“nti INSPEKTORAT
Ee PEMERINTAH KABUPATEN BURU SELATAN
NAMROLE
LI, M, Putuhena Kilon
Nomor 7oo/e6n2024 Namrole, 22 Maret 2021
Lampiran 4 (Satu) bundel
Hal an Hasil Audit Program Vaksinasi Tahap |
Rangka_ Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di
RSUD, Puskesmas Namrole dan Puskemas Oki
Baru Kecamatan Namrole Kabupaten Buru
Selatan.
Yth. 4. Direktur RSUD Kabupaten Buru Selatan
2. Kepala Puskesmas Namrole
@ Kepala Puskesmas Oki Baru
Masing-masing
di-Tempat
Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Audit Program Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada
Fasyankes Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buru Selatan,
Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru Kecamatan Namrole di wilayah
Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku, dengan pokok-pokok bahasan sebagai
berikut:
4. Dasar Pelaksanaan audit
Dasar pelaksanaan audit adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
b. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan;
c. Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan
Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19);
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
Dipinda dengan Camscannere
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK,01.07/MENKES/12757/2020
Tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
{ Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Nomor KEP-6/K/02/2021 tentang Pedoman Pengawasan Pelaksanaan
Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) bagi Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah;
g. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19);
h. Keputusan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVvID-19);
i. Surat Tugas Inspektorat_ Kabupaten Buru Selatan Nomor
700/04/SPT/V/2021 tanggal 4 Maret 2021 Perihal Pengawasan Vaksinasi
Covid-19 Tahun 2021 Tahap Pertama di Namrole.
Tujuan Audit
Tujuan audit adalah untuk memperoleh Keyakinan memadai bahwa proses
pelaksanaan, alckasi dan pemanfaatan sumber daya, serta
vaksinasi dalam rangka
penanggulangan pandemi COVID-19 telah dilaksanakan melalui tata kelola yang
tas kelemahan yang ditemui.
perencanaan,
Monitoring dan Evaluasi kegiatan program
baik dan memberikan rekomendasi perbaikan al
Sasaran dan Ruang Lingkup audit
Sasaran audit adalah menilai auditan telah menjalankan program vaksinasi
kegiatannya secara ekonomis, efisien, dan efektif. Di samping itu, sasaran
audit juga untuk mendeteksi adanya kelemahan sistem pengendalian intern
serta adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse). Program vaksinasi dalam rangka
1D-19 yang dilaksanakan Fasilitas Pelayanan
a.
penanggulangan pandemi COVI
Kesehatan.
Dipinda dengan Camscannerb Ruang lingkup audit program vaksinasi dalam rangka penanggulangan
Pandemi COVID-19 terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, alokasi dan
pemanfaatan sumber daya, serta Monitoring dan Evaluasi kegiatan vaksinasi
Pelaksanaan audit program vaksinasi dalam rangka penanggulangan
pandemi Covid-19 Tahun 2021 dilaksanakan dengan mengambil sampel
fasyankes sebanyak 3 (tiga) unit dari 11 (sebelas) unit Fasyankes yang
melakukan Vaksinasi Covid-19 di Kaupaten Buru Selatan selama 5 hari
Pemeriksaan dengan jumlah pemriksa sebayak 5 orang
4, Batasan Tanggung Jawab
Pemeriksa hanya bertanggungjawab sebatas simpulan hasil audit. Kebenaran
dan validitas dokumen yang disampaikan kepada pemeriksa sebagai dasar
Pengambalian simpulan menjadi tanggungjawab manajemen program atau
pihak-pihak terkait yang menyampaikan dokumen.
5, Metodologi audit
Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan audit program vaksinasi dalam
rangka penanggulangan pandemi Covid-19 adalah:
‘a. Perencanaan audit antara lain pemahaman bisnis proses, mitigasi risiko dan
penyusunan pedoman audit termasuk penyusunan langkah Kerja audit serta
penetapan waktu audit.
b. Penetapan jumlah sampling pengujian, analisis terhadap data kuantitatifatas
data primer dan data sekunder yang tersedia dan diperoleh dari
lembaga/instansi pemerintah termasuk wawancara dengan stakeholder serta
prosedur lainnya yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan.
¢. Audit dilaksanakan sesuai Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia
(SAIPI) yang diterbitkan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia
(AAIPl).
Dipinda dengan Camscanner6. Informasi Umum
a, Jumlah Uji Potik Audit pada Fasyankes Pelaksana Vaksin:
Tabel 1 : Uji Petik pada Fasyankes yang melaksanakan Vaksinasi pada 1
siklus vaksinasi
Nama SK Penetapan
No | Fasyankes | _Alamat yan _ [Nomor —|_ Tanggal—
+ [RUD [Ra fae Daud Hendra Harapanto | 628371 | Tahun [22 Agustus
‘Namrole Leimena ‘Sinaga 2019 2019
arele_—_| iP te103172014061001
2} Puskesmas —| Desa Ale] Woh, Kasim Solssa, SKM | 24327 Tatun | Totebuat 2020
Niamecio | ree Narweie | tip reaconoezotonrvozs | 200 |_|
I PPuskesmas—] Desa Os | Matha G.Pattnasaarany | €21.193802016 | 18 Agustus
Oki Boru Bau Nip. 197208301993012001 2016
b. Sumber dan Realisasi Dana Pelaksanaan Vaksinasi Tahun 2024
Tabel 2: Dukungan dana
pelaksanaan vaksinasi
(No | Nama Fasyankes [Sumber Dana Pagu | Realisasi__ | Ytase
RSUD Namrole + APBN o- 0 0
+ APBD 0 0 0
+ Lainnya 0 0 0
2 | Puskesmas Nanvole | - APBN 0 0 0
+ APBD 0 0 0
Lainnya 0 0 0
3. | Puskesmas On Baru |. APBN 0 0 0
+ APBD 0 0 0
= | Lainnya 0 0 0
Jumiah 0 0 0
Sumber Data: Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan
Sampai dengan dilakukan pemeriksaan terhadap 3 fasilitas pelayanan
kesehatan yakni RSUD Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan
Puskesmas Oki Baru, yang menjadi sampel. Belum ada penetapan pagu
anggaran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan yang diusulkan
untuk dukungan dana operasional dalam rangka pelaksanaan pelatihan
vaksinator kepada tenaga kesehatan, maupun terhadap pelayanan vaksinasi
yang bersumber dari APBD Kabupaten Buru Selatan Tahun Anggaran 2021.
Sehingga sampai dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan
anggarannya belum terealisasi.
Dipinda dengan Camscanner9
2
Kota Namrole
da. masing-masing
Tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan vaksinator di
maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia pa‘
fasiitas kesehatan terkait pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten
Buru Selatan (periode 1 siklus vaksinasi atau 2 kali suntik) anggarannya
dibebankan kepada masing-masing peserta
Sumber Daya Manusia (SDM) Pelaksanaan Vaksinasi/Vaksinator
Jumiah tenaga medis maupun para medis yang dikutsertakan dalam
pelatinan vaksinator dari 3 Fasyankes yang dijadikan sampel ui petik
sebanyak 23 orang. Sedangkan tenaga medis/para medis yang ditugaskan
sebagai vaksinator sebanyak 20 Orang dan 3 orang tenaga inputerientry data
pada aplikasi P-Care (berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buru Selatan
Nomor 440/02/01/2021).
Tabel 3 : Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Pelaksana Vaksinasi
Tahun 2021
‘Vaksinator sudah dilatin Vaksinator ditugaskan
. Fasyankes Dower | Perawat | Bidan | Dokter | Perawat | Bidan
RSUD Namrole 70n [609 | 30g | 20m | 609 | 308
Sq [00g | 10g [50g | 00m _|
i
2.__[Puskesmas Namrole [1 Org
3. 40g [209 | 00g | 409 _[ 209 _|
5019
Puskesmas OxiBau | 00m | 4
45019 | 50 | 30m | 150
|. Target dan Realisasi Sasa
Jumiah 3019 _|
‘Sumber Data: dari masing-masing Fasyankes per 10 Maret 2021
ran Vaksinasi
ditolak oleh sistem maupun yang hanya
KIPI pada masing-masing Fasyankes
le 1 siklus vaksinasi
Target sasaran (yang hadirlyang
suntik serta kejadian
vaksinasi dalam period
la 3 Fasyankes yang menjadi
menerima 1 kali
yang diyji petik), realisasi
(2 dosis/suntik) untuk tenaga kesehatan pad:
sampel uj petik dapat dilat pada tabel dibawah ini:
Dipinda dengan CamscannerTabel 4 : Target dan Realisas:
No} Nama Fasyankes | Hadir |. teat Sttnng Batal bo KiPh
hay a sin | Ditunda
SI (3) (4) (5) (6) U (@)
a RSD Nias _[ 348 0 | 271 0g ies Meg 0g so
3 440 204 00g {00g} 00g
si pada 3 Fasyankes
di Kecamatan Namrole
_dumiah____|'5830rg | 4610rg | 82019 | 380rg | 00rg | 30g_|
‘Sumber Data: dari masing-masing Fasyankes per 10 Maret 2021
Sesuai dengan Surat Dirjon P2P Kemkos Nomor: SR.02.06/1/73/2021
fanggal 18 Januari 2021 dilyjukan kepada Dinkes Provinsi se-Indonesia
tentang pembukaan akses P-Care untuk pencatatan polayanan vaksinasi
Covid-19.
Alokasi dan Realisasi Distribusi dan Penggunaan Vaksin
e.
Alokasi dan realisasi distribusi dan penggunaan vaksin dalam pelaksanaan
vaksinasi tahun 2021 pada 3 Fasyankes yakni RUSD Kabupaten Buru
Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru dapat dilhat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 5 : Alokasi dan Realisasi Vaksin
Nama | "Berdasarkan Catatan Sisa Vaksin
No Vaksin | Vaksin ‘Sisa (Stock | Selisth | Ket.
kes:
Ferre | diterima_| digunakan | _Vaksin ‘Opname)
rat 2) 8) (@)__ | (534) @ |)
4. | RSUD 292 Vial 271 Vial 21 Vial 21 Vial OVial
Namrole
2. | Puskesmas 172 Vial 146 Vial 26 Vial 26 Vial 0Vial
Namrole
3. | Puskesmas 47 Vial 44 Vial 4 Vial 4 Vial OVial
Oki Baru =
Jumlah ‘544 Vial | 461 Vial 51 Vial 51 Vial 0 Vial _|
Tanggal 10 Maret 2021
‘Sumber Data: dari masing-masing Fasyankes
Dipinda dengan Camscanner(7.) Temuan Hasil Audit.
a. Vaksinasi Tidak Sesuai Sasaran
Berdasarakan uji petik dilapangan terhadap pelaksanaan vaksinasi tahap |
(2 dosis/suntiky yang
menjadi kelompok sasaran tenaga Kesehatan
dijumpai :
1) RSUD Kabupaten Buru Selatan dari 271 vial vaksin yang digunakan
terdapat 12 orang divaksin tidak masuk kelompok prioritas yang menjadi
sasaran pelaksanaan vaksinasi tahap |, hal ini tidak sesuai Keputusan
Difjen Pencegahan dan Penegendalian Penyakit Nomor
HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Pandemi Corona Disease 2019 (Covid-19), akibatnya
berpengaruh terhadap kuota/jatah tenaga kesehatan yang menjadi
prioritas sasaran vaksinasi. Daftar nama kelompok yang bukan menjadi
‘sasaran prioritas terlampir. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan
untuk menegur Direktur RSUD Kabupaten Buru Selatan agar dalam
pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
2) Puskesmas Namrole, tidak memiliki ruang/tempat penyimpanan vaksin,
dalam pelaksanaan vaksinasi, antara jumlah vaksin yang diminta dengan
jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksin tidak sama, karena saat
pelaksanaan vaksin tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi
tidak datang, sehingga seringkali vaksin yang belum digunakan
dikembalikan ke gudang/tempat penyimpanan yang berada di Gudang
RSUD Kabupaten Buru Selatan dan tidak disertai berita acara serah
terima vaksin.
b. Jumlah Vaksin Tidak Tepat
Berdasarkan uji petik di lapangan terhadap penyaluran vaksin dari Dinas
Kesehatan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, ditemukan jumlah
vaksin tidak tepat sasaran dan tidak sesuai jumlah tenaga kesehatan yang
menjadi sasaran vaksinasi. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Dipinda dengan CamscannerNo | Facyankes | Sasaran Jumian Nakes yang
Nakes Vaksin yang tidak tervaksin
——____|_ rang) fomn | iera sesvai sasaran
| (Orang) | (vial (oran;
1 RSUD Kat = -—eana—
1 [RSD Keb curs! agg
191
48
one ana a ‘™eliput fasilitas pelayanan kesehatan, petugas
iipaan Enea sehatan yang divaksin dari 12 fasyankes di
N, yang dijadikan sampel sebanyak 3 fasyankes
yaitu : RSUD Namrole, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru.
Terdapat ketidaksesuaian antarajumlah sasaran dengan jumiah vaksin yang
diterima oleh masing-masing fasyankes. Hal ini disebabkan karena tidak
tercukupinya stok/persediaan vaksin yang tersedia di Dinas Kesehatan
Kabupaten Buru Selatan yang berjumiah 1.400 vial, sedangkan data tenaga
kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi tahap | (2 dosis/suntik) di
Kabupaten Buru Selatan sebanyak 740 orang. Akibatnya tenaga kesehatan
yang menjadi kelompok sasaran vaskinasi tidak tercapai secara maksimal.
Jumiah vaksin disuntikan kepada kelompok sasaran tenaga kesehatan
adalah Corona Vac, 1 vial = 0,5 ml perorang, tahap I (2 dosis/suntik)
. Penilaian Ketepatan Waktu
Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan oleh 3 fasiltas pelayanan kesehatan
yang dijadikan sampel dari 11 fasyankes yang ada : (RSUD Kabupaten
Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru). Tidak
menggunakan SOP/Juknis dan atau jadwal tahapan sebagai pedoman yang
ditetapkan sebelumnya. Dari aspek kesiapan peralatan pendukung/logisti«
ISDMK (vaksinator) disebagian besar fasyankes cukup baik. Disebabkan
kurangnya koordinasi antara fasyankes yang melaksanakan_vaksinasi
dengan instansi tetkait, akibatnya pelaksanaan vaksinasi yang diakukan
oleh fasyankes masing-masing sult untuk dipantau atau dilakukan
pengawasan.
Dipinda dengan Camscanner4. Penilaian Ketopatan i,
wali
Dalam ketepatan kualit ay
las,
Kecamatan Namrole (sup
laksana,
Kab, ‘aN Vaksinasi Pada 3 (tiga) fasyankes di
dan Puskesmas Oki Bary
upaten By
) diumpat. U Selatan, Puskesmas Namrole
1) Puskesmas Namrole, tempat
Peyimn
panan vaksin masih bergabung
Penyimpanan vaksin Covid.4
9;
Sesuai :
keterangan yang i
es, Namrole Saat tim
lapangan terkait stok vaksi
vaksin
2)
iperoleh tim pemeriksa dari pimpinan
akukan pengawasan dan pemeriksaan di
asi, antarajumiah " yang akan digunakan saat dilakukan
digunakan saat gs bermintaan vaksin dengan realiasi vaksin yang
a lu tidak berimbang, karena tidak sesuai sasaran
penertna, vaksin sehingga dikembalikan legi ketempat penyimpanan. Hal
ini disebabkan kurangnya ketegasan pimpinan fasyankes terhadap
Tenaga kesehatan, kesadaran dan kesiapan tenaga kesehatan yang
akan di vaksin, karena tidak ada Pemberlakuan sanksi, akibatnya
berpengaruh terhadap sasaran yang dicapai;
3
Mutu dan tempat penyimpanan vaksin Covid-19 tersimpan sesuai
ketentuan penyimpanan yaitu dalam cold chain atau caccine refrigerator
pada suhu 2-8 °C;
4) Dari 3 (tiga) fasyankes yang dijadikan sampal (RSUD Kabupaten Buru
Selatan, Puskesmas Namrole dan Puskesmas Oki Baru) diperoleh data
kejadian medic/KIPI akibat dari reaksi vaksin ditemukan pada RSUD
Kabupaten Buru Selatan sebanyak 3 orang tenaga kesehatan, telah
ditindaklanjuti / obeservasi dan dinyatakan sembeuh.
e. Penilaian Ketepatan Administrasi
1) Saat dilakukan pemeriksaan olel
latan terhadap 3 fasy : :
Buru_ Selat 1, ditemukan mulai dari perencanaan, hingga
dengan dokumen-dokumen yang sah
dan Logistik Lainnya dari
fh tim pemeriksa Inspektorat Kabupaten
ankes yang melaksanakan vaksinasi
kepada tenaga kesehatal
tidak didukung
elaksanaan, a ;
: | Tahapan Distribusi Vaksin
seperti : Jadwal
10
Dipinda dengan CamscannerSYANKES ditin
119. Ry
pelaksanaan pelayan,
Kabupaten ke Fa.
Vaksinasi Covig en et Keaton
‘ana Kebu
tuhan
aN Vaksinasi
N Serta Jadwal Pelaksanaan:
Belanja (RKB), SOP/Juknis:
Covid-19, Jadwal pelaksanaan
ty aplikasi P-Care dan aplikast
berwenang terkait penetapan data
dan
SMILE, sural keputusan tenaga ent
(nama dan jumiah tena
vaksin;
dari pejabat
Pelaksanaan vaksi
sinasi
3) Pencatatan dan ean t9 dlakan ses’ protkol Kesehatan:
Pelaporan pelaksanaan vaksinasi Covid-
ksi dengan aplikasi P-Care dan aplikasi SMILE:
Fasyankes bel
sim menyampaikan laporan pelaksanaan vaksinasi Covid-
19 baik secara m
SMILE kepada ti anual maupun melalui aplikasi P-Care dan aplikasi
im pemeriksa Inspektorat Kabupaten Buru Selatan;
5) Fasyai ,
) Fasyankes yang dijadikan sampel dalam pemeriksaan terhadap
elaksar ‘inasi
Pp naan vaksinasi Covid-19, tidak dapat menampilkan pagu
anggaran Operasional, hal ini disebabkan oleh rancangan kebutuhan
belanja (RKB) belum ditetapkan, masih dalam tahap pengajuan ke
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah/BPKAD;
Efisiensi Pelaksanaan Vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi tahap | dosis 1 dan dosis 2 dengan sasaran tenaga
kesehatan sebanyak 740 orang untuk 1.400 vial, berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Buru Selatan per tanggal 10 Maret 2021 untuk
11 fasyankes telah menggunakan sebanyak 942 vial, sisa yang belum
digunakan sebanyak 177 vial, stok yang tersimpan dalam cold room
sebanyak 281 vial. Pada tanggal 12 Maret 2021 Dinas Kesehatan
Kabupaten Buru Selatan menerima Vaksin Covid-19 tahap I dari Dinas
Kesehatan Pemerintah Provinsi Maluku sebanyak 40 vial dengan sasaran
terbatas untuk petugas pelayanan publik yaitu TNU/Polri sebanyak 291
No. 03/Kemenkes RI Tahun
orang. (BAST Vaksin Covid-19
2021/IF/Dinkes/I/2021).
Dipinda dengan CamscannerSedangkan sasaran
Petugas
. Pelay,
potugas bandara/pelabyp ANAM Publik
ha lai :
negara, petugas lian anstasiunterinay ive (aparat uu, dan
. f . perbanka
re 60 taney nya yang terkait petaya Perbankan, perusahaan listrik
la (> n), tim man publik)
belum menday Pemenksa Inspekt dan Kelomgok usa
patkan informa: sn loral Kabupaten Buru Selatan
orkait jadwa aniut d
torkail ada dan Waktu Petsksanaan vara —— oo
nasi Covid-19.
menyebabkan istribusi
Tabupetonteota Pendistribusian aksin Covid-19 ke id
Secara bertahap dan berpengaruh terhad ol vain
‘eorima ai 7
yang diterima didaerah dan pelaksanaan vaksinos 9
dilakukan secara maksimal, aksinasi Covid
ip kuota vaksin
-19 tidak dapat
g. Kecukupan Pengendalian Risiko Fraud
ee
kan secara normatif, baik dari aspek
perencanaan, yang meliputi pendanaanya, maupun pelaksanaan_vaksinasi
Covid-19 pada RSUD Kabupaten Buru Selatan, Puskesmas Namrole dan
Puskesmas Oki Baru. Penyusunan Rancangan Anggaran Belanja yang
dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tengah
diusulkan dan belum terealiasi
Tidak adanya SOP/Juknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada unit-unit
pelaksana kegiatan vaksinasi, hal ini akan berdampak terhadap jadwal
pencapaian sasaran dan penyampaian laporan oleh masig-masing
fasyankes ke instansi terkait.
8. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Fasyankes yang melaksanakan vaski
menjadi sampel, yang perlu mendapat perhatian :
4. Puskesmas Namrole, ruangan yang dijadikan tempat pelaksanaan
vaskinasi Covid-19 kurang memadal karena hanya menggunakan 1
ka, tidak berksekat;
inasi Covid-19 pada 3 unit Fasyankes yang
ruangan terbul
Dipinda dengan CamscannerSess |
2. Puskesmas Namrole ti
tidak memitiki Cold Chain untuk penyimpanan
Vaksinasi Covid-19 Fj
sendii’, dan datam pen
bergabung dengan vaksin fa, yimpanan vaksin masihy
Kabupaten Buru Selatan;
3. Pengelolaan Vaksinasi Covid-19 belum dilakukan sesuai prosedur.
mikian kami i
De Sampaikan, atas perhatian dan kerja sama Bapakllbu
givcapkan terima kasih,
KETUA TIM,
HERMAN WAEMESE, SP., MSI
NIP, 19691103 200003 1 006
Tembusan Yth:
je inspektur Kabupaten Buru Selatan di Namole;
2. Inspektur Provinsi Maluku di Ambon;
3, BPKP Perwakilan Provinsi Maluku di Ambon;
13
Dipinda dengan Camscanner