Professional Documents
Culture Documents
Drama Matkul Komunikasi
Drama Matkul Komunikasi
Kelompok 3 :
Prolog
Suatu pagi di ruangan kelas 2 tepatnya di Rumah Sakit yang bernama Rumah Sakit Eka Harap
daerah Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dirawat seorang pasien bernama Dela Pitriani berumur 20
tahun berstatus mahasiswa. Pasien tersebut baru saja mengalami kecelakaan yang menyebabkan kaki
kanannya diamputasi sehingga membuat Nn. Dela menjadi frustasi dan tidak mempunyai nafsu makan
sehingga membuat berat badannya menurun dan melemahkan tubuh Nn, Dela. Oleh sebab itu, para
perawat, dokter dan tenaga kesehatan pun membantu mengkaji dan melakukan tindakan terhadap
pasien.
Fase Orientasi
Ayah : “Selamat pagi juga suster, iya benar ini dengan Dela anak saya.”
Perawat 1 : (mendekati pasien) “Perkenalkan nama saya Putri Alimah, saya perawat yang bertugas
merawat mbak dela pagi ini, bagaimana keadaan mbak hari ini?”
Pasien : (terdiam)
Ibu : “Maaf suster, semenjak kaki anak saya diamputasi, anak saya diam terus.”
Perawat 1 : “Baik kalau begitu, apakah ibu dan bapak bisa membantu menjawab pertanyaan saya
terkait data diri mbak dela?”
Ayah : “Tidak ada sus, cuma beberapa hari lalu Dela kecelakaan sehingga kakinya diamputasi,
setelah itu Dela jarang makan.”
Perawat 1 : “Baik kalau begitu nanti saya akan berkonsultasi dengan dokter dan tenaga kesehatan
yang lain untuk melakukan intervensi, kalau boleh tau kapan terakhir kali mbak dela menimbang berat
badan?”
Perawat 1 : “Baik kalau begitu saya izin mengukur lingkar lengan, berat badan dan tinggi badan
agar dapat mengetahui status gizi anak bapak.”
Perawat 1 : (mendekati pasien) “Halo mbak Dela, bagaimana kabarnya hari ini?”
Pasien : (terdiam)
Perawat 1 : “Hari ini saya ditugaskan untuk merawat mbak Dela supaya mbak bisa cepat sembuh,
apakah mbak dela bersedia?”
Pasien : “Emangnya saya masih bisa sembuh sus? saya gak bisa menerima keadaan saya
sekarang, saya capek sus.”
Perawat 1 : “Mbak jangan putus asa, mbak harus semangat demi keluarga mbak yang khawatir
sekali dengan mbak, banyak sekali orang yang mengharapkan mbak dela bisa sembuh dan semangat.
Maka dari itu mbak dela harus makan secara teratur, kebetulan saya disini ingin menimbang berat
badan mbak dela, apakah mbak bersedia?”
Perawat 1 : (perawat menimbang berat serta tinggi badan) “Dari hasil yang saya dapatkan, berat
badan mbak hanya 42 kg dan tinggi badan 165 cm, berat badan mbak sangat kurang.”
Pasien : “Iya suster, saya akhir akhir ini tidak nafsu makan.”
Perawat : “Baik kalau begitu saya izin pamit dikarenakan shift saya sudah selesai, jika mba
membutuhkan bantuan bisa tekan bel yang ada di sebalah kiri ya. nanti akan ada perawat lain yang
membantu mbak dela terkait tindakan selanjutnya. Saya permisi dulu, terima kasih atas kerjasamanya.”
Fase Kerja
Perawat 1 pun kembali ke ruang perawat dengan membawa peralatannya. Berdasarkan hasil
tanda-tanda vital yang sudah diperiksa dapat disimpulkan bahwa Nn. Dela mengalami gangguan
kebutuhan nutrisi, dari data yang telah diperoleh, pasien mengalami lemah dan lesu, tonus kurang,
berat badan menurun, dan konjungtiva pucat.
Setelah melihat tanda-tanda tersebut dan setelah konsultasi dengan dokter dan perawat, Nn.
Dela mendapat diagnosis “Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi” kemudian perawat dan dokter
menentukan tindakan yang akan dilakukan.
Perawat 2 : “Perkenalkan mba saya perawat Septia yang bertugas merawat mba siang ini .
Jadi jika mba membutuhkan saya mba bisa panggil saya di ruang perawat
Perawat 2 : “Apa mba Dela tadi pagi sudah diperiksa oleh suster Putri?”
Perawat 2 : “Baik mba, setelah saya mempelajari data-data dan laporan dari perawat yang
bertugas sebelum saya, katanya mba ini jarang untuk makan sehingga membuat berat badannya
menurun. Apa itu benar?”
Perawat 2 : “Oh iya mba, baiklah sebelumnya perkenalkan ini Dr. Sarah, Dokter ini akan
melakukan penjelasan agar mba bisa lebih paham dengan tindakan apa yang akan kami lakukan.”
Dokter : “Selamat siang mba, baiklah mba, sesuai dengan masalah penyakit yang
diderita mba dan diagnosis yang saya terima, berat badan mba 42 kg, dan tinggi badannya 165 cm,
konjungtiva mba juga pucat. Kami tetapkan diagnosa bahwa mba mengalami kekurangan nutrisi.
Sekarang kami akan memberikan tindakan pemenuhan nutrisi yang akan dilakukan oleh perawat Septia,
pemenuhan nutrisi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan makan mba agar mba tidak merasa lemas
lagi, dan pemenuhan nutrisi mba juga terpenuhi. Bagaimana mba, apakah mba menyetujui dengan
rencana tindakan yang akan kami lakukan?
Pasien : “Baiklah jika tindakan tersebut menurut dokter dan perawat yang terbaik bagi
diri saya, saya akan menyetujuinya.”
Kemudian pasien menyetujui tindakan yang akan dilakukan, lalu perawat pun mempersiapkan alat .
Perawat 2 : “Kalau begitu saya akan keruang perawat dulu untuk membawa peralatan
makan. Nanti sekitar 10-15 menit saya akan kembali lagi ya. Saya permisi ya mba.”
Perawat : “Sesuai dengan data yang saya dapat, di ruangan kelas 2 atas nama Nn. Dela, ia
mengalami kekurangan nutrisi, sehingga ia lelah dan lesu. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk tindakan
selanjutnya?”
Ahli gizi : “Jika mengalami kekurangan nutrisi maka penuhi kebutuhan dengan
memberikan makan yang tinggi kalori,tinggi protein, dan tinggi zat besi, agar nutrisi bisa terpenuhi.
Nanti saya akan mengantarkan makanannya. “
Perawat : “Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu, terima kasih dan selamat pagi.”
Tak lama kemudian datanglah bagian ahli gizi untuk mengantarkan makanan di ruangan klien,
dan sesuai dengan kontrak yang telah dilakukan sebelumnya, perawat Septia melakukan implementasi
atas rencana tindakan yang akan diberikan kepada Nn. Dela pada pukul 15.00 WIB, Setelah beberapa
menit perawat Septia kembali ke ruang pasien dengan membawa peralatannya.
Ahli gizi : “Sesuai dengan instruksi dokter, saya datang untuk mengantarkan makanan
kepada mba. Disini ada perawat Septia yang akan membantu mba untuk makan.”
Bagian ahli gizi pun bergegas meninggalkan ruangan, dan perawat melanjutkan tugasnya.
Perawat 2 : “Baik mba, sesuai kesepakatan tadi saya akan membantu memberikan makan
kepada mba. Apakah mba sudah siap?”
Perawat 2 : (memasang pengalas di bagian leher klien) “Baiklah, sebelum makan sebaiknya
mba berdoa terlebih dahulu.”
Perawat 2 : “Baiklah mba sudah berdoa, sekarang saya akan membasahi area mulut mba
dengan menggunakan kain kasa yang sudah dibasahi, selanjutnya saya memasukan mekanan ke mulut
mba.”
Perawat 2 : “Bagus mba Dela, makannya sudah cukup baik.” (perawat membersihkan aera
mulut klien dan mengambil pengalas di bagian leher klien.”
Perawat 2 : “Sekarang mba sudah selesai makan, bagaimana perasaan mba sekarang?”
Setelah pemenuhan nutrisi Nn. Dela sudah selesai, perawat membereskan alat-alat dan
melakukan terminasi.
Fase Terminasi
Perawat 2 : “Baiklah mba, karena perasaan mba sekarang sudah mendingan, saya akan
kembali ke ruang saya, nanti sekitar 20-30 menit, saya akan kembali lagi untuk memberikan obat, jika
mba membutuhkan bantuan, mba bisa tekan bel sebelah kiri atau keluarga bisa langsung memanggil
saya ke ruang perawat.”
Setelah perawat keluar dari ruangan, pemenuhan nutrisi pun terpenuhi. Keesokan harinya
perawat mengecek ruangan Nn. Dela, ternyata keadaan klien semakin membaik dan nafsu makan
bertambah. Hari demi hari klien tampak lebih bersemangat dan selalu tersenyum dalam menjalani
hidupnya dan keluarga pun dengan leluasa mengajak Nn. Dela berkomunikasi.