Professional Documents
Culture Documents
Artikel Studi Kelayakan Bisnis Anisa Paraswati Dan Mayang Putri
Artikel Studi Kelayakan Bisnis Anisa Paraswati Dan Mayang Putri
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi dan mengetahui kelayakan bisnis usaha
tani dari penghasilan pada Usaha petani kopi di desa muara baru yang dilakukan oleh
mahasiswa dalam program studi Manajemen Bisnis Syariah di UIN Raden Intan Lampung,
dengan fokus pada aspek keuangan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan
menggunakan kriteria R/C (Revenue Cost Ratio), dengan pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara langsung dengan para usaha tani. Tujuan Penelitian ini di lakukan adalah
untuk mengetahui Usaha petani yang dilihat dari pendapatan para petani didesa Muara Baru,
Lampung Barat.
Berdasarkan hasil wawancara mereka dapar menghasilakan kopi utama yang dihasilkan yaitu
kopi robusta, dengan mempunyai luas tanah perkebunan 53.606 Ha, dengan memproduksi
kapasitas kopi sekitar 52.645 ton kopi, dan baiknya 100% semua perkebunan tersebut
dikelola oleh para petani atau masyarakat di daerah tersebut sebanyak 35.737 Kartu keluarga
petani kopi.
Indonesia juga dikenal dengan kopi spesial Kopi Lampung Barat memiliki cita rasa
atau kopi dengan indikasi geografis. Setiap yang khas, dengan karakteristik tubuh
daerah memiliki citarasa kopi yang khas yang tinggi, keasaman rendah, dan aroma
berkat perbedaan tanah dan kondisi udara bumi serta cita rasa kacang, kayu, dan
di daerah tersebut. Wilayah yang cokelat gelap. Cita rasa kopi ini juga dapat
merupakan penghasil kopi robusta favorit dipengaruhi oleh proses fermentasi pasca
didunia dan terkenal dengan tanah yang panen. Kopi Lampung Barat diproses
subur yaitu di wilayah Lampung Barat. menggunakan metode tradisional atau
Kabupaten Lampung Barat memiliki luas natural. Di Lampung Barat harga kopi
tanah perkebunan kopi sekitar 53 ribu bervariasi, tetapi tidak melebihi harga kopi
hektar yang tersebar di 15 kecamatan, 5 arabika.
kelurahan, dan 131 desa. Salah satu daerah
Untuk mengkaji kelayakan petani kopi di
utama kebun kopi di Lampung Barat
Desa Muara Baru, dilakukan analisis
adalah Liwa. Daerah ini didominasi oleh
teknis, manajerial, administratif,
pegunungan dan perbukiant dengan
pemasaran, dan keuangan. Inisiatif ini
ketinggian tanah antara 500 sampai 1000
merupakan pengajuan Indikasi Geografis
meter di atas permukaan laut.
bagi petani kopi di Desa Muara Baru.
Kopi robusta di Lampung merupakan Indikasi Geografis adalah tanda yang
kontributor utama ekspor bagi Lampung menunjukkan asal daerah suatu barang
Barat dengan produksi sekitar 100.000 ton atau produk, yang berkaitan dengan faktor
per tahun. Petani kopi-kopian di Lampung lingkungan geografis termasuk faktor alam
dan manusia, yang memberikan reputasi, petani kopi. Maka dari itu kebanyakan
kualitas, dan karakteristik pada barang atau mata pencaharian masyarakat Lampung
produk tersebut. Mendapatkan status Barat adalah berkebun kopi. Itulah yang
Indikasi Geografis menjadi kebanggaan menjadi ciri khas utama yang lambat laun
tersendiri bagi petani kopi di Indonesia, kopi khas Lambar ini memberikan
karena hal ini tidak hanya mempromosikan peningkatan lebih signifikan. Dan salah
kopi daerah tersebut, tetapi juga satu faktor penting nya adalah pemerintah
berdampak pada peningkatan kehidupan yang selalu memberikan agar para petani
para petani. petani menerapkan sistem tanam tepat
guna. Dan pada peningkatan produksi
Studi kelayakan petani kopi ini penting
tanaman kopi khas lampung dan sebagai
karena hasil penelitian digunakan sebagai
langkah untuk memudahkan petani kopi
informasi untuk mengajukan Indikasi
dalam memperbaiki lahan yang sudah
Geografis bagi petani kopi di Desa Muara
dianggap tidak produktif lagi, Kabupaten
Baru. Fokus pada studi ini adalah petani
Lampung Barat, menjadikan centra
kopi di Desa Muara Baru, Kabupaten
percobaan pengembangan sistem yaitu
Lampung Barat. Wilayah Lampung Barat
Somatik Embriogenesis (SE) tanaman kopi
menjadi pemberi ekspor kopi terbanyak
untuk daerah Provinsi Lampung.
dengan produksi 100.000 ton per tahun
nya. Luas tanah perkebunan Kopi di Sistem yang diguanakan sudah pasti
daerah Kabupaten Lampung Barat berpengaruh terhadap produktifitas
memiliki luas sekitar sebesar 53 ribu tanaman kopi, sekaligus memperkenalkan
hektar (ha). Perkebunan kopi itu tersebar dengan para petani dengan sistem yang
di 15 kec, 5 kel, dan 131 desa. Dan kebun dapat mempengaruhi tingkat penghasilan
kopi di daerah Lampung Barat Salah panen ditiap tahunnya. Pada peningkatan
satunya yaitu berada di Liwa. Liwa adalah produksi dan mutu kopi terbaik, kabupaten
ibu kota Kabupaten Lampung Barat, kopi Lampung Barat dijadikan contoh di
utama yang dihasilkan yaitu kopi robusta, Provinsi Lampung yang dalam
dengan mempunyai luas tanah perkebunan meningkagkan kualitas kopi (robusta)
53.606 Ha, dengan memproduksi kapasitas baik nasional. Dan itulah yang membuat
kopi sekitar 52.645 ton kopi, dan baiknya para petani lampung barat bangga atas
100% semua perkebunan tersebut dikelola adanya kopi terbaik dilampung , Dan kopi
oleh para petani atau masyarakat di daerah robusta Lampung Barat dengan cita Rasa
tersebut sebanyak 35.737 Kartu keluarga terbaik. Banyak tempat di Indonesia yang
perkebunan kopinya mendapatkan fermentasi buah kopi, dan umumnya
berbagai macam rasa seperti rasa kacang memiliki 3 macam, yaitu fermentasi ringan
hijau atau biji kopi mentah. Cita rasa yang (proses basah/washed process), fermentasi
beragam memiliki beberapa faktor yaitu medium (semi washed) Serta fermentasi
sebagai berikut : Saat ini Kopi memiliki 3 tinggi (dry process). dan tiap proses nya
jenis kopi yaitu kopi liberika, kopi robusta, memperoleh ciri khas rasa kopi yang
dan kopi arabik. Keasaman yang tinggi beda. Dan umumnya Robusta di daerah
dan rasa pahitnya yang samar menjadikan Lampung Barat itu mempunyai body
ciri khas tersendiri pada kopi arabika tinggi, acidity rendah, dengan karakter
tersebut. Wangi dari kopi arabika yaitu earthy dan notes nutty, serta woody dan
mempunyai aroma buah, bunga, dan dark chocolate. Pada umumnya Proses
rempah. Selain itu rasa kopi yang memiliki kopi lampung menggunakan alat
rasa pahit dan aromanya lebih ke earthy tradisional atau natural. Di Lampung Barat
dan nutty adalah kopi Robusta. Dan Kopi Kopi memiliki harga yang beragam.
Liberika sangat khas serta sangat unik Semakin dirawat dengan baik, buah yang
karena wangi kopi nya sedikit wangi buah di panen atau di petik dengan tepat, serta
nangka yang kental dan rasa pahit.Di dunia ditangani dengan baik maka harga nya
saat ini Variates Kopi berada di 140 akan semakin tinggi. Tetapi perlu dicatatat
spesies tanaman kopi, baik itu galur murni dari harga kopi lampung barat, tidak
(keturunan langsung) maupum hibrida mungkin akan melewati harga kopi
(persilangan). Yang memiliki varietas arabika. Dan oleh karena itu, untuk dapat
Kopi yang sangat sedikit yaitu Kopi mengetahui kelayakan (feasibility study)
robusta atau Liberika di banding kan petani kopi di desa muara baru, maka dari
dengan Kopi jenis Arabika. kondisi alam itu diperlukan melakukan analisis
di daerah penanaman sangat berdampak kelayakan teknis, manajerial dan
pada cita rasa buah yang dihasilkan administratif, pemasaran dan keuangan.
terhadap tanaman itu sendiri. Kajian ini bersangkutan dengan inisiasi
untuk pengajuan Indikasi Geografis petani
Terroir terdapat dari Curah hujan, iklim
Kopi di desa muara baru. Yang merupakan
cuaca, struktur tanah, angin, sinar
suatu tanda dari Indikasi Geografis yaitu
matahari, kemiringan tanah, dan juga
dengan menunjukkan asal suatu barang
ketinggian. Penggarapan sesudah Panen
dan daerah atau produk yang dikarenakan
dan penanganan pasca panen memiliki
faktor lingkungan geografis termasuk
perbedaam yang terdapat di dalam proses
kedalam faktor manusia, faktor alam atau campuran
TR : Total penerimaan
P ; Harga (price)
Q : Hasil (kg)
• Biaya
TC = FC + VC
Jenis dan Sumber Data Keterangan :
Jenis data yang di kumpul kan dalam TC : Biaya total
penelitian ini terdiri dari data primer. Data
FC : Biaya tetap
primer iyalah dikumpulkan dengan
wawancara secara langsung dan VC : Biaya tidak tetap
mendalam terhadap pemilik usaha, dengan
• Pendapatan
menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya. π = TR − TC
Keterangan : perbandingan antara penerimaan usahatani
(Revenue = R) dengan total biaya
π: Pendapatan usahatani (𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒)
(Cost=C).
TR : Total penerimaan
• Jika R/C > 1, maka usahatani layak
TC : Biaya total untuk dilanjutkan
Nama Akun
Hasil Panen 2 ton = 2000kg
Harga Kopi/kg 25.000 x 2000 = 50.000.000
Biaya Pekerja (tetap) 4.250.000
Biaya Pupuk (variabel) 2.800.000
Jumlah 57.050.000
• Pendapatan
π = 50.000.000 − 7.050.000 =
Hasil
• Penerimaan
• Revenue : 50.000.000
• Biaya
7.050.000 𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
= 7,0921
𝟕.𝟎𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎
Pembahasan panen, namun usahatani ini masih sangat
layak untuk dijalankan
Sesuai dengan pembahasan di atas R/C
(Revenue Cost Ratio), produktivitas
lahan. R/C ratio adalah besaran nilai yang
REFERENSI
menunjukkan perbandingan antara
penerimaan usahatani (Revenue = R) Arikunto dan Suharsimi, 2011.Prosedur