Professional Documents
Culture Documents
Sop Ppi
Sop Ppi
INFEKSI
No.Dokumen : 440/ /SOP/PKM-DJ
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : /2020
Halaman : 1/5
1. Pengertian 1. Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya
respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik
2. Pencegahan infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menghindari
terjadinya resiko peluran infeksi mikroorganism dari lingkungan klien dan
tenaga kesehatan (NAKES)
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi dan memberikan
perlindungan bagi pasien dan tenaga kesehatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Duren Jaya Nomor 440/ /SK/PKM-DJ
Tahun 2020 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di UPTD
Puskesmas Duren Jaya
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
5. Prosedur/ 1. Kebersihan tangan
Langkah- Kuku harus selalu terpotong pendek dan tidak boleh
Langkah memakai kuku palsu saat merawat pasien
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan dengan 7
(tujuh) langkah pada saat :
- sebelum dan setelah melepas sarung tangan
- sebelum dan setelah kontak langsung dengan kulit pasien
- sebelum tindakan aseptis ( ex pemasangan kateter)
- setelah menyentuh darah,cairan tubuh ,sekresi, ekskresi, kulit yang tidak
utuh,ganti verband
- setelah kontak dengan lingkungan dan benda mati ( alat medis, tempat
tidur,meja) di area pasien
- setelah makan minum dan menggunakan toilet
- sebelum keluar ruangan pasien
Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir atau dengan
alkohol handscrub (bila tangan tidak tampak kotor)
4. Pengendalian lingkungan
Fasilitas kesehatan harus membuat dan melaksanakan prosedur rutin untuk
pembersihan, dan desinfeksi permukaan yang sering tersentuh dan pastikan
kegiatan ini dimonitor ( di awasi secara rutin dan berkala)
Pembersihan harus mengawali desinfeksi.benda dan permukaan tidak dapat
didesinfeksi sebelum dibersihkan dari bahn organic( eksresi,sekresi
pasien,kotoran)
Pembersihan permukan horizontal sekitar pasien harus dilakukan secara
rutin setiap hari dan lebih teliti setiap pasien pulang
Peralatan pembersih harus dibersihkan,dikeringkan tiap kali setelah
pakai.mop di cuci,dikeringkan tiap hari sebelum disimpan dan dipakai
kembali
Untuk memudahkan pembersihan bebaskan area pasin dari benda-benda
yang tidak perlu
5. Penatalaksaan linen
Letakkan linen ke dalam kantong linen,
Cuci linen dengan air panas 70ºC minimal 25 menit.
Petugasyang menangani linen harus mengenakan APD yang sesuai
6. Kesehatan karyawan
Setiap pewtugas harus waspada dalam bekerja ,untuk mencegah luk atau
cedera saat melakukan tindakan menggunakan jarum ,scalpel dan alat
tajam lain,saat melakukan prosedur,saat membersihakn instrument dan saat
membuang jarum
Jangan tutup/recap jarum yang telah dipakai ,memanipulasi jarum dengan
tangan,menekuk jarum, mematahkan , melepaskan jarum dari spuit
Buang jarum,spuit ,pisau scalpel dan peralatan tajam habis pakai ke dalam
wadah tahan tusukan /safety box sebelum di buang kedalam incinerator
Jangan mengarahkan bagian tajam jarum ke bagian tubuh selain akan
menyuntik
7. Penempatan pasien
Cara penempatan pasien sesuai jenis kewaspadaan terhadap transmisi
infeksi
8. Hygiene respirasi /etika batuk
Pasien ,petugas , pengunjung dengan gejala infeksi saluran napas harus :
Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju dalam saat batuk
atau bersin. Jangan tutupi dengan telapak tangan
Segera buang tisu yang telah dipakai ke tempat sampah
Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau bahan
berbasis alkohol
Gunakan masker
Hindari menyentuh wajah seperti pipi,menggosok hidung dan mengucek
mata sebaiknya dikurangi agar terhindar dari infeksi virus