You are on page 1of 17

Politik Hukum

Pidana

DR.Mispansyah, S.H.,M.H.
• Pengertian Politik Hukum Pidana
• Ruang Lingkup Politik Hukum Pidana
• Keseluruhan upaya pembaharuan hukum pidana (penal
reform) sebagai bagian integral dari politik sosial,yakni
segenap usaha rasional untuk melindungi masyarakat
untuk mencapai kesejahteraan masyarakat

Materi Politik Hukum


Pidana
Pendekatan yang digunakan
• Pendekatan kebijakan : sebagai bagian dari kebijakan sosial,
upaya untuk mengatasi masalah sosial untuk mencapai tujuan
kesejahteraan masyarakat serta sebagai bagian dari kebijakan
kriminal yaitu upaya perlindungan masyarakat
• Pendekatan nilai: upaya melakukan peninjauan dan penilaian
kembali (reevaluasi) nilai sosiopolitik, sosiofilosofis, dan
sosiokultural
• Pendekatan humanistis dalam penerapan sanksi pidana: pidana
yang dikenakan terhadap pelanggar harus sesuai dengan nilai
kemanusiaan yang beradab dan membangkitkan kesadaran si
pelanggar akan nilai kemanusiaan dan nilai pergaulan hidup
bermasyarakat
• Tiga substansi pokok dalam pembaharuan hukum pidana
(meliputi asas2 yang terkandung dalam RKUHP):
• Tentang tindak pidana
• Tentang pertanggung jawaban pidana
• Tentang pidana dan pemidanaan
1. Usaha untuk mewujudkan peraturan-peraturan yang
baik sesuai dengan keadaan dan situasi pada suatu
waktu .
2. Kebijakan dari negara melalui badan-badan yang
berwenang untuk menetapkan peraturan-peraturan yang
dikehendaki yang diperkirakan bisa digunakan untuk
mengekspresikan apa yang terkandung dalam
mayarakat dan untuk mencapai apa yang dicita-citakan.

Menurut Sudarto Politik


Hukum
• Bahwa melaksanakan “politik hukum pidana” berarti
mengadakan pemilihan untuk mencapai hasil perundang-
undangan pidana yang paling baik dalam arti memenuhi
syarat keadilan dan daya guna. Dalam kesempatan lain
beliau menyatakan, bahwa melaksanakan “politik hukum
pidana” berarti usaha untuk mewujudkan peraturan
perundang-undangan pidana yang sesuai dengan keadaan
dan situasi pada suatu waktu dan untuk masa-masa yang
akan datang.

Sudarto: Politik Hk Pidana


• Politik hukum sebagai. Kebijakan hukum yang akan atau
telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah,
mencakup pula pengertian tentang bagaimana politik
mempengaruhi hukum dengan cara melihat konfigurasi
kekuatan yang ada dibelakang pembuatan dan penegakan
hukum itu.

Mahfud MD
Garis kebijakan untuk menentukan :
1. seberapa jauh ketentuan-ketentuan pidana yang berlaku
perlu diubah atau diperbaharui
2. apa yang dapat diperbuat untuk mencegah terjadinya
tindak pidana
3. cara bagaimana penyidikan, penuntutan, peradilan dan
pelaksanaan pidana harus dilaksanakan.

Menurut A. Mulder
Strafrechtspolitiek”
bahwa tiap masyarakat yang terorganisir memiliki sistem hukum
pidana yang terdiri dari :
1. peraturan-peraturan hukum pidana dan sanksinya
2. suatu prosedur hukum pidana
3. suatu mekanisme pelaksanaan (pidana).

Definisi Mulder diatas bertolak dari


pengertian “sistem hukum pidana”
menurut Marc Ancel
Artinya bahwa sistem hukum pidana itu
tidak dapat dilepaskan dari sub sistem
subtansi ataupun materi dari perundang-
undangan hukum pidana, sub sistem
stuktur atau penegakkan hukum pidana
dan juga tidak dapat dilepaskan dari
kultur atau budaya dari masyarakat
sebagai pengguna dari hukum pidana.
Politik Hukum Pidana: Mengandung arti
bagaimana mengusahakan atau membuat dan
merumuskan suatu perundang-undangan pidana
yang baik.
Jadi dengan demikian, kebijakan hukum pidana itu atau
politik hukum pidana (penal police) itu pada intinya
adalah bagaimana hukum pidana dapat dirumuskan
dengan baik dan memberikan pedoman kepada pembuat
undang-undang (kebijakan legilatif), kebijakan aplikasi
(Kebijakan yudikatif), dan pelaksanaan hukum pidana
(kebijakan eksekutif).

Menurut Barda Nawawi Arief.


• Merupakan tahap yang sangat menentukan bagi tahap
berikutnya karena pada saat perundang-undangan pidana
hendak dibuat maka sudah ditentukan arah yang akan
dituju, dengan kata lain perbuatan-perbuatan apa yang
dipandang perlu untuk dijadikan sebagai suatu perbuatan
yang dilarang oleh hukum pidana.
• Ini berarti menyangkut masalah kriminalisasi.

Kebijakan legeslatif
• Menurut Sudarto 80). Dapat diartikan sebagai proses
penetapan suatu perbuatan orang sebagai perbuatan
yang dapat dipidana. Proses ini diakiri dengan
terbentuknya undang-undang, dimana perbuatan itu
diancam dengan suatu sanksi berupa pidana.
• Barda Nawawi Arief: Bahwa kebijakan untuk
membuat peraturan hukum pidana yang baik,
tidak dapat dilepaskan dari tujuan
penanggulangan kejahatan.

Kriminalisasi
• Adalah usaha untuk mengendalikan kejahatan agar
berada dalam batas-batas toleransi masyarakat.

• Menurut Barda Nawawi Arie. Digunakannya hukum


pidana sebagai sarana untuk menanggulangi
kejahatan nampaknya tidak menjadi persoalan, hal ini
terlihat dari praktek perundang-undangan selama ini
yang menunjukkan bahwa penggunaan hukum pidana
merupakan bagian dari kebijakan atau politik hukum
yang dianaut di Indonesia.

penanggulangan kejahatan, menurut Mardjono


Reksodiputro
• Penggunaan hukum pidana dianggap sebagi hal yang wajar dan
normal, seolah-olah eksistensinya tidak lagi dipersoalkan, yang
menjadi masalah ialah garis-garis kebijakan atau pendekatan
bagaimanakah yang sebaiknya ditempuh dalam menggunakan
hukum pidana itu.
• Barda Nawawi Arief. Menulis bahwa kebijakan
penanggulangan kejahatan lewat pembuatan undang-undang
pidana merupakan bagian integral dari kebijakan perlindungan
masyarakat serta merupakan bagian integral dari politik sosial,
politik sosial tersebut dapat diartikan sebagai segala usaha yang
rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan
sekaligus mencakup perlindungan masyarakat.
• Dengan demikian, jika politik kriminal dengan menggunakan
politik hukum pidana maka harus merupakan langkah-langkah
yang dibuat dengan sengaja dan sadar. Memilih dan
menetapkan hukum pidana sebagai sarana untuk
menanggulangi kejahatan harus benar-benar telah
memperhitungkan semua faktor yang dapat mendukung
berfungsinya atau bekerjanya.

You might also like