Professional Documents
Culture Documents
4400 11434 1 SM
4400 11434 1 SM
Analisa hujan
2.3 Pengumpulan Data
rencana, Analisa distribusi
hujan
Data yang diperlukan dari simulasi model ini
adalah data hidrologi, data hidrolika dan data
Input data hidrologi dan hidrolika spatial. Ketiga data tersebut akan digunakan
dalam SWMM
sebagai input data dalam pembuatan model,
berikut murapakan uraian dari beberapa data yang
diperlukan dalam proses simulasi. yaitu :
Simulasi tanpa LID Simulasi dengan (LID)
pada subcatchment pada subcatchment. 1. Data Spasial
Data spasial yang diperlukan dalam
pembuatan model ini adalah data layout kampus
ITS (layout master plan) dan data peta topografi.
Perbandingan hasil
simulasi
Data layout akan digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan survey pengukuran saluran
drainase serta background map dalam model
Kesimpulan dan saran
swmm untuk menentukan pembagian
subcatchment, node beserta link dalam simulasi.
2. Data Hidrologi
Data hidrologi digunakan untuk menentukan
besarnya debit limpasan yang mengalir menuju
Gambar 1 : Bagan Alir Penelitian saluran drainase. Dalam prosesnya, perhitungan
debit limpasan tersebut memerlukan besaran
hujan rencana dan distribusi hujan terpusat.
2.1 Studi Literatur Selanjutnya hasil perhitungan tersebut digunakan
Studi literatur yang dilakukan dalam laporan sebagai input data dalam model. Data hujan
penelitian ini adalah tinjauan pustaka terhadap diperoleh dari pencatatan stasiun terdekat yaitu
studi terdahulu yang pernah dilakukan serta layout stasiun hujan Keputih. Data lain yang juga
master plan dari kampus ITS. Studi literatur diperlukan dalam proses simulasi adalah luas
tersebut merupakan bahan pertimbangan dalam lahan, tata guna lahan, dan jaringan drainase.
menentukan alternatif yang digunakan dalam 3. Data Hidrolika
simulasi model. Berdasarkan studi literatur Data hidrolika dalam penelitian ini adalah
tersebut juga dapat diketahui identifikasi awal data terkait penampang saluran drainase yaitu
terhadap permasalahan genangan yang terjadi di potongan melintang dan memanjang saluran
lokasi studi. Selain itu, dalam tahap ini juga drainase. Berdasarkan data potongan melintang
dilakukan pengumpulan data hidrologi dan akan diketahui dimensi penampang dari saluran
hidrolika yang diperlukan dalam proses simulasi. drainase, sedangkan pada potongan memanjang
Data tersebut merupakan data sekunder yang akan diperoleh kondisi kemiringan dasar saluran.
diperoleh dari dinas terkait. Kedua data tersebut juga telah merepresentasikan
elevasi dari saluran drainase.
JURNAL TEKNIK HIDROTEKNIK Vol. 2, No.1, (2017) ISSN : 2477-3212
37
1. Pemeliharaan rutin pada saluran drainase beserta (underdrain) untuk dapat mengalirkan air hujan
fasilitas drainase yang ada dalam kawasan dari storage menuju saluran drainase.
kampus.
2. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase dalam VI. DAFTAR PUSTAKA
sistem hingga menuju pembuang akhir. [1] “Storm Water Management Model Application
3. Melakukan perbaikan terhadap fasilitas drainase Manual”, EPA United States Environmental
yang tidak berfungsi maksimal. Protection Agency, 2009.
4. Merencanakan fasilitas drainase seperti pintu air [2] “Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem
untuk membatasi debit limpasan yang masuk dari Drainase Perkotaan”, Kementerian Pekerjaan
luar kawasan pada saluran drainase barat Sehingga Umum Direktorat Jendral Cipta Karya, 2012.
limpasan debit tersebut tidak masuk ke dalam [3] “Tata Cara Perencanaan Kolam Detensi, Kolam
saluran drainase tengah melainkan mengalir Retensi dan Sistem Polder”, Kementerian
melalui saluran drainase barat ITS menuju pompa Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta
Mulyosari. Karya, 2012.
5. Normalisasi dasar saluran untuk lebih [4] Anggrahini,M.Sc.,” Hidrolika Saluran
mengoptimalkan aliran menuju pembuang akhir. Terbuka”, CV.Mitra Media, Surabaya,1997.
6. Menambahkan pompa pada beberapa lokasi untuk [5] Harto,Sri, “Analisis Hidrologi”, PT. Gramedia,
membantu mengalirkan air pada kondisi 1993.
mendesak. [6] Kodoatie,Robert.J, “Rekayasa dan Manajemen
7. Menerapkan green roof pada bangunan-bangunan Banjir Kota”, Andi, Yogyakarta, 2013.
eksisting yang dapat memberikan beberapa [7] Soewarno, “Hidrologi untuk Statistik,jilid 1”,
manfaat yaitu mengurangi suhu panas yang terjadi, Nova, Bandung, 1995.
memperpanjang waktu konsentrasi sehingga [8] Soewarno, “Hidrologi untuk Statistik,jilid 2”,
mengurangi debit limpasan yang masuk dalam Nova, Bandung, 1995.
saluran drainase. [9] Subarkah, Iman,Ir.,” Hidrologi Untuk
8. Menerapkan rain garden pada beberapa area Perencanaan Bangunan Air”, Idea Dharma,
sebagai daerah resapan dari limpasan air hujan. Bandung, 1978.
9. Menerapkan bio-retention pada beberapa lokasi [10]Sosrodarsono, Suyono,Ir.,” Hidrologi Untuk
yang dimungkinkan untuk meletakkan storage Pengairan” PT.Pradnya Pramita, Jakarta,1978.
area. Akan tetapi, dalam menentukan lokasi bio- [11]Wilson,E.M,” Hidrologi Teknik”,ITB,
retention perlu mempertimbangkan kondisi muka Bandung, 1990.
air tanah. [12] Yuwono, Nur,Ir.,” Hidrolika 1”, PT.Hanindita,
10. Menerapkan permeable pavement pada beberapa Yogyakarta, 1977.
lapisan kedap, dengan memberikan storage pada
bagian dasar dari pavement sebagai tampungan
sementara serta memberikan saluran drainase