasan, terkecuali hal-hal yang dapat dibuktikan
berdasarkan bukti, bantahan dan penolakan Tergugat -Tergugat tersebut dengan
In
A
dasar:
1. Bahwa Penggugat mendalilkan bahwa moyang Penggugat yang bernama
ah
lik
marna/bangsawan dari Moa Barat yang disebut dengan nama MSAWNA,
padahal Moyang Penggugat ini bukanlah seorang Bangsawan atau Marna di
am
ub
Moa Barat apalagi memiliki Petuanan, karena Moyang Penggugat pada saat
masuk dan berdiam di Moa Barat, Pulau Moa sudah dibagi habis oleh 3
ep
Orang Moyang yaitu : Moa Timur (desa Moain), dimiliki oleh moyang yang
k
bernama Reimaha Lewna, Moa Tengah (desa Klis/ SOA Lekubun) dengan
ah
moyang bernama Mayaha Lewna, dan Moa barat (Desa Patti/SOA Rokseli,
R
si
SOA Patti dan Soa Gerwelsa) dimiliki oleh Moyang Talupipi Lewna, jadi
moyang Penggugat tidaklah turut membagi Pulau Moa, lagipula Moyang
ne
ng
do
gu
atau Kepala Desa pada desa-desa di Moa Barat, sebab untuk menjadi Raja
atau Kepala Desa di Pulau Moa haruslah dari Keturunan bangsawan atau
Mama. Sehingga Penggugat haruslah membuktikan bahwa moyang
In
A
lik
ub
hitam) diusir dari Msawna (SOA Gerwelsa Desa Patti) dan disembunyikan
oleh Moyang orang Popu (Nama lama Desa Wakarleli) kemudian
ka
adalah tidak jelas sebab Negeri Toinaman sudah tidak ada lagi yang ada
es
hanya dusun Toinaman yang merupakan anak dusun dari desa Wakarleli
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan lokasi dusun itu ada 5 dusun yang berbatasaan dengan lokasi
R
Ibukota Kabupaten Maluku Barata Daya (Tiakur) dengan batas kali yaitu:
si
- Gergememetam (air hitam) ± 1 ha yang mengairi loklauna (air besar),
ne
ng
dan bermuara di Gerlauna (air besar);
- Lok Lawna (kali besar) berasal dari mata air Germemetam yang
sekarang dipakai oleh PDAM MBD di Kota Tiakur untuk kebutuhan
do
gu masyarakat;
- Gerraram ((genangan air) dari Lok Lawna yang berfungsi sebagai tempat
In
A
minum, mandi hewan (kuda dan kerbau) pada musim kemarau;
- Tukil Wona (Kebun yang ditanami dengan pohon kelapa);
ah
lik
- Or Raram (yang ditanami pohon bamboo)dengan luas ± 1ha;
Dengan demikian dalil Penggugat dalam gugatannya poin 2 yang
menyatakan tanah bekas petuanan Negeri Toinaman seluas ± 4000 ha
am
ub
adalah sangat keliru karena tanah bekas Negeri Toinaman yang
dimaksudkan oleh Penggugat adalah sebagaimana yang Tergugat II telah
ep
jelaskan dalam eksepsi point 3 adalah bekas tempat tinggal moyang
k
Penggugat dan terletak di Desa Patti SOA Gerwelsa dengan luas ± 10x15
ah
M2, oleh sebab itu tanah seluas 4000 ha yang dimaksudkan oleh Penggugat
R
si
sebelumnya adalah tanah milik SOA Gerwelsa Desa Patti (Penggugat
rekonvensi ll/Tergugat Konvensi II) yang telah diserahkan Kepada
ne
ng
do
gu
lik
ub
batas antara Penggugat dengan Tergugat II, yang benar adalah batas
antara Tergugat II dan Tergugat IV yaitu Tuini Nhornauni, Gerwatu
ka
meti (surut.;
R
- Sebelah Barat berbatasan dengan laut adalah secara mutlak milik utuh
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa batas-batas tersebut adalah sesuai dengan yang terterah pada surat
R
Pernyataan bersama tertanggal 07 Januari 2011 yang ditandatangani oleh,
si
Kepala Soa Gerweles, Tuan Tanah Desa Wakarleli, Saniri Desa Patti, Kepala
ne
ng
Soa Lekupun Desa Wakarleli, Ketua BPD Desa Patti, dan Tokoh Masyarakat
Desa Wakarleli;
4. Bahwa Penggugat dalam dalil Gugatanya pada point 3 sampai dengan point
do
gu 8 adalah sangat keliru sebab para Tergugat I s/d V dalam melakukan
Perbuatan Hukum berupa penyerahan lahan seluas 350 ha kepada Tergugat
In
A
VI dengan menandatangani surat Pernyataan Pelepasan Hak No
02/0L/KML/VIII/2004 tertanggal 8 Agustus 2004, baik dalam kapasitas selaku
ah
Pemilik Petuanan maupun selaku ahli waris yang sah serta para tokoh-tokoh
lik
adat adalah lahan/bidang tanah yang terletak di Desa Wakarleli, dan bukan
lahan atau tanah bekas Negeri Toinaman seperti yang dimaksdukan oleh
am
ub
Penggugat dengan batas- batas sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan Tieni yaitu Mata Rumah Rehyara;
ep
- Sebelah selatan berbatasan dengan Tuiniparu Mata Rumah Surimaha
k
si
bergerak mata rumah Surimaha dan Tutreri;
- Sebelah timur berbatasan dengan Toum Soe Mata Rumah Telkiara;
ne
ng
Oleh sebab itu perbuatan Hukum yang dilakukan oleh para Tergugat adalah
sah sehingga perbuatan melanggar hukum sebagaimana yang didalilkan
do
gu
oleh Penggugat adalah salah alamat atau tidak memenuhi unsur, sehingga
penguasaan serta Penggunaan lahan seluas 350 ha oleh Tergugat VII untuk
In
kepentingan Ibukota Maluku Barat Daya adalah sah secara Hukum;
A
DALAM REKONVENSI :
1. Bahwa Penggugat rekonvensi I adalah Tergugat IV dalam Konvensi,
ah
lik
ub
2. Bahwa apa yang telah dikemukakan dalam konvensi juga dimasukan dalam
rekonvensi ini sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan;
ka
lahan seluas 4000 ha termasuk juga 350 ha yang telah diberikan kepada
ah
dengan perjanjian Tergugat VII akan memberikan imbalan berupa uang siri
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pinang (secara adat) kepada Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV namun
R
Perjanjian tersebut hingga kini belum terlaksana, sehingga Penggugat
si
Rekonvensi l/Tergugat IV merasa sangat dilecehkan secara adat dan
ne
ng
menderita kerugian;
4. Bahwa kepemilikan yang Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV adalah
berdasarkan Hibah yang dilakukan oleh Moyang Tergugat II yang bernama
do
gu UP-LAHLUH, UP-LENGKOU dan UP-LAISIALONA kepada Moyang
Penggugat; Rekonvensi/Tergugat IV, yang bernama UP-KUNU, UP-KADI,
In
A
UP-TETRIWNA dan UP-WEWRALAYuntuk kepentingan pertanian
masyarakat Wakarleli;
ah
lik
kepada Tergugat VII adalah secara adat yang dihadiri dan disaksikan oleh
Pejabat Pemerintah Daerah Propinsi Maluku, dan Pejabat Pemerintah
am
ub
Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya dan disakikan oleh tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh-tokokh agama serta tokoh-tokoh adat;
ep
6. Bahwa apa yang didalilkan oleh Penggugat yang menyatakan tentang
k
si
Desa Kaiwatu Bapk Roy Lewanmeru pada saat itu, telah dibantah oleh yang
bersangkutan sendiri (Kepala Desa Kaiwatu) pada saat memberikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
dilakukan oleh Tergugat VI terhadap Tergugat VII juga adalah sah secara
Hukum oleh sebab itu perbuatan ganti rugi yang harus dibayarkan
ka
Konvensi IV. Sebesar Rp. 350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh milyar
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
rupiah) karena telah menguasai objek sengketa untuk kepentingan
R
Pembangunan Kota Tiakur sejak tahun 2008 sampai sekarang;
si
8. Bahwa untuk menjamin gugatan Penggugat rekonvensi l/Tergugat Konvensi
ne
ng
IV ini tidak menjadi nihil (illusoir) dan atau dikhawatirkan setelah perkara ini
di putus namun Tergugat VII tetap tidak bersedia atau lalai melaksanakan
putusan tersebut, oleh karenanya patut dan layak menurut hukum apabila
do
gu Tergugat VII dihukum membayar uang paksa (Dwangsom) Kepada
Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta
In
A
rupiah) untuk setiap hari secara tunai dan sekaligus terhitung sejak Putusan
Pengadilan ini berkekuatan hukum tetap sampai Tergugat melaksanakan
ah
lik
Berdasarkan uraian-uraian, penjelasan-penjelasan hukum yang didukung
dengan dalil- dalil hukum sebagaimana yang telah TERGUGAT II - V jelaskan
am
ub
diatas, maka beralasan hukum jika Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk memberikan Putusan yang
ep
amarnya sebagai berikut:
k
DALAM EKSEPSI :
ah
si
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet onvanklijke
Verklaard);
ne
ng
DALAM KONVENSI :
1. Menolak Gugatan Penggugat Untuk seluruhnya;
do
gu
lik
Rekonvensi IV /Tergugat V;
2. Menyatakan sah dan berharga secara Hukum Surat Pernyataan Pelepasan
m
ub
pemilik yang sah atas objek sengketa seluas 350 ha yang merupakan bagian
ep
4. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi atas Penguasaan objek
R
sengketa sebesar Rp. 350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh milyar rupiah);
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Menghukum Tergugat VII membayar uang paksa (Dwangsom) Kepada
R
Penggugat Rekonvensi l/Tergugat IV sebesar Rp 10.000.000 untuk setiap
si
hari secara tunai dan sekaligus terhitung sejak Putusan Pengadilan ini
ne
ng
berkekuatan hukum tetap sampai Tergugat melaksanakan Putusan
Pengadilan ini dengan baik, seketika dan sempurna;
6. Menyatakan putusan serta merta dapat dilaksanakan walaupun dilakukan
do
gu upaya hukum banding atau kasasi (uit voerbaar bij voerrad);
7. Bilamana Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
In
A
adilnya (ex aequo et bono );
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat VI
ah
lik
yang pada pokoknya sebagai berikut:
DALAM POKOK PERKARA:
am
ub
1. Bahwa Tergugat VI menolak dengan tegas semua dalil Penggugat pada point
1 s/d 14 gugatan. Terhadap hal tersebut Tergugat VI menanggapi sebagai
ep
berikut:
k
a. Bahwa bidang tanah seluas 350 hektar yang telah dilepaskan oleh
ah
si
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Tergugat VI), berdasarkan
Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor 02/OL/KMLA/III/2004, telah
ne
ng
do
gu
b. Bahwa aset tanah seluas 350 hektar beserta seluruh dokumen dimaksud
telah diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(Tergugat VI) kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengatur seluruh asset termasuk diantaranya aset 350 hektar tanah
R
dimaksud;
si
2. Bahwa oleh karena bidang tanah yang diperkarakan telah beralih status
ne
ng
kepemilikan dan dikuasai secara langsung oleh Pemerintah Kabupaten
Maluku Barat Daya (Tergugat VII), sehingga patut dan wajar menurut
hukum apabila Majelis Hakim yang terhormat membebaskan Tergugat VI
do
gu dari tuntutan dalam bentuk apapun;
3. Bahwa Dalil-dalil gugatan yang tidak ditanggapi oleh Tergugat VI dalam
In
A
Jawaban ini bukan berarti Tergugat VI menerimanya tetapi menolak
dengan tegas;
ah
lik
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenaan memberikan
putusan sebagai berikut:
am
ub
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ep
2. Menerima Jawaban Tergugat VI untuk seluruhnya;
k
3. Menyatakan bahwa Penggugat bukan pemilik yang sah atas bidang tanah
ah
objek sengketa;
R
si
4. Menyatakan bahwa Perbuatan hukum berupa pemberian/ pelepasan hak,
oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, Tergugat V kepada
ne
ng
do
gu
5. Menyatakan sah secara hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor:
02/OL/KM LA/111/2004;
6. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat.
In
A
ATAU ;
Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
ah
lik
Aequo Et Bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat VII
m
ub
DALAM EKSEPSI
ep
maupun dasar hukum yang jelas yang tertuang didalam Gugatan, maka
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan demikian Penggugat tidak berkualitas sebagai Penggugat ( legal
R
standing in condention ), maka gugatan yang diajukan oleh Penggugat
si
adalah cacat formil error in persona yang dikatagorikan sebagai
ne
ng
Diskualifikasi in persona yaitu karena pihak yang bertindak sebagai
Penggugat adalah orang yang tidak memenuhi syarat sebagai Penggugat
atau gugatan yang diajukan oleh orang yang tidak berhak atas objek
do
gu sengketa. Maka dengan demikian gugatan Penggugat harus dinyatakan
ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterimah oleh Majelis Hakim yang
In
A
memeriksa dan mengadili perkara ini;
2. Eksepsi Obscuur Libel;
ah
Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada Dalil point (1) dan dan point (2)
lik
tidak menjelaskan secara jelas dan akurat terkait apakah objek sengketa
merupakan kepemilikan yang sah dari Tergugat berdasarkan garis keturunan
am
ub
atau ahli waris yang merupakan pemillik tanah petuanan Moa Barat. Bahwa
terhadap tanah petuanan bekas Negeri Toinaman seluas ±4000 Ha yang
ep
sebahagiannya dengan luas ±350 Ha yang terletak di Moa Barat, Kecamatan
k
si
gugatannya tidak dapat menjelaskan legal standing Penggugat sebagai
Pemilik Sah berdasarkan Ahli Waris terhadap Tanah yang menjadi objek
ne
ng
sengketa;
Dengan demikian cukup beralasan secara hukum bagi Pengadilan Negeri
do
gu
Saumlaki untuk menolak mengadili perkara ini dan atau gugatan terhadap
Tergugat dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;
3. Gugatan Penggugat kurang pihak;
In
A
Bahwa Gugatan Penggugat kurang pihak, karena sesuai dengan fakta ada
pihak - Pihak yang juga mengklaim hak atas obyek sengketa, dikatakan
ah
lik
demikian bahwa sesuai dengan surat Pernyataan sikap atas hasil rapat
Koordinasi dengan Tim Koordinasi awal Pembangunan Kota Tiakut
m
ub
Pihak lain yang juga turut serta dalam Proses Penandatanganan Surat
ep
di Desa Kaiwatu dan Wakarleli, dengan demikian akan di buktikan nanti oleh
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM POKOK PERKARA
R
1. Bahwa Tergugat VII dengan Tegas menolak dalil-dalil gugatan penggugat
si
terkecuali ada hal-hal yang dibenarkan oleh Tergugat VII;
ne
ng
2. Bahwa Tergugat VII dalam hal ini adalah Bupati Maluku Barat Daya yang
secara hukum telah mendapatkan hak kepemilikan dari Tergugat VI untuk
kepentingan Pembangunan Ibukota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya
do
gu yang sebelumnya berada di Pulau Kisar dan kemudian dialihkan ke Kota
Tiakur;
In
A
3. Bahwa dalam Gugatan Penggugat dalil pada point (3) - point (6) terkait tanah
seluas 350 Ha (2000 x 1750 m2 yang merupakan sebagian tanah dari tanah
ah
lik
pelepasan hak atas tanah dari Ahli Waris/Pemilik Petuanan kepada
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat sesuai Surat Pernyataan
am
ub
Pelepasan Hak atas Tanah Nomor: 02/OL/KML/VIII/2004 tanggal 18 Agustus
2004 yang telah dihibahkan kepada Pemerintah Maluku Tenggara Barat untuk
ep
pembangunan Ibu Kota Kabupaten Maluku Barat Daya adalah benar-benar
k
milik Ahli Waris / Pemilik Tanah dan dianggap sah secara hukum, dengan
ah
si
Bagian 2 tentang cara memperoleh hak Milik pasal 584 Hak Milik atas Suatu
barang tidak dapat diperoleh selain denaan mengambil untuk miliki,
ne
ng
do
gu
lik
Pembangunan Kota Tiakur yang terdiri dari Bastian Y.A. Petrusz, S.Pd
dkk, yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2011 bertempat di desa
m
ub
Wakarleli;
- Pernyataan beberapa pihak yang termasuk pemilk lahan 350 Ha yang
ka
sebagai salah satu pihak yang secara jelas menyatakan secara jujur dan
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
penuh keikhlasan melepaskan hak Atas Tanah seluas 350 Ha (2000 x
R
1750 M2) kepada Pemerintah Maluku Barat Daya dan mendukung segala
si
aktifitas pembangunan yang dilaksanakn Pemerintah diatas tanah
ne
ng
petuanan tersebut. Bahkan didalam Pernyataan tersebut secara tegas
Penggugat sebagai salah satu pihak menyatakan bahwa apabila
dikemudian hari terdapat gugatan dari pihak tertentu maka segala resiko
do
gu menjadi beban para pihak termasuk Penggugat;
Bahwa apabila mengacu kepada Pasal 584 KUH-Perdata dikaitkan
In
A
dengan pernyataan dimaksud, maka sudah tidak berlaku lagi kepemilikan
hak atas obyek sengketa atas nama Penggugat, untuk itu dalil yang di
ah
sampaikan oleh Penggugat poin (3) sampai dengan (6) perlu di tolak atau
lik
dikesampingkan oleh Majelis hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini;
am
ub
- Surat Pernyataan bersama oleh pemilik tanah, pemerintah Desa Pati,
Desa Wakarleli, Desa Kaiwatu, Tokoh-tokoh masyarakat, Tokoh-tokoh adat
ep
termasuk Toinaman yang pada intinya memperkuat Surat Pelepasan
k
si
batas-batas tanah sesusai peruntukan bagi lahan Kota Tiakur seluas 350
Ha serta tidak lagi mempersoalkan status tanah dimaksud;
ne
ng
do
gu
350 Ha didalamnya yang didasarkan pada Status Penggugat selaku Ahli Waris
Sah dari Almarhum Moyang LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR
yang semasa hidupnya adalah Marna/Bangsawan dari Moa Barat juga disebut
In
A
sebagai MSAWNA sebagai Pemilik dari Tanah Petuanan yang menjadi Objek
Sengketa adalah merupakan dalil yang sangat keliru dan tidak berdasar,
ah
lik
ub
secara sah oleh Izakh Lico selaku Kepala Desa Werwaru/Ketua Latupati
R
Kecamatan Moa Lakor (Tergugat I), Johanis Lico selaku Kepala Desa Patti,
es
Metusael Tanody selaku Kepala Desa Wakarleli (Tergugat IV), Salmon Mehdila
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
selaku Kepala Desa Kaiwatu, Fileks Kwuwulay selaku Kepala Desa Klis
R
(Tergugat V), dan Charles Lico selaku Kepala Desa Tounwawan yang mana
si
disahkan dan diketahui oleh Camat Moa Lakor S.D Leimeheriwa S.Sos
ne
ng
tanggal 18 Agustus 2004 yang bagi Tergugat VII hal tersebut merupakan
tindakan yang sah menurut hukum dalam pengakuan atas kepemilikan Tanah
seluas 350 Ha dari luas ±4000 dimaksud yang dalam hal bertindak sebagai
do
gu dan atas nama Ahli Waris/Pemilik Petuanan yang kemudian dilepas dan
dihibahkan bagi Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat dalam rangka
In
A
Pembangunan Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya, untuk itu dalil yang
disampiakan oleh Penggugat patutlah ditolak atau dikesampingkan oleh
ah
lik
6. Bahwa dalil Penggugat pada point (10) dan point (11) terkait Kerugian Materiil
yang dialami Penggugat merupakan hal yang sangat abstrak dan berlebihan
am
ub
atau dengan kata lain belum ada kerugian yang nyata yang dialami oleh
Penggugat, karena Objek Gugatan berupa tanah seluas ±4000 Ha belum
ep
memiliki kekuatan hukum atau legal standing sebagai kepemilikan yang sah,
k
si
melawan hukum terhadapnya jika dasar-dasar kepemilikan atau bukti hak
kepemilikan tidak dapat dijelaskan secara jelas maka sepatutnya Majelis
ne
ng
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini perlu untuk menolak dan
menyampingkan apa yang didalilkan oleh Penggugat dalam Point (10) dan
do
gu
point (11);
7. Bahwa apabila ada hal-hal yang belum ditanggapi oleh Tergugat I bukan
berarti Tergugat I mengakuinya, tetapi dengan tegas menolaknya;
In
A
Bahwa berdasarkan apa yang telah dijelaskan oleh Tergugat VII tersebut di atas,
maka Tergugat VII memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
ah
lik
ub
Ini;
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanggal 15 Pebruari 2018, Tergugat II, III, IV, V dan VII telah mengajukan
R
Dupliknya tanggal 8 Pebruari 2018, akan tetapi Tergugat VI tidak mengajukan
si
dupliknya, yang untuk mempersingkat uraian Putusan ini kesemuanya itu tidak
ne
ng
akan dikutip lagi, cukup dengan menunjuk Berita Acara Persidangan yang telah
memuat hal tersebut dan dianggap telah tercantum dalam uraian putusan ini;
Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Pertama telah menjatuhkan
do
gu
Putusan Sela Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 25 Januari 2018 terhadap
permohonan intervensi yang pada pokoknya Permohonan Pemohon Intervensi
In
A
dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri
ah
lik
Sml tanggal 17 Mei 2018 yang amarnya sebagai berikut :
am
DALAM KONVENSI
ub
Dalam Eksepsi:
- Menolak Eksepsi dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
ep
k
R
- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;
si
- Menyatakan Penggugat dan Tergugat I sebagai pemilik yang sah atas
ne
ng
objek sengketa berupa tanah dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima puluh
hektar), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku
Barat Daya;
do
gu
secara tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta
ah
pengunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai
lik
ub
- Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat
ka
ep
DALAM REKONVENSI
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dalam Eksepsi
si
- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;
ne
ng
- Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
do
gu
- Menghukum para Tergugat Konvensi untuk membayar biaya perkara yang
sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 64.268.800,00 (enam puluh empat
In
A
juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki
ah
lik
Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 secara berturut-turut sesuai
Risalah Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh ARTHUR LARWUY Panitera
Pengadilan Negeri Saumlaki yang menerangkan bahwa :
am
ub
- Pada hari Rabu, tanggal 23 Mei 2018 telah datang menghadap YAFET L.
SAHUPALA, SH. selaku kuasa Pembanding I / semula Tergugat II, III, IV dan
ep
k
si
- Pada hari Kamis, tanggal 24 Mei 2018 telah datang menghadap BRAMPI
ne
ng
do
29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 diperiksa dan diputus dalam
gu
- Pada hari Rabu, tanggal 30 Mei 2018 telah datang menghadap JOPIE
In
A
lik
ub
ep
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keduanya Jurusita pada Pengadilan Negeri Saumlaki yang menerangkan
R
dimana kepada para pihak masing - masing telah diberikan kesempatan untuk
si
memeriksa berkas perkara dalam tenggang waktu 14 hari terhitung sejak hari
ne
ng
berikutnya dari pemberitahuan ini ;
do
tersebut Pembanding I/Semula Tergugat II s/d V telah menyampaikan memori
gu
bandingnya yang pada pokoknya keberatan dan berpendapat bahwa
pertimbangan hukum dan amar Putusan judex factie Tingkat Pertama Nomor :
In
A
29/Pdt.G/2017/PN.SML tanggal 17 Mei 2018, tersebut tidak tepat dan tidak
benar. Dengan alasan-alasan sebagai berikut :
ah
lik
1. Bahwa Pengadilan Negeri Saumlaki c.q Majelis Hakim yang mengadili dan
memeriksa perkara ini telah memutuskan perkara ini atas pertimbangan
am
ub
yang kurang lengkap (ONVOLDOENDE GEMOTIVEERD), karena tidak
mempertimbangkan secara sempurna, baik alasan-alasan maupun bukti-
bukti serta saksi-saksi yang diajukan oleh pihak Tergugat II s/d Tergugat V /
ep
k
si
diajukan Penggugat/Terbanding yang secara objektif tanpa
mempertimbangkan apa yang telah disampaikan oleh Tergugat/Pembanding
ne
ng
do
gu
lik
ub
sepihak dan bukan merupakan suatu bukti yang harus dijadikan fakta hukum
M
ng
oleh Majelis hakim sebagai dalil dalam memutuskan perkara ini karena
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mereka bukanlah orang-orang yang berkompetensi secara akurat
R
mengetahui kondisi riil objek sengketa serta batas-batasnya, karena saksi
si
Christian Knyarilay dan saksi Johanis Lotlaikery berasal dari Moa Timur,
ne
ng
saksi Paulus Knatwera dan saksi Marthen Miru berasal dari Pulau Leti
serta saksi Arnold berasal dari Pulau Dai Kecamatan Babar, secara logika
tidak mungkin saksi-saksi dari Moa Timur, saksi dari Pulau Leti, dan saksi
do
gu dari Pulau Dai Kecamatan Babar dapat mengetahui dan menceritakan
sejarah tanah-tanah petuanan di Moa Barat, apalagi kepemilikan tanah
In
A
(objek sengketa), sehingga timbulah pertanyaan kenapa
Terbanding/Penggugat tidak mendatangkan atau menghadirkan saksi-saksi
ah
lik
Kaiwatu?? lagi pula sejarah yang disampaikan juga masih simpang siur
sehingga harus diperlukan pengkajian secara ilmiah oleh sebab itu Putusan
am
ub
Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.SML tanggal 17 Mei
2018 harus dibatalkan.
ep
k
3. Bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam menilai fakta hukum
sebagaimana tertuang dalam putusan tentang PERTIMBANGAN HUKUM
ah
R
pada halaman 174-175, yang mana Majelis Hakim tidak mempersoalkan
si
Luas dari Objek sengketa, serta tidak mempertimbangkan fakta hukum
ne
ng
do
gu
sedangkan batas bagian Barat dengan tiang listrik bukanlah lokasi yang
bernama Gerlauna melainkan Watpaha, karena tiang listrik baru dipasang
ah
tahun 2004 adalah batas alam sehingga objek sengketa batas bagian barat
berbatasan dengan lokasi Negeri Toinaman yaitu batas dengan kali/sungai
m
ub
ep
batas-batas dari luas 4000 ha serta batas-batas dari Bukti P-1 dan Bukti P-2
R
yang merupakan Tanah dari bekas Negeri Toinaman padahal sesuai fakta
es
M
Hukum 5 (lima) dusun yang tercantum di dalam bukti P-1 dan P-2, adalah di
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
luar dari objek sengketa (Tiakur), dan nama-nama dusun yang tercantum
R
dalam bukti P-1 dan P-2 antara lain Dusun Tukil Wona, Dusun Or Raram,
si
Dusun Germemetam, Dusun Lok lawna, Dusun Gerraram.
ne
ng
4. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman
do
gu 176 yang menjelaskan bahwa Christian Knyarilay adalah seorang Ahli
Sejarah sehingga surat keterangannya yang bertanda bukti P-7 dapatlah
diterima oleh Majelis Hakim adalah sesuatu yang sangat tidak masuk akal,
In
A
sebab sesuai fakta hukum keterangannya telah dibantah oleh saksi Tergugat
II – V/Pembanding yaitu saksi Rulup Latuasan dan saksi Gergerius Kaary
ah
lik
dan saksi Tergugat I Elia Christian yang menerangkan bahwa “Christian
Knyarilay bukanlah ahli sejarah Pulau Moa” dan menurut pengakuan
am
ub
oleh orang lain bahkan pengakuan terhadap dirinya selaku seorang ahli
sejarah adalah Pengakuan sepihak karena Christian Knyarilay tidak memiliki
ep
k
R
berdasarkan atas cerita dari Penggugat Prinsipal, lagipula pemaparan
si
sejarahnya belum mendapat pengakuan secara Ilmiah melalui Penelitian
ne
ng
do
gu
5. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangannya yaitu dalam Posita
In
A
lik
ub
padahal saksi yang diajukan Tergugat VII saudara Roy Lewanmeru sesuai
fakta hukum telah menerangkan bahwa orang tua Penggugat/Terbanding
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat/Terbanding mengalami cacat syarat formal tentang kurangnya
R
pihak yang seharusnya ditarik sebagai penggugat ataupun sebagai turut
si
tergugat, oleh karenanya gugatan penggugat/terbanding jelas mengandung
ne
ng
cacat formil tentang kurangnya pihak (plurium litis corsortium) hal mana
senada dengan kaidah hukum yang dilahirkan dari Yurisprudensi Mahkamah
Agung RI tanggal 22 Maret 1982 Nomor : 2438 K/Sip/1980 dalam
do
gu pertimbangan hukumnya Mahkamah Agung menyatakan bahwa “gugatan
harus tidak dapat diterima, karena tidak semua ahli waris turut sebagai
In
A
pihak dalam perkara”. Mengacu pada penjelasan diatas, maka Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a qou harus menyatakan
ah
lik
6. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
am
ub
350 Ha yang telah dikabulkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a qou adalah sangat bertentangan dengan ketentuan
ep
k
R
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 56 tahun 1960 tentang
si
Penetapan Luas Tanah Pertanian yang kemudian ditetapkan menjadi
ne
ng
do
gu
penguasaan hanya 15 Hektar area untuk sawah dan 20 hektar area untuk
tanah kering, sementara dalam uraian posita Penggugat/Terbanding
In
A
mendalilkan memiliki bidang tanah seluas 4000 hektar area dengan demikian
maka luas objek kepemilikan tanah milik Penggugat/Terbanding dalam surat
ah
ub
ep
7. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
ah
181 yang menilai bahwa bukti T.II-V 13 – T.II-V 17 adalah merupakan copy
M
warna sehingga tidak dapat diajukan sebagai surat bukti adalah sebuah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertimbangan yang keliru sebab bukti tersebut adalah merupakan Print Out
R
dari bukti elektronik dari hasil foto yang juga diambil pada saat Pemeriksaan
si
Setempat dan telah dilegalisir serta telah diperlihatkan sesuai dengan aslinya
ne
ng
di depan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara tersebut
sehingga pertimbangan ini sangat bertentangan dengan UU ITE No 11
tahun 2008 Pasal 5 ayat (1) yang mengatur bahwa Informasi dan
do
gu transaksi elektronik dan atau hasil cetaknya merupakan alat bukti yang
sah, sehingga pertimbangan Majelis Hakim ini haruslah ditolak.
In
A
8. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman
ah
lik
182-184 tentang penolakan terhadap keterangan saksi Tergugat II –
V/Pembanding yaitu saksi Rulup Latuasan dan saksi Gergerius Kaary dalam
am
ub
fakta Hukum yang sebenarnya sebab keterangan kedua saksi tersebut
sangatlah bersesuaian antara satu dengan yang lain, karena kedua saksi
ep
k
adalah anak cucu dari Moyang Soa Gerwelsa Desa Pati Moa Barat yang
dahulu Moyang mereka yang menghibahkan tanah seluas 4000 Ha yang
ah
R
didalamnya objek sengketa seluas 350 Ha kepada masyarakat Desa
si
Wakarleli sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan kedua saksi tersebut adalah
ne
ng
do
gu
9. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman
In
A
185 - 186 yang menjelaskan bahwa Surat Bukti pernyataan bersama (bukti
T.II-V) haruslah dikesampingkan karena telah dicabut dengan surat
ah
lik
ub
bukti yang sah, kecuali surat pernyataan tersebut diakui keberadaan, isi dan
ka
merupakan alat bukti yang sah menurut hukum (Pasal 1867 KUH Perdata)
adalah akta otentik yang dibuat oleh pejabat umum yang berwenang, lagi
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pernyataan tanpa diperiksa di persidangan, tidak mempunyai kekuatan
R
pembuktian apa-apa (tidak dapat disamakan dengan kesaksian).” Jadi
si
orang yang membuat surat pernyataan tersebut bisa dihadirkan di
ne
ng
persidangan dan memberikan keterangan bahwa benar surat tersebut dia
yang buat dan isinya adalah sesuai dan benar, maka surat pernyataan
tersebut mempunyai kekuatan pembuktian. Tapi jika orang yang membuat
do
gu surat pernyataan tidak bisa dihadirkan di persidangan maka surat pernyataan
tersebut tidak mempunyai kekuatan pembuktian apa-apa, dengan demikian
In
A
secara sah tanah tersebut oleh Soa Gerwelsa telah diserahkan kepada
Masyarakat Desa Wakarlely walaupun pada saat itu tidak diperlihatkan alas
ah
lik
kepemilikan di Maluku Barat Daya telah diakui secara defakto bahwa tanah-
tanah tersebut telah dikuasai oleh Soa Gerwelsa Desa Pati sejak dahulu kala
am
ub
(kepemilikan secara komunal), lagi pula keberadaan tanah-tanah tersebut
secara sah juga telah diakui oleh keterangan para saksi dari Tergugat I – V
ep
serta keterangan saksi dari Tergugat VII, sehingga secara sah pula telah
k
menjadi hak dari Masyarakat Desa Wakarlely, oleh sebab itu pertimbangan
ah
si
10. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
ne
ng
do
gu
ub
ep
sangat tidak masuk akal sebab tidak mungkin batas atau tanda patok batas
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terbanding/Penggugat melempar batu kedalam telaga. Sedangkan
R
bagian Selatan yang ditunjukan oleh Pihak Terbanding/Penggugat (cucu)
si
bukanlah berbatasan dengan Tuinyeparge melainkan dengan Tuinisupra,
ne
ng
batas bagian barat yang ditunjukan oleh pihak cucu Terbanding/Penggugat
berupa tiang listrik adalah bukan lokasi yang bernama Gerlawna melainkan
bernama Watpaha, lagipula tiang listrik tersebut barulah dipasang pada
do
gu tahun 2015, sedangkan pengukuran objek sengketa pada tahun 2004
sebagaimana Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 81 K/Sip/1971,
In
A
tanggal 9 Juli 1973, menyatakan “bahwa karena tanah yang dikuasai
tergugat ternyata tidak sama batas-batas dan luasnya dengan yang
ah
lik
diterima”.
am
11. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
ub
yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya halaman
186 – 187 yang menjelaskan bahwa Tergugat I disebut sebanyak dua kali
ep
k
serta membubuhkan tanda tangan sebanyak dua kali sehingga oleh Majelis
Hakim berpendapat bahwa Tergugat I juga sebagai Pemilik dari lahan seluas
ah
R
350 Ha adalah pertimbangan yang diluar batas dari fakta hukum yang
si
sebenarnya sebab sesuai dalil Tergugat I telah membantah kepemilikan
ne
ng
tanah tersebut bahkan sesuai fakta hukum telah membuktikan bahwa tanda
tangan dari Tergugat I tidak ada kaitannya dengan kepemilikan tetapi hanya
sebatas Kepala Desa Werwaru dan Ketua Latu Patty Pulau Moa (tokoh adat
do
gu
12. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam Pertimbangan
ah
lik
Hukumnya pada halaman 191 tentang Bukti surat P-13 dan P-13A, sebab
bukti tersebut telah dibantah oleh saksi Tergugat VII R. Lewanmeru di depan
persidangan, bahwa surat pernyataan tersebut bukanlah tanda tangannya,
m
ub
serta bukti P-17 sampai dengan Bukti P-24 juga telah dibantah oleh saksi
ka
R.Lewanmeru bahwa lokasi Batu Pica yang disewakan kepada Tely Nio
ep
oleh keluarga saksi sampai sekarang ini, bahkan setiap perbuatan Hukum
es
pernah diketahui oleh R.Lewanmeru selaku Kepala Desa saat itu. Dan
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keterangan saksi ini tidak dibantah oleh Pihak Terbanding/Penggugat pada
R
saat persidangan. Dengan demikian Pertimbangan Majelis Hakim ini sangat
si
aneh karena diluar dari fakta Hukum yang sebenarnya oleh sebab itu harulah
ne
ng
ditolak.
13. Bahwa Majelis Hakim juga telah salah dan keliru dalam menilai Fakta Hukum
do
gu yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangan hukumnya yang telah
menjastifikasi Penggugat/terbanding adalah selaku Pemilik yang sah atas
Lahan (Tanah) seluas 350 Ha, ini adalah suatu pertimbangan yang sangat
In
A
jauh dari rasa keadilan dan diluar dari Fakta Hukum yang sebenarnya, sebab
selama dalam persidangan maupun pemeriksaan setempat
ah
lik
Penggugat/Terbanding tidak dapat membuktikan kepemilikan lahan seluas
4000 Ha yang didalamnya termasuk lahan yang telah dikuasai dan atau
am
diberikan kepada Tergugat VII yaitu objek sengketa (Tiakur), dalam hal ini
ub
Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya. Dasar Kepemilikan Penggugat
hanyalah dari bukti P-1 dan P-2 yang hanya merupakan surat keterangan
ep
k
dan didalam surat keterangan bukti P-1 dan P-2 tidak dicantumkan nama
Tiakur (objek sengketa), maka perlu dikaji secara yuridis formil sehingga
ah
R
dapat dijadikan sebagai dasar kepemilikan, lagi pula kepemilikan yang dianut
si
secara adat oleh Masyarakat Maluku umumnya dan khususnya di Maluku
ne
ng
Barat Daya adalah kepemilikan secara komunal (milik bersama) melalui mata
rumah dan tidak secara individual seperti halnya Penggugat/Terbanding
yang secara jelas berdasarkan fakta hukum selama persidangan tidak
do
gu
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mata Rumah (Keluarga), oleh sebab itu Putusan Majelis Hakim haruslah
R
ditolak.
si
14. Bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam Pertimbangan Hukumnya,
ne
ng
sehingga telah membatalkan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
02/OL/KML/VIII/2004, padahal Surat Pelepasan Hak Atas Tanah tersebut
do
gu ditandatangani oleh semua kepala desa di Pulau Moa yaitu Kepala Desa
Wakarleli, Kepala Desa Pati, Kepala Desa Kaiwatu, Kepala Desa Werwaru,
Kepala Desa Tounwawan, Kepala Desa Klis, Ketua dan Sekertaris Latupaty
In
A
Pulau Moa dan disahkan oleh Camat Moa Lakor, guna dan untuk memenuhi
salah satu persyaratan pemekaran daerah otonom baru yaitu Kabupaten
ah
lik
Maluku Barat Daya sesuai Undang-undang Nomor 31 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Kabupaten Maluku Barat Daya Pasal 7 yang Menyatakan
am
ub
Kecamatan Moa Lakor “. Dengan membatalkan Surat Pelepasan Hak Atas
Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 maka telah bertentangan dengan
ep
k
15. Bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam Pertimbangan Hukumnya,
R
si
karena telah menolak semua eksepsi dari Tergugat I/Pembanding I, Tergugat
II/Pembanding II, Tergugat III/Pembanding III, Tergugat IV/Pembanding IV,
ne
ng
do
Kaiwatu, Kepala Desa Werwaru, Kepala Desa Tounwawan, Kepala Desa
gu
Klis, Ketua dan Sekertaris Latupaty Pulau Moa sebagai Tergugat dalam
perkara a quo karena pejabat-pejabat tersebut turut menandatangani Surat
In
A
lik
ub
es
digugat”.
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan keberatan-keberatan Pembanding yang dahulunya Tergugat II - V
R
sebagaimana terurai di atas, maka perkenankanlah kami mengajukan
si
permohonan kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon Cq Majelis Hakim Tinggi
ne
ng
Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili Demi Keadilan berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa menjatuhkan putusan sebagai berikut :
do
gu MENGADILI
In
A
- Menerima permohonan Banding yang diajukan Pembanding II – V / Tergugat II
– V;
ah
lik
DAN MENGADILI SENDIRI
am
ub
DALAM KONVENSI
Dalam Eksepsi
ep
- Menerima Eksepsi dari Tergugat I/Pembanding I, Tergugat II/Pembanding
k
si
Dalam Pokok Perkara
ne
ng
do
dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak di Moa
gu
lik
secara tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta
m
ub
ep
- Menyatakan sah dan berharga Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
02/OL/KML/VIII/2004 yang dibuat oleh Tergugat I/Pembanding I, Tergugat
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi kepada Tergugat
R
I/Pembanding I, Tergugat II/Pembanding II, Tergugat III/Pembanding III,
si
Tergugat IV/Pembanding IV, Tergugat V/Pembanding V, sebesar
ne
ng
Rp.350.000.000.000 (tiga ratus lima puluh milyar rupiah) melalui Tergugat
IV/Pembanding IV.
do
DALAM REKONVENSI
gu
Dalam Eksepsi
In
A
- Menerima Eksepsi dari Tergugat/Pembanding Rekonvensi
Dalam Pokok Perkara
ah
lik
seluruhnya.
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
am
ub
- Menghukum Penggugat/Terbanding Rekonvensi untuk membayar biaya
perkara yang sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp.64.268.800 (enam
ep
puluh empat juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus
k
rupiah);
ah
R
Menimbang bahwa sehubungan dengan permohonan bandingnya
si
Pembanding II/Semula Tergugat VI telah menyampaikan memori bandingnya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
Penguasaan dan Penggunaan objek sengketa oleh Tergugat VII secara tanpa
hak merupakan perbuatan melawan hukum yang mengakibatkan kerugian
ah
Tergugat VII dan oleh karena itu Tergugat VII harus dihukum membayar ganti
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa atas dalil tersebut Penggugat dalam petitum 5 sebagaimana terurai
R
pada halaman 9 putusan, meminta kepada Majelis Hakim untuk menghukum
si
Tergugat VII membayar kerugian materiil kepada Penggugat terhitung dari
ne
ng
Tahun 2008 s/d tahun 2017.
do
gu 200 paragraf 3 majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki berpendapat dan
memutuskan agar ganti rugi objek sengketa yang layak dibayarkan Tergugat
VI kepada Penggugat dan Tergugat I sebesar Rp. 75.000.000.000,(tujuh puluh
In
A
lima milyard).
ah
lik
Jika dalil gugatan dan petitum Penggugat tersebut dihubungkan dengan
pendapat majelis hakim yang membebankan ganti kerugian materiil kepada
Tergugat VI padahal tidak diminta oleh Penggugat dalam gugatannya,
am
ub
Putusan a quo sangat menyimpang dari dasar gugatan dan tuntutan
Penggugat sehingga majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah
ep
mengabulkan melebihi tuntutan Penggugat/Terbanding/Pembanding III (ultra
k
wewenangnya (ultra vires). Oleh karena itu putusan yang demikian patut
R
si
menurut hukum untuk harus ditolak (vide Putusan MARI Nomor 372
K/Sip/1970 jo. Putusan MARI Nomor 1001 K/Sip/1972 jo. Putusan MARI
ne
ng
Nomor 77 K/Sip/1973).
do
2. Pertimbangan Majelis Hakim dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.
gu
lik
yang menyatakan pada pokoknya bahwa ”Telah terjadi pemisahan aset antara
Tergugat VI dan Tergugat VII sehingga akibat dari pemisahan tersebut aset
m
ub
pelepasan hak atas tanah objek sengketa” adalah pertimbangan yang tidak
ep
ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terselenggaranya Otonomi Daerah meliputi: keamanan dan ketertiban,
R
ketersediaan sarana dan prasarana pemerintahan, rentang kendali.
si
Salah satu Prosedur pembentukan Daerah adalah ada kemauan politik dari
ne
ng
Pemerintah Daerah yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan Gubernur,
Bupati/Walikota yang bersangkutan, yang selanjutnya dituangkan secara
do
gu resmi dalam bentuk persetujuan tertulis baik melalui Kepala Daerah dan
DPRD yang bersangkutan.
In
A
Sedangkan aspirasi masyarakat diwujudkan dalam pernyataan-pernyataan
masyarakat melalui LSM-LSM, organisasi-organisasi politik disertai dengan
ah
lik
kajian dan penyediaan lahan untuk pembangunan infrastruktur di wilayah
calon daerah (vide Pasal 3 jo. Pasal 10 jo Pasal 16 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan Dan
am
ub
Kriteria Pemekaran, Penghapusan, Dan Penggabungan Daerah).
si
dari para pejuang Pemekaran Kabupaten Maluku Barat Daya sehingga
sebagai wujud komitmennya, untuk merebut ibukota kabupaten telah
ne
ng
disiapkan lahan seluas 350 hektar yang dilepaskan oleh masyarakat Leti Moa
dan Lakor kepada Pemerintah Daerah sesuai surat Pelepasan Hak Atas
do
Tanah Nomor 02/OL/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 (Bukti TI.1,
gu
sejalan dengan fakta tersebut adalah saksi yang diajukan oleh Tergugat
VII/Turut Terbanding VI atas nama JOHN LEUNUPUN yang menerangkan
ah
lik
pada pokoknya ”bahwa masyarakat moa sangat antusias agar Moa bisa
menjadi calon ibukota Kabupaten sehingga mereka menentukan sikap untuk
menyiapkan tempat bagi bagi ibukota Kabupaten sehingga untuk
m
ub
Tenggara Barat”.
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa oleh karena tanah yang dilepaskan berdasarkan surat Pelepasan Hak
R
Atas Tanah Nomor 02/OL/KMLA/III/2004 tertanggal 8 Agustus 2004 dan yang
si
disengketakan oleh Penggugat dalam perkara merupakan syarat pemekaran
ne
ng
sesuai ketentuan, dan tanah a quo telah dilakukan Penyerahan Aset dari
Tergugat VI kepada Tergugat VII pada tahun 2008 (bukti TVI.1), sehingga
tanggung jawab hukum berupa keuntungan dan kerugian atas aset yang telah
do
gu diserahkan tersebut menjadi tanggung jawab Tergugat VII karena tidak ada
lagi hubungan hukum antara Tergugat VI dengan objek yang disengketakan
In
A
(vide Pasal 14 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Maluku Barat Daya).
ah
lik
Berdasarkan fakta-fakta persidangan tersebut, maka pertimbangan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusan a quo halaman 199
am
ub
paragraf 1 jelas-jelas sangat keliru, tidak berdasar hukum dan kurang cukup
dipertimbangkan (niet voldoende gemotiveerd) sehingga harus di
kesampingkan oleh Majelis Hakim Tinggi Yang Terhormat pada Pengadilan
ep
k
Tinggi Ambon.
ah
si
hukum pembuktian dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN. Sml,
tanggal 17 Mei 2018.
ne
ng
do
hukum pembuktian dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN. Sml, tanggal 17
gu
Mei 2018, sehingga telah salah juga dalam berpendapat bahwa ”jauh”
sebelum tanah objek sengketa diserahkan kepemilikannya telah
In
A
lik
ub
Tergugat VII”.
ep
Bahwa berdasarkan alat bukti surat yang diajukan baik oleh Penggugat
ah
maupun Tergugat I, Tergugat II, Tergugat I s/d Tergugat V dan Tergugat VII
R
antara lain Bukti P.3 s/d bukti P.33, Bukti TI.2, , TII s/d TV. 2, TII s/d TV.4 s/d TII
es
s/d TV.11, TVII. 2 s/d TVII.28 membuktikan bahwa penyerahan tanah objek
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sengketa untuk pemekaran Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun 2004
R
tidak dalam sengketa. Justru alat bukti yang diajukan tersebut membuktikan
si
bahwa klaim atas tanah objek sengketa baru terjadi setelah Pembentukan
ne
ng
Kabupaten Maluku Barat Daya pada Tahun 2008 yaitu antara tahun 2009 s/d
tahun 2017.
do
gu Bahwa keterangan saksi yang mendukung alat bukti surat tersebut adalah
sebagai berikut : saksi Penggugat CRISTIAN KNYARILAY menerangkan pada
pokoknya bahwa ”telah terjadi sengketa diatas tanah objek sengketa sejak
In
A
tahun 2009( vide halaman 63 Putusan)”, saksi Penggugat PAULINUS
KNATWERA menerangkan pada pokoknya bahwa ”pada tahun 2004 s/d 2009
ah
lik
lokasi objek sengketa masih ada hutan belantara dan tidak ada bangunan,
tahun 2010 sudah ada bangunan, tahun 2012 bangunan semakin
am
ub
banyak”(vide halaman 78 putusan). Saksi Tergugat I PAULUS LUHULELY
menerangkan pada pokoknya bahwa ”saksi mengetahui pertemuan latupati
dan tokoh-tokoh adat se pulau Moa pada tanggal 27 September 2012 di balai
ep
k
si
Tiakur”(vide halaman 84 putusan).
ne
ng
do
gu
lik
sampai bulan juli 2013”(vide halaman 117 putusan)”, Saksi Tergugat VII REIN
KAINAMA menerangkan pada pokoknya bahwa ”pada saat dilakukan
m
ub
pengukuran tahun 2009 ada hambatan dari masyarakat karena pada saat
penyerahan tahun 2004 tidak dilakukan pengukuran (vide halaman 125
ka
putusan).
ep
Bahwa berdasarkan alat bukti berupa surat dan keterangan saksi yang
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilakukan setelah terbentuk Kabupaten Maluku Barat Daya pada tahun
R
2008 yaitu dari tahun 2009 saat dilakukan pengukuran dan
si
pembangunan, dan persoalan tersebut berlanjut ke tahun 2012, yang
ne
ng
akhirnya di ajukan ke Pengadilan pada tahun 2017. Oleh karena itu
Majelis Hakim dalam perkara telah salah menerapkan hukum pembuktian
yang kemudian telah keliru dalam putusannya pada halaman 199
do
gu paragraf 4 dan 5 yang membebankan kerugian menjadi tanggung jawab
kepada Tergugat VI/Pembanding II, sehingga mohon ditolak oleh Majelis
In
A
Hakim Tinggi pada pengadilan Tinggi Ambon”.
lik
diatas, maka Majelis Hakim Pengadilan Pengadilan Negeri telah keliru, kurang
cukup dalam seluruh pertimbangannya dan keliru dalam penerapan hukum
am
ub
pembuktiannya serta melampaui batas wewenangnya (ultra vires) dalam
memutuskan objek yang disengketakan dalam perkara, sehingga Tergugat
VI/Pembanding II mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon Cq. Majelis
ep
k
si
MENGADILI
1. Menerima Permohonan Banding dari Pemohon Banding/Tergugat VI untuk
ne
ng
seluruhnya;
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor
do
29/Pdt.G/2017/PN Sml;
gu
MENGADILI SENDIRI
1. Menolak Gugatan dan Replik Termohon Banding/Penggugat untuk
In
A
seluruhnya.
2. Menerima Jawaban Pemohon Tergugat VI/Pembanding II untuk seluruhnya.
ah
lik
ub
perkara.
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, disusun berdasarkan alasan-
R
alasan hukum, yang adalah sebagai berikut :
si
1. Bahwa Pembanding/Penggugat keberatan terhadap pertimbangan hukum
ne
ng
dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusanya pada
perkara Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, yang
dalam pertimbangan hukumnya memberikan hak yang sama kepada
do
gu Tergugat I bersama-sama dengan Penggugat sebagai pemilik atas tanah
petuanan bekas Negeri Toinaman dan juga pemilik atas objek sengketa serta
In
A
terhadap pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Saumlaki yang memperbaiki petitum gugatan Penggugat pada poin 2 (dua),
ah
lik
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusanya adalah sebagai
berikut :
am
ub
a. Bahwa pada pertimbangan hukum halaman 179 alinea ke 5 (lima) dan 6
(enam) dan halaman 180 alinea pertama sampai dengan alinea ke 4
ep
(empat) yang menyatakan “Menimbang bahwa, Tergugat I juga
k
si
Toinaman dikembalikan kepada ahli waris yang masih ada yaitu, I
Lico, Y Saknohsiwy dan F . H . G Pooroe dimana Negeri Kaiwatu dan
ne
ng
do
gu
b. Bahwa dalam pertimbangan hukum halaman 189 alinea terakhir dan pada
halaman 190 alinea pertama dan alinea ke 3 (tiga), yang menyatakan “
ah
lik
ub
Januari 2009, serta bukti surat bertanda P-3A merupakan notulen dari
ep
Lakor, sebagai lanjutan dari bukti surat bertanda P-3, yang pada
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keluarga Pooroe”; “ Menimbang, bahwa bukti surat bertanda P-4A
R
dan P-4B adalah surat keterangan kepemilikan Penggugat atas tanah
si
Toinaman …..sehingga Majelis hakim berpendapat bukti surat
ne
ng
tersebut haruslah dikesampingkan”;.
c. Bahwa dalam pertimbangan hukum halaman 192, alinea pertama sampai
dengan alinea ke 3 (tiga) yang menyatakan “Menimbang, bahwa
do
gu berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan Penggugat dan
Tergugat I, Penggugat dan Tergugat I adalah ahli waris dari keluarga
In
A
bekas Negeri Toinaman, yang dikuatkan bukti surat bertanda P-1, P-2,
P-3 dan P-3A”; Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan
ah
lik
sendiri oleh Penggugat maupun Tergugat I haruslah ditolak”;
Menimbang, bahwa kepemilikan bersama atau komunal antara
am
ub
Penggugat dan Tergugat I juga telah dikuatkan dengan bukti surat
bertanda T.2.5-10, yaitu tentang sasi yang ditanamkan pada objek
ep
sengketa secara bersama-sama oleh Penggugat dan Tergugat I yang
k
si
halaman 195, alinea pertama dan alinea ke 2 (dua), menyatakan “
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas,
ne
ng
do
gu
lik
ub
tanah dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pengadilan Negeri Saumlaki dalam Putusannya pada Perkara Perdata
R
Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, sebagaimana telah
si
Pembanding/Penggugat uraikan pada poin 1 (satu) huruf a sampai dengan
ne
ng
huruf d di atas, adalah karena Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
dalam pertimbangan hukumnya untuk memutuskan perkara a quo telah
keliru dan tidak cermat, dikatakan demikian karena, yang menjadi dasar
do
gu pertimbangan untuk menyatakan Tergugat I adalah sebagai pemilik yang sah
terhadap objek sengketa berupa tanah dengan luas 350 Ha (tiga ratus lima
In
A
puluh hektar), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten
Maluku Barat Daya adalah didasarkan pada adanya keterangan dari saksi –
ah
saksi yang di ajukan oleh Penggugat dan Tergugat I dan bukti surat dari
lik
Tergugat I yang diberi tanda T.I-3 dan T.I-4, pada hal fakta hukumnya tidak
ada satu saksipun dari Penggugat yang menerangkan dalam persidangan
am
ub
bahwa Tergugat I adalah juga sebagai ahli waris atau pemilik dari tanah
petuanan bekas Negeri Toinaman yang didalamnya terdapat objek sengketa
ep
dan juga Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah keliru dan tidak
k
dan P-3A berupa panggilan menghadap yang dikeluarkan oleh Camat Moa
R
si
Lakor dan Notulen Rapat yang dikeluarkan oleh Camat Moa Lakor, di mana
bukti surat Penggugat yakni P-3A yang adalah merupakan notulen rapat
ne
ng
do
gu
I.A. Lico (Tergugat I dalam perkara aquo) dan F.H.G Pooroe (Penggugat
dalam perkara a quo), yang dalam pembahasan sesuai notulen rapat yang
ditandatangani dan dikeluarkan oleh Camat Moa Lakor (Drs. J.N. Leunupun),
In
A
lik
ub
dibuktikan oleh Tergugat I (I.A. Lico)”, padahal bukti ini juga dimiliki atau
ep
ada pada Tergugat I. Dengan pengakuan I.A. Lico (Tergugat I dalam perkara
ah
a quo) bahwa Ia sebagai anak piara maka secara hukum positif maupun
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karena menurut hukum Dia (anak piara) tetap orang luar di dalam
R
lingkungan orang tua piaranya dan karena itu tidak berhak mewarisi
si
harta peninggalan orang tua piaranya itu, didalam Keputusan Landraad
ne
ng
Amboina Nomor : 9/1917 disebutkan bahwa seorang anak piara
bukanlah ahliwaris dari orang tua piaranya dan dalam keputusan
Landraad Amboina Nomor : 14/1920 tersebut disebutkan pula bahwa
do
gu anak piara tidak berhak atas harta peninggalan Bapak piaranya, anak
piara lain dari anak kandung. (Vide Hukum Adat Ambon Lease
In
A
Karangan Ziwar Effendi, SH, Hal. 180). Dan pengakuan Tergugat I ini
sekaligus telah mengugurkan bukti surat T.I-3 dan T.I-4 yang menjadi dasar
ah
lik
Selain itu Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah keliru dan tidak
cermat dalam pertimbangan hukumnya yang kemudian sependapat dengan
am
ub
keterangan saksi ahli yang menyatakan kepemilikan tanah di Maluku Barat
Daya adalah bersifat komunal, dimana ahli dalam keterangannya telah
ep
membandingkan sistem kepemilikan tanah di Maluku Tengah dan Pulau -
k
tanah yang ada di Maluku Barat Daya, padahal fakta hukumnya sistem
R
si
kepemilikan tanah di Maluku Barat Daya tidak sama dengan sistem
kepemilikan tanah yang ada di Maluku tengah dan di Pulau - pulau Lease,
ne
ng
karena di Maluku Barat Daya yang memiliki tanah adalah Bangsawan atau
Marna dan rakyatnya (lutur Wakra) diberikan hak makan atau hak pakai oleh
do
gu
lik
dari Tergugat VII dengan suratnya tertanggal 15 Februari 2018, bukti surat
Tergugat VII yang diberi tanda T.VII-16, sebagaimana terdapat dalam daftar
m
ub
bukti surat Tergugat VII pada putusan dalam perkara a quo halaman 115,
dikatakan demikian karena pencabutan melalui surat yang dilakukan oleh
ka
Rofinus Lewanmeru adalah hanya terhadap bukti surat P-4B dan juga
ep
pribadi, karena surat pencabutan tersebut tidak ada kop surat Desa dan cap
es
Desa serta dalam surat pencabutan tersebut (Bukti surat T.VII-16) tidak ada
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pekerjaan/jabatan dari yang bersangkutan, sehingga bukti surat P-4A adalah
R
merupakan bukti kepemilikan Penggugat terhadap tanah seluas ± 4.000 Ha
si
(empat ribu hektar). Dengan demikian berdasarkan alasan-alasan yang
ne
ng
menjadi keberatan Pembanding/Penggugat terhadap Pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam Putusan Perkara Perdata
Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, maka adalah sangat
do
gu tidak tepat dan tidak beralasan hukum bagi Majelis hakim Pengadilan Negeri
Saumlaki yang dalam pertimbangan hukumnya telah memperbaiki gugatan
In
A
Penggugat pada poin 2 yang menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang
sah dari objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang
ah
lik
karena pewarisan dari moyang Penggugat yang bernama
LEWANRUPRUPDELI WEWARLAIWEWEWAR, yang adalah
am
ub
Marna/Bangsawan dari Moa Barat, yang disebut dengan nama Msawna yang
merupakan pemilik dari tanah petuanan Moa Barat dapat dikabulkan
ep
dengan perbaikan amar menjadi menyatakan Penggugat dan Tergugat I
k
sebagai pemilik yang sah atas objek sengketa berupa tanah dengan luas 350
ah
Ha (tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan
R
si
Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, sehingga Pembanding/Penggugat
mohon Kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Cq Majelis
ne
ng
do
gu
lik
ub
yang merupakan pemilik dari tanah petuanan Moa Barat. Bahwa oleh
karena Tergugat I sesuai pengakuannya (Vide bukti surat P-3A), adalah
ka
sebagai anak piara, maka Tergugat I bukan sebagai pemilik atas objek
ep
sengketa, karena secara hukum anak piarah tidak berhak untuk mewarisi
ah
harta peninggalan dari orang tua piara, oleh karena anak piara secara hukum
R
tidak berhak untuk mewarisi harta peninggalan orang tua piaranya, dengan
es
demikian Tergugat I tidak berhak atas objek sengketa maka secara mutatis
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mitandis Tergugat I juga tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi terhadap
R
objek sengketa. Dengan demikian Pembanding/Penggugat mohon Kepada
si
Yang Terhormat Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Cq Majelis Hakim
ne
ng
Pengadilan Tinggi Ambon yang nantinya akan memeriksa dan mengadili
perkara a quo dapat mengadili sendiri dan memperbaiki amar putusan
Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei
do
gu 2018, mengenai pembayaran ganti rugi bukan kepada Penggugat dan
Tergugat I melalui Penggugat melainkan Pembayaran ganti rugi hanya
In
A
kepada Penggugat.
lik
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam putusanya pada Perkara
Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, yang adalah
am
ub
sebagai berikut :
sebagai berikut:
R
si
Menimbang, bahwa Tergugat VII yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya
terbentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 31 Tahun 2008,
ne
ng
do
gu
lik
yang diajukan Tergugat VII, antara Tergugat VI dan Tergugat VII telah
terjadi pemisahan asset, dan akibat dari pemisahan asset sebelum
m
ub
Barat Daya”; Menimbang, bahwa karena pemilik yang sah atas objek
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat VII”; Menimbang, bahwa karena Tergugat I juga dikatakan
R
berhak atas objek sengketa dan yang menuntut ganti kerugian
si
adalah Penggugat, maka Majelis Hakim berpendapat ganti kerugian
ne
ng
akan diberikan kepada Penggugat dan Tergugat I melalui
Penggugat”; “ Menimbang, bahwa akibat pelepasan hak yang
menimbulkan kerugian bagi Penggugat dan atas objek sengketa
do
gu telah diberikan Tergugat VI kepada Tergugat VII …..sehingga terjadi
pemisahan asset. Majelis Hakim berpendapat akibat kerugian
In
A
tersebut menjadi tanggungjawab Tergugat VI yaitu saebesar harga
jual tanah ketika terjadi pelepasan hak atas tanah tersebut”;
ah
lik
sampai dengan alinea terakhir dan pada halaman 201 yang adalah
merupakan sambungan dari pertimbangan hukum pada halaman 200
am
ub
alinea terakhir, yang menyatakan “ Menimban, bahwa Penggugat telah
menyerahkan bukti jual beli tanah disekitar objek sengketa pada
ep
Tahun 2013 sesuai dengan keterangan saksi 3. Arnold Timahery
k
si
VII telah membuktikan harga tanah dengan NJOP sebesar Rp
2.000,00/meter (dua ribu rupiah per meter) pada Tahun 2004 di kota
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tanah dilakukan Para Tergugat …… maka gugatan ganti rugi Imateriil
R
yang digugat Penggugat sebagaimana dalam point 6 yang
si
menyatakan menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi
ne
ng
materiil kepada Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2017 yang adalah sebesar Rp45.000.000.000,00
(empat puluh lima milyar rupiah) dan point 7 yang menyatakan
do
gu menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi Imateriil kepada
Penggugat yang adalah sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga milyar
In
A
rupiah), haruslah ditolak”;
lik
terhadap pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
dalam putusanya pada Perkara Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml,
am
ub
tanggal 17 Mei 2018, sebagimana telah disampaikan oleh
Pembanding/Penggugat pada poin 2 (dua) huruf a sampai dengan huruf c
tersebut di atas adalah, karena Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
ep
k
telah keliru dan tidak cermat dalam penerapan hukum dan akan
ah
si
a. Bahwa terkait pertimbangan hukum dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Saumalaki yang telah disampaikan pada pion a,di atas maka keberatan
ne
ng
do
gu
2004 itu adalah dalam rangka proses pemekaran sehingga hal itu juga
yang akan dinikmati, dikuasai dan diperuntukan bagi masyarakat calon
daerah pemekaran sebagai daerah pengusul yakni Kabupaten Maluku
In
A
Barat Daya dan hal itu telah dilakukan oleh Kabupaten Maluku Tenggara
Barat selaku Kabupaten induk yang telah melakukan Penyarahan Aset itu
ah
lik
kembali kepada Kabupaten Maluku Barat Daya. Hal ini sesuai dengan
BAB V Pasal 14 Undang-Undang Noomor 31 Tahun 2008 tentang
m
ub
Aset, itu berarti bahwa proses pelepasan hak yang dilakukan oleh
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
ganti rugi atas perbuatan tersebut menjadi tanggung jawab dari
R
Kabupaten Maluku Barat Daya sesuai Pasal 14 ayat (7) poin a,b,c,d,
si
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan
ne
ng
Kabupaten Maluku Barat Daya Di Provinsi Maluku.
b. Bahwa keberatan Penggugat/Pembanding atas pertimbangan hukum
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki pada poin b diatas ditanggapi
do
gu sebagai berikut : Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki yang
memeriksa mengadili dan memutuskan perkara aquo telah keliru dalam
In
A
pertimbangan hukumnya sebagaimana dalam putusan perkara aquo
halaman 199 alenia pertama, yang menyatakan Majelis Hakim
ah
lik
dan Tergugat VII telah terjadi pemisahan asset sebelum adanya Tergugat
VII menjadi tanggung jawab Tergugat VI dan Tergugat VII tidak dapat
am
ub
dibebenkan membayar ganti rugi akibat dari pelepasan hak atas tanah
objek sengketa adalah keliru dikatakan demikian karena berdasarkan
ep
Pasal 14 ayat (7) poin a,b,c,d Undang-Undang Noomor 31 Tahun
k
si
bergerak dan tidak bergerak dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah
Kabupaten Maluku Barat Daya yang berada dalam wilayah Kabupaten
ne
ng
do
gu
lik
ub
atau dengan kata lain sudah tidak ada lagi hak dan kewajiban hukum dari
ah
kewajiban hukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi akibat dari
es
pelepasan hak, hal ini sesuai Pasal 14 ayat (7) poin c, Undang-Undang
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Maluku Barat
R
Daya Di Provinsi Maluku. Ketarangan ahli tersebut sangat subjektif
si
bahkan pada saat persidangan ahli telah ditegur oleh Ketua Majelis Hakim
ne
ng
agar dalam memberikan pendapat ahli jangan menyebutkan perkara a quo
tetapi memberikan pendapat saja menurut keahlian Ahli. Sehingga
keterangan Ahli ini harus di kesampingkan dan atau ditolak karena
do
gu bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008
tentang Pembentukan Kabuapten Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku.
In
A
c. Bahwa terkait keberatan Penggugat/Pembanding atas pertimbangan
hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki pada poin c diatas
ah
lik
undangan yang berlaku maka kalau di suatu daerah belum ada NJOP,
maka yang dipakai adalah harga pasar yang berlaku di sekitar lokasi
am
ub
tempat dilakukan transaksi, dan Penggugat/Pembanding telah
membuktikan itu dengan keterangan saksi 3 Arnold Timahery dan bukti P-
ep
20, sehingga ganti rugi yang layak dibayarkan adalah sesuai kesepakatan
k
kedua belah pihak sesuai dengan hukum perjanjian, dan yang mempunyai
ah
si
menguasai dan mengunakan objek sengketa sesuai ketentuan Pasal 14
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabuapten
ne
ng
Maluku Barat Daya di Provinsi Maluku, dan bukan pada Tergugat VI.
Untuk itu Penggugat/Pembanding meminta kepada yang Terhormat Ketua
do
gu
lik
ub
ganti rugi materiil dari Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengelola objek sengketa adalah merupakan pertimbangan hukum yang
R
keliru, karena sesuai fakta hukum yang ditemukan dalam persidangan
si
sistem kepemilikan tanah di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah
ne
ng
Bangsawa atau Marna sebagai pemilik tanah dan rakyatnya (lutur wakra)
diberikan hak pakai atau hak makan oleh Bangsawan atau Marna dan
sesuai fakta hukum yang ditemukan di persidangan Penggugat adalah
do
gu keturunan Bangsawan atau Marna sehingga secara hukum Penggugat
adalah sebagai pemilik yang sah terhadap tanah atau objek sengketa.
In
A
Dengan demikian Pembangding/Penggugat mohon kepada yang
Terhormat Ketua Pengadilan Tinggi Ambon Cq Majelis Hakim Pengadilan
ah
Tinggi Ambon yang memeriksa perkara aquo untuk mengadili sendiri dan
lik
memutuskan sebagai hukum yakni mengabulkan ganti rugi materiil dari
Penggugat berupa harga sewa tanah dari tahun 2008 sampai dengan
am
ub
Tahun 2017 yang adalah sebesar Rp45.000.000.000,00 (empat puluh lima
milyar rupiah) dang anti rugi Imateriil sebesar Rp3.000.000.000,00 (tiga
ep
milyar rupiah).
k
si
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki pada putusannya dalam Perkara
Perdata Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, sebagaimana
ne
ng
do
gu
lik
ub
Mengadili sendiri
DALAM KONVENSI
ka
Dalam Eksepsi :
ep
- Menolak Eksepsi dari Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV,
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah dari objek sengketa
R
seluas ± 350 Ha (tiga ratus lima puluh Hecto Are), yang terletak di Moa
si
Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, karena pewarisan
ne
ng
dari moyang Penggugat yang bernama LEWANRUPRUPDELI
WEWARLAIWEWEWAR yang adalah Marna/Bangsawan dari Moa Barat,
yang disebut dengan nama MSAWNA, yang merupakan pemilik dari tanah
do
gu petuanan Moa Barat.
3. Menyatakan perbuatan hukum berupa pemberian/pelepasan hak, secara
In
A
tanpa hak terhadap objek sengketa yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V kepada Tergugat VI, sesuai Surat
ah
lik
serta penggunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2017, juga secara tanpa hak sehingga adalah
am
ub
merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht Matigedaad) karena telah
melanggar hak subjektif dari Penggugat sebagai pemilik objek sengketa.
ep
4. Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor :
k
si
5. Menghukum Tergugat VII untuk membayar ganti rugi materiil kepada
Penggugat, berupa harga jual objek sengketa yang adalah sebesar Rp.
ne
ng
do
gu
Penggugat berupa harga sewah tanah dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2017, yang adalah sebesar Rp. 45.000.000.000,- (empat puluh lima milyar
rupiah).
In
A
lik
DALAM REKONVENSI
m
Dalam Eksepsi :
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa memori banding dari Pembanding I/Semula Tergugat
R
II, III, IV dan V, Pembanding II/Semula Tergugat VI, dan Pembanding III/Semula
si
Penggugat tersebut telah diberitahukan kepada para Terbanding masing-masing
ne
ng
oleh juru sita Pengadilan Negeri Saumlaki sebagaimana Risalah Pemberitahuan
dan Penyarahan Memori Banding Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml
Menimbang, bahwa atas memori banding dari Pembanding I / Semula
do
gu
Tergugat II s/d V tersebut, Terbanding III/Turut Terbanding I/Turut Terbanding
II/Semula Tergugat I telah mengajukan kontra memori bandingnya sebagai
In
A
berikut :
lik
Banding sekarang tidak didukung dengan pembuktian yang memiliki
relevansi dengan jawabannya dalam pokok perkara.
am
ub
- Pembuktian saksi yang diajukan Tergugat II sampai dengan Tergugat V
semula / Pemohon Banding sekarang, justru menguatkan hak kepemilikan
Tergugat I atas objek sengketa bersama dengan Penggugat Semula/
ep
k
jawabannya.
R
si
- Bahwa keterangan saksi Tergugat II sampai dengan Tergugat V semula /
Pemohon Banding sekarang yang menguatkan hak kepemilikan Tergugat I
ne
ng
do
keterangan yang disampaikan kedua saksi mana memenuhi kualifikasi Pasal
gu
306 RBg/169 HIR : “ Keterangan seorang saksi saja, dengan tidak ada suatu
alat bukti lain, tidak dapat dipercayai di dalam hukum“ juga Pasal 1905
In
A
KUHPerdata : “ Keterangan seorang saksi saja, tanpa suatu alat bukti lain, di
muka pengadilan tidak boleh dipercaya. “
ah
lik
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat I semula/ Termohon Banding sekarang adalah tidak berdasar
R
menurut hukum.
si
- Bahwa karena alasan keberatan Tergugat II sampai dengan Tergugat V
ne
ng
semula / Pemohon Banding sekarang menurut hukum adalah merupakan
alasan yang tidak berdasar hukum, maka permohonan Tergugat II sampai
dengan Tergugat V semula / Pemohon Banding sekarang agar pembayaran
do
gu dibagi kepada Tergugat I sampai dengan Tergugat V semula menurut hukum,
adalah keberatan yang tidak beralasan dan tidak berdasar menurut hukum.
In
A
- Bahwa oleh karena keberatan Tergugat II sampai dengan Tergugat V
semula / Pemohon Banding sekarang adalah kebaratan yang tidak berdasar
ah
menurut hukum, maka adalah wajar dan patut apabil keberatan tersebut
lik
ditolak oleh Majelis Hakim Tinggi.
Berdasarkan alasan-alasan yang Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang
am
ub
kemukakan didalam Kontra Memori banding diatas, maka Tergugat I
semula/Terbanding Sekarang mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon,
ep
Cq. Majelis Hakim Tinggi yang mengadili dan memeriksa perkara ini berkenaan
k
MENGADILI.
R
si
1. Menolak Permintaan Banding Pemohon Banding I/Penggugat Semula.
2. Menerima Kontra Memori Banding Termohon Banding I /Tergugat semula.
ne
ng
do
gu
MENGADILI SENDIRI.
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN
In
Sml., dalam pokok perkara tentang hak Kepemilikan Penggugat I Semula/
A
lik
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI:
m
ub
pemilik sah atas objek sengketa seluas + 350 Ha (tiga ratus lima puluh
R
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
JOHAN LICO, yang adalah marna / Bangsawan dari Moa (Toinaman) dan
R
kepada kakek Penggugat GASPAR BARTOLOMEUS MIRU, yang
si
melanjutkan pemerintahan JOSEP JOHAN LICO di Toinaman.
ne
ng
- Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan
Tergugat V kepada Tergugat VI, berupa pemberian/pelepasan hak, secara
tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak Atas
do
gu Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta pengunaan
Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai dengan
In
A
tahun 2017, adalah merupakan perbuatan melawan hukum (Onrecht
Matigedaad);
ah
- Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
lik
02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI;
am
ub
- Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat dan
Tergugat I sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar rupiah)
ep
melalui Tergugat I;
k
DALAM REKONVENSI
ah
Dalam Eksepsi
R
si
- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;
Dalam Pokok Perkara
ne
ng
do
gu
SUBSIDAIR.
Apabila Pengadilan Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
ah
lik
adilnya.
Menimbang, bahwa atas memori banding dari Pembanding II / Semula
m
ub
berikut :
ep
es
Bahwa putusan Aquo sudah tepat dan benar serta tidak masuk kualfikasi ultra
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
memenuhi kualifikasi ultra petitum partium/memutus melebihi yang dituntut,
R
sebagaimana dalil keberatannya, hal ini dikatakan demikian karena :
si
- Bahwa pembuktian adalah penyajian alat-alat bukti yang sah menurut
ne
ng
hukum kepada hakim yang memeriksa suatu perkara guna memberikan
kepastian tentang kebenaran peristiwa yang dikemukakan.
- Dalam suatu proses perdata, salah satu tugas hakim adalah untuk
do
gu menyelidiki apakah suatu hubungan hukum yang menjadi dasar gugatan
benar-benar ada atau tidak. Adanya hubungan hukum inilah yang harus
In
A
terbukti apabila Penggugat menginginkan kemenangan dalam suatu
perkara.
ah
- Selain itu fakta harus diajukan dan ditemukan dalam proses persidangan,
lik
fakta yang bernilai sebagai pembuktian, hanya terbatas pada fakta yang
konkret dan relevan yakni jelas dan nyata membuktikan suatu
am
ub
keadaan atau peristiwa yang berkaitan langsung dengan perkara yang
disengketakan. Dengan kata lain, alat bukti yang dapat diajukan hanyalah
ep
yang mengandung fakta-fakta konkret dan relevan atau bersifat prima
k
si
- Keterangan saksi fakta ditambah dengan keterangan Ahli sudah dapat
mengarah pada persangkaan / kesimpulan hakim, sebagaimana dimaksud
ne
ng
do
gu
tidak ada suatu alat bukti lain, tidak dapat dipercayai di dalam
hukum. “
In
Pasal 1905 KUHPerdata : “ Keterangan seorang saksi saja, tanpa
A
lik
ub
ep
kepercayaan atas hakim untuk bersikap penuh rasa tanggung jawab, jujur,
tidak memihak, bertindak dengan keahlian dan tidak terpengaruh oleh
ah
es
Dari teori kebebasan diatas, hakim dalam menilai alat bukti, sehingga
M
ng
secara ambhalve Majelis hakim menilai alat bukti dan hanya terbatas pada
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
fakta yang konkret dan relevan yakni jelas dan nyata membuktikan suatu
R
keadaan atau peristiwa yang berkaitan langsung dengan perkara yang
si
disengketakan, sehingga dapat menghukum Tergugat VI untuk membayar
ne
ng
ganti kerugian, selama masih relefansi dengan tuntutan Penggugat, dan itu
tidak dapat dikategorikan sebagai Ultra Vires, terkecuali dalam hal Majelis
hakim menjatuhkan putusan melebihi nilai tuntutan ganti rugi yang
do
gu Penggugat mintakan, barulah dapat dikatakan Ultra Vires.
In
A
Pembanding tidak berdasar menurut hukum, oleh karenanya maka, patut dan
wajar untuk dikesampingkan oleh Majelis Hakim Tinggi.
ah
lik
II. Tentang keberatan point 2 Pemohon Banding, Termohon Banding I
menanggapinya sebagai berikut :
am
ub
Bahwa putusan Majelis Hakim tersebut sudah tepat dan cermat, serta tidak
bertentangan dengan hukum pembuktian, bila dicermati oleh kami pembuktian
mana berawal dari fakta persidangan berupa kesaksian saksi, yang sampai
ep
k
si
penjelasan kami diatas, maka kami mencoba mengulasnya sebagai berikut :
Menurut sistem H.I.R dan R.bg hakim terikat dengan alat-alat bukti sah
ne
ng
do
oleh Undang-undang. Menurut pasal 164 H.I.R dan 284 Rbg ada lima
gu
2. Saksi
3. Persangkaan
ah
lik
4. Pengakuan
5. Sumpah
Kelemahan Tergugat VI, karena tidak hadir dalam persidangan untuk
m
ub
membuktikan hal wajib atau tidak wajib ia dibebankan untuk membayar ganti
ka
kerugian tersebut.
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa berdasarkan fakta persidangan yakni Keterangan John Leunupun,
R
sebagai mantan sekcam moa lakor yang diberikan dibawah sumpah (Vide Hal.
si
128 sampai dengan 129 Putusan A quo), dijelaskan sebagai berikut :
ne
ng
- Bahwa ada pengawasan dari DPRD dan Pemerintah Daerah MTB sekitar
tahun 2005, saat dimulainya menetapkan Tiakur sebagai Ibukota
Kabupaten dan sebagai Camat Moa Lakor, Saksi ditugaskan Bupati
do
gu Maluku Tenggara Barat untuk menyampakan kepada seluruh masyarakat
jika pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahannya langsung
In
A
dilaksanakan di Tiakur maka masyakarat harus menyiapkan tempat-
tempat, rumah-rumah penduduk, satuan-satuan pendidikan di daratan
ah
lik
kepada masyarakat. Bahkan kami mengkoordinir masyarakat untuk
mengumpulkan batu jika seandainya pemerintah Maluku Tenggara Barat
am
ub
bersedia atau dengan ikhlas membangun kantor sementara, maka semua
materialnya sudah disiapkan oleh rakyat. Sehingga mempercepat proses
ep
penyelenggaraan pemerintahan;
k
si
- Bahwa ada kunjungan dari tim Otda pusat terkait dengan kesiapan Tiakur
sebagai Ibukota, terakhir Tim Otda Jam 2 subuh tiba di Calon Ibukota
ne
ng
Kabupaten Maluku Barat Daya, semua masyarakat Moa, Moa Letti, dan
Moa Lakor siaga dan menjemput Tim Survey Calon Ibukota Kabupaten
do
gu
Maluku Barat Daya di Tiakur akan tetapi Saksi tidak tahu apakah
Penggugat ikut hadir menjemput Tim Otda pusat tersebut, akan tetapi
Saksi mengetahui ada banyak orang dari Kaiwatu hadir;
In
A
lik
- Bahwa pada Tahun 2005 ada agenda kunjungan kerja DPRD Kabupaten
Maluku Tenggara Barat, dan pertemuannya di Balai Desa Werwaru dan
m
ub
Tiakur itu seperti apa. Dan saya sebagai moderator pada saat itu
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk memenuhi persyaratan sebagai Calon Ibukota Kabupaten Selatan
R
Daya atau Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya.
si
- Bahwa Kabupaten MBD diresmikan sebagai kabupaten diundangkan
ne
ng
Tahun 2008 dan tanggal dimulainya pemerintahan adalah tanggal 4
November 2008 yang dicanangkan di Tiakur dengan Pemerintahan
sementara di Kisar;
do
gu - Bahwa proses pembangunan Infrastruktur seperti perkantoran, jalan di
Kabupaten MBD di Tiakur dimulai sejak tanggal 11 November 2011 oleh
In
A
Bupati Maluku Barat Daya.
lik
dipertegas dengan penjelasan ahli hal 199 paragraf I yang berbunyi
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan pendapat ahli yang
am
diajukan Tergugat VII, antara Tergugat VI dan Tergugat VII telah terjadi
ub
pemisahan asset, dan akibat dari pemisahan asset sebelum adanya Tergugat
VII menjadi tanggungjawab Tergugat VI dan Tergugat VII tidak dapat
ep
k
dibebankan untuk membayar ganti rugi akibat dari pelepasan hak atas tanah
objek sengketa dan demi kepentingan umum tetap menguasai objek
ah
R
sengketa dengan pemanfaatan dan peruntukan sebagai ibukota Kabupaten
si
Maluku Barat Daya;
ne
ng
do
Nomor 71 tahun 2012 tentang Penyelenggaran Pengadaan Tanah Bagi
gu
lik
ub
ep
es
bupati/ walikota membentuk tim persiapan dalam waktu paling lama 5 (lima)
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terkait dengan keterangan saksi fakta John Leunupun, sebagai mantan
R
sekertaris camat Moa Lakor, yang menjelaskan bahwa pada Tahun 2005 ada
si
agenda kunjungan kerja DPRD Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan
ne
ng
pertemuannya di Balai Desa Werwaru dan yang dibahas disana bagaimana
sasaran-sasaran Kabupaten Maluku Tenggara Barat pada saat itu untuk
melihat secara langsung, memastikan Tiakur itu seperti apa. Dan saya
do
gu sebagai moderator pada saat itu memfasilitasi pertemuan itu dan pertemuan
itu dilaksanakan oleh masyarakat. Besok paginya DPRD melakukan
In
A
kunjungan melihat langsung kondisi Tiakur secara nyata dengan
kemungkinan-kemungkinan untuk memenuhi persyaratan sebagai Calon
ah
lik
Daya, hal ini memberikan kesimpulan bahwa ketika DPRD Kabupaten Maluku
Tenggara Barat berkunjung, secara hukum ia memiliki biaya perjalanan dinas,
am
ub
yang telah dianggarkan dalam APBD, dengan demikian kegiatan tersebut
dapat dikategorikan sebagai tahapan kegiatan persiapan pengadaan tanah,
ep
hal itu menunjukan bahwa Gubernur Maluku telah mendelegasikan
k
si
dan pertimbangan lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2)
Perpres 148 dimaksud.
ne
ng
do
gu
lik
ub
Ambon, Cq. Majelis Hakim Tinggi yang mengadili dan memeriksa perkara ini
ah
MENGADILI.
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor
R
29/Pdt.G/2017/PN Sml.
si
MENGADILI SENDIRI.
ne
ng
Memperbaiki Putusan Pengadilan Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml.,
dalam pokok perkara tentang hak Kepemilikan Penggugat I Semula/
Pembanding Sekarang, dan ganti rugi sehingga selebihnya berbunyi demikian :
do
gu
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI:
In
A
Menerima Eksepsi Tergugat I semula/Terbanding Sekarang.
DALAM POKOK PERKARA:
ah
lik
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;
2. Menyatakan menurut hukum bahwa Tergugat I dan Penggugat adalah
am
ub
pemilik sah atas objek sengketa seluas + 350 Ha (tiga ratus lima puluh
hektar area), yang terletak di Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten
Maluku Barat Daya, karena Pewarisan dari Kakek Tergugat I, JOSEP
ep
k
JOHAN LICO, yang adalah marna / Bangsawan dari Moa (Toinaman) dan
ah
si
melanjutkan pemerintahan JOSEP JOHAN LICO di Toinaman.
3. Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV
ne
ng
do
gu
pengunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008 sampai
dengan tahun 2017, adalah merupakan perbuatan melawan hukum
In
A
(Onrecht Matigedaad);
4. Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
ah
lik
ub
DALAM REKONVENSI
Dalam Eksepsi
ah
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
R
- Menghukum Para Tergugat Konvensi untuk membayar biaya perkara yang
si
sampai hari ini ditetapkan sejumlah Rp 64.268.800,00 (enam puluh empat
ne
ng
juta dua ratus enam puluh delapan ribu delapan ratus rupiah);
SUBSIDAIR.
Apabila Pengadilan Tinggi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
do
gu Menimbang, bahwa atas memori banding dari Pembanding III / Semula
Penggugat tersebut, Terbanding III/Turut Terbanding I/Turut Terbanding II/Semula
In
A
Tergugat I telah mengajukan kontra memori bandingnya sebagai berikut :
lik
alasan keberatan Pembanding, pada point I keberatannya, sedangkan
terhadap keberatannya point 2 (dua) tentang pertanggung jawaban
am
ub
membayar ganti rugi, kami sependapat dengan Pembanding sekarang/
Penggugat sebelumnya.
2. Bahwa terhadap keberatan Pembanding sekarang / Penggugat semula
ep
k
si
dengan hal pembuktian (bukti surat) Tergugat I yang saling bersesuaian yang
mendukung hak Tergugat I sebagai pemilik yang sah atas objek sengketa,
ne
ng
do
gu
hukum, hal itu dipandang benar karena judex factie telah sesuai dengan
fakta persidangan, atau sesuai dengan prinsip pembuktian Putusan
In
A
lik
ub
es
tanda T.I-4;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Yang kesemua bukti surat aquo tidak pernah dibantahkan oleh Pembanding
R
sendiri / Penggugat semula dalam acara pembuktian maupun dalam
si
kesimpulannya (vide Judex factie Hal 180 Paragraf 4 ).
ne
ng
“ Sesuai dengan prinsip pembuktian, yang wajib dibuktikan ialah hal
atau fakta yang disangkal atau dibantah oleh pihak lawan. Bertitik tolak
dari prinsip ini maka fakta yang tidak disangkal oleh pihak lawan tidak
do
gu perlu dibuktikan karena secara logis sesuatu fakta yang tidak dibantah
dianggap telah terbukti kebenarannya. Tidak menyangkal atau
In
A
membantah dianggap mengakui dalil dan fakta yang diajukan”
Bahwa Judex Factie A quo telah memenuhi kualifikasi hukum pembuktian
ah
lik
tersebut Hakim tidak dibenarkan mengambil putusan tanpa pembuktian.
Kunci ditolak atau dikabulkannya gugatan harus berdasarkan pembuktian
am
ub
yang bersumber dari fakta-fakta yang diajukan para pihak. Pembuktian
hanya dapat ditegakkan berdasarkan dukungan fakta-fakta. Pembuktian
ep
tidak dapat ditegakkan tanpa ada fakta-fakta yang mendukungnya.
k
persidangan.
R
si
“Para pihak diberi hak dan kesempatan menyampaikan bahan atau
alat bukti, kemudian bahan atau alat bukti tersebut diserahkan kepada
ne
ng
hakim. Bahan atau alat bukti yang dinilai membuktikan kebenaran yang
didalilkan pihak manapun hanya fakta langsung dengan perkara yang
do
gu
Mengacu pada penjelasan kami diatas, maka bukti yang kami ajukan tidak
pernah disangkali kebenarannya oleh Pembanding sekarang/ Penggugat
ah
lik
ub
Banding.
ep
3. Terkait dengan Judex Factie Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki, Hal.
ah
saksi Ruluf Paulus Latuasan dan Saksi Gregorius Kaary, kami sangat
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Keterangan yang disampaikan kedua saksi mana memenuhi kualifikasi
R
Pasal 306 RBg/169 HIR : “ Keterangan seorang saksi saja, dengan tidak
si
ada suatu alat bukti lain, tidak dapat dipercayai di dalam hukum“ juga
ne
ng
Pasal 1905 KUHPerdata : “ Keterangan seorang saksi saja, tanpa suatu
alat bukti lain, di muka pengadilan tidak boleh dipercaya. “
- Berbicara tentang pembuktian dengan saksi sebagaimana diatur dalam
do
gu Pasal 165 RBg/139 HIR dan Pasal 1895 KUHPerdata, kedua saksi yakni
Ruluf Paulus Latuasan dan Saksi Gregorius Kaary keterangan yang
In
A
disampaikan oleh keduanya bersumber pada penglihatan, pendengaran
atau yang ditangkap oleh panca inderanya yang bersifat objektif, yang
ah
lik
namun keterangan mana ditolak..halmana berbanding terbalik dengan
saksi – saksi yang dihadirkan oleh Penggugat yang keterangannya bukan
am
ub
bersumber pada penglihatan, pendengaran atau yang ditangkap oleh
panca inderanya yang bersifat objektif, dan keterangan mereka juga
ep
bukan bersumber dari mereka yang tidak memiliki relevansi dengan
k
subjek pokok sengketa, yang saling bertolak belakang antara satu dengan
ah
si
Hakim dalam judex factienya.
- Keterangan yang disampaikan kedua saksi mana saling memiliki
ne
ng
do
gu
lik
prosesuil yang sama dari para pihak dimuka hakim merupakan asas
pembagian beban pembuktian menurut teori ini. Hakim harus membagi
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bersumber dari ceritera orang-orang tua mereka, yang antara satu dan
R
lainnya tidak bersesuaian pun diterima, hal ini jelas subjektif Majelis Hakim
si
yang tidak seimbang dalam menilai dan membagi beban pembuktian.
ne
ng
Atas dasar ketimpangan berdasarkan teori kelayakan inilah maka kami,
menolak dengan tegas Judex factie tersebut.
4. Mengenai keberatan Pembanding/ Penggugat semula yang
do
gu mempermasalahkan status Tergugat I semula / Terbanding sekarang sebaga
anak piara, maka bersama dengan kontra memori ini Tergugat I menjelaskan
In
A
bahwa Tergugat I menolak dikatakan sebagai anak piara, dan kami menolak
bukti P.3A (notulen rapat), sebagaimana dalam judex factie hal. 189-190,
ah
lik
mana gelar ini diperoleh Tergugat I sejak masa hidup nenek moyang
Tergugat I, dimana moyang dari Tergugat I / Terbanding sekarang adalah
am
ub
mantan kepala pemerintah Negeri Toinaman, yang kemudian diwariskan
kepada anaknya Josep Johan Lico, namun karena terjadi kekosongan
ep
pemerintahan di Negeri Werwaru, maka kakek Tergugat I / Terbanding
k
si
sebagai Kepala Pemerintahan Negeri Werwaru dan baru berakhir pada bulan
oktober tahun 2005, bersama dengan kontra memori ini Tergugat I /
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Peryataan Sikap dan Klarifikasi Turunan Anak-Anak Negeri Bekas Negeri
R
Toinaman, Toinaman, 12 Februari 2016, Selanjutnya disebut sebagai
si
bukti T.I banding VI.
ne
ng
7. Asal usul Sdr FRITS HOSEA GASPAR POOROE (SAIRLOHA),
Tiakur/Toinaman, 22 Maret 2017. Selanjutnya disebut sebagai bukti T.I
banding VII.
do
gu 8. Pernyataan Sikap anak cucu Alm. JOSEPH JOHAND LICO (KOHOMA’A)
Werwaru – Moa, 21 Mei 2018, Selanjutnya disebut sebagai bukti T.I
In
A
banding VIII.
9. Surat Pernyataan Anak Cucu Alm. JOSEPH JOHAND LICO Alias
ah
lik
bukti T.I banding IX.
10. Surat Pernyataan, Werwaru – Moa, 25 Mei 2018, Selanjutnya disebut
am
ub
sebagai bukti T.I banding X.
Bahwa mengacu pada prinsip “Hanya fakta berdasar kenyataan yang bernilai
ep
pembuktian”. Selain fakta harus diajukan dan ditemukan dalam proses
k
si
keberatan Pembanding/Penggugat semula, dimana bukti-bukti tambahan
diatas memiliki relevansi dengan pembuktian sebelumnya pada Tingkat
ne
ng
do
gu
terbatas pada fakta yang kongkret dan relevan yakni jelas dan nyata
membuktikan suatu keadaan atau peristiwa yang berkaitan langsung dengan
perkara yang disengketakan. Dengan kata lain, alat bukti yang dapat diajukan
In
A
lik
ub
bukanlah anak piara, justru sebaliknya berdasarkan Bukti T.I banding 1 sampai
dengan Bukti T.I banding 10 merupakan bukti yang relevan dengan keberatan
ka
bersama dengan guru injil Stepanus Lico Guru Injil dan guru sekolah bertugas
R
ke Laetutul, langsung ke rumah Tua Tergugat I, waktu itu Josep Johan Lico
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Johan Lico ( Kakek Tergugat I/ Terbanding sekarang) diminta oleh saudaranya
R
Lukas Lico di Werwaru dan Punyol, untuk menggantikan Lucas lico sebagai
si
kepala pemerintahan Negeri Werwaru, maka kemudian Josep Johan Lico
ne
ng
berpindah ke Negeri werwaru dan menjadi kepala Pemerintahan disana,
kemudian untuk mengisi kekosongan pemerintahan di Negeri toinaman, maka
Stepanus Lico kemudian menunjuk kakek Penggugat /Pembanding sekarang
do
gu Gaspar Bartolomeus Miru sebagai Kepala Pemerintahan Negeri Toinaman
menggantikan Josep Johan Lico, namun keluar dari rumah tua Tergugat I /
In
A
Terbanding sekarang, dan kemudian berkembang biak dan memiliki keturunan
sampai pada Penggugat /Pembanding sekarang yang kemudian karena
ah
tamak, ia merekayasa dan memutar balikan fakta sejarah asal usulnya sendiri
lik
demi merebut hak masyarakat Negeri Toinaman.
Bahwa bukti T.I banding 1 sampai dengan bukti T.I banding 10 yang diajukan
am
ub
sebagai bukti tambahan diatas, memiliki relevansi dengan fakta hukum dalam
persidangan, yakni keterangan saksi Ruluf Paulus Latuasan (vide Putusan
ep
PN Saumlaki A quo, Hal 94-104) yang dalam keterangannya berbicara/
k
si
Keterangan saksi Ruluf Paulus Latuasan (vide Putusan PN Saumlaki A quo,
Hal 94-104) yang dalam keterangannya berbicara/ membahas tentang asal
ne
ng
do
gu
Injil dan guru sekolah bertugas ke Laetutul, dan setelah datang beliau
bersama 2(dua) pemuda yang bernama Isak Karry dan Gaspar
Bartolomeus Miru langsung ke rumah Tua Tergugat I, waktu itu Josep
In
A
Johan Lico di Toinaman, Johan Lico diminta Lukas Lico di Werwaru dan
Punyol, hingga ada kekosongan di Toinaman, oleh karena ada
ah
lik
ub
Putusan A quo Hal. 190 s/d 200 Menimbang, bahwa bukti P-9 dan P-10
adalah Cap dari Negeri Toinaman dan Kaiwatu yang dikuasai oleh
ka
Miru telah memiliki 2 (dua) orang anak perempuan yakni Cristina Poroe
es
dan Maria Bartolomeus dan Maria Bartolomeus punya anak dari kawin
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak sah dengan seorang warga Punyol dan anak tersebut adalah
R
Penggugat dengan kata lain setelah Penggugat lahir baru Maria menikah
si
dengan orang dari Punyol;
ne
ng
- Bahwa Ayah dari Penggugat bernama Akudara dari Punyol;
- Bahwa Saksi mengetahui karena mendapat cerita dari nenek Saksi yang
bernama Martina Latuasan dan Cristina Poroe yang adalah saudara dari
do
gu Maria Bartolomeus;
- Bahwa Cristina Poroe adalah saudara kandung dengan Maria
In
A
Bartolomeus;
- Bahwa Maria tinggal di Werwaru, dan setelah hamil tinggal di Kaiwatu
ah
lik
sampai melahirkan Penggugat;
- Bahwa Penggugat lahir di Goa sebelah Timur Kaiwatu yang mempunyai
jarak dari Kaiwatu kurang lebih 400-500 meter dan goa tersebut 20 Meter
am
ub
dari pinggir jalan;
Dari fakta hukum diatas, terlihat jelas bahwa sebenarnya Tergugat I /
ep
Terbanding sekarang, tidak pernah memiliki hubungan keluarga sedarah
k
si
dinobatkan sebagai kepala Pemerintahan di Negeri Toinaman, karena
penobatannya direstui oleh mata rumah / pemilik mandat perintah keluarga
ne
ng
Lico / mata rumah Lico serta penobatannya keluar dari rumah tua / rumah
rehileti milik Tergugat I/ Terbanding sekarang yang dikenal sebagai
do
gu
lik
Penggugat. (vide ket. Saksi Ruluf latuhasan hal. 95-96 dan saksi Gregorius
Kaary hal. 106 Putusan A quo), sehingga secara garis keturunan, Penggugat
m
ub
tidak layak memperoleh objek sengketa A quo, karena merupakan anak luar
kawin/tidak sah, dimana di Maluku- Moa, berlaku garis laki-laki/ Patriakal,
ka
dan bukan garis ibu, sehingga Penggugat menurut hukum tidak layak
ep
sebagai salah satu pemilik objek sengketa A quo, karena merupakan anak
ah
sebagai anak angkat adalah tidak benar, oleh karenanya terhadap Bukti
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat semula/ Pembanding berupa Notulen rapat yang diberi tanda P-
R
3A, Tergugat I semula/Terbanding sekarang menolaknya dengan tegas
si
karena hal mana bertentangan dengan keterangan saksi Ruluf Latuhasan,
ne
ng
Gregoriu Kaary dalam keterangannya hal. 107 & 108 pada pokoknya
menerangkan :
- Bahwa Yosep Johan Lico lebih dahulu memerintah Negeri Toinaman dari
do
gu Gaspar Bartolomeus Miru;
- Bahwa Yosep Johan Lico tidak benar anak piara dari Gaspar Bartolomeus;
In
A
- Bahwa Yosep Johan Lico dan Gaspar Bartolomeus pernah memerintah
pernah raja di Toinaman yang berada di 5(lima) Dusun sebelah Barat Kota
ah
Tiakur;
lik
- Bahwa bangsawan yang pernah memimpin Toinaman memiliki keturunan
yaitu Izack Lico yang merupakan turunan dari Yosep Johan Lico;
am
ub
- Bahwa tanah Tergugat I ada dalam objek sengketa;
- Bahwa Tergugat I adalah bangsawan raja.
ep
- Bahwa Tergugat I mendapatkan tanah tersebut melalui ibunya dan
k
Dan juga berdasarkan keterangan & saksi John Leunupun yang dalam
R
si
keterangannya menjelaskan sebagai berikut :
- Bahwa Saksi ketika masih Camat, pernah sebagai mediator memfasilitasi
ne
ng
do
gu
lik
ub
- Bahwa sesuai bukti P-3 dan P-3.a, ternyata moyang Izak Lico dan F. H. G.
ah
Pooroe dibesarkan dalam satu keluarga, dari aspek hukum orang timur itu
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tutup agar penyelesaiannya diselesaikan di rumah saja; (vide Putusan A
R
quo, hal.132).
si
- Berdasarkan keterangan John Leunupun (saksi formal/yang menerangkan
ne
ng
sesuai hasil rapat), sebagai Camat yang pernah bertindak sebagai
mediator memfasilitasi konflik antara I. A. Lico dan F. H. G. Pooroe, dan
dalam fakta persidangan, penjelasan saksi John Leunupun diatas tidak
do
gu pernah dijelaskan bahwa siapa yang menjadi anak piara dan siapa yang
menjadi anak kandung (memelihara/ mengasuh), namun hanya
In
A
menjelaskan bahwa keduanya dibesarkan dalam keluarga yang sama,
dan tidak juga menjelaskan keluarga Poroe atau keluarga Licco yang
ah
lik
Penggugat Semula, oleh karenanya maka sekali lagi kami kuasa
Terbanding/ Tergugat I semula menolak tegas dalil keberatan ini, karena
am
ub
tidak berdasarkan fakta persidangan.
- Bahwa sesuai bukti surat tambahan yang Terbanding / Tergugat I ajukan,
ep
maupun fakta persidangan keterangan Saksi Ruluf Latuhasan yang tidak
k
si
menjadi Pemerintah Negeri Toinaman karena ditunjuk oleh marga Licco,
dan dinobatkan sebagai Pemerintah Negeri Toinaman karena keluar dari
ne
ng
do
gu
tempelan, karena hak itu menempel pada hak keluarga Licco, sehingga
sebenarnya Penggugat semula/Pembanding. menurut hukum tidak
memiliki hak atas objek sengketa..dan hak itu merupakan Hak milik
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengemukakan bahwa Terbanding sekarang/ Tergugat I semula adalah
R
tidak berdasar menurut fakta hukum, sehingga judex factie yang
si
meletakan hak Terbanding sekarang/ Tergugat I sebelumnya adalah
ne
ng
tepat dan berdasar menurut hukum, namun berkenaan dengan judex
factie hal. 190 Alinea ke-3 (tiga) yang menyatakan bahwa Tergugat I
semula/ Terbanding dan Penggugat / Pembanding sekarang dipiar sama-
do
gu sama dalam keluarga pooroe itu tidak benar, karena tidak sesuai dengan
fakta persidangan.
In
A
Berdasarkan keterangan saksi Ruluf latuhasan hal. 95-96 dan saksi
Gregorius Kaary hal. 106 Putusan A quo), juga saksi John Leunupun
ah
lik
merupakan anak piara dari Penggugat /Pembanding sekarang, dan terkait
dengan hal ini, Tergugat I/Terbanding sekarang telah mengajukan bukti
am
ub
tambahan yang memiliki relevansi dengan dalil keberatan Tergugat I
semula/Terbanding sekarang, sebagaimana disebutkan diatas.
ep
Berdasarkan uraian diatas, telah jelas dan terang bahwa keberatan
k
si
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat,
dan keberatan Pembanding/ Penggugat semula haruslah ditolak atau
ne
ng
do
gu
lik
saling bersesuaian, selain itu dari keterangan saksi-saksi lain yang dihadirkan
juga, diantaranya saksi Penggugat semula/ Pembanding sendiri mereka
m
ub
1) Saksi Arnold Timahery (saksi Penggugat). Vide Putusan A quo Hal 71.
ep
2) Saksi Paulus Luhulely (saksi Tergugat I). Vide putusan A quo hal 87.
ah
3) Saksi Ruluf latuhasan (saksi Tergugat II-V) Vide putusan A quo hal. 96 s/d
R
4) Saksi Gregoriu Kaary ((saksi Tergugat II-V) Vide putusan A quo hal. 106.
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5) Lamber Yunus Maupikul (saksi Tergugat VII) Vide putusan A quo hal. 120.
si
Berdasarkan uraian diatas, telah jelas dan terang bahwa keberatan
Penggugat Semula/ Pembanding sekarang, merupakan keberatan yang tidak
ne
ng
berdasarkan pada fakta persidangan. Oleh karenanya, maka judex factie
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat
do
gu dan telah berdasarkan fakta persidangan, sebaliknya keberatan Penggugat
semula/Pembanding sekarang, adalah keberatan yang tidak berdasarkan
fakta, Oleh karenanya, maka judex factie Majelis Hakim Pengadilan Negeri
In
A
Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat, dan keberatan Pembanding/
Penggugat semula, haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan oleh
ah
lik
Majelis Hakim Banding.
6. Bahwa terkait judex factie Majelis Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki A quo,
am
ub
Hal. 192, Mengenai bukti Fotocopy Surat Keterangan Nomor
140/26/DK/XI/2008, yang dibuat Kepala Desa Kaiwatu-Moa, Kecamatan Moa
Lakor, Kabupaten Maluku Tenggara Barat tanggal 11 Nopember 2008, yang
ep
k
si
(saksi formal), bahwa dalam keadaan sadar ia telah mencabut surat bukti
tersebut pada saat ia dipanggil sebagai saksi di Polda Maluku di Ambon pada
ne
ng
tahun 2011, dan Kemudian pada Tahun 2012 di Desa Werwaru, ia selaku
Sekretaris Latupati dan selaku Kepala Desa Kaiwatu secara telah resmi
mencabut surat tersebut berdasarkan alasan ia diintimidasi oleh Penggugat
do
gu
lik
tanah Komunal, dan bukan merupakan tanah perorangan, karena objek yang
disengketakan terlampau luas, dan bertentangan dengan ukuran maksimal
kepemilikan tanah perorangan yang secara hukum bertentangan dengan
m
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hektar area untuk sawah dan 20 hektar area untuk tanah kering, sehingga
R
berdasar menurut hukum Judex factie Pengadilan Negeri Saumlaki A quo Hal
si
192. Sehingga keberatan Pembanding sekarang/ Penggugat Semula adalah
ne
ng
tidak berdasar menurut hukum. Oleh karenanya, maka judex factie Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara ini sudah tepat, dan
keberatan Pembanding/ Penggugat semula haruslah ditolak atau setidaknya
do
gu dikesampingkan oleh Majelis Hakim Banding.
TENTANG KEBERATAN TERBANDING SEKARANG/ TERGUGAT I SEMULA.
In
A
a. Bahwa terkait dengan judex factie Pengadilan Negeri Saumlaki yang
mengakomodir hak kepemikian Tergugat I/ Tebanding sekarang atas Objek
ah
lik
sengketa berdasarkan bukti-bukti sebagaimana disebutkan dalam putusan A
quo, pada prinsipnya Tergugat I Semula/ Terbanding Sekarang menerima dan
am
ub
tidak keberatan, namun berkenaan dengan judex factie Pengadilan Negeri
Saumlaki yang mengabulkan gugatan Penggugat atas hak kepemilikannya
terhadap objek sengketa bersama dengan Tergugat I semula / Terbanding
ep
k
si
sebagai berikut :
- Majelis Hakim dalam pertimbangannya mengenai hak kepemilikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
es
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Pemerintahan di Toinaman, kemudian karena Josep Johan Lico
R
( Kakek Tergugat I/ Terbanding sekarang) diminta oleh saudaranya
si
Lukas Lico di Werwaru dan Punyol.
ne
ng
2) Penobatannya sebagai Pemerintah Negeri Toinaman, keluar dari
rumah tua milik Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang di Toinaman.
3) Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang adalah bangsawan/ marna.
do
gu 4) Dan Penggugat Semula/ Pembanding sekarang merupakan cucu
kandung dari GASPAR BARTOLOMEUS MIRU, anak dari anak
In
A
perempuan GASPAR BARTOLOMEUS MIRU yang bernama Maria
Bartolomeus. sebagaimana keterangan ahli Prof. DR. Nirahua
ah
lik
keseluruhan memilik budaya Patriakal / garis laki-laki, dan hak anak
luar kawin melekat pada ibunya, namun hak itu hilang ketika ibunya
am
ub
sudah kawin kembali).
si
2. Hak Pembanding sekarang/ Penggugat Semula, merupakan hak
yang menempel pada pihak Tergugat I semula/ Terbanding
ne
ng
sekarang.
5) Dengan demikian maka, Pembanding sekarang/ Penggugat Semula,
do
gu
lik
Patriakal / garis laki-laki, dan hak anak luar kawin melekat pada
ibunya, namun hak itu hilang ketika ibunya sudah kawin kembali).
m
ub
es
diperbaiki.
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa karena Pembanding sekarang/ Penggugat Semula, tidak
R
memiliki hak atas objek sengketa, dimana hak atas objek sengketa
si
merupakan hak tempelan, atau hak yang melekat pada Tergugat I
ne
ng
Semula/Terbanding Sekarang atas objek sengketa, maka ganti rugi
atas objek sengketa, kepada Penggugat Semula / Pembanding
Sekarang harus melalui Terbanding, Terbanding sekarang.
do
gu Bahwa terkait nilai ganti rugi, Pembanding sekarang/ Penggugat
Semula, sehingga semua pertimbangan terhadap hak Penggugat
In
A
semula/ Pembanding sekarang pun ikut kami tolak, dan mengenai
nilai ganti rugi, kami tetap pada pertimbangan akan nilai yang wajar
ah
lik
Aline ke-4 (empat).
am
ub
Berdasarkan alasan-alasan yang Tergugat I Semula/ Terbanding sekarang
kemukakan didalam Kontra Memori banding diatas, maka Tergugat I
semula/Terbanding Sekarang mohon kepada Ketua Pengadilan Tinggi Ambon,
ep
k
Cq. Majelis Hakim Tinggi yang mengadili dan memeriksa perkara ini berkenaan
ah
si
MENGADILI.
- Menolak Permintaan Banding Pemohon Banding I/Penggugat Semula.
ne
ng
do
gu
MENGADILI SENDIRI.
Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN
In
A
lik
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI:
m
ub
pemilik sah atas objek sengketa seluas + 350 Ha (tiga ratus lima puluh
R
ng
JOHAN LICO, yang adalah marna / Bangsawan dari Moa (Toinaman) dan
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada kakek Penggugat GASPAR BARTOLOMEUS MIRU, yang
R
melanjutkan pemerintahan JOSEP JOHAN LICO di Toinaman.
si
- Menyatakan perbuatan Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV
ne
ng
dan Tergugat V kepada Tergugat VI, berupa pemberian/pelepasan hak,
secara tanpa hak terhadap objek sengketa sesuai Surat Pelepasan Hak
Atas Tanah Nomor 02/OL/KML/VIII/2004 dan penguasaan serta
do
gu pengunaan Tergugat VII terhadap objek sengketa dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2017, adalah merupakan perbuatan melawan
In
A
hukum (Onrecht Matigedaad);
- Menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah Nomor
ah
lik
III, Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI;
- Menghukum Tergugat VI untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat
am
ub
dan Tergugat I sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar
rupiah) melalui Penggugat;
ep
DALAM REKONVENSI
k
Dalam Eksepsi
ah
si
Dalam Pokok Perkara
- Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
salah dan keliru, adalah merupakan dalil yang kontrakdiktif dengan
R
pembuktian yang diajukan oleh Pembanding Penggugat. Yang mana telah
si
jelas bahwa dalam Pembuktiannya Penggugat telah memasukan alat bukti
ne
ng
yang ditandai dengan Bukti P-1 yakni Surat Penyelesaian sengketa tanah
dan meti yang dikeluarkan Kepala Kecamatan Serwaru Nomor: Agr.1076/11,
tanggal 14 Nopember 1973 yang bersesuaian dengan bukti TI-1 dan
do
gu sehingga telah berseuaian dengan alat bukti tersebut, sehingga apabila
Pembanding/Penggugat mendalilkan bahwa hubungan hukum antara hak
In
A
mewaris harta peninggalan dengan anak Piara yang mana, dalam fakta
persidangan maupun pemeriksaan bukti-bukti maupun saksi-saksi tidak
ah
pernah dijelaskan anak Piara atau anak angkat, melainkan terbukti dalam
lik
fakta persidangan bahwa Pembanding/Penggugat merupakan anak diluar
nikah yang tidak dapat makan hak.
am
ub
2. Bahwa Penggugat/Pembanding dalam alasnnya yang menjelaskan bahwa
Pengadilan Negeri Saumlaki tidak mempertimbangakan bukti Surat P-4a
ep
yang berupa surat keteraangan Kepemilikan tanah dan bukti P-4b berupa
k
surat penguasaan obyek tanah, karena sudah di cabut oleh saksi Rofinus
ah
Lewanmeru saksi yang diajukan oleh Tergugat VII/Terbanding, bahwa hal ini
R
si
merupakan hal yang patut dipertanyakan kembali kepada
Penggugat/Pembanding karena pada saat Tergugat VII/Terbanding
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keturunan langsung dari Moyang LEWANRUPRUPDELI
R
WEWARLAIWEWAR di Pulau Moa bagian Barat. Untuk menguatkan dalil ini
si
Penggugat mengajukan bukti saksi KRESTIAN MALERAI dan saksi
ne
ng
JOHANES LOTKERKEI dan bukti surat yaitu bukti P-11. Bahwa terhadap itu
perlu bagi kami Terbanding/Tergugat VII untuk membuktikan dalam Kontra
memori banding ini, Bahwa kemudian kesaksian saksi
do
gu Pembanding/Penggugat yang menyatakan bahwa Moyang TAPIPLEWNA
yang membagi Pulau Moa Bagian Barat untuk dikuasai oleh masyarakat
In
A
yang ada di Moa Barat dan kemudian mempunyai keturunan yang turun
LEWANRUPRUPDELI sampai kepada Pembanding/Penggugat telah
ah
dibantah oleh baik saksi Tergugat I yaitu saksi ELIA CHRISTIAN dan saksi
lik
Tergugat II sampai V yaitu saksi RULUP PAULUS LATUASAN dan saksi
GERGERIUS KAARY yang pada intinya menerangkan bahwa moyang atau
am
ub
leluhur TAPIPLEWNA ketika membagi Pulau Moa Bagian Barat, Moyang
Tapiplewna bersama 2 Moyang lain yang membagi Pulau Moa Bagian Timur
ep
dan Bagian Tengah keluar dari Pulau Moa atau tidak menatap dan kawin
k
si
Desa Patti karena diusir oleh masyarakat dan kemudian pergi ke Desa
Laitutun dan tidak mempunyai keturunan lagi. Kemudian Penggugat tidak
ne
ng
do
gu
lik
cerita itu diterima dari seorang raja atau generasinya. Tidak bisa bertutur itu
diterima dari sembarangan orang. Dengan mengacu kepada pendapat ahli
m
ub
tersebut, penuturan dari Saksi Tergugat II-V yaitu saksi RULUP PAULUS
LATUASAN, patut dijadikan pegangan karena saksi pernah menjadi Raja di
ka
4. Bahwa terkait dengan pembayaran ganti kerugian yang dalam amar Putusan
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
beralasan karena apabila mengacu kepada Pembuktian yang diajukan oleh
R
Pembanding/Penggugat dalam buktinya yang ditandai dengan bukti P-1 dan
si
Bukti P-2 termuat dengan jelas bahwa, bukan saja Pembanding/Penggugat
ne
ng
yang mempunyai nama tercantum jelas tetapi juga di sertai dengan Tergugat
I, dengan demikian dalam memori Banding/Penggugat/Pembanding halaman
7 yang menyatakan ganti kerugian hanya ada pada Penggugat/Pembanding
do
gu sangatlah tidak beralasan dengan demikian dalil tersebut patutlah ditolak
atau dikesampingkan oleh majelis hakim tinggi yang memeriksa dan
In
A
mengadili Perkara ini.
5. Bahwa terhadap dalil yang di sampaikan oleh Pembanding/Penggugat hal 8.
ah
lik
Saumlaki Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.SML tentang ganti kerugian atas
perbuatan tersebut dipertimbangkan sebagai berikut, Menimbang bahwa
am
ub
Tergugat VII yaitu kabupaten Maluku Barat Daya terbentuk berdasarkan
Undang – Undang Nomor 31 tahun 2008, sehingga adanya Kabupaten
ep
Maluku Barat Daya terhitung sejak diundangkan Undang-Undang tersebut,
k
si
pertimbangan terbut oleh Majelis hakim tingkat Pertama Pengadilan Negeri
Saumlaki telah tepat dan benar, dan apabila dikaitkan denga Penjelasan
ne
ng
yang diajukan oleh Terbanding/Tergugat VII bahwa tidak ada sifat melawan
hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Maluku Barat Daya
do
gu
lik
ub
Undang-undang a quo.
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sifat melawan hukum juga tidak dilakukan oleh Pemerintah Maluku Barat
R
Daya Tergugat VII/Terbanding terhadap Undang-undang Nomor 2 Tahun
si
2012 tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum, karena dengan
ne
ng
menggunakna asas preferensi “Lex Poteriot Derogat Legi Priori” maka
tidak mungkin menggunakan dasar pelepasan hak dengan menggunakan
hukum yang belum ada dalam hal ini Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012.
do
gu6. Bahwa Memori Banding Pembanding/Penggugat halaman 8 Poin 2 b perlu
dikesampingkan oleh Majelis hakim tinggi yang memeriksa dan mengadili
In
A
perkara ini, dikatakan demikian bahwa terkait dengan putusan Majelis Hakim
Tingkat pertama Pengadilan Negeri Saumlaki dalam perkara Perdata Nomor:
ah
lik
keterangan saksi ahli yang diajkuan oleh Tergugat VII/terbanding yang mana
telah dijelaskan oleh saksi Ahli Prof. Dr. S.E.M.NIRAHUA,SH,M.Hum, yang
am
ub
menerangkan bahwa Onrechtmatige Overheidsdaad (perbuatan melawan
hukum penguasah/pemerintah) jika aset yang diterima oleh Pemda Maluku
ep
Barat Daya Tergugat VII/Terbanding adalah aset yang sudah dicatat didalam
k
Buku Kas tentang barang-barang yang tidak bergerak nanti kita akan hitung
ah
si
dalam 2 tahun pemerintah MTB bertanggungjawab dengan Pemekaran
Pemda Maluku Barat Daya, Tergugat VII/Terbanding, sehingga Pemisahan
ne
ng
do
gu
bahwa jika ada janji dan tidak terpenuhi maka ada terdapat perbuatan
melawan hukum, sehingga Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya dalam
ah
lik
ub
hukum publik dan subjek hukum privaat, jika terjadi perbuatan melawan
hukum apabila ada perjanjian dari Pemda Maluku Barat Daya Tergugat
ka
Tahun 2004 sampai dengan Tahun 2008 tidak ada sanggahan dari pihak
ah
mana pun maka tidak pernah Pemerintah Maluku Barat Daya, Tergugat
R
VII/Terbanding mengikatkan janji, jika ada sirih pinang maka mari kita makan
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pinang dan duduk bersama makan ditempat itu dan kita melakukan
R
perjanjian disitu maka kita tidak akan membicarakan 1 hektar berapa.
si
Bahwa perlu juga dijelaskan oleh Terbanding/Tergugat VII bahwa Proses
ne
ng
penghibaan yang terjadi pada 2004 Bisa disesuaikan dengan Undang –
Undang Nomor :2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan
Umum, jika kita punya asset tidak mungkin digunakan Undang-Undang
do
gu Nomor. 2 Tahun 2012, dan apabila digunakan Undang-Undang Nomor: 2
Tahun 2012 tidak bisa karena ada perjanjian yang terjadi dengan
In
A
Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tergugat VI/Pembanding
dengan Masyarakat (Lex posterior derogate legi priori) karena asset
ah
lik
dari Pihak Pemerintah Maluku Tenggara Barat, Tergugat VI/Pembanding
yang diserahkan dari Masyarakat, sehingga sesorang tidak bisa sesuka hati
am
ub
meminta ganti rugi tanpa ada kriteria tertentu ? dan yang Harus ada jasa
penilai yang diajukan apabila menurut Undang-Undang Nomor: 2 Tahun
ep
2012 untuk menentukan nilai kalau diluar asset, dan apabila didalam asset
k
si
mana tuntutan dari Rakyat tanpa diminta lembaga tersebut sudah
mempunyai kewajiban dalam Undang –Undang Nomor 23 Tahun 2014,
ne
ng
do
gu
angket dan menyatakan pendapat dalam hal mediasi dia dapat memanggil
dan mengambil tindakan yang berkaitan dengan persoalan tersebut, untuk itu
patutlah Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili Perkara ini
In
A
lik
7. Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah yaitu bukti
yang diajukan oleh Tergugat VII/Terbanding yang ditandai dengan bukti
m
ub
T.VII-1, maka secara jelas tanggung jawab ganti rugi terhadap pihak
penghibah atau pihak yang mengklaim sebagai pemilik tanah atau kepada
ka
pihak lain yang mengajukan keberatan atas Surat Hibah ini ada pada
ep
sesuai dengan Pasal 2 dari bukti T VII-1. Bahwa selain itu dengan merujuk
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kabupaten Maluku Barat Daya, Pasal 14 ayat 1, ayat 3 dan ayat 7 dengan
R
jelas menegaskan tanggug jawab Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara
si
Barat untuk melakukan proses inventarisasi dan pemindahan asset paling
ne
ng
lambat 3 (tiga) tahun sejak pelantikan Pejabat Bupati Maluku Barat Daya.
Dengan demikian jelaslah bahwa Pemerintah Maluku Barat Daya Tergugat
VII/Terbanding adalah pihak yang menerima pemindahan asset dari
do
gu Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat Tergugat VI/Pembanding,
karena baru terbentuk sesudah adanya perbuatan hukum yang dilakukan
In
A
oleh Pemerintah Maluku Tenggara Barat Tergugat VI/Pembanding dengan
ahli waris/pemilik tanah yang termuat dalm bukti T.VII-1.
ah
Bahwa proses ganti rugi terhadap suatu objek tanah yang dimanfaatkan oleh
lik
Pemerintah tidak secara mutlak harus mengacu kepada kesepakatan harga
antara pembeli dan penjual atau harga pasar, tetapi setidaknya harus
am
ub
berpatokan kepada Nilai Jual Objek Pajak maupun perkiraan harga tanah
dari Jasa Penilai. Hal mana sesuai dengan keterangan Ahli
ep
Prof.Dr.S.E.M.NIRAHUA,SH,M.Hum. dan juga Bukti T.VII 12,13,14 yang
k
diajukan oleh Tergugat VII/Terbanding adalah Nilai Jual Objek Pajak di Pulau
ah
Moa Kabuaten Maluku Barat Daya yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
R
si
Kabupaten Maluku Barat Daya, dengan demikian dalil memori banding yang
diajukan oleh Penggugat/Pembanding pada halaman 9 poin a, b dan c
ne
ng
haruslah ditolak oleh majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili
Perkara ini.
do
gu
lik
ub
MENGADILI
ka
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
DALAM KONVENSI
si
Menolak Gugatan Rekonvensi Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat
V
ne
ng
DALAM EKSEPSI
do
gu
Mengabulkan Eksepsi Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III Tergugat IV, Tergugat
V, Tergugat VI dan Tergugat VII.
In
A
DALAM POKOK PERKARA
- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
ah
lik
V sebagai Pemilik yang sah atas obyek sengketa secara komunal berupa
tanah dengan luas 350 Ha ( tiga ratus lima puluh hektar), yang terletak di
am
ub
Moa Barat, Kecamatan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya.
- Menyatakan perbuatan Penggugat menguasai Obyek sengketa tidak
ep
sesuai dengan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah nomor:
k
(Onrecht Matigedaad).
R
si
- Menyatakan Surat pelepasan hak Atas Tanah Nomor:
02/OL/KML/VIII/2004, yang dibuat oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III,
ne
ng
do
gu
lik
Dalam Eksepsi
- Menolak Eksepsi dari Tergugat Rekonvensi.
m
ub
ini ditetapkan sejumlah Rp. 64.268.8000,00 (enam puluh empat juta dua
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Apabila Pengadilan berpendat lain,mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
R
Aeguo Et Bono).
si
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
ne
ng
Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki Nomor
29/Pdt.G/2017 /PN Sml, diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum
do
gu
pada tanggal 17 Mei 2018 dan dihadiri oleh Kuasa para pihak kemudian
berdasarkan risalah Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh ARTHUR
In
LARWUY Panitera Pengadilan Negeri Saumlaki masing-masing :
A
- Pada hari Rabu, tanggal 23 Mei 2018 telah datang menghadap YAFET L.
ah
lik
SAHUPALA, SH. selaku kuasa Pembanding I / semula Tergugat II, III, IV dan
V mengajukan permohonan agar perkara Pengadilan Negeri Saumlaki
Nomor 29/Pdt.G/2017/PN Sml tanggal 17 Mei 2018 diperiksa dan diputus
am
ub
dalam peradilan tingkat banding.
- Pada hari Kamis, tanggal 24 Mei 2018 telah datang menghadap BRAMPI
ep
k
si
peradilan tingkat banding
ne
ng
- Pada hari Rabu, tanggal 30 Mei 2018 telah datang menghadap JOPIE
STENLY NASARANI, SH. dan RISART RIRIHENA, SH. selaku kuasa
do
Pembanding III / semula Penggugat, mengajukan permohonan agar perkara
gu
lik
ub
telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi
persyaratan perundang – undangan yang berlaku ;
ka
ep
Mei 2018, serta memori banding dari Pembanding I/ semula Tergugat II, III, IV
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat, sebagaimana telah diuraikan dalam memori bandingnya masing-
R
masing.
si
Menimbang, bahwa dibawah ini majelis hakim tingkat banding akan
ne
ng
mempertimbangkan memori banding dari para pembanding masing-masing
apakah keberatan terhadap putusan hakim tingkat pertama tersebut dapat
diterima maka untuk itu majelis hakim tingkat banding akan menguraikan dan
do
gu
mempertimbangkannya sebagai berikut :
1. Pembanding I/Semula Tergugat II s/d V dalam memori bandingnya angka 5
In
A
menyampaikan bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam menilai
Fakta Hukum yang sebenarnya sebagaimana dalam pertimbangannya yaitu
ah
lik
peristiwa hukumnya (Feitelijke Ground) karena Penggugat tidak pernah
menjelaskan bagaimana kedudukan ahli waris Penggugat, mulai dari
am
ub
moyangnya LEWANRUPRUPDELI WEWARRLAIWEWEWAR sampai
kepada Penggugat/Terbanding, seakan-akan dalam perjalanan kehidupan
ep
orang tua-tua Penggugat/Terbanding dahulu tidak memiliki saudara kandung,
k
tunggal, padahal saksi yang diajukan Tergugat VII saudara Roy Lewanmeru
R
si
sesuai fakta hukum telah menerangkan bahwa orang tua
Penggugat/Terbanding mempunyai saudara kandung beberapa perempuan
ne
ng
do
gu
lik
ub
bahwa “gugatan harus tidak dapat diterima, karena tidak semua ahli
waris turut sebagai pihak dalam perkara”. Mengacu pada penjelasan
ka
diatas, maka Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a qou
ep
dapat diterima.
R
berpendapat bahwa Majelis Hakim telah salah dan keliru dalam menilai fakta
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum sebagaimana tertuang dalam putusan tentang PERTIMBANGAN
R
HUKUM pada halaman 174-175, yang mana Majelis Hakim tidak
si
mempersoalkan Luas dari Objek sengketa, serta tidak mempertimbangkan
ne
ng
fakta hukum khususnya pada Pemeriksaan setempat yaitu batas-batas objek
sengketa tidak ditunjuk langsung oleh Penggugat Prinsipal serta luas dari
objek sengketa sangat berbeda dengan Gugatan Penggugat bahkan batas
do
gu sebelah bagian Selatan bukanlah berbatasan dengan Tuinyiparge sesuai
dengan dalil gugatan Penggugat/Terbanding melainkan dengan Tunisupra
In
A
sedangkan batas bagian Barat dengan tiang listrik bukanlah lokasi yang
bernama Gerlauna melainkan Watpaha, karena tiang listrik baru dipasang
ah
lik
tahun 2004 adalah batas alam sehingga objek sengketa batas bagian barat
berbatasan dengan lokasi Negeri Toinaman yaitu batas dengan kali/sungai
am
ub
besar oleh sebab itu berdasarkan Jurisprudensi MA No 1149/K/SIP/1979
tanggal 17 April 1979 : “bahwa tidak jelas batas-batas tanah sengketa,
ep
maka Gugatan tidak dapat diterima”, lagi pula dalam Pemeriksaan
k
batas-batas dari luas 4000 ha serta batas-batas dari Bukti P-1 dan Bukti P-2
R
si
yang merupakan Tanah dari bekas Negeri Toinaman padahal sesuai fakta
Hukum 5 (lima) dusun yang tercantum di dalam bukti P-1 dan P-2, adalah di
ne
ng
luar dari objek sengketa (Tiakur), dan nama-nama dusun yang tercantum
dalam bukti P-1 dan P-2 antara lain Dusun Tukil Wona, Dusun Or Raram,
do
gu
pada dalil gugatan point 8 halaman 5 dan 6 dan point 11 halaman 7 putusan
a quo, Penggugat menguraikan bahwa “perbuatan melawan hukum Tergugat
ah
lik
ub
oleh Tergugat VII dan oleh karena itu Tergugat VII harus dihukum membayar
ep
ganti rugi materiil sejumlah yang disebutkan dalam gugatan”. Bahwa atas
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
s/d tahun 2017. Selanjutnya dalam putusan Nomor 29/Pdt.G/2017/PN pada
R
halaman 200 paragraf 3 majelis hakim Pengadilan Negeri Saumlaki
si
berpendapat dan memutuskan agar ganti rugi objek sengketa yang layak
ne
ng
dibayarkan Tergugat VI kepada Penggugat dan Tergugat I sebesar Rp.
75.000.000.000,(tujuh puluh lima milyard). Jika dalil gugatan dan petitum
Penggugat tersebut dihubungkan dengan pendapat majelis hakim yang
do
gu membebankan ganti kerugian materiil kepada Tergugat VI padahal tidak
diminta oleh Penggugat dalam gugatannya, Putusan a quo sangat
In
A
menyimpang dari dasar gugatan dan tuntutan Penggugat sehingga majelis
hakim Pengadilan Negeri Saumlaki telah mengabulkan melebihi tuntutan
ah
lik
hakim memutuskan perkara melampaui batas wewenangnya (ultra vires).
Oleh karena itu putusan yang demikian patut menurut hukum untuk harus
am
ub
ditolak (vide Putusan MARI Nomor 372 K/Sip/1970 jo. Putusan MARI
Nomor 1001 K/Sip/1972 jo. Putusan MARI Nomor 77 K/Sip/1973).
ep
4. Pembanding III/Semula Penggugat dalam memori bandingnya angka 1
k
si
Nomor : 29/Pdt.G/2017/PN.Sml, tanggal 17 Mei 2018, yang dalam
pertimbangan hukumnya memberikan hak yang sama kepada Tergugat I
ne
ng
do
gu
yang meminta supaya Tergugat I juga dinyatakan sebagai yang berhak atas
tanah sengketa. Akan tetapi tiba-tiba dalam pertimbangan hukum dan amar
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
putusan hakim tingkat pertama menemukan kekeliruan yang mungkin terlupakan
R
yakni Majelis hakim tingkat pertama dalam putusan selanya tidak
si
mempertimbangkan dan memutus eksepsi mengenai kewenangan mengadili
ne
ng
yang diajukan oleh Tergugat I. Sebagaimana diketahui bahwa atas gugatan
Penggugat, Tergugat I mengajukan eksepsi kewenangan absolut bahwa
Pengadilan Negeri Saumlaki tidak berwenang mengadili perkara a quo. Akan
do
gu
tetapi setelah majelis hakim tingkat banding mempelajari Putusan Sela dalam
perkara a quo majelis hakim tingkat pertama hanya mempertimbangan gugatan
In
A
intervensi, samasekali belum mempertimbangkan dan memutus eksepsi
mengenai kewenangan absolut yang diajukan oleh Tergugat I tersebut.
ah
lik
tingkat pertama terlebih dahulu menjatuhkan putusan sela mengenai
kewenangan mengadili apakah Pengadilan Negeri Saumlaki berwenang atau
am
ub
tidak mengadili perkara a quo;
Menimbang, bahwa dalam putusan majelis hakim tingkat pertama tidak
ep
cukup mempertimbangkan unsur-unsur dalam Perbuatan Melawan Hukum
k
si
kerugian. Sebagaimana diketahui bahwa dalam pasal 1365 KUHPerdata yang
mengatur tentang Perbuatan Melanggar Hukum disebutkan bahwa “setiap
ne
ng
do
gu
lik
ub
Gemotiveerd);
ah
Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa putusan majelis hakim tingkat
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan tata tertib beracara yang benar, telah memutus perkara tidak sesuai
R
dengan dasar gugatan, dan kurang pertimbangan hukum. Karenanya menurut
si
pendapat majelis hakim tingkat banding Putusan Pengadilan Negeri Saumlaki
ne
ng
Nomor 29/Pdt.G/2017 /PN Sml tanggal 17 Mei 2018 tidak dapat dipertahankan
lagi dan harus dibatalkan ;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan hakim tingkat pertama
do
gu
dibatalkan, maka majelis hakim tingkat banding akan mengadili sendiri perkara
ini dengan mempertimbangkan sebagai berikut di bawah ini ;
In
A
DALAM KONVENSI
Dalam Eksepsi :
ah
lik
mengenai kewenangan mengadili bahwa Pengadilan Negeri Saumlaki tidak
berwenang mengadili perkara a quo dengan alasan sebagai berikut :
am
ub
a). Bahwa karena yang digugat juga, adalah perbuatan Tergugat VI dan Tergugat
Vll, sebagai badan hukum public, maka Pengadilan Negeri Saumlaki tidak
ep
berkompeten atau tidak berwenang mengadili perkara perdata Nomor
k
si
mengenai perbuatan pemerintahan (bestuursdaad) adalah tidak termasuk
wewenang Pengadilan untuk mengadilinya’’. Oleh karena Pengadilan Negeri
ne
ng
do
gu
Negeri Saumlaki;
b). Oleh sebab itu, sebelum Majelis Hakim Yang Mulia memeriksa pokok perkara
Nomor 29/Pdt.G/2017/PN.Sml., tersebut, maka Tergugat I mohon perkenaan
In
A
lik
ub
di peradilan umum;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa apabila mengacu pada Pasal 1 angka 3 dan 4
R
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang No. 9 Tahun 2004
si
Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, pada dasarnya yang tidak dapat diadili
ne
ng
oleh peradilan umum adalah apabila menyangkut perbuatan pemerintah yang
berbentuk keputusan tata usaha negara yaitu suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh Pejabat Tatausaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata
do
gu
Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yang bersifat kongkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
In
A
seorang atau badan hukum perdata.
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo tidak mempersoalkan
ah
mengenai surat keputusan yang bersifat kongkrit, individual dan final yang
lik
dibuat Tergugat VI dan Tergugat VII, akan tetapi perbuatan melawan hukum yang
dilakukan Tergugat VI dan VII, yang masuk kedalam lingkup hubungan hukum
am
ub
keperdataan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka
ep
eksepsi mengenai kewenangan mengadili dari Tergugat I tidak cukup beralasan
k
si
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, selain eksepsi
mengenai kewenangan mengadili, Tergugat I/Turut Terbanding I/Turut Terbanding
ne
ng
do
gu
lik
tanah petuanan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu hektar) (posita
gugatan angka 1) yang diklaim sebagai petuanan bekas Negeri Toinaman
m
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Selanjutnya dalam angka 4 huruf b. Bahwa Penggugat tidak menjelaskan
R
pula hubungan hukum antara Moyang Penggugat tersebut dengan Negeri
si
Toinaman atau sebaliknya, sebab apa dan bagaimana faktanya sehingga
ne
ng
petuanan bekas Negeri Toinaman sebagai beschikingsrecht meminjam
istilah Prof.Mr.Dr.Van Vollenhoven yang kemudian menjadi inlands bezitrecht
(meminjam terminology Ter Har) lalu dapat diwariskan turun temurun kepada
do
gu Penggugat?
Dalam Hukum Adat, beschikingsrecht tidak bisa dengan serta merta dikuasai
In
A
dan atau dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kedudukan adat tertinggi
sekalipun (primus interpares) dalam komunitas masyarakat hukum adat
ah
lik
menjadi hak anggota komunal tersebut juga, yang kini masih menyisakan
anak-anak adat turunan yang berasal dari bekas Negeri Toinaman, yang
am
ub
mengaku berhak atas bagian petuanan bekas Negeri Toinaman.
2. Dalam eksepsinya Tergugat I juga menilai bahwa gugatan Penggugat antara
ep
posita gugatan dengan petitum, tidak sesuai karena:
k
si
Toinaman di Kecamatan Moa Barat seluas ± 4.000 Ha (empat ribu
hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
ne
ng
do
gu
lik
ub
hektar) dan pemilik objek sengketa seluas ± 350 Ha (tiga ratus limapuluh
hektar) ternyata pada bagian fundamentum petendi gugatannya, tidak
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menetapkan Penggugat sebagai ahli waris dari Moyangnya
R
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar atas objek sengketa. Karena itu,
si
permintaan sebagai pemilik objek sengketa dalam petitum angka (2)
ne
ng
adalah tidak logis dan gugatan kabur, sehingga gugatan harus
dinyatakan tidak diterima atau ditolak tegas.
3. Dalam eksepsinya Tergugat II s/d V dan Tergugat VII menilai bahwa gugatan
do
gu Penggugat kurang pihak (Plurium Litis Consortium) sebagaimana eksepsinya
angka 1. Bahwa Penggugat dalam petitum gugatannya angka 4 memohon
In
A
agar “menyatakan batal demi hukum Surat Pelepasan Hak Atas Tanah,
Nomor : 02/OL/KML/VIII/2004, yang di buat oleh Tergugat I, Tergugat II,
ah
Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V dengan Tergugat VI”. Akan tetapi
lik
tidak semua yang menandatangani Surat Pelepasan Hak Atas Tanah, Nomor
: 02/OL/KML/VIII/2004, tersebut ditarik sebagai pihak dalam gugatan a quo.
am
ub
Sebagaimana eksepsi yang disampaikan Tergugat II s/d Tergugat V
“……………telah melibatkan bukan saja para ahli waris namun juga para
ep
kepala desa, dan atau pemilik petuanan, Pimpinan Latupatti serta camat Moa
k
Lakor, oleh sebab itu maka Kepala desa Werwaru, Kepala desa Patti, Kepala
ah
Desa Wakarlely, Kepala desa Klis, Kepala desa Kaiwatu, Kepala desa
R
si
Tounmawan, Ketua Latupatti serta Camat Moa Lakor telah memiliki urgensi
untuk turut membuktikan juga proses Pelepasan Hak tersebut, oleh sebab
ne
ng
do
gu
Tergugat IV serta Kepala desa Kaiwatu Bpk Salmon Mehdila dan Bpk
Charles R. Lico selaku kepala Desa Tounmawan melakukan Perbuatan
Hukum dengan menandatangi Surat Pernyataan Pelepasan Bersama No.
In
A
lik
ditariknya Kepala Desa Werwaru, Kepala Desa Patti, Kepala Desa Wakarlely,
Kepala Desa Klis, Kepala Desa Kaiwatu, Kepala Desa Tounmawan, Ketua
m
ub
Latupatti serta camat Moa Lakor, selaku pihak dalam perkara ini maka
faktanya Penggugat tidak mengikut sertakan keseluruhan pihak yang terkait
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Lewanruprupdeli Wewarlaiwewewar sebagai pewaris dengan Penggugat
R
sebagai ahli waris. Kalau menyebutkan keturunan dari seseorang mestinya
si
dijelaskan keturunan garis keberapa dan bagaimana silsilah keluarganya,
ne
ng
siapa saudaranya dan lain sebagainya. Jika hanya menyebutkan keturunan
atau ahli waris saja sebagaimana dalam gugatan a quo dapat dikwalifisir
sebagai gugatan yang tidak jelas atau kabur (obscuuri libeli);
do
gu Menimbang, bahwa eksepsi dari Tergugat I, II, III, IV, V, dan VII
sebagaimana telah diuraikan diatas, menurut pendapat majelis hakim tingkat
In
A
banding cukup beralasan menurut hukum karenanya eksepsi dari Tergugat I, II,
III, IV, V, dan VII tersebut dapat diterima dan gugatan penggugat harus
ah
dinyatakan tidak jelas/kabur (obscuuri libeli) dan kurang pihak (Plurium Litis
lik
Consortium) karenanya tidak memenuhi syarat formal untuk dijadikan sebagai
dasar pemeriksaan perkara a quo;
am
ub
DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi diterima dan surat gugatan
ep
Penggugat tidak memenuhi syarat formal maka gugatan Penggugat harus
k
si
DALAM REKONVENSI :
DALAM EKSEPSI :
ne
ng
do
gu
lik
tersebut ditujukan. Akan tetapi bila membaca posita angka 8 dan dihubungkan
dengan petitum angka 4 dan 5 baru jelas bahwa para Penggugat dalam
m
ub
maka dengan demikian subyek yang dapat ditarik sebagai Tergugat Rekonvensi
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa sebagaimana diketahui bahwa Tergugat VII
R
mempunyai kedudukan yang sama dengan Tergugat II s/d Tergugat V, yaitu
si
sama-sama kedudukannya sebagai Tergugat Konvensi, oleh karena itu
ne
ng
dilarang dan tidak dibenarkan untuk menarik sesama Tergugat Konvensi menjadi
Tergugat Rekonvensi. (Putusan MA No. 636/K/Pdt/1984 tanggal 17 Desember
1985 IV, Putusan MA No. 1501/K/Pdt/1983 tanggal 6 Desember 1984 dan
do
gu
Putusan MA No. 3227/K/Pdt/1987 tanggal 29 Januari 1989);
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum di atas
In
A
maka gugatan rekonvensi tersebut telah melanggar tertib hukum acara dan
karenanya eksepsi tergugat rekonvensi / penggugat konvensi beralasan hukum
ah
lik
DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa oleh karena eksepsi telah diterima maka pokok
am
ub
perkara tidak perlu dipertimbangkan lagi dan gugatan rekonvensi harus
dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet Onvantkelijke Verklaard );
ep
Memperhatikan Undang - Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang
k
si
Peradilan Umum, Rechtsreglement Buitengewesten ( Rbg ) dan peraturan
hukum lainnya yang bersangkutan;
ne
ng
M E N G A D I L I
- Menerima permohonan banding dari Pembanding I / semula Tergugat II, III, IV
do
gu
lik
MENGADILI SENDIRI :
DALAM KONVENSI :
m
ub
DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi mengenai kewenangan mengadili dari Tergugat I/ Terbanding
ka
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
III, Tergugat IV/Pembanding I/Terbanding III, Tergugat V/Pembanding
R
I/Terbanding III dan Tergugat VII/Terbanding II/Turut Terbanding II;
si
DALAM POKOK PERKARA :
ne
ng
- Menyatakan bahwa gugatan Penggugat/Pembanding III/Terbanding
I/Terbanding II tidak dapat diterima ( Niet Ontvantkelijke Verklaard );
DALAM REKONVENSI
do
gu
DALAM EKSEPSI :
- Menerima eksepsi dari Tergugat Rekonvensi;
In
A
DALAM POKOK PERKARA :
- Menyatakan gugatan rekonvensi dari para Penggugat Rekonvensi/Tergugat II,
ah
lik
Ontvantkelijke Verklaard );
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :
am
ub
- Menghukum Penggugat/Pembanding III /Terbanding I/Terbanding II untuk
membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat
ep
banding ditetapkan sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
k
ah
si
Pengadilan Tinggi Ambon pada hari : Rabu, tanggal 17 Oktober 2018 oleh : I
GEDE MAYUN, SH.,MH. sebagai Ketua Majelis, DR. BERLIAN NAPITUPULU,
ne
ng
SH. MHum., dan MARUDUT BAKARA, SH. masing - masing selaku hakim
anggota yang berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Ambon
do
gu
terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi
para Hakim Anggota dan dibantu oleh KERAF PALEBANG N, SH. Panitera
ah
lik
Pengganti pada Pengadilan Tinggi Ambon, tanpa dihadiri oleh para pihak yang
berperkara.
m
ub
ep
t.t.d. t.t.d.
ah
ng
t.t.d.
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 111
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MARUDUT BAKARA, SH.
si
Panitera Pengganti
ne
ng
t.t.d.
KERAF PALEBANG N, SH.
do
gu
Rincian biaya perkara :
In
A
- Redaksi : Rp. 5.000,-
- Meterai : Rp. 6.000,-
ah
lik
Jumlah : Rp150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah ).
am
ub
Salinan sesuai Aslinya,
Panitera Pengadilan Tinggi Ambon,
ep
k
ah
si
NIP. 19620202 198603 1 006
ne
ng
do
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 112