You are on page 1of 15

TUGAS TEKNIK PENYALIRAN TAMBANG

MINE DRAINAGE DAN MINE DEWATERING PADA


TAMBANG TERBUKA

Disusun Oleh :
NAMA : Mayang Sukma Hardika
NIM : 2131340008
ABSEN : 15
KELAS : 2TPB1
DOSEN PENGAMPU : Muhammad Tri Aditya, S.T, M.T

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Teknik
Penyaliran Tambang. Makalah ini berjudul “Mine Drainage dan Mine Dewatering
Pada Tambang Terbuka”. Penyusun berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat yang besar bagi mahasiswa untuk mempelajari alat gali yang terdapat pada
tambang bawah tanah.

Melalui kata pengantar ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada


orang-orang yang terlibat dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Muhammad Tri Aditya, S.T.,M.T, selaku dosen mata kuliah Teknik Penyaliran
Tambang.

Penyusun meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah
ini ada kesalahan dan ada kesalahan dalam penulisan kata karena peyusun juga
manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Penyusun menyadari bahwa laporan
ini banyak kesalahan dan kekurangan oleh karna itu kritik yang membangun dari
semua pihak sangat kai harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Penulis berharap
laporan ini dapat bermandaat bagi pembaca.

Malang, 13 Mei 2023

Mayang Sukma Hardika

(2131340008)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1 Mine Drainage ....................................................................................... 3
2.1.1 Siemens .......................................................................................... 3
2.1.2 Small Pipe System With Vacuum Pump ......................................... 4
2.1.3 Deep Well Pump System (Submercible Pump) ............................... 5
2.1.4 Electro Osmosis Method ................................................................. 6
2.1.5 Metode Pemotongan / Penggalian Air Tanah .................................. 7
2.1.6 Metode Kombinasi Dengan Lubang Bukaan Bawah Tanah ............. 8
2.2 Mine Dewatering ................................................................................... 9
2.2.1 Sistem Kolam Terbuka (Open Sump) .............................................. 9
2.2.2 Penyaliran dengan Sistem Adit ..................................................... 10
2.2.3 Penyaliran dengan Cara Paritan .................................................... 11
BAB III.............................................................................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang diterapkan pada
daerahpenambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau mengeluarkan
air yang masuk ke daerah penambangan. Upaya ini dimaksudkan untuk
mencegah terganggunya aktivitas penambangan akibat adanya air dalam
jumlah yang berlebihan, terutama pada musim hujan. Selain itu, sistem
penyaliran tambang ini juga dimaksudkan untuk memperlambat kerusakan
alat serta mempertahankan kondisi kerja yang aman, sehingga alat-alat
mekanis yang digunakan pada daerah tersebut mempunyai umur yang lama.
Salah satu faktor yang menjadi penghambat kelancaran
produktivitastambang adalah air limpasan yang menggenangi permukaan
kerja dimana alat-alat mekanis mengalami kesulitan dalam melakukan
aktivitas penambangan, akibatnya mempengaruhi kegiatan penambangan,
sehingga kegiatan penambangan terpaksa dihentikan untuk sementara
waktu
Perusahaan pertambangan yang menggunakan sistem tambang
terbuka akan berhubungan langsung dengan udara luar sehingga pada saat
hujan air akan masuk ke area penambangan. Air permukaan dan air tanah
merupakan sumber utama air yang memasuki wilayah pertambangan.
Tingginya curah hujan yang masuk kedalam area tambang dapat
mempengaruhi kegiatan penambangan, sehingga diperlukannya kajian
sistem penyaliran untuk penanganan air yang masuk pada area tambang.
Sistem yang digunakan untuk mengeluarkan air dari area pertambangan
disebut sistem penyaliran tambang
Pada tugas ini, penulis akan membahas mengenai metode-metode
yang dapat dilakukan pada pencegahan dan penanganan air yang masuk ke
area penambangan yang meliputi metode mine drainage dan mine
dewatering.

1
1.2 Tujuan
1. Dapat memahami cara pencegahan air yang masuk pada tambang
terbuka melalui metode Mine Drainage
2. Dapat memahami cara penanganan air yang masuk ke dalam
tambang terbuka melalui metode Mine Dewatering
3. Dapat memenuhi dan mengerjakan tugas teknik penyaliran tambang
dengan baik dan benar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mine Drainage


(mine drainage system) adalah kegiatan yang dilakukan pada bidang
penambangan yang bertujuan untuk mencegah, mengeringkan atau
mengalirkan air yang masuk atau mengalir ke bukaan tambang. Kegiatan ini
dilakukan untuk meminimalisir dan mencegah terganggunya aktivitas
penambangan akibat jumlah air berlebihan, terutama pada saat musim
hujan. Sistem drainase tambang ini juga ditujukan untuk memperlambat
kerusakan peralatan dan peralatan mesin yang digunakan di daerah tersebut
memiliki umur yang panjang. Hal ini umumnya dilakukan untuk
penanganan air tanah dan air yang bersumber dari air permukaan.
Berikut ini adalah beberapa metode penyaliran pada tambang
terbuka dengan mine drainage antara lain yaitu :

2.1.1 Siemens
Berikut adalah tahapan – tahapan yang dilakukan pada metode
Siemens :
 Pada tiap jenjang dari kegiatan penambangan dibuat
lubang bor
 Dalam lubang bor dipasang pipa ukuran 8 inch
 Di setiap pipa tersebut pada bagian ujung bawah diberi
lubang-lubang
 Pipa yang berlubang ini berhubungan dengan air tanah.
Bagian ujung ini masuk ke dalam lapisan akuifer, sehingga
air tanah terkumpul pada bagian ini
 Air yang terkumpul dipompa ke atas secara seri dan
dibuang ke luar daerah penambangan.

3
Gambar 2.1 Metode Siemens

2.1.2 Small Pipe System With Vacuum Pump


Cara ini diterapkan pada lapisan batuan yang impermiabel (jumlah
air sedikit) dengan membuat lubang bor. Kemudian dimasukkan pipa
yang ujung bawahnya diberi lubang-lubang. Antara pipa isap dengan
dinding lubang bor diberi kerikilkerikil kasar (berfungsi sebagai
penyaring kotoran) dengan diameter kerikil lebih besar dari diameter
lubang. Di bagian atas antara pipa dan lubang bor di sumbat supaya
saat ada isapan pompa, rongga antara pipa lubang bor kedap udara
sehingga air akan terserap ke dalam lubang bor.
Berikut adalah tahapan – tahapan yang dilakukan pada metode Small
Pipe System With Vacuum Pump :
 Membuat lubang bor dengan diameter 6 – 8 inch
 Pembuatan lubang tidak diberi casing
 Memasukkan pipa berdiameter 2 – 2,5 inch
 Pasir dimasukkan sebagai saringan sehingga yang masuk
adalah material yang larut dalam air
 Melalui small pipe ini lubang bor dibuat vakum dengan
menggunakan pompa

4
Gambar 2.2 Metode Small Pipe System With Vacuum Pump

Gambar 2.3 Metode Small Pipe System With Vacuum Pump

2.1.3 Deep Well Pump System (Submercible Pump)


Metode ini digunakan untuk material yang mempunyai
permeabilitas rendah dan jenjang tinggi. Dalam metode ini dibuat
lubang bor kemudian dimasukkan pompa ke dalam lubang bor dan
pompa akan bekerja secara otomatis jika tercelup air. Kedalaman
lubang bor 50 meter sampai 60 meter.
Berikut adalah tahapan – tahapan yang dilakukan pada metode Deep
Well Pump System (Submercible Pump) :
 Lubang bor dibuat dengan diameter 6 inch
 Kemudian dipasang casing
 Bagian bawah dari casing dibuat lubang – lubang
 Pompa diletakkan pada bagian bawah casing
 Pompa dimasukkan ke dalam lubang bor yang digerakkan
dengan listrik (submercible pup)
 Pompa ini ada yang otomatis, jika tercelup ke dalam air, maka
mesin pompa akan hidup dengan sendirinya

Gambar 2.4 Metode Deep Well Pump System (Submercible Pump)

5
Gambar 2.5 Metode Deep Well Pump System (Submercible Pump)

2.1.4 Electro Osmosis Method


Merupakan cara terbaru dan biasanya digunakan pada daerah yang
mempunyai permeabilitas sangat kecil. Pada metode ini digunakan
batang anoda serta katoda. Bilamana elemen-elemen dialiri arus listrik
maka air akan terurai, H+ pada katoda (disumur besar) dinetralisir
menjadi air dan terkumpul pada sumur lalu dihisap dengan pompa
Berikut adalah tahapan – tahapan yang dilakukan pada metode
Electro Osmosis Method :
 Membuat lubang bor dengan diameter 3 – 5 inch dan 1 – 3
inch
 Kemudian memasukkan casing pipe
 Prinsip yang digunakan adalah prinsip elektrolisa. H+ akan
mengalir menuju katoda sehingga terjadi netralisasi H+
dengan OH- dan membentuk H2O (air)
 Air yang telah terkumpul ini dipompa keluar, dimana
sebelumnya tidak terdapat air

6
Gambar 2.6 Electro Osmosis Method

Gambar 2.7 Electro Osmosis Method

2.1.5 Metode Pemotongan / Penggalian Air Tanah


Metoda ini digunakan untuk mengatasi air tanah dimana lapisan
akuifernya terletak pada permukaan atau pada lapisan atas. Cara ini
dilakukan dengan menggali/memotong lapisan akuifer tersebut,
sehingga air tanah tidak menerus kedalam pit, kemudian bekas galian
diisi dengan material yang kedap air
Berikut adalah tahapan – tahapan yang dilakukan pada metode
Pemotongan/Penggalian Air Tanah :
 Tanah digali sampai menembus aquifer
 Memotong lapisan aquifer tersebut sehingga aliran air
tanahnya tidak menerus kearah hilir
 Galian yang tembus aquifer kemudian ditimbun oleh
material kedap air (impermeable) atau menggunakan adukan
semen

Gambar 2.8 Metode Pemotongan/Penggalian Air Tanah

7
Gambar 2.9 Metode Pemotongan/Penggalian Air Tanah

2.1.6 Metode Kombinasi Dengan Lubang Bukaan Bawah Tanah


Dilakukan dengan membuat lubang bukaan mendatar didalam tanah
Cara ini cukup efektif karena air akan mengalir sendiri akibat
pengaruh gravitasi sehingga tidak memerlukan pompa.
Berikut adalah tahapan – tahapan yang dilakukan pada metode
Kombinasi Dengan Lubang Bukaan Bawah Tanah :
 Membuat lubang bukaan tambang bawah tanah secara
mendatar guna menampung aliran air dari permukaan
 Kemudian pada lubang bukaan mendatar tersebut dibuat
lubang bukaan secara vertical keatas menembus lapisan
akuifer untuk menurunkan muka air tanah
 Air akan mengalir secara gravitasi sehingga tidak
dibutuhkan pemompaan.

Gambar 2.10 Kombinasi Dengan Lubang Bukaan Bawah Tanah

8
2.2 Mine Dewatering
Mine dewatering merupakan upaya untuk mengeluarkan air yang
masuk ke area penambangan sehingga proses penambangan dapat dilakukan
dengan aman. Tujuan utama dari upaya ini adalah mengolah air yang
bersumber dari air hujan, air tanah, dan air yang dihasilkan dari kegiatan
penambangan
Berikut ini adalah beberapa metode penyaliran pada tambang
terbuka dengan mine dewatering antara lain yaitu :

2.2.1 Sistem Kolam Terbuka (Open Sump)


Sistem ini diterapkan untuk membuang air yang telah masuk
kedaerah penambangan. Air dikumpulkan pada sumur (sump),
kemudian dipompa keluar dan Pemasangan jumlah pompa
tergantung pada kedalaman penggalian, dengan kapasitas pompa
menyesuaikan debit air yang masuk kedalam lokasi penambangan
Sistem kolam terbuka (open sump) terdiri dari 2 macam
penyaliran antara lain sebagai berikut :

 Penyaliran Sistem Open Sump dengan bak (kolam) tunda


Pada sistem ini, pompa tidak diletakkan disetiap bench
(jenjang) melainkan ditempatkan pada titik – titik tertentu. Pada
salah satu jenjang, terdapat bak (kolam) yang memiliki ukuran
volume lebih kecil dibandingkan sump utama. Hal tersebut
bertujuan agar meminimalisir air yang masuk kedalam sump dan
efisiensi terhadap pompa yang digunakan

Gambar 2.11 Penyaliran Sistem Open Sump dengan bak (kolam) tunda

9
 Penyaliran Sistem Open Sump dengan pompa seri
Pada sistem ini pompa diletakkan pada setiap bench
(jenjang) hal tersebut bertujuan untuk mengeluarkan air secara
seri dari pit menuju ke luar area penambangan

Gambar 2.12 Penyaliran Sistem Open Sump dengan pompa seri

2.2.2 Penyaliran dengan Sistem Adit


Cara ini biasanya digunakan untuk pembuangan air pada
tambang terbuka yang mempunyai banyak jenjang. Saluran
horizontal yang dibuat dari tempat kerja menembus keshaft yang
dibuat disisi bukit untuk pembuangan air yang masuk ke dalam
tempat kerja. Pembuangan dengan sistem ini biasanya mahal,
disebabkan oleh biaya pembuatan saluran horisontal tersebut dan
shaft.

Gambar 2.13 Penyaliran dengan Sistem Adit

10
2.2.3 Penyaliran dengan Cara Paritan
Penyaliran dengan cara paritan ini merupakan cara yang
paling mudah, yaitudengan pembuatan paritan (saluran) pada lokasi
penambangan. Pembuatan parit ini bertujuanuntuk menampung air
limpasan yang menuju lokasi penambangan. Air limpasan akan
masuk kesaluran-saluran yang kemudian di alirkan ke suatu kolam
penampung atau dibuang langsung ketempat pembuangan dengan
memanfaatkan gaya gravitasi.
Pembuatan parit sangat ideal diterapkan pada tambang
terbuka open cast atau kuari. Parit dibuat berawal dari sumber mata
air atau air limpasan menujukolam penampungan, langsung
kesungai atau diarahkan keselokan (riool). Jumlah parit ini
disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga bisa lebih dari satu.
Apabila parit harus dibuat melalui lalu lintas tambang maka dapat
dipasang gorong-gorong yang terbuat dari beton atau galvanis.
Dimensi parit diukur berdasarkan volume maksimum pada saat
musim penghujan deras dengan memperhitungkan kemiringan
lereng. Bentuk standar melintang dari parit umumnya trapesium.

Gambar 2.14 Penyaliran dengan Cara Paritan

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik penyaliran tambang sangat penting dalam kegiatan
penambangan yaitu mengenai metode mine drainage dan mine dewatering.
Metode ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya aktivitas
penambangan akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama
pada musim hujan. Metode – metode mengenai mine drainage dan main
dewatering sangat bermacam – macam. Metode tersebut diterapkan pada
kondisi medan yang berbeda – beda sesuai dengan peruntukannya. Dengan
memperhatikan dan menerapkan metode main drainage dan main
dewatering yang baik dan benar, akan berpengaruh pada memperlambat
kerusakan alat serta mempertahankan kondisi kerja yang aman, sehingga
alat-alat mekanis yang digunakan pada daerah tersebut mempunyai umur
yang lama.

12

You might also like