You are on page 1of 9

MAKALAH

Bidang Layanan Bimbingan Klasikal “Bidang Sosial”

Disusun untuk memenuhi tugas “Praktikum Bimbingan Konseling”

Dosen Pengampu:

Dr. H. Muslihuddin, M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8

Alifia Andini 21010071

Oqi Khairul Rijal 21010013

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI

FAKULTAS PENDIDIKAN

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bimbingan klasikal dalam bidang sosial merupakan suatu pendekatan yang digunakan
untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka.
Pendekatan ini didasarkan pada prinsip-prinsip teori pembelajaran behavioristik, yang
menganggap bahwa perilaku dapat dipelajari dan diubah melalui pengalaman dan penguatan.
Bimbingan klasikal dalam bidang sosial bertujuan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan interpersonal yang positif, mengatasi konflik, meningkatkan
komunikasi, serta membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Dalam sesi
bimbingan, siswa akan diajarkan keterampilan sosial dasar, seperti berkomunikasi dengan
jelas, mendengarkan dengan empati, bekerja sama dalam kelompok, mengelola emosi, dan
menyelesaikan konflik.
Metode yang umum digunakan dalam bimbingan klasikal bidang sosial meliputi
model peran, permainan peran, simulasi, dan latihan kelompok. Model peran melibatkan
siswa dalam berperan sebagai orang lain dalam situasi sosial tertentu, yang memungkinkan
mereka untuk memahami perspektif orang lain dan melatih keterampilan interpersonal.
Permainan peran juga melibatkan siswa dalam situasi sosial yang diatur dalam bentuk
permainan, di mana mereka dapat mencoba berbagai peran dan bereksperimen dengan
strategi komunikasi yang berbeda.
Bimbingan klasikal bidang sosial memberikan siswa kesempatan untuk belajar
melalui pengalaman dan refleksi, serta memperoleh umpan balik dari konselor dan teman
sebaya. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa,
memperbaiki hubungan antarpribadi, dan membantu mereka dalam menghadapi situasi sosial
yang kompleks di dalam dan di luar lingkungan sekolah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal siswa?
2. Bagaimana mengatasi konflik dan membangun hubungan yang sehat antar siswa?
3. Bagaimana mengelola emosi siswa?
4. Bagaimana meningkatkan kepercayaan diri siswa saat berinteraksi dengan orang lain?
C.  Tujuan

1. Mengembangkan keterampilan social

2. Meningkatkan pemahaman interpersonal

3. Memperbaiki hubungan social

4. Meningkatkan kepercayaan diri

5. Membantu menghadapi situasi social yang kompleks


Pembahasan

1. Mengembangkan keterampilan social


Mengembangkan keterampilan sosial melibatkan beberapa aspek yang penting. Berikut
adalah beberapa contoh keterampilan sosial yang dapat dikembangkan:
A. Keterampilan komunikasi: Meliputi kemampuan berbicara dengan jelas, mendengarkan
secara aktif, dan mengungkapkan pendapat dengan tepat. Ini melibatkan penggunaan bahasa
tubuh yang tepat, intonasi suara yang sesuai, dan kemampuan untuk mengartikulasikan
pikiran dan perasaan dengan jelas.
B. Keterampilan empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Ini
termasuk kemampuan untuk menempatkan diri dalam posisi orang lain, memperhatikan
perasaan mereka, dan merespons dengan pengertian dan simpati.
C. Keterampilan bekerja sama: Kemampuan untuk bekerja dalam kelompok, menghargai
kontribusi orang lain, dan mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan kemampuan untuk
berbagi tanggung jawab, mendengarkan ide-ide orang lain, dan mencapai kesepakatan yang
saling menguntungkan.
D. Keterampilan manajemen emosi: Kemampuan untuk mengenali, memahami, dan
mengelola emosi dengan baik. Ini melibatkan kemampuan untuk mengatasi stres,
mengendalikan kemarahan, mengelola kecemasan, dan mengekspresikan emosi secara sehat
dan efektif.
E. Keterampilan konflik: Kemampuan untuk mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif
dan damai. Ini melibatkan kemampuan untuk berkomunikasi secara terbuka, mendengarkan
pendapat orang lain, mencari solusi yang saling menguntungkan, dan menyelesaikan konflik
dengan cara yang adil dan menghormati.
F. Keterampilan pengambilan keputusan: Kemampuan untuk memilih opsi yang tepat dan
membuat keputusan yang baik. Ini melibatkan kemampuan untuk menganalisis informasi,
mempertimbangkan konsekuensi, dan membuat keputusan yang masuk akal berdasarkan
nilai-nilai dan tujuan pribadi.
Mengembangkan keterampilan sosial membutuhkan latihan, pengalaman, dan umpan balik
yang terus-menerus. Melalui bimbingan sosial, siswa dapat terlibat dalam permainan peran,
simulasi, latihan kelompok, dan situasi sosial nyata yang memungkinkan mereka untuk
melatih dan memperkuat keterampilan sosial tersebut.

2. Meningkatkan pemahaman interpersonal


Untuk meningkatkan pemahaman interpersonal, berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diambil:
A. Praktikkan empati: Latih diri untuk memahami dan merasakan emosi orang lain. Cobalah
untuk melihat situasi dari perspektif orang lain, perhatikan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan
intonasi suara mereka. Berusaha untuk mengerti apa yang mereka rasakan dan alami, serta
mengungkapkan simpati dan pengertian.
B. Dengarkan secara aktif: Fokuskan perhatian sepenuhnya pada orang yang berbicara.
Dengarkan dengan sungguh-sungguh, tanpa mengganggu atau memikirkan respons Anda.
Praktikkan keterampilan mendengarkan seperti mengangguk atau memberikan umpan balik
verbal untuk menunjukkan bahwa Anda memperhatikan dan memahami apa yang dikatakan.
C. Jaga komunikasi non-verbal: Ingatlah bahwa komunikasi non-verbal juga memainkan
peran penting dalam pemahaman interpersonal. Perhatikan bahasa tubuh Anda sendiri, seperti
kontak mata, posisi tubuh, gerakan tangan, dan ekspresi wajah. Juga, perhatikan sinyal non-
verbal orang lain, yang dapat memberikan petunjuk tentang perasaan dan maksud mereka.
D. Ajukan pertanyaan yang relevan: Bertanya kepada orang lain tentang pengalaman,
pandangan, dan perasaan mereka dapat membantu memperdalam pemahaman interpersonal.
Ajukan pertanyaan terbuka yang memungkinkan orang lain untuk berbagi lebih banyak
informasi. Dengarkan dengan cermat dan tanggap terhadap jawaban mereka.
E. Latih kemampuan refleksi: Setelah berinteraksi dengan orang lain, luangkan waktu untuk
merenungkan dan merefleksikan situasi tersebut. Tinjau kembali komunikasi, emosi, dan
reaksi Anda. Pertimbangkan perspektif orang lain dan evaluasi cara Anda berinteraksi. Ini
dapat membantu Anda memperbaiki pemahaman interpersonal dan mengidentifikasi area
yang perlu diperbaiki
F. Belajar dari pengalaman: Manfaatkan pengalaman sosial sebagai kesempatan untuk belajar
dan tumbuh. Tetap terbuka terhadap umpan balik yang konstruktif dari orang lain. Jika terjadi
kesalahpahaman atau konflik, gunakan sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman
dan meningkatkan keterampilan interpersonal Anda.
G. Praktikkan kesadaran diri: Kesadaran diri yang tinggi akan membantu Anda memahami
reaksi dan emosi Anda sendiri dalam interaksi sosial. Sadari pemikiran, perasaan, dan
keyakinan Anda sendiri yang mungkin mempengaruhi pemahaman interpersonal Anda.
Dengan memahami diri sendiri, Anda dapat lebih baik memahami orang lain.
Melalui latihan yang konsisten dan kesediaan untuk berinteraksi dengan orang lain,
pemahaman interpersonal dapat ditingkatkan. Penting untuk mengembangkan kesabaran,
pengertian, dan kemampuan untuk melihat dunia dari perspektif orang lain.

3. Memperbaiki hubungan social


Berikut adalah beberapa cara untuk memperbaiki hubungan sosial:
A. Komunikasi yang efektif: Berkomunikasilah dengan jelas dan terbuka dengan orang lain.
Dengarkan dengan saksama, tunjukkan minat dan pengertian, dan berikan umpan balik yang
konstruktif. Hindari asumsi dan misinterpretasi, dan jika terjadi konflik, berusaha untuk
menyelesaikannya dengan cara yang damai dan saling menghormati.
B. Menghargai perbedaan: Menghargai dan mengakui bahwa setiap orang memiliki
pandangan, nilai, dan latar belakang yang berbeda. Berusaha untuk memahami perspektif
orang lain dan menghindari penilaian atau stereotip yang negatif. Berikan ruang bagi
perbedaan dan temukan kesamaan dalam keberagaman.
C. Membangun empati: Usahakan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain.
Cobalah melihat dunia dari sudut pandang mereka dan berempati dengan pengalaman dan
perasaan mereka. Menunjukkan empati akan membantu membangun ikatan yang lebih kuat
dan saling pengertian antara Anda dan orang lain.
D. Menunjukkan penghargaan dan rasa terima kasih: Sering kali mengungkapkan apresiasi
dan rasa terima kasih kepada orang lain atas kontribusi, bantuan, atau dukungan yang mereka
berikan. Mengakui upaya mereka dan memberikan pujian yang tulus dapat memperkuat
hubungan sosial dan menciptakan atmosfer positif.
E. Memaafkan dan melupakan: Jika terjadi kesalahan atau konflik, belajar untuk memaafkan
dan melupakan. Tahan kebencian atau dendam yang dapat merusak hubungan. Sebaliknya,
berusaha untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan memaafkan dan memberikan
kesempatan kedua.
F. Mengambil inisiatif: Jangan menunggu orang lain untuk mengambil langkah pertama.
Ambil inisiatif untuk menghubungi, bertanya, atau menjalin kontak dengan orang lain.
Tunjukkan minat dan keinginan untuk memperbaiki hubungan dan menjalin koneksi yang
lebih baik.
G. Mengelola konflik dengan bijaksana: Konflik adalah bagian alami dari hubungan sosial.
Penting untuk mengelola konflik dengan bijaksana. Dengarkan dengan saksama, berbicara
dengan jujur dan hormat, dan cari solusi yang saling menguntungkan. Hindari serangan
pribadi atau memperburuk konflik dengan kata-kata yang menyakitkan.
H. Menghabiskan waktu bersama: Luangkan waktu untuk menghabiskan waktu bersama
orang lain dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Bersenang-senang bersama,
berbagi minat dan hobi, dan memperkuat ikatan melalui pengalaman positif bersama.
I. Menjaga komitmen: Tetap konsisten dalam hubungan sosial. Jaga janji dan komitmen yang
telah dibuat kepada orang lain. Tunjukkan bahwa Anda dapat dipercaya dan dapat
diandalkan, dan jaga hubungan agar tetap berkelanjutan.

4. Meningkatkan kepercayaan diri


Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan kepercayaan diri:
A. Kenali dan hargai diri sendiri: Sadari kelebihan dan kekurangan Anda, serta nilai-nilai dan
kekuatan yang dimiliki. Hargai pencapaian dan kemajuan yang telah Anda capai dalam
hidup.
B. Tetap positif: Fokuslah pada pikiran positif tentang diri sendiri dan kemampuan Anda.
Hindari mengkritik diri sendiri secara berlebihan atau membandingkan diri dengan orang
lain. Latihlah pikiran yang optimis dan berfokus pada hal-hal yang baik dalam diri Anda.
C. Atur tujuan yang realistis: Tentukan tujuan yang dapat dicapai dan realistis untuk diri
sendiri. Berikan langkah-langkah kecil yang dapat membantu Anda mencapai tujuan tersebut.
Ketika Anda mencapai tujuan kecil tersebut, kepercayaan diri Anda akan bertumbuh.
D. Pelajari dan tingkatkan keterampilan: Ambil langkah untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan Anda dalam bidang yang diminati. Dengan mengembangkan keterampilan
baru, Anda akan merasa lebih percaya diri dalam menjalani tugas dan tantangan yang
dihadapi.
E. Kelola ketakutan dan rasa takut: Identifikasi ketakutan dan rasa takut yang mungkin
menghalangi kepercayaan diri Anda. Pahami sumber ketakutan tersebut dan cari cara untuk
menghadapinya secara bertahap. Berani menghadapi ketakutan akan membantu Anda
mengembangkan kepercayaan diri.

5. Membantu menghadapi situasi social yang kompleks


Menghadapi situasi sosial yang kompleks dapat menantang, namun ada beberapa langkah
yang dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut:
A. Tetap tenang dan bijaksana: Pertahankan ketenangan dan pikirkan dengan jernih. Jangan
terburu-buru dalam mengambil keputusan atau bereaksi secara emosional. Berusaha untuk
menghadapi situasi secara bijaksana dengan mengumpulkan informasi yang cukup sebelum
mengambil tindakan.
B. Tinjau sudut pandang yang berbeda: Cobalah melihat situasi dari sudut pandang yang
berbeda dan mencoba memahami berbagai perspektif yang terlibat. Hal ini akan membantu
Anda memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang kompleksitas situasi dan menghindari
penilaian yang sempit.
C. Berkomunikasi secara efektif: Gunakan keterampilan komunikasi yang efektif untuk
menyampaikan pemikiran, perasaan, dan kebutuhan Anda secara jelas dan dengan rasa
hormat. Dengarkan juga dengan cermat dan terbuka pada pendapat orang lain. Bersikap
terbuka untuk membahas perbedaan pendapat dengan tujuan mencapai pemahaman yang
lebih baik.
D. Carilah solusi kolaboratif: Berupaya mencari solusi yang melibatkan semua pihak yang
terlibat. Melalui diskusi dan negosiasi yang terbuka, cari kesepakatan yang saling
menguntungkan dan dapat diterima oleh semua pihak. Hindari pendekatan yang bersifat
kompetitif atau merugikan pihak lain.
E. Minta bantuan dan nasihat: Jika situasi terlalu kompleks untuk ditangani sendiri, jangan
ragu untuk mencari bantuan dari orang-orang yang dapat memberikan pandangan atau nasihat
yang berharga. Konsultasikan dengan teman, mentor, atau profesional yang dapat
memberikan perspektif baru atau membantu Anda menavigasi situasi yang rumit
F. Kelola emosi dengan baik: Sadari dan kelola emosi Anda dengan baik saat menghadapi
situasi sosial yang kompleks. Tetap tenang, hindari mengambil keputusan impulsif
berdasarkan emosi, dan cari outlet yang sehat untuk mengungkapkan emosi yang muncul,
seperti dengan berbicara kepada teman terpercaya atau mencurahkan dalam jurnal.
G. Latih pemecahan masalah: Tingkatkan keterampilan pemecahan masalah Anda dengan
cara secara sistematis mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, mengevaluasi
opsi, dan mengambil tindakan yang tepat. Praktikkan strategi pemecahan masalah dalam
situasi-situasi yang lebih sederhana untuk memperkuat kemampuan Anda dalam menghadapi
situasi sosial yang kompleks.
H. Jaga batas pribadi: Ketahui dan jaga batas pribadi Anda dalam situasi sosial yang
kompleks. Jangan ragu untuk menetapkan batasan yang sehat untuk melindungi diri Anda
dari situasi yang merugikan atau yang melebihi kapasitas Anda.
Kesimpulan
Bimbingan klasikal dalam bidang sosial adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
memberikan bimbingan dan pengembangan kepada individu dalam hal keterampilan sosial,
pemahaman interpersonal, dan penyelesaian masalah dalam konteks sosial. Melalui
bimbingan klasikal, individu diberikan panduan dan dukungan untuk mengembangkan
kemampuan sosial yang diperlukan dalam berinteraksi dengan orang lain dan dalam
mengatasi situasi sosial yang kompleks.
Tujuan utama dari bimbingan klasikal bidang sosial adalah untuk meningkatkan keterampilan
sosial individu, memperluas pemahaman interpersonal, dan membantu individu dalam
menghadapi berbagai situasi sosial dengan percaya diri dan efektivitas. Melalui bimbingan
klasikal, individu diajak untuk memahami perbedaan, menghargai keberagaman, dan
membangun hubungan yang sehat dan saling menguntungkan dalam konteks sosial.
Rumusan masalah dalam bimbingan klasikal bidang sosial melibatkan identifikasi dan
analisis masalah sosial yang dihadapi oleh individu, seperti kesulitan dalam berkomunikasi,
konflik interpersonal, atau kekurangan keterampilan sosial. Dengan merumuskan masalah
tersebut, bimbingan klasikal dapat membantu individu dalam mengidentifikasi solusi yang
tepat dan mengembangkan keterampilan serta strategi yang diperlukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
Referensi:

 https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/rpl-bimbingan-klasikal-etika-
bermedia-sosial/
 http://eprints.uny.ac.id/48014/14/RPL%20Sosial%20X.pdf

You might also like