You are on page 1of 9

ANALISIS KESEHATAN BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)

TAHUN 2018

Disusun untuk memenuhi tugas UAS Analisis Laporan Keuangan


Lokal Ekonomi Syariah 5A

Oleh:
Dhea Cantika
NIM. 2030402022

Dosen Pengampu:
Diatul Fajri, S.E., ME

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... i
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. GAMBARAN UMUM BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) ............................................. 1
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. Analisis Kesehatan BRI Tahun 2018 ....................................................................................... 3
BAB III................................................................................................................................................... 6
PENUTUP.............................................................................................................................................. 6
A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 6
B. SARAN ....................................................................................................................................... 6
LAMPIRAN........................................................................................................................................... 7

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)


Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum
Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia (pribumi).
Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan
sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai
Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu
dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan
berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU
No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij
(NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965,
BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan
Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan
baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN)
diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan
NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok
Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank
Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan
Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-
masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor
Indonesia.
Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan
kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan
Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21

1
2

tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu
masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah
Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi
perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang
masih digunakan sampai dengan saat ini.
PT BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun1895 didasarkan pelayanan pada
masyarakat kecil sampai tetap konsisten, yaitu dengan focus pemberian fasilitas kredit
kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan
penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi
Rp 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan
September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka
sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447
buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi/SPI,
170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang
Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan
Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.Point, 3.075 Bri Unit
Dan 357 Pos Pelayanan Desa. Dalam hal ini Pt. BRI Cabang Makassar Somba Opu unit
perintis adalah termasuk salah satu kantor cabang pembantu yang telah ada.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Kesehatan BRI Tahun 2018


Menurut Kasmir (2002), salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah
dengan analisis CAMEL. Unsur-unsur penilaian dalam analisis CAMEL adalah
sebagai berikut:
1. Capital (permodalan).
𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑛𝑘
Capital Adequency Ratio (CAR) = x100%
𝐴𝑇𝑀𝑅
182.387.331
CAR = x100%
854.223.268

= 21%
Predikat kesehatan CAR
Bobot Nilai kredit Predikat
25% >8% SEHAT
6,5% - 7,9% KURANG SEHAT
<6,5% TIDAK SEHAT

Nilai CAR Bank BRI tahun 2018 sebesar 21%. Artinya, Bank BRI dapat
dikategorikan dalam kelompok SEHAT karena lebih dari 8%
2. Assets.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ
NPF = x 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
17.592.891
NPF = 814.571.147 x 100%

= 2,15%
Nilai NPF Bank BRI tahun 2018 sebesar 2,15%. Artinya, resiko pembiayaan
Bank BRI rendah maka dikategorikan dalam kelompok SEHAT karena kurang
dari 5%
3. Management
4. Earning(rentabilitas)
Penilaian dalam unsur ini dasarkan kepada 4 macam rasio yaitu:
a. Rasio laba terhadap total asset (Return on Assets)/ROA. Digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam mempereloh keuntungan
secara keseluruhan.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
ROA = x 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

3
4

41.753.694
ROA = 1.296.898.292 x 100%

= 3,68%
Predikat Kesehatan ROA
Bobot Nilai kredit Predikat

5% >1,22% SEHAT

0,99% - 1,21% CUKUP SEHAT

0,77% - 0,98% KURANG SEHAT

<0,76% TIDAK SEHAT

Nilai ROA Bank BRI tahun 2018 sebesar 3,68%. Artinya, Bank BRI dapat
dikategorikan dalam kelompok SEHAT karena lebih dari 1,22%
b. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), untuk
mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan opersionalnya.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
BOPO = x 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
41.744.426
BOPO = 23.674.276 x 100%

= 176%
Predikat Kesehatan ROA
Bobot Nilai kredit Predikat

5% <93,52% SEHAT

93,52% - 94,73%% CUKUP SEHAT

94,73% - 95,92% KURANG SEHAT

>95,92% TIDAK SEHAT

Nilai BOPO Bank BRI tahun 2018 sebesar 176%. Artinya, Bank BRI dapat
dikategorikan dalam kelompok TIDAK SEHAT karena lebih dari 95,92%
5

5. Liquidity
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
LDR = x100%
𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
113.206.894
LDR = 102.612.288 x100%

= 110%
Predikat Kesehatan ROA
Bobot Nilai kredit Predikat

<94,75% SEHAT

94,75% - 98,50% CUKUP SEHAT


5%
98,50% - 102,25% KURANG SEHAT

>102,25% TIDAK SEHAT

Nilai LDR Bank BRI tahun 2018 sebesar 110%. Artinya, Bank BRI dapat
dikategorikan dalam kelompok CUKUP SEHAT karena besar dari 102,25%
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesehatan pada Bank BRI pada tahun 2018
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Aspek Permodalan: 21% (Sehat)
2. Aspek Assset : 2,15% (Sehat)
3. Aspek Manajemen
4. Aspek Earning
a. ROA : 3,68% (Sehat)
b. BOPO : 176% (Tidak Sehat)
5. Aspek Liquidity : 110% (Cukup Sehat)

B. SARAN
Dari kesimpulan yang sudah diuraikan, maka akan diberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Dalam rangka meningkatkan tingkat kesehatannya, disarankan untuk Bank BRI
terus memperkuat kegiatan usahanya
2. Kepada management Bank BRI diharapkan melakukan kinerja keuangan dengan
menggunakan metode CAMEL secara periodic, hal ini dimaksudkan untuk dapat
meningkatkan kinerja keuangan dimasa yang datang.
3. Kepada managemet Bank BRI diharapkan untuk melakukan pengawasan yang lebih
ketat khususnya dalam hal pemberian kredit, hal ini dimaksudkan untuk dapat
mengurangi tingkat kredit macet dimasa yang akan datang.

6
LAMPIRAN

NO KETERANGAN TAHUN 2018

1 Keseluruhan modal bank 182.387.311

2 ATMR 854.223.268

3 Total kredit bermasalah 17.592.891

4 Total kredit 814.571.147

5 Laba sebelum pajak 41.753.694

6 Total asset 1.296.898.292

7 Total beban operasional 41.744.426

8 Total pendapatan operasional 23.674.276

9 Jumlah kredit yang diberikan 113.206.894

10 Dana pihak ke 3 102.612.288

You might also like