You are on page 1of 9

FEASIBILITY STUDY USAHA PETANI KOPI DILIHAT DARI PENDAPATAN

PETANI KOPI DESA MUARA BARU, LAMPUNG BARAT

Anisa Paraswati1, Mayang Putri2


UIN RADEN INTAN LAMPUNG

e-mail : anisaparasw29@gmail.com mayangputri159@gmail.com

Dr. HANIF, S.E.,M.M

Dosen Pengampu Studi Kelayakan Bisnis

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui kelayakan bisnis usaha
tani dari penghasilan pada Usaha petani kopi di desa muara baru yang dilakukan oleh
mahasiswa dalam program studi Manajemen Bisnis Syariah di UIN Raden Intan Lampung,
dengan fokus pada aspek keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan kriteria R/C (Revenue Cost Ratio), dengan pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara langsung dengan para usaha tani. Tujuan Penelitian ini di lakukan adalah
untuk mengetahui Usaha petani yang dilihat dari pendapatan para petani didesa Muara Baru,
Lampung Barat.

Berdasarkan hasil wawancara mereka dapar menghasilakan kopi utama yang dihasilkan yaitu
kopi robusta, dengan mempunyai luas tanah perkebunan 53.606 Ha, dengan memproduksi
kapasitas kopi sekitar 52.645 ton kopi, dan baiknya 100% semua perkebunan tersebut
dikelola oleh para petani atau masyarakat di daerah tersebut sebanyak 35.737 Kartu keluarga
petani kopi.

Kata Kunci : Kelayakan Bisnis, Pendapatan, Usaha Tani Kopi

PENDAHULUAN pertanian lainnya. Perdagangan kopi


berperan penting dalam menyumbang
Kopi merupakan suatu komoditas
devisa negara dan juga sebagai sumber
pertanian yang memiliki value ekonomi
pendapatan bagi jutaan petani kopi di
yang tinggi dibandingkan dengan tanaman
Indonesia. Di sebagian wilayah Indonesia
terdapat Tanaman kopi yang tumbuh Barat mencapai 35.737 KK, dan mata
subur, salah satunya di Kabupaten penghasilan utama masyarakat di sana
Banyumas. Terdapat 16 wilayah adalah menjadi petani kopi. Pemerintah
pengembangan kopi yang menyebar di mendukung petani dengan menggunakan
beberapa provinsi di Indonesia, seperti sistem tanam tepat guna untuk
Sumatera Selatan, Aceh, Sumbar menghasilkan tingkat produksi kopi.
(Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kabupaten Lampung Barat juga menjadi
Bengkulu, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, pusat pengembangan sistem Somatik
Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Nusa Embriogenesis (SE) tanaman kopi untuk
Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Provinsi Lampung, yang diharapkan dapat
Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Sulawesi meningkatkan produktivitas tanaman kopi
Utara, dan Papua. dan pendapatan petani setiap tahun.

Indonesia juga dikenal dengan kopi spesial Kopi Lampung Barat memiliki cita rasa
atau kopi dengan indikasi geografis. Setiap yang khas, dengan karakteristik tubuh
daerah memiliki citarasa kopi yang khas yang tinggi, keasaman rendah, dan aroma
berkat perbedaan tanah dan kondisi udara bumi serta cita rasa kacang, kayu, dan
di daerah tersebut. Wilayah yang cokelat gelap. Cita rasa kopi ini juga dapat
merupakan penghasil kopi robusta favorit dipengaruhi oleh proses fermentasi pasca
didunia dan terkenal dengan tanah yang panen. Kopi Lampung Barat diproses
subur yaitu di wilayah Lampung Barat. menggunakan metode tradisional atau
Kabupaten Lampung Barat memiliki luas natural. Di Lampung Barat harga kopi
tanah perkebunan kopi sekitar 53 ribu bervariasi, tetapi tidak melebihi harga kopi
hektar yang tersebar di 15 kecamatan, 5 arabika.
kelurahan, dan 131 desa. Salah satu daerah
Untuk mengkaji kelayakan petani kopi di
utama kebun kopi di Lampung Barat
Desa Muara Baru, dilakukan analisis
adalah Liwa. Daerah ini didominasi oleh
teknis, manajerial, administratif,
pegunungan dan perbukiant dengan
pemasaran, dan keuangan. Inisiatif ini
ketinggian tanah antara 500 sampai 1000
merupakan pengajuan Indikasi Geografis
meter di atas permukaan laut.
bagi petani kopi di Desa Muara Baru.
Kopi robusta di Lampung merupakan Indikasi Geografis adalah tanda yang
kontributor utama ekspor bagi Lampung menunjukkan asal daerah suatu barang
Barat dengan produksi sekitar 100.000 ton atau produk, yang berkaitan dengan faktor
per tahun. Petani kopi-kopian di Lampung lingkungan geografis termasuk faktor alam
dan manusia, yang memberikan reputasi, petani kopi. Maka dari itu kebanyakan
kualitas, dan karakteristik pada barang atau mata pencaharian masyarakat Lampung
produk tersebut. Mendapatkan status Barat adalah berkebun kopi. Itulah yang
Indikasi Geografis menjadi kebanggaan menjadi ciri khas utama yang lambat laun
tersendiri bagi petani kopi di Indonesia, kopi khas Lambar ini memberikan
karena hal ini tidak hanya mempromosikan peningkatan lebih signifikan. Dan salah
kopi daerah tersebut, tetapi juga satu faktor penting nya adalah pemerintah
berdampak pada peningkatan kehidupan yang selalu memberikan agar para petani
para petani. petani menerapkan sistem tanam tepat
guna. Dan pada peningkatan produksi
Studi kelayakan petani kopi ini penting
tanaman kopi khas lampung dan sebagai
karena hasil penelitian digunakan sebagai
langkah untuk memudahkan petani kopi
informasi untuk mengajukan Indikasi
dalam memperbaiki lahan yang sudah
Geografis bagi petani kopi di Desa Muara
dianggap tidak produktif lagi, Kabupaten
Baru. Fokus pada studi ini adalah petani
Lampung Barat, menjadikan centra
kopi di Desa Muara Baru, Kabupaten
percobaan pengembangan sistem yaitu
Lampung Barat. Wilayah Lampung Barat
Somatik Embriogenesis (SE) tanaman kopi
menjadi pemberi ekspor kopi terbanyak
untuk daerah Provinsi Lampung.
dengan produksi 100.000 ton per tahun
nya. Luas tanah perkebunan Kopi di Sistem yang diguanakan sudah pasti
daerah Kabupaten Lampung Barat berpengaruh terhadap produktifitas
memiliki luas sekitar sebesar 53 ribu tanaman kopi, sekaligus memperkenalkan
hektar (ha). Perkebunan kopi itu tersebar dengan para petani dengan sistem yang
di 15 kec, 5 kel, dan 131 desa. Dan kebun dapat mempengaruhi tingkat penghasilan
kopi di daerah Lampung Barat Salah panen ditiap tahunnya. Pada peningkatan
satunya yaitu berada di Liwa. Liwa adalah produksi dan mutu kopi terbaik, kabupaten
ibu kota Kabupaten Lampung Barat, kopi Lampung Barat dijadikan contoh di
utama yang dihasilkan yaitu kopi robusta, Provinsi Lampung yang dalam
dengan mempunyai luas tanah perkebunan meningkagkan kualitas kopi (robusta)
53.606 Ha, dengan memproduksi kapasitas baik nasional. Dan itulah yang membuat
kopi sekitar 52.645 ton kopi, dan baiknya para petani lampung barat bangga atas
100% semua perkebunan tersebut dikelola adanya kopi terbaik dilampung , Dan kopi
oleh para petani atau masyarakat di daerah robusta Lampung Barat dengan cita Rasa
tersebut sebanyak 35.737 Kartu keluarga terbaik. Banyak tempat di Indonesia yang
perkebunan kopinya mendapatkan fermentasi buah kopi, dan umumnya
berbagai macam rasa seperti rasa kacang memiliki 3 macam, yaitu fermentasi ringan
hijau atau biji kopi mentah. Cita rasa yang (proses basah/washed process), fermentasi
beragam memiliki beberapa faktor yaitu medium (semi washed) Serta fermentasi
sebagai berikut : Saat ini Kopi memiliki 3 tinggi (dry process). dan tiap proses nya
jenis kopi yaitu kopi liberika, kopi robusta, memperoleh ciri khas rasa kopi yang
dan kopi arabik. Keasaman yang tinggi beda. Dan umumnya Robusta di daerah
dan rasa pahitnya yang samar menjadikan Lampung Barat itu mempunyai body
ciri khas tersendiri pada kopi arabika tinggi, acidity rendah, dengan karakter
tersebut. Wangi dari kopi arabika yaitu earthy dan notes nutty, serta woody dan
mempunyai aroma buah, bunga, dan dark chocolate. Pada umumnya Proses
rempah. Selain itu rasa kopi yang memiliki kopi lampung menggunakan alat
rasa pahit dan aromanya lebih ke earthy tradisional atau natural. Di Lampung Barat
dan nutty adalah kopi Robusta. Dan Kopi Kopi memiliki harga yang beragam.
Liberika sangat khas serta sangat unik Semakin dirawat dengan baik, buah yang
karena wangi kopi nya sedikit wangi buah di panen atau di petik dengan tepat, serta
nangka yang kental dan rasa pahit.Di dunia ditangani dengan baik maka harga nya
saat ini Variates Kopi berada di 140 akan semakin tinggi. Tetapi perlu dicatatat
spesies tanaman kopi, baik itu galur murni dari harga kopi lampung barat, tidak
(keturunan langsung) maupum hibrida mungkin akan melewati harga kopi
(persilangan). Yang memiliki varietas arabika. Dan oleh karena itu, untuk dapat
Kopi yang sangat sedikit yaitu Kopi mengetahui kelayakan (feasibility study)
robusta atau Liberika di banding kan petani kopi di desa muara baru, maka dari
dengan Kopi jenis Arabika. kondisi alam itu diperlukan melakukan analisis
di daerah penanaman sangat berdampak kelayakan teknis, manajerial dan
pada cita rasa buah yang dihasilkan administratif, pemasaran dan keuangan.
terhadap tanaman itu sendiri. Kajian ini bersangkutan dengan inisiasi
untuk pengajuan Indikasi Geografis petani
Terroir terdapat dari Curah hujan, iklim
Kopi di desa muara baru. Yang merupakan
cuaca, struktur tanah, angin, sinar
suatu tanda dari Indikasi Geografis yaitu
matahari, kemiringan tanah, dan juga
dengan menunjukkan asal suatu barang
ketinggian. Penggarapan sesudah Panen
dan daerah atau produk yang dikarenakan
dan penanganan pasca panen memiliki
faktor lingkungan geografis termasuk
perbedaam yang terdapat di dalam proses
kedalam faktor manusia, faktor alam atau campuran

di beberapa faktor yang memberikan • Agar mengetahui lebih dalam


Kualitas, Reputasi, serta karakteristik dari seberapa besar penghasilan usaha
produk atau barang yang didapatkan. Bagi petani kopi di desa muara baru.
sebagian banyak petani kopi di Indonesia, • Menganalisis kelayakan usaha
mendapatkan status kopi dengan indikasi petani kopi di desa muara baru.
geografis menjadikan kebanggaan
tersendiri. Indikasi geografis dianggap
tidak hanya mampu untuk mengangkat
kopi daerah tersebut saja, tetapi bisa juga
berdampak pada peningkatan kehidupan
TINJAUAN PUSTAKA
petani kopi.
Tanaman Kopi
Feasibility study petani kopi sangat
penting dilakukan karena salah satu Tanaman Kopi iyalah komoditas terbanyak
informasi dari hasil penelitian ini yang di perdagangkan di wilayah
digunakan untuk mengajuan Indikasi Indonesia. Tanaman tersebut juga
Pendapatan Kopi di desa muara baru. termasuk dalam genus Coffea dan keluarga
Dalam studi penelitian ini fokus wilayah Rubiaceae. Komoditas kopi memberikan
adalah petani kopi di desa muara baru sumber pendapatan bagi sekitar 1,84 juta
yang berada didaerah Kabupaten Lampung jiwa di daerah perdesaan. Beberapa jenis
Barat. kopi seperti Kopi Arabika, Kopi Robusta,
Kopi Liberika (termasuk varian Kopi
Liberika dan Kopi Excelsa) ini yang sering
Rumusan masalah dibudidayakan di Indonesia untuk tujuan

• Berapa besar pendapatan usahatani komersial.

kopi di desa muara baru? Tanaman yang sering melakukan


• Bagaimana kelayakan usahatani penyerbukan sendiri (self-fertile) adalah
kopi di desa muara baru di daerah kopi. Berhasil atau tidaknya pertumbuhan
lampung barat? kopi ini amat sangat berpengaruh oleh
iklim, terutama setelah musim hujan. Biji
kopi adalah bagian tanaman yang biasanya
Tujuan Penelitian
dimanfaatkan. Biji ini diekstraksi dan
diolah menjadi minuman kopi yang materi, kemudian dapat dipakai
populer di kalangan masyarakat. kembali guna memenuhi kebutuhan
produksi merupakan pengertian
Usaha Tani
dari pendapatan. Pendapatan ini di
Mengelola kegiatan pertanian dengan dapat dari penjualan sebuah produk
efektif dan efisien untuk memperoleh dan dihitung sebagai selisih dari
keuntungan tinggi merupakan cara dari total penerimaannya dan total biaya
usahatani. Keberhasilan usahatani tidak dari pengeluaran selama setaun.
terlepas antara faktor lingkungan, baik
faktor internal (seperti pengelola oleh
petani, dan tanah usahatani, tingkat
keteknologi, dan keuangan keluarga Kelayakan Usaha Tani
petani) maupun faktor eksternal (seperti
Kelayakan usahatani adalah penilaian
sarana angkut, komunikasi, pemasaran,
terhadap layak atau tidaknya sebuah usaha
fasilitas kredit, dan penyuluhan).
dilakukan. Studi kelayakan dilakukan
• Total pemasukan untuk diterima untuk menentukan apakah usaha itu
oleh petani dari hasil produksi membawa manfaat yang besar daripada
setelah dikurangi biaya produksi biaya yang mereka keluarkannya.
adalah pengertian dari Penerimaan Usahatani dikatakan berhasil jika bisa
dalam usahatani. Pendapatan ini menutupi seluruh pengeluaran, memenuhi
bisa berpengaruh oleh oleh luasnya kewajiban pembayaran, dan mencukupi
lahan, dari jumlah produksinya, kebutuhan hidup keluarga petani. Analisis
selanjutnya harga pedagang yang kelayakan usahatani ini menggunakan
diusahakan. kriteria R/C (Revenue Cost Ratio),
• Biaya produksi adalah pengeluaran produktivitas lahan, produktivitas tenaga
yang digunkan guna mencukupi kerja, dan modal. Jika R/C > 1, maka
kebutuhan produksi, bisa barang usahatani itu dianggap layak. Penelitian ini
ataupu jasanya. Biaya mencakup dilakukan di Desa muara Baru, Lampung
pengeluaran uang untuk pupuk Barat, dari bulan Maret hingga Mei 2023.
tanaman, obat tanaman, bibit
tanaman, lahan, dan alat produksi.
• Hasil dari produksi bisa
memperoleh dalam bentuk seperti
Data yang dikumpulkan adalah data sebesar 7.050.000. Pendapatan yang
primer melalui dengan cara wawancara diperoleh adalah sebesar 42.950.000. R/C
langsung dengan pemilik usaha. ratio yang diperoleh adalah 7,0921,
menunjukkan bahwa usahatani layak
Teknik analisis data meliputi perhitungan
dilanjutkan. Meskipun mengalami
penerimaan, biaya, pendapatan, dan
penurunan produksi dibandingkan dengan
menggunakan R/C ratio untuk menilai
biasanya, usahatani ini masih
kelayakan usahatani. Hasil penelitian
menghasilkan pendapatan yang cukup
menunjukkan bahwa penerimaan total
tinggi dan layak untuk dijalankan.
sebesar 50.000.000 dengan biaya total
METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Usahatani dilaksanakan desa Muara Baru, Teknik Analisis Data


Lampung Barat, dari bulan maret sampai
• Penerimaan
dengan Mei 2023 dari mulai tahap
pengumpulan data sampai dengan TR = P x Q

penyusunan laporannya. Keterangan :

TR : Total penerimaan

P ; Harga (price)

Q : Hasil (kg)

• Biaya

TC = FC + VC
Jenis dan Sumber Data Keterangan :
Jenis data yang di kumpul kan dalam TC : Biaya total
penelitian ini terdiri dari data primer. Data
FC : Biaya tetap
primer iyalah dikumpulkan dengan
wawancara secara langsung dan VC : Biaya tidak tetap
mendalam terhadap pemilik usaha, dengan
• Pendapatan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya. π = TR − TC
Keterangan : perbandingan antara penerimaan usahatani
(Revenue = R) dengan total biaya
π: Pendapatan usahatani (𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒)
(Cost=C).
TR : Total penerimaan
• Jika R/C > 1, maka usahatani layak
TC : Biaya total untuk dilanjutkan

Dalam analisis kelayakan usahatani • Jika R/C < 1, makausahatani tidak


digunakan R/C (Revenue Cost Ratio), layakuntuk di lanjutkan
produktivitas lahan. R/C ratio adalah
• Jika R/C = 1, maka usahatani
besaran nilai yang menunjukkan
dikatakan impas

Nama Akun
Hasil Panen 2 ton = 2000kg
Harga Kopi/kg 25.000 x 2000 = 50.000.000
Biaya Pekerja (tetap) 4.250.000
Biaya Pupuk (variabel) 2.800.000
Jumlah 57.050.000

• Pendapatan

π = 50.000.000 − 7.050.000 =

HASIL DAN PEMBAHASAN 42.950.000

Hasil

• Penerimaan

TR = 25.000 x 2000 = 50.000.000 R/C (Revenue Cost Ratio)

• Revenue : 50.000.000
• Biaya

TC = 4.250.000 + 2.800.000 = • Cost : 7.050.000

7.050.000 𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 7,0921
𝟕.𝟎𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎
Pembahasan panen, namun usahatani ini masih sangat
layak untuk dijalankan
Sesuai dengan pembahasan di atas R/C
(Revenue Cost Ratio), produktivitas
lahan. R/C ratio adalah besaran nilai yang
REFERENSI
menunjukkan perbandingan antara
penerimaan usahatani (Revenue = R) Arikunto dan Suharsimi, 2011.Prosedur

dengan total biaya (Cost = C). Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Edisi. Revisi VII. Jakarta: PT.
• Jika R/C > 1, maka usahatani layak
Rineka Cipta.
untuk dilanjutkan
Budiman dan Haryanto, 2012. Prospek
• Jika R/C < 1, makausahatani tidak
Tinggi Bertanam Kopi. Yogyakarta:
layakuntuk di lanjutkan
Pustaka Baru Press
• Jika R/C = 1, maka usahatani Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan
dikatakan impas Bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta

Rangkuti, F., 2012. Studi Kelayakan Bisnis


Dari hasil yang kita dapat bahwa Jika R/C dan Investasi. Penerbit IKAPI.
> 1 yaitu sebesar 7,0921, yang mana ini Jakarta
berarti usahatani masih layak untuk Soekartawi, 1986. Ilmu Usahatani dan
dilanjutkan, meskipun mengalami Penelitian Untuk Pengembangan
penurunan yang mana biasanya dapat Petani Kecil. Universitas Indonesia.
menghasilkan 2-5 ton kopi pada saat Jakarta

You might also like