Professional Documents
Culture Documents
Artikel Roland Ganteng
Artikel Roland Ganteng
ABSTRACT
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh, Tanjung Pati Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
Proyek ini dilaksanakan selama 5,5 bulan dimulai pada bulan Juli minggu ketiga sampai
dengan Desember 2022.
Penelitian ini dimulai dengan pembuatan ekstrak touge. Adapun prosesnya yaitu Biji
kacang hijau disiapkan sebnayak 1,5 kg, direndam kedalam ember selama 1 hari. Setelah
perendaman, tiriskan kemudian disebar diatas nampan dan tutup dengan karung selama ±2
hari sampai biji berkecambah atau tauge telah terbentuk. Tauge yang telah terbentuk
dibersihkan kulitnya, kemudian diblender sampai halus tambahkan air sebanyak 1,5 liter atau
dengan perbandingan 1;1 setelah diblender tuangkan kedalam ember, selanjutnya diperas
untuk dipisahkan dari ampasnya. Setelah itu, ZPT ekstrak tauge dapat digunakan.
Bahan tanam yang akan digunakan adalah varietas jahe gajah yang diperoleh dari
kebun pembibitan masyarakat yang ada di sekitar Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera
Barat. Rimpang yang dibutuhkan sebanyak 10 Kg dengan populasi sebanyak 200 rumpun
yang ditambahkan dengan sulaman 20 rumpun (10 % sulaman). Rimpang yang digunakan
berumur 12 bulan dengan ciri rimpang yaitu berukuran besar, padat, berisi, nampak kasar
dengan warna kulit mengkilap licin, tidak mudah mengelupas, dan bila dipotong maka serat-
serat rimpang pada bagian tengah daging akan muncul keluar.
Pengecambahan dilakukan dengan cara menyeleksi rimpang jahe yang dijadikan benih
sebanyak 10 kg, setelah itu lakukan pemotongan rimpang jahe menggunakan cutter setiap
potongan terdiri dari 2-3 buah mata tunas. Kemudian lakukan perendamam dengan ZPT
ekstrak tauge konsentrasi 300 ml/l air selama 3 jam. Setelah itu potongan rimpang direndam
di dalam larutan Dithane M-45 dengan konsentrasi 2 gr/liter air selama 5 menit. Dederkan
rimpang jahe diatas pasir dengan jarak 5 cm x 5 cm dan kemudian ditutup dengan pasir.
Kemudian dilakukan penyiraman setiap hari untuk menjaga kelembaban. Saat 2-4 minggu
dipersemainaa jahe mulai bertunas.
Media tanam yang digunakan adalah campuran topsoil dan pupuk kandang ayam
dengan cara memasukkan 2/3 volume karung dengan topsoil dan 1/3 dengan pupuk kandang.
Ukuran panjang karung plastik 65 cm dan lebar 35 cm dengan menggunakan sekop.
Kemudian lakukan penyusunan karung pada 2 petakan yaitu 100 karung plastik tiap petakan,
sehingga didapatkan jumlah karung diseluruh petakan yaitu 200 karung plastik dengan jarak
tanam rapat dalam barisan dan jarak antar baris karung yaitu 0,45 m.
Pemberian pupuk an-organik pada tanaman jahe yang dipanen muda dilakukan 2 tahap.
Tahap pertama pemberian pupuk an-organik dilakukan pada bulan September minggu ke-3,
yaitu pada saat :
1. Tanaman berumur 2 minggu, pupuk yang diberikan adalah :
a) Urea 100 kg/ha atau setara 1,2 gr/tanaman.
Pupuk diberikan dengan cara melingkar pada rumpun tanaman dengan jarak ±10 cm
dari pangkal tanaman. Setelah pupuk ditaburkan, kemudian ditutup dengan selapis tanah
untuk menghindari penguapan pupuk ke udara.
Pengamatan dilakukan 2 minggu setelah penanaman sampai panen, dengan cara
mengambil sampel 10% atau 20 tanaman dari 200 populasi tanaman secara acak untuk
mengamati tinggi tanaman, jumlah anakan perumpun, dan berat rimpang per rumpun,
pengamatan dilakukan 1 kali 2 minggu. Pada tanaman yang diamati diberi tanda dengan
menancapkan ajir setinggi 5 cm dan mengukur tinggi tanaman mulai dari atas ajir kemudian
tinggi tanaman ditambah 5 cm. Kegiatan pengamatan dilakukan dengan mengamati :
1. Persentase tumbuh tanaman
Persentase tumbuh dihitung dengan membandingkan jumlah bibit yang tumbuh dengan
jumlah yang ditanam dan dikali 100%.
Pengamatan dilakukan pada awal minggu ke 5 setelah tanam dan pada saat menjelang
panen dengan rumus :
jumlah rimpang yang tumbuh X100%
(%)tumbuh = jumlah rimpang yang ditanam
2. Tinggi tanaman (cm)
Data tinggi tanaman adalah hasil pengukuran ditambah 10 cm, karena pengukuran
dilakukan dari atas patok/ajir yang ditancapkan pada setiap tanaman sampel setinggi 10
cm.
3. Jumlah anakan (buah)
Dihitung dengan menjumlahkan anakan yang tumbuh dan muncul di permukaan tanah
pada setiap rumpunnya.
4. Berat rimpang per rumpun (gr)
Berat rimpang pada tanaman jahe dapat diketahui dengan cara melakukan pemanenan
terlebih dahulu, selanjutnya lakukan pembersihan rimpang jahe masih basah. Kemudian
timbang hasil produksi dan dibagi jumlah populasi untuk mendapatkan berat rata-rata.
200
Presentase awal tumbuh = 200 x 100%
= 100%
199
Presentase tumbuh menjelang panen = 200 x 100%
= 99,5 %
Tabel 1. Data pengamatan sampel tinggi tanaman, jumlah anakan, dan berat rimpang pada
umur 3 bulan.
No Parameter Rata-rata hasil pengamatan
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa diperolehnya presentase tumbuh tanaman jahe gajah
sebesar 99,5% dengan rata-rata tinggi tanaman 78,4 cm dan rata-rata jumlah anakan sebanyak
9,75 anakan dan berat rimpang rata-rata 0,3 kg.
Dari tabel 2 dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata data pengamatan dengan data
pembanding bahwasanya pertumbuhan dan produksi tanaman jahe termasuk baik. Hal
tersebut bisa terjadi karena rimpang jahe yang digunakan untuk bahan tanam bernas, tua
dan normal dan juga karena memanfaatkan ekstrak tauge sebagai zat pengatur tumbuh
sehingga mampu mempercepat pertumbuhan tunas dipersemaian dan memperbanyak
jumlah anakan di lapangan. Rani (2022) mengatakan konsentrasi ekstrak tauge 45%
memberikan pengaruh terhadap waktu muncul tunas, tinggi tunas, diameter tunas jumlah
daun, dan persentase tumbuh tunas pada tanaman jahe gajah.
KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dengan aplikasi ekstrak tauge sebagai ZPT pada budidaya
jahe gajah (Zingiber officinale Ros.) dengan media karung karung plastik, maka dapat
disimpulkan :
1. Pertumbuhan dan produksi tanaman jahe termasuk baik, hal tersebut bisa terjadi
karena rimpang yang digunakan sebagai bahan tanam bernas, tua dan normal juga
memanfaatkan ekstrak tauge sebagai ZPT sehingga mampu mempercepat
pertumbuhan tunas dan memperbanyak jumlah anakan.
2. Pelaksanaan budidaya tanaman jahe gajah secara teknis berjalan dengan lancar
yaitu diperolehnya presentase tumbuh tanaman jahe gajah sebesar 99,5% dengan
rata-rata tinggi tanaman 78,4 cm dan rata-rata jumlah anakan sebanyak 9,75 anakan
dan berat rimpang rata-rata 0,3 kg.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada program Due-Like Politeknik Pertanian
Negeri Payakumbuh yang telah mendanai penelitian ini, Kepala UPT Laboratorium beserta
staf, Kepala UPT Farm beserta staf dan Kepala P3M beserta staf atas fasilitas yang diberikan
selama penelitian berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Maulana Wulandari, Nirwana. 2019. Pengaruh Ektrak Tanaman Sebagai
Sumber ZPT Alami terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman.
Achroni, K. 2018. Cara cerdas budidaya jahe panen maksimal. Trans Idea
Publishing, Yogyakarta. 120 hal.
Agus. S. 2012. Efektifitas sekolah lapangan goog agriculture ractices (SIGap)
Rimpang dalam peningkatan produksi dan pendapatan usaha tani jahe gajah
(Zingiber officinale. Rosc).
Aidin, A. 2016. Pengaruh Jenis impang dan Komposisi Media Tanama Terhadap
Pertumbuhan Bibit Jahe Merah (Zingiber officonale var.rubrum).
Amelia, F. (2009). Analisis Daya Saing Jahe di Pasar Internasional. Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Amilah dan Astuti Y. 2006. Pengaruh Konsentrasi ekstrak tauge dan kacang hijau
pada media vacin and went (vw) terhadap pertumbuhan kecambah anggrek
bulan. https://andreasdamanik14.