You are on page 1of 10

Deskripsi Modul

Investasi aktiva tetap adalah suatu proses yang lebih baik mengarah pada sebuah
penganggaran modal. Penganggaran modal sangat dibutuhkan terutama dalam menjalankan
suatu proyek dimana nantinya akan dapat diketahui apakah proyek tersebut menguntungkan
atau tidak. Didalam memulai suatu proyek investasi biasanya para investor akan memerlukan
suatu perhitungan agar dapat menilai apakah suatu proyek investasi itu layak dilakukan atau
tidak. Karena tujuan dalam berinvestasi adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal,
Untuk itu kita memerlukan suatu cara penilaiab investasi khususnya disini membahas
investasi daam aktiva tetap dimana tujuannya agar memudahkan para investor untuk
mengambil keputusan yang biasanya dapat dilihat dari metode metode umtuk menseleksi
suatu usulan investasi. Sehingga akan memudahkan para calon investor untuk
memperhitungkan seberapa cepat pengembalian dana, berapakah persentase keuntungan,
hingga dapat mengetahui seberapa besarkah kerugian yang akan didapat dimasa yang akan
datang.

Tujuan Modul
Setelah menyelesaikan praktikum pada modul ini, praktikan akan memahami:
A.    Bagaimana Cara menilai suatu kelayakan investasi dalam aktiva tetap sehingga dapat
menjadikan bahan acuan dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi.
B.     Mengetahui waktu yang dibutuhkan dalam pengembalian modal investasi.

Penjelasan Materi
A.    Pendahuluan
Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan memperoleh
kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti halnya pada aktiva lancar. Perbedaannya
adalah pada jangka waktu dan cara kembalinya dana yang diinvestasikan dalam kedua
golongan aktiva tersebut. Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan
mengenai dana dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun
disebut penganggaran modal atau Capital Budgeting. Contoh, pengeluaran investasi dalam
bentuk tanah, bangunan atau mesin.
Penganggaran modal menjelaskan tentang perencanaan untuk mendanai proyek besar 
jangka panjang. Keputusan penganggaran modal memiliki efek yang sangat jelas terhadap
tingkat kesehatan keuangan perusahaan
untuk jangka panjang. Sebuah proyek yang didasarkan pada keputusan penganggaran modal 

Bambangbp
yang berhasil, akan mendorong mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka 
panjang. Sebaliknya, penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat penge
mbalian investasi yang mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau sebuah perusaha
an mengalami kebangkrutan. 
B.     Pembahasan
1.      Capital Budgeting

Modal (capital) menunjukan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi, sedangkan
anggaran (budgeting) adalah sebuah rencana rinci yang meproyeksikan mengenai aliran kas
masuk dan kas keluar selama beberapa periode pada saat yang akan datang.
Dari pengertian Tersebut dapat disimpulkan bahwa, penganggaran modal atau capital
budgeting adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan
dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang.

2.      Expenditure
a)      Capital Expenditure
Pengeluaran Dana, dimana jangka waktu kembalinya melebihi 1 tahun. Pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan untuk mempertahankan aktiva tetap agar selalu berada dalam
kondisi operasional yang baik, dikenal sebagai beban pemeliharaan, contohnya adalah
pengeluaran untuk pengecatan dinding bangunan, penggantian pelumas mesin.

b)     Operating Expenditure


Pengeluaran dana, dimana jangka waktu kembalinya kurang dari satu tahun.
Contoh Capital Expenditure dan Operating Expenditure :
Mesin printer. Saat kita membelinya kita akan menganggapnya sebagi aset (Dalam neraca,
kita menulis sebagai neraca; dalam tabel budget, kita menilainya sebagai biaya modal). Aset
tersebut diperoleh dengan mengeluarkan biaya modal. Sedangkan saat kita membeli tinta dan
kertas, kita menggunakanya sekali saja untuk kegiatan bisnis sehingga dikategorikan biaya
operasi.

C.    Tahap-Tahap dalam Capital Budgeting


         Biaya proyek harus ditentukan

Bambangbp
         Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek, termasuk nilai akhir
aktiva
         Resiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi probabilitas aliran kas)
         Dengan mengetahui resiko dari proyek, manajemen harus menentukan biaya modal (cost of
capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek
         Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan digunakan untuk
memperkirakan nilai aktiva.

D.    Manfaat Capital Budgeting


         Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka
waktunya lebih dari 1 tahun.
         Agar tidak terjadi over investment dan under investment
         Dapat lebih terencana, teliti, karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat
besar.
         Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

E.     Metode-Metode untuk Menseleksi Usulan Investasi

1.      Payback periode


Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah modal yang
ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali berarti semakin kecil resiko yang
harus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang
diinvestasikan akan bisa kembali)
Rumus:
Payback periode  =   jumlah investasi * 1 Tahun
                                                    Proceed

 jika payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak


 jika payback periode < umur ekonomis, investasi diterima
Contoh Soal:
a)      Dengan Arus kas sama setiap Tahun
Perusahaan baru saja melakukan investasi sebesar $200.000. Perusahaan berharap
menerima pendapatan $60.000/Tahun dari investasinya. Hitunglah Payback periode!

Bambangbp
Payback periode = 200.000 * 1 Tahun= 3.4 tahun
60.000
Jadi, lamanya pengembalian modal yang diterima investor yaitu 3 tahun 4 bulan.

b)      Dengan Arus kas berbeda setiap Tahun


Perusahaan menginvestasikan uang $500.000,00 untuk pembelian mesin pabrik.
Perusahaan memperkirakan akan menerima arus kas selama 5 tahun mendatang yaitu sebesar:
Tahun I = $125.000
Tahun II = $175.000
Tahun III = $250.000
Tahun IV = $150.000
Tahun V = $100.000

Hitunglah Payback Periode!


Payback Periode = 2 Tahun, 200.000
250.000
= 2 Tahun 10 bulan
Jadi, lamanya pengembalian modal yang diterima investor yaitu 2 tahun 10 bulan. Karena
lamanya pengembalian lebih cepat dari umur ekonomis maka investasi diterima.

2.      Net Present Value (NPV)


            Metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash
flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang dengan arus
kas keluar yang akan diterima pada masa yang akan datang).
Rumus :
NPV  =  PV – Investasi Awal

Jika NPV (+), investasi diterima.


Jika NPV (-), investasi ditolak.
Contoh Kasus :
Perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp 40.000.000,00 tanpa nilai
sisa dan arus kas pertahun sebesar Rp 12.000.000,00 selama 5 tahun, tingkat pengembalian
yang disyaratkan sebesar 15%.

Bambangbp
Penyelesaian :
PV = Rp 12.000.000,00 * 3,352 = Rp 40.224.000,00
Investasi Awal = Rp 40.000.000,00 -
NPV = Rp 224.000
Jadi, karena NPV bernilai Positif maka investasinya diterima.

Perusahaan menginvestasikan uang $500.000,00 untuk pembelian mesin pabrik. Perusahaan


memperkirakan akan menerima arus kas selama 5 tahun mendatang yaitu dengan tingkat
pengembalian yang disyaratkan 15%.
Tahun I = $125.000
Tahun II = $175.000
Tahun III = $ 250.000
Tahun IV = $ 100.000
Tahun V = $ 150.000
Penyelesaian :
Tahun I = $ 125.000 * 0.870 = $ 108.750
Tahun II = $ 175.000 * 0.756 = $ 132.300
Tahun III = $ 250.000 * 0.658 = $ 164500
Tahun IV = $ 100.000 * 0.572 = $ 57.200
Tahun V = $ 150.000 * 0.497 = $ 74.550
PV = $ 537.300
NPV = PV – Investasi awal
= $ 537.300 – 500.000
= $ 37.300
Jadi, nilai NPV Positif jadi investasi diterima.

3.      Profitability Index


Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang diterima diwaktu
yang akan datang dengan arus kas keluar.

Rumus :
Profitability Index    =    PV. Proceed
                                                      PV.outlay

Bambangbp
    
Jika PI > 1, investasi diterima
Jika PI < 1, investasi ditolak
Contoh Kasus:
Perusahaan mempertimbangkan usulan proyek investasi sebesar Rp 40.000.000,00 tanpa nilai
sisa dan arus kas pertahun sebesar Rp 12.000.000,00 selama 5 tahun, tingkat pengembalian
yang disyaratkan sebesar 15%.
Profitability Index = Rp. 12.000.000,00 * 3,352
Rp 40.000.000,00

= Rp 40.224.000
Rp 40.000.000

= 1,0056

Jadi, Karena PI (Profitability Index) lebih besar dari 1 maka investasi diterima.

4.      Accounting Rate of Return


            Mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku/reported acc.Income.
Metode ini menilai suatu dengan memperhatikan rasio antara rata-rata dengan jumlah modal
yang ditanam (initial investment) dengan ratio antara laba bersih dengan rata-rata modal yang
ditanam.
·         
Rumus :
ARR ( Accounting Rate of Return ) Memiliki 2 rumus.
Rumus 1 :
ARR = Laba Rata-rata
Investasi Awal

Rumus 2 :
ARR = Laba Rata-rata
Investasi Rata-rata
Dimana Investasi Rata rata dapat di hitung dengan rumus :
Investasi Awal + nilai sisa

Bambangbp
2

jika ARR > 100%, investasi diterima


jika ARR < 100%, investasi ditolak

Contoh Kasus :
Perusahaan melakukan investasi pembelian alat dengan nilai $100.000 dengan umur investasi
5 tahun dengan Arus kas:
Tahun I = $ 30.000
Tahun II = $ 30.000
Tahun III = $ 40.000
Tahun IV = $ 30.000
Tahun V = $ 50.000
Hitunglah ARR!

Penyelesaian:
Investasi Awal = $ 100.000
Arus Kas = $ 180.000 = $ 36.000
5

Biaya Penyusutan = $ 100.000 = $ 20.000 -


5

Laba Rata-Rata = $ 16.000

Dihitung dengan Rumus 1 :


ARR = Laba Rata-Rata
Investasi Awal

= $ 16.000 = 0.16 (16%)


$ 100.000

Dihitung dengan Rumus 2:


ARR = Laba Rata-Rata

Bambangbp
Investasi Rata-rata

= Laba Rata-Rata
Investasi awal – nilai sisa
2
= $ 16.000
$ 100.000
2
= 0.32 (32%)

F.     Rumus-Rumus Yang Digunakan


1)      Depresiasi = HP – NS
UE
Jika nilai residu atau nilai sisanya tidak diketahui maka di anggap 0.
2)      Cash Flow (Procced) = EAT + Depresiasi
3)      Discount Factor ( DF ) = 1/ 1 = 1 / 1+ Persen Bunga
4)      Payback Periode = Jumlah investasi
Procced
5)      NPV = PV. Procced – PV outlays
6)      Profitability Index = PV Procced
PV Outlays
7)      ARR = Jumlah EAT * 100%
Investasi

Contoh Soal :
PT. Elvina Akan melakukan investasi dengan pembelian mesin seharga Rp 150.000.000 dan
mempunyai nilai sisa Rp 83.500.000. Mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 5 tahun.
Perusahaan juga membayar bunga 14% dengan tingkat pendapatan bersih :
Tahun I = Rp 37.500.000
Tahun II = Rp 30.000.000
Tahun III = Rp 23.000.000
Tahun IV = Rp 45.000.000
Tahun V = Rp 50.000.000

Bambangbp
Apakah proyek investasi ini akan diterima jika kita ingin menganalisisnya dengan
menggunakan metode PP, PI, ARR, dan NPV.
Jawab :
1.      Depresiasi = 150.000.000 – 83.500.000
5
= 13.300.000
Tabel Perhitungan Keuntungan (EAT) Dan Cash Flow
Tahun EAT Depresiasi Procced DF PV.Procced
1 37.500.000 13.300.000 50.800.000 0,877 44.551.600
2 30.000.000 13.300.000 43.300.000 0,769 33.297.700
3 23.000.000 13.300.000 36.300.000 0,675 24.502.500
4 45.000.000 13.300.000 48.300.000 0,592 28.593.600
5 50.000.000 13.300.000 53.300.000 0,519 27.662.700
83.500.000 0.519 43.336.500
185.500.000 201.944.600

Payback Periode :
HP = 150.000.000
Residu = 83.500.000
66.500.000
Procced 1 = 50.800.000
15.700.000
15.700.000 * 12 = 4.35
43.300.000
0.35 * 30 Hari = 11 hari
Jadi, lamanya pengembalian modal yang diterima oleh investor yaitu 1 tahun 4 bulan 11 hari.
Dan karena lamanya pengembalian lebih cepat dari umur ekonomis maka investasi diterima.
PI = PV. Procced
PV. Outlays
= 201.944.600
150.000.000
= 1.35 > 1 (Diterima)
ARR = EAT * 100%

Bambangbp
PV. Outlays
= 185.500.000 * 100%
150.000.000
= 123, 67% > 100% (diterima)
NPV = PV. Procced – PV Outlays
= 201.944.600 – 150.000.000
= 51.944.600
Jadi, NPV bersifat positif, maka investasi diterima perusahaan.

Bambangbp

You might also like