You are on page 1of 10

MAKALAH

“Inventori Tugas Perkembangan (ITP)”


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Assesment NonTes

Dosen Pengampu :
Dona Fitri Annisa, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 6

Halimah Tussyadiah 21010037


Soundakh Resti Millayane 21010075
Abdullah Ahmad 21010210
Muhaaajir
Alipia Andini 21010071

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Inventori Tugas
Perkembangan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Bimbingan dan Konseling Assesment Non test . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pembelajaran bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dona Fitri Annisa, M.Pd selaku Dosen
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 25 Mei 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................2
A. Pengertian Inventori Tugas Perkembangan (ITP)................................................2
B. Karaktristik Inventori Tugas Perkembangan (ITP).............................................3
C. Kekurangan dan Kelebihan Inventori Tugas Perkembangan
(ITP)............................................................................................................................
D. Peran dan Fungsi Konselor.....................................................................................
BAB III..................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................7
A. Kesimpulan................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inventori Tugas Perkembangan (ITP) merupakan istrumen yang di gunakan untuk


memahami tingkat perkembangan individu. Instrumen ini di kembangkan oleh tim
pengembang dari universitas pendidikan indonesia Sunaryo Kartadinata,dkk (dalam
Komalasari, Gantiana dkk : 2011).
Penyusunannya di maksudkan untuk menunjang kegiatan bimbingan dan konseling
di sekolah. ITP disusun dalam bentuk empat buku inventori, masing – masing untuk
memahami perkembangan peserta didik di tingkat SD, SLTP, SLTA, dan perguruan
tinggi.
Dengan mengetahui tingkat pencapaian perkembang siswa, diharapkan konselor
memiliki kesadaran bahwa program dan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
harus berdasar pada kebutuhan dan perkembangan siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Inventori Tugas Perkembangan (ITP)?


2. Apa saja karakteristik Inventori Tugas Perkembangan (ITP)?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan Inventori Tugas Perkembangan (ITP)?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Inventori Tugas Perkembangan (ITP)


2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik Inventori Tugas Perkembangan (ITP)
3. Untuk mengetahui Apa saja kekurangan dan kelebihan Inventori Tugas
Perkembangan (ITP)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Inventori Tugas Perkembangan (ITP)

Inventori Tugas Perkembangan (ITP) merupakan instrumen yang digunakan untuk


memahami tingkat perkembangan individu. Inventori (inventaris, inventarisasi) adalah
suatu alat untuk menaksir dan meilai ada atau tidak adanya tingkah laku, minat, sikap
tertentu, dan seterusnya biasanya inventaris ini berbentuk daftar pertanyaan yang harus
dijawab (Chaplin, 2 04: 260)
Inventori adalah metode untuk memahami individu dengan cara memberikan
sejumlah pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden sesuai dengan keadaan
dirinya. Jawaban responden tersebut selanjutnya ditafsirkan (dipahami) oleh pengumpul
data tentang keadaan responden, dan responden memahami keadaan dirinya
sendiri.Inventori tugas perkembangan (ITP) merupakan instrument yang digunakan
untuk memahami tingkat perkembangan individu. Instrument ini dikembangkan oleh
Tim Pengembang dari Universitas Pendidikan Indonesia (Sunaryo Kartadinata, dkk).
Penyusunannya dimaksudkan untuk menunjang kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah. Inventori tugas perkembangan (ITP) disusun dalam bentuk empat buku
inventori, masing-masing untuk memahami perkembangan individu di tingkat SD,
SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Dengan mengetahui tingkat perkembangan
individu, diharapkan konselor memiliki kedasaran bahwa program dan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah harus berdasarkan pada kebutuhan dan
perkembangan individu. Pengembangan instrument mengacu pada teori perkembangan
diri dari Loevinger yang terdiri dari tujuh tingkatan.
Tingkatan tersebut dimulai dari pra-sosial, yaitu tingkatan dimana individu belum
mampu membedakan diri dengan lingkungan. Tingkatan terakhir, integrated,
merupakan tingkat yang jarang dicapai oleh kebanyakan orang. Oleh karena itu, bangun
tingkatan perkembangan dalam inventori tugas perkembangan (ITP) terdiri dari tujuh
tingkatan yaitu:

1. Tingkatan Implusif
Memiliki ciri-ciri menempatkan identitas diri sebagai bagian yang terpisah dari orang
lain. Pola perilaku menuntut dan bergantung pada lingkungan sebagai sumber ganjaran dan
hukuman, serta berorientasi sekarang (tidak berorientasi pada masa lalu atau masa depan).
Individu tidak menempatkan diri sebagai faktor penyebab perilaku.
2. Tingkat Perlindungan Diri
Memiliki ciri-ciri peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dari
berhubungan dengan orang lain. Mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik (prinsip
menyenangkan diri). Berpikir tidak logis dan stereotip.Cenderung melihat kehidupan
sebagai “Zero-Sum Game”. Cenderung menyalahkan dan mencela orang lain dengan
lingkungan.
3. Tingkat Konformistik
Memiliki ciri-ciri meliputi 1) Peduli terhadap penampilan diri dan Penerimaan Sosial, 2)
Cenderung berpikir stereotip dan klise, 3) Peduli akan aturan eksternal, 4) Bertindak dengan
motif dangkal (untuk memperoleh pujian), 5) Menyamakan diri dalam ekspresi emosi, 6) Kurang
introspeksi, 7) Perbedaan Kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal, 8) Takut tidak diterima
kelompok, 9) Tidak sensitif terhadap keindividualan dan, 10) Merasa berdosa jika melanggar
aturan
4. Tingkat Sadar Diri
Memiliki ciri-ciri meliputi 1) Mampu berpikir alternatif, 2) Melihat harapan dan berbagai
kemungkinan dalam situasi, 3) Peduli untuk mengabil manfaat dari kesempatan yang ada, 4)
Orientasi pemecahan masalah, 5) Memikirkan carahidup, 6) Penyesuaian terhadap situasi dan
peranan
5. Tahap Seksama
Memiliki ciri-ciri meliputi 1) Bertindak atas dasar nilai internal, 2) Mampu melihat diri
sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan, 3) Mampu melihat keragaman emosi, motif, dan
perspektif diri, 4) Peduli akan hubungan mutualistik, 5) Memiliki tujuan jangka panjang, 6)
Cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial, 7) Berpikir lebih kompleks dan atas dasar
analisis
6. Tingkat Individualistik
Memiliki ciri-ciri meliputi 1) Peningkatan kesadaran individualitas, 2) Kesadaran akan
konflik emosional antara kemandirian dengan ketergantungan 3) Menjadi lebih toleran terhadap
diri sendiri dan orang lain, 4) Mengenal ekstensi pebedaan individual, 5) Mampu bersikap tolerar
terhadap pertentangan dalam kehidupan, 6)Membedakan kehidupan internal dan kehidupan luar
dirinya, 7) Mengenal kompleksitas diri, dan 8) Peduli akan perkembangan dan masalah-masalah
sosial.
7. Tahap Otonomi
Memiliki ciri-ciri meliputi; 1) Memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan, 2)
Cenderung bersikap realistik dan objektif terhadap diri sendiri 3) Peduli akan paham abstrak
seperti keadilan sosial, 4) Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan, 5) Peduli akan
Self-fulfillment (pemuasaan kebutuhan diri), 6) Ada keberanian untuk menyelesaian konflik
internal.

B. Karakterstik Invetori Tugas Perkembangan (ITP)

Angket Inventori Tugas Perkembangan memiliki beberapa karakteristik yang khas,


yaitu:
1. Inventori Tugas Perkembangan berbentuk angket terdiri dari kumpulan pernyataan,
dimana setiap nomor terdiri dari 4 butir pernyataan yang mengukur suatu sub aspek

2. Tingkat perkembangan siswa dapat dilihat dari skor yang diperoleh pada setiap aspek

3. Besar skor yang diperoleh menunjukan tingkat perkembangan siswa

4. Angket ITP untuk setiap tingkat pendidikan memiliki jumlah soal yang berbeda. ITP
SD dan ITP SLTP memiliki jumlah soal 50, di mana setiap soal memiliki 4 butirpilihan.
Pada proses pengelolaan yang diskor hanya 40 soal, sedangkan yang 10 butir soal untuk
mengontol tingkat konsistensi peserta didik dalam menjawab atau mengerjakan ITP.
Sedangkan pada ITP tingkat SLTA dan PT memiliki jumlah butir soal 77 di mana setiap
butir soal memiliki 4 butir pernyataan pilihan. Pada proses pengelolaan yang diskor
hanya 66 butir soal, sedangkan yang 11 butir soal lainnya digunakan untuk mengontrol
tingkat konsistensi peserta didik dalam menjawab atau mengerjakan itp.

C. Kekurangan dan Kelebihan Invetori Tugas Perkembangan (ITP)

1. kekurangan atau keterbatasan Invetori Tugas Perkembangan (ITP) antara lain :

a) Belum dapat digunakan sebagai alat seleksi, baik untuk menentukan kelulusan
maupun untuk penempatan

b) Skor ITP belum diuji hubungan dengan aspek perkembangan atau aspek kepribadian
lainnya, sehingga belum dapat digunakan untuk memprediksi aspek kepribadian secara
lengkap

c) Penggunaan ITP sebagai dasar pengembangan model bimbingan di perguruan tinggi


telah diuji secara empirik. Namun jumlah sekolah uji coba masih terbatas,

d) Penggunaan ATP untuk kalangan luas masih dalam tahap awal, sehingga masukan
untuk penyempurnaan ITP maupun ATP masih di harapkan dari para pemakai.

2. kelebihan Invetori Tugas Perkembangan (ITP)

a) melalui skor hasil ITP konselor dapat lebih mudah memahami tingkat perkembangan
individu

b) Alat asesmen yang dapat digunakan sebagai dasar penetapan program bimbingan
dan konseling berbasis perkembangan individu
c) Pengolahan hasil ITP dapat dilakukan dengan cepat karena dilengkapi dengan
program pengolahan ATP berbasis komputer versi 3.5.

D. Peran dan fungsi Konselor


1. Perencana, yaitu mulai dari menetapkan tujuan pelaksanaan asesmen, menetapkan peserta
didik sebagai sasaran asesmen, menyediakan buku dan lembar jawaban ITP sesuai jumlah
peserta didik sasaran, dan membuat satuan layanan asesmen.
2. Pelaksana, yaitu memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan, manfaat, dan
kerahasiaan data), memandu peserta didik dalam cara mengerjakan sehngga dapat dipastikan
seluruh peserta didik mengsinya dengan benar.
3. Melakukan pengolahan data kuantitatif mulai dari menghitung hasil dengan menggunakan
format yang spesifik, berdasarkan skor yang diperoleh menetapkan tingkat pencapaian tugas
perkembangan, membuat grafik 11 aspek perkembangan, serta membuat deskripsi analisis
kualitatif pencapaian tahap perkembangan dan aspek perkembangan dengan merujuk pada
pedoman yang ada.

4. Melakukan tindak lanjut dari hasil asesmen dengan membuat program layanan
BK yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Inventori adalah metode untuk memahami individu dengan cara memberikan sejumlah
pernyataan yang harus dijawab/dipilih responden sesuai dengan keadaan dirinya. Jawaban
responden tersebut selanjutnya ditafsirkan (dipahami) oleh pengumpul data tentang keadaan
responden, dan responden memahami keadaan dirinya sendiri.Inventori tugas perkembangan
(ITP) merupakan instrument yang digunakan untuk memahami tingkat perkembangan
individu. tingkatan perkembangan dalam inventori tugas perkembangan
(ITP) terdiri dari tujuh tingkatan yaitu: (1) tingkat impulsif, (2) tingkat
perlindungan diri, (3) tingkat konformistik, (4) tingkat sadar diri, (5) tingkat
seksama, (6)tingkat individualistik, (7) tahap otonomi.

.
DAFTAR PUSTAKA

Yusri,Fadhila.2015.Instrumentasi Non-tes.Padang Panjang: P3SDM Melati Publishing.

Komalasari, G., Wahyuni, E., & Karsih (2011). Asesmen teknik nontes dalam perspektif
BK komprehensif. Jakarta: PT Indeks

https://id.scribd.com/document/411888871/Asesmen-Non-Tes-Itp

You might also like