Professional Documents
Culture Documents
10 - Lpi2018 - Bab 8
10 - Lpi2018 - Bab 8
K
ebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia pada Secara konsisten, Bank Indonesia memperkuat koordinasi
2018 diarahkan untuk mendukung momentum dan perannya melalui berbagai fora di tingkat nasional
pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan dan internasional. Di tingkat nasional, koordinasi
kelancaran, keamanan, dan efisiensi transaksi dilakukan dengan melibatkan pelaku industri dan
pembayaran. Dalam kaitan ini, kebijakan pada 2018 otoritas terkait lainnya, termasuk dengan Pemerintah
ditujukan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas melalui kementerian/lembaga terkait. Sinergi dengan
berbagai program pemerintah, termasuk program Pemerintah juga diperkuat dalam rangka memperluas
penyaluran program bantuan sosial. Selain itu, kebijakan akses masyarakat terhadap layanan keuangan (keuangan
2018 juga diarahkan untuk mengantisipasi berbagai inklusif). Di tingkat internasional, Bank Indonesia terus
tantangan, sehingga sistem pembayaran dapat terus berupaya memperkuat perannya di forum internasional,
menopang kesinambungan pertumbuhan ekonomi. antara lain sebagai anggota Committee on Payments
Tantangan pertama bersumber dari arus digitalisasi and Market Infrastructure (CPMI) dan observer di
dan perkembangan teknologi yang pesat dan cepat, Financial Action Task Force (FATF). Hal tersebut penting
yang berpotensi mengubah lanskap sistem pembayaran untuk memastikan sistem pembayaran Indonesia
nasional. Tantangan kedua berkaitan dengan pentingnya yang berdasarkan standar internasional, sekaligus
memperkuat ekosistem pembayaran nontunai di dalam menopang kredibilitas.
negeri sehingga semakin efisien. Terakhir, menjaga
ketersediaan uang layak edar di seluruh wilayah
Indonesia secara merata, di tengah kondisi geografis 8.1. Memperluas Elektronifikasi
Indonesia yang luas.
Pembayaran Nontunai
Sejalan dengan arah kebijakan, Bank Indonesia Bank Indonesia terus mendorong perluasan dan
memperkuat strategi kebijakan sistem pembayaran percepatan elektronifikasi pembayaran nontunai
baik sisi nontunai maupun sisi tunai. Di sisi nontunai, di berbagai area, seperti penyaluran program sosial
Bank Indonesia mendorong percepatan dan perluasan pemerintah, pembayaran di sektor transportasi, dan
elektronifikasi pembayaran nontunai di berbagai pengelolaan transaksi keuangan Pemerintah Daerah
area, seperti penyaluran program sosial pemerintah, (Pemda). Elektronifikasi program sosial pemerintah
pembayaran di sektor transportasi, dan pengelolaan difokuskan pada perluasan cakupan penerima bantuan
transaksi keuangan Pemerintah Daerah. Bank Indonesia sosial (bansos) nontunai dan pengelolaan dana bantuan
juga terus memperkuat ekosistem pembayaran dan operasional sekolah (BOS) (Lihat Boks 8.1 Bansos Nontunai
keuangan digital melalui implementasi gerbang bagi Pemberdayaan Ekonomi). Elektronifikasi juga
pembayaran nasional (GPN) dan pengembangan dilakukan melalui pengembangan cash management
ekosistem teknologi finansial (tekfin), terutama di system (CMS) untuk pengelolaan dana BOS nontunai
bidang sistem pembayaran. Di sisi tunai, Bank Indonesia yang bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan
terus berupaya untuk memperluas jangkauan layanan dan transparansi penggunaan dana BOS oleh pihak
penyediaan uang layak edar ke seluruh wilayah sekolah. Kebijakan ini efektif mendukung program
Indonesia. Di tengah upaya mendukung kegiatan ekonomi sosial pemerintah. Penerima bansos program keluarga
tersebut, Bank Indonesia juga tetap memastikan aspek harapan (PKH) pada 2018 diperluas hingga menjangkau
kehati-hatian dalam penyelenggaraan layanan sistem 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada 510
pembayaran. Kebijakan terakhir ini diwujudkan dengan Kabupaten/Kota yang tersebar di 34 provinsi. Sementara
memperkuat pengendalian risiko dan perlindungan itu, penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) tahun
terus konsumen. 2018 diperluas hingga menjangkau 10 juta KPM pada 218
Kabupaten/Kota yang tersebar di 32 provinsi.
Bank Indonesia terus memperkuat kerjasama dan
koordinasi kelembagaan dalam rangka menjaga Program elektronifikasi diperkuat sebagai upaya
kelancaran dan keamanan sistem pembayaran nasional. untuk mengakselerasi pembayaran nontunai di sektor
berhasil mendorong pembentukan kelembagaan GPN 6 Interkoneksi kanal pembayaran adalah keterhubungan antara jaringan pada kanal
pembayaran yang satu dengan yang lainnya.
Rata-rata
(Mei-Desember 2018), tren nilai transaksi off-us debit Transaksi
13
domestik tercatat meningkat yakni rata-rata sebesar 12,2 Rata-rata Transaksi pra GPN
pasca
GPN
triliun Rupiah per bulan (Grafik 8.2). 12
11
Penguatan ekosistem pembayaran dan keuangan digital
10
juga ditujukan untuk mendorong berkembangnya inovasi
yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan 9
model bisnis, layanan, dan teknologi yang sangat pesat. Sumber: Bank Indonesia
Dalam konteks ini, Bank Indonesia hadir di tengah proses
pengembangan inovasi melalui program meet-the-start-up
dan regulatory sandbox.10 Selama 2018, hampir seluruh Strategi mendorong berkembangnya inovasi juga disertai
penyelenggara tekfin yang terdaftar pada Asosiasi Fintech upaya mendorong tekfin dan e-commerce agar mampu
Indonesia telah mengikuti forum rutin meet-the-start- berkontribusi positif bagi perekonomian terutama
up dan 49 penyelenggara tekfin telah terdaftar di Bank pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah
Indonesia.11 Di antara penyelenggara tekfin yang terdaftar (UMKM), inklusi keuangan, dan ekonomi syariah. Dalam
di Bank Indonesia, terdapat satu penyelenggara yang kaitan itu, Bank Indonesia melaksanakan program
berhasil terseleksi untuk mengikuti program regulatory digital village/fintech village di beberapa daerah seperti
sandbox dan dinyatakan berhasil menyelesaikan Jambi, Pontianak, Bandung, dan Yogyakarta. Program
program tersebut. tersebut berfokus pada penguatan sektor pertanian,
pariwisata, dan perkebunan. Tak hanya itu, upaya
Grafik 8.1. Volume
Grafik 9.6. Volumedandan Nilai
Nilai Transaksi menggunakan
Transaksi untuk mengembangkan ekonomi digital juga dilakukan
menggunakan Kartu ATM/D
Kartu ATM/D Bank Indonesia melalui program multiyears UMKM Go-
Triliun Rupiah Juta transaksi Online yang dimulai sejak tahun 2017. Dalam program
16
Nominal Transaksi ATM-Debit
9 tersebut, Bank Indonesia berperan dalam memfasilitasi
14 8 pemanfaatan teknologi informasi kepada sejumlah UMKM
12 Volume Transaksi ATM-Debit (skala kanan) 7 di daerah. Dengan demikian, UMKM diharapkan mampu
6 memanfaatkan platform e-commerce sebagai media untuk
10
5 memperluas pemasaran produknya.
8
4
6
3
4
2 8.3. Memperluas Jangkauan Layanan
2 1 Uang Rupiah
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2016 2017 2018 Dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi, Bank
Sumber: Bank Indonesia Indonesia senantiasa berkomitmen untuk menyediakan
uang Rupiah di seluruh wilayah Indonesia sesuai
9 Transaksi off-us adalah transaksi alat pembayaran dengan penerbit dan acquirer adalah kebutuhan masyarakat. Untuk itu, Bank Indonesia
pihak yang berbeda. Contoh: kartu bank A ditransaksikan di ATM/EDC bank B. terus memperkuat ketersediaan uang Rupiah serta
10 Program meet-the-start-up merupakan sarana regulator untuk memfasilitasi kebutuhan meningkatkan efektivitas distribusi, dan memperluas
fintech terkait pengaturan serta pengembangan layanan, teknologi,dan model bisnis.
Regulatory Sandbox merupakan sarana untuk menguji inovasi produk, layanan, teknologi, jangkauan layanan ke seluruh pelosok negeri khususnya
dan model bisnis bagi fintech yang dilakukan bersama-sama dengan regulator. di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil (3T). Bank
11 Penyelenggara fintech yang wajib terdaftar di Bank Indonesia ialah penyelenggara fintech Indonesia juga terus meningkatkan kualitas uang
yang bergerak di area sistem pembayaran dan pendukung pasar. Penyelenggara fintech yang
bergerak di area pembiayaan, investasi, dan asuransi tidak wajib terdaftar di Bank Indonesia yang beredar di masyarakat guna memperkecil risiko
melainkan wajib terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
600 800
20
Pertumbuhan UYD (skala kanan)
500 2018
700
15
400
600
2017
300
10
500
2016
200
5 400
100
Hari
300
0 0
1
7
13
19
25
31
37
43
49
55
61
67
73
79
85
91
97
103
109
115
121
127
133
139
145
151
157
163
169
175
181
187
193
199
205
211
217
223
229
235
241
247
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
12 Kas titipan adalah kegiatan penyediaan uang Rupiah milik Bank Indonesia yang dititipkan
kepada salah satu bank (bank pengelola) untuk mencukupi persediaan kas bank-bank (bank
peserta) dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat di suatu wilayah/daerah tertentu.
13 PBI No. 18/15/PBI/2016 tentang Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah pada tanggal
24 Agustus 2016 (PBI PJPUR) dan Surat Edaran No. 18/25/DPU tanggal 2 November 2016
perihal PJPUR.
Layanan kas prima juga tetap dilakukan pada saat Grafik 8.5. Hasil
Grafik 9.5. Survei Kualitas
Survei Uang
Kualitas UangKertas
Kertasyang Beredar
Yang Beredar
terjadi kondisi darurat atau bencana agar aktivitas
perekonomian dapat tetap berjalan. Pada 2018, terjadi Soil Level
loket layanan. Kelima, mengirimkan tenaga ahli (kasir) 15 Soil level adalah tingkat/standar kelusuhan uang yang memiliki kisaran 1 sampai dengan 16.
baik dari kantor pusat Bank Indonesia ataupun kantor Soil level 1 adalah uang yang sangat tidak layak edar, sedangkan soil level 16 adalah uang
layak edar hasil cetakan baru dari Perum Peruri. Pada 2018, Bank Indonesia menetapkan
Bank Indonesia daerah lain lain secara bergiliran untuk soil level 9 sebagai standar ULE untuk uang pecahan besar, sehingga uang dengan soil level
1 sampai dengan 8 merupakan uang tidak layak edar (UTLE). Adapun untuk uang pecahan
membantu kegiatan pengelolaan uang di wilayah kecil, Bank Indonesia menetapkan standar ULE adalah soil level 7, sehingga uang dengan
bencana sampai dengan kondisi berjalan normal. soil level 1 sampai dengan 6 merupakan UTLE.
lanjut, rerata harian volume transaksi BI-RTGS tercatat Volume Transaksi (skala kanan)
500 50
meningkat sebesar 7,9% mencapai 46 ribu transaksi,
sedangkan rerata harian nilai transaksi meningkat 2,3% 400 40
20 Sebagai contoh, wisatawan asing menggunakan layanan pembayaran yang disediakan oleh 22 Target migrasi SNTC di tahun 2019, 2020, 2021 masing-masing sebesar 50%, 80%, dan 100%
penyelenggara asing (misal: WeChat Pay, Alipay) untuk bertransaksi di dalam negeri. sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 17/52/DKSP tanggal 30 Desember 2015.
28 Uang palsu adalah suatu benda yang bahan, ukuran, warna, gambar, dan/atau desainnya
menyerupai Rupiah yang dibuat, dibentuk, dicetak, digandakan, diedarkan, atau digunakan
sebagai alat pembayaran secara melawan hukum.
29 Sesuai dengan UU Mata Uang, anggota Botasupal terdiri atas Badan Intelijen Negara
(BIN), Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, Kementerian Keuangan, dan Bank
Indonesia.
BANK BANK
Laporan pembukaan rekening PENYALUR PENYALUR
2
1
KEMENTERIAN Data penerima bansos berdasarkan nama KEMENTERIAN
dan alamat untuk registrasi bulk
Pemberi Bansos Pemberi Bansos Edukasi dan Sosialisasi
I 2
Pendampingan
DISTRIBUSI KIT BANSOS II
distribusi kit distribusi kit
bansos bansos 3
3
Pada proses ini dilakukan
distribusi starter kit (a.l buku 1 Edukasi dan Sosialisasi
PENDAMPING PENERIMA tabungan/print out bukti PENERIMA
BANTUAN kepemilikan rekening, BANTUAN
leaflet/brosur, dan kartu)
ATM
Perintah Pembayaran Laporan Penyaluran
1 dan Penarikan BANK
Bansos PENYALUR
35.000 35.000
Kue Kue
susu susu
3 Agen Agen
KEMENTERIAN BENDAHARA KEMENTERIAN
UMUM
Pemberi Bansos
4
III
NEGARA
/DAERAH
Pemberi Bansos
IV a.l E-WARONG/
AGEN LKD & LAKU
PANDAI
Setelah melakukan 1
pemindahan dana,
Pencairan Bank berkoordinasi PEMBERITAHUAN
Dana dengan Pemberi Bansos
Laporan Penyaluran Dana dan Pendamping
menyampaikan KANTOR
pemberitahuan kepada CABANG BANK
2 Penerima Bansos.
2
KARTU 1
KOMBO Penerima bansos melakukan
BANK penarikan/pengambilan bansos
PENYALUR
Masa penyaluran 1 PENERIMA dapat dilakukan
30 hari BANSOS di outlet seperti ATM, Agen atau
3 PENDAMPING pihak lain yang bekerjasama
PENERIMA dengan Bank Penyalur, serta Kantor
BANTUAN Pemindah bukuan dana Cabang.
bansos dari Rekening
Pemberi Bansos di Bank Penarikan/pengambilan bansos
Penyalur ke Rekening dapat dilakukan setiap saat.
Penerima Bansos
Sebaran penerima bansos telah mendorong percepatan Bank Indonesia akan terus mendukung penyaluran
hadirnya layanan keagenan di berbagai wilayah. bansos nontunai yang berkontribusi pada pertumbuhan
Penyaluran bantuan nontunai telah mendorong ekonomi melalui terjaganya konsumsi rumah tangga,
pertumbuhan jumlah agen LKD dan laku pandai individu mengurangi tingkat kemiskinan, serta perluasan akses
yang merupakan penduduk setempat dan telah memiliki keuangan. Inovasi kartu kombo yang menggabungkan
usaha. Selain itu, BPNT nontunai juga mendorong tabungan dan uang elektronik mempercepat penyaluran
kegiatan ekonomi di daerah melalui kegiatan E-warong bansos sehingga penerima bantuan memiliki daya
yang saat ini tidak hanya menjual komoditas BPNT (beras beli untuk mendukung kesejahteraannya. Hal tersebut
dan/atau telur). Inovasi kartu kombo juga telah membuka turut didukung pula oleh sinergi program bersama tim
ruang bagi penyaluran berbagai subsidi pemerintah pengendali pelaksanaan penyaluran bansos nontunai
sehingga tujuan bansos dan subsidi dalam pengentasan serta himpunan bank milik negara (Himbara) dalam
kemiskinan dan kesenjangan sosial dapat dicapai secara melaksanakan sosialisasi dan edukasi guna mendorong
optimal. pemberdayaan penerima bantuan untuk mengelola dana
bantuan secara bijak.
Internet Banking/
Mobile Banking
Otorisasi
1 Edukasi yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai produk sistem Jasa Keuangan
pembayaran melalui berbagai media.
Konsultasi yaitu memberikan pemahaman kepada konsumen dan penyelenggara apabila Informasi Sistem Pembayaran
terdapat permasalahan dalam penggunaan jasa sistem pembayaran.
Fasilitasi yaitu upaya penyelesaian pengaduan konsumen yang mengandung unsur sengketa
Sumber: Bank Indonesia
keperdataan dengan cara memanggil, mempertemukan, mendengar, dan memotivasi.
mencapai 58,28%, sedangkan rerata tingkat literasi Bandung Persen, Hak Konsumen
20
konsumen terhadap keamanan dan potensi kejahatan 10 15 20 25 30 35 40 45
APMK mencapai 36,32%. Sementara itu, penggunaan Sumber: Bank Indonesia
media informasi yang efektif dan paling efisien sebagai
sarana edukasi kepada konsumen adalah melalui
tayangan TV (26%), media sosial (24%), dan sosialisasi Upaya perlindungan konsumen sejalan dengan peran
tatap muka (24%). Bank Indonesia dalam strategi nasional keuangan inklusif
(SNKI). Bank Indonesia berupaya untuk mengedepankan
Peningkatan kepercayaan dan literasi konsumen perlindungan konsumen dalam peningkatan akses
juga berkontribusi terhadap perbaikan kualitas kartu masyarakat berpendapatan rendah terhadap layanan
kredit. Hal tersebut terindikasi dari NPL kartu kredit keuangan formal. Hal ini sejalan dengan Perpres
tahun 2018 yang membaik. NPL kartu kredit industri No.82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan
perbankan periode Desember 2018 tercatat sebesar Inklusif (SNKI). Adapun target keuangan inklusif tahun
6,1%, menurun dibandingkan NPL periode yang sama 2019 adalah 75% banked people, dengan sasaran 40%
tahun sebelumnya sebesar 7,3%. Lebih lanjut, NPL kartu masyarakat berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro
kredit pada Desember 2018 tidak berdampak signifikan dan kecil, dan lintas kelompok (Gambar 1). Dalam SNKI
terhadap stabilitas perbankan mengingat pangsa yang tersebut, kedudukan Bank Indonesia berada pada Pokja
hanya mencapai 0,03% dari total outstanding kredit perlindungan konsumen.
industri perbankan.
TARGET INDIKATOR
KEUANGAN INKLUSIF • Access
75% Banked People di 2019 • Usage
SASARAN: • Quality
40% masyarakat Pelaku Usaha Lintas Kelompok (Pekerja Migran,
berpendapatan terendah Mikro & Kecil (UMK) Wanita, PMKS, Masyarakat DTPK, Pelajar)*
Fasilitas Layanan
Hak Intermediasi Keuangan
Edukasi Perlindungan
Properti & Saluran pada Sektor
Keuangan Konsumen
Masyarakat Distribusi Pemerintah
Keuangan