Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Konsep Dasar
A. Kehamilan
yang terjadi antara tulang rusuk kedua belas dan lipatan bokong terutama
di bagian sendi sacro iliaca. (Saraha, Rosida Hi; Djama, Nuzliati T; Suaib,
2021).
a. Ovulasi
b. Kenaikan hormone
d. Fertilisasi (Pembuahan)
e. Implantasi
2. Fisiologi Kehamilan
a. Tanda-tanda kehamilan
10 7
8
b. Lama Kehamilan
dibuahi dan terbagi dalam 3fase yaitu fase ovum, fase embrio
sampai 8 minggu.
urin, detak jantung baik ibu maupun janin serta kaki dan
yaitu :
1) Perubahan fisik
a) Gatal-gatal
d) Sulit tidur
e) Kaki kram
sebebarnya keluar.
2) Perubahan psikologi
a) Kondisi finansial
b) Dukungan finansial
c) Dukungan keluarga
3. Asuhan kehamilan
a. Pemeriksaan Ante Natal Care (ANC)
2020).
sampai 24 minggu)
14
sampai 40 minggu)
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan laboratorium
perkembangan kehamilan.
yakni:
Atas (LILA)
a. Kondisi normal jika IMT 18,5 s/d 24,9 kg/m2 dan LILA
>23,5 cm.
yang dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK yaitu LILA
atau dibagian merah pita LILA. dan jika hasil pengukuran lebih
Tabel 2.1
Perhitungan Berat Badan Berdasarkan Indeks Masa Tubuh
Katagori Kategori Rekomendasi
a. Kekurangan berat a. ≤17,0
badan tingkat berat
Kurus
b. Kekurangan berat b. 17,0-18,4
badan tingkat ringan
Normal 18,5 – 25,0
a. Kelebihan berat
a. 25,1-27,0
badan tingkat ringan
Gemuk
b. Kelebihan berat
b. 27,0
badan tingkat berat.
Sumber : Kemenkes, 2019
badan janin, letakkan titik nol pada tepi atas symphisis dan
Tabel 2.2
Tinggi Fundus Uteri Dalam Cm
Umur
TFU Tinggi Fundus Uteri
No Kehamilan
CM (Leopold)
(minggu)
4) Memberikan Tablet Fe
5) Pemberian imunisasi TT
Tabel 2.3
Imunisasi TT
Lama
Antigen Interval Perlindungan
perlindungan
(%)
Pada kunjungan
TT1 0 -
ANC pertama
4 minggu
TT2 80 3 tahun
setelah TT1
6 bulan setelah
TT3 95 5 tahun
TT2
1 tahun setelah
TT4 99 10 tahun
TT3
1 tahun setelah
TT5 99 25 tahun
TT4
Sumber: Alodkoter, 2018
6) Pemeriksaan Hb
8) Perawatan Payudara
9) Senam hamil
sembelit.
10) Konseling
preeklamsi.
yodium.
a. Inspeksi
b. Palpasi
dengan cara meraba dan merasakan dengan satu atau dua telapak
1) Leopold I
2) Leopold II
anak dan letak bagian kecil pada anak. Caranya letak 2 tangan
3) Leopold III
melintang.
4) Leopold IV
c. Auskultasi
3 jari dibawah pusat ibu, jika bokong DJJ terdengar 3 jari diatas
pusar ibu.
d. Perkusi
a. Sering BAK
b. Konstipasi
membiasakan buang air besar secara teratur, dan BAB segera jika
ada dorongan.
hindari berdiri atau duduk terlalu lama, dan istirahat dalam posisi
d. Sesak nafas
e. Nyeri pinggang
f. Kram kaki
a. Oksigen
b. Nutrisi
c. Personal Hygiene
d. Pakaian
e. Eliminasi
d. Seksual
f. Stres berlebihan
menurut adalah:
25
a. Perdarahan vagina
fisik mental sosial ibu dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi,
diperlukan.
B. Persalinan
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan
janin.
1. Tanda-tanda persalinan
bercampur darah.
ketuban keluar (air ketuban yang normal berupa cairan yang bersih,
c. Kontraksi
dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim. Ada rasa
nyeri yang tidak hilang atau berkurang dengan istirahat atau elusan.
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat,
presentasi letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus
c. Power (Kekuatan)
kontraksi involunter.
d. Psychologic Respons
jalan lahir dan perineum, higiene, dan vital signs, memperhati-
c) Perineum menonjol.
partus set.
pemeriksaan dalam.
suntik).
atas).
partograf.
Meneran.
sesuai keinginannya.
32
mendokumentasikan.
mulai meneran.
meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
meneran.
g) Menilai DJJ setiap lima menit. Jika bayi belum lahir atau
kontraksi.
terjadi
segera.
dalam 60 menit.
15) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6
mengeringkan bayi.
bokong ibu.
dan bahan.
34
18) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
Lahirnya kepala
19) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
kepala lahir.
tinggi atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan
bersih.
secara spontan.
Lahir bahu
tangan
kaki.
perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari
Oksitosin
untuk menilai apakah ada janin kedua atau tidak supaya ibu
pusat bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem
tersebut.
menghendakinya.
34) Meletakkan satu tangan diatas kain yang ada di perut ibu,
Mengeluarkan plasenta.
Plasenta
berikutnya.
tertinggal.
Mesase Uterus
i. Menilai Perdarahan
tempat khusus.
dengan baik.
kering.
Antonia uteri
41
tidak normal.
Bersih Aman
kering.
42
menyusui Dini.
melakukan antropometri.
Dokumentasi
5. Partograf
lambang berikut
dipalpasi.
dipisahkan.
Berikan tanda “O” yang ditulis pada garis waktu yang sesuai. 5.
pasien diterima.
b. Mengalami kejang-kejang
45
Bayi baru lahir normal adalah berat bayi lahir antara 2500-4000
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan tidak ada kelainan
cukup.
46
sempurna.
m. Gerak aktif dan bayi lahir langsung menangis kuat (J. Pregnancy,
vol. 2020).
adalah:
mengalami deflasi.
lipase dan amilase dalam jumlah sedikit. Feses bayi keluar dalam
disediakan pada tingkat sel yaitu oleh sel darah yang membantu
sel ini belum matang. ASI memberikan kekebalan pasif pada bayi,
sedikit lebih panjang dari kaki, punggung kelihatan lurus dan dapat
reflex babinsky.
3. APGAR Score
didekat ibu misalnya di antara kedua kaki ibu atau disebelah ibu)
pastikan area tersebut bersih dan kering keringkan bayi terutama muka
b. Apakah bergerak dengan aktif atau lemas jika bayi tidak bernafas
bayi baru lahir (lihat tabel 2.4 APGAR score) (J. Pregnancy, vol.
2020).
Tabel 2.4
APGAR Score
Score 0 1 2
Appearance Seluruh
Badan merah,
color(warna Pucat tubuh
ektremitas biru
kulit) kemerahan
Pulse(heart rate)
atau frekuensi Tidak ada <100x/menit >100x/menit
jantung
Grimace(reaksi
Tidak ada Sedikit gerakan Menangis,
terhadap
mimic batuk/bersin
rangsangan)
Activity(tonus Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif
50
dalam fleksi
otot)
sedikit
Respiration Lemah,tidak Menangis
Tidak ada
(usaha nafas) teratur kuat
Sumber: J. Pregnancy, vol. 2020.
4. Kebutuhan bayi baru lahir
makanan terbaik bagi bayi, dan produksi ASI akan lebih lancar jika
jam setelah persalinan. Jaga kontak kulit antara ibu dan bayi serta
pada ibu.
c. Ikterus
h. Sesak nafas
l. Kotoran bayi cair atau hijau tua serta bercampur lendir atau darah
(Kemenkes RI 2021).
dan kering
4) Salap mata
Lingkar Kepala
1) Menyusui
tanda bahaya BBL yang harus dikenali oleh ibu: menyusui dan
atau kebiruan pada bibir dan kulit, kotoran bayi cair atau hijau
7) Imunisasi Hb
Ekslusif
10) KIE
1) Pemeriksaan fisik
54
2) Menyusui
8) Skrining BBL/SHK
D. Nifas
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pasca
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini
Dewi · 2018).
keadaan sebelum hamil). Akan tetapi seluruh otot genetalia baru pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Masa ini
merupakan periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya maka perlu
1. Fisiologi Nifas
Tabel 2.5
Perubahan Berat Uterus Berdasarkan Involusi Uterus
Involusi Berat Uterus Tinggi Fundus Uterus
Bayi lahir 1000 gram Setinggi pusat
Uri lahir 750 gram 2 jari dibawah pusat
1 Minggu 500 gram Pertengahan pusat dan simfisis
56
1) Lochea
tahapan.
a) Lochea rubral(merah)
mekonium.
b) Lochea sanguinolenta
postpartum.
57
c) Lochea serosa
Tabel 2.6
Perbedaan Masing-Masing Lochea
Lochea Waktu Warna Ciri-Ciri
Terdiri dari darah segar,
jaringan sisa-sisa
Rubra/Merah 1-3
Merah plasenta, dinding Rahim,
(Cruenta) hari
lemak bayi,
lanugo, dan meconium
Merah
4-7 kecoklatan
Sanguinolenta Sisa darah dan berlendir
Hari dan
Berlendir
Mengandung serum,
8-14 Kuning
Serosa leukosit, dan
Hari kecoklatan
robekan/laserasi plasenta
Mengandung leukosit,
sel desidua, sel epitel,
>14
Alba/putih Putih selaput lender serviks,
Hari
dan serabut
jaringan yang mati
c. Servik
hamil.
rongga rahim, setelah 2 jam dapat dimasuki 2-3 jari, pada minggu
e. Perenium
dari
hari pertama sampai hari kedua melahirkan. Pada saat ini fokus
c. Fase letting go
ini.
b. Eliminasi
sudah harus dapat buang air kecil. Dalam 24 jam pertama, pasien
juga sudah juga sudah harus dapat buang air besar karena smakin
lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit baginya
bayinya.
bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk
terjadi.
Tabel 2.7
Kunjungan Masa Nifas
Kunjungan Waktu Tujuan
63
Ekslusif
29-42 hari
e. Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa
sendiri
E. Keluarga Berencana
kehamilan.
2. Tujuan KB
dengan
66
1) Cara kerja:
a) Penundaan/penekanan ovulasi.
2) Cara pemakaian :
hisapanya.
3) Keuntungan kontrasepsi:
b) Efektifitas tinggi.
f) Tanpa biaya.
4) Keterbatasan:
1) Lendir Serviks
a) Kegunaan:
kehamilan
memiliki motivasi
68
2) Sistem Kalender
a) Manfaat:
merencanakan kehamilan
kontrasepsi
setelah ovulasi.
4) Senggama Terputus
a) Manfaat :
lainnya
c. Metode Barier
1) Kondom
a) Manfaat :
b) Efek samping :
2) Diafragma
3) Spermisida
digunakan sendiri
a) Manfaat :
d. Kontrasepsi Hormonal
1) Pil
a) Cara Kerja :
b) Cara pemakaian :
bulan.
paket terakhir.
c) Keuntungan :
d) Keterbatasan :
sama.
2) Suntik Progestin
a) Cara Kerja :
b) Cara pemakaian :
hamil.
c) Keuntungan :
d) Keterbatasan :
suntikan berikutnya.
a) Cara Kerja :
tuba fallopi.
kavum uteri.
dalam uterus.
b) Cara pemakaian :
tidak hamil.
dilindungi.
setelah pemasangan.
c) Keuntungan :
sesudah keguguran.
d) Kerugian :
atau
76
2) Implan
a) Cara Kerja :
b) Cara pemakaian :
(1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari
(biasanya 5 hari).
77
dilepaskan.
c) Keuntungan :
(sampai 5 tahun).
butan.
d) Keterbatasan :
1) Tubektomi
2) T : Tanya
kesehatan reproduksi
3) U : Uraikan
4) TU : Bantu
kebutuhannya
5) J : Jelaskan
80
kontrasepsinya
6) U : Kunjungan Ulang