Professional Documents
Culture Documents
Rina Aprilianti (190410158) - Tugas Resume Ekis
Rina Aprilianti (190410158) - Tugas Resume Ekis
NIM : 190410158
MK : EKONOMI ISLAM
TUGAS RESUME
1. Landasan utama yang harus dijadikan pegangan bagi seseorang khusunya dalam
dunia perekonomian adalah Iman, menegakkan akal pada landasan Iman, bukan
iman yang harus didasarkan pada akal/pikiran. Jangan biarkan akal/pikiran
terlepas dari landasan Iman. Dengan demikian prinsip utama ekonomi Islam itu
bertolak kepada kepercayaan/keyakinan bahwa aktifitas ekonomi yang kita
lakukan itu bersumber dari syari’ah Allah dan bertujuan akhir untuk Allah.
2. Prinsip persaudaraan atau kekeluargaan juga menjadi tolak ukur. Tujuan ekonomi
Islam menciptakan manusia yang aman dan sejahtera. Ekonomi Islam
mengajarkan manusia untuk bekerjasama dan saling tolong menolong. Islam
menganjurkan kasih saying antar sesame manusia terutama pada anak yatim, fakir
miskin, dan kaum lemah.
3. Ekonomi Islam memerintahkan kita untuk bekerja keras, karena bekerja adalah
sebagai ibadah. Bekerja dan berusaha merupakan fitrah dan watak manusia untuk
mewujudkan kehidupan yang baik, sejahtera dan makmur di bumi ini.
4. Prinsip keadilan sosial dalam distribusi hak milik seseorang, juga merupakan asas
tatanan ekonomi Islam. Penghasilan dan kekayaan yang dimiliki seseorang dalam
ekonomi Islam bukanlah hak milik nutlak, tetapi sebagian hak masyarakat, yaitu
antara lain dalam bentuk zakat, shadaqah, infaq dan sebagainya.
5. Prinsip jaminan sosial yang menjamin kekayaan masyarakat Muslim dengan
landasan teaknyan keadilan.
a. Aqidah
Aqidah adalah suatu idiologi samawi yang membentuk paradigm dasar bahwa
alam semesta ini dicipta oleh Allah Yang Maha Esa sebagai sarana hidup bagi
manusia untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan material.
Hubungan ekonomi Islam dengan aqidah Islam tampakjelas dalam banyak
hal, seperti pandangan Islam terhadap alam semesta yang ditundukkan (disediakan)
untuk kepentingan manusia. Hubungan ekonomi Islam dengan aqidah tersebut
memungkinkan aktifitas ekonomi dalam Islam menjadi ibadah. Dalam sistem
ekonomi Islam kedudukan manusia sebagai makhluk Allah yang berfungsi
mengemban amanat Allah untuk memakmurkan kehidupan di bumi dan kelak di
kemudian hari akan dimintai pertanggung jawaban atas amanat Allah tersebut.
Sementara itu, sebagai penemban amanat manusia di bekali kemampuan untuk
menguasai , mengolah dan memanfaatkan potensi alam.
b. Shar’iah
Merupakan ketentuan hukum islam yang mengatur aktifitas umat manusia
yang berisi perintah dan larangan , baik yang menyangkut hubungan interaksi
vertical dengan Allah maupun interaksi dengan sesame makhluk. Syariah
membimbing aktivitas ekonomi, sehingga sesuai dengan kaidah-kaidah syariah
(syariah compliance)
c. Akhlak
Merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai oral dalam interaksi sesama
manusia, manusia dengan lingkungan nya, dan manusia dengan pencipta alam
semesta agar hubungan tersebut menjadi harmoni dan sinergis.
Sistem Ekonomi islam
Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-
nilai islam, bersumber dari Al Quran, As Sunah, Ijma’ dan Qiyas, ini telah dinyatakan
dalam surah Al Maidah ayat 3, yang artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai,
darah, danging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang ditekam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam( anak panah), karena itu suatu perbuatan
fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab
itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agama untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku
ridhai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar, bkan karena ingin
berbuat dosa, maks sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Qs. Al Maidah:3)
Sistem ekonomi islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis,
sistem ekonomi islam memiliki sifat-sifat baik dari sistem ekonomi sosialis dan
kapitalis, namun terlepas dari sifat buruknya. Ilmu ekonomi islam merupakan ilmu
pengetahuan social yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami
oleh nilai-nilai islam. Ada beberapa penegrtian ekonomi islam menurut pakar ekonomi
muslim dalam buku karya M. B Hendrie Anto diantaranya adalah:
Ekonomi islam adalah suatu ilmu dan aplikasi petunjuk atau aturan syariah yang
mencegah ketidakadilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya
material agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan
kewajibannya kepada Allah dan masyarakat. (Hasanuzzaman, 1986; h. 18).
Kepemilikan sebenarnya berasal dari bahasa Arab dari kata “ makala” yang berarti
memiliki, Dalam bahasa arab “milk”berarti kepenguasaan orangterhadap sesuatu barang
atau harta dan bbarang tersebut dalam genggamannya baik secara riil maupun secara
hokum. Dimensi kepenguasaan ini direfleksikan dalam bentuk bahwa orang yang
memiliki sesuatu barang berrati mempunyai kekuasaan terhadap barang tersebut
sehingga ia dapat mempergunakannya menurut kehendaknya dan tidak ada orang lain.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kepemilikan dalam syariah ada empat
macam yaitu:
Wujud suatu pasar dalam islam, merupakan refleksi dan kemampuan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dan bukan sebaliknnya. Islam mengatur
bagaimana keberadaan suatu pasar tidak merugikan antara satu dengan yang lain.
Oleh karena itu, keterlibatan produsen, konsumen, dan pemerintah sangatlah di
perlukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsinya tentang keberadaan suatu
harga. Bila hal itu tercapai maka mekanisme pasar yang sesuai dengan syari’at islam
akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat (Sudarsono,2003).
Oleh sebab itu,penting sekali bagi umat islam untuk secara kumulatif
memberikan dukungannya kepada ide-ide pemberdayaan,kemajuan,dan pencerahan
peradaban bisnis dan perdagangan.islam secara ketat mendorong umatnya untuk giat
dalam aktivitas keuangan dan usahaa-usaha yang meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosial.konsep islam menegaskan bahwa pasar harus berdiri di atas prinsip persaingan
bebas (perpect competition) yang dalam hal ini bukan berarti kebebasan harus berlaku
mutlak,akan tetapi kebebasan yang di bungkus frame aturan syariah (Nasution,2007).
Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para pegawai untuk bekerja
dengan kemampuan yang optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra di luar
gaji atau upah yang telah ditentukan. Pemberian insentif dimaksudkan agar dapat
memenuhi kebutuhan para pegawai dan keluarga mereka. Istilah sistem insentif pada
umumnya digunakan untuk menggambarkan rencana-rencana pembayaran upah yang
dikaitkan secara langsung atau tidak langsung dengan berbagai standar kinerja pegawai
atau profitabilitas organisasi.
Keuangan Publik Pada Masa Rasulullah
Negara Islam pertama yang dibangun di dunia adalah negara yang dibangun
Rasulullah di Madinah yang dikenal dengan nama Negara Islam Madinah. Negara ini
dibangun berlandaskan semangat keislaman yang tercermin dari Al qur’an dan
kepemimpinan Rasulullah. Modal utama yang dipergunakan untuk membangun negara ini
bukanlah uang melainkan semangat ketauhidan yang ditanamkan Rusulullah kepada
masyarakat Madinah. Pada waktu itu kaum muhajirin yang mengungsi dari Mekkah dan
datang ke Madinah tanpa membawa bekal yang cukup. Sementara di Madinah belum ada
pemerintahan yang terorganisir dengan baik.
Beberapa kebijakan diambil oleh Rasulullah untuk mengukuhkan pemerintahan yang
ada. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim, Rosulullah bersabda, “kemiskinan membawa
orang pada kekafiran.” Maka upaya untuk mengentaskan kemiskinan merupakan bagian
dari kebijakan sosial yang dikeluarkan Rosulullah Saw.[1] Diantara kebijakan ekonomi
Rasulullah, guna memacu pertumbuhan kegiatan perekonomian yang ada di Madinah
ketika itu yaitu :
a. Membangun masjid sebagai Islamic Center yang digunakan selain untuk beribadah
juga untuk kegiatan kegiatan lain seperti tempat pertemuan parlemen,
kesekretariatan, mahkamah agung, markas besar tentara, kantor urusan luar negeri,
pusat pendidikan, tempat pelatihan bagi para penyebar luas agama, asrama, baitul
maal, tempat para dewan dan utusan.
b. Mempersaudarakan antara kaum mujahirin dengan kaum anshar. Kelompok anshar
memberikan sebagian dari harta mereka kepada kaum muhajirin untuk
dipergunakan dalam kegiatan produksi sampai kaum muhajirin dapat
melangsungkan kehidupannya.
Kebijakan lainnya yang diambil Rosulullah diantaranya merehabilitasi muhajirin dari
Makkah di Madinah, menciptakan kedamaian dalam negara, mengeluarkan hak dan
kewajiban kepada warga negaranya, membuat konstitusi negara, menyusun sistem
pertahanan Madinah, dan meletakkan dasar-dasar sistem keuangan negara[2].
Dua perubahan besar yang dilakukan oleh Rosulullah pada masa itu adalah: Pertama, Islam
telah membuang sebagian besar tradisi, ritual, norma, nilai simbul-simbul dari masa
lampau dan mengganti dengan yang baru sesuai Al quran dan sunnah Rosul. Kedua, negara
baru dibentuk tanpa menggunakan sumber keuangan ataupun moneter karena tidak diwarisi
harta ataupun persediaan dari masa lampau.
Karakteristik Keuangan Publik yang Berlandaskan Keadilan
Dalam problematika makanan pokok, Islam memandang ada beberapa poin penting
yang harus dipenuhi untuk mencapai keadilan:
Pertama, hajat hidup orang banyak harus dikelola dan menjadi tanggung jawab
negara. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa “manusia berserikat dalam tiga hal
yaitu api, air, dan rumput”. Dalam konteks kekinian, rumput dalam hadits tersebut
meliputi sumber makanan pokok masyarakat. Artinya, menjadi tanggung jawab
pemerintah untuk memastikan bahwa rakyat dalam kondisi mampu memenuhi
kebutuhan pokoknya. Karena itu sudah selayaknya sektor pertanian didukung
sepenuhnya. Tidak sekadar menjamin untuk membeli, tetapi bagaimana
meningkatkan produktivitas.
Kedua, mekanisme pasar harus berjalan sempurna; ikhtikar dan spekulasi harus
ditangani. Islam memandang keadilan harus menjadi prinsip sistem ekonomi.
Dalam pandangan Islam, mekanisme pasar bebas adalah sistem yang alami, sistem
yang memungkinkan pelaku ekonomi berkompetisi menuai hasil atas usaha masing-
masing. Tetapi Islam menekankan perlunya perlindungan kepada si lemah oleh
pemerintah. Islam memandang pentingnya pengorbanan si kuat untuk berbagi
kepada sesama. Bukan sebaliknya, para pedagang besar terus menggerus
keuntungan yang seharusnya milik mereka para petani yang telah berkeringat.
Ketiga, upaya untuk ''mensyariahkan'' sektor pertanian. Dalam hal ini lembaga-
lembaga keuangan syariah memiliki tanggung jawab vertikal dan horisontal untuk
merealisasikan tujuan keadilan.
Lembaga Keuangan Islam
a. Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah. Secara filosofis bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan
masalah riba. Menurut jenisnya terdiri dari BUS (Bank Umum Syariah) dan BPRS (Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah). Bank syariah memiliki sistem yang berbeda dengan bank
konvensional.
b. Lembaga Keuangan Syariah Non-Bank
Al Qur’an surah Al-Maidah (87-88) yang artinya “Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengharamkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu,
dan janganlah melampaui batas. Dan makanlah yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah rezekikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-
Nya”.
Arti dan Ruang Lingkup Syariah
Syariah atau syariat menurut asal katanya berarti jalan menuju mata air. Dari asal
katanya itu, syariat islam berarti jalan yang harus ditempuh seorang muslim. Menurut
istilah, syariat berarti aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya, mengatur hubungan sesama manusia, dan hubungan
antara manusia dengan alam semesta.
Syariah dan Fikih serta Keabadian Syariah Islam
Syariat islam memiliki karakteristik yang khas, karena itu ia bersifat universal dan
abadi. Hal ini karena :
1. Syariat islam itu sesuai dengan kemampuan manusia dan mudah dilaksanakan.
2. Bagian-bagian syariat yang tidak terpengaruh oleh perubahan zaman, seperti aqidah dan
ibadah diterangkan secara rinci dan jelas sehingga tidak perlu penambahan dan
pengurangan.
3. Syariat islam cocok dengan fitrah dan sesuai akal, dapat mengikuti perkembangan serta
layak untuk segala tempat dan waktu.
Ibadah
Salah satu bagian dari syariah adalah ibadah. Ibadah artinya menghambakan diri
kepada Allah. Ibadah merupakan tugas hidup manusia di dunia, karena itu manusia yang
beribadah kepada Allah disebut 'abdullah atau hamba Allah. Ibadah terdiri dari ibadah
khusus (ibadah mahdhah) dan ibadah umum (ibadah gair mahdah).
Ibadah ritual wajib yang dilakukan setahun sekali adalah puasa pada bulan
Ramadan. Puasa adalah menahan makan dan minum serta yang membatalkannya sejak
terbit fajar sampai terbenam matahari. Ibadah puasa berfungsi pula sebagai wahana
memupuk dan berlatih rasa keperdulian dan perhatian terhadap sesama. Dengan itulah
puasa orang dapat merasakan penderitaan orang yang kekurangan pangan sehingga lahir
sikap peduli terhadap orang-orang yang lemah. Dengan puasa seorang muslim dilatih untuk
membatasi dan mengendalikan nafsu terhadap makanan dan minuman serta dorongan
seksual yang biasanya menjadi sebab terjadinya pelanggaran.
Etika bisnis adalah norma-norma atau kaidah etik yang dianut oleh bisnis, baik
pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi,
An Nisa’ : 29
Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga
larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri,
5. Kode etik dapat memberi kontribusi dalam penyelesaian banyak persoalan yang
terjadi antara sesama pelaku bisnis dan masyarakat tempat mereka bekerja.
Istilah etika memiliki banyak makna berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa etika
adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu
sendiri. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah kajian moralitas. Sedangkan
moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar
dan salah, atau baik dan jahat suatu perbuatan. Meskipun etika berkaitan dengan moralitas,
namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika merupakan studi standar moral yang
tujuan utamanya adalah menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh
penalaran yang baik, dan dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang
moral yang benar dan salah, dan moral yang baik dan jahat.
Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya.
manusia yang berkaitan dengan kegiatan produksi, distribusi, pertukaran dan perolehan
serta konsumsi barang maupun jasa. Sedangkan yang dimaksud Ilmu Ekonomi merupakan
suatu studi pembelajaran mengenai perilaku masyarakat dalam penggunaan sumber daya
merata, seimbang dan secara merdeka yang terarah, mandiri, lestari dan membawa
kemajuan umat. Baik sistem ekonomi komunis maupun kapitalis, keduanya mendewakan
materi, kekuatan, dan kekuasaan bagi perekonomiannya. Oleh karena itu, mereka
cenderung menjadi agresif, rakus, dan mengabaikan kelestarian sumber alam. Secara
normatif, sistem perekonomian Islam dapat lebih memberikan rangsangan untuk menahan
diri. Dalam hal kemandirian, sistem komunis dapat menjamin keterwujudannya, sementara
sistem kapitalis kurang menjamin kemandirian ini. Sistem perekonomian Islam dapat
Ekonomi islam memandang bahwa pasar, negara, dari individu berada dalam
keseimbangan, tidak boleh ada subordinat, sehingga salah satunya menjadi dominan dari
yang lain. Pasar menjamin kebebasannya dalam Islam. Pasar bebas menentukan cara
produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya
keseimbangan pasar. Akan tetapi, pasar yang berjalan sendiri secara adil kenyataannya
sulit ditemukan. Konsep mekanisme pasar dalam Islam dapat dijelaskan pada masa
Rasulullah dan Para pemikir ekonomi Islam.
Mekanisme pasar yang berjalan dalam sistem ekonomi islam mempunyai konsep
islam dalam hal penentuan harga yang berbasis pada kekuatan pasar , yaitu kekuatan
permintaan dan penawaran. Pertemuan antara permintaan dan penawaran tersebut harus
terjadi rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa tertipu, atau adanya kekeliruan objek.
Transaksi dalam melakukan transaksi barang tertentu pada tingkat harga tertentu. Dengan
demikian, islam menjamin pasar bebas dimana para pembeli dan penjual bersaing satu
sama lain dengan arus informasi yang berjalan lancar dalam kerangka keadilan yaitu
dengan tidak adanya pihak yang merasa di dzalimi atau pun mendzalimi.
Atribut fisik dan nilai dalam produksi
Dalam pandangan ekonomi islam produk juga merupakan kombinasi dari atribut
fisik dan nilai (value). Konsep ekonomi islam tentang atribut fisik suatu barang mungkin
tidak berbeda dengan pandangan umumnya, tetapi konsep nilai yang harus ada dalam
setiap barang adalah nilai-nilai keislaman (Islamic values). Adanya nilai-nilai ini pada
akhirnya akan memberikan berkah pada suatu barang. Setiap barang/jasa yang tidak
mengandung berkah tidak bisa di anggap sebagai barang/jasa yang memberikan
mashlahah, sebab berkah merupakan elemen penting dalam konsep mashlahah.
disebut input atau factor produksi, yaitu semua bentuk factor yang memberikan kontribusi
baik langsung maupun tidak langsung dalam sebuah proses produksi. Maka factor-faktor
produksi ini mendeskripsikan dalam factor sumber daya alam, factor finansial, factor
Harkat kemanusiaan harus mendapat perhatian besar dan utama dalam keseluruhan
kemanusiaan dan dikatakan bertentangan dengan ajaran islam. Karakter produksi seperti
nilai dan prinsip ekonomi islam. Nilai dan prinsip pokok dalam produksi adalah amanah
dan profesionalisme.
sejalan dengan moral Islam, harus menjadi fokus atau target dari kegiatan produksi.
Produksi adalah proses mencari, mengolakasikan dan mengolah sumber daya menjadi
output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia. Oleh karena itu, produksi
juga mencakup aspek tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter yang
melekat pada proses dan hasilnya. Dalam konsep ekonomi konvensional (kapitalis)
produksi dimaksudkan untuk memperoleh laba sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan
produksi dalam islam yang bertujuan untuk memberikan Mashlahah yang maksimum bagi
hukum islam.
Dalam ekonomi Islam ada beberapa nilai yang membuat sistem produksi sedikit
berbeda, di mana barang yang diproduksi dan proses produksi serta proses distribusi harus
sesuai dengan nilai-nilai syariah. Dalam artian, semua kegiatan yang bersentuhan dengan
proses produksi dan distribusi harus dalam kerangka halal. Karena itu, terkadang dalam
sistem ekonomi Islam ada pembatasan produksi terhadap barang-barang mewah dan bukan
merupakan barang kebutuhan pokok. Dengan tujuan untuk menjaga resources ( sumber
penghasilan ) yang ada agar tetap optimal.
alam semesta. Ikrar akan keyakinan ini menjadi pembuka kitab suci umat Islam. Konsep
ini bermakna bahwa ekonomi Islam berdiri di atas kepercayaan bahwa Allah adalah satu-
satunya Pencipta, Pemilik, dan Pengendali alam raya yang dengan takdir-Nya
(sunatullah).