You are on page 1of 12
“nti INSPEKTORAT Ee PEMERINTAH KABUPATEN BURU SELATAN NAMROLE LI, M, Putuhena Kilon Nomor 7oo/e6n2024 Namrole, 22 Maret 2021 Lampiran 4 (Satu) bundel Hal an Hasil Audit Program Vaksinasi Tahap | Rangka_ Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di RSUD, Puskesmas Namrole dan Puskemas Oki Baru Kecamatan Namrole Kabupaten Buru Selatan. Yth. 4. Direktur RSUD Kabupaten Buru Selatan 2. Kepala Puskesmas Namrole @ Kepala Puskesmas Oki Baru Masing-masing di-Tempat Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Audit Program Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada Fasyankes Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru Kecamatan Namrole di wilayah Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku, dengan pokok-pokok bahasan sebagai berikut: 4. Dasar Pelaksanaan audit Dasar pelaksanaan audit adalah: a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; b. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; c. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); Dipinda dengan Camscanner e Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK,01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); { Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-6/K/02/2021 tentang Pedoman Pengawasan Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah; g. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); h. Keputusan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVvID-19); i. Surat Tugas Inspektorat_ Kabupaten Buru Selatan Nomor 700/04/SPT/V/2021 tanggal 4 Maret 2021 Perihal Pengawasan Vaksinasi Covid-19 Tahun 2021 Tahap Pertama di Namrole. Tujuan Audit Tujuan audit adalah untuk memperoleh Keyakinan memadai bahwa proses pelaksanaan, alckasi dan pemanfaatan sumber daya, serta vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19 telah dilaksanakan melalui tata kelola yang tas kelemahan yang ditemui. perencanaan, Monitoring dan Evaluasi kegiatan program baik dan memberikan rekomendasi perbaikan al Sasaran dan Ruang Lingkup audit Sasaran audit adalah menilai auditan telah menjalankan program vaksinasi kegiatannya secara ekonomis, efisien, dan efektif. Di samping itu, sasaran audit juga untuk mendeteksi adanya kelemahan sistem pengendalian intern serta adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse). Program vaksinasi dalam rangka 1D-19 yang dilaksanakan Fasilitas Pelayanan a. penanggulangan pandemi COVI Kesehatan. Dipinda dengan Camscanner b Ruang lingkup audit program vaksinasi dalam rangka penanggulangan Pandemi COVID-19 terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, alokasi dan pemanfaatan sumber daya, serta Monitoring dan Evaluasi kegiatan vaksinasi Pelaksanaan audit program vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 Tahun 2021 dilaksanakan dengan mengambil sampel fasyankes sebanyak 3 (tiga) unit dari 11 (sebelas) unit Fasyankes yang melakukan Vaksinasi Covid-19 di Kaupaten Buru Selatan selama 5 hari Pemeriksaan dengan jumlah pemriksa sebayak 5 orang 4, Batasan Tanggung Jawab Pemeriksa hanya bertanggungjawab sebatas simpulan hasil audit. Kebenaran dan validitas dokumen yang disampaikan kepada pemeriksa sebagai dasar Pengambalian simpulan menjadi tanggungjawab manajemen program atau pihak-pihak terkait yang menyampaikan dokumen. 5, Metodologi audit Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan audit program vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 adalah: ‘a. Perencanaan audit antara lain pemahaman bisnis proses, mitigasi risiko dan penyusunan pedoman audit termasuk penyusunan langkah Kerja audit serta penetapan waktu audit. b. Penetapan jumlah sampling pengujian, analisis terhadap data kuantitatifatas data primer dan data sekunder yang tersedia dan diperoleh dari lembaga/instansi pemerintah termasuk wawancara dengan stakeholder serta prosedur lainnya yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan. ¢. Audit dilaksanakan sesuai Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) yang diterbitkan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPl). Dipinda dengan Camscanner 6. Informasi Umum a, Jumlah Uji Potik Audit pada Fasyankes Pelaksana Vaksin: Tabel 1 : Uji Petik pada Fasyankes yang melaksanakan Vaksinasi pada 1 siklus vaksinasi Nama SK Penetapan No | Fasyankes | _Alamat yan _ [Nomor —|_ Tanggal— + [RUD [Ra fae Daud Hendra Harapanto | 628371 | Tahun [22 Agustus ‘Namrole Leimena ‘Sinaga 2019 2019 arele_—_| iP te103172014061001 2} Puskesmas —| Desa Ale] Woh, Kasim Solssa, SKM | 24327 Tatun | Totebuat 2020 Niamecio | ree Narweie | tip reaconoezotonrvozs | 200 |_| I PPuskesmas—] Desa Os | Matha G.Pattnasaarany | €21.193802016 | 18 Agustus Oki Boru Bau Nip. 197208301993012001 2016 b. Sumber dan Realisasi Dana Pelaksanaan Vaksinasi Tahun 2024 Tabel 2: Dukungan dana pelaksanaan vaksinasi (No | Nama Fasyankes [Sumber Dana Pagu | Realisasi__ | Ytase RSUD Namrole + APBN o- 0 0 + APBD 0 0 0 + Lainnya 0 0 0 2 | Puskesmas Nanvole | - APBN 0 0 0 + APBD 0 0 0 Lainnya 0 0 0 3. | Puskesmas On Baru |. APBN 0 0 0 + APBD 0 0 0 = | Lainnya 0 0 0 Jumiah 0 0 0 Sumber Data: Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan Sampai dengan dilakukan pemeriksaan terhadap 3 fasilitas pelayanan kesehatan yakni RSUD Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru, yang menjadi sampel. Belum ada penetapan pagu anggaran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan yang diusulkan untuk dukungan dana operasional dalam rangka pelaksanaan pelatihan vaksinator kepada tenaga kesehatan, maupun terhadap pelayanan vaksinasi yang bersumber dari APBD Kabupaten Buru Selatan Tahun Anggaran 2021. Sehingga sampai dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan anggarannya belum terealisasi. Dipinda dengan Camscanner 9 2 Kota Namrole da. masing-masing Tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan vaksinator di maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia pa‘ fasiitas kesehatan terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Buru Selatan (periode 1 siklus vaksinasi atau 2 kali suntik) anggarannya dibebankan kepada masing-masing peserta Sumber Daya Manusia (SDM) Pelaksanaan Vaksinasi/Vaksinator Jumiah tenaga medis maupun para medis yang dikutsertakan dalam pelatinan vaksinator dari 3 Fasyankes yang dijadikan sampel ui petik sebanyak 23 orang. Sedangkan tenaga medis/para medis yang ditugaskan sebagai vaksinator sebanyak 20 Orang dan 3 orang tenaga inputerientry data pada aplikasi P-Care (berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buru Selatan Nomor 440/02/01/2021). Tabel 3 : Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Pelaksana Vaksinasi Tahun 2021 ‘Vaksinator sudah dilatin Vaksinator ditugaskan . Fasyankes Dower | Perawat | Bidan | Dokter | Perawat | Bidan RSUD Namrole 70n [609 | 30g | 20m | 609 | 308 Sq [00g | 10g [50g | 00m _| i 2.__[Puskesmas Namrole [1 Org 3. 40g [209 | 00g | 409 _[ 209 _| 5019 Puskesmas OxiBau | 00m | 4 45019 | 50 | 30m | 150 |. Target dan Realisasi Sasa Jumiah 3019 _| ‘Sumber Data: dari masing-masing Fasyankes per 10 Maret 2021 ran Vaksinasi ditolak oleh sistem maupun yang hanya KIPI pada masing-masing Fasyankes le 1 siklus vaksinasi Target sasaran (yang hadirlyang suntik serta kejadian vaksinasi dalam period la 3 Fasyankes yang menjadi menerima 1 kali yang diyji petik), realisasi (2 dosis/suntik) untuk tenaga kesehatan pad: sampel uj petik dapat dilat pada tabel dibawah ini: Dipinda dengan Camscanner Tabel 4 : Target dan Realisas: No} Nama Fasyankes | Hadir |. teat Sttnng Batal bo KiPh hay a sin | Ditunda SI (3) (4) (5) (6) U (@) a RSD Nias _[ 348 0 | 271 0g ies Meg 0g so 3 440 204 00g {00g} 00g si pada 3 Fasyankes di Kecamatan Namrole _dumiah____|'5830rg | 4610rg | 82019 | 380rg | 00rg | 30g_| ‘Sumber Data: dari masing-masing Fasyankes per 10 Maret 2021 Sesuai dengan Surat Dirjon P2P Kemkos Nomor: SR.02.06/1/73/2021 fanggal 18 Januari 2021 dilyjukan kepada Dinkes Provinsi se-Indonesia tentang pembukaan akses P-Care untuk pencatatan polayanan vaksinasi Covid-19. Alokasi dan Realisasi Distribusi dan Penggunaan Vaksin e. Alokasi dan realisasi distribusi dan penggunaan vaksin dalam pelaksanaan vaksinasi tahun 2021 pada 3 Fasyankes yakni RUSD Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru dapat dilhat pada tabel dibawah ini : Tabel 5 : Alokasi dan Realisasi Vaksin Nama | "Berdasarkan Catatan Sisa Vaksin No Vaksin | Vaksin ‘Sisa (Stock | Selisth | Ket. kes: Ferre | diterima_| digunakan | _Vaksin ‘Opname) rat 2) 8) (@)__ | (534) @ |) 4. | RSUD 292 Vial 271 Vial 21 Vial 21 Vial OVial Namrole 2. | Puskesmas 172 Vial 146 Vial 26 Vial 26 Vial 0Vial Namrole 3. | Puskesmas 47 Vial 44 Vial 4 Vial 4 Vial OVial Oki Baru = Jumlah ‘544 Vial | 461 Vial 51 Vial 51 Vial 0 Vial _| Tanggal 10 Maret 2021 ‘Sumber Data: dari masing-masing Fasyankes Dipinda dengan Camscanner (7.) Temuan Hasil Audit. a. Vaksinasi Tidak Sesuai Sasaran Berdasarakan uji petik dilapangan terhadap pelaksanaan vaksinasi tahap | (2 dosis/suntiky yang menjadi kelompok sasaran tenaga Kesehatan dijumpai : 1) RSUD Kabupaten Buru Selatan dari 271 vial vaksin yang digunakan terdapat 12 orang divaksin tidak masuk kelompok prioritas yang menjadi sasaran pelaksanaan vaksinasi tahap |, hal ini tidak sesuai Keputusan Difjen Pencegahan dan Penegendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Pandemi Corona Disease 2019 (Covid-19), akibatnya berpengaruh terhadap kuota/jatah tenaga kesehatan yang menjadi prioritas sasaran vaksinasi. Daftar nama kelompok yang bukan menjadi ‘sasaran prioritas terlampir. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menegur Direktur RSUD Kabupaten Buru Selatan agar dalam pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, 2) Puskesmas Namrole, tidak memiliki ruang/tempat penyimpanan vaksin, dalam pelaksanaan vaksinasi, antara jumlah vaksin yang diminta dengan jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksin tidak sama, karena saat pelaksanaan vaksin tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi tidak datang, sehingga seringkali vaksin yang belum digunakan dikembalikan ke gudang/tempat penyimpanan yang berada di Gudang RSUD Kabupaten Buru Selatan dan tidak disertai berita acara serah terima vaksin. b. Jumlah Vaksin Tidak Tepat Berdasarkan uji petik di lapangan terhadap penyaluran vaksin dari Dinas Kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, ditemukan jumlah vaksin tidak tepat sasaran dan tidak sesuai jumlah tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini : Dipinda dengan Camscanner No | Facyankes | Sasaran Jumian Nakes yang Nakes Vaksin yang tidak tervaksin ——____|_ rang) fomn | iera sesvai sasaran | (Orang) | (vial (oran; 1 RSUD Kat = -—eana— 1 [RSD Keb curs! agg 191 48 one ana a ‘™eliput fasilitas pelayanan kesehatan, petugas iipaan Enea sehatan yang divaksin dari 12 fasyankes di N, yang dijadikan sampel sebanyak 3 fasyankes yaitu : RSUD Namrole, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru. Terdapat ketidaksesuaian antarajumlah sasaran dengan jumiah vaksin yang diterima oleh masing-masing fasyankes. Hal ini disebabkan karena tidak tercukupinya stok/persediaan vaksin yang tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan yang berjumiah 1.400 vial, sedangkan data tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi tahap | (2 dosis/suntik) di Kabupaten Buru Selatan sebanyak 740 orang. Akibatnya tenaga kesehatan yang menjadi kelompok sasaran vaskinasi tidak tercapai secara maksimal. Jumiah vaksin disuntikan kepada kelompok sasaran tenaga kesehatan adalah Corona Vac, 1 vial = 0,5 ml perorang, tahap I (2 dosis/suntik) . Penilaian Ketepatan Waktu Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan oleh 3 fasiltas pelayanan kesehatan yang dijadikan sampel dari 11 fasyankes yang ada : (RSUD Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru). Tidak menggunakan SOP/Juknis dan atau jadwal tahapan sebagai pedoman yang ditetapkan sebelumnya. Dari aspek kesiapan peralatan pendukung/logisti« ISDMK (vaksinator) disebagian besar fasyankes cukup baik. Disebabkan kurangnya koordinasi antara fasyankes yang melaksanakan_vaksinasi dengan instansi tetkait, akibatnya pelaksanaan vaksinasi yang diakukan oleh fasyankes masing-masing sult untuk dipantau atau dilakukan pengawasan. Dipinda dengan Camscanner 4. Penilaian Ketopatan i, wali Dalam ketepatan kualit ay las, Kecamatan Namrole (sup laksana, Kab, ‘aN Vaksinasi Pada 3 (tiga) fasyankes di dan Puskesmas Oki Bary upaten By ) diumpat. U Selatan, Puskesmas Namrole 1) Puskesmas Namrole, tempat Peyimn panan vaksin masih bergabung Penyimpanan vaksin Covid.4 9; Sesuai : keterangan yang i es, Namrole Saat tim lapangan terkait stok vaksi vaksin 2) iperoleh tim pemeriksa dari pimpinan akukan pengawasan dan pemeriksaan di asi, antarajumiah " yang akan digunakan saat dilakukan digunakan saat gs bermintaan vaksin dengan realiasi vaksin yang a lu tidak berimbang, karena tidak sesuai sasaran penertna, vaksin sehingga dikembalikan legi ketempat penyimpanan. Hal ini disebabkan kurangnya ketegasan pimpinan fasyankes terhadap Tenaga kesehatan, kesadaran dan kesiapan tenaga kesehatan yang akan di vaksin, karena tidak ada Pemberlakuan sanksi, akibatnya berpengaruh terhadap sasaran yang dicapai; 3 Mutu dan tempat penyimpanan vaksin Covid-19 tersimpan sesuai ketentuan penyimpanan yaitu dalam cold chain atau caccine refrigerator pada suhu 2-8 °C; 4) Dari 3 (tiga) fasyankes yang dijadikan sampal (RSUD Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru) diperoleh data kejadian medic/KIPI akibat dari reaksi vaksin ditemukan pada RSUD Kabupaten Buru Selatan sebanyak 3 orang tenaga kesehatan, telah ditindaklanjuti / obeservasi dan dinyatakan sembeuh. e. Penilaian Ketepatan Administrasi 1) Saat dilakukan pemeriksaan olel latan terhadap 3 fasy : : Buru_ Selat 1, ditemukan mulai dari perencanaan, hingga dengan dokumen-dokumen yang sah dan Logistik Lainnya dari fh tim pemeriksa Inspektorat Kabupaten ankes yang melaksanakan vaksinasi kepada tenaga kesehatal tidak didukung elaksanaan, a ; : | Tahapan Distribusi Vaksin seperti : Jadwal 10 Dipinda dengan Camscanner SYANKES ditin 119. Ry pelaksanaan pelayan, Kabupaten ke Fa. Vaksinasi Covig en et Keaton ‘ana Kebu tuhan aN Vaksinasi N Serta Jadwal Pelaksanaan: Belanja (RKB), SOP/Juknis: Covid-19, Jadwal pelaksanaan ty aplikasi P-Care dan aplikast berwenang terkait penetapan data dan SMILE, sural keputusan tenaga ent (nama dan jumiah tena vaksin; dari pejabat Pelaksanaan vaksi sinasi 3) Pencatatan dan ean t9 dlakan ses’ protkol Kesehatan: Pelaporan pelaksanaan vaksinasi Covid- ksi dengan aplikasi P-Care dan aplikasi SMILE: Fasyankes bel sim menyampaikan laporan pelaksanaan vaksinasi Covid- 19 baik secara m SMILE kepada ti anual maupun melalui aplikasi P-Care dan aplikasi im pemeriksa Inspektorat Kabupaten Buru Selatan; 5) Fasyai , ) Fasyankes yang dijadikan sampel dalam pemeriksaan terhadap elaksar ‘inasi Pp naan vaksinasi Covid-19, tidak dapat menampilkan pagu anggaran Operasional, hal ini disebabkan oleh rancangan kebutuhan belanja (RKB) belum ditetapkan, masih dalam tahap pengajuan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah/BPKAD; Efisiensi Pelaksanaan Vaksinasi Pelaksanaan vaksinasi tahap | dosis 1 dan dosis 2 dengan sasaran tenaga kesehatan sebanyak 740 orang untuk 1.400 vial, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan per tanggal 10 Maret 2021 untuk 11 fasyankes telah menggunakan sebanyak 942 vial, sisa yang belum digunakan sebanyak 177 vial, stok yang tersimpan dalam cold room sebanyak 281 vial. Pada tanggal 12 Maret 2021 Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan menerima Vaksin Covid-19 tahap I dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Maluku sebanyak 40 vial dengan sasaran terbatas untuk petugas pelayanan publik yaitu TNU/Polri sebanyak 291 No. 03/Kemenkes RI Tahun orang. (BAST Vaksin Covid-19 2021/IF/Dinkes/I/2021). Dipinda dengan Camscanner Sedangkan sasaran Petugas . Pelay, potugas bandara/pelabyp ANAM Publik ha lai : negara, petugas lian anstasiunterinay ive (aparat uu, dan . f . perbanka re 60 taney nya yang terkait petaya Perbankan, perusahaan listrik la (> n), tim man publik) belum menday Pemenksa Inspekt dan Kelomgok usa patkan informa: sn loral Kabupaten Buru Selatan orkait jadwa aniut d torkail ada dan Waktu Petsksanaan vara —— oo nasi Covid-19. menyebabkan istribusi Tabupetonteota Pendistribusian aksin Covid-19 ke id Secara bertahap dan berpengaruh terhad ol vain ‘eorima ai 7 yang diterima didaerah dan pelaksanaan vaksinos 9 dilakukan secara maksimal, aksinasi Covid ip kuota vaksin -19 tidak dapat g. Kecukupan Pengendalian Risiko Fraud ee kan secara normatif, baik dari aspek perencanaan, yang meliputi pendanaanya, maupun pelaksanaan_vaksinasi Covid-19 pada RSUD Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru. Penyusunan Rancangan Anggaran Belanja yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tengah diusulkan dan belum terealiasi Tidak adanya SOP/Juknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada unit-unit pelaksana kegiatan vaksinasi, hal ini akan berdampak terhadap jadwal pencapaian sasaran dan penyampaian laporan oleh masig-masing fasyankes ke instansi terkait. 8. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Fasyankes yang melaksanakan vaski menjadi sampel, yang perlu mendapat perhatian : 4. Puskesmas Namrole, ruangan yang dijadikan tempat pelaksanaan vaskinasi Covid-19 kurang memadal karena hanya menggunakan 1 ka, tidak berksekat; inasi Covid-19 pada 3 unit Fasyankes yang ruangan terbul Dipinda dengan Camscanner Sess | 2. Puskesmas Namrole ti tidak memitiki Cold Chain untuk penyimpanan Vaksinasi Covid-19 Fj sendii’, dan datam pen bergabung dengan vaksin fa, yimpanan vaksin masihy Kabupaten Buru Selatan; 3. Pengelolaan Vaksinasi Covid-19 belum dilakukan sesuai prosedur. mikian kami i De Sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Bapakllbu givcapkan terima kasih, KETUA TIM, HERMAN WAEMESE, SP., MSI NIP, 19691103 200003 1 006 Tembusan Yth: je inspektur Kabupaten Buru Selatan di Namole; 2. Inspektur Provinsi Maluku di Ambon; 3, BPKP Perwakilan Provinsi Maluku di Ambon; 13 Dipinda dengan Camscanner

You might also like