You are on page 1of 7

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Dosen Pengampu: Eve Malau

Disusun Oleh:

Eric Gunawan 20510013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI DAN MANAJEMEN INDONESIA

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi yang semakin berkembang pesat, pengendalian
sistem manajemen menjadi sangat penting bagi organisasi dalam menjaga
keberlanjutan dan keberhasilan operasionalnya. Sistem manajemen adalah
kerangka kerja yang meliputi proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian operasional melibatkan pengawasan dan pemantauan
terhadap proses produksi, distribusi, dan penyediaan layanan organisasi.
Pengendalian kualitas bertujuan untuk memastikan bahwa produk atau
layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Pengendalian risiko berfokus pada identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko
yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan
pengendalian sumber daya manusia melibatkan pengelolaan kinerja,
pengembangan karyawan, dan pengendalian hubungan kerja dalam organisasi.
Dalam era digital dan teknologi informasi yang terus berkembang,
pengendalian sistem manajemen juga menghadapi tantangan baru.
Penggunaan teknologi informasi dalam operasional organisasi memberikan
keuntungan besar, namun juga memperkenalkan risiko baru seperti keamanan
data dan privasi. Oleh karena itu, pengendalian sistem manajemen juga harus
mengintegrasikan pengendalian teknologi informasi yang efektif.
Dalam makalah ini, penulis akan membahas lebih lanjut tentang
pengendalian sistem manajemen dan peran pentingnya dalam mencapai
tujuan organisasi. Kami akan menggali lebih dalam tentang aspek-aspek
pengendalian sistem manajemen yang telah disebutkan sebelumnya dan
memberikan contoh praktik terbaik dalam penerapan pengendalian sistem
manajemen. Selain itu, penulis akan menjelajahi tantangan dan peluang yang
dihadapi dalam era digital dan teknologi informasi, serta memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan pengendalian sistem manajemen di masa
depan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja yang perlu dipahami ketika mendalami sistem pengendalian
manajemen?
b. Bagaimana membandingkan semua aspek sistem pengendalian manajemen,
seperti pusat pendapatan dan biaya, pusat laba, dan pusat investasi?

C. TUJUAN PENELITIAN
a. Memahami materi sistem pengendalian manajemen secara keseluruhan.
b. Menjelaskan perbandingan berbagai aspek dalam sistem pengendalian
manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KARAKTERISTIK SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


Karakteristik pertama dari sistem pengendalian manajemen yang realistis
adalah fokus pada tujuan yang jelas dan terukur. Sistem ini harus mampu
mengidentifikasi tujuan organisasi dengan jelas dan merumuskan indikator
kinerja yang dapat diukur secara objektif. Dengan adanya tujuan yang terukur,
manajer dapat memantau kemajuan, mengidentifikasi masalah, dan
mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selain itu, sistem pengendalian manajemen yang realistis juga harus
memiliki fleksibilitas. Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah, organisasi
perlu mampu menyesuaikan tujuan, strategi, dan metode pengendalian sesuai
dengan perubahan yang terjadi. Fleksibilitas ini memungkinkan organisasi
untuk merespons dengan cepat terhadap peluang dan tantangan baru yang
muncul. Dengan memiliki sistem pengendalian yang fleksibel, organisasi dapat
tetap relevan dan kompetitif dalam menghadapi perubahan pasar dan
lingkungan bisnis yang dinamis.
Dengan menerapkan karakteristik-karakteristik ini, sistem pengendalian
manajemen dapat berfungsi secara efektif dalam mengarahkan dan
mengendalikan kinerja organisasi. Keberhasilan pengendalian manajemen
tergantung pada sejauh mana sistem tersebut mencerminkan kondisi dan
tuntutan nyata dalam operasional organisasi. Oleh karena itu, penting bagi
organisasi untuk memperhatikan karakteristik-karakteristik tersebut dan
mengadopsi pendekatan pengendalian yang realistis dan adaptif.

B. PERILAKU MANUSIA DALAM ORGANISASI


Perilaku manusia memainkan peran penting dalam sistem pengendalian
manajemen. Dalam konteks ini, pengendalian tidak hanya terkait dengan
prosedur, aturan, dan sistem yang diterapkan, tetapi juga melibatkan
bagaimana manusia berinteraksi dengan sistem tersebut. Manusia sebagai
pengguna, pelaksana, dan penerima pengendalian dapat mempengaruhi
keberhasilan sistem pengendalian manajemen.
Perilaku manusia dalam organisasi dapat mempengaruhi implementasi
dan efektivitas sistem pengendalian manajemen. Faktor seperti motivasi,
kepemimpinan, budaya organisasi, dan komunikasi antar individu dapat
mempengaruhi sejauh mana individu mengikuti prosedur dan kebijakan yang
ditetapkan. Dalam hal ini, penting bagi organisasi untuk memahami perilaku
manusia dan mendorong partisipasi, keterlibatan, dan komitmen individu dalam
pengendalian sistem manajemen. Selain itu, organisasi juga perlu menciptakan
lingkungan yang mendukung kerjasama, komunikasi terbuka, dan
pembelajaran organisasi guna meningkatkan efektivitas pengendalian dan
mencapai tujuan organisasi secara lebih baik.
C. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN - (PUSAT PENDAPATAN DAN BIAYA)
Pusat pertanggungjawaban merupakan elemen penting dalam sistem
pengendalian manajemen yang digunakan untuk mengukur dan mengelola
kinerja organisasi. Terdapat dua jenis pusat pertanggungjawaban yang umum,
yaitu pusat pendapatan dan pusat biaya.
Pusat pendapatan bertanggung jawab atas penghasilan yang dihasilkan
oleh unit bisnis atau departemen tertentu. Pusat pendapatan biasanya
digunakan dalam organisasi yang memiliki beberapa lini produk atau jasa yang
berbeda. Dalam pengendalian pusat pendapatan, pengukuran pendapatan dan
pengawasan terhadap target penjualan menjadi fokus utama. Hal ini
memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi kinerja penjualan yang
baik dan memotivasi pusat pendapatan untuk mencapai target yang
ditetapkan.
Di sisi lain, pusat biaya bertanggung jawab atas pengeluaran atau biaya
yang dihasilkan oleh suatu unit bisnis atau departemen. Pusat biaya digunakan
untuk mengendalikan pengeluaran agar tetap dalam batas yang ditetapkan.
Pengendalian pusat biaya melibatkan pengawasan terhadap anggaran,
pengeluaran, dan efisiensi operasional. Dengan memantau dan mengendalikan
biaya, organisasi dapat mengelola sumber daya secara efektif dan
meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan.
Penerapan pusat pendapatan dan pusat biaya dalam sistem
pengendalian manajemen memberikan kejelasan dalam menetapkan
tanggung jawab, mengukur kinerja, dan mengelola aspek pendapatan dan
biaya dalam organisasi. Dengan menggunakan pendekatan ini, manajemen
dapat meningkatkan pengendalian dan efektivitas penggunaan sumber daya
organisasi, serta mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.

D. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN - (PUSAT LABA)


Pusat pertanggungjawaban laba adalah salah satu bentuk pusat
pertanggungjawaban dalam sistem pengendalian manajemen yang
bertanggung jawab atas penentuan dan pengendalian laba yang dihasilkan oleh
suatu unit bisnis atau departemen. Pusat pertanggungjawaban laba umumnya
digunakan dalam organisasi yang memiliki beberapa unit bisnis atau divisi yang
beroperasi secara independen.
Dalam pengendalian pusat pertanggungjawaban laba, fokus utama adalah
mencapai target laba yang telah ditetapkan. Manajemen menggunakan berbagai
indikator kinerja keuangan, seperti laba bersih, margin laba, atau pengembalian
modal, untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis atau divisi. Dengan melacak dan
menganalisis laba yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban laba,
manajemen dapat mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kinerja
keuangan, mengambil tindakan perbaikan, dan memberikan insentif yang sesuai.
Pusat pertanggungjawaban laba memberikan kejelasan dan akuntabilitas
dalam mengelola kinerja keuangan unit bisnis atau divisi. Dengan membagi
organisasi menjadi pusat pertanggungjawaban laba yang terpisah, manajemen
dapat memusatkan perhatian pada penentuan target laba, pengukuran kinerja
keuangan, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pencapaian laba
yang diinginkan. Hal ini membantu organisasi dalam mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dan mengarahkan upaya ke arah tujuan keuangan
yang telah ditetapkan.

E. PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN - (PUSAT INVESTASI)


Pusat pertanggungjawaban investasi adalah salah satu jenis pusat
pertanggungjawaban dalam sistem pengendalian manajemen yang
bertanggung jawab atas keputusan investasi dan pengelolaan aset yang dimiliki
oleh suatu unit bisnis atau departemen. Pusat pertanggungjawaban investasi
berfokus pada pengambilan keputusan tentang investasi jangka panjang yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Dalam pengendalian pusat pertanggungjawaban investasi, tujuan utama
adalah mencapai pengembalian investasi yang optimal dan memastikan
penggunaan yang efisien dari aset yang dimiliki. Manajemen menggunakan
indikator kinerja keuangan seperti tingkat pengembalian investasi (ROI), tingkat
pengembalian modal (ROA), atau nilai sekarang bersih (NPV) untuk mengevaluasi
kinerja pusat pertanggungjawaban investasi. Dengan memantau dan mengelola
investasi secara efektif, manajemen dapat memaksimalkan nilai perusahaan,
mengalokasikan sumber daya dengan bijaksana, dan membuat keputusan yang
cerdas terkait dengan pertumbuhan dan ekspansi bisnis.
Pusat pertanggungjawaban investasi memberikan mekanisme
pengawasan yang penting dalam mengelola investasi dan aset perusahaan.
Dengan memisahkan tanggung jawab dan otoritas untuk mengelola investasi,
manajemen dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan pengambilan
keputusan yang berbasis data. Pusat pertanggungjawaban investasi memainkan
peran penting dalam pengendalian dan pengelolaan aset jangka panjang
organisasi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan
yang berkelanjutan dan keunggulan kompetitif.

F. PENENTUAN HARGA TRANSFER


Penentuan harga transfer adalah proses menentukan harga yang
digunakan saat transfer barang atau jasa antara unit bisnis atau divisi dalam
suatu organisasi. Penentuan harga transfer menjadi penting dalam sistem
pengendalian manajemen karena dapat mempengaruhi kinerja dan keuntungan
masing-masing unit bisnis serta alokasi sumber daya secara efisien.
Dalam penentuan harga transfer, tujuan utama adalah mencapai
keseimbangan antara kepentingan unit bisnis yang terlibat dan kepentingan
organisasi secara keseluruhan. Harga transfer harus adil, menggambarkan nilai
pasar, dan mencerminkan biaya sebenarnya serta kontribusi yang dihasilkan oleh
unit bisnis yang terlibat. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengukur
kinerja masing-masing unit bisnis dengan akurat, mendorong kerja sama dan
koordinasi antar unit bisnis, serta menghindari distorsi dalam laporan keuangan
dan pajak.
Penentuan harga transfer merupakan aspek kritis dalam sistem
pengendalian manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan
operasional organisasi. Dengan menggunakan pendekatan yang tepat dalam
penentuan harga transfer, organisasi dapat memastikan efisiensi dan keadilan
dalam alokasi sumber daya, mengurangi konflik kepentingan antar unit bisnis,
dan meningkatkan kinerja serta keseluruhan nilai perusahaan.

G. STRATEGI PERUSAHAAN
Strategi perusahaan merupakan pilar penting dalam sistem pengendalian
manajemen yang membantu organisasi mencapai tujuan jangka panjang dan
menjaga keunggulan kompetitif. Sistem pengendalian manajemen membantu
dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan memantau strategi
perusahaan secara efektif.
Dalam konteks sistem pengendalian manajemen, strategi perusahaan
terkait dengan pengaturan tujuan yang terukur dan pengawasan kinerja yang
terkait dengan pencapaian tujuan tersebut. Sistem pengendalian manajemen
menyediakan alat dan metode untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengelola risiko yang terkait dengan strategi perusahaan. Melalui pengukuran
kinerja yang terkait dengan strategi, manajemen dapat memonitor kemajuan,
mengidentifikasi masalah, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan
untuk mencapai keberhasilan strategi perusahaan.
Dengan adanya sistem pengendalian manajemen yang efektif, organisasi
dapat mengarahkan upaya mereka dengan lebih efisien dan efektif dalam
mencapai tujuan strategis. Sistem ini memungkinkan manajemen untuk
membuat keputusan yang tepat, mengalokasikan sumber daya secara bijaksana,
serta mengukur dan melaporkan kinerja strategis secara berkelanjutan. Dengan
demikian, sistem pengendalian manajemen berperan penting dalam
mendukung implementasi strategi perusahaan dan menciptakan keberhasilan
jangka panjang bagi organisasi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam sistem pengendalian manajemen, terdapat beberapa aspek
penting yang perlu dipertimbangkan. Karakteristik yang realistis dalam sistem
pengendalian manajemen melibatkan fokus pada tujuan yang jelas dan terukur,
serta fleksibilitas dalam menghadapi perubahan. Perilaku manusia juga berperan
penting dalam sistem pengendalian, di mana motivasi, kepemimpinan, dan
budaya organisasi dapat mempengaruhi implementasi dan efektivitas sistem
tersebut. Selain itu, pusat pertanggungjawaban, baik dalam hal pendapatan,
biaya, laba, maupun investasi, membantu dalam mengelola kinerja, pengeluaran,
dan aset organisasi. Pusat-pusat ini memungkinkan perusahaan untuk
memantau, mengatur, dan mengelola sumber daya serta mencapai tujuan
keuangan yang ditetapkan. Selain itu, penentuan harga transfer yang adil dan
akurat menjadi faktor penting dalam sistem pengendalian manajemen untuk
memastikan efisiensi alokasi sumber daya antar unit bisnis. Terakhir, sistem
pengendalian manajemen berperan krusial dalam mendukung implementasi
strategi perusahaan dengan mengidentifikasi tujuan, mengukur kinerja, dan
mengawasi kemajuan strategis.
Secara keseluruhan, sistem pengendalian manajemen memainkan peran
yang vital dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengoptimalkan kinerja
organisasi. Dengan menerapkan karakteristik yang realistis, memperhatikan
perilaku manusia, memanfaatkan pusat pertanggungjawaban yang sesuai, dan
menjalankan penentuan harga transfer yang tepat, serta mendukung
implementasi strategi perusahaan, organisasi dapat mencapai tujuan mereka
dengan lebih efektif dan efisien.

B. SARAN
a. Perhatikan keseimbangan antara tujuan yang realistis dan fleksibilitas
dalam sistem pengendalian manajemen untuk mencapai hasil yang dapat
dicapai dengan mengikuti perubahan lingkungan.
b. Fokus pada pengelolaan perilaku manusia dengan memahami motivasi,
kepemimpinan, dan budaya organisasi untuk memastikan keterlibatan
karyawan dan implementasi yang sukses dari sistem pengendalian
manajemen.
c. Optimalisasi penggunaan pusat pertanggungjawaban dengan
menetapkan target yang realistis, mengukur kinerja dengan tepat, dan
memberikan insentif yang sesuai untuk mendorong pencapaian hasil yang
diinginkan dalam sistem pengendalian manajemen.

You might also like