You are on page 1of 7

EDUSCOPE, Januari, 2017, Vol. 03 No.

02p-ISSN :2460–4844 e-ISSN : 2502 – 3985

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN


KONTEKSTUAL PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII

Khusnul Khotimah
Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas KH. A. Wahab Hasbullah
email: khusnulkhotimah@unwaha.ac.id

Abstract

The purpose of this study is to describe the ability of teachers to manage learning, student
responses and student learning outcomes with the problem-based learning model with a contextual
approach on the material of building flat side space in class VIII. This research is a descriptive research.
The research design used is the oneshot case study. The results of data analysis show: (1) the ability of
teachers to manage learning as a whole can be categorized very well (2) student response to learning with
problem based learning model with a positive contextual approach. (3) the average value of student
learning outcomes with problem based learning model with a complete contextual

Keywords: problem based learning, contextual approach and building flat side space

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan guru mengelola
pembelajaran, respon siswa dan hasil belajar siswa dengan model problem based learning dengan
pendekatan kontekstual pada materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Adapun rancangan penelitian yang digunakan yaitu the oneshot case study. Hasil
analisis data menunjukkan: (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran secara keseluruhan dapat
dikategorikan sangat baik (2) respon siswa terhadap pembelajaran dengan model problem based learning
dengan pendekatan kontekstual yaitu positif. (3) nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan model problem
based learning dengan pendekatan kontekstual tuntas.

Kata kunci: Problem based learning, pendekatan kontekstual dan bangun ruang sisi datar.

EDUSCOPE, Januari, 2018 Vol. 03 No. 02


24 Khusnul : Penerapan Problem based learning... kelas VIII

PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas pendidikan nasional menjadi titik acuan seluruh perencanaan dan proses
khususnya pada bidang matematika merupakan pembelajaran.
suatu hal yang strategis dalam meningkatkan Untuk mengatasi masalah tersebut, maka
kualitas sumber daya manusia, hal itu dikarenakan salah satu model pembelajaran yang dianggap
matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan cocok diterapkan adalah model problem based
sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan learning dengan pendekatan kontekstual.
IPTEK. Problem based learning adalah suatu
Hal ini terbukti kemajuan negara-negara pendekatan pengajaran yang menggunakan
maju, hingga sekarang menjadi dominan ternyata masalah-masalah dunia nyata sebagai suatu
60% - 80% menggantungkan kepada Matematika konteks bagi siswa untuk belajar berfikir kritis dan
(Hudojo, 2005 : 23). Oleh karena itu matematika ketrampilan pemecahan masalah dan untuk
perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep
SD, bahkan sejak TK sampai Perguruan Tinggi. esensial (Trianto, 2007:72).
Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru Problem based learning dengan
mengajar yang terlalu menekankan pada pendekatan kontekstual erat kaitannya dengan
penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. masalah kehidupan sehari-hari. Salah satu materi
Kenyataan dilapangan siswa hanya menghafal matematika yang melibatkan kegiatan tersebut
konsep dan kurang mampu menggunakan konsep adalah menyelesaikan permasalahan sehari-hari
tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan yang berkaitan dengan konsep bangun ruang sisi
nyata yang berhubungan dengan konsep yang datar. Berdasarkan hasil observasi peneliti di tempat
dimiliki. peneliti mengajar, siswa masih merasa kesulitan
Persoalan sekarang adalah bagaimana untuk menyelesaikan soal cerita yang berhubungan
menemukan cara terbaik untuk menyampaikan dengan masalah sehari-hari.
berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
dapat menggunakan dan mengingat lebih lama dengan menggunakan pendekatan yang sesuai.
konsep tersebut dan bagaimana guru dapat Dalam hal ini pembelajaran matematika
berkomunikasi baik dengan siswanya. Bagaimana membutuhkan suatu pendekatan pembelajaran
guru dapat membuka wawasan berfikir yang yang mampu membantu siswa mempelajari materi
beragam dari seluruh siswa sehingga dapat secara bermakna dengan mengaitkan pelajaran
mempelajari berbagai konsep dan cara dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami
mengaitkannya dalam kehidupan nyata. sendiri yaitu dengan pendekatan kontekstual
Dalam rangka meningkatkan kualitas ( Johnson, 2002:22).
pendidikan saat ini, perubahan paradigma Menurut Racmadi( Depdiknas 2004)
pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru Tahapan-tahapan problem based learning adalah
(konvensional) menjadi kegiatan pembelajaran yang (1) Orientasi siswa pada masalah, (2)
lebih mengaktifkan keterlibatan siswa. Pemahaman Mengorganisasi siswa untuk belajar, (3)
konteks siswa menjadi bagian yang sangat penting. Membimbing penyelidikan individual maupun
Proses pembelajaran, dirancang, disusun, dan kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan
dikondisikan untuk siswa agar belajar. Otonomi hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi
siswa sebagai pribadi dan subjek pendidikan pemecahan masalah.

EDUSCOPE, Januari, 2018 Vol. 03 No. 02


25 Khusnul : Penerapan Problem based learning... kelas VIII

Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari


guru dalam melaksanakan model problem based berbagai sumber dan ia mengajukan pertanyaan
learning dengan pendekatan kontekstual yaitu :(Nur, pada siswa untuk berfikir tentang masalah dan
2005: 3) ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai
pada pemecahan masalah.
Tahap I: Orientasi siswa pada masalah Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil
Pada proses ini menekankan beberapa hal yaitu: karya
a. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
tidak mempunyai jawaban mutlak benar, sebuah mnyiapkan karya yang sesuai seperti laporan,
masalah kontekstual yang rumit atau kompleks serta membantu mereka untuk berbagi tugas
mempunyai banyak penyelesaian dan sering kali dengan temannya.
bertentangan. Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses
b. siswa mendorong untuk mengajukan pemecahan masalah
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
bertindak sebagai pembimbing yang siap atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
membantu, namun siswa harus berusaha untuk proses-proses yang mereka gunakan . .
bekerja mandiri dengan temannya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
c. Siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya tertarik untuk menerapkan problem based learning
secara terbuka dengan pendekatan kontekstual pada materi
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk belajar bangun ruang sisi datar siswa kelas VIII. Adapun
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan
belajar yang berhubungan dengan masalah model problem based learning dengan pendekatan
ko0ntekstual . Guru memulai kegiatan dengan kontekstual pada materi bangun ruang sisi datar di
membentuk kelompok-kelompok siswa dimana kelas VIII. Secara rinci deskripsi tersebut meliputi
masing-masing kelompok akan memilih dan deskripsi tentang:
memecahkan masalah kontekstual yang berbeda. 1. Kemampuan guru mengelola pembelajaran
Prinsip-prinsip pengelompokan masalah seperti: matematika dengan model problem based
kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi learning dengan pendekatan kontekstual
antar anggota dan Iain-lain. Tugas utama bagi guru pada materi bangun ruang sisi datar di
adalah mengupayakan agar semua mahasiswa aktif kelas VIII
terlibat dalam sejumlah kegiatan penyelidikan dan 2. Respons siswa terhadap pembelajaran
hasil-hasil penyelidikan ini dapat menghasilkan dengan model problem based learning
penyelesaikan terhadap masalah tersebut. dengan pendekatan kontekstual pada
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual materi bangun ruang sisi datar di kelas VIII
maupun kelompok 3. Hasil belajar matematika siswa setelah
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan diterapkan pembelajaran dengan model
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, problem based learning dengan pendekatan
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan kontekstual pada materi bangun ruang sisi
masalah. Siswa mengumpulkan cukup informasi datar di kelas VIII
untuk menciptakan dan membangun ide mereka METODE
sendiri. Guru membantu siswa untuk
EDUSCOPE, Januari, 2018 Vol. 03 No. 02
26 Khusnul : Penerapan Problem based learning... kelas VIII

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data tentang respon siswa yang diperoleh melalui
Subjek dari penelitian ini yaitu guru matematika dan angket dianalisis dengan menggunakan statistik
siswa kelas VIII MTs Sunan Kalijogo Tulungagung. deskriptif dengan persentase. Hobri (2010: 64),
Rancangan penelitian yang digunakan adalah “The Persentase dari setiap respon siswa dihitung
OneShot Case Study” (Arikunto, 2006:85). Metode dengan rumus :
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut. jumlah respon positif siswa tiap aspek yang muncul
𝑋 %
jumlah seluruh siswa
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh satu
Respon siswa dikatakan positif jika jawaban
orang pengamat yang bertugas sebagai pengamat
siswa terhadap penyataan positif untuk setiap
guru dalam mengelola pembelajaran.
aspek yang direspon pada setiap komponen
2. Tes
pembelajaran diperoleh persentase 80%.
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
Sesuai dengan kurikulum 2013, ketuntasan
model problem based learning dengan pendekatan
belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan
kontekstual.Soal tes yang diberikan berupa soal
skor rerata 2,67. Nilai dikonversi dari rentang
uraian.
0 – 100 menjadi 1,00 – 4,00 menggunakan
3. Angket
rumus sebagai berikut.
Angket respon siswa diberikan setelah proses
4
pembelajaran dengan model problem based
learning dengan pendekatan kontekstual dan (Depdiknas 2014)
pengerjaan soal tes hasil belajar selesai Keterangan:
dilaksanakan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam n = Skor yang diperoleh siswa dalam rentang 0-
penelitian ini adalah sebagai berikut: 100. Siswa dikatakan tidak tuntas jika
1. Analisis data kemampuan guru dalam mengelola siswa memperoleh skor kurang dari 2,67.
pembelajaran Pembelajaran di kelas dikatakan tuntas apabila
Data dianalisis dengan menggunakan analisis hasil belajar siswa dalam satu kelas atau
deskriptif dengan skor rata-rata. Hobri (2010: ketuntasan klasikal mencapai lebih dari 75%
43), mendeskripsian skor rata-rata tingkat yang dapat dihitung menggunakan rumus
kemampuan guru sebagai berikut. sebagai berikut.
Tabel 1 Ketuntasan klasikal =

Tingkat Kemampuan Kriteria 𝑎ℎ 𝑎 𝑎 𝑔 𝑎


%
Guru 𝑎ℎ 𝑒 ℎ 𝑎
2.
1,00 TKG < 1,50 Tidak Baik
Ana
1,50 TKG < 2,50 Kurang Baik
lisis
2,50 TKG < 3,50 Cukup Baik
Dat
3,50 TKG < 4,50 Baik
a
4,50 TKG 5,00 Sangat Baik Ang
ket Respon Siswa
EDUSCOPE, Januari, 2018 Vol. 03 No. 02
27 Khusnul : Penerapan Problem based learning... kelas VIII

Memberikan umpan balik terhadap


10 4
hasil pekerjaan siswa

Mengarahkan siswa untuk membuat


11 4
kesimpulan atau ringkasan materi.

Merefleksi materi yang sudah


12 5
dijelaskan (Tanya jawab)

4
Suasana Kelas
13 a. Antusias Siswa 5
b. Antusias guru
c.Kegiatan sesuai alokasi waktu 5

RATA-RATA 4,6
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran
Hasil kemampuan guru mengelola pembelajaran Berdasarkan tabel di atas, kemampuan guru dalam
disajikan dalam data berikut. mengelola pembelajaran model problem based
learning dengan pendekatan kontekstual pada materi
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengamatan bangun ruang sisi datar berada pada skor 4,6
Kemampuan Guru dengan kategori sangat baik.
2. Respon Siswa Pada Pelaksanaan Pembelajaran
Kontekstual
No. Aspek yang diamati Skor
Tabel 3
Kemampuan menyampaikan tujuan 5
1 Respon Siswa
pembelajaran.
Memotivasi siswa dengan
Aspek yang
No Tidak
menjelaskan manfaat materi yang Direspons Setuju
2 akan dipelajari agar timbul rasa ingin 4 Setuju
tahu tentang topik yang mereka akan
selidiki. 1 Selama

Kemampuan mengaitkan
pembelajaran
3 pembelajaran dengan materi 5 berlangsung 87% 13%
prasyarat yang telah dimiliki siswa
suasana kelas
Menjelaskan model pembelajaran
4 yang akan diterapkan dalam 4
menyenangkan
pembelajaran. 2 Suasana kelas
Mengorganisasikan siswa membuat
berdasarkan tingkat kemampuan 84% 16%
5 siswa, setiap kelompok 5 pembelajaran
beranggotakan 4-5 siswa yang
menjadi aktif
heterogen.
3 Saya merasa
Memberikan arahan bagaimana cara
6 5 nyaman belajar
mengerjakan LKS
90% 10%
Membimbing dan mengawasi siswa bersama dalam
7 5
bekerja dalam kelompok kelompok
Mengarahkan siswa untuk 4 Saya merasa
8 menemukan penyelesaian dari 4
masalah dalam LKS tertantang untuk
84% 16%
9 Mengelola diskusi kelas 5
menyelesaikan
tugas yang

EDUSCOPE, Januari, 2018 Vol. 03 No. 02


28 Khusnul : Penerapan Problem based learning... kelas VIII

diberikan oleh guru 3 Jumlah siswa yang 3


5 Diskusi kelompok tidak tuntas secara
membantu saya individu
memahami materi/ 90% 10% 4 Persentase 90 %
konsep yang ketuntasan belajar
dipelajari secara klasikal
6 Saat mengikuti
pelajaran ini, saya Berdasarkan Tabel di atas tampak bahwa
dapat mempelajari persentase ketuntasan tes hasil belajar siswa
materi ini dan mencapai 90 % sehingga ketuntasan belajar siswa
senang mengikuti 87% 13 % pada pembelajaran pembelajaran problem based
pembelajaran learning dengan pendekatan kontekstual Pada
sehingga saya ingin materi bangun ruang sisi datar tercapai
tahu lebih banyak
tentang materi ini PENUTUP
7 Guru memberikan Simpulan
bimbingan dan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat
petunjuk yang jelas disimpulakan sebagai berikut
selama 1. Kemampuan guru mengelola pembelajaran
pembelajaran dalam menerapkan model problem based
87% 13%
sehingga learning dengan pendekatan kontekstual pada
mempermudah materi bangun ruang sisi datar dikategorikan
saya menyelesaikan sangat baik
tugas yang 2. Respon siswa setelah diterapkan model
diberikan pembelajaran problem based learning dengan
pendekatan kontekstual pada materi bangun
Dari hasil tabel di atas, respon siswa terhadap ruang sisi datar adalah positif
pembelajaran dengan model problem based learning 3. Hasil belajar siswa setelah diterapkan model
dengan pendekatan kontekstual dapat disimpulkan problem based learning dengan pendekatan
berada pada nilai yang positif. kontekstual dikatakan tuntas.
3. Data Tes Hasil Belajar Siswa
Data yang diperoleh dari tes hasil belajar Saran
disajikan pada Tabel berikut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai
Tabel 4 Rekapitulasi Tes Hasil Belajar berikut.
No Uraian Hasil 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
1 Jumlah siswa 30 dilakukan, model problem based learning
2 Jumlah siswa yang 27 dengan pendekatan kontekstual mampu
tuntas secara membuat siswa aktif belajar untuk materi
individu bangun ruang sisi datar. Oleh karena itu
kepada guru matematika disarankan untuk
EDUSCOPE, Januari, 2018 Vol. 03 No. 02
29 Khusnul : Penerapan Problem based learning... kelas VIII

mengembangkan perangkat pembelajaran Pendidik pada Pendidikan Dasar dan


problem based learning dengan pendekatan Pendidikan Menengah. Jakarta: Depdiknas.
kontekstual pada materi pokok yang lain Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan Pembelajaran Matematika. Malang:
sebagai bahan pertimbangan dan UM Press
perbandingan bagi guru-guru pengajar Johnson, Elaine B. (2002). Contextual Teaching
matematika khususnya di MTs Sunan Kalijogo And Learning. Garut. Rahayasa. Research
Tulungagung dalam mengembangkan alternatif And Training
pembelajaran jika mengajarkan topik bangun
ruang sisi datar dengan menggunakan model Rachmadi, Widdiharto. 2004. Model-model
problem based learning dengan pendekatan Pembelajaran Matematika SMP , Jakarta :
kontekstual. Depdiknas.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivistik.
Nur, Muhammad dan M.I. 2005. Pembelajaran
Berdasrkan Masalah, Surabaya: Unesa
DAFTAR PUSTAKA University Press
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Nurhadi dkk. 2004. Pembelajaran Konteksiual
Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Malang: UM Press
Rineka Cipta.
Depdiknas. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 104 Tahun 2014
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh

EDUSCOPE, Januari, 2018 Vol. 03 No. 02

You might also like