STRATEGI PENINGKATAN KINERJA JARINGAN JALAN JARINGAN JALAN Merupakan serangkaian simpul — simpul, yang dalam hal ini berupa persimpangan/terminal, yang dihubungkan dengan ruas — ruas jalan/trayek. contoh model jaringan jalan. sumber: modul system transportasi kota 1998 MODEL JARINGAN JALAN JENIS JARINGAN JALAN (MORLOK 1978) go a KONSEP HIRARKI JALAN Macam Jalan Umum Jalan Uneuk falu lintas umum Jalan Khusus Contohnya jalan inspeksi pengairan, saluran minyak atau gas, komplek Perumahan dan untuk keperluan pertahanan & keamanan negara. POLA LINEAR + KELEBIHAN: Red Are Craw: + Penguasaan Pengguna akan Ruang Kota (Guna Lahan) & Jalan (Akses) relatif lebih ‘mudah’ + Pemeliharaan jalan terjangkau + KELEMAHAN : + Pemusatan aktivitas di satu koridor jalan memicu kemacetan + Alternatif pergerakan terbatasPOLA RADIAL > KELEBIHAN: laa =... Red Area + Akses ke pusat kota dari dan ke tiap pojol kota tinggi a Crawan macet) + Pola jaringan mempercepat pertumbuhan kota ke arah luar kota secara simultan + KELEMAHAN : + Pemusacan akeivitas di CBD akan memicu emacetan + Butuh ruas jalan penghubung dalam pola ring-radial untuk mendistribusikan arus dari dan ke CBD + Tergantung kondisi topografi POLA RING RADIAL + KELEBIHAN: * Akses dari dan ke pusat kota (CBD) sangat tinggi + Memicu pertumbuhan pusat aktivitas baru di simpul-simpul ring-radial + Arus lalu lintas terdistribusi secara merata * KELEMAHAN : + Butuh biaya pembangunan yang relatif lebih besar + Sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi kawasan POLA KISI — KISI = KELEBIHAN: = AKSES DAN MOBILITAS SANGAT sangat tinggi + Penataan kawasan terhubung terkesan lebih teratur dan rapi + Pengaturan hirarki jalan lebih mudah + KELEMAHAN : = Butuh biaya pembangunan yang jauh lebih besar + Jumiah kawasan dengan resiko kecelakaan (titik nflik) makin ting! + Kebisingan meningkat Red Area cet)POLA TRIBUTARY KELEBIHAN: + AKSES relatif tinggi karena aspek penatagunaan lahan lebih flesibel + Potensi MOBILITAS tinggi karena persebaran lokasi guna lahan dalam pola mixed land used + KELEMAHAN + Aspek keterhubungan dimensi dan jaringan terbatas (banyak jalan buntu) + Jumlah kawasan dengan resiko kecelakaan (citik konflik) makin tinggi + Pengembangan jaringan tidak terpola dan sulit dalam perencanaan rute angkutan umum Red Area (@rawan macet) TRYBUTARI RESUME + Pola jaringan jalan ikut membentuk tingkat aksesibilitas perjalanan antar kawasan sehingga memengaruhi tujuan / frekuensi perjalanan * Oleh karena itu struktur dan hirarki jaringan jalan harus selalu direview secara regular / periodic, tergantung tingkat perubahan di tiap elemen pembentuk system transportasi lainnya rki jaringan jalan yang buruk memicu problem hambatan samping jalan sehingga solusi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas seringkali tidak memadai sehingga pertimbangan dimensi [pelebaran jalan / aspek geometri] yang relative mahal seringkali memicu konflik kepentingan INTEGRASI |. HUBUNGAN FISIK TRANSPORTASI DAN eTATAGUNA LAHAN + APAKAH SEMUA LOKASI AKTIVITAS SOSIAL-EKONOMI 2. HUBUNGAN FUNGSIONAL SUDAH DAPAT DIJANGKAU DENGAN MUDAH? + INDIKATOR:TERSEDIA ANGKUTAN UMUM JARAK / WAKTU "TEMPUH,TINGKAT PERGANTIAN ANGKUTAN UMUM, KETERSEDIAAN ANGKUTAN ALTERNATIF + APAKAH SEMUA LOKASI POTENSIL [LAHAN TIDUR] SUDAH DIPERSIAPKAN DENGAN PRASARANA. PENDUKUNG PENGEMBANGANNYA? + INDIKATOR:ADA RUTE ALTERNATIF/TIDAK: FUNGS! PERUNTUKAN LAHAN SUDAH DIKONVERSI / BELUM? ‘+ APAKAH TERDAPAT KONEKTIVITAS AKTIVITAS [SALING. DUKUNG] ANTAR LOKAS! BUDIDAYA? + APAKAH ADA FASILTAS MULT-MODA [TRANSFER ANTAR MoDA ‘+ KETERSEDIAAN DAN KETERHUBUNGAN FASILITAS DALAM RUANG LAYANAN / KORIDOR SOSIAL-EKONOM! YANG SAMA STRATEGI INTEGRASI TRANSPORTASI 1. Analisis Kapasitas Kawasan DAN GUNA LAHAN + DayaTampung SS + Ketersedizan Lahan 1 nas Kapa Kawasan areerers como + aidan om! pang | ee rect a roi bl en ra owe ee ae ec eee erent Fo na ee en nd Prt + ron som eh in fee eres) + aes! Ba fy tioning ean + Kenran sm kc able Dank in ns id cian bssasiess + So Soc an Bega Ke ebm ea ras a + Kemampuan Pengendalian Dampak oi alee *Kemampuan SDM dalam pemancuar. pengeiciaan /pengendalian dampak aktveas = ewrn/ Asn arpa ae cbr wr ng poe pene ees ee eens ‘mone + Datum Patra acrhbng karan dan in rig ihn tterpan an ka a bud)Indikator Pengembangan Sarana Transportasi ip eesetiean dar cera yess Anglian (las 4. Indikator Pengembangan Kawasan + DulanganAngaranSewa Khuss [Rent Car Ost] + Cepat tumbuh dan berkembang + Keerhubungn fk (Aksesias can Mobis) Pete SBA rca bse] + Kuakeaspermukaan perkerasan wok empuh, BOK] ee oc hel area + Burgin jana inl arin anderen ia pergenngn) * ‘Skala Kualitas [Rona] Lingkungan Awal + Rona ang ami Pt mi wi at] + Rona ng fk a poral + Rona ingen fea endian renpaslingenrenan + Rona ingen enor PORE ter! ond rent ser + Kantraan pean fracpndnglabiaan apts sia__* Polkleal Coneiderant ‘essance ale-SRV ketersedaan dan kustaslayanan rambu dan makrka sera + Pemeraua embangua (ast datos arg) lamp alan sera fastas pendukng = sal. drainase) + Percept ing eon kana fata atk in oa pian ug) PENGATURAN Keselamatan STRUKTUR DAN 1. Pembatasan akses jalan masuk/keluar persil di Jalan Arteri = untuk HIRARKIJARINGAN ‘memperlancar perjalanan [fungsi arus] 2. Penyediaan Lajur Lambat utk layanan akses masuk/keluar persil dan JALAN eee iano Kelancaran 3. Indikator Pengembangan Prasarana Transportasi + KeverbaasanKapasias / Gangguan Kelancaran Perlanan + Kualeas Permokaan Perkerasan a. Penerapan Prinsip Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas [pemasangan rambu, marka, APILL, penindakan pelanggaran aturan / penegakan hukum, pengaturan arah gerak dan/atau jumlah lajur, | b. Peningkatan kapasitas [pelebaran jalan, pembatasan volume, pembatasan hambatan samping, pengaturan jalur 1 arah] Kenyamanan i. Pedestrian Street [lajur khusus pejalan kaki, fas tempat tunggu angkutan] tas penyeberangan, ii. Tempat Henti Sementara [shelter, bangku duduk/taman, tanaman peneduh dan/atau penyerap polutan, lampu penerangan jalan] 1. Pembatasan Akses * UU 22/2009: Akses di jalan arteri harus dibatasi secara berdayaguna + Fungsijalan arteri adalah untuk melewatkan arus + Kecepatan rencana > 60 km/jam + Tujuan Pembatasan Akses + Mempertahankan kapasitas rencana * Meminimalkan jumlah konflik [risiko kecelakaan] * Metode / Cara + Pengaturan jarak gerbang akses masuk/keluar persil + Pengaturan arah / 1 arah untuk gerbang akses persil yang berdekatan + Pembatasan/pengaturan jenis, jumlah dan skala serta kerapatan aktivitas social-ekonomi di speanjang tepi jalan arteriJalur Lambat + Kriteria Penyediaan © Jalan arteri dengan banyak persil/ akses a einer + Jalan arteri dengan level hambatan samping tinggi ear = ues Jalan. ‘Derajat Keenuhan / Degree of Saturation DS = V/C £0.75. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas ~ Kriteria Desain ae 2 )Kecepatan Pealanan 205 KecepatanRencana 3 a Strategi Dasar + Tipe kendaraan yang dilayar 1.PEMBATASAN VOLUME 9. Pemberlakuan jalan 1 arah + Tujuan Penyediaan b. Larangan lewat bagi kendaraan berat + Pembatasan kecepatan + Pemisahan kendaraan cepat dan lambat[R2/ sepeda]_ 2. PENINGKATAN KAPASITAS + Aturan Pemanfaatan 2. Pelebaran jalan + Larangan parkir di sepanjang jalur lambat b, Pembatasan hambatan samping jalan Indikator Kinerja Persimpangan Jalan Tak Bersinyal _ Indikator Kinerja Persimpangan Jalan Bersinyal 1) Derajat Kejenuhan / Degree of Seturation-DS= VIC 1) Derajat Kejenuhan / Degree of Saturation-DS= V/C 2) Kecepatan Rencana 2) Kecepatan Rencana oe 3) Tundaan / Kendaraan Henti ae 4) Panjang Antrian Strategi Dasar strategi Doar 1. Penurunan Volume ee volume a, Pengaturan arah pergerakan /arangan belok kanan Jalan 1 arah b. Jalan 1 arah b. Larangan lewat kendaraan berat 2. Peningkatan Kapasitas 2. Peningkatan Kapasitas 9. Pelebaran mulut simpang 2. Pelebaran mulut simpang b. Pembatasan hambatan samping jalan b. Review waktu siklus dan/atau jumlah fase PENGATURAN SISTEM LAYANAN ANGKUTAN UMUM lh rate harus dihindarkan * Load Factor di tiap rute harus relative sama + JUMLAH ARMADA » Wakttunggu har <10 ment PENYEDIAAN & + Tidak ada perlaku potong trayek « KONFLIK DENGAN ASK-ONLINE PENGATURAN FASILITAS Bee gta onan gaara erhspepe om Senses npeomrs indieaosaten deste nana eoaeaea| PE JALAN KAKI AWHONN FASILITAS PEDESTRIAN NERUPAKAN KEBUTUHAN PERGERAKAN YANG NEMUNGKINKAN PENCAPAAN TUILAN PERIALANAN DENTEAN DETUIALAN AHL BECARA. AMAN (TEHLROUNSL CS REST AREA: di JALAN TOL / BEBAS HAMBATAN, JALAN ARTER! dimaksudkan utk a aN LANCE menghindari kelelahan / fatique [risiko kecelokaan], namun di JALAN KOLEKTOR EAU NCTM ESS eres PENYEDIAN FASILTAS PEDESTRAN YANG MEMADAI 4, tune ENCERIINGAN NLAL PENCHARGAAN KEMANUSIAAN YANG] | "a vandaeien Aerts tc TINGGIBAG!SESAMAPENGGUNARLANG JALAN 2 a Ae lpleciet ie ere o SSSR EP Rem Teer KESEINBANGAN PERGERAKAN SECARA PROPORSIONAL, BAK cuenta BAG] PENGGUNA KENDARAAN BERMOTOR MAUPUN BAGI 2. ongaaresater nate PEJALANKAKI >. Ronbu Tempo! PembetentionBus 13 Fasilitas Tepi JalanTrotoar “ea Penvedioan rotoarcicatrkon pode [DrjerHubDat, 1996: + Koratestkumioh dan ekuers!pergerakon pejolan kok, + Jumiahpejaion kot itung untuk setlan det per melerjorak tempura sedongkon aspek rekversi — TTOLOOT ‘Soothtnoken lrhocop inlonsex dan ces Dejioran| + onl peoton kal usisnye memperiungkon axpek use don kesshaton/elenckopan angola tubuh + Jumiohkendoroon yong mens satu kowosan Kita Dich sp arieh aoton ect Spaseichand + Lebar trotoar rerate [m| dengan finggi kerb [17-20 cm] HARUS SESUAL + feminioaneraasian xy akon spt kearanon can enyrmanon sot befon 200 re ‘podat perumahan, Pggron kota kend/jam], dan > 50% darinya untuk naik-turun penumpang. kd + Jarak halte dari smpang sekitar 25m sebelum/setelah gerbang akses persil aa lurorg —_podat: Pnggian koto dan simpang jalan SESUAI KRITERIA tata letak (Departemen Pekerjaan Umum, peranchon fadong tonah orang e100 2014) Fasilitas Penyeberangan . Fasilitas penyeberangan 22,18RA Coss nits amare Flas dsr Dopp Peaaaoon a6 iio domes ones coer a eee ete eee = kmyjom, atau kombinasi dengan Pelican / APILL penyeberang jalan oa Pethitungon Peican menagunokon rumus empirs berkut(OijenHubDat, 1996): MUTEAT pice RE RSERRENEE (gee eallonce «dan PV2 sebagai berikut(DirenllubDat, 1996) PI =wattu jou minimum pelican (detix) Zebra Cross vi= kecepatan berjalon kaki {umumnya 1,2 m/det) ee lebor bagion jalan yong akan dseberangi m) rere ymlah pejolan kaki per siklus (orangi/det) ae W_ = lebarbagian jalan yang cipakai untuk menyeberang (m) Re ale atJembatan Penyeberangan + Persyaratan dimensi dan kelandaian sebagai berikut (DirjenHubDat, 1996): + Komponen penilaian PENYEDIAANNYA berdasarkan cousvain receestnoanuseacoses — KUJALTTAS LINGKUNGAN POLUS! UDARA Cee oe a nd Maral Co) Ot) CD) MODEL GALLOWAY DKK (1967) Tighe? crac ce tng Tabi appt ard mel) Pengranan Eins Ker Kereta Api Bah Tih erp inas gemini) Gone Fines %s Pa ng ang Bears Nored rn Yomoryorgboe iain daar alpen ba lose ® Kare bl Prepon Ko san) ® ri a elite) MaIKAWIH|(1994); setelah dikoreks! terhadap jarak, Korekst) eineKae Kebisingan dihitung dengan formula: Kj = 26.2736 — 25 tom a (ABAD dengan: Heat Ungkcat kebisingan akibat perubahan jarale Lea, CBA) aantara sumber bunyt dan penerima Cm), @=V(aessy +n dengan: d= jarak pengukuran yaitu jaraleantara sumber dan penerima bunyt (a) d= jarak mendatar antara penerima bunyi dengan tepi dalam perkerasan jalan (m) n= tinggl penerima dari permuksan jalan ~ 0,5 (m) kj=Bu- Bp dengan: j= koreks!tingkat kebisingan akibat perubahan Jarak, Leg (dBA) 'Bu-= tingkat kebisingan hasil ukur, Leq (ABA) Bp = tingkat kebisingan hasil prediksi, Leq (dBAPENGENDALIAN KUALITAS LINGKUNGAN POLUSI UDARA POLUS! SUARA * YAKTOR FENYEBAB + FAKTOR PENYEBAB * VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN + KEPADATAN.VOLUME DAN KECEPATAN + JENIS KENOARAAN Bae + MODEL PENGELOUAAN ‘+ PEMBATASAN JENIS KENDARAAN. + PEMUSATAN LOKASIAKTIVITAS pet * Cae + FASLITAS PENGENDALI DAMPAK + MODEL PENGELOLAAN + BARRIER [JENIS DIMENSL LOKASY] + PENGGUNAAN MASKER + EARPLUG / APD BAGI KELOMPOK TERKENDA PAPARAN KEBISINGAN > 8 JAMIHAR! + VEGETASI PENYERAP POLUTAN + PENGENDALIAN SEMPADAN + FASILITAS PENGENDALI DAMPAK ‘+ RUANG TERBUKA UTK VEGETASITEPI JALAN. + PEMBATASAN AKTIVITAS TEPIJALAN SEVERANCE + PERSEPSI + PENGGUNA + PERJALANAN PENDEK TIDAK MEMBUTUHKAN ALAT PELINDUNG ADALAH KELRU + TERPAPAR LEBIH DARI 8 JMIHR SANGAT RENTAN THD BERBAGAI PENYAKIT AMUN SEBAGIAN BERPENDAPAT“SUDAH BIASA TERPAPAR = IMUN] aa KINERJA "an =roctlunanan pc E40 BROTORDNARKAN UT MEMBATASI PERJALANAN YG TIDAK PERLU] + OPERATOR: + PENGEMUDI DAN KONDEKTUR ANGKUTAN UMUM MENGENAKAN MASKER INDIKATOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN INDIKATOR EKONOMI SYSTEM TRANSPORTASI + PENINGKATAN PDRB DI SELURUH SEKTORYG DILAYAN! + PENINGKATAN JUMLAH PELAKU EKONOM! -ENINGKATAN JUMLAH LOKAS! USAHA -ENINGKATAN JUMLAH PERJALANAN EKONOM! [INTRA MAUPUN ANTAR KAWASAN] + PENINGKATAN JENIS, JUMLAH, SKALA DAN KERAPATAN, AKTIVITAS EKONOM! Ui ecole oll Lite ecteolmstoN : Ui cole RL ra Walroes " ENGKUTAN SEWA KHUSUS RENT CARISEPEDA MOTOR, TAX Coe poy BOR SosiAL INDIKATOR LINGKUNGAN " PERTUMBUHAN DAN/ATAU PENYEBARAN LOKASI HUNIAN DANIATAU SOSIAL-EKONOMI * PENURUNAN KADAR POLUTAN + PERTAMBAHAN JUMLAH PERJALANAN SOSIAL + PENINGKATAN JUMLAH VEGETASITEPI JALAN + PERTUMBUHAN JUMLAH KEPEMILIKAN KENDARAAN PRIBADI + PERUBAHAN PERILAKU SADAR KESEHATAN PADA KELOMPOK » PERUBAHAN FUNGS! KAWASAN DARI LAHAN KOSONG PENGEMUDI, PEJALAN KAKI DAN MASYARAKAT RAWAN MENJADI AREA REKREASIWISATA PAPARAN POLUTAN + PERUBAHAN WAJAH KOTA DARITERLANTAR MENJADI + PENURUNAN JUMLAH PENDERTA PENYAKTT RAWAN ‘TERTATA, PAPARAN POLUTANINDIKATOR KELEMBAGAAN PERANGKAT PENGENDALI KINERJA INSTITUSI + Kemampuan penyediaan dan pengelolaan pendanaan * TERSEDIANYA DANA PEMBANGUNAN SARANA - PRASARANA TRANSPORTAS! * TERSEDIANYA KEBIJAKAN STRUKTUR DAN POLA PEMANFAATAN RUANG YANG TANGGAP TERHADAP pembanguran berkelanjutan 4 Dukungan system pranata(peraturan perundang — undangan) 4 Fungsionalsasistruktur organsasi unit pengelola DINAMIKA PETUMBUHAN SOSIAL-EKONOMI KAWASAN * Keterpaduan program KEMAMPUAN PENYEDIAAN DAN PENGELOLAAN DUKUNGAN SYSTEM PRANATA (PERATURAN PENDANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PERUNDANG - UNDANGAN) + DANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN DAMPAK NEGATIF DI LEVEL KEGIATANWAJIB AMDAL + DANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN DAMPAK NEGATIF DI LEVEL KEGIATAN WAJIB UPL/ UKL ‘+ DANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN DAMPAK NEGATIF DI LEVEL KEGIATAN REGULER TIDAK WAJIB AMDAL-UPLIUKL TETAPI TERPUSAT DI KAWASAN DENGAN DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG YANG * PENYEDIAAN DAN/ATAU PENYENPURNAAN STANDAR BAKU MUTU LUNGKUNGAN IDAK HANYA SEBATAS ASPEK B]OLOGLKIMIA NAMUN, JUGAASPEX FISK AKBAT PENGARUH AKTIVITAS TRANSPORTAI + REVIEW MATER PERATURAN ZONASIYATTU AGAR SECARATTEGAS MEMASUKKAN PENGATURAN JENS JUMLAH SKALA DAN KERAPATAN AKTIVITAS SOSIAL-EKONOM DI SUATU KORIDOR / KAWASAN, SEHINGGA DAYA DAUKUNG DAN DAYA TANPUNGNYATIOAK. RELATIF RENDAH TERLAYPAL FUNGSIONALISAS! STRUKTUR ORGANISASI UNIT KETERPADUAN PROGRAM PENGELOLA + PENYIAPAN PETUNJUK PELAKSANAAN [JUKLAK] DAN PETUNJUK, ‘TEKNIS JUKNIS] PELASANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN DAN, PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN WAIIB AMDAL DANIATAU UPL /UKL “+ PEMBERDAYAAN MITRA [MASYARAKAT] DALAM KEGIATAN PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN DAMPAK DIMAKSUD PENCAPAIAN TARGET Optimalisasi fungsi dan manfaat ruang tersebut secara seimbang dan berkelanjutan merupakan kunci keberhasilan pembangunan kawasan = TUUAN: + KORDINASI PROGRAM DAN PENDANAAN ‘+ PENGENDALIAN MUTU / KINERJA INSTITUSI + PENGENDALIAN MUTU PRODUK KERJA / RENCANA PIHAK KETIGA + UNIT KENDAUI LINTAS SKPD/LEMBAGA/BADANIUNIT + PERANAN BAPPEDA ? « PERANAN BADAN KORDINASI PERANGKAT RISET DAERAHIBKPRD ?