You are on page 1of 56
PEDOMAN PENELITIAN MANDIRI KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA UNIT PENELITIAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA = BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN RAY SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JL Cilolohan No. 35 Teip. 0265 - 340186 Fax. 0265 - 338939 Tasikmalava 46115 emai : poltekices.tsm @ gmai.com website : www poltekkestasicmalaya ac.id KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA Nomor : HK.02,04 / 1/396). / 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENELITIAN MANDIRI BAGI DOSEN DAN CALON DOSEN POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA DIREKTUR POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA Menimbang a. Bahwa untuk menjamin knalitas penelitian mandiri yang dilaksanakan oleh dosen atau ccalon dosen diperlukan suatu pedoman pelaksanaan b. Bahwa untuk melaksanakan sebagaimana pada huruf (a), perlu ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Pottekkes Tasikmalaya, Mengingat Undang-undang No, 36 Tahun 2009 Tetang Kesehatan Undang-undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi ‘Undang-undang No, 36 Talmn 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1995 Tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 5, Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. 6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK,02,03/1.2/06284/2014 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.03.05/1.2/03086/2012 Tentang Petunjuk Teknis Organisasi dan tata laksana Poltekkes Kemenkes. Memperhatikan : 1. Keputusan Kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Mamusia Kesehatan Kemenkes RI No. HK.02.03/I/IV.1/11323/2014 Tanggal 25 Agustus 2014 Tentang Pedoman Pengembangan Penelitian Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, ae 2. Keputusan Kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Mamusia Kesehatan Kemenkes RI No. HIK.02.03//1V.1/009377/2015 Tanggal 05 Oktober 2015 ‘Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepada Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI No. HK.02.03/1/1V.1/11323/2014 ‘Tentang Pedoman Pengembangan Penelitian Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan, MEMUTUSKAN Pertama : Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Penelitian Mandiri Bagi Dosen dan Calon Dosen Poltekkkes Kemenkes Tasikmalaya. Kedua : Agar memberikan laporan dan mengevaluasi hasil kegiatan kepada Direktur Ketiga : Keputusan ini beriaku terhitung mulai tanggal ditetapkannya. Keempat : Apabila dikemudian hari temnyata terdapat kekeliruan didalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Tasikmalaya Indonesia, Kementerian Kesehatan. Badan PPSDM Kesehatan. Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Unit Penelitian ‘Tim Penyusun: Unit Penelitian Poltckkes Tasikmalaya, Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, ‘Tasikmalaya: Poltekkes Tasikmalaya, 2016. KATA PENGANATAR Teriring do’a dan salam, semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya pada kita schingga dapat meleksanakan semua aktivitas sebagai ibadah | dengan baik, Aamiiin, Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW, pembawa risalah dan pembaharu peradaban dunia. Terbitnya buku pedoman Penelitian mandiri ini yang merupakan pengembangan dan pelengkap dari pedoman penelitian yang sudah ada menjadi anugrah yang sangat berarti bagi kami sebagai | pengelola di unit penelitian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, | Amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, menyebutkan bahwa perguruan tinggi berkewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, Penelitian merupakan salah satu darma dari tri darma perguruan tinggi dan juga menjadi bagian dari tugss pokok seorangdosen, Penlitian mandiri merupakan peel yang dilakukan och dosen atau calon dosen dengan sumber biaya penelitian Untuk mengatur itu semua maka disusunlah buku pedoman ini sebagai acuan dan arah penelitian mandiri supaya penelitian tersebut memiliki kualitas yang sama dengan skema | penel Jainnya. Buku Pedoman ini mengacu pada Buku Pedoman Pengembangan Penelitian Poltekkes Kemenkes tahun 2014, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan | BPPSDM Kesehatan dan juga tidak terlepas dari Buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disesuaikan dengan kebutuhan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi baik langsung ‘maupun tidak langsung, hingga Buku Pedoman Penelitian Mandiri ini dapat disusun, Tasikmalaya, Desember 2016 Tim Penyusun Unit Penelitian KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena atas rakhmat dan karunia- ‘Nya, schingga Pedoman Penelitian Mandiri di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya dapat diselesaikan, Penelitian mandiri merupakan penelitian yang dilakukan oleh dosen atau calon dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, baik yang status kepegawaian PNS maupun Non PNS dengan menggunakan biaya penelitian dari swadaya peneliti sendiri. Walaupun penelitian dilakukan dari biaya sendiri, penelitian tersebut tetap harus memperhatikan ‘kualitas dengan mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang berlaku di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sehingga penelitian ini tetap melembaga. Penelitian mandiri dilakukan untuk membantu dosen dalam memenuhi kewajiban dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi khususnya di bidang penelitian, Melalui kegiatan penelitian ini diharapken para dosen mampu berpikir secara ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, Di dalam pedoman ini, ada beberapa aturan yang perlu dipahami oleh para Peneliti dalam melaksanakan penelitian. Kami berharap saudara dapat mengirimkan usulan proposal penelitian mandiri sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada Unit Penelitian Poltelkkes Kemenkes Tasikmalaya beserta jajarannya yang telah menyusun buku pedoman ini. Semoga Pedoman Penelitian ‘Mandiri Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya ini bermanfaat bagi semua pihak, DAFTAR ISI SK Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Kata Pengantar Daftar Isi “ BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........... 1.2 Visi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya . 1.3 Misi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 14 Tyjuan ..... 1.5 Dasar Hukum .. BAB II PENGELOLAAN PENELITIAN 2.1 Pendahuluan .. 2.2 Ketentuan Umum . 2.3 Pengelolaan Penelitian .... 2.4 Waktu Penelitan ... an BAB Ill PENGORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA. 3.1 Tim Pengelola Penelitian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 3.2 Tata Laksana .. BAB IV _PENELITIAN MADIRI 4.1, Pendahuluan . 42. 43. 4.4. Kriteria Peneliti . 4.5. Sistematika Proposal Penelitian 4.6. Seleksi dan Evaluasi Proposal . 4.7. Pelaksanaan dan Pelaporan ... 4.8. Publikasi... Hal ii iv Rwune Aa ae 13 13 13 13 14 15 7 7 BAB V BAB VI BAB VIL Lampiran PENELITIAN KUANTITATIF 5.1 Judul . 5.2 Abstrak 5.3 Sistematika Penelitian Kuantitatif.... PENELITIAN KUALITATIF 6.1 Judut . 6.2 Abstrak . 6.3 Sistematika Penelitian Kualitatif ... TEKNIK PENULISAN 7.1 Tajuk . ee deledetettaletalolate 7.2 Penelitian Kualitatif atau Nalar Induktif-Nonhipotetikal 7.3 Bahan yang Digunakan 7.4 Pengetikan 7.5 Spasi .. 7.6 Abstract dan Abstrak | 7.7 Penomoran Bab, Anak Bab, dan Paragraf .. 7.8 Penomoran Halaman = te 7.9 Penulisan sitasi (rujukan) dalam text dan Daftar Pustaka ......... 18 18 18 2s 25 25 32 32 33 33 34 34 35 36 37 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Tasikmalaya ‘merupakan salah satu unit teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang melaksanakan tugas menyediakan tenaga Kesehatan yang bermutu, profesional dan diperlukan untuk pembangunan kesehatan. Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan dipimpin oleh seorang direktur. Poltekkes Kemenkes RI sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi berkewajiban menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 dan Undang-undang nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya diimplementasikan dalam misi-misi lembaga, diantaranya; menyelenggarakan pendidikan tenaga keschatan secara profesional; mengembangkan penelitian yang berkualitas sesuai dengan bidangnya; berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat sehat, yang mandiri dan berkeadilan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat; membuat jejaring kemitraan dengan institusi lain dalam rangka optimalisasi fungsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya; dan memupuk jiwa kewirausahaan seluruh Civitas Akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya. Misi-misi tersebut dibuat untuk mendorong tercapainya visi poltekkes kemenkes Tasikmalaya yaitu menjadi institusi pendidikan tinggi Kesehatan terdepan di Indonesia dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia Kesehatan yang profesional pada tahun 2019, Pencapaian misi penelitian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya tentu saja harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi sesuai dengan yang diamanatkan dalam Permendikbud No. 49 tahun 2014. Terdapat 8 standar penelitian, yaitu standar Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 1 hasil, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar peneliti, standar sarana & prasarana, standar pengelolaan, standar pendanaan. Kegiatan penelitian bagi dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Tasikmalaya merupakan hal penting untuk menciptakan inovasi sera memenuhi tuntutan Pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial budaya khususnya di bidang Kesehatan guna meningkatkan pembangunan kesehatan berkelanjutan pada tingkat lokal ‘maupun nas Kegiatan penelitian memberi kesempatan kepada dosen di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Ti agar mampu berkiprah dan mendapatkan pengakuan pada tataran nasional serta alaya untuk meningkatkan kompetensi risetnya merealisasikan hasil riset di masyarakat. Melalui kegiatan ini diharapkan juga terwujudnya atmosfer riset yang baik dan budaya riset yang kokoh, berkelanjutan dan berkualitas. Harapan tersebut tentu akan lebih mudah terwujud dengan pengelolaan dan pelaksanaan penelitian yang terarah dan taat pada rambu-rambu penelitian. Rambu-rambu atau aturan penelitian tertuang dalam pedoman penelitian, dalam hal ini Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes) Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan telah menerbitkan buku pedoman pengembangan penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes tahun 2014. Dalam pedoman tersebut terdapat 3 (tiga) skema penelitian yaitu penelitian pemula, penelitian hibah bersaing dan penelitian unggulan perguruan tinggi. Pada tanggal 5 Oktober 2015 Pusdiklatnakes melalui surat keputusan BPPSDM Kesehatan Nomor HK.02.03/I/V.1/009377/2015 mengembangkan skema penelitian menjadi; penelitian kkreatifitas mahasiswa, penelitian calon dosen, penelitian pemula, penelitian hibah | bersaing dan penelitian unggulan perguruan tinggi. Semua sekema penelitian tersebut dibiayai oleh anggaran Dipa Poltekkes. | “Anggnran penslitian deri Dipa Polickkes tentu saa belum sepenuhnya memenuhi | hasrat dan semangat yang tinggi dari para dosen untuk melakukan penelitian. Schingga dosen-dosen peneliti banyak yang melakukan penelitian dengan biaya mandiri. Apapun | skema, bentuk, sumber biaya dan lain sebegainye dari suatu penelitian, itu semua tentu | saja harus ada yang mengatur dan mengarahkannya, Sehingga proses penelitian akan | Pedoman Penelitian Mandiri Poitekkes Tasikmalaya Tahun 2017 | 3 lebih sistematis dan output hasilnya pun akan memiliki nilai/pengakuan yang sama dengan penelitian lain yang memiliki sumber dana. Sehubungan dengan hal tersbut maka Perlu dibuatkan suatu pedoman penelitian mandiri bagi dosen peneliti Poltekkes alaya, Kemenkes Ta 1.2 Visi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan terdepan di Indonesia dalam ‘menghasilkan Sumber Daya Manusia Keschatan yang profesional pada tahun 2019, 1.3 Misi Poltekkes Kemenkes Tasikmala: a. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan secara profesional. b, Mengembangkan penelitian yang berkualitas sesuai dengan bidangnya. ©. Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan masyarakat schat, yang mandiri dan berkeadilan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat d. Membuat jejaring kemitraan dengan institusi lain dalam rangka optimalisasi fungsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya, Memupuk jiwa kewirausahaan seluruh Sivitas Akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya, 1.4 Tujuan a. Tujuan Umum Mengembangkan tereiptanya iklim budaya ilmiah yang dinamis di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya sebagai center of excellent yang inovatif dan produktif sesuai dengan kebutuhan pasar di bidang riset. b. Tujuan Khusus 1) Memotivasi setiap dosen untuk meningkatkan kemampuan dan mutu sumber daya manusia di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dalam penelitian; 2) Menggerakkan dan mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya bidang penelitian; Pedoman Penclitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 4 3) Membina terciptanya iklim kehidupan masyarakat ilmiah dengan memacu kegiatan 1 penelitian di bidang kesehatan, teknologi dan sosial budaya serta bidang pendidikan pada Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 4) Memenuhi beban kerja dosen dalam kinerja dosen tiap semester 5) Membantu mempersiapkan data pendukung untuk kenaikan pangkat atau golongan 1.5 Dasar Hukum Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Penerapan flmu Pengetahuan dan Teknologi; b. kan Nasional; Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; | Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi | Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian danPengem bangan Kesehatan; g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; h, Peraturan Pemerintah Repul mp ae Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruen Tinggi: | i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIIU/2010 tentang Organisasi | dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 tahun 2013 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik | Indonesia Nomor 46 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri | Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 | tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; 1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi: | | ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 | m. Keputusan Bersama Mendiknas dan Menkes Nomor 14/VIIVKB/2011 dan 1673/Menkes/SKB/VIIV/2011 tentang Penyelenggaraan Politeknik Kesehatan yang Disclenggarakan oleh Kementerian Kesehatan; 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8810 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan; ©. Surat Keputusan Mendikbud No.355/E/0/2012 ttg Alihbina penyelenggaraan Prodi yang diselenggarakan Poltekkes Kemenkes dari Kemenkes kepada Kemendikbud; p. Keputusan BPPSDM Kesehatan Nomor HK.02.03/I/IV.1/009377/2015 Tentang Perubahan atas keputusan Kepala Badan PPSDM Kesehatan Nomor HK .02.03/)/IV.1/11323/2014 tentang pedoman penelitian, 4. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013. Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 BABII PENGELOLAAN PENELITIAN 2.1. Pendahuluan Dalam rangka terwujudnya penyelenggaraan pen ian mandiri dari dosen peneliti Poltckkes Kemenkes Tasikmalaya, perlu disusun suatu pengelolaan penelitian melalui berbagai tahapan yang dilaksanakan secara berjenjang oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya melalui unit penelitian dan oleh tiap jurusan melalui sub unit penelitian sesuai dengan kewenangannya masing-masing, 2.2. Ketentuan Umum a, Kriteria dan persyaratan peneliti dapat dilihat pada skema penelitian mandiri. b. Apabila penelitian dihentikan sebelum waktunya akibat kelalaian peneliti atau terbukti mengusulkan kembali pens kketua peneliti tidak diperkenankan mengusulkan penelitian ke Politeknik Kesehatan Kemenkes selama 2 (dua) tahun berturut-turut. ©. Unit Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya diwajibkan untuk ‘melakukan kontrol intemal terhadap semua kegiatan pengelolaan penelitian dengan jan yang telah dilakukan sebelumnya, maka mengacu kepada pedoman pengembangan penelitian di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya. 4. Peneliti yang tidak berhasil memenuhi luaran (output) yang dijanjikan pada proposal (minimal publikasi hasil penelitian), akan dikenakan sanksi yaitu yang bersangkutan tidak diperbolehkan untuk mengajukan usulan proposal baru sampai dipenuhinya ouput yang dijanjikan, 2.3. Pengelolaan Penelitian Pengelolaan skema penelitian mandiri meliputi: tujuan, luaran, kriteria, sistematika, evaluasi proposal, pelaksananan dan pelaporan serta publikasi. ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 eR 24, Waktu Penelitian a. Pengajuan proposal mandiri dapat dilakukan pada bulan Januari - Maret dan bulan Juni — Agustus tahun berjalan b. Seleksi proposal mandiri (administrasi & substansi) dilakukan pada bulan Februari ~ April dan bulan Juli ~ September tahun berjalan. ¢. Pengumuman proposal lulus seleksi dilakukan satu bulan sekali dalam rentang waktu pengajuan proposal penelitian mandiri,. 4, Penyusunan protokol & pengajuan ethical clearance diajukan bersamaan dengan Pengajuan proposal (soft file-nya); €. Penyelesaian administrasi (Penetapan SK) 1-2 minggu setelah pengumuman lulus seleksi; f, Pelaksanaan penelitian pada saat persetujuan komisi etik telah ada/dinyatakan lulus. & Pelaksangan monitoring penelitian mandiri pada bulan April — Desember tahun berjalan. h, Penyelesaian laporan akhir dilakukan paling lambat bulan desember tahun berjalan. Tabel 2.1. Kalender Penelitian Mandiri di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya TAHUN BERJALAN 11273] 4/5[/6|7[8]9|10 |) 12 KEGIATAN Pengajuan proposal Seleksi proposal Pengumuman lulus selekst Protokol & Ethical Clearance ‘Administrasi (SK Penetapan) Pelaksanaan Penelitian Monitoring Penyclesaian laporan Pengumpulan Taporan akhir Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 BABII PENGORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA PENELITIAN MANDIRI 3.1 Tim Pengelola Penelitian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya a. Susunan Organisasi Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes adalah tim yang dibentuk oleh Pimpinan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang ditunjuk berdasarkan SK Direktur, terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan anggota dengan susunan organisasi sebagai berikut : Jawab melaksanakan pekerjaan administrasi kegiatan penelitian tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes. Pelindung : Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya | Penanggung Jawab : Pudir I Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya | Ketua Ketua Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya | Sekretaris Staf Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya | Admin : Staf Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Tim Pengelola Penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya bertanggung b. Tugas Tim Pengelola ) 2) 3) 4) 5) Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 Menyusun rencana anggaran tahunan untuk pelaksanaan penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Mensosialisasikan Pedoman Pengelolaan Penelitian di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya | (RIP Penelitian | Mengidentifikasi dan mensosialisasikan tema-tema penel Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya); Mengkoordinasikan perencanaan jadwal kegiatan; Menyelenggarakan seleksi proposal (administrasi; 9 6) Membuat berita acara kegiatan seleksi proposal penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya; in mandiri dan daftar Proposal yang lulus seleksi, ditujukan kepada Direktur Poltekkes Kemenkes 7) Membuat laporan tentang hasil seleksi proposal penelit Tasikmalaya untuk diusulkan SK penetapannya 8) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian mandiri 9) Menyusun laporan pelaksanaan penelitian tingkat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan mengirimkannya ke Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, 10) Dan Jain-lain kegiatan koordinasi terkait dengan penelitian di tingkat Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. ¢. Tim Pakar / Penilai Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya 1) Susunan Organisasi Tim Pakar Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya adalah beberapa orang pakar di bidang penelitian dari beberapa disiplin ilmu yang sesuai dengan substansi yang berasal dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya maupun dari luar Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya berdasarkan SK Direktur. Pembina : Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Penanggung jawab : Pudir I Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Ketua : Ketua Unit Penelitian Poltekkes Tasikmalaya Anggota + Pakar/penilai penelitian disiplin ilmu yang terkait, 2) Kriteria Tim Pakar Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya @) Memiliki kepakaran sesuai substansi dan atau metodologi penelitian. b) Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dengan pendidikan minimal -2 dan | Jabatan fungsional terendah lektor yang berpengalaman (pernah menjadi peneliti utama) ©) Pakar dalam substansi terkait dari luar Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang i ditetapkan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, diutamakan | pendidikan S-3, jika tidak tersedia dibolehkan pendidikan minimal S-2. | Pedoman Penelitian Mandiri Poliekkes Tasikmalaya Tahun 2017 | | | 3) Tugas Tim Pakar/Penilai ; 8) Melaksanakan seleksi proposal (seleksi substansi dan metodologi) penelitian berdasarkan pedoman pengembangan penelitian Poltekkes -Kemenkes. Tasikmalaya. b) Membahas proposal dan protokol Penelitian; ©) Membahas laporan hasil penelitian 3.2 Tata Laksana a. Mekanisme Kerja Tim Pengelola Penelitian 1) Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya membentuk Tim Pengelola Penelitian dan TimPakar Intemal tingkat Politeknik Kesehatan Kemenkes dengan SK Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya; 2) Semua Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dapat mengusulkan proposal penelitian mandi Kemenkes Tasikmalaya terbentuk. setelah Tim Pengelola Penelitian dan Tim Penilai Poltekkes b. Pelaksanaan Seleksi Proposal Semua proposal yang masuk dilakukan seleksi baik seleksi administrasi maupun seleksi teknis (substansi dan metodologi). 1) Seleksi Administrasi. Seleksi administrasi meliputi pemilihan proposal berdasarkan jenis, format penulisan, kelengkapan proposal dan kualifikasi para peneliti. Tim kemudian mencantumkan kode (blinding) pada setiap proposal yang telah lulus seleksi administrasi untuk dilakukan seleksi teknis oleh Tim Pakar. 2) Seleksi Teknis (Substansi dan Metodologi). Seleksi teknis (substansi_ dan ‘metodologi) dilakukan oleh tim pakar intemal. ¢. Ethical Clearance (Kaji Etik) Penelitian yang perlu kaji etik adalah penelitian biomedik (Klinik, epidemiologik) dan perilaku (sosial, psikososial) yang melibatkan manusia maupun hewan percobaan Pedoman Penelitian Mandirt Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 u sebagai subyek atau peserta penelitian dalam bahasan, Kaidah dalam penelitian yang melibatkan manusia adalah menghormati martabat manusia (respect for person), Betapapun pentingnya tujuan satu penelitian tidak boleh mengesampingkan dan sebaliknya harus memperhatikan Kesehatan, kesejahteraan, dan pemeliharaan terhadap subyek penelitian, Komisi Etik berperan dan bertanggung jawab sebagai pengkaji atau penelaah semua protokol peneliti yang melibatkan manusia sebagai subyek secara langsung ‘maupun menggunaken informasi tentang kesehatan manusia sebagai subyek penelitian, sebelum penelitian tersebut dilakukan/dilaksanakan. Secara khusus kajian ini menitikberatkan pada masalah Etik dari perlakuan yang akan dialami oleh subyek, kerahasiaan (confidentiality) dan kenyamanan pribadi (privacy) subyek. Protokol.yang akan dikaji oleh Komisi Etik seyogyanya telah dikaji secara ilmiah oleh suatu Tim pengkaji ilmiah di institusi yang bersangkutan dan diyatakan layak untuk dilakukan. i keahlian sesuai dan tanggung jawab atas pelaksanaan penelitian secara etis dan ilmiah. Komisi tik akan melakukan kajian etik dan ilmiah sekaligus. Kaji etik dapat diajukan pada institusi penilai proposal atau institusi/Perguruan Tinggi lain tempat dilakukan penelitian Permohonan pengkajian etik harus diajukan oleh peneliti yang memili (misalnya: Komisi tik Rumah Sakit |. Kaji etik juga dapat diajukan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI, atau Poltekkes Kemenkes yang sudah ik, memiliki komi d. Pelaksanaan Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, peneliti harus membuat progress report mengenai proses penelitian, mekanisme pelaksanaan dan unsur-unsur yang terlibat. Peneliti menggunakan /ogbook untuk meneatat seluruh rangkaian penelitian yang dilakukan. ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 / 12 €. Monitoring Pelaksanaan Penelitian Monitoring terhadap pelaksanaan penelitian mandiri dilakukan oleh pengelola di unit atau subunit penelitian. Hal-hal yang diperhatikan pada saat dilakukan monitoring dapat dilihat pada lampiran format Monitoring. f. Pelaporan /Laporan Akhir Para peneliti diwajibkan memberikan laporan kemajuan kegiatan penelitian kepada Tim Pengelola Penelitian sesuai dengan jadwal kegiatan, Apabila diadakan supervisi/kunjungan oleh Tim Pengelola Penelitian, maka peneliti harus dapat menunjukkan hasil-hasil penelitian mereka sampai saat kunjungan tersebut, Selanjutnya tim peneliti diwajibkan menulis laporan akhir hasil penelitian dalam bahasa Indonesia yang baik, disertai abstrak yang harus ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. g Publikasi Hasil Penelitian yang telah dilaksanakan sedapat mungkin dipublikesikan melalui ‘media jumal baik lokal, nesional terakreditasi dan internasional atau media publikasi lain agar hasilnya dapat diketahui olch masyarakat fuas dan dapat menambah angka Kredit dosen dalam komponen Publikasi Karya Ilmiah. Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 | BABIV PENELITIAN MADIRI 4.1. Pendahuluan Program Penelitian Mandiri dimaksudkan sebagai kegiatan penelitian dalam rangka ‘membina, dan memfasilitasi khasrat dari semua jenjang para peneliti atas keinginan dan semangat melakukan penelitian. Semua dosen, baik PNS maupun non PNS pada dasamya memiliki kewajiban yang sama untuk melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi. 42. Tujuan Tojuan dari Penelitian Mandiri adalah: a, Membina kemampuan dan keterampilan meneliti bagi para dosen, ». Terfasilitasinya semua dosen untuk melatih dan mempublikasikan hasil penelitian; ¢. Ikut memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan bidang keilmuan masing- masing. | 4.3. Luaran Penelitian tian Mandiri adalah: 2, Minimal pengayaan bahan ajar; | Luaran Pen '. Publikasi (minimal tersimpan di perpustakaan, dimuat dalam Koran atau majalah, imuat dalam prosiding local maupun regional). | 44. Kriteria Peneliti | Kriteria dan persyaratan umum peneliti sebagai berikut : | Peneliti adalah semua dosen di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. b. Institusi peneliti adalah masing-masing Program Studi yang berada di Poltekkes = Kemenkes Tasikmalaya; | ¢. Jumlah Peneliti; minimal 1 orang dan maksimal 3 orang | 4. Peneliti berpendidikan minimal $-2. | ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 ¢. Dalam tahun yang sama, tim peneliti hanya diperbolehkan mengusulkan satu proposal penelitian mandiri sebagai ketua. £ Peneliti mengusulkan usulan penelitian yang relevan dengan bidang ilmu yang ditekuni atau mata kuliah yang diampu, 4.5. Sistematika Usulan Penelitian Usulan penelitian mandiri maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan Ketentuan penulisan sesuai pedoman (lihat pedoman penulisan di bab selanjinya) dan ukuran kertas A~4, serta mengikuti sistematika proposal sebagai berikut: Halaman sampul b. Halaman pengesahan ©. Daftar isi; d, Ringkasan (maksimum 1 halaman) Tulis uraian singkat proposal yang disusun secara ilmiah tentang permasalahan yang akan diteliti, hipotesis (bila ada), kegunaan atau manfaat penelitian, rencana kegiatan, dan metodologi yang akan digunakan; e. BAB I. PENDAHULUAN Jelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfoat peneitian. Perlu dikemukakan hal-hal yang melandasi atau argumentasi yang menguatkan penelitian tersebut untuk dilaksanakan, Masalah yang akan diteliti harus dirumuskan secara jelas disertai dengan pendekatan dan konsep untuk menjawab permasalahan, pengujian hipotesis (apabila ada) atau dugaan yang akan dibuktikan, f. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Uraikan secara jelas kajian pustaka yang melandasi timbulnya gagasan dan permasalahan yang akan diteliti dengan menguraikan teori, temuan, dan hahan penelitian lain yang diperoleh dan acuan untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan penelitian. Kerangka teori dan kerangka konsep serta definisi operasional penelitian. ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 15 Pustaka yang digunakan sebaiknya mutakhir (maksimum 10 tahun ‘terakhir) dengan ‘mengutamakan artikel pada jurnal ilmiah yang relevan; g. BAB III. METODE PENELITIAN, Uraikan secara rinci metode yang akan digunakan meliputi tahapan-tahapan Penelitian, rancangan penelitian, desain penelitian, model yang digunakan, perubahan yang diamati/diukur, lokasi penelitian, jumlah sampel dan teknik penarikan sampel serta teknik pengumpulan dan analisis data. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif perlu dijelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta penafsiran dan penarikan kesimpulan penelitian; h. Daftar Pustaka Tuliskan semua publikasi/pustaka yang digunakan sebagai rujukan dalam menulis | __ proposal. Penulisan daftar pustaka lihat dalam petunjuk penulisan di bab selanjutnya: i, Lampiran Lampiran 1. Anggaran Penelitian Mandi Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian menjelaskan fasilitas yang | ‘menunjang penelitian | j Lampiran 3, Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas. | | Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota Lampiran 5. Surat pernyataan ketua peneliti Lampiran 6. Instrumen Penelitian | | 4.6. Seleksi dan Evaluasi Proposal Seleksi dan evaluasi proposal Penelitian Mandi dilakukan dalam bentuk desk evaluasi. Komponen penilaian desk evaluasi proposal menggunakan formulir terlampir. Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 | 16 Direktur Panitia Unit Penelitin |» | Tim Pakar Tingkat Poltekkes [| (Seleksi Administrasi) [¢—-| Poltekkes, Dosen Dosen 18 tahun menurut JNC/DETH (joint... 1) Normal 2) Normal Tinggi 3) Hipertensi (1) Stadium satu (2) Stadium dua ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 36 7.8 Penomoran Halaman 1) Halaman Bagian Awal * Penomoran pada bagian awal, mulai dari halaman Judul dalam (halaman sesudah sampul Iuar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, i, dst) * Halaman Judul dan halaman Lembar Pengesahan tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman diketik) © Halaman Abstrac/Abstrak sampai dengan halaman Lampiran diberi_ nomor uurut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman Judul dan halaman Lembar Pengesahan (halaman iii, iv, dst.) * Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak dua spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks 2) Halaman Bagian Inti * Penomoran mulai dari BAB 1 (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka Arab (1, 2 dst.) dan iletakkan pada pias (marjin) kanan dengan jerak tiga spasi dati pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu) serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks * Pada tiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak dua spasi dari pias (marjin) bawah teks * Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka Arab dengan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. Dan (1), (2) dst. 3) Halaman Bagian Akhir * Penomoran pada bagian akhir penelitian, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, menggunakan angka Arab yang diketik pada Pedoman Penelitian Mandirt Potekkes Tasikmalaya Tahun 2017 37 pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak dua spasi dari pinggir atas (baris Pertama teks pada halaman itu) lurus dengan pias (marjin) kanan teks © Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR. PUSTAKA sampai dengan RIVAYAT HIDUP, diketik pada pias (marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak dua spasi dari pias (marjin) bawah teks * Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti penelitian, 7.9 Penulisan sitasi (rujukan) dalam text dan Daftar Pustaka ‘Ada beberapa format/gaya penulisan yang dipakai dalam penulisan ilmiah, biasanya tergantung pada format yang paling banyak dipakai oleh jurnal ilmiah disiplin ilmu/profesi terkait. Dalam Disiplin Keperawatan, jumal-jumal ilmiah keperawatan umumnya menggunakan cara APA (American Psychological Association) dengan menggunakan system “Author-date format”. Sampai saat ini, APA telah mengeluarkan, buku panduan penulisan edisi 6. Berikut ini diuraikan ringkasan singkat dari buku APA edisi 6 sebagai berikut : A. Sitasi (rujukan) dalam teks Prinsip umum: * Tulis nama ekhir dari pengarang yang dijadikan ryjukan diikuti dengan tahun publikasi * Jika lebih dari satu pengarang, antar nama dipisahkan dengan koma kecuali dua nama terakhir dipisehkan dengan “dan” untuk diluar kurung, dan tanda “&” dalam kurung * Bila mengutip lebih dari satu kali sumber yang sama dalam satu paragraph, tulis nama dan tahun pada awal kutipan di teks dan selanjutnya cukup menuliskan namanya saja di paragraph tersebut. Contoh - contoh: 1. Satu pengarang --(Conger, 2008). , ATAU. ...menurut Conger (2008) dikemukakan bahwa.. | Pedoman | Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 38 2. Dua pengarang 5 (Komara & Jumhana, 2010). ATAU... ‘mengemukakan.. . Komara dan Jumhana (2010) 3. Tiga sampai lima pengarang Talis ketiga nama pengarang pada bagian awal teks, kemudian untuk selanjutny‘a hanya nama orang pertama diikuti ‘dkk.’ (untuk pengarang orang Indonesia) atau ‘et al.” (non-Indonesia). Misalnya, ....(Brown, Smith, & John, 1990). ATAU, Brown, Smith, and John (1990). Selanjutnya: ...(Brown et al., 190), ATAU, Brown et al. (1990)...... 4. Enam pengarang atau lebih Talis hanya nama belakang pengarang pertama diikuti dengan et al dan tahun publikasi. Misainya : eneeal (Polit et al. 3005). ATAU Polit et al. (2005). 5. Berbeda pengarang namun sama nama belakangnya ‘Tambahkan initial (huruf depan) nama depan/tengah sebelum nama belakang secara lengkap. Conioh : PLR. Smith (1998), untuk membedakan dengan S. Smith (1990) (ohn & S.A. Brown, 1995), untuk membedakan dengan (W.O. Brown & Smith, 1978) 6. Beberapa karya (tahunnya berbeda) oleh pengarang yang sama (Leininger, 1999, 2001). ATAU, Leininger (1999, 2001) menjelaskan.... 2. Beberapa karya (tahumya sama) oleh pengarang yang sama (Leininger, 1999a, 1999b). ATAU, Leininger (1999a, 1999b) menjelaskan.... Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 8. Jika pengarang menmakan dirinya sebagai “Anonymous” (tidak mau disebut nama realnya) Tulis Anonymous sebagai namanya, contoh: (Anonymous, 2007) 9. Pengarang yang tidak diketahui Tulis beberapa kata dari judul tulisan, jika tulisan dari artikel di website atau sebuah bbab buku, gunakan tanda petik (“.,..”), jika judul tulisan dari jumal berkala, brosur, atau laporan, ditulis miring Contoh: ....kejadian luar biasa dalam dunia kesehatan (“Dunia menuju satu”, 1996), 10, Badan/Lembaga/Institusi/Organisast Jika organisasi dikenal nama singkatannya, kutip secara lengkap nama organisasi tersebut sebagai berikut: (Kementrian Kesehatan [Kemkes], 2009), Selanjutnya, ..........(Kemkes, 2009) Jika singkatannya tidak dikenal luas, tulis secara lengkap setiap saat mengutip referensi tersebut i 11. Beberapa sumber/referensi ‘Tulis rujukan dalam urutan alphabetic dan pisahkan dengan tanda ttik koma (:) | ..(Burst, 1995: Tunner & Hooch, 1982; Zane, 1978). | 12. Mengutip bagian tertentu dari suatu sumber ‘Untuk kutipan langsung seperti definisi, kalimav/paragraph lengkap dari suatu ‘sumber, harus dicantumkan nomor halaman, Sebagaimana seorang penulis menuliskan “hari-hari berlanjut” (Weston, 1988, h.45), ATAU, Weston (1988) berkesimpulan bahwa “hari-hari berlanjut” (h.45). 13. Kutipan dari sumber elektronik Bila nomor halaman tidak tersedia, gunakan nomor paragraph iu (Sturt, 2001, para.2). ATAU, (Sturt, 2001, 42), tanda {= paragraph | ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tastkmalaya Tahun 2017 14.Komunikasi personal: email, dll Tulis dalam teks tapi tidak disertakan dalam Daftar Pustaka ++-(R. Smith, komunikasi personal, 28 Januari, 2009), ATAU, R. Smith (komunikasi personal, 28 Januari, 2009)..... 15.Kutipan yang dikutip oleh suatu sumber (kutipan sekunder) Misalnya, dalam tulisan Ward and Decan (1999) ada rujukan Farrow (1985) yang ingin anda jadikan rajukan. Dalam teks bisa ditulis: (Farrow, 1985 sebagaimana dikutip dalam Ward & Decan, 1999), Sedangkan dalam Daftar Pustaka, hanya penulis yang and baca langsung yang dicantumkan, bukan sumber sekunder yang anda rujuk di teks. B. Sitasi (rujukan) dalam daftar pustaka Prinsip umum: \ © Daftar Pustaka harus disimpan di halaman baru | ‘+ Penulisan tajuk “DAFTAR PUSTAKA" diletakkan ditengah halaman * Daftar pustaka ditulis dua spasi dan baris pertama pada setiap daftar rujukan ditulis rata ke pias kiri sedangkan baris kedua dan berikutnya menjorok (indent) ke kanan sebesar 5-7 spasi atau 1.25 cm © Semua referensi/rujukan yang dikutip/dirujuk di teks harus tercantum di daftar pustaka, kecuali komunikasi personal atau surat-menyurat i © Daftar pustaka diurut secara alphabetic berdasarkan huruf awal dari nama belakang | penulis/pengarang * Bila ada dua atau lebih artikel oleh pengarang yang sama dan taun yang sama, daftar pustaka ditulis secara berurut berdasarkan alphabet judul artikel tersebut diikuti imbuhan (a,6,¢) pada tahun * Nama organisasi harus ditulis lengkap kecuali jika bentuk singkatannya sudah dikenal secara luas | | | Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 | | | | 4 * Bila kepustakaan diambil dari website, cantumkan URL dan tidak dialthiri dengan titik: Contoh-contoh: 1. Artikel dari Jurnal — cetak Format: Nama belakang penulis, initial nama depan/tengah. (Tahun publikasi). Judul artikel, Nama Jurnal, volume (nomor keluar/cetakan), halaman &. Satu orang penulis Mellers, B.A. (2000). Choice and the relative pleasure of consequences. Journal of Advanced Nursing, 126(6), 910-924 b. Dua sampai enam orang penulis Nickel, J. T., Salsberry, P. J., Caswell, R. J., Keller, M. D., Long, T., & O'Connell, M. (1996). Quality of life in nurse case management of persons with AIDS receiving home care. Research in Nursing & Health, 192), 91-99. cc. Lebih dari enam penulis Nickel, J. T., Salsberry, P. J., Caswell, R. J., Keller, M. D., Long, T., O'Connell, M., et al, (1996). Quality of life in nurse case management of persons with AIDS receiving home care. Research in Nursing & Health, 19(2), 91-99, 2, Artikel dari jurnal elekeronik Bila bentuknya sama dengan artikel di jumal cetak, tulis sama dengan jumal cetak hanya ditambahkan nomor DOI (Digital Object Identifier) atau URL pada bagian akhir Neama, B. P. (2007). Acceptance and disclosure of HIV status through an integrated community/home-based care program in South Africa. International Nursing Review, 54, 391-397, doi: 10.11 1 /j.1466-7657.2007.00560.x Artikel elektronik yang bentuknya berbeda dengan jumal cetal, cantumkan tanggal dan tahun artikel tersebut diunduh dan alamat URL-nya ‘Pedoman Penelitian Mandiri Pottekkes Tasikmalaya Tahun 2017 42 Amjad, M. (2000). General Muslim customs & traditions. Diunduh $ December, 2007, dari http://www .understanding-islam.com 3. Artikel dari majalah Cantumkan tahun, bulan, tanggal, dan nomor volume publikasi MacLeod, S. (2002, 8 April). An olive branch or a stick? Time, 159, 46-48 4. Artikel dari koran Lasti Kurnia (2009, 6 Januari ), Anggaran kesehatan jauh dari standar. Kompas. Diunduh dari http:/\www.kompas.com 5. Buku cetak Format: Nama belakang penulis, initial nama depar/tengah. (Tahun publikasi). Judul Buku (edisi, jika ada). Tempat publikasi: Nama penerbit Leininger, M. (1985). Qualitative research. Orlando: Grune & Stratton, Ine Leedy, P. D., & Ormrod, J. E. (2009). Practical research, planing and design (9th ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc, 6. Bab dalam buku yang diedit MacNeil, J. (2002). Transcultural nursing care and health perspectives of HIV/AIDS, In M. Leininger & M. R. McFarland (Eds.), Transcultural nursing: Concepts, ‘theories, research & practices (pp. 253-262). New York: McGraw-Hill, 7. Buku elektronik Kutip seperti halnya buku cetak atau jika hanya tersedia versi elektronik cantumkan “tersedia di (available from)” +URL, atau cantumkan “Diunduh dati (Retrieve from)” bila ingin mengarahkan pembaca pada materi khusus dari buku tersebut Carr, A. (2001). Abnormal psychology. Philadelphia: Psychology Press. Available from hutpu/www.eblib.com.au ‘Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 8 Proseding conference Torahim, K., Songwathana, P., & Boonyasopun, U. (2010). Caring and living with HIV/AIDS in Muslim community of Bandung, Indonesia. In W. Petpitchechian (Ed,), Diversity and dynamic of Nursing Science and Art. Proceeding of the 2010 International Nursing Conference, Phuket, Thailand, April 7-9, 2010, 55-57. 9. Badan’ Organisasi/Lembaga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2009). Statistik jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia sampai Bulan December 2009. Diunduh 28 April, 2010, dari http:/aids-ina.org/modules.php?name=Data_Cases 10, Tesis/Disertasi Yanwaree, N. (2002). Receiving family caregiving as perceived by PLWHA. Unpublished Ph.D thesis, Chiang Mai University. L1.Makalah yang tidak dipublikasikan Zein, U. (2005). Pemanfaatan tumbuhan obat dalam upaya pemeliharaan kesehatan. Makalah tidak dipublikasikan, Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 Lampiran 1. Daftar Rumpun Tmu Tercantum Kode Rumpun Level 340_|Timu Kesehatan i 350_| Tmu Kesehatan Umum 2 351_| Kesehatan Masyarakat 3 352_| Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Kesehatan Kerja: Hiperkes) _| 3 353 _| Kebijakan Kesehatan (dan Analis Keschatan) 3 354 | Timu Gizi 3] '355_| Epidemiologi 3 356_| Teknik Penyehatan Lingkungan 3 357_| Promosi Kesehatan [3 358 | Timu Asuransi Jiwa dan Kesehatan [3 359 _| Kesehatan Lingkungan 3 361_| Timu Olah Raga 3 362_[ Bidang Kesehatan Umum lain yang Belum Tereantum 3 370 | Timu Keperawatan dan Kebidanan 2 371_|Timu Keperawatan 3 372_| Kebidanan 3 '373_| Administrasi Rumah Sakit 3 375 | Entomologi (Kesehatan, Fitopatologi) 3 376_| Timu Biomedik. 3 '377_| Ergonomi Fisiologi Kerja 3 378 | Fisioterapi 3 379 | Analis Medis 3 381_| Fisiologi (Keolahragaan) 3 382_| Reproduksi (Biologi dan Kesehatan) 3 383_| Akupunktur 3 384 | Rehabilitasi Medik 3 760_| limu Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan 2 761_| Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi 3 762_| Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 3 763_| Pendidikan Olahraga dan Kesehatan 3 764 | Pendidikan Kepelatihan Olahraga 3 765_| limu Keolahragaan 3 766 | Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan lain yang Belum 3 Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 44 Lampiran 2, Sampul Muka Proposal dan Laporan Akhir Kode / Nama Rumpun Timu *) PROPOSAL / LAPORAN AKHIR ( Penelitian Mandiri ) PENGARUH TERAPI HYPNO EFT TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH DINKES KOTA TASIKMALAYA. Oleh: KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JURUSAN KEPERAWATAN AGUSTUS 2017 *) Tulislah satu kode dan nama rumpun ilmu mengacu lampiran Warna Sampul Muka; Warna Putih (Laporan Akhir), dan Plastik bening (Proposal) Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 45 er Halaman Pengesahan Judul Penelitian Peneliti Utama Nama Lengkap NIP/NIPK. Program Studi Nomor HP Alamat Email Anggota Peneliti (1) Nama Lengkap NIP/NIPK Program Studi ‘Nomor HP Tahun Pelaksana Biaya Penelitian r ‘ i 46 Lampiran 3, Halaman Pengesahan ! Tasikmalaya, . Mengetahui, Ketua Penelit, Ka. Unit penelitian Poltekkes, Menj Direktur Poltekkes Tasikmalaya, Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 & Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ‘Yang bertandatangan di bawah ini : Nama NIP/NIPK Pangkat/gol Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul . bersifat original dan belum pernah diteliti oleh yang lain. (kalau ada judul yang sama tulis perbedaan peneltian and). Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pemyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses dengan ketentuan yang berlaku. ‘Demikian pernyatan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya. Tasikmalaya, .... 2017 Mengetabui, Ketua Penelit Ka. Unit Penelitian Poltekkes, NIP. i: “NPN ‘Mengesahkan, Direktur Poltekkes Tasikmalaya, Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 Lampiran 8: Formulir Desk Evaluasi Proposal Penelitian Mandi FORMULIR DESK EVALUASI PROPOSAL PENELITIAN MANDIRI Judul Penelitian Bidang Penelitian Perguruan Tinggi Ketua Penel a. Nama Lengkap b.NIPINIPK/NIDN Jumlah Anggota Peneliti 48 Lama Penelitian : bulan/tahun Perkirean Biaya ERP. esse j No. Kriteria Penilaian Bobot (%) [| Skor | Nilai || Perumusan masalah: 25 | 2. Ketajaman perumusan masalah | b._Tyjuan_penelitian | 2 | Peluang luaran penelitian 35 a. Publikasi ilmiah | b._Pengayaan Bahan Ajar i 3 | Metode penelitian; Ketepatan dan kesesualan 25 | metode yang digunakan | 4 | Tinjauan pustaka : 5 a Relevansi b. Kemutakhiran ¢._Penyusunan Daftar Pustaka 3 10 b. Kesesuaian biaya c._Kesesuaian personalia Jumlah 100 Keterangan { Nilai= Bobot x Skor. Skor: 1, 2,3, 4,5,6 | (I= Buruk; 2 = Sangat kurang; 3 = Kurang; 4 = Cukup: 5 = Baik; 6 = Sangat baik) } Saran dan Komentai | Kota, tanggal-bulan-tahun Pembahas | Tanda tangan | (Nama Lengkap) Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017 49 Lampiran 6; Borang Monitoring dan Evaluasi BORANG MONITORING DAN EVALUASI LAPANGAN PENELITIAN CALON DOSEN 1. Judul Penelitian 2. Jurusan 3. Nama Ketua Peneliti 4. NIP/NIPK/NIDN 5. Nama Anggota Peneliti 6 7, 8 9, Waktu Mulai Penelitian Wektu Selesai Penelitian si . Lokasi Penelitian sant a . Agenda Peneliti (ada/tidak; Pembagian tugas dalam tim peneliti) | 10. Arsip surat-surat berkaitan dengan kegiatan penelitian (lengkap/tidak: Proposal, Protocol kaji etik, SK direktur, Surat izin, dll) i 11, Masalah / Hambatan-hambatan (dari peneliti: Keuangan, Penulisan Laporan, Pelaksanaan, Izin, Pengumpulan Data, Tenaga, Peralatan, Pengolahan Data) yang diberikan (dari pelaksana monitor) 12. Penilaian umum/Komentar/ saran-saran Catatan: | + Jika ruang yang disediakan tidak mencukupi dapat ditulis pada halaman belakang * Mohon diingatkan mengenai batas akhir penelitian dan pengumpulan laporan Tesikmalaya, Peneliti, Pelaksana_ Pedoman Penelitian Mandiri Poltekkes Tasikmalaya Tahun 2017

You might also like