You are on page 1of 5

No.

Penyakit Pemeriksaan Penunjang Gold Standard


1. Achalasia  3 karakteristik (↑Tek. LES, Tidak Esogagografi/esofagogram (Xray + kontras)  Manometri  bisa lihat 3 karakteristik achalasia
ada peristaltic esofagus, gangguan relaksasi “bird beak appearance” dan “mouse tail
LES) appearance”
Fluoroscopy  liat ada tidaknya peristaltic
esofagus
2. Atresia bilier  icterus ekstrahepatik neonatus, USG  bisa bandingkan apakah atresia bilier atau MRCP
bab dempul, jaundice, hepatomegaly, urin pekat, kista CBD, gamb. Khas “triangular cord sign”
tx: operasi kasai hepatoportoenterostomy,  USG abdomen 2 fase  bedakan icterus akibat
jenis2nya cek kasai classification atresia bilier atau hepatitis neonatal

3. Kista CBD  jaundice, bab dempul, demam, USG  pem. Awal sederhana MRCP
muntah, nyeri abdomen, paling banyak tipe kista
dan fusiform  jenis2nya cek todani
classification. Tx: hepatojejunostomy
4. Diverticulum Meckle  rule of 2, trias POD USG  pem. Awal sederhana Technetium-99 (99mTc)  cek choristoma (jar.
(perdarahan, obstruksi, diverticulitis) kalau Normal pada lokasi abnormal (ektopik), bisa
sudah komplikasi, pada anak2 ada perdarahan ditemukan 60% jar. gaster, 5% jar. pancreas)
rectum tanpa rasa sakit
5. Malrotasi dan Midgut volvulus  muntah Foto Xray  gambaran obstruksi  dilatasi Bukan gold standard, tapi metode diagnostic paling
bilious, distensi abdomen hematokezia, nyeri, lambung dan duodenum, bisa ada “air fluid level”. bagus untuk kasus malrotasi:
bayi gelisah Kalau ada midgut volvulus (terpuntir) bisa diliat Upper GI Series/Barium Meal  bisa diliat
“coffee bean appearance” gambaran “cork –screw appearance”
USG  “Whirlpool sign”
Barium Enema  bisa diliat gambaran “beak
appearance”
CT-Scan  sensitive untuk malrotasi yang ada
volvulus, kalau tanpa volvulus jarang digunakan.
Bisa ada gambaran “Whirlpool sign” (sama USG)
6. Atresia esophagus  bayi baru lahir beberapa Foto Xray + NGT  kasih masuk NGT trus diliat OMD/Oesofagografi  diliat aliran kontras
hari alami hipersalivasi (paling khas), dari Xray sampai mana bisa masuk  liat juga terhambat dibagian yang alami atresia
regurgitasi, ada scaphoid abdomen (kalau tanpa digaster ada bubble atau tidak, kalau ada berarti
fistula), pneumonia aspirasi  tx: anastomosis ada fistula.  pem. Awal, sederhana dan biasanya
bagian yang tidak bersambung sudah cukup buat diagnosis atresia esophagus.
7. IHPS/CHPS  muntah (kadang proyektil) non Foto Xray  “single bubble app” USG  pem. Awal, sederhana dan gold standard
bilious, bayi rewel, muntah setelah makan. OMD (Xray+kontras)  “string sign/double buat IHPS, bisa diliat:
Pemfis dengan tes provokasi (dikasih susu baru tract” Penebalan otot: 14-20 mm
inspeks) ada terlihat “gastric wave”. Bisa juga Panjang otot : 10-14 mm
dipalpasi ada “olive sign” yang halus, keras, dan Diameter otot: > 4mm
mobile.
8. Invaginasi  red current jelly stool, mual , USG Transversal  “Target sign/Bull’s eye Barium enema  “cupping sign” atau “coiled
muntah bilious, gizi baik, insidensi usia 5-9 sign/Doughnut sign” spring”
bulan (pas pertama kali dapat makanan padat), USG Longitudinal  “pseudokidney”
kadang disertai riwayat ISPA. Pemfis saat Foto Polos Abdomen “meniscus sign” karena
palpasi teraba massa “sausage sign” dan tampak ada obstruksi bisa ada “air fluid level”
bagian yang kosong “dance sign”. Kalau
ususnya sudah invaginasi sampai rectum disebut
“pseudoportio”.
9. Hirschprung/Megacolon  delayed meconium, Foto Polos Abdomen  gambaran 3 zona Biopsi rectum  ada jaringan aganglionik dan
muntah, distensi abdomen. Pem.RT ada feses (aganglionosis, transisional, ganglionosis) hipertrofi serabut saraf
menyemprot, sfingter ani mencekik Barium enema  pakai “water soluble enema”
cari 3 zona juga. Bisa juga ada “tunnel funnel
appearance”. Kalau total colon aganglionosis
(TCA)  “Question mark appearance”.
Anorektal manometri  balon dikembangkan
dalam rectum, tidak ada inhibisi karena tek.
Sfingter meningkat akibat ndaadanya ganglion
parasimpatis
10. Atresia Intestinal  gejala-gejala obstruksi Foto Polos Abdomen  tergantung jenis atresia -
(mual, muntah, distensi abdomen). Jenis muntah Atresia pyloric  “single bubble appearance”
tergantung lokasi atresia. Atresia duodenum  “double bubble
appearance”
Atresia jejunoileal  kalau atresia jejenum (3-5
bubble) kalau atresia ileum (>5 bubble).
11. Gastroschisis dan Omphalocele - USG intrauterine  diagnosis prenatal
Gastroschisis  defek di sebelah kanan
umbilicus + herniasi organ visceral (usus saja)
dan tidak ada pelapisnya
Omphalocele  defek dinding abdomen dan
umbilical ring karena kegagalan pertumbuhan
mesoderm lateral + herniasi organ visceral yang
masih dilapisi amnion (bisa ada usus, hepar,
lien dll)
12. Batu Empedu USG  Pem. Awal sederhana dan bagus sekali USG  batu di kandung empedu
- Kolelitiasis  batu di kandung empedu Pem. Fungsi hati  kalau batu sudah di CBD ERCP  batu di saluran empedu
atau di ductus cysticus (koledokolitiasis/kolangitis)  ALP, Bilirubin
- Kolesistitis  inflamasi pada kandung direk, AST/ALT meningkat.
empedu ok. kolelitiasis (murphy sign
+). Hallmark (demam, nyeri RUQ,
leukositosis)
- Koledokolitiasis  batu di saluran
empedu/CBD
- Kolangitis  inflamasi pada saluran
empedu ok. koledokolitiasis (Charcot’s
triads: icterus, demam, nyeri RUQ)
13. Kolangiokarsinoma  paling sering tumor di Laboratorium  tidak spesifik, kalau CA19-9 ERCP + Biopsi  ERCP bagus karena bisa
bifurcation (tumor klatskin), jaundice, pruritus, tinggi bisa eksklusi kolangiokarsinoma sekaligus ambi jaringan  biopsi
BB turun, courvoiser sign (hydrops kandung Radiologi:
empedu, tumor sal. Empedu, tidak nyeri) - USG
- CT
- MRI/MRCP
- ERCP  baguss
14. Pankreatitis akut  nyeri epigastrium tembus Diagnosis Kriteria Atlanta CT Scan Pankreatitis Akut  pancreas udem
ke belakang/punggung, mual, muntah, sangat - Gejala khas pankreatitis menyeluruh + hypoechoic
dehidrasi, faktor risiko GETS MASHED: - Peningkatan amilase dan lipase 3x CT Scan Pankreatitis Kronik  pancreas
Gallstone, Ethanol, Trauma, Scorpion, Mumps, - Hasil radiologi USG/CT/MRI nekrosis, fibrosis, dan ada kalsifikasi
Autoimun, Steroid, Hiper TG, Ca ,ERCP ,Drugs USG  pem awal sederhana, biasanya ini
Etiologi pankreatitis akut paling sering batu cukupmi tegakkan diagnosis
dan konsumsi alkohol (60-70%)
Etiologi pankreatitis kronik paling sering
alkohol (90%).
14. Ca Pankreas  turun BB, pruritus, jaundice, Laboratorium  CA 19-9 tapi nda terlalu efektif ERCP + Biopsi Brushing sitology  ERCP bagus
massa abdomen, 2/3 di caput pancreas, nyeri Radiologi  CT, MRCP, USG dll karena bisa sekaligus ambi jaringan  biopsi
punggung.
15. Adenoma dan Polip Colon  mostly FOBT/Tes Darah samar Colonoscopy  bisa sekalian langsung
asimptomatik dan bisa ditemukan bab darah  Immunochemical Testing Feses polipektomi
cek FOBT Barium Enema  bagus kalau polipnya besar2
16. Ca Colorectal  bab berdarah, nyeri perut bag. Screening: Colonoscopy + Biopsi
Bawah, teraba massa, turun BB. Biasa dibilang - FOBT  setahun sekali
bab kayak kotoran kambing. - Fleksibel Sigmoidoskopi  tiap 5 tahun
- Barium enema  jarang, kalau
kontraindikasi colonoscopy pi. Ada
gambaran “apple core sign”
- Colonoscopy  screener terbaik dan cost
effective
CEA  meningkat tapi tidak semuanya
17. GERD  nyeri retrosternal, heartburn, rasa GERD-Q  pem. Awal yang baguss dan Ambulatory Reflux Monitoring  24 jam di
asam di mulut, dental erosi, gejala sal. Napas dll sederhana monitor kadar asamnya
PPI Tes  mulai jarangmi dipake
Endoskopi  kalau sudah ada esophagitis 
GERD-Q >10 atau ada alarm symptoms
18. Gastritis  nyeri epigastrium, mual, muntah, Urea breath test  kalau infeksi karena H.Pylori Endoskopi + Biopsi histopatologi
gejala dyspepsia (apalagi pasien muda sering karena infeksi
H.Pylori)
Barium enema  kalau misal sudah berkembang
jadi ulkus bisa didapat “barium spot appearance”.
19. Ca Gaster  gejala tidak khas (dyspepsia + Barium enema  “filling defect” Biopsi histopatologi
alarm symptoms), anoreksia, turun BB, Laboratorium  kalau meningkat GammaGT
hematemesis. Pemfis bisa ada pembesaran KGB  metastasis ke tulang
supraclavicular “Virchow node”. Riwayat2 Foto Thorax  efusi pleura  metastasis ke paru
penting. CT Scan dan EUS (Endoscopy Ultrasound) 
untuk staging dan liat metastasis
20. Appendicitis  nyeri epigastrium dulu (4-6 Laboratorium  leukositosis Tak tau
jam) baru pindah ke RLQ menetap, tambah nyeri USG  pem. Awal sederhana
kalau berjalan, nafas dalam, mengedan, batuk, CT- Scan  kalau dari USG belum jelas bisa
demam, mual, muntah. Pemfis (dunphy, lanjut CT-Scan
rovsing, Blumberg, mc. Burney, psoas, Skor Alvarado
obturator sign).
21. Diverticular Disease  kalau diverticulosis Barium Enema/Colon in loop  pem. Sederhana Tak tau keknya CT-Scan kalau ditanya gold
biasa asimptomatik  kalau sudah inflamasi dan sudah bisa tegakkan diagnosis diverticulosis standard
(diverticulitis) muncul gejala demam, nyeri  diliat kontras isi itu kantong2
LLQ, mual, muntah, perdarahan (sering). CT Scan  biasanya untuk komplikasi (misal
diverticulitis yang curiga sudah ada perforasi)
Colonoscopy  bukan radiologi ini tapi baguss
sekali kalau mau liat divertikel2
22. Varises Esofagus (VE)  hematemesis-melena, Risiko Tinggi VE cek LIEN Endoskopi  (screening dan diagnosis)
syok hipovolemik, anemia, tanda stigmata Laboratorium  jumlah rombosit >= 100.000 Monitoring Endoskopi
hepatis. HVPG : 10-12 mmHG  mm3, diameter lien >= 135 mm, dan rasio jumlah Tiap tahun : kalau ada sirosis kompensata +
dilatasi/varises esophagus trombosit/diameter lien <= 847 varises kecil + ongoing liver injury
HVPG >12 mmHG  rupture varises esofagus Imaging  CT-Scan, MRI, USG Doppler (bagus Tiap 2 tahun : kalau ada sirosis kompensata
untuk liat aliran darah). dengan salah satu (varises kecil / ongoing liver
Elastografi/FibroScan  untuk liat kekakuan injury)
hepar (tingkat fibrosisnya)  kalau >20 kpa Tiap 3 tahun : sirosis kompensata tanpa varises
disertai jumlah trombosit <= 150.000 mm3  ataupun ongoing liver injury
kriteria screening VE
Endoscopy  ada capsul endoskopi tapi mahal.
23. Sirosis Hepatis  kalau kompensata masih Laboratorium  LFT pentingg Biopsi histopatologi
asimptomati atau gejala2 malaise dkk) dan bisa Elastografi  untuk liat kekakuan hepar (tingkat
ada spider angiomata dan palmar erythema. fibrosisnya)
Kalau dekompensata, adami ascites, perdarahan Serum marker
saluran cerna, icterus, bb turun. Pemfis hepar
biasanya tidak teraba (kecuali etiologi fatty liver
bisa hepatomegaly)
24. Neoplasma Hepar  bisa asimptomatis, kalau USG  screening awal baguss Biopsi histopatologi
simptomatis ada nyeri RUQ, BB turun, malaise, CT Scan/MRI  kalau dari USG ada nodul >1
rasa penuh di perut, BAB tidak lancar. cm
Alfa Fetoprotein  > 400-500 ng/ml tapi tidak
selamanya meningkat pada pasien HCC.
25. NAFLD  sering sekali asimptomatik, progress USG  pem.awal sederhan dan bagus untuk Biopsi histopatologi
lambat, kalau sudah end stage bisa ada nyeri screening, gambaran nodul bisa diidentifikasi
RUQ, jaundice, hepatomegaly, asites. Penting LFT  ALT dan GGT
cek riwayat lifestyle, makannya dll. Serum Marker  NFS, FIB dll
Transient Elastografi  kalau sudah masuk
NASH sirosis bisa liat tingkat fibrosisnya
Notes: colonoscopy, endoscopy, dll itu bukan pem. Radiologi.

You might also like