You are on page 1of 2

Mentoring

Dalam pelaksanaan kegiatan Latihan Kader 1 (LK1) forum training dikelola oleh
Master of Training (MoT) dari awal pembukaan sampai ditutup. MoT bertanggung jawab
untuk membentuk karakter peserta training sesuai dengan orientasi training sehingga harapan
dari diadakannya LK1 sukses terlaksana dan regenerasi kader berjalan secara ideal.
Namun dalam hal ini terkadang beberapa komisariat dalam pelaksanaan training
biasanya MoT dibantu oleh Mentor dan Asmen (Asisten Mentor) untuk membantu
mengkondisikan forum dan mempermudah dalam pelaksanaan tugas. Nilai plus dari
mentoring juga adalah membentuk kedekatan antar kader sehingga ketika mereka dinyatakan
lulus mengikuti LK1 mereka tidak asing dengan pengurus maupun dengan kader komisariat
itu sendiri.
Mentoring sebenarnya adalah salah bentuk upaya pengawasan calon kader secara
emosional, spirit kaderisasi, dan karakter kader agar sesuai dengan mission HMI sampai
mereka tuntas mengikuti segala bentuk kaderisasi yang ada dalam komisariat dan jenjang
training yang ada di HMI.
Tindak lanjut dari mentoring ini alangkah baiknya terbentuk dan berjalan bukan
hanya ketika forum ini berlangsung, namun sangat diharapkan juga tetap berjalan pasca
training, setelah peserta resmi menjadi kader komisariat. Pengawasan ini sangat baik
dilaksanakan karena bisa mengontrol dan mengetahui sejauh mana perkembangan kader
pasca mengikuti LK1. Rangkulan dan bimbingan dalam mentoring memungkinkan
membentuk militansi kader dan ini menjadi nilai lebih bagi komisariat agar mereka semangat
dan turut serta mensukseskan segala bentuk kegiatan komisariat.
Namun mentoring menjadi salah satu program yang dianjurkan dan tidak diharuskan,
diadakan atau tidaknya semua kebijakan dikembalikan kepada komisariat karena setiap
komisariat memiliki polanya dan budayanya masing-masing yang sama-sama bertujuan untuk
membantu tumbuh kembang kadernya.
 Tugas Mentor
a. Menjadi penanggung jawab kelompok peserta training.
b. Mengarahkan peserta untuk menjalankan aturan selama forum berlangsung.
c. Memperhatikan kondisi peserta baik dalam segi jasmani maupun rohani.
d. Memeriksa kewajiban peserta yang diberikan oleh tim MoT seperti; tugas resume
dan catatan materi yang telah diberikan.
e. Ikut serta membantu penilaian anggota dalam segi afektif dan psikomotorik.
f. Memotivasi anggota kelompoknya agar antusias dalam memperhatikan materi
yang diberikan.
g. Memancing nalar keritis peserta dengan cara mendiskusikan materi yang telah
didapat.
 Tugas Asmen
a. Menggantikan mentor ketika mentor berhalangan karena hal lain.
b. Turut serta dalam membantu tugas mentor.
 Mekanisme Mentoring
a. Berkoordinasi dengan MoT dalam pelaksanaan tugasnya.
b. Menjalankan tugasnya ketika diberikan waktu oleh MoT.
c. Menanyakan anggota kelompoknya ketika ada permasalahan, dalam materi
maupun kondisi individu peserta dan melaporkannya kepada MoT.
d. Menemani anggota kelompoknya dalam forum dan turut serta memperhatikan
setiap perilaku peserta selama forum berlangsung.
 Mekanisme Penilaian Mentor dan Astor
Salah satu tugas mentor adalah membantu MoT dalam penilaian, baik dalam forum
maupun luar forum. Yang harus dinilai oleh Mentor dan Astor hanya sebatas aspek afektif
dan psikomotorik.
a. Mentor dan Astor harus selalu memperhatikan gerak-gerik anggota pesertanya
agar dapat menilai secara objektif.
b. Mentor dan Astor harus mampu mengenal anggota pesertanya untuk memudahkan
penilaian.
c. Mentor hanya menilai dalam aspek afektif dan psikomotorik.
d. Mentor harus memahami ruang ligkup penilaian afektif dan psikomotorik.
a) Afektif : ketertiban selama di forum, kehadiran dalam forum, mengikuti
aturan yang telah disepakati bersama, mengumpulkan tugas, mencatat
materi yang disampaikan.
b) Psikomotorik : Keaktifan dalam forum seperti bertanya dan berdiskusi
dengan pemateri, peka terhadap lingkungan semisal ada sampah untuk
membuang pada tempatnya, ramah dan sopan terhadapt MoT maupun
panitia.
e. Bobot penilaian yaitu; Afektif : 50%, Psikomotorik : 30%, Kognitif : 20%.
f. Berkoordinasi dengan MoT tentang tatacara penilaian. Biasanya penilaian
menggunakan turus dan/atau batas maksimal penilaian (range). Jika menggunkan
range dalam penilaian afektif, apabila peserta melakukan kesalahan maka nilai
akan dikurangi dari point maskimal. Mentor biasanya hanya menuliskan turus
(mengumpulkan nilai menggunkan garis) dalam bagan yang disediakan untuk
menilai peserta.
Contoh : Afektif : 60-90
Psikomotorik : 60-90
Kognitif : 60-90
NB : Namun kesepakatan penilaian dikembalikan kepada MoT, dan dalam
hal ini mentor dan astor harus saling berkoordinasi agar maksimal dalam
penilaian.

You might also like