Professional Documents
Culture Documents
14 194-Article Text-447-1-10-20180419
14 194-Article Text-447-1-10-20180419
Khusnul Khotimah
Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
email: khusnulkhotimah@unwaha.ac.id
Abstract
The purpose of this study is to describe the ability of teachers to manage learning, student
responses and student learning outcomes with the problem-based learning model with a contextual
approach on the material of building flat side space in class VIII. This research is a descriptive research.
The research design used is the oneshot case study. The results of data analysis show: (1) the ability of
teachers to manage learning as a whole can be categorized very well (2) student response to learning with
problem based learning model with a positive contextual approach. (3) the average value of student
learning outcomes with problem based learning model with a complete contextual
Keywords: problem based learning, contextual approach and building flat side space
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan guru mengelola
pembelajaran, respon siswa dan hasil belajar siswa dengan model problem based learning dengan
pendekatan kontekstual pada materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Adapun rancangan penelitian yang digunakan yaitu the oneshot case study. Hasil
analisis data menunjukkan: (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran secara keseluruhan dapat
dikategorikan sangat baik (2) respon siswa terhadap pembelajaran dengan model problem based learning
dengan pendekatan kontekstual yaitu positif. (3) nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan model problem
based learning dengan pendekatan kontekstual tuntas.
Kata kunci: Problem based learning, pendekatan kontekstual dan bangun ruang sisi datar.
PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas pendidikan nasional menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses
khususnya pada bidang matematika merupakan pembelajaran.
suatu hal yang strategis dalam meningkatkan Untuk mengatasi masalah tersebut, maka
kualitas sumber daya manusia, hal itu dikarenakan salah satu model pembelajaran yang dianggap
matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan cocok diterapkan adalah model problem based
sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan learning dengan pendekatan kontekstual.
IPTEK. Problem based learning adalah suatu
Hal ini terbukti kemajuan negara-negara pendekatan pengajaran yang menggunakan
maju, hingga sekarang menjadi dominan ternyata masalah-masalah dunia nyata sebagai suatu
60% - 80% menggantungkan kepada Matematika konteks bagi siswa untuk belajar berfikir kritis dan
(Hudojo, 2005 : 23). Oleh karena itu matematika ketrampilan pemecahan masalah dan untuk
perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep
SD, bahkan sejak TK sampai Perguruan Tinggi. esensial (Trianto, 2007:72).
Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru Problem based learning dengan
mengajar yang terlalu menekankan pada pendekatan kontekstual erat kaitannya dengan
penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. masalah kehidupan sehari-hari. Salah satu materi
Kenyataan dilapangan siswa hanya menghafal matematika yang melibatkan kegiatan tersebut
konsep dan kurang mampu menggunakan konsep adalah menyelesaikan permasalahan sehari-hari
tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan yang berkaitan dengan konsep bangun ruang sisi
nyata yang berhubungan dengan konsep yang datar. Berdasarkan hasil observasi peneliti di tempat
dimiliki. peneliti mengajar, siswa masih merasa kesulitan
Persoalan sekarang adalah bagaimana untuk menyelesaikan soal cerita yang berhubungan
menemukan cara terbaik untuk menyampaikan dengan masalah sehari-hari.
berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
dapat menggunakan dan mengingat lebih lama dengan menggunakan pendekatan yang sesuai.
konsep tersebut dan bagaimana guru dapat Dalam hal ini pembelajaran matematika
berkomunikasi baik dengan siswanya. Bagaimana membutuhkan suatu pendekatan pembelajaran
guru dapat membuka wawasan berfikir yang yang mampu membantu siswa mempelajari materi
beragam dari seluruh siswa sehingga dapat secara bermakna dengan mengaitkan pelajaran
mempelajari berbagai konsep dan cara dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami
mengaitkannya dalam kehidupan nyata. sendiri yaitu dengan pendekatan kontekstual
Dalam rangka meningkatkan kualitas ( Johnson, 2002:22).
pendidikan saat ini, perubahan paradigma Menurut Racmadi( Depdiknas 2004)
pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru Tahapan-tahapan problem based learning adalah
(konvensional) menjadi kegiatan pembelajaran yang (1) Orientasi siswa pada masalah, (2)
lebih mengaktifkan keterlibatan siswa. Pemahaman Mengorganisasi siswa untuk belajar, (3)
konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting. Membimbing penyelidikan individual maupun
Proses pembelajaran, dirancang, disusun, dan kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan
dikondisikan untuk siswa agar belajar. Otonomi hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi
siswa sebagai pribadi dan subjek pendidikan pemecahan masalah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data tentang respon siswa yang diperoleh melalui
Subjek dari penelitian ini yaitu guru matematika dan angket dianalisis dengan menggunakan statistik
siswa kelas VIII MTs Sunan Kalijogo Tulungagung. deskriptif dengan persentase. Hobri (2010: 64),
Rancangan penelitian yang digunakan adalah “The Persentase dari setiap respon siswa dihitung
OneShot Case Study” (Arikunto, 2006:85). Metode dengan rumus :
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut. jumlah respon positif siswa tiap aspek yang muncul
𝑋 %
jumlah seluruh siswa
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh satu
Respon siswa dikatakan positif jika jawaban
orang pengamat yang bertugas sebagai pengamat
siswa terhadap penyataan positif untuk setiap
guru dalam mengelola pembelajaran.
aspek yang direspon pada setiap komponen
2. Tes
pembelajaran diperoleh persentase 80%.
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
Sesuai dengan kurikulum 2013, ketuntasan
model problem based learning dengan pendekatan
belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan
kontekstual.Soal tes yang diberikan berupa soal
skor rerata 2,67. Nilai dikonversi dari rentang
uraian.
0 – 100 menjadi 1,00 – 4,00 menggunakan
3. Angket
rumus sebagai berikut.
Angket respon siswa diberikan setelah proses
4
pembelajaran dengan model problem based
learning dengan pendekatan kontekstual dan (Depdiknas 2014)
pengerjaan soal tes hasil belajar selesai Keterangan:
dilaksanakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam n = Skor yang diperoleh siswa dalam rentang 0-
penelitian ini adalah sebagai berikut: 100. Siswa dikatakan tidak tuntas jika
1. Analisis data kemampuan guru dalam mengelola siswa memperoleh skor kurang dari 2,67.
pembelajaran Pembelajaran di kelas dikatakan tuntas apabila
Data dianalisis dengan menggunakan analisis hasil belajar siswa dalam satu kelas atau
deskriptif dengan skor rata-rata. Hobri (2010: ketuntasan klasikal mencapai lebih dari 75%
43), mendeskripsian skor rata-rata tingkat yang dapat dihitung menggunakan rumus
kemampuan guru sebagai berikut. sebagai berikut.
Tabel 1 Ketuntasan klasikal =
4
Suasana Kelas
13 a. Antusias Siswa 5
b. Antusias guru
c.Kegiatan sesuai alokasi waktu 5
RATA-RATA 4,6
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran
Hasil kemampuan guru mengelola pembelajaran Berdasarkan tabel di atas, kemampuan guru dalam
disajikan dalam data berikut. mengelola pembelajaran model problem based
learning dengan pendekatan kontekstual pada materi
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengamatan bangun ruang sisi datar berada pada skor 4,6
Kemampuan Guru dengan kategori sangat baik.
2. Respon Siswa Pada Pelaksanaan Pembelajaran
Kontekstual
No. Aspek yang diamati Skor
Tabel 3
Kemampuan menyampaikan tujuan 5
1 Respon Siswa
pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan
Aspek yang
No Tidak
menjelaskan manfaat materi yang Direspons Setuju
2 akan dipelajari agar timbul rasa ingin 4 Setuju
tahu tentang topik yang mereka akan
selidiki. 1 Selama
Kemampuan mengaitkan
pembelajaran
3 pembelajaran dengan materi 5 berlangsung 87% 13%
prasyarat yang telah dimiliki siswa
suasana kelas
Menjelaskan model pembelajaran
4 yang akan diterapkan dalam 4
menyenangkan
pembelajaran. 2 Suasana kelas
Mengorganisasikan siswa membuat
berdasarkan tingkat kemampuan 84% 16%
5 siswa, setiap kelompok 5 pembelajaran
beranggotakan 4-5 siswa yang
menjadi aktif
heterogen.
3 Saya merasa
Memberikan arahan bagaimana cara
6 5 nyaman belajar
mengerjakan LKS
90% 10%
Membimbing dan mengawasi siswa bersama dalam
7 5
bekerja dalam kelompok kelompok
Mengarahkan siswa untuk 4 Saya merasa
8 menemukan penyelesaian dari 4
masalah dalam LKS tertantang untuk
84% 16%
9 Mengelola diskusi kelas 5
menyelesaikan
tugas yang