You are on page 1of 36

LAPORAN SMALL GROUP DISCUSSION 1

KEPERAWATAN MATERNITAS I
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASA KEHAMILAN

Disusun oleh :
KELOMPOK SGD 5
Fasilitator : Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep., M.Kep
1. Rida Fitria (2002521004)
2. Devi Novitasari (2002521015)
3. Nyoman Gema Ganeswari Putri (2002521022)
4. Ni Made Mita Yani (2002521023)
5. Ni Luh Dewi Apriliantini (2002521034)
6. Ni Luh Putu Yasinta Suryaningtyas (2002521048)
7. Galuh Suryati Nareswari (2002521051)
8. Sahila Mutia Rizqi (2002521059)
9. Ni Ketut Ayu Warmayanti (2002521064)
10. I Bagus Putu Jawa Wira Dharma (2002521073)
11. Ni Komang Sri Hastuti (2002521078)
12. I Kadek Wira Yoga Prasetya (2002521080)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan Small Group Discussion 1
kami tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas
Keperawatan Maternitas I. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih banyak
kepada Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep., M.Kep selaku Fasilitator kami, serta
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Kami
menyadari bahwa tugas yang kami buat masih jauh dari kata kesempurnaan dan
tentunya masih terdapat banyak kesalahan di dalamnya. Oleh sebab itu, kritik
maupun saran dari tim penilai akan sangat membantu kami dalam
menyempurnakan tugas ini. Akhir kata, kami berharap agar tugas ini dapat
diterima dengan baik serta dapat dipahami. Semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi pembacanya. Kami memohon maaf apabila dalam penugasan ini terdapat hal-
hal yang kurang berkenan. Kata pengantar ini kami tutup dengan ucapan terima
kasih.

Denpasar, 5 Desember 2021


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
LAPORAN PENDAHULUAN ........................................................................... 1
Konsep Dasar Penyakit ...................................................................................... 1
1.1 Definisi ............................................................................................................ 1
1.2 Etiologi ............................................................................................................ 1
1.3 Epidemiologi ................................................................................................... 2
1.4 Klasifikasi ....................................................................................................... 3
1.5 Manifestasi Klinis ........................................................................................... 4
1.6 Patofisiologi .................................................................................................... 4
1.7 Pathway ........................................................................................................... 6
1.8 Pemeriksaan Penunjang .................................................................................. 7
1.9 Penatalaksanaan .............................................................................................. 7
1.10 Komplikasi .................................................................................................... 11
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan ................................................................ 14
2.1 Asuhan Keperawatan pada Pasien Ibu Hamil Trimester III............................ 14
2.2 Artikel Penatalaksanaan Kasus Ibu Hamil Trimester III ................................ 27
2.3 Edukasi untuk Kasus Ibu Hamil Trimester III ................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 31
LAMPIRAN ......................................................................................................... 33

ii
LAPORAN PENDAHULUAN

Konsep Dasar Penyakit


1.1 Definisi
Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan dari ovum
serta spermatozoa. Bila dihitung dari saat fertilisasi sampai bayi lahir,
kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau selama 10 bulan
atau 9 bulan menurut kalender internasional (Restyana, 2012 dalam
Sumarmi, 2015).
Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40
minggu dimana merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan
sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi,
sehingga disebut juga sebagai periode penantian (Vivian, 2011:118).
Trimester ke-3 berlangsung selama 13 minggu mulai dari minggu ke-28
sampai minggu ke-40. Pada trimester ketiga, organ tubuh sudah terbentuk.
Hingga pada minggu ke-40 pertumbuhan dan perkembangan utuh telah
dicapai (Manuaba, 2010:79).

1.2 Etiologi
1. Perubahan Fisiologis Trimester III
Menurut Vivian, (2011;124) Perubahan fisiologi pada masa kehamilan
trimester III adalah :
a. Minggu ke 28/bulan ke 7
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan sifoudius. Hemorid
mungkin terjadipernapasan dada menggantikan pernapasan perut.
Garis bentuk janin dapat di palpasi. Rasa panas perut mungkin
terasa.
b. Minggu ke 32/ bulan ke 8
Fundus mencapai prosesus sifouideus, payudara penuh, dan nyeri
tekan. Sering BAK mungkin kembali terjadi selain itu mungkin
juga terjadi dispnea.
c. Minggu ke 38/ bulan ke 9

1
Penurunan bayi ke dalam pelvis/panggul ibu. Placenta setebal
hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5 -
0,6 kg. Sakit punggung dan sering BAK meningkat. Braxton Hicks
meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim di siapkan
untuk persalinan
2. Perubahan Psikologis Trimester III
Menurut Sulistiyawati (2013:77) Perubahan psikologis pada masa
kehamilan trimester III yaitu :
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi akan di lahirkan dalam keadaan tidak normal,
berimpi yang mencerminkan perhatian dan kekwatirannya.
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian.
g. Perasaan mudah terluka (sensitif) dan Libido menurun.

1.3 Epidemiologi
Kehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan pada kondisi
biologis wanita disertai dengan perubahan-perubahan psikologis (Muhtasor,
2013). Bagi para ibu primigravida (ibu pertama kali hamil) kehamilan
merupakan pengalaman pertama kali dalam periode kehidupannya
(Bethsaida dan Pieter, 2013). Berdasarkan data rekapitulasi jumlah ibu
hamil di Indonesia didapatkan bahwa rata-rata jumlah ibu hamil di
Indonesia pada tahun 2018 ada sebanyak 155.622 jiwa. Keberhasilan upaya
kesehatan ibu dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI).
Pelayanan pada ibu hamil khususnya pada trimester III yang baik
diharapkan dapat menurunkan Angka Kematian Ibu. Menurut Meiwita
Budhiharsana sekaligus merupakan ketua Komite Ilmiah Internasional
Conference On Indonesia Family Planning and Reproductive Health, bahwa

2
pada tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih menduduki
peringkat tinggi, yaitu sekitar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Dimana
masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan juga persalinan bahkan
sampai dengan angka kematian ibu tidak dapat dilepaskan dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya, seperti status kesehatan ibu dan kesiapan ibu
hamil, pemeriksaan antenatal (masa kehamilan), pertolongan persalinan
serta perawatan segera setelah persalinan.

1.4 Klasifikasi
Menurut Latifa Tauhid,. et al (2021) Klasifikasi kehamilan ada dua
macam yaitu:
1. Klasifikasi Kehamilan menurut Triwulan Kehamilan
a. Trimester pertama
Dimulai dari awal terjadinya kehamilan sampai dengan usia
kehamilan 12 minggu.
b. Trimester kedua
Usia kehamilan 13 minggu sampai dengan usia kehamilan 28
minggu.
c. Trimester ketiga
d. Mulai dari usia kehamilan 29 minggu sampai dengan 40 minggu.
Pembagian kehamilan berdasarkan trimester bertujuan untuk
mempermudah dalam melakukan perawatan sehingga pemeriksa bisa
memberikan perawatan berdasarkan kebutuhan ibu atau wanita hamil.
2. Klasifikasi Kehamilan menurut Usia Kehamilan
a. Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin dapat hidup di luar kandungan di mana usia kehamilannya
sampai 16 atau 20 minggu.
b. Immatur
Immatur adalah proses pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan, biasanya terjadi pada usia kehamilan
21 sampai 28 minggu

3
c. Prematur
Persalinan yang terjadi kurang dari 37 minggu kehamilan.
d. Aterm Proses
Pengeluaran hasil konsepsi setelah usia kehamilan mencapai 37
sampai dengan 42 minggu.
e. Posterm/ Serotinus
Tidak terjadi persalinan setelah usia kehamilan lebih dari 42 minggu
atau kehamilan lebih bulan

1.5 Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis pada ibu dengan kehamilan Trimester III menurut
Wardani (2012):
1. Peningkatan depresi ringan
2. Kecemasan terkait persalinan
3. Ketidaknyamanan
4. Sering merasa lelah
5. Meningkatnya hormon estrogen dan progesteron
6. Tekanan darah meningkat
7. Peningkatan frekuensi berkemih
8. Konstipasi
9. Nyeri pada ligamen
10. Nyeri pada ulu hati

1.6 Patofisiologi
Kehamilan terjadi diawali dengan terjadinya proses pembuahan atau
fertilisasi yaitu penyatuan antara sel sperma dan sel telur (ovum) yang telah
matang di tuba fallopi. Dimana pada saat ejakulasi, laki-laki mengeluarkan
air mani yang rata-rata sebanyak 3 cc yang setiap cc air mani mengandung
100-120 juta sel sperma yang akan dilepaskan ke saluran reproduksi wanita
yang akan terus bergerak hingga mencapai sel telur yang telah matang.
Ketika proses pertemuan antara sel sperma dan sel telur terjadi pada saat
masa ovulasi (masa subur) wanita maka akan terjadi proses pembuahan.

4
Bagian dari sel sperma yang akan menyatu dengan sel telur yaitu bagian
kepala, sedangkan bagian ekor akan melepaskan diri. Ketika telah dibuahi,
sel telur akan mengalami pengerasan pada bagian luar. Oleh karena inilah
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sel sperma (Wijayanti, 2018). Pada
masa kehamilan akan terjadi beberapa perubahan baik itu secara fisik
anatomi fisiologis maupun psikologis. Adapun perubahan-perubahan fisik
anatomi fisiologis yang dapat dikaji yaitu perubahan pada sistem
reproduksi, perubahan pada sistem kardiovaskular, perubahan pada sistem
respiratori, perubahan pada ginjal, perubahan pada sistem muskuloskeletal,
perubahan pada sistem gastrointestinal, perubahan pada sistem integumen
dan perubahan pada sistem endokrin. Sedangkan untuk perubahan
psikologis yang terjadi pada masa kehamilan dapat dikaji berdasarkan
trimester kehamilan.
Pada trimester pertama kadar hormon progesteron dan estrogen akan
mengalami peningkatan sehingga ibu hamil akan sering mengalami mual
dan muntah pada pagi hari (morning sickness), lemah, lelah, dan terkadang
ibu merasa tidak sehat. Pada trimester kedua, ibu hamil sudah mulai dapat
menggunakan energi dan melakukan aktivitas. Di trimester ketiga, ibu hamil
akan mengalami perubahan dan adaptasi fisiologis seperti kontraksi uterus
yang semakin kuat sehingga sulit dibedakan dari kontraksi saat mulai
persalinan, mengalami kesulitan bernafas akibat uterus yang membesar ke
arah diafragma, kenaikan berat badan, kelelahan, sering BAK, sakit
punggung bagian bawah (low back pain) (Wulandari & Wantini, 2021). Di
trimester ketiga, ibu hamil juga akan mengalami perubahan dan adaptasi
psikologis seperti lebih cenderung merasa cemas dan khawatir ketika akan
melahirkan, merasa cemas karena jenis kelamin bayi yang belum pasti,
apakah bayinya normal atau tidak normal, rasa nyeri saat akan melahirkan,
bayi tidak lahir tepat waktu dan lain sebagainya (Ludmila, 2018).

5
1.7 Pathway
Sel sperma (spermatozoa) Sel telur (ovum)

Fertilisasi

Kehamilan

Perubahan fisiologis (Trimester 3)

Sistem gastrointestinal Kurang pengetahuan proses Kurangnya pengetahuan


kehamilan-melahirkan tentang kehamilan
Hormon progesterone
meningkat Perubahan psikologis Kekhawatiran mengalami
kegagalan
Gerakan peristaltik usus menurun Krisis situasional

Pencernaan melambat Adaptasi Lemah Sulit Tidur

Keram Perut
Ketidakefektifan
Konstipasi Proses Kehamilan- Ansietas
6
Melahirkan
1.8 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada ibu hamil ada dua yaitu sebagai berikut.
1. Pemeriksaan laboratorium.
Pada pemeriksaan laboratorium dilakukan pemeriksaan urinalisis
dimana cek protein dalam urin bila mengalami tekanan darah tinggi dan
hemoglobin terutama pada kunjungan pertama. Selain itu juga bisa
melakukan pemeriksaan lainnya untuk mendeteksi dini kelainan dalam
janin misalnya seperti alpha feto protein (AFP), Chorion Villius Sample
(CVS), dan amniosintesis.
2. Pemeriksaan ultrasonogafi (USG).
Kegunaannya dari pemeriksaan USG pada ibu hamil adalah sebagai
berikut.
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk
dalam Andriyaningrum, 2016)

1.9 Penatalaksanaan
Terapi atau tindakan penanganan yang dapat diberikan pada ibu hamil
adalah sebagai berikut.
1. Nutrisi dalam kehamilan
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari,
tergantung berat badan sebelum hamil, aktifitas, dan tipe kehamilan (1
bayi atau kembar). Peningkatan BB yang normal selama kehamilan
adalah 6,5 – 16 kg. Jenis makanan yang sehat dan variatif selama
kehamilan diantaranya adalah:
a. Buah dan sayuran
b. Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
c. Protein seperti ikan, daging, kacang
d. Susu dan keju.

7
2. Suplemen
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan yaitu:
a. Asam folat
Asam folat dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil melindungi
dari gangguan saraf janin (anansefali, spina bifida). Wanita hamil
dianjurkan mengkonsumsi asam folat 400 μg/hari selama 12 minggu
kehamilan.
b. Zat besi
Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja
mengangkut oksigen di dalam darah. Selama hamil, suplai darah
meningkat untuk kebutuhan janin. Kebutuhan zat besi adalah 30 – 50
mg/hari. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan
dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk utnuk meningkatkan
penyerapan.
c. Kalsium
Kalsium penting dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan
pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak
1200 mg/hari. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan,
diikuti dengan jus buah yang kaya akan vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan.
3. Obat-obatan selama kehamilan
Dianjurkan kepada ibu hamil sebaimanapun keamanan suatu obat untuk
ibu hamil, disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin
untuk mengurangi risiko efek samping obat terhadap janin.
4. Olah raga selama kehamilan
Tips olah raga untuk wanita hamil hamil:
a. Berjalan kaki adalah olah raga terbaik untuk wanita hamil.
b. Aerobic low impact.
c. Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali seminggu.
d. Jangan melakukan olah raga yang mengakibatkan kelelahan atau
kehabisan.Napas dan hentikan olah raga bila mengalami gejala lelah,
pusing.

8
e. Pakailah sepatu olah raga yang nyaman.
f. Lakukan istirahat secara teratur.
g. Hindari olah raga yang melakukan gerakan berbaring dengan
punggung sebagai dasarnya terutama pada triwulan kedua dan
ketiga.
h. Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai
dengan energi yang dikeluarkan ketika berolahraga.
i. Hindari mengangkat beban berat di atas kepala dan melakukan
gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung.
Olah raga tidak dianjurkan atau dilarang bagi wanita hamil dengan
kondisi sebagai berikut:
a. Hipertensi dalam kehamilan.
b. Ketuban pecah dini.
c. Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II dan III.
d. Pertumbuhan janin terhambat.
5. Terapi Pijat
Manfaat dan tujuan terapi pijat bagi ibu hamil yaitu sebagai berikut.
a. Meningkatkan sirkulasi darah sehingga membantu penghantaran
oksigen dan zat-zat makanan ke sel-sel tubuh ibu hamil dan
janinnya.
b. Mengurangi tekanan pada jantung karena sirkulasi darah lebih lancer
berkat dipijat.
c. Membantu mengurangi asam laktat dan sisa metabolisme tubuh
lainnya yang jika bertumpuk akan menyebabkan otot cepat lelah.
Otot-otot yang terasa tegang atau kaku akan lebih rileks sehingga
membantu proses persalinan kelak.
d. Membantu mengurangi banyak gangguan kehamilan, seperti sakit
punggung, kaki pegal, sakit kepala serta bengkak di pergelangan
kaki dan sekitar jari.
6. Istirahat Cukup
Pada trimester III kebutuhan istirahat dan tidur yang cukup merupakan
hal yang penting karena dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan

9
rohani ibu. Selain itu, istirahat yang cukup juga penting untuk tumbuh
kembang janin dalam kandungan serta mengurangi risiko bayi lahir
prematur. Durasi yang ideal untuk ibu hamil tidur siang adalah 30-60
menit. Ibu hamil direkomendasikan untuk tidak tidur siang terlalu
sebentar atau teralu lama, sebab dapat menimbulkan rasa lelah (Family
Doctor, 2017).
7. Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
Personal hygiene bagi ibu hamil merupakan hal yang penting. Karena
adanya perubahan hormon, suhu tubuh ibu hamil meningkat sehingga
tubuh ibu hamil akan mengeluarkan keringat agar suhu kembali normal.
Oleh karena itu, ibu hamil cenderung memproduksi keringat lebih
banyak, hal ini dapat menyebabkan tubuh berbau kurang sedap sehingga
ibu hamil harus memperhatikan kebersihan dirinya
8. Temu wicara/konseling
Konseling adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong
orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya
dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yagn
sedang dihadapinya. Adapun tujuan konseling pada ante natal care yaitu
sebagai berikut.
a. Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya
preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan
kehamilan, penolong persalinan yang bersih dan aman atau tindakan
klinik yang mungkin diperlukan.
Penatalaksanaan yang diberikan pada ibu hamil trimester III dengan
kehamilan normal terdiri dari penyuluhan tentang ketidaknyamanan
yang normal pada ibu hamil trimester III. Dianjurkan untuk makan
makanan bergizi dan minum obat-obatan dan vitamin. Mengobati
ketidaknyamanan berupa kram kaki melalui konseling yang mengarah
pada kram meliputi perubahan saluran napas, tekanan rahim pada saraf,
kelelahan, dan gangguan peredaran darah di kaki. Mengedukasi cara
mengatasi kram kaki adalah dengan menganjurkan ibu untuk istirahat

10
yang cukup, memberikan kompres hangat pada area yang kram, dan
ajarkan cara bangun dari posisi tidur dan duduk dan terus
mengkonsumsi kalsium yang diberikan. Penatalaksanaan rasa takut dan
cemas menjelaskan kepada ibu bahwa itu adalah hal yang wajar untuk
cemas atas kelahiran anak. Menganjurkan konseling pada saat persalinan
yang diberikan 2 minggu sebelum HPL dan 2 minggu setelah HPL untuk
menjelaskan kebutuhan spiritual ibu hamil, seperti doa selama
kehamilan. Ingatkan ibu tentang persiapan persalinan, tanda-tanda
bahaya pada kehamilan trimester ketiga, dan tanda-tanda persalinan.
Anjurkan ibu untuk selalu memantau pergerakan janin. Anjurkan ibu
untuk segera menemui petugas kesehatan jika pergerakan janin kurang
dari 10 dalam 24 jam. Setelah konsultasi, ibu mengerti dan memahami
penjelasan yang diberikan. Pasien harus selalu memiliki pikiran positif
tentang kehamilannya agar tidak menimbulkan kecemasan yang terus-
menerus. Jalan terakhir, dapat direkomendasikan untuk pemeriksaan
penunjang seperti cek lab.
.
1.10 Komplikasi
1. Abortus/Keguguran
Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar rahim, sebagai batasan yaitu kehamilan yang kurang dari
20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram (Muchtar, 2012).
Abotrtus atau keguguran diartikan sebagai kematian janin di dalam
kandungan saat usianya belum mencapai 20 minggu. Tanda-tanda
terjadinya keguguran yaitu perdarahan di vagina, perut terasa sakit tidak
tertahankan, keram, sakit pada punggung, tubuh lemah, dan demam
tinggi. Selain itu, hal lain yang bisa menyebabkan keguguran yaitu
masalah pada hormon, adanya kelainan pada rahim, serta kondisi fisik
dan medis pada ibu.
2. Perdarahan
Kebanyakan wanita hamil mengalami perdarahan pada trimester
pertama. Perdarahan terjadi akibat beberapa kondisi seperti adanya sel
telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim dan mengalami

11
infeksi. Perdarahan merupakan penyebab kematian yang sering terjadi
pada ibu hamil. Tanda-tanda perdarahan yaitu keluarnya darah dari jalan
lahir dalam jumlah yang banyak.
3. Pre-eklampsia
Pre-eklampsia sering disebut dengan keracunan kehamilan. Pre-
eklampsia merupakan suatu penyakit yang timbul dengan tanda-tanda
hipertensi, edema dan proteinuria yg timbul karena kehamilan.
4. Sakit Kepala
Sakit kepala sering terjadi pada wanita hamil. Rasa sakit tersebut terjadi
karena ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Sakit kepala biasanya
akan hilang dengan sendirinya setelah masa istirahat, namun ada
kelainan yang bisa terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga berupa sakit
kepala yang sangat parah. Rasa sakit ini tidak hilang bahkan setelah ibu
hamil telah beristirahat. Gejala-gejala tersebut merupakan tanda-tanda
preeklamsia.
5. Pembengkakan Ekstremitas
Pembengkakan, atau edema dalam istilah medis, adalah penumpukan
cairan yang berlebihan di dalam tubuh. Pembengkakan pada wajah dan
tangan yang tidak kunjung hilang ini merupakan tanda serius bahwa
seorang wanita hamil mungkin mengalami gagal jantung atau anemia.
6. Pecahnya ketuban bisa terjadi pada ibu hamil, penyakit ini ditandai
dengan keluarnya cairan dari vagina. Dalam hal ini, ibu hamil yang
belum memiliki cukup bulan untuk melahirkan harus segera ke rumah
sakit. cairan ketuban sangat penting saat persalinan. Ketuban pecah dini
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karena selaput ketuban kurang
kuat ataupun adanya infeksi pada leher rahim atau vagina.
7. Placenta Plevia
Placenta plevia merupakan kondisi dimana placenta yang menutupi jalan
lahir. Biasanya tidak terdapat gejala lain selait perdarahan yang tidak
menimbulkan rasa sakit, dihampir semua kasus placenta plevia ini dapat
memperbaiki posisinya sendiri tanpa perlu tindakan khusus.

12
8. Anemia
Penyebab anemia pada ibu hamil adalah karena kekurangan zat besi dan
memiliki tekanan darah yang rendah serta sering mengonsumsi
junkfood.

13
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
2.1 Asuhan Keperawatan pada Pasien Ibu Hamil Trimester III Sesuai
dengan Kasus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. C G1P0A0


UK 34-36 MINGGU, ANTENATAL CARE TRIMESTER III
DI PUSKESMAS 2 SIBANG
TANGGAL 02 DESEMBER 2021

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN PENANGGUNG/SUAMI
Nama : Ny. Cantik Nama : Tn. Tampan
Umur : 26 Tahun Umur : 28 Tahun
Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Akuntan Pekerjaan : Perawat
Status perkawinan : Kawin Alamat : Jl. P.B
Sudirman
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Jl. P.B Sudirman
No. CM : 765409752138
Tanggal MRS : 02 Desember 2021
Tanggal pengkajian: 02 Desember 2021
Sumber informasi : Pasien

B. ALASAN KUNJUNGAN
Keluhan Utama/Alasan ke Poli
Klien mengatakan sulit untuk BAB hingga seminggu, kram pada perut yang
sering muncul dan sulit tidur
C. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
1. Riwayat Menstruasi :
Menarche :Umur 15 Tahun Siklus : teratur (✔) tidak ()

14
Banyaknya : 2-3 pembalut/hari Lamanya: 5-7 hari
Keluhan :-
HPHT : 10 April 2021
2. Riwayat pernikahan
Menikah : 1 kali Lama 1 tahun
3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
Anak ke- Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
Umur Peny Penolo Peny Infek Perdarah Jenis
No Tahun Jenis Laserasi BB Pj
Kehamilan ulit ng ulit si an Kelamin
34-36
1 2021 - - - - - - - - - -
minggu

4. Riwayat Kehamilan Saat ini:


Status Obstetrikus :
G1P000A0 UK 34-36 Minggu
TP : 10 Desember 2021
ANC kehamilan ini: Pertama
5. Riwayat Keluarga Berencana :
Akseptor KB : jenis - Lama : -
Masalah : -
6. Riwayat Penyakit Klien dan Keluarga
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga.

D. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN


1. Pemeliharaan dan Persepsi terhadap Kesehatan
Klien mengatakan, selama masa kehamilan rajin melakukan kontrol ke
bidan.
2. Nutrisi/Metabolic
Pasien mengatakan kehilangan nafsu makan ketika awal kehamilan
karena mengalami mual dan muntah secara terus menerus.
3. Pola Eliminasi
Sebelum hamil klien mengatakan pola BAB dan BAK nya normal.
Setelah hamil klien mengatakan sulit BAB sudah seminggu,

15
4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan 0 1 2 3 4
diri

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilisasi di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi ROM √

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
Oksigenasi: Sebelum hamil klien tidak memiliki masalah pada pernapasan.
Setelah hamil klien merasakan sedikit sulit untuk bernapas
5. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum hamil klien mengatakan bahwa pola tidurnya normal dan tidak
memiliki gangguan pada pola tidurnya. Setelah hamil klien mengatakan
sulit untuk mencari posisi tidur yang nyaman karena kondisi perutnya
yang semakin membesar.
6. Pola Perseptual
Klien tidak memiliki persepsi yang berlebihan terhadap suatu masalah
baik sebelum dan sesudah kehamilan.
7. Pola Persepsi Diri
Klien tidak mengalami citra diri yang rendah selama masa kehamilan.
8. Pola Seksual dan Reproduksi
Klien mengatakan kehamilannya yang pertama.
9. Pola Peran-Hubungan

16
Klien mengatakan bahwa sebelum hamil, klien dapat melakukan
pekerjaan rumah dengan baik. Saat hamil, klien merasa kewajiban dalam
mengurus rumah tangganya berkurang.
10. Pola Manajemen Koping Stres
Klien mengatakan jika ia mengalami cemas ia akan bercerita kepada
suaminya.
11. Sistem Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan sebelum hamil dan sesudah hamil klien rajin
beribadah.

1. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum:
- GCS : 15
- Tingkat kesadaran : Composmentis
- Tanda-tanda vital : TD: 110/70 mmHg N : 80x/menit RR :
20x/menit T : 36,5C
BB : 64 kg TB : 160 cm LILA : 26 cm.
Head to toe:
Kepala Wajah :
- Inspeksi : Rambut berwarna hitam, bersih, tidak
terdapat kutu/ketombe
- Palpasi : Tidak terdapat benjolan
Mata:
- Inspeksi : mata simetris, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik, pupil isokor.
- Palpasi :-
Leher :
- Inspeksi : tidak terlihat adanya pembengkakan
- Palpasi : tidak ada peningkatan JVP, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tiroid.
Dada:
Payudara

17
- Inspeksi : Asimetris
Areola : berwarna hitam
Puting : Menonjol
Tanda dimpling/retraksi : tidak ada
- Palpasi : Pengeluaran ASI tidak terdapat pengeluaran ASI
Adanya nodul : Tidak ada
Jantung
- Inspeksi: Normal
- Palpasi : Normal
- Perkusi : Normal
- Auskultasi: Normal
Paru
- Inspeksi: Normal
- Palpasi : Normal
- Perkusi : Normal
- Auskultasi: Normal
Abdomen :
- Inspeksi : Linea : ada Striae : tidak ada
Pembesaran sesuai UK : 3 jari di bawah pusat
Gerakan janin : Aktif
Kontraksi: -
Luka bekas operasi : -
- Auskultasi : DJJ : 128/menit Bising Usus :-
- Palpasi :
Ballotement :-
Leopold I : Teraba bokong TFU : 32 cm
Leopold II : Kanan : Punggung
Kiri : -
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Belum masuk PAP dan DJJ
Penurunan kepala. ⅘ (Penurunan bagian terbawah dengan
metode lima jari)

18
Kontraksi :-
- Perkusi : Normal
Genetalia dan perineum:
- Kebersihan : Baik
- Keputihan :-
- Karakteristik: -
- VT : 2 cm
Anus:
- Hemoroid :-
Ekstremitas:
- Atas :
Oedema :-
Varises :-
CRT : < 2 detik
Kekuatan Otot : kanan : 5 kiri : 5
Tonus : Normal
- Bawah :
Oedema :-
Varises :-
CRT : .< 2 deik
Refleks : Normal
Kekuatan Otot : kanan : 5 kiri : 5
Tonus : Normal
2. DATA PENUNJANG
- Pemeriksaan Laboratorium :-
- Pemeriksaan USG :-
VII. Diagnosa medis
G1P0A0, UK 34-36 Minggu, Fase Antenatal Trimester III
VIII. Pengobatan
-

19
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Pasien Sistem gastrointestinal Konstipasi
mengatakan sulit BAB ↓
sudah seminggu dan Hormon progesteron meningkat
terkadang muncul kram ↓
perut hilang timbul, Peristaltik melambat
lelah dan sulit tidur. ↓
Konstipasi

DS: Pasien mengatakan Kehamilan Ansietas


cemas dengan proses ↓
persalinannya dan sulit Perubahan fisiologis
untuk tidur. ↓
Kurangnya pengetahuan tentang
kehamilan

Kekhawatiran mengalami
kegagalan

Ansietas

DO: Pasien tampak Fertilisasi/Pembuahan Ketidakefektifan


bertanya-tanya ↓ proses
mengenai proses Konsepsi kehamilan-
persalinan ↓ melahirkan
Kehamilan

Perubahan anatomi, fisiologis
dan psikologis

Trimester III

20

Krisis situasional

Adaptasi

Kurangnya pengetahuan,
informasi serta persiapan proses
kehamilan-melahirkan

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:


1. Konstipasi berhubungan dengan kebiasaan toileting yg tidak adekuat ditandai
dengan peristaltik usus melambat.
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman status terkini dan stresor ditandai
dengan khawatir tentang perubahan dalam peristiwa hidup, keletihan dan
insomnia.
3. Ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan berhubungan dengan kurang
pengetahuan proses kehamilan-melahirkan

C. RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Konstipasi NOC Label: NIC Label: Manajemen


berhubungan Eliminasi Usus Konstipasi/Impaksi (0450) :
dengan kebiasaan (0501)
Monitor tanda dan Untuk mengetahui
toileting yg tidak Setelah dilakukan
gejala konstipasi tanda dan gejala
adekuat ditandai tindakan
konstipasi pada
dengan peristaltik keperawatan selama
pasien.
usus menurun 2 x 24 jam,
diharapkan Monitor tanda dan Untuk mengetahui
tingkat konstipasi gejala impaksi tanda dan gejala
pasien menurun impaksi

21
dengan kriteria hasil Dukung Membantu
: peningkatan meningkatkan
1. Pasien lebih asupan cairan, asupan cairan
mudah BAB. jika tidak ada pasien
2. Konstipasi pasien kontraindikasi
berkurang.
Instruksikan pada Membantu pasien
3. Nyeri pada saat
pasien/keluarga dan keluarga
BAB berkurang.
pada diet tinggi melakukan diet
serat, dengan cara tinggi serat.
yang tepat.

Hilangkan Membantu pasien


impaksi feses menghilangkan
secara manual, impaksi feses
jika diperlukan. secara manual.

2. Ansietas NOC Label: NIC Label:


berhubungan Kontrol Kecemasan Pengurangan Kecemasan (5820)
dengan ancaman Diri (1402)
Kaji tanda verbal Untuk mengetahui
status terkini dan Setelah dilakukan
dan non verbal kecemasan pasien
stresor ditandai tindakan
kecemasan secara verbal dan
dengan khawatir keperawatan selama
pasien. non verbal.
tentang 2 x 24 jam,
perubahan dalam diharapkan tingkat Monitor tanda- Untuk mengetahui
peristiwa hidup, kecemasan pasien tanda vital pasien. tanda-tanda vital
keletihan dan menurun dengan pasien.
insomnia kriteria hasil:
Dengarkan pasien Untuk memahami
1. Perasaan cemas
kondisi pasien.
pasien berkurang
2. Pasien dapat tidur Label NIC: Peningkatan Tidur
dengan nyenyak (1850)

22
Berikan KIE Membantu pasien
mengenai agar dapat
pentinya tidur memahami faktor
yang cukup penyebab
selama kehamilan kecemasan

Bantu untuk Membantu pasien


menghilangkan untuk
situasi stress menghilangkan
sebelum tidur situasi stres
sebelum tidur

Ajarkan pasien Mengajarkan


dan orang pasien mengenai
terdekat mengenai faktor yang dapat
faktor yang berkontribusi
berkontribusi terhadap terjadinya
terjadinya gangguan pola
gangguan pola tidur.
tidur

3. Ketidakefektifan NOC Label : NIC Label:


proses Pengetahuan Perawatan Prenatal (6960)
kehamilan- Melahirkan &
Melakukan Untuk mengetahui
melahirkan Persalninan (1817)
konseling dengan apa saja hal yang
berhubungan Setelah dilakukan
pasien terkait belum diketahui
dengan kurang tindakan
proses kehamilan- klien terkait proses
pengetahuan keperawatan selama
melahirkan. kehamilan-
proses 2 x 24 jam,
melahirkan.
kehamilan- diharapkan:
melahirkan 1. tingkat Peningkatan Untuk mengurangi
pengetahuan sistem dukungan ketidakpercayaan
ibu terhadap oleh keluarga bagi diri pasien saat

23
proses pasien. proses kehamilan-
kehamilan- melahirkan.
melahirkan
Berikan KIE Membantu pasien
dapat
kepada pasien untuk mengetahui
meningkat
terkait persiapan tentang bagaimana
melahirkan dan proses melahirkan
perawatan bayi serta perawatan
baru lahir. bayi baru
dilahirkan.

D. IMPLEMENTASI

TANGGAL/ NO EVALUASI/RESPON PARAF


IMPLEMENTASI
JAM DX KLIEN /NAMA

2/12/2021 1 -Memonitor tanda dan gejala -tanda dan gejala SGD 5


(07.00) konstipasi konstipasi pasien dapat
-Monitor tanda dan gejala berkurang
impaksi -tanda dan gejala impaksi
-Mendukung peningkatan dapat berkurang
asupan cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
-Menginstruksikan pada
pasien/keluarga pada diet
tinggi serat, dengan cara yang
tepat.
-Membantu menghilangkan
impaksi feses pasien secara
manual, jika diperlukan.

2/12/2021 2 -Mengkaji tanda verbal dan -tanda vital pasien SGD 5


(09.00) non verbal kecemasan pasien normal

24
-Memonitor tanda-tanda vital -kecemasan pasien dapat
pasien berkurang
-Mendengarkan pasien -pasien sudah dapat
-Memberikan KIE mengenai menghilangkan stres
pentingnya tidur yang cukup sebelum tidur dan dapat
selama kehamilan tidur dengan nyenyak
-Membantu untuk
menghilangkan situasi stress
sebelum tidur
-Mengajarkan pasien dan
orang terdekat mengenai
faktor yang berkontribusi
terjadinya gangguan pola
tidur

2/12/2021 3 -Melakukan konseling -Pasien sudah lebih siap SGD 5


(11.00) dengan pasien terkait proses untuk menjalani
kehamilan-melahirkan persalinan
-meningkatan sistem
dukungan oleh keluarga bagi
pasien
-memberikan KIE kepada
pasien terkait persiapan
melahirkan

E. EVALUASI/ CATATAN PERKEMBANGAN

TGL/JAM NO DX EVALUASI

4/12/2021 1. S : pasien mengatakan BAB dapat lancar


(14.00) O : pasien tampak kooperatif mengikuti instruksi dari perawat
A : tujuan tercapai 80%
P : melanjutkan intervensi

25
4/12/2021 2. S : Pasien mengatakan perasaan cemas dapat berkurang dan
(14.00) dapat tidur lebih nyenyak
O : pasien tampak kooperatif mengikuti instruksi dari perawat
A : tujuan tercapai 85%
P : Melanjutkan intervensi

4/12/2021 3. S: Pasien mengatakan sudah lebih siap untuk menjalani proses


(14.00 ) melahirkan
O: Pasien tampak lebih aktif menanyakan hal terkait kehamilan
dan proses melahirkan
A: Tujuan tercapai 80%
P: Melanjutkan intervensi

Denpasar, 2 Desember 2021


Mengetahui, Preceptor klinik/ CI Mahasiswa

(........................................) (........................................)
NIP. NIP.

Preceptor Akademik/ CT

(........................................)
NIP.

26
2.2 Artikel Terkait Kasus
Judul Artikel: “Penerapan Terapi Kelompok Suportif pada Ibu Hamil
dengan Ansietas melalui Pendekatan Teori Mercer di Kelurahan
Balumang Jaya, Bogor Barat”
Penulis : Hasmila Sari
Ringksan:
Peplau (1954, dalam Videbeck, 2008) mendefinisikan ansietas sebagai
respon awal terhadap ancaman psikis dan membagi ansietas menjadi empat
tingkat yaitu ringan, sedang, berat dan panik. Ansietas yang terjadi pada ibu
hamil merupakan kondisi dimana psikologis mengancam seseorang yang
sedang hamil atau sedang mendekati waktu persalinan, adanya perubahan-
perubahan fisiologis yang disebabkan oleh kecemasan itu dapat
mengakibatkan kondisi psikologis tidak stabil, sehingga perlu adanya
intervensi untuk mengurangi kecemasan tersebut. Metode penelitian yang
diterapkan pada karya ilmiah ini adalah pendekatan manajemen kasus.
Pelaksanaan manajemen keperawatan spesialis jiwa pada ibu hamil dengan
ansietas merupakan kegiatan yang terintegrasi dalam pemberian asuhan
keperawatan jiwa khususnya masalah psikososial di unit komunitas. Penulis
menggunakan 13 orang ibu hamil untuk menjadi sampel dalam
penelitiannya. Penatalaksanaan Terapi Kelompok Suportif (TKS) pada ibu
hamil dengan ansietas terdiri dari 13 orang ibu hamil yang mengalami
ansietas sedang. Ada empat hal yang mempengaruhi tingkat ansietas selama
kehamilan yang ditemukan di komunitas yaitu masalah finansial, pasangan,
keluhan fisik dan pekerjaan. Manajemen kasus spesialis yang dilakukan
meliputi karakteristik klien, hasil pengkajian, diagnosa keperawatan,
diagnosa medis serta penatalaksanaan keperawatan dan medis. Hasil
penelitian atau terapi yang ia gunakan menunjukkan sangat membantu untuk
mengatasi kontrol kecemasan dan emosi selama kehamilan. Kemampuan
seluruh klien mengalami peningkatan dan tidak berhubungan dengan usia,
pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan kategori kehamilan. Dengan
demikian, pelaksanaan terapi kelompok suportif dapat diberikan kepada
semua klien tanpa memandang latar belakang dan kemampuan klien.

27
Perawat dapat memberikan bantuan dan informasi kepada klien dan
keluarga tentang ansietas dan memberikan dukungan kepada mereka
seoptimal mungkin.
Kelebihan :
1. Penjelasan pada jurnal rinci serta mudah dipahami.
2. Pada jurnal juga sudah mencantumkan tabel yang dilengkapi dengan
penjelasannya sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami isi dari
jurnal.
Kelemahan :
1. Jurnal dengan judul Penerapan Terapi Kelompok Suportif pada Ibu
Hamil dengan Ansietas melalui Pendekatan Teori Mercer di Kelurahan
Balumang Jaya, Bogor Barat, yang di tulis oleh Hasmila Sari belum
terpublikasi.
2. Pada jurnal tidak dicantumkan tahun terbit.
3. Pada jurnal tidak mencamtumkan tujuan penelitian sehingga pembaca
tidak mengetahui tujuan penulis melakukan penelitian tersebut.

2.3 Edukasi
Adapun edukasi yang dapat diberikan pada ibu hamil trimester III sesuai
dengan kasus tersebut adalah sebagai berikut.
1. Menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang
mengandung serat sebanyak 20-35 gr/hari seperti bayam, pepaya, dan
pisang. Konsumsi asupan serat yang cukup dapat menyebabkan
kurangnya ampas yang tersedia dalam pembentukan feses. Kandungan
vitamin B6 dalam buah pisang juga dapat mencegah diare. Jenis pisang
yang baik dikonsumsi ibu hamil trimester III yaitu pisang raja yang
dapat dikonsumsi sebelum makan (Indah & Rohmania, 2017). Menurut
penelitian yang berjudul Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Raja, Minum
Air Mineral Dan Jalan- Jalan Pagi Terhadap Kejadian Konstipasi Pada
Ibu Hamil Trimester III di BPS Sunarsih Yudhawati didapatkan hasil
adanya pengaruh signifikan antara konsumsi buah pisang raja sebelum

28
makan terhadap kejadian konstipasi ibu hamil trimester III di BPS
Nyonya Sunarsih Yudhawati Tawang Rejeni.
2. Menyarankan ibu hamil mengonsumsi air mineral yang cukup sekitar 2
liter atau 8 gelas per hari serta menghindari minuman yang dapat
memperberat kerja sistem pencernaan seperti teh atau kopi. Karena
asupan cairan yang tidak adekuat maka feses akan kekurangan
kandungan cairan yang cukup sehingga akan sulit pada saat proses
pengeluaran melalui saluran usus bawah.
3. Menyarankan ibu hamil untuk berolahraga ringan seperti jalan-jalan
pagi dan senam hamilsecara teratur yang dapat meningkatkan sirkulasi
dan otot-otot dinding perut. Selain itu jika dalam latihan fisik tidak
cukup maka gerakan peristaltik normal dapat berkurang dan otot
saluran pencernaan dapat kehilangan tonusnya sehingga dapat
menyebabkan konstipasi atau implikasi feses. Saat berolahraga, ibu
hamil harus tetap memperhatikan kondisi tubuh, jika merasa lelah dan
denyut nadi berdetak cepat hingga mencapai 140 kali per menit maka
ibu hamil disarankan untuk beristirahat dahulu (Yuliarti, 2010 dalam
Indah & Rohmania, 2017).
4. Perawat dapat memberikan edukasi mengenai tanda dan bahaya
persalinan. Tanda-tanda persalinan yaitu sebagao berikut.
a. Adanya kontraksi uterus, yang ditandai dengan :
• Nyeri yang melingkar dari punggung hingga ke perut bagian
depan.
• Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan.
• Sifat kontraksi teratur, dimana semakin lama akan semakin
pendek dan kekuatan kontraksi semakin besar
• Kekuatan kontraksi bertambah saat ibu beraktivitas.
b. Keluarnya lendir yang disertai dengan sedikit darah.
c. Pecahnya air ketuban.
Bahaya persalinan antara lain :
a. Ketuban pecah dini

29
Normalnya ketuban pecah (keluarnya cairan yang banyak dari
kemaluan) terjadi beberapa saat sebelum melahirkan. Apabila
sebelum tanggal perkiraan persalinan ibu sudah merasakan
pecahnya ketuban maka dapat segera ke fasilitas kesehatan karena
ketuban pecah dini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
b. Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan lanjut (> 20 minggu) dapat menjadi
ancaman bagi ibu dan janin meskipun perdarahan yang terjadi
sangat sedikit.
c. Kurangnya pergerakan janin
Pergerakan janin yang berkurang atau hilang dapat berakhir dengan
kematian janin.
5. Anjurkan kepada ibu hamil untuk tidak mengonsumsi obat pencahar
karena untuk mencegah terjadinya dehidrasi atau ketidakseimbangan
elektrolit pada ibu hamil.
6. Menganjurkan ibu hamil untuk sering melakukan terapi dalam
menurunkan kecemasan seperti berikut (Girsang, I. E, 2017).
a. Relaksasi nafas dalam.
b. Massage Pregnancy/pijat kehamilan berupa sentuhan lembut tanpa
tekanan yang dapat membuat hormone endorphin mengalir
kedalam system tubuh yang sangat bermanfaat untuk proses
kehamilan.
c. Terapi musik yang dapat memberikan efek terapi pada tubuh dan
pikiran sehingga dapat menetralisir emosi negatif, menurunkan
puncak stres dan kecemasan.
d. Pernafasan diafragma dengan melakukan pernafsan secara
perlahan, sadar dan dalam dengan menghirup oksigen dalam
hitungan 4 detik lalu ditahan dan hembuskan sampai hitungan
kesepuluh.
e. Menjelaskan mengenai proses melahirkan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Alouini, S., et al. (2019). Diagnosis and Management of Placenta Previa and Low
Placental Implantation. The Journal of Maternal- Fetal and Neonatal
Medicine, doi: 10.1080/14767058.2019.1570118.
Bethsaida Janiwarty & Herri Zan Pieter, 2013, Pendidikan Psikologi untuk Bidan
Suatu Teori dan Terapannya, Yogyakarta : Andi Offset, hlm. 226, 250.
Family Doctor (2017). American Academy of Family Physicians. Sleep and
Pregnancy.
Girsang, I. E. (2017) ‘Asuhan Keperawatan pada Ny.T dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri pada Ibu Melahirkan di
Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia’, Repositori Universitas
Sumatera Utara, 1(1), pp. 7–33. Available
at:http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/2796/142500077.p
df?sequence=1&isAllowed=y.
Ikhtiarini, Ritma. (2016). ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER
III DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI BPS PIPIN HERIYANTI.
Yogyakarta.
Indah, S., & Rohmania, A. Z. (2017). Pengaruh Konsumsi Buah Pisang Raja,
Minum Air Mineral Dan Jalan-Jalan Pagi Terhadap Kejadian Konstipasi
Pada Ibu Hamil Trimester III Di BPS Sunarsih Yudhawati. Biomed Science,
5(1), 13-17.
Kurniarum, A. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Muhtasor, dkk. 2013. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Mufdilah. (2017). Panduan asuhan kebidanan ibu hamil. Jogjakarta : numed
offset.
Puskesmas Penjaringan. (2020). Tanda Bahaya Persalinan. Available at
http://puskesmaspenjaringan.com/2020/10/01/tanda-bahaya-
persalinan/ Muhtasor, dkk. 2013. Konsep Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika

31
Sari, R. N., & Kusparlina, E. P. (2017). Hubungan Dukungan Suami Dengan
Ketepatan Antenatal Care Di Desa Bagi Kabupaten Madiun. GLOBAL
HEALTH SCIENCE (GHS), 2(3), 260-265.
Sulistiyowati, Y. (2016) ‘Upaya Penanganan Konstipasi pada Ibu Hamil
Trimester III di Puskesmas Grogol Sukoharjo’, Kesehatan, pp. 1–9.
Available at: http://eprints.ums.ac.id/44469/1/KTI Konstipasi.pdf.

32
LAMPIRAN

33

You might also like