You are on page 1of 4

Mata Kuliah : Manajemen Biaya

Dosen : Ibu Ari Kamayanti

Nama : Edra Arkananta Gultom


Kelas / No.Absen : AKM 3C / 8
NIM : 1942520125

Edmodo – Tugas Individu Documentary “The Downfall of Boeing”

Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan merger? Dalam dokumentari ini Boeing melakukan merger
dengan siapa? Dan berikan daftar apa perubahan manajemen yang terjadi sejak merger.
2. Dalam konteks manajemen biaya, apakah keputusan perubahan manajemen mengubah value
chain, jika ya bagian mana, jika tidak beri argumen!
3. Kesalahan manajerial apa saja yang telah dibuat Boeing sehingga pesawat terbang yang jatuh
di Ethiopia dan Indonesia terjadi?
4. Jika anda diminta membuat BSC untuk Boeing dan visinya adalah menjadi perusahaan yang
peduli dengan keselamatan penumpang, beri SATU pengukuran dari SETIAP PERSPEKTIF.

Jawaban :
1. Merger adalah dua atau lebih perusahaan dengan skala yang sama memutuskan untuk
bergabung menjadi sebuah entitas baru. Dalam penggabungan ini, perusahaan-perusahaan
bersepakat untuk melakukan transfer kepemilikan

Pemindahan kepemilikan tersebut dapat dilakukan dengan pembayaran tunai ataupun transfer
saham. Dengan kata lain, kedua perusahaan yang melakukan merger melepaskan sahamnya,
kemudian menerbitkan saham baru sebagai perusahaan baru.

Dalam dokumentari ini Boeing melakukan merger dengan perusahaan bernama McDonnel
Douglas. McDonnel Douglas merupakan perusahaan aeroangkasa AS yang terkenal dan
didirikan pada tahun 1967. Pada tahun 1997 McDonnel Douglas menjadi bagian dari Boeing.
Semenjak Boeing merger dengan McDonnel Douglas, terjadi banyak perubahan antara lain :
a. Dulunya Boeing dikenal dan dipercaya masyarakat sebagai perusahaan yang
mengutamakan keselamatan, namun menjadi berubah setelah merger. Sekarang Boeing
lebih mengutamakan keuntungan dibandingkan dengan keselamatan pelanggan.
b. Boeing memiliki tujuan lebih mengarah pada peningkatan saham
c. Boeing mengurangi biaya pada proses manufaktur
d. Boeing mengurangi jumlah karyawan mereka, namun menuntut pada hasil kinerja yang
lebih optimal
e. Lahirnya budaya menutup-nutupi di perusahaan Boeing
f. Tempat produksi dipindahkan ke tempat yang lebih jauh

2. Ya, tentunya ada perubahan pada value chain.


Terdapat beberapa keputusan dari pihak manajemen yang bertujuan untuk mengurangi
jumlah biaya-biaya pengeluaran, produksi dan pelatihan. Hal tersebut dilakukan agar
perusahaan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Dalam sektor produksi, Boeing mengurangi jumlah karyawan dan juga biaya-biaya pada
proses manufakturnya. Selain itu Boeing juga melakukan pengurangan biaya lain seperti
yang dapat dilihat dari tidak adanya pelatihan simulator untuk para pilot.

3. Kesalahan manajerial Boeing yang membuat jatuhnya pesawat terbang di Ethiopia dan
Indonesia terjadi antara lain :
a. Melakukan pengurangan jumlah karyawan yang akibatnya kinerja perusahaan menjadi
kurang optimal
b. Mengurangi biaya-biaya produksi yang berlebih dan mengakibatkan kualitas produk dari
Boeing menurun
c. Kurang transparannya proses produksi dari Boeing sehingga menghasilkan feedback
yang buruk dari pelayanan mereka
d. Adanya budaya menutup-nutupi dari dalam perusahaan, apabila ada karyawan yang
hendak melaporkan terkati masalah kualitas, mereka diancam terkena pemotongan gaji.
e. Data yang spesifik mengenai MCAS tidak dibuat oleh Boeing sehingga pilot minim
pengetahuan akan hal tersebut
f. Pelatihan akan produk yang baru tidak diadakan oleh pihak Boeing, akibatnya terjadi
kegagalan dalam penerbangan pesawat mereka.
g. Tidak adanya upaya perbaikan kesalahan dari pihak Boeing akan masalah produk yang
terjadi, sehingga permasalahan yang sama kerap terjadi. Hal tersebut tentu membuat
tanda tanya dari masyarakat akan repetisi dari kesalahan Boing
h. Boeing tidaklah memiliki sikap rasa tanggung jawab akan masalah yang telah mereka
perbuat, sehingga pandangan citra Boeing bagi masyarakat kian memburuk dan mulainya
hilang kepercayaan.

4. Balanced Scorecard untuk Boeing dengan visi menjadi perusahaan yang peduli akan
keselamatan penumpang :
a. Perspektif pembelajaran & pertumbuhan :
“Melakukan penjaminan dari produk yang diproduksi”
Penjaminan terkait pembaharuan yang diberikan berupa pelatihan dan simulator. Jika
memang diperlukan, asosiasi pilot wajib melakukan sertifikasi terhadap adaptasi
pembaharuan bagi pilot penerbang pesawat boeing. Dengan begitu pilot akan senantiasa
cakap menghadapi setiap pembaharuan.
b. Perspektif proses bisnis :
“Meningkatkan standarisasi kualitas dan keamanan akan produk”
Standarisasi kualitas dan keamanan adalah hal penting yang berkesinambungan. Standar
kualitas yang tinggi akan menghasilkann produk yang aman digunakan, begitu pula
sebaliknya. Apabila standar kualitas diturunkan, tentu ada beberapak tingkat keamanan
yang perlu dikorbankan. Bagi perusahaan Boeing, keselamatan penumpang adalah hal
yang harus menjadi keutamaan dan keuntungan menjadi bonus dari jaminan keselamatan
yang diberikan.
c. Perspektif pelanggan :
“Memperbaiki citra reputasi Boeing di masyarakat”
Boeing kiranya berupaya memberbaiki citra buruk dan mulai menjawabnya dengan
peningkatan kualitas dan safety bagi penumpang. Seperti peningkatan keselamatan,
kenyamanan, dan efesiensi yang diberikan bagi penumpang. Rasa kepuasan masyarakat
yang menggunakan produk dari Boeing tentu akan menimbulkan rasa keinginan
masyarakat lain untuk juga merasakannya.
d. Perspektif financial :
“Meningkatkan nilai saham”
Boeing hendaknya meningkatkan laba perusahaan, meningkatkan keuntungan atas
ekuitas, dan pengembalian modal. Harapan akan peningkatan tersebut tentunya dilakukan
dengan kebijakan dan juga cara-cara yang bersih. Proyeksi keuntungan tidak boleh
didasarkan pada keuntungan dalam jumlah besar namun hanya sementara, melainkan
keuntungan yang bersifat stabil dan berjangka panjang.

You might also like