Professional Documents
Culture Documents
Sterilisasi Gas Dan Radiasi
Sterilisasi Gas Dan Radiasi
● yang digunakan dalam sterilisasi metode gas adalah gas-gas yang bersifat reaktif yang akan
membentuk atau mengalami reaksi alkilasi dengan gugus sulfhidril gugus amino dan gugus
hidroksil maupun gugus karboksil yang terdapat pada protein maupun asam nukleat yang ada
pada bakteri sehingga akan menghancurkan sistem atau fungsi dari sel bakteri tersebut dan
pada akhirnya bakteri tersebut akan terinaktivasi.
● konsentrasi gas yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis gas yang digunakan serta
luas ruangan atau volume ruangan yang akan disterilisasikan. untuk etilen oksida itu 800-
1200 mg/L, Kemudian untuk formaldehida 15-100 mg/L dengan temperatur operasi 45-63 C
untuk etilen oksida Sedangkan untuk formaldehid 70-75 jadi suhu karena ini adalah
menggunakan sterilnya gas maka suhu itu juga sangat berpengaruh dalam proses sterilisasi
● terdapat batasan yang harus kita perhatikan ketika melakukan sterilisasi karena sterilisasi gas
ini bersifat reaktif dan dapat mengalami reaksi alkilasi (menyerang bakteri dan operator) efek
samping yang bisa terjadi adalah potensi mutagenik maupun karsinogenik, toksisitas akut
misalkan iritasi pada kulit, konjungtiva di mata dan juga jika terhirup itu bisa mempengaruhi
mukosa di hidung.
● pada beberapa kondisi tertentu penggunaan kertas ini tidak bisa kita hindari karena
merupakan metode yang menjadi pilihan ya terutama untuk sterilisasi alat-alat kesehatan
● etilen oksida paling sering digunakan untuk sterilisasi Alkes
● pada kemasan tertulis e.o itu artinya alkes disterilisasi dengan etilen oksida etilen oksida
menjadi pilihan ketika: bahan/ alat yang disterilkan itu sifatnya labil terhadap suhu tinggi,
bahan yang tidak tahan pada kelembabannya
● kekurangannya: toksik, mudah terbakar, proses aerasi (mengangin-anginkan) lama, high
cost (mahal) bisa dilihat biasanya pada injeksi dan infused
kelebihan: tidak berwarna, Non korosif bisa untuk bahan-bahan logam, Hayley penetrative (bisa
dipakai untuk alat-alat yang lumennya sempit seperti infuse), sesuai untuk suhu rendah sekitar 50-60
C, proses sterilisasi 105-300 menit, kelembabannya 45-74% (kelembaban normal)
aerasi untuk mengusir/ menghilangkan eo yang tersisa menghilangkan eo yang tersisa supaya di
dalam Chamber itu tidak terjadi penumpukan eo
aerasi cukup lama 12 jam pada suhu 120°C dan 8 jam pada suhu 140° C
semakin panas maka semakin cepat, masih tergolong lama
alternatif metode sterilisasi gas yang lain adalah plasma hidrogen (H2O2)sebagai antiseptik,
konsentrasi kurang lebih 0.5% bisa digunakan untuk antiseptik permukaan. H2O2 bisa diubah
menjadi bentuk gas plasma sebagai agen sterilisasi dan bisa membunuh mikroorganisme dengan suhu
yang rendah, tidak menghasilkan residu yang toksik (terurai menjadi gas O2 dan H2O), cocok untuk
bahan yang tidak tahan pemanasan (membentuk uap hidrogen peroksida, digunakan gelombang radio
sehingga akan terbentuk gas H2O2), relatif cepat akan tetapi daya tembus lebih rendah (tidak bisa
masuk ke lumen sempit), ukurannya lebih dari 12 inci atau lebih dari 36 cm dan diameternya kurang
dari seperempat inci atau kurang lebih 0,7 0,6 senti. diperlukan adaptor khusus untuk mensterilkan di
daerah yang sempit, kalau etilen oksida dalam kemasan bisa langsung disterilkan karena daya
Tembusnya sangat tinggi
berikut ini adalah gambaran radiasi yang dapat merusak materi genetik baik DNA atau RNA
CONTOHNYA= SINAR GAMMA
sinar gamma akan masuk ke inti sel dari sel bakteri tersebut lalu akan merusak ikatan hidrogen yang
terjadi pada masing-masing basa nitrogen. apabila ikatan hidrogen lepas maka bakteri akan
mengalami keruysakan materi genetik sehingga bakteri tidak bisa berkembang biak lagi atau
bereproduksi lagi
Mekanisme sterilisasi tidak langsung proses merusak sel bakteri melalui pembentukan radikal bebas.
ada molekul h2o akan diradiai menghasilkan elektron bermuatan negatif. h2o sifatnya tidak stabil.
reaksi yang diatas yang terdapat tanda bintang berarti pembentukan radikal bebas. yang mana
radikal bebas berbahaya untuk kelangsungan hidup bakteri. PASANGAN ELEKTRON BEBAS SANGAT
REAKTIFBISA MENGIKAT PROTEIN ATAU DNA.
APABILA SESAMA RADIKAL BERTEMU AKAN MEMBENTUK SENYAWA YANG STABIL. apabila hidrogen
radikal bertemu dengan oksigen maka akan membentuk HO2 radikal atau radikal hidroksiperoksil.
dimana radikal hidroksiperoksil akan bisa bereaksi dengan komponen sel sehingga akan
menyebabkan perubahan fungsi komponen dan mikroorganisme tidak bisa bereproduksi akhirnya
mati.
● Dosis radiasi yang umumnya digunakan untuk proses sterilisasi >> 25 kGy (2,45 Mrad)
● Dasar pemilihan dosis: respons spora bakteri yang tahan radiasi >> Bacillus pumilus
● Perhitungan doisis yang menggunakan bioberden dan SAL.
macam-macam panjang gelombang visible 400-800, semakin ke kiri semakin pendek panjang
gelombangnya sedangkan semakin ke kanan ini panjang gelombangnya semakin besar
yang biasanya dipakai yang panjang gelombangnya kecil karena energinya lebih besar contohnya
sinar gamma
1. bersifat kumulatif (semakin terkumpul semakin bertambah)
2. tidak menaikkan suhu dari subjek yang disterilkan
3. tidak memiliki massa dan muatan
4. kecepatan sinarnya sangat tinggi
5. dapat menembus lempeng timah hitam (daya tembus sangat bagus)
sumber dari sinar gamma
- cobalt 60, sifatnya double foton dengan kekuatan 1,33 mili Electro vol
- caesium 137, sifatnya single foton
foton = menembus dari permukaan dan menyebabkan terjadinya sterilisasi
doSis untuk masing-masing mikroorganisme D10 (d-value) dari berbagai bakteri berbeda-beda
1. salmonella (penyebab penyakit tipes) dosisnya 0,3 kg
2. TBC dosisnya 0,3 kg
3. shigella dysenteriae cukup kuat dosisnya 0,6 kg, baru menyisakan 10% dan membunuh 90%
dari bakteri awalnya
4. vibrio cholera dosisnya 0,48
STERILISASI RADIASI SELAIN BAHAYA UNTUK ALAT YANG DISTERILKAN JUGA BERBAHAYA BAGI
OPERATOR ATAU KITA MANUSIA SEBAGAI TENAGA KERJA. jadi manusia harus benar-benar di
proteksi. di bagian luar ada shield ada satu bagian yang berfungsi agar radiasi tidak keluar. biasanya
menggunakan air yang sudah di deionisasi. link video:
https://youtu.be/oL-OCFJp3rY
Pada prinsipnya sinar proses steriliasi dengan sinar gamma tidak harus menggunakan sediaan
langsung namun bisa didalam kemasan, bahkan kemasan sekunder atau box nya. box nya diletakkan
di ban berjalan dan masuk kedalam chamber dan masuk ke area radiasi yang warna biru. terjadi
proses di yang warna biru di sirkulasi dua kali setelah itu akan dikeluarkan ke area proses.
PRODUK YANG SUDAH DISTERILKAN SEBELUM HASIL DARI DOSIMETER KELUAR DAN MEMENUHI
PERSYARATAN.
Sterilisasi UV
REAKSI:
EFEK
● PERUBAHAN WARNA
● MENIMBULKAN BAU
● PELEPASAN GAS
● DEGRADASI BAHAN TERUTAMA YANG MENGANDUNG AIR
RADIOPROTECTANT
● AMIFOSSTINE
● ASCORBIC ACID
● GENTISIC ACID
● SALICYLIC ACID
● POVIDONE
● GLUTATHIONE
● RETINOL
● ALPHA-TOCOPHEROL
● BENZYL ALCOHOL
● SODIUM METABISULFIT
● CITRIC ACID
● PROPYLENE GLYCOL