You are on page 1of 7

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI

METODE MENGGAMBAR DI DESA KARANGASEM


KABUPATEN LAMONGAN

Yulias Wulani Fajar


Lailatul Izzah
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Trunojoyo Madura
email: wholand@yahoo.com

Abstract:: Efforts to Improve The Creativity of Children Through The Method of Drawing
in The Village of Lamongan Regency of Karangasem. Creativity allows humans improving
their quality of life. Nothing could be more well-being of the community and our country depends
on the creative contribution, in the form of new ideas, new inventions and new technologies of
members of the community. Everyone has a different creativity and education can be developed on
the right. This study aims to determine the level of children’s creativity through drawing method.
Study conducted by collecting data through observation, interviews and documentation. Research
results conclude that there are many potential Karangasem village in children that can be explored
and one of them increases children’s creativity through drawing method. From these results it can
be suggested that the local people, especially in the elderly is more disciplined in supervising
children when learning, and doing things that can increase the child’s creative thinking as the
method of drawing that will hone fine motor.

Key words: Creativity, Drawing, Early Childhood

Abstrak : Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Metode Menggambar Di Desa


Karangasem Kabupaten Lamongan. Kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas
hidupnya. Tak dapat dipungkiri lagi kesejahteraan masyarakat dan Negara kita tergantung pada
sumbangsih yang kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan baru, dan teknologi baru dari anggota
masyarakatnya. Setiap orang memiliki sebuah kreativitas yang berbeda-beda dan dapat
dikembangkan pada pendidikan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
kreativitas anak melalui metode menggambar. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan
data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa di
Desa Karangasem terdapat banyak potensi pada diri anak yang dapat digali dan salah satunya
meningkatkan kreativitas anak melalui metode menggambar. Dari hasil penelitian tersebut dapat
disarankan agar warga sekitar terutama para orang tua lebih disiplin dalam mengawasi anak ketika
belajar, dan melakukan hal-hal yang bisa meningkatkan anak dalam berfikir kreatif seperti dengan
metode menggambar yang akan mengasah motorik halus anak.

Kata kunci: Kreativitas, Menggambar, Anak Usia Dini

1
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-7
2

Pendidikan anak dimulai sejak lahir sampai Tujuan pendidikan pada umumnya
akhir hayat, kemudian dilanjutkan dengan menyediakan lingkungan yang memungkinkan
pendidikan formal yang dimulai dengan anak didik mengembangkan bakat dan
pendidikan anak usia dini, dimasa inilah kemampuannya secara optimal. Sehingga anak
pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi
maupun syaraf berkembang pesat yang disebut sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan
dengan masa golden age. Pendidikan anak usia pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Anak
dini merupakan awal mula perkembangan fisik, yang memiliki bakat dapat menciptakan ide-ide
motorik, kognitif, moral, sosial, emosi, dan dan hasil karya yang baru, maka selalu pendidik
kreativitas anak. harus mampu membina, serta meningkatkan
bakat tersebut.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan
bentuk transisi perkembangan anak dari Fakta yang berkembang di Indonesia dan
lingkungan keluarga kepada lingkungan khususnya di pemukiman saya tinggal, anak
sekolah. Masa transisi ini merupakan masa kurang bisa mengembangkan kreativitasnya
yang cukup sulit namun menyenangkan bagi karena kesibukan kedua orang tua bekerja
anak, karena kesiapan anak dalam melaui masa sehingga anak hanya dirawat oleh pengasuh
transisi yang berbeda-beda, hal ini juga atau kakek dan neneknya, dan itu berakibat
dipengaruhi oleh dukungan dari keluarga yang kurang baik pada anak, karena kedua
pengasuh si anak itu sendiri, dimana dukungan orang tua adalah guru yang paling baik untuk
orangtua dalam membimbing anak secara anak, sehingga apa yang telah diajarkan oleh
informal sangat dibutuhkan untuk mendukung guru di sekolah tidak bisa berkembang optimal
bimbingan yang diperoleh anak dari pendidikan di rumah.
prasekolah sebagai sector formal. Salah satu
jenis lembaga pendidikan anak prasekolah yang Berdasarkan pengamatan yang peneliti
telah dikenal di Indonesia ialah Pendidikan lakukan di Desa Karangasem tentang
Anak Usia Dini PAUD dan Taman Kanak- kreativitas, anak belum berkembang secara
Kanak TK. optimal karena kurangnya bimbingan dari orang
tua. Sehingga apa yang telah diajarkan oleh
Tujuan pendidikan prasekolah seperti TK guru di sekolah tidak berkembang optimal.
adalah untuk memberikan stimulasi dan berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik
bimbingan terhadap kebutuhan fisik dan memberikan solusi untuk permasalahan
pertumbuhannya, serta meningkatkan meningkatkan kreativitas anak dengan cara
kemampuan intelektual dan hubungan sosial metode menggambar.
sebagai persiapan untuk masuk ke jenjang yang
lebih tinggi. Akan tetapi fakta yang Berdasarkan uraian di atas peneliti
berkembang dikebanyakan lembaga terjadi tertarik meneliti tentang “Meningkatkan
keterlambatan pembelajarannya dan tidak Kreativitas Anak melalui Metode Menggambar
sesuai dengan tahap dan usianya. di RT.008, RW.004, Desa Karangasem,
Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan”.
Kreativitas memungkinkan manusia Kreativitas merupakan suatu ungkapan yang
meningkatkan kualitas hidupnya. Tak dapat tidak asing lagi di dalam kehidupan sehari-hari,
dipungkiri lagi kesejahteraan masyarakat dan khususnya bagi anak-anak prasekolah yang
Negara kita bergantung pada sumbangsih yang selalu berusaha menciptakan sesuatu sesuai
kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan- dengan fantasinya. Kreativitas pada anak TK
penemuan baru, dan teknologi baru dari ditampilkan dalam berbagai bentuk, baik dalam
anggota masyarakatnya. Setiap orang memiliki membuat gambar, yang disukainya maupun
sebuah kreativitas yang berbeda-bedadan dapat dalam cerita atau dalam bermain peran, seperti
dikembangkan pendidikan yang tepat. Di dalam berpura-pura jadi ibu atau ayah ataupun
GBHN 1993 dinyatakan bahwa pengembangan menampilkanberbagai gerakan berkaitan
kreativitas hendaknya dimulai saat anak usia dengan aktivitas motorik yang dilakukannya,
dini, karena rangsangan yang diberikan sangat seperti menunjukkan gerakan tari atau silat,
cepat ditangkap, kreativitas sangat perlu seperti apa yang terjadi pada ilustrasi di atas.
dikembangkan dan ditingkatkan sampai
dewasa.
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-7
3

Supriadi (dalam Yeni Rahmawati dan a. Fluency (kelancaran), yaitu


Euis Kurniati, 2010) mengutarakan bahwa kemampuan mengemukakan ide yang
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk serupa untuk memecahkan suatu
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa masalah.
gagasan maupun karya nyata yang relative b. Flexibility (keluwesan), yaitu
berbeda dengan apa yang telah ada. kemampuan untuk menghasilkan
berbagai macam ide guna memecahkan
Menurut Hurlock (dalam Ahmad suatu masalah di luar kategori yang
Susanto, 2011), kreativitas ialah suatu proses biasa.
yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah c. Originality (keaslian), yaitu
dalam bentuk gagasan atau suatu objek dalam kemampuan memberikan respons yang
suatu bentuk atau susunan yang baru. Adapun unik atau luar biasa.
Semiawan (dalam Yeni Rahmawati dan Euis d. Elaboration (keterperincian), yaitu
Kurniati, 2010) mengemukakan bahwa kemampuan menyatakan pengarahan
kreativitas merupakan kemampuan untuk ide secara terperinci untuk mewujudkan
memberikan gagasan baru dan menerapkannya ide menjadi kenyataan.
dalam pemecahan masalah. e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan
menangkap dan menghasilkan masalah
Sementara itu Chaplin (dalam Yeni sebagai tanggapan terhadap suatu
Rahmawati dan Euis Kurniati, 2010), situasi.
mengutarakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam Sedangkan mengenai 24 ciri kepribadian
seni, atau dalam permesinan, atau dalam yang dikemukakan Supriadi (dalam Yeni
memecahkan masalah-masalah dengan metode- Rahmawati dan Euis Kurniati, 2010) adalah
metode baru. sebagai berikut:
Berdasarkan beberapa definisi di atas 1. Terbuka terhadap pengalaman baru.
dapat kita simpulkan bahwa kreativitas 2. Fleksibel dalam berpikit dan
merupakan suatu proses mental individu yang merespons.
melahirkan gagasan, proses, metode ataupun 3. Bebas dalam menyatakan pendapat dan
produk baru yang efektif yang bersifat perasaan.
imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, 4. Menghargai fantasi.
dan diferensiasi yang berdaya guna dalam 5. Tertarik pada kegiatan kreatif.
berbagai bidang untuk pemecahan suatu 6. Mempunyai pendapat sendiri dan tidak
masalah. terpengaruh oleh orang lain.
7. Mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
Guru sebagai salah satu lingkungan yang 8. Toleran terhadap perbedaan pendapat
dapat menunjang kreativitas berperan sebagai dan situasi yang tidak pasti.
model, fasilitator, mediator, dan inspiratory 9. Berani mengambil resiko yang
bagi anak dalam usaha memunculkan perilaku diperhitungkan.
kreatif. Untuk itu, guru harus memiliki 10. Percaya diri dan mandiri.
tanggung jawab dan: 11. Memiliki tanggung jawab dan
1. kemampuan menerima keunikan komitmen kepada tugas.
individu 12. Tidak kehabisan akal dalam
2. bersedia menerima cara pandang anak memecahkan masalah.
3. kemampuan menyediakan program- 13. Karya akan inisiatif.
program yang menantang anak 14. Tekun dan tidak mudah bosan.
bereksplorasi. 15. Lebih berorientasi ke masa kini dan
masa depan daripada masa lalu.
Berdasarkan analisis faktor, Guilford 16. Peka terhadap suatu lingkungan.
(dalam Ahmad Susanto:2011) mengemukakan 17. Memiliki citra diri dan stabilitas emosi
bahwa ada lima sifat dan ciri kemampuan yang baik.
berpikir kreatif. yaitu sebagai berikut: 18. Tertarik kepada hal-hal yang abstrak,
kompleks, holistis, dan mengandung
teka-teki.
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-7
4

19. Memiliki gagasan yang orisinal. Pertama, fungsi pengembangan


20. Mempunyai minat yang luas. kreativitas terhadap perkembangan kognitif
21. Menggunakan waktu luang untuk anak. Melalui pengembangan kreativitas anak
kegiatan yang bermanfaat dan memperoleh kesempatan sepenuhnya untuk
konstruktif bagi pngembangan diri. memenuhi kebutuhan berekspresi menurut
22. Kritis terhadap pendapat orang lain. caranya sendiri.
23. Senang mengajukan pertanyaan yang
baik. Kedua, fungsi pengembangan
kreativitasterhadap kesehatan jiwa.
Ada lima alas an mengapa Kreativitas Penegmbagan kreativitas mempunyai nilai
penting untuk dimunculkan, dipupuk dan terapis karena dalam kegiatan berekspresi itu
dikembangkan dalam diri anak diantaranya anak dapat menyalurkan perasaan-perasaan
berikut ini. yang dapat menyebabkan ketegangan-
ketegangan pada dirinya, seperti perasaan sedih,
a. Dengan berkreasi anak dapat kecwa, khawatir, takut, dan lainlain yang
mewujudkan dirinya. mungkin tidak dapat dikatakannya. Apabila
b. Dengan kemampuan berpikir kreatif perasaan itu tidak disalurkan maka anak akan
dimungkinkan dapat melihat berbagai hidup dalam ketegangan-ketegangan sehingga
macam penyelesaian suatu masalah. jiwanya akan tertekan.
c. Dengan bersibuk diri dengan kreatif
akan memberikan kepuasan kepada Ketiga, fungsi pengembanga kreativitas
individu tersebut. terhadap perkembangan estetika. Di samping
d. Dengan kreativitas memungkinkan kegiatan-kegiatan berekspresi yang sifatnya
manusia meningkatkan kualitas mencipta, anak dibiasakan dan dilatih untuk
hidupnya. menghayati bermacam-macam keindahan
seperti keindahan alam, lukisan, tarian, musik
Berdasarkan alasan di atas maka tujuan dan sebagainya. Dengan kegiatan tersebut maka
pengembangan kreativitas anak adalah sebagai anak akan senantiasa meyerap pengaruh indah
berikut: yang didengar, dilihat dan dihayatinya. Ada
beberapa metode dalam menggambar yang
1. Mengenalkan cara mengekspresikan tujuannya mengembangkan kreativitas dan
diri melalui hasil karya dengan imajinasi anak, yaitu :
menggunakan teknik-teknik yang
dikuasainya. 1. Menggambar dengan cara mengamati
2. Mengenalkan cara dalam menemukan (observasi). Anak bisa menggambar
alternative pemecahan masalah. dan mewarnai gambarnya sendiri tanpa
3. Memebuat anak memiliki sikap menjiplak atau dengan contoh pola.
keterbukaan terhadap berbagai Dengan demikian anak dapat
pengalaman dengan tigkat kelenturan melupakan observasi dengan cara
dan toleransi yang tinggi terhadap menciptakan, bereksperimen, dan
ketidakpastian. melampaui kemampuannya.
4. Membuat anak memiliki kepuasan diri 2. Menggambar berdasarkan
terhadap apa yang dilakukannya dan pengalaman/kenangan. Menggambar
sikap menghargai hasil karya orang dengan metode ini lebih memotivasi
lain. anak untuk menggambarkan sesuatu
5. Membuat anak kreatif. berdasarkan pengalaman dan
kenangannya. Saat latihan, guru harus
Memiliki kesadaran etika-moral dan banyak menggunakan pertanyaan untuk
estetik yang tinggi Pelaksanaan pengembangan membantu mereka mengingat detail
kreativitas kreativitas pada anak merupakan yang berarti dari pengalaman mereka.
salah satu sarana pembelajaran yang menunjang 3. Menggambar berdasarkan imajinasi.
untuk mengembangkan beberapa aspek Kejadian mendorong kita untuk keluar
perkembangan anak. Hal ini dapat dilihat pada dan bisa diekspresikan dalam bentuk
fungsi pengembangan kreativitas pada anak TK gambar, lukisan, dan model.
adalah sebagai berikut.
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-7
5

Menggambar dengan imajinasi menjadi pun dalam prestasi akademik sangat


lebih efektif dengan latihan yang rutin. berprestasi.

Mereka berdua adalah dua bersaudara


METODE yang tidak pernah akur, sering bertengkar
dalam hal apapun, tingkat kreativitas mereka
Penelitian ini menggunakan pendekatan menurut peneliti sangatlah kurang, disini
deskriptif dengan memaparkan data-data yang peneliti mencoba memberikan solusi dengan
telah dikumpulkan bersumber dari lapangan cara menggambar supaya kreativitas mereka
tempat peneliti melakukan observasi dan semakin meningkat.
wawancara tingkat kreativitas anak. Penelitian
Dari data-data yang sudah terkumpul,
ini dilakukan di Desa Karangasem, Kecamatan
dilakukan editing bahan-bahan, setelah itu
Glagah, Kabupaten Lamongan, tepatnya di
dilakukan reduksi karena tidak semua data yang
RT.008, RW.004, rumah No.67. Desa
telah terkumpul, akan digunakan. Setelah
Karangasem adalah sebuah desa kecil yang asri
reduksi dilakukan verifikasi atau pengecekan
dan sejuk. Desa Karangasem dibagi menjadi 2
ulang dari data-data yang terkumpul dan yang
bagian yaitu utara dan selatan, peneliti sendiri
terakhir dilakukan pengaitan data-data yang
tinggal di desa bagian utara yang hanya terdapat
terkumpul. Dan menyimpulkan secara
6 rumah dan dekat dengan bengawan Solo
sistematis.
sehingga suasananya pun rindang dengan
anginnya yang semilir.
Penelitian ini dilakukan selama satu
minggu, pada tanggal 15 Juli s/d 19 Juli 2014, HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan metode observasi dan
wawancara. Penelitian disini menggunakan Penelitian ini bersifat deskriptif, peneliti
metode observasi dan wawancara. Peneliti pada melakukan kegiatan penelitian selama 5 hari, di
awalnya melakukan observasi kepada si anak hari pertama tanggal 15 Agustus 2014 peneliti
dan orang tua, kemudian melakukan wawancara memulai dengan pengamatan (observasi)
kepada si anak dan orang tua, setelah itu kepada keluarga dan anak yang mau diteliti,
melakukan percobaan dan menarik kesimpulan dengan mengamati semua aktivitas yang
dalam permasalahan tingkat kreativitas ini. dilakukan sehari-hari, apakah termasuk
Penelitian dilakukan kepada dua anak yang keluarga yang harmonis atau tidak, melalui
masing-masing adalah: pengamatn itu peneliti akan mengetahui tingkat
permasalahn yang dihadapi.
1. Seorang anak perempuan yang bernama
Dina Maulidiyah lebih akrabnya biasa Di hari ke 2 tanggal 16 Agustus 2014
dipanggil Dina, dia mempunyai kulit peneliti mulai mendekati kedua orang tua dan
sawo matang, berwajah manis, dan anak untuk diwawancarai tentang permasalahan
berambut ikal, mempunyai postur tubuh kreativitas, dari wawancara itu kedua orang tua
kecil dan tinggi, saat ini dia berusia 6 mengatakan bahwa kedua anak mereka
tahun dan duduk di bangku kelas III memiliki kreativitas yang kurang disbanding
Madrasah Ibtidaiyah. Dina mempunyai anak sebayanya. Mereka mengatakan memang
prestasi yang bagus dalam bidang tidak pernah mengasah dan mengembangkan
akademik, akan tetapi daya kreativitas anak mereka, yang orang tua
kreativitasnya kurang dengan teman- optimalkan hanya kemampuan akademiknya
teman sebayanya, Dina masih sering dan mengesampingkan kreativitas, padahal itu
tergantung kepada ibunya. sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak.
2. Seorang anak laki-laki yang bernama Peneliti pun meminta izin kepada kedua orang
Moh.Dani Wahyudi biasa dipanggil tua untuk mencoba membantu meningkatkan
Dani. Dani mempunyai kulit sawo kreativitas dengan menggunakan metode
matang, berambut lurus, dan suka menggambar.
tertawa, mempunyai postur tubuh yang
agak pendek, saat ini dia berusia 10 Di hari ke 3 peneliti memulai prakteknya
tahun dan duduk di kelas V Madrasah dengan memberikan contoh – contoh gambar
Ibtidaiyah. Seperti halnya Dina, Dani sederhana dan menyuruh mereka untuk
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-7
6

mencontohnya apakah bisa mirip seperti contoh dihadapi oleh sebagian anak di Desa
atau jauh berbeda. Di hari ke 4 peneliti Karangasem. Pada awalnya anak merasakan
mencoba hal yang lebih menantang dengan keasingan ketika peneliti melakukan observasi
menyuruh anak untuk berkreasi sesuai dan wawancara kepada meraka. Bahkan di hari
kemampuan sendiri dan kesenangan pribadi, ketiga dengan menyuruh mereka menggambar
dengan begitu peneliti bisa melihat seberapa bebas anak mengalami kebingungan dengan apa
besar tingkat kreativitas anak. yang akan digambarnya di kertas itu. Akan
tetapi dengan pengajaran dan pengarahan dari
Di hari kelima peneliti membuat cara sang peneliti anak mampu berimajinasi dan
baru dengan membuat kompetisi bagi mereka, menumbuhkan kreativitasnya sehingga anak
diberikan waktu untuk kedua anak dan dilihat mampu menggambar dengan baik dan sesuai
seberapa kreatif seorang anak dalam dengan tingkat khayalan mereka.
menggoreskan gambarannya di kertas, selain
bisa melatih kreativitas juga bisa melatih Secara tidak langsung penelitian ini
kecepatan dan ketepatan anak dalam belajar dan membuat anak di Desa Karangasem lebih
bersaing dengan teman, dan dari persaingan itu kreatif menggungkapkan ide- ide dalam dirinya
tadi siapa yang dalam waktu yang ditentukan sehingga dapat tergali potensi dalam diri
dapat menyelesaikan gambarnya dengan bagus mereka dibandingkan kondisi sebelumnya.
akan mendapat pengahargaan sebuah alat
menggambar lengkap, dengan begitu anak akan
bisa sering menggambar dan meningkatkan
kreativitasnya. SIMPULAN

Pembahasan Dari hasil penelitian di atas peneliti dapat


menyimpulkan bahwa observasi yang dilakukan
Data dari pemaparan pelaksanaan di Desa Karangasem seperti ini sangatlah
perbaikan pembelajaran dan hasil tugas anak penting bagi anak-anak karena membantu
yang ditemukan dalam penelitian di Desa mereka mengembangkan kreativitas yang
Karangasem RT.008, RW.004, Kecamatan terpendam, kebanyakan orang tua hanya
Glagah, Kabupaten Lamongan. Dapat dikatakan menekankan pada bidang akademiknya saja
tingkat kreativitas meningkat dan prestasi anak padahal kreativitas dalam menggambar juga
juga meningkat. sangat penting.

Peneliti melakukan cara yang berbeda Menurut Supriadi (1994) mengutarakan


pada percobaan hari pertama dan hari kedua bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang
dengan memberi rangsangan-rangsangan kecil untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
kepada anak supaya mereka berani berkreasi di berupa gagasan maupun karya nyata yang
atas kertas yang diberikan peneliti dan anak relative berbeda dengan apa yang telah ada.
diberikan waktu sehingga peneliti dapat melihat
seberapa cepat mereka berkreativitas dan akan Setelah ditelusuri ternyata kreativitas itu
terjadi persaingan sehat antar anak dan itupun timbul karena timbul rasa ketertarikan,
sangat berguna bagi prestasinya di sekolah keberanian, dan percaya diri untuk melakukan
hal. Semua itu akan terwujud apabila
Semua orang memiliki kreativitas lingkungan sekitar selalu memberikan rasa
masing-masing, akan tetapi tingkat nyaman, dukungan, motivasi, semangat, pujian,
kreativitasnya berbeda, apabila dari anak usia apresiasi kepada anak, agar anak selalu senang.
dini anak sudah diasah dan dikembangkan
kreativitasnya maka anak akan mempunyai Di sini peran orang tua sangatlah penting
kreativitas yang bagus dalam segala hal, dengan untuk mengembangkan kreativitas seorang anak
hal itu akan menunjang kehidupannya dan akan agar otak mereka berjalan seimbang, karena
membuat kehidupan anak lebih berwarna. Dan sebenarnya semua anak sudah memiliki
di sini peran orang tua sangat berperan di kreativitas tergantung bagaimana cara
dalamnya. mengasah dan mengembangkannya, setelah
guru di sekolah mengarahkan orang tua di
Setelah melakukan observasi dan rumah harus bisa mengembangkan kreativitas
wawancara peneliti mengetahui masalah yang salah satunya dengan cara menggambar rutin
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo, Volume 1, Nomor 1, April 2014, hal 1-7
7

dan tidak melarang mereka melakukan aktivitas


itu, serta memberikan waktu luang untuk
mereka bermain.

Saran

Saran yang dapat peneliti sampaikan


dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a)
Orang tua harus lebih disiplin dalam
mengawasi anak ketika belajar, dan melakukan
hal-hal yang bisa meningkatkan anak dalam
berfikir kreatif seperti dengan metode
menggambar yang akan mengasah motorik
halus anak.; dan b) Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan dapat mengembangkan peningkatan
kreativitas anak melalui metode dan media
pembelajaran yang lain.

DAFTAR RUJUKAN

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia


Dini Pengantar dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

Montolalu, B.E.F. (2011). Bermain dan


Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Kurniati, E.; & Rachmawati, Y. (2011). Strategi


Pengembangan Kreativitas pada Anak
Usia Taman Kanak – Kanak. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.

You might also like