Professional Documents
Culture Documents
Bab I Ispa
Bab I Ispa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
persoalan-persoalan internal ASN lainnya. Persoalan-persoalan di
atas saling berkaitan dan cenderung belum menemukan solusi
yang komprehensif. Gambaran tersebut memberikan dorongan
bagi kita untuk melakukan perubahan pada sumber daya manusia
aparatur Indonesia (Reformasi Birokrasi).
2
kesehatan strata pertama. Dalam melaksanakan tugas tersebut
Puskesmas dapat mengalami hambatan dan permasalahan.
Permasalahan yang muncul dapat dilihat dari hasil pencapaian
kinerja Puskesmas yang belum memenuhi target yang ditentukan,
angka 10 besar penyakit dan komplain dari pelanggan secara
langsung ataupun melalui survey kepuasan pelanggan.
3
minimal 90 tablet Fe belum minimal 90 tablet Fe
tablet Fe di memenuhi target sesuai dengan target
UPTD
Puskesmas
Baturraden II
belum tercapai
Sumber isu:
Pelayanan Publik
2. Belum Tingginya cakupan Berkurangnya cakupan
optimalnya Penyakit ISPA penyakit ISPA
upaya promotif
dan preventif
pada penyakit
ISPA di UPTD
Puskesmas
Baturraden II
Sumber isu:
Pelayanan Publik
Sumber isu:
Pelayanan Publik
4
Baturraden II
belum tercapai
Sumber isu:
Pelayanan Publik
KRITERIA KETERANGA
NO. ISU
A P K L N
5
promotif dan preventif pada
penyakit ISPA di UPTD Syarat
Puskesmas Baturraden II
KETERANGAN :
6
4. L (Layak) : isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang, dan tanggung jawab.
7
promotif dan preventif
pada penyakit ISPA di
UPTD Puskesmas
Baturraden II
Sumber isu:
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan
Whole of Government
2. Belum optimalnya 5 5 5 15 2
penemuan kasus
Tuberkulosis (TB) baru di
UPTD Puskesmas
Kembaran I
Sumber isu:
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan
Whole of Government
3. Cakupan ibu hamil yang 5 4 3 12 3
mendapatkan minimal 90
tablet Fe di UPTD
Puskesmas Baturraden II
belum tercapai
Sumber isu:
Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan
Whole of Government
Keterangan:
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
U (Urgency) :
dan ditindaklanjuti
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
S (Seriousness) :
dengan akibat yang ditimbulkan
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
G (Growth) :
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Skala likert:
1 : Sangat kecil 4 : Besar
2 : Kecil 5 : Sangat besar
3 : Sedang
8
2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG jika tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
9
kematian.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi isu dan penetapan isu di atas,
rumusan masalah dalam rancangan aktualisasi ini adalah :
a. Bagaimana optimalisasi upaya promotif dan preventif pada
penyakit ISPA di UPTD Puskesmas Baturraden II?
b. Bagaimana keterkaitkan antara kegiatan yang di usulkan
dengan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) yang mendasari
kegiatan baik langsung maupun tidak langsung?
c. Bagaimana kontribusi antara visi,misi, dan penguatan nilai
organisasi dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengoptimalisasi upaya promotif dan preventif pada
penyakit ISPA di UPTD Puskesmas Baturraden II.
2. Untuk melaksanakan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar
ASN (ANEKA) yang mendasari kegiatan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
3. Untuk mengetahui kontribusi antara visi ,misi, dan penguatan nilai
organisasi dengan hasil kegiatan dari isu yang diangkat.
D. Manfaat
10
Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah
sebagai berikut:
11
BAB II BAB II
LANDASAN TEORI
12
dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara lain:
a. Cinta Tanah Air.
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita
cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap
masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air
kita. Kita dapat mewujudkan itu semua dengan cara kita
mengetahui sejarah negara kita sendiri, melestarikan budaya-
budaya yang ada, menjaga lingkungan kita dan pastinya
menjaga nama baik negara kita.
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita
yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu
dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita
dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian
antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak
bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun
internasional.
c. Pancasila.
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan
sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan
normatif saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu
keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam
budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah
yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan
hambatan.
d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela
berkorban untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti
sekarang ini yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja
keras untuk bisa mengharumkan nama negaranya walaupun
mereka harus merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk
13
bekerja sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan
hanya menjadi seorang atlet saja, mereka juga memiliki
pekerjaan lain. Begitupun supporter yang rela berlama-lama
menghabiskan waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket
demi mendukung langsung para atlet yang berlaga demi
mengharumkan nama bangsa.
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara.
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan
dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam
menjalani profesi masing-masing.
14
PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis
kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/
terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi
masal seperti cybercrime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain
sebagainya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
15
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. Memiliki kemampuan awal bela negara.
16
3) Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan : kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
7) Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja, maka diperlukan keseimbangan antara
akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab
harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
17
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. PNS dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya.
18
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10)Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
19
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10)Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
20
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah
yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
21
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-
hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut :
a. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
1) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
3) Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
b. Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu :
1) Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2) Dimensi Modalitas
3) Dimensi Tindakan Integritas Publik
c. Indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
22
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen adalah janji pada diri sendiri atau pada pihak lain
kemudian ada upaya yang tercermin dalam tindakan. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia komitmen adalah perjanjian
(keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Sedangkan mutu menurut
Goetsch dan Davis merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan
pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran
baik/ buruk. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai
negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat
memberi kepuasan kepada stakeholder.
Nilai-nilai Komitmen Mutu:
a. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan
23
pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah
keluaran tertentu.
c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun
karakter dan mindset baru sebagai aparatur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan
sehingga pelanggan menjadi puas dalam pelayanan.
5. Anti Korupsi
24
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian.
25
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah menerima segala sesuatu perbuatan
yang salah baik itu disengaja maupun tidak disengaja.
Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan kesadaran
akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
masalah yang telah dilakukan.
f. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan, dimana
kemauan menimbulkan asosiasi dengan ketekadan,
ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja, pendirian,
pengendalian diri, keberanian, ketabahan, keteguhan,
tenaga, kekuatan dan pantang mundur.
g. Sederhana
Gaya hidup sederhana dibiasakan untuk tidak hidup boros,
hidup sesuai dengan kemampuannya dan dapat memenuhi
semua kebutuhannya. Prinsip hidup sederhara merupakan
parameter penting dalam menjalin hubungan antara sesama
karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan
sosial, iri, dengki, tamak, egosi dan juga menghindari dari
keinginan yang berlebihan.
h. Keberanian
Nilai keberanian dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam
bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, berani bertanggungjawab dan lain
sebagainya.
i. Keadilan
Adil berarti adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak
memihak.
26
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
27
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan
negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan,
dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara
dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
1. Manajemen ASN
28
dan jaminan hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur
Sipil Negara, 2014).
2. Whole of Government (WoG)
29
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan Publik
yaitu:
30
BAB III
31
Letak geografis, Puskesmas Baturraden II berbatasan
dengan wilayah beberapa Puskesmas yaitu :
Sebelah Utara : PERHUTANI
Sebelah Selatan : Puskesmas Purwokerto Utara
Sebelah Barat : Puskesmas I Baturraden
Sebelah Timur : Puskesmas I & II Sumbang
Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas II Baturraden yang
meliputi 6 (enam) desa adalah 25.490 jiwa.
2. Visi dan Misi Kabupaten Banyumas
a. Visi Kabupaten Banyumas
Menjadikan Banyumas Yang Maju, Adil-Makmur, dan Mandiri
b. Misi Kabupaten Banyumas
1) Mewujudkan Banyumas sebagai barometer pelayanan publik
dengan membangun sistem integritas birokrasi yang
profesional, bersih, partisipatif, inovatif dan bermartabat
2) Meningkatkan kualitas hidup warga melalui pemenuhan
kebutuhan dan layanan dasar pendidikan dan kesehatan
3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah
berkualitas, berkeadilan dan berkelanjutan
4) Mewujudkan Banyumas sebagai Kabupaten Pelopor
Kedaulatan pangan
5) Menciptakan iklim investasi yang berorientasi perluasan
kesempatan kerja yang berbasis potensi lokal dan ramah
lingkungan
6) Meningkatkan kualitas dan kuantitas insfratuktur dasar yang
merata dan memadai sebagai daya ungkit pembangunan
7) Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
industri kerakyatan, pariwisata dan industri kreatif berbasis
sumber daya lokal
8) Mewujudkan tatanan masyarakat yang berbudaya serta
berkepribadian dengan menjunjung tinggi nilai rasionalisme
dan religious.
32
3. Visi, Misi, Tata Nilai Puskesmas Baturraden II
a. Visi Puskesmas Baturraden II
Pelayanan Kesehatan Dasar Paripurna Menuju Masyarakat
Sehat Mandiri
b. Misi Puskesmas Baturraden II
1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;
2) Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan;
3) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;
4) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral;
5) Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan.
c. Tata Nilai Puskesmas Baturraden II
1) Profesional
2) Disiplin
3) Empati
4. Struktur Organisasi dan Tugas Unit Kerja
a. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Baturraden II
Pola struktur organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS) telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes/PMK) Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat yaitu sebagai berikut:
Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah sarjana, memiliki
kompetensi manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja
di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti
pelatihan manajemen Puskesmas.
Kasubag Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan antara lain Sistem Informasi
Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
33
1) Pelayanan Promosi Kesehatan Termasuk UKS
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA-KB Yang Bersifat UKM
4) Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKM
5) Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
6) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Penanggungjawab UKM Pengembangan
Membawahi :
1) Pelayanan Kesehatan Jiwa
2) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
3) Pelayanan Kesehatan Lansia
4) Pelayanan Kesehatan Olahraga
Penanggungjawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium
Membawahi :
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum
2) Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut
3) Pelayanan KIA-KB Yang Bersifat UKP
4) Pelayanan Gawat Darurat
5) Pelayanan Gizi Yang Bersifat UKP
6) Pelayanan Persalinan
7) Pelayanan Kefarmasian
8) Pelayanan Laboratorium
Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Membawahi:
1) Puskesmas Pembantu (PUSTU)
2) Pos Kesehatan Desa (PKD)
3) Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
34
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
KEPALA PUSKESMAS
PERMENKES 75 TH 2014
FAJAR TRI ASIH,S.Kep,.Ns,.MM
KISLAM, SH
36
1) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
2) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
3) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
4) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
5) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi;
6) melaksanakan rekam medis;
7) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
8) melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
9) mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya;dan
10) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan.
37
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan AparaturNegara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 25 Tahun 2014 tentang jabatan
fungsional perawat dan angka kreditnya dijelaskan pada BabVI pasal 8 tentang
rincian kegiatan perawat terampil sesuai dengan jenjang jabatan yaitu:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif;
3) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera padaindividu dalam rangka upaya
preventif;
5) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam rangka
upaya preventif;
6) Memfasilitasi penggunaan pelindung diripada kelompok dalam rangka
melakukanupaya preventif;
7) Memberikan oksigenasi sederhana;
8) Memberikan bantuan hidup dasar;
9) Melakukan pengukuran antropometri;
10)Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhikebutuhan eliminasi;
11)Memantau keseimbangan cairan danelektrolit pasien;
12)Melakukan mobilisasi posisi pasien;
13)Mempertahankan posisi anatomis pasien;
14)Melakukan fiksasi fisik;
15)Memfasilitasi lingkungan yang mendukungistirahat;
16)Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
17)Memfasilitasi penggunaan pakaian yangmendukung kenyamanan pada
pasien;
18)Melakukan pemeliharaan diri pasien;
19)Memandikan pasien;
20)Membersihkan mulut pasien;
21)Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin;
22)Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan(memasang warming blanket);
23)Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
24)Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
25)Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal;
38
26)Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian;
27)Memfasilitasi suasana lingkungan yangtenang dan aman
28)Melakukan dokumentasi pelaksanaantindakan keperawatan
29)Menyusun rencana kegiatan individuperawat;
30)Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasikesehatan;
31)Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
32)Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu; dan
33)Melakukan supervisi lapangan.
39
Rincian Kewenangan Klinis Perawat Terampil
1) Melakukan pengkajian dasar pada individu.
2) Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam rangka
melakukan upaya promotif.
3) Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu dalam rangka melakukan upaya promotif.
4) Memfasilitasi penggunaan alat - alat pengamanan atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cidera pada individu dalam rangka upaya
preventif.
5) Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya, melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien pada individu dalam rangka
upaya preventif.
6) Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
melakukan upaya preventif.
7) Memberikan oksigenasi sederhana.
8) Memberikan bantuan hidup dasar.
9) Melakukan pengukuran antropometri.
10)Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi.
11)Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien.
12)Melakukan mobilisasi pasien.
13)Mempertahankan posisi anatomis pasien.
14)Melakukan fiksasi fisik.
15)Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat.
16)Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien.
17)Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada
pasien.
18)Melakukan pemeliharaan diri pasien.
19)Memandikan pasien.
20)Membersihkan mulut pasien.
21)Melakukan kegiatan kompres hangat / dingin.
22)Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming
blanket)melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan.
23)Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying-care)
24)Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal.
25)Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian.
26)Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.
40
27)Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan.
28)Menyusun rencana kegiatan individu perawat.
29)Melaksanakan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan.
30)Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan.
31)Melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu.
32)Melakukan supervisi lapangan.
C. ROLE MODEL
41
BAB III
42
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ANEKA
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
1) Melakukan 1. Pengambilan 1. Terkumpulnya data Akuntabilitas: Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi data dari ispa Pengumpuan data berkontribusi memberika
dengan laporan dalam n
sesuai dengan
Mentor bulanan ispa mewujudkan misi penguatan
keadaan yang
“Meningkatkan nilai
sebenarnya profesionalisme organisasi
menunjukan sikap sumber daya Puskesmas
transparansi manusia” Baturraden
2. Menyiapkan 2. Terbentuknya Komitmen mutu: II yaitu
rancangan rancangan Adanya kejelasan Selain itu, Profesiona
aktualisasi aktualisasi rancangan aktualisasi berkontribusi l
yang akan terhadap visi
dilaksanakan Puskesmas
3. Melakukan 3. Disetujuinnya rencana Etika Publik: Baturraden II yaitu
konsultasi kegiatan Dalam melakukan “Pelayanan
dengan Mentor Kesehatan Dasar
konsultasi dilakukan
dengan sopan Paripurna
Menuju
43
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik: Masyarakat
Sehat Mandiri”
berangsung secara
musyawarah untuk
menyepakati
sosialisasi upaya
promotif dan preventif
44
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
sosialisasi terhadap visi
tersampaikan dengan Puskesmas
baik Baturraden II yaitu
2. Melakukan 2. Terlaksananya Anti Korupsi: “Pelayanan
koordinasi Kesehatan Dasar
koordinasi dan Sosialisasi dilakukan
dengan bidan Paripurna
sosialisasi sesuai sesuai dengan waktu
desa sasaran Menuju
dengan waktu dan yang disepakati
untuk Masyarakat
tempat yang disepakati. mencerminkan bahwa
menentukan Sehat Mandiri”
penulis disiplin dan
waktu dan bertanggung jawab.
tempat kegiatan
sosialisasi
3. Menyiapkan 3. Tersedianya materi Komitmen mutu :
draft materi sosialisasi kegiatan Adanya kejelasan
sosialisasi
ISPA materi sosialisasi
sehingga kegiatan
akan lebih efektif dan
efisien
3) Melakukan 1.Menyiapkan 1. Tersedianya materi Akuntabilitas : Kegiatan ini Kegiatan ini
bahan materi sosialisasi upaya berkontribusi
45
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
Penyuluha promotif dan preventif Menyiapkan bahan dalam memberikan
n tentang tentang penyakit ispa materi dengan mewujudkan misi penguatan
penyakit tanggung jawab “Mendorong nilai
ispa di 4. Tersedianya daftar Akuntabilitas : kemandirian organisasi
2. Membuat daftar masyarakat
kelas lansia untuk peserta yang Puskesmas
hadir Adanya kejelasan untuk hidup
dan hadir Baturraden
target peserta yang sehat”
posyandu, II yaitu
posbindu mengikuti Empati
2.Melakukan pre 2. Terlaksananya Komitmen mutu : Selain itu,
test kegiatan pre test dan berkontribusi
Melakukan pre test
didapatkan hasil pre terhadap visi
untuk mengetahui
test Puskesmas
sejauh mana audiens Baturraden II yaitu
tau tentang ispa “Pelayanan
sebelum dilakukan Kesehatan Dasar
penyuluhan agar Paripurna
kegiatan lebih efektif Menuju
dan efisien Masyarakat
3.Pelaksanaan 3. Telaksananya acara Nasionalisme: Sehat Mandiri”
penyuluhan penyuluhan Tejadinya kerjasama
46
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
dan koordinasi dalam
acara penyuluhan
4.Mengevaluasi 4. Terlaksanya kegiatan Komitmen Mutu:
acara post test untuk Melakukan post test
penyuluhan evaluasi
untuk mengetahui
apakah penyuluhan
dapat menambah
pengetahuan audiens
sehingga
memunculkan
orientasi mutu
4) Membuat 1. Berkoordinasi 1. Terjalinnya koordinasi Etika Publik: Kegiatan ini Kegiatan ini
leaflet dengan PTK dengan PTK BOK Sopan santun saat berkontribusi memberika
BOK dan PTK dan PTK BLUD dalam n
tentang berkoordinasi dengan
BlUD dalam mewujudkan misi penguatan
ispa PTK BOK dan PTK
pengadaan “Meningkatkan nilai
leaflet BLUD kinerja dan mutu organisasi
Nasionalisme: pelayanan Puskesmas
kesehatan” dan Baturraden
Melakukan
47
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
musyawarah untuk “Meningkatkan II yaitu
ufakat tertib Profesiona
administrasi dan l dan
2. Membuat leaflet 2. Terbentuknya leaflet Akuntabilitas:
keuangan” Disiplin
mengenai ISPA mengenai ISPA Leaflet harus jelas dan
dapat
Selain itu,
dipertanggungjawabka
berkontribusi
n
terhadap visi
Komitmen mutu:
Puskesmas
Membuat informasi
Baturraden II yaitu
untuk pasien
“Pelayanan
merupakan inovasi
Kesehatan Dasar
2. Melakukan 4.Terlaksananya Etika Publik :
Paripurna
koordinasi koordinasi dengan Berkomunikasi Menuju
dengan tim tim promkes dan dengan sopan dan Masyarakat
promkes dan sanitasi santun koordinasi Sehat Mandiri”
sanitasi dengan tim promkes
serta sanitasi
Nasionalisme sila
ke-3: kerjasama dan
48
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
koordinasi dilakukan
dengan tim promkes
dan sanitasi agar
sosialisasi
tersampaikan dengan
baik
3. Membagikan 3. Terbaginya leaflet Etika Publik:
leaflet tentang kepada pasien Bersikap ramah saat
ISPA
membagikan leaflet
kepada pasien
49
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
5) Memberika 1. Meminta 1. Disetujuinya kegiatan Etika Publik: Kegiatan ini Kegiatan ini
n oleh Mentor Dalam melakukan berkontribusi memberika
izin kepada
dalam n
pendidikan kegiatan terlebih
pimpinan mewujudkan misi penguatan
kesehatan dahulu saya meminta
“Meningkatkan nilai
dan masker untuk dapat izin kepada pimpinan kinerja dan mutu organisasi
kepada melakukan untuk dapat pelayanan Puskesmas
pasien melakukan kegiatan kesehatan” Baturraden
penderita kegiatan dengan sopan dan II yaitu
ISPA yang santun Selain itu, Empati
datang berkontribusi
kepuskesm terhadap visi
as Puskesmas
Baturraden II yaitu
“Pelayanan
Kesehatan Dasar
Paripurna
Menuju
Masyarakat
2. Meminta Etika Publik: Sehat Mandiri”
Disetujuinya penkes
50
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
izin kepada oleh pasien sebelum saya
setiap memberikan penkes
terlebih dahulu saya
pasien
menyapa dan
pendertia mengucapkan salam
ISPA yang serta meminta izin
untuk memberikan
datang penkes dengan ramah
kepuskesm dan tanpa
memaksakan.
as sebelum
memberika
n penkes
51
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
sanitasi tidak bosan
untuk
memberika
n penkes
kepada
pasien
penderita
ISPA
52
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
6) Melakukan 1. Menyiapkan 5. Tersedianya SOP Anti Korupsi: Kegiatan ini Kegiatan ini
demontrasi bahan Cuci Tangan Adanya SOP agar berkontribusi memberikan
dalam penguatan
cuci tangan pelaksanaanya sesuai
mewujudkan misi nilai
dan efektif
“Mendorong organisasi
2. Menyiapkan 6. Tesedianya Daftar Akuntabilitas : kemandirian
Hadir Puskesmas
daftar hadir Adanya kejelasan masyarakat Baturraden
target peserta yang untuk hidup II yaitu
mengikuti sehat” Empati
3. Melakukan 7. Terlaksananya Etika Publik:
demonstrasi cuci Selain itu,
demonstrasi cuci Melakukan berkontribusi
tangan tangan
demonstrasi dengan terhadap visi
ramah dan sopan Puskesmas
4. Mengevaluasi 8. Audiens mampu Akuntabilitas : Baturraden II yaitu
cara cuci tangan melaksanakan cuci Dalam tahapan “Pelayanan
tangan Kesehatan Dasar
kegiatan ini penulis
bertanggung jawab Paripurna
Menuju
agar audiens mampu
Masyarakat
melaksanakan cuci
53
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
tangan yang baik dan Sehat Mandiri”
benar sesuai SOP
5. Mencatat dalam 9. Tersedianya Notulen Akuntabilitas :
Notulen Tersedianya notuen
sebagai bukti
tanggung jawab
penulis
Anti Koupsi:
Tersedianya Notulen
sebagai bukti
pelaksanaan yang
54
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
7 Optimalisas 1. Melakukan 1. Adanya kesepakatan Nasionalisme sila ke 4 : Kegiatan ini Kegiatan ini
i media koordinasi antara penulis, Adanya kesepakatan berkontribusi memberika
dengan promkes, dan antara penulis, dalam n
sosial
Petugas IT dan petugas IT untuk promkes, dan petugas mewujudkan misi penguatan
sebagai
Promkes kegiatan optimalisasi IT untuk kegiatan “Mendorong nilai
media Puskesmas media sosial kemandirian
“reminder” optimalisasi media organisasi
masyarakat Puskesmas
sosial menunjukan
untuk hidup Baturraden
terjadinya musyawarah
sehat” II yaitu
Etika Publik :
Empati
Pembahasan dilakukann
Selain itu,
secara ramah dan sopan
berkontribusi
terhadap visi
Puskesmas
Baturraden II yaitu
“Pelayanan
2. Membuat dan 2. Tesedianya konten Etika Publik: Kesehatan Dasar
mencari konten tentang ispa Paripurna
Tesedianya konten
(video, gambar Menuju
yang menarik dan
atau tulisan Masyarakat
sopan
55
PENGUAT
KETERKAITAN KONSTRIBUSI AN
N TAHAPAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI-
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MISI NILAI
O PELATIHAN
(ANEKA) ORGANISASI ORGANIS
ASI
1 2 3 4 5 6 7
pendek) Sehat Mandiri”
tentang ispa
3. Mengkatifkan 3. Adanya konten Etika Publik:
kembali dan tentang ISPA di akun Tesedianya konten
upload dari facebook dan yang menarik dan
akun facebook instagram Puskesma sopan
dan instragram Baturraden II
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baturraden II. Kegiatan-kegiatan
aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2.
Tabel 3.2 Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
56
Habituasi Hari ke-
Portofolio/ Bukti
No Kegiatan November – Desember
Kegiatan
22
23
1. Melakukan Lembar
konsultasi dengan konsultasi/koordinasi,
Mentor notula pertemuan, foto
kegiatan
57
Habituasi Hari ke-
Portofolio/ Bukti
No Kegiatan November – Desember
Kegiatan
22
23
posbindu
Keterangan :
58
: Pelaksanaan Kegiatan
: Hari libur
59
Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan
pada tanggal 12 Juli sampai dengan 10 Agustus 2019 pada institusi
tempat kerja. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya
kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah
direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan
antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga
dampak yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir.
Antisipasi dalam menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi
dapat dijelaskan lebih lanjut pada tabel dibawah ini :
Strategi Menghadapi
No. Kegiatan Kendala
Kendala
60
Strategi Menghadapi
No. Kegiatan Kendala
Kendala
PROLANIS
61
62