You are on page 1of 2

NAMA; Cindy Nurlida KELAS; VIIIA SEKOLAH; SMPN 25 BANJARMASIN

SULTAN SURIANSYAH

Mengisahkan tentang perjalanan hidup Sultan Suriansyah [ PANGERAN SAMUDRA] dari ia kecil
sampai ia menjadi Sultsn di Bandarmasih Kalimantan [ssekarang Banjarmasin]. Setelah beliau
menjadi Sultan, banyak perubahan yang ia lakukan.Misalnya,mengubah sistem pemerintahan
diKalimantan menjadi pemerintahan Islam, dan penyiaran agama Islam di Kalimantan.

Apabila kita tinjau jalan perjuangan Suriansyah[lahir 1578], ternyata amat sedikit. Tetapi bila kita
hayati, manfaat yang kita peroleh sungguh besar dan banyak. Sebab dialah orang pertama yang;

1. Mengubah sistem pemerintahan di Kalimantan menjadi suatu pemerintahan Islam.

2. Dia-lah yang memeluk Agama Islam dan menyiarkannya ke seluruh Kalimantan, sesudah
menerima ajaran dari gurunya.

3. Anti penjajahan Belanda dan sering pula melakukan perlawanan terhadap bangsa asing yang
ingin menguasai daerahnya.

Dari hal-hal yang penting itulah, maka nama Sultan Suriansyah dianggap seorang pahlawan yang
besar di Kalimantan yang mempunyai nilai sejarah tersendiri pula.

Sesudah kira-kira setahun ditempat itu,pada suatu hari Patih Masih ingat kembali bahwa ia
pernah mendengar bahwa kerajaan Candi Agung kehilangan seoramg putra mahkota. Nama nya
Pangeran Samudra.Mengenai seluk beluk Pangeran Samudra sudah ia ketahui, sampah-sampai
berita akan dinobatkan menjadi raja bila Pangeran Sukarama meninggal,itupun pernah didenarnya.
Kemudian ia sendiri pernah mencari Pangeran Samudra yang hilang itu. Akan tetapi oleh karna
belum pernah melihat bagaimana rupa Pangeran Samudra,maka ia pun kebingungan.

“Apakah mungkin anak ini Pangeran Samudra?” tanya Patih Masih kepada dirinya sendiri.
“Walaupun aku sering ke istana, sayangnya aku belum pernah menjumpai Pangeran
Samudra.Mungkinkah anak ini yang di cari-cari itu.Namanya juga Mudra,tetapi........ah,mungkin
bukan” katanya lagi dalam pikirnya.

“Bagaimana kalau mulai hari ini,nama mu ku lengakapkan saja menjadi Samudra.Apakah setuju?”
“Ah,saya tidak keberatan ini atau nama ini juga,”sahut Mudra. “Terserah bapak.Tapi mengapa harus
Samudra nama saya?” tanya Mudra, kemudian langsung di sahut oleh Patih Masih seperti ini “Ini
untuk mengingatkan bapak sendiri. Bapak pernah mencari seorang putra mahkota kerajaaan Candi
Agung, namanya Pangeran Samudra. Oleh karna bapak tidak tahu bagaimana tampang Pangeran
itu,maka yang ketemu dengan Mudra, alangkah baiknya jika engkau saja yang ku beri nama
Samudra.” “Ya, saya serahkan nama itu kepada bapak sendiri,” jawab Mudra yang sekarang
menamamakan dirinya Samudra.

Selama itu pula Patih Masih merasa yakin,bahwa anak yang selama ini ia rawat itu adalah Pangeran
Samudra. “Raden Samudra,” kata Patih Masih kepada Samudra “Dua tahun yang lalu, paman lebih
yakin tentang dirimu. Engkau adalah Pangeran Samudra yang di cari-cari kami. Bukan kah begitu
Raden?” akhirnya samudra pun mengaku bahwa ialah pangeran yang di cari-cari itu. Setelah
mendengar pengakuan dari Pangeran Samudra, maka Patih Masih segera bersujud,sebagai mana
layaknya seorang bawahan kepada raja.
*

Singkat cerita. Sesuai dengan perjanjian Demak, maka Pangeran Samudra kini telah memeluk agama
Islam, atas ajaran Khatib Daiyan. Nama nya ditukar dengan nama Sultan Suriansyah Penembahan
Bata Habang itu. Berkedudukan Banjarmasin.

Pada tahun 1620 Sultan Suriansyah meninggal dunia dan di makamkan di Kuin. Dekat kuburannya
dimakamkan pula guru Khatib Daiyan, mubaligh pertama yang mengajarkan agama Islam di
Kalimantan.

* T A M A T *

You might also like