You are on page 1of 10

MAKALAH KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

Disusun Oleh :
Kelompok IX

Anggota:

Zulkhairi (220401022)
Firjatullah (220401080)

Mata Kuliah:
Komunikasi Antar Pribadi

Dosen Pembimbing :
Drs. Yusri, M,LI.S.

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang hingga saat ini
masih memberikan nafas kehidupan, rahmat, nikmat, dan anugerah akal sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Shalawat dan salam tak lupa pula penulis sampaikan
ke junjungan alam yakni Nabi Muhammad Saw., seorang manusia sekaligus sang pionir yang
telah diutus Allah untuk menyebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin, yang telah membawa sebuah
peradaban dari alam jahiliyah ke alam yang berilmu pengetahuan. Terima kasih penulis
ucapkan kepada para pihak yang telah membantu serta memberi masukan dan dukungan dalam
proses pembuatan makalah ini.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari
para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada waktu
mendatang.

Banda Aceh, 29 Mei 2023


Penulis
Kelompok IX
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
2. Pengertian Komunikasi Persuasif
3. Metode dan Teknik Komunikasi Persuasif

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Salah satu karakteristik masyarakat dalam dunia modern adalah tak terpisahkannnya kehidupan
mereka dengan segala hal yang berbau teknolgi. Kehidupan masyarakat modern memiliki
ketergantungan yang sangat besar tehadap eksistensi teknologi baik menyangkut kegiatan
sehari hari yang sangat sederhana, seperti memasak, mencuci pakaian, sampai pada kegiatan
yang sangat rumit.

Demikian juga dalam pemenuhan mereka terhadap media informasi. Berbagai sarana informasi
yang berbau bigh technology sudah menjadi konsumsi masyarakat hampir secara menyeluruh
baik dipekotaan maupun di pedesaan. Dahulunya telephon genggam (hp) menrupakan alat
komunikasi yang sederhana, asal dapat memenuhi kebutuhan untuk berkomunikasi secara lisan
dan tulisan yang berbentuk SMS, saat ini HP telah berubah fungsi tidak hanya sebagai media
komunikasi namun juga sekaligus menjadi alat untuk menggali informasi melalui internet.
Fenomena tersebut merupakan salah satu bukti bahwa perkembangan teknologi terus melaju
dalam dinamika masyarakat modern.

Keberagaman media teknologi informasi saat ini menjadi sarana yang paling efektif dalam
membentuk persepsi, sikap dan perilaku individu. Hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa
hampir disemua kegiatan penyampaian informasi tersebut selalu menyimpan unsur persuasi
yang sering tidak disadari oleh masyarakat sebagai komunikan. Beragam bentuk isi pesan
dalam informasi yang terdapat dalam tayangan di televise, radio, internet maupun media cetak
mayoritas memiliki indikasi persuasi yang tujuannya untuk membentuk atau merubah sikap,
dan perilaku masyarakat yang mereka lakukan secara massif.

Pengetahuan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendeteksi bobot esensi suatu pesan yang
mereka dapat dalam kegiatan penyampaian informasi melalui media teknologi. Maka dalam
tulisan ini akan dipaparkan dinamika persuasi dalam kegiatan komunikasi massa melalui media
komunikasi massa. Tulisan ini juga ingin membahas tentang mengapa media massa menjadi
sarana persuasi yang paling efektif serta bagaimana komunikator mengemas komunikasi
persuasi tersebut melalui media massa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi


Komunikasi interpersonal adalah sebuah komunikasi atau proses pertukaran
informasi, ide, pendapat, dan perasaan yang terjadi antara dua orang atau lebih dan
biasanya tidak diatur secara formal. Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan
menggunakan semua elemen dari proses komunikasi
Sebenarnya komunikasi inter personal bisa terjadi dimana saja seperti ketika
menonton film, belajar, dan bekerja. Komunikasi inter personal juga bisa disebut sebagai
komunikasi antarpribadi. Efektivitas antarpribadi ditentukan oleh seberapa jelas pesan
yang disampaikan.
2.2 Pengertian Komunikasi Persuasif

Shannon dan Weaver menyatakan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi


manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak
disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. 1 Sedangkan pengertian persuasif
menurut Vik dan Gilsdorf yang dikutip oleh Sutrisna Dewi dalam bukunya yang berjudul
Komunikasi Bisnis, persuasif adalah suatu usaha yang dengan sadar dilakukan oleh
individu atau organisasi untuk memodifikasi atau mengubah pendapat, sikap, kepercayaan,
atau perilaku individu maupun organisasi lain. 2 Pernyataan tersebut sejalan dengan
pendapat Colman yang menyatakan bahwa persuasi merupakan proses pengubahan sikap
yang dilakukan melalui presentasi pesan yang bermuatan argumen-argumen yang
melemahkan atau menguatkan seseorang, obyek, maupun tempat seseorang dalam
mengarahkan sikapnya. 3

Dalam Kamus Komunikasi, komunikasi persuasif diartikan sebagai komunikasi


yang dilancarkan seseorang untuk mengubah sikap, pandangan atau perilaku orang lain,
yang sebagai hasilnya pihak yang dipengaruhi melaksanakan dengan kesadaran sendiri.4
Dan menurut Perloff yang dikutip oleh Allo Liliweri dalam bukunya Komunikasi
Interpersonal, persuasi merupakan proses simbolik dimana komunikator mencoba

1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2018), h.


2 Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2007), h. 106
3 Suciati, Psikologi Komunikasi, (Yogyakarta: Buku Litera, 2015), h. 237.
4 Suciati, Psikologi Komunikasi, (Yogyakarta: Buku Litera, 2015), h. 237.
menyakinkan orang lain untuk mengubah sikap atau perilaku mereka tentang masalah
tertentu. Definisi ini menunjukkan kepada tiga elemen kunci dari persuasi,
yaitu: (1) persuasi adalah simbolik, menggunakan katakata, gambar, suara dan lain-
lain, (2) persuasi melibatkan usaha yang disengaja untuk mempengaruhi orang lain dan (3)
Self-persuasi adalah kunci. Orang-orang tidak dipaksa dirayu untuk berubah, mereka
mempunyai kehendak bebas untuk memilih.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa komunikasi persuasif merupakan metode
komunikasi yeng digunakan untuk mengubah sikap, perilaku dan tindakan orang lain,
sehingga orang lain tersebut bersedia melakukan apa yang dikehendaki oleh komunikator
dengan senang hati, suka rela dan tanpa paksaan.
2.3 Metode dan Teknik Komunikasi Persuasif
Dalam pelaksanaannya, komunikasi persuasif dapat dilakukan dengan beberapa
metode yakni:
1. Metode asosiasi, merupakan penyajian pesan komunikasi dengan
menumpangkan pada suatu peristiwa yang aktual, atau sedang menarik perhatian dan
minat massa.
2. Metode integrasi, dimana melibatkan kemampuan komunikator untuk
menyatukan diri dengan komunikan dalam arti penyatuan diri secara komunikatif,
sehingga tampak menjadi satu atau dalam arti kebersamaan, perasaan senasib
sepenanggungan dengan komunikan, baik dilakukan secara verbal maupun non-verbal
3. Metode Pay-off dan Fear-Arousing, yakni kegiatan mempengaruhi orang lain
dengan jalan melukiskan hal-hal yang menggembirakan dan menyenangkan perasaannya
atau memberikan harapan (imingiming), dan sebaliknya dengan menggambarkan hal-hal
yang menakutkan atau menyajikan konsekuensi yang buruk atau tidak menyenangkan
perasaan.
4. Metode Icing, yaitu menjadikan indah sesuatu, sehingga menarik bagi siapa saja
yang menerimanya. Metode icing disebut juga metode memanis-maniskan atau menggulai
kegiatan persuasi ini dengan jalan menata pesan komunikasi dengan emosional appeal
sedemikian rupa sehingga komunikan menjadi lebih tertarik (Kafie, 1993:77).

Ada banyak factor yang mendukung tercapainya komunikasi persuasive


khususnya dalam kegiatan penyampaian informasi di media massa :
a. Availability dan relevance, bila kedua hal tersebut ada, secara konsisten dapat
diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya. Selanjutnya perubahan
sikapnya akan merubah perilakunya. Penyebab kegagalan persuasi biasanya bukan pada
cara tetapi karena availability dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi
dan kondisi saat itu. Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia mampu
menciptakan kondisi sedemikian rupa AT-TABSYIR, sehingga sikap yang ditawarkan
melalui persuasi menjadi availability dan relevance. Available dan relevant ini ditentukan
oleh berbagai macam keadaan. Pada beberapa kasus, ada sebagian orang lebih
menghendaki adanya argument, tetapi di sisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyarat, gejala, tanda-tanda, cirri, kecenderungan dll) dalam upaya
penyampaian pesannya.
b. Memahami kondisi berfikir sasaran atau menetukan strategi pendekatan. Ada
dua macam proses berfikir yakni heuristic dan systematic. Dengan adanya dua macam
proses berfikir tersebut maka dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan
bentuk persuasinya dengan kondisi komunikan. Bila komunikator menghadapi komunikan
dalam kategori berfikir systematic maka diperlukan kemampuan komunikator untuk
menyiapkan argument logis, data, pengalaman riil, statistic dan sebagainya. Sebaliknya
bila kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heuristic maka diperlukan banyak
cues/isyarat, bungkus ide berupa cerita, metafora (ungkapan), perlambangan, pujian,
music, sindiran, dan pilihan kalimat yang indah dan jitu.
c. Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran, pada umumnya orang selalu dalam
keadaan heuristic dan mudah dibujuk. Budaya dan pengalaman hidup masyarakat telah
menanamkan benih cues yang secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh
mereka yang berada dalam keadaan heuristic. Ada upaya komunikator untuk memahami
kebutuhan komunikator. Jika benefit yang ditawarkan komunikator sesuai dengan needs
yang ada dalam diri komunikan, maka proses persuasi akan berjalan komunikatif.
d. Attribution dan sequential request, yakni teknik pendekatan untuk memperoleh
“ya”. Diperlukan attribution agar orang melakukan sesuatu. Dalam hal ini ada dua macam
attribution yakni eksternal, dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta
imingiming hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan. Dalam
proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan melakukan sesuatu karena
terpaksa. Namun lama kelamaan akan menjadi terbiasa jika telah terjadi proses
internalisasi. Yang kedua adalah attribution internal yakni perubahan perilaku karena
kemauan dan tanggung jawab secara individual.
e. Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis. Semua
faktor diatas merupakan bahan pertimbangan yang harus difahami oleh komunikator agar
ia mampu menselaraskan pesan komunikasi dengan kondisi komunikan sehingga proses
persuasi sesuai dengan tujuan komunikator.
Hal yang perlu diperhatikan komunikator adalah sesuatu yang berkaitan dengan
pengelolaan pesan (masagge management). Untuk itu diperlukan teknikteknik tertentu
dalam melakukan komunikasi peesuasif. Beberapa teknik komunikasi persuasif yang dapat
dilakukan dalam komunikasi persuasif yaitu:5
1) Teknik asosiasi Teknik asosiasi adalah penyajian pesan dengan cara
menumpangkan pesan pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian
khalayak.
2) Teknik integrasi Teknik integrasi adalah kemampuan komunikator untuk
menyatakan diri secara komunikatif dengan komunikan. Ini berarti bahwa melalui kata-
kata yang digunakan, komunikator menggambarkan bahwa ia senasib dengan komunikan.
3) Teknik ganjaran Teknik ganjaran adalah kegiatan yang memengaruhi orang lain
dengan jalan mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan.
4) Teknik tataan Teknik tataan yaitu upaya menyusun pesan komunikasi
sedemikian rupa sehingga enak didengar dan dibaca serta termotivasi untuk melakukan
sebagaimana yang disarankan oleh pesan tersebut.
5) Teknik red herring Teknik red herring adalah seni komunikator untuk meraih
kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakkan argumentasi yang lemah untuk
kemudian mengalihkan sedikit demi sedikit ke segi, aspek, ataupun topik yang dikuasainya
guna dijadikan senjata ampuh untuk menyerang lawan.

5 Suciati, Op.Cit, h. 243.


KESIMPULAN

Manusia menggunakan teknik persuasi saat berinteraksi dengan orang lain. Teknis
perusasi berbeda-beda, tergantung siapa lawan bicara. Keinginan dan kebutuhan untuk
mempengaruhi lingkungan kita adalah pengalaman universal. Dan komunikasi persuasif
dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja, melalui media apa saja.
Sebagian orang terlahir dengan bakat natural untuk memengaruhi sangat
membantu dan memaikan peran kunci dalam hidup dengan catatan individu
menggunakannya secara rasional dan etis. Mereka yang memiliki keterampilan persuasif
alama, dapat menyalahgunakan keahliannya untuk memengaruhi dengan cara yang tidak
semestinya dan mencapai tujuan yang berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2005
Nuruddin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2013 Rakhmat,
Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2011
Maulana, Herdiyan dan Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi, Jakarta,
Akademia Permata, 2013

You might also like