You are on page 1of 34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa dan Kondisi Desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan

Kabupaten Ogan Komering Ulu

a. Asal Usul / Legenda Desa

Desa Makarti Jaya adalah salah satu desa yang terletak diwilayah

kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Desa ini

terletak 20 KM kearah Utara dari kecamatan Peninjauan, Desa Makarti

Jaya mempunyai luas 926 Ha dengan mayoritas penduduknya adalah

petani. Sejarah desa Makarti Jaya ini diawali pada sekitar tahun 1994.

Yaitu diawali dengan masuknya transmigrasi dengan masih dipimpin

oleh PJS serta masih dalam binaan oleh KUPT DPTRAN sebagai

berikut1 :

1) PJS Pemerintahan Bapak Supangan

2) KUPT Pembina DPTRAN Bapak Margono

Selanjutnya pada Tahun 1998 Desa Makarti Jaya Kecamatan

Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu melaksanak pemilihan

Kepala Desa dan resmi di pimpin Oleh Kepala Desa. Itulah legenda asal

usul desa Makarti Jaya yang diawali dengan masuknya transmigrasi

1
Dokumen Desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
pada tahun 1994 dan masih berdiri sampai sekarang menjadi Desa

Makarti Jaya.

b. Sejarah Pemerintahan Desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan

Sejak berdirinya desa Makarti Jaya telah beberapa kali terjadi

pergantian pemimpin desa, adapun catatan sejarah kepemimpinan desa

Makarti Jaya sebagai berikut :

Daftar Sejarah Pemimpin Pemerintahan Desa

Masa jabatan
No Nama Jabatan
( Tahun )

1 Margono KUPT 1993 s/d 1996

2 Supangat Pj. KUPT 1996 s/d 1999

3 Saiful Anwar Kepala Desa 1999 s/d 2006

4 Tri Suko Pj. Kepala 2006 s/d 2007


Desa

5 Wayan Suada Kepala Desa 2007 s/d 2013

6 Haidir Rusli Pj. Kepala 2013 s/d 2014


Desa

7 Wayan Suada Kepala Desa 2014 s/d 2020

8 Kusairi Yanto Pj. Kepala 2020


Desa

9 Wayan Suada Kepala Desa 2020 s/d 2026


c. Letak wilayah

Desa Makarti Jaya memiliki luas wilayah yang tidak terlalu besar,

dengan daerah sungai dan perbukitan. Desa Makarti Jaya jika menilik

ke Desa lainnya yang terdapat di Kecamatan Peninjauan adalah menjadi

salah satu desa yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup

banyak. Namun demikian potensi-potensi ini belum dapat dikelolah

secara maksimal oleh Pemerintahan Desa Makarti Jaya maka hal itu

perlunya dukungan dari pemerintah terkait membantu dalam

meningkatkan potensi yang terdapat di Desa Makarti Jaya ini.2

Secara geografis Desa Makarti Jaya merupakan salah satu Desa

di Kecamatan Peninjauan yang mempunyai luas wilayah mencapai 926

Ha. Dengan jumlah penduduk Desa Makarti Jaya sebanyak 2694 Jiwa.

Desa Makarti Jaya merupakan salah satu Desa dari 16 (tujuh) Desa

yang ada di kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Adapun letak wilayah Desa Makarti Jaya berbatasan sebagai berikut :

No Arah Batas

1 Utara Berbatasan dengan Kab. Muara Enim, kec bukit

2 Selatan Berbatasan dengan Desa Peninjauan, Kec


Peninjauan

3 Timur Berbatasan dengan Desa Makarti Tama, Kec


Peninjauan

2
Dokumen Desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu
4 Barat Berbatasan dengan Desa Panji Jaya, Kec.
Peninjauan

2. Visi dan Misi Desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan Kabupaten

Ogan Komering Ulu

a. Visi

Visi desa Makarti Jaya dari tahun 2005-2025 yaitu :

Demokratis, adil, maju, indah lestari, aman, toleransi, mandiri, takwa

dan profesional

b. Misi

1) Mewujudkan desa Makarti Jaya yang arei dan lestari.

2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3) Meningkatkan sikap toleransi antar umat beragama.

4) Mengembangkan kondisi sosial politik yang demokratis, saling

tanggung rasa, persatuan dan aman.

5) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemerintah desa Makarti

Jaya.

3. Struktur Organisasi Kelembagaan Desa Makarti Jaya Kecamatan

Peninjuan Kabupaten Ogan Koemering Ulu

Desa Makarti Jaya menganut sistem kelembagaan pemerintahan

desa dengan pola minimal, selengkapnya sebagai berikut :


Bagan pemerintahan desa Makarti Jaya

Daftar Perangkat Desa


Desa Makarti Jaya

No Nama Jabatan Keterangan

1. Wayan Suada Kepala Desa Makarti Jaya

2. Haidir Rusli Sekretaris Desa

3. Yana Ruhyana Kaur Keuangan

4. Komang Darka Kaur Urusan


Pembangunan
5. komang Eka S Kasi Pemerintahan
6. Munzilin Kasi Kesra
7. Supriyadi Kepala Dusun 1
8. Ketut Mangku S Kepala Dusun 2
Runcik Angga
9. Kepala Dusun 3
Alfarado

10. Ketut Sudarma Kepala Dusun 4

11. Ode Sunardi Tokoh Agama Islam

12. Hengki Setiawan Tokoh Agama Kristen

13. Komang Darke Tokoh Agama Hindu

14. Wayan Mutra Ketua RT 01

15. Puji Sutrisno Ketua RT 02

16. Romli Ketua RT 03

17. Yuyun Novitasari Ketua RT 04

18. Ketut Sulastra Ketua RT 05

19. Wayan Sudira Ketua RT 06

20. Asmara Dewi Ketua RT 07

21. Edi Samson Ketua RT 08

22. Nurdiansyah Ketua RT 09

23. Wayan Sudarma Ketua RT 010


24. Gede Sarjana Ketua RT 011
25. Tomi Riski Ketua RT 012
STRUKTUR PEMERINTAHAN
DESA MAKARTI JAYA

WAYAN SUADA
KEPALA DESA

HAIDIR RUSLI
SEKERTARIS

YANA RUHYANA KOMANG DARKA


KAUR KEUANGAN KAUR PEMBANGUNAN

KOMANG EKA. S MUNZILIN


KASI PEMERINTAHAN KASI KESRA

SUPRIYADI KETUT MANGKU S ODIH SUNARDI KETUT SUDARMA


KEPALA DUSUN 1 KEPALA DUSUN 2 KEPALA DUSUN 3 KEPALA DUSUN 4

Wayan Mutra / Yuyun Novitasari / Asmara Dewi / Wayan Sudarma /


Puji Sutrisno / Ketut Sulastra / Edi Samson / Gede Sarjana /
Romli / Wayan Sudira / Nurdiansyah / Tomi Riski /
RT 01 / RT 02 / RT 03 RT 04 / RT 05 / TR 06 RT 07 / RT 08 / RT 09 RT 011 / RT 012
4. Sumber Daya sosial Budaya

Untuk Potensi sumber daya Sosial Budaya Desa Makarti Jaya

memiliki mayoritas penduduk beragama islam, hal ini dapat tercermin

dari tabel berikut ini :

Daftar Sumber Daya Sosial Budaya

Uraian Sumber Daya Sosial


NO Jumlah Satuan
Budaya
1. Jumlah Pemeluk agama Islam 1779 Orang
2. Jumlah Pemeluk agama Kristen 60 Orang
Jumlah Pemeluk agama Kristen
3. - Orang
Protestan
4. Jumlah Pemeluk agama Katolik - Orang
5. Jumlah Pemeluk agama Hindu 855 Orang
6. Jumlah Pemeluk agama Budha - Orang
7. Jumlah Masjid/Mushola 3 Buah
8. Jumlah Pure 6 Buah
9. Gereja 1 Buah

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukannya penelitian, peneliti akan menguraikan informasi

yang didapatkan dari lapangan secara menyeluruh sesuai dengan rumusan

masalah. Informasi tersebut kemudian dianalisa guna untuk mengetahui

strategi dakwah tokoh masyarakat dalam meningkatkan kerukunan umat

beragama di desa Makarti Jaya Keamatan Peninjauan Kabupaten Ogan

Komering Ulu.
Penelitian ini merujuk pada sumber data primer dan data sekunder. Data

primer didapat dari tanya jawab hasil wawancara dari kepala desa, kepala

dusun, tokoh agama Islam, tokoh agama Hindu dan tokoh agama Kiristen.

Sedangkan untuk data sekunder, diperoleh dari dokumentasi foto yang diambil

peneliti saat peneliti dan studi pustaka melalui artikel dalam buku, karya

ilmiah, dan laporan penelitian terdahulu.

Peneliti akan menjabarkan informasi yang didapat dari lokasi

penelitian, yang selanjutnya informasi yang didapat di analisa sehingga

diharapkan dapat menjawab permasalahan yang telah dikemukakan. Berdarkan

pada beberapa informasi yang peneliti temukan dalam penelitian kali ini baik

informasi yang telah dikumpulkan melalui metode wawancara dan

dokumentasi serta observasi langsung kelapangan.

Untuk memperoleh keterangan yang diperlukan, peneliti melakukan

wawancara secara langsung terhadap kepala desa, kepala dusun, tokoh agama

Islam, tokoh agama Hindu dan tokoh agama Kiristen. Data diperoleh kemudian

dianalisis berdasarkan pada kajian teoritis yang signifikan dan pengetahuan

ilmiah peneliti.

1. Strategi dakwah tokoh masyarakat dalam meningkatkan kerukunan

umat beragama di desa Makarti Jaya

Memahami lebih lanjut mengenai keadaan kerukunan umat

bergama di desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan sangat baik untuk

dikaitkan dengan bentuk strategi yang dilakukan oleh para tokoh-tokoh

desa dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di desa ini.


Kerukunan antar umat beragama sangat diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari. Dengan adanya kerukunan antar umat beragama kehidupan

akan damai dan hidup saling berdampingan. Perlu diingat satu hal bahwa

kerukunan antar umat beragama bukan berarti satu sama lain mengikuti

agama yang lain bahkan menjalankan ajaran agama yang lain.

Untuk itu kerukunan hidup antar umat beragama harus dijaga agar

tidak terjadi konflik-konflik antar umat beragama. Terutama di desa

Makarti Jaya yang multikultural dalam hal agama, harus bisa hidup dalam

kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan agar

agama bisa menjadi pemersatu dalam memakmurkan kehidupan

bermasyarakat di desa ini.

Strategi dakwah adalah sebagai proses menentukan cara dan daya

upaya untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu

guna mencapai tujuan dakwah secara optimal. Dengan kata lain strategi

dakwah adalah siasat, taktik atau manuver yang ditempuh dalam rangka

mencapai tujuan dakwah.

Untuk mencapai tujuan strategi dakwah dalam meningkatkan

kerukunan umat beragama merupakan suatu bentuk interaksi yang damai

dan tercipta berkat adanya toleransi antar umat beragama. Toleransi agama

adalah suatu sikap saling pengertian dan menghargai tanpa adanya

perbedaan dalam hal apapun dan dimanapun, khususnya dalam masalah

agama. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk

mencapai sebuah kesejahteraan hidup di desa ini dan memperkecil tingkat


sarat diberbagai golongan. Seperti yang sudah diketahui, secara umum

negara Indonesia memiliki keanekaragaman yang begitu banyak hingga

sampai tidak dapat dihitung lagi, tidak hanya pada aspek adat istiadat atau

budaya seni, akan tetapi juga termasuk agama suatu seseorang. Seperti

halnya pada salah satu desa yang berdomisili di desa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Lingkungan masyarakat merupakan salah satu wadah bagi manusia

untuk melanjutkan hidup. Manusia sebagai mahkluk sosial yang

seharusnya mampu berinteraksi dengan yang lainnya. Interaksi antara satu

dengan yang lainnya sangat berkaitan erat dengan ikatan pribadi yang ada

disetiap individu. Keyakinan dalam beragama merupakan salah satu hal

yang selalu ada pada setiap individu, sehingga dengan demikian manusia

tersebut mampu menyadari siapa dirinya sebenarnya. Namun, tidak

semudah yang dibayangkan untuk menjadikan salah satu masyarakat itu

menjadi masyarakat yang harmonis juga yang bertoleransi, karena tidak

semuanya masyarakat itu di tempati dengan makhluk sosial yang menganut

keyakinan yang sama. Dengan demikian, perlu benar untuk dikaji lebih

jauh dan mendalam tentang hadirnya suatu kerukunan umat beragama

dalam masyarakat.

Warga masyarakat di desa ini tidak sepenuhnya menganut agama

Islam, namun sebagian dari warga masyarakat ini ada yang menganut

agama kristen dan Hindu Dengan demikin, setiap agama tentu mempunyai

aturan masing-masing dalam beribadah, akan tetapi perbedaan ini bukanlah


bisa dijadikan sebagai alasan untuk berpecah belah. Sebagai satu saudara

dalam lingkungan masyarakat yang sama, harus menjaga kerukunan umat

beragama agar tetap menjadi masyarakat yang damai dan sejahtera.

Mengamati dengan seksama bahwa sesungguhnya desa Makarti

Jaya Kecamatan Peninjaun Kabupaten Ogan Komering Ulu merupakan

salah satu desa yang dipenuhi dengan penduduk yang berbeda keyakinan.

Dalam hal ini akan menjadi sebuah pertanyaan kenapa warga masyarakat

desa ini bisa hidup damai dan sejahtera. Dengan demikian sangat perlu

untuk dikaji lebih mendalam tentang strategi dakwah tokoh masyarakat

dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di desa ini.

Strategi dakwah apa yang dilakukan tokoh agama Islam dalam

meningkatkan kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya. Menurut

tokoh agama Islam Bapak Ode Sunardi bahwa :

“Strategi dakwah yang dilakukan yaitu dengan suatu pembinaan


untuk meningkatkan kerukunan umat beragama dan di desa ini yang hanya
efektif dilakukan melalui khutbah jum’at, dan ada juga dilakukan dalam
majelis karena bisa menyampaikan berbagai materi yang diantaranya
menyentuh dalam hal kerukunan umat beragama. Karena mengingat
penduduk di desa Makarti Jaya tidak hanya agama Islam saja melainkan
ada agama Hindu dan Kristen. Oleh karena itu saling menumbuhkan sikap
toleransi yang tinggi antar umat beragama, meningkatkan hubungan
komunikasi yang baik, membentuk organisasi pemuda pemudi antar umat
beragama yaitu karang taruna”3

Menurut Bapak Hengki Setiawan tokoh agama Kristen strategi apa

yang digunakan untuk meningkatkan kerukunan umat beragama di desa

Makarti Jaya yaitu :

3
Ode Sunardi, Tokoh agama Islam di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
“strategi tokoh agama Kristen yaitu pendekatan, membaur,
memahami apa yang menjadi perbedaan antar agama artinya kalau kita
tidak dapat memahami nanti bisa terjadinya suatu masalah yang
diselesaikan karena oleh perbedaan itu jadi masalah dan dari perbedaan ini
kita bisa menyikapi sikap toleransi antar agama untuk meningkatkan
kerukunan agama, saling menghormati tanpa kita menjelekkan agama satu
dengan yang lainnya jadi sangant perlu pendekatan, membaur lalu kita
dapat memahami suatu perbedaan tadi.”4

Kedamaian, keharmonisan, kenyamanan hidup merupakan

prasyarat umum karena dibutuhkan oleh masyarakat demi ketentraman dan

kesejahteraannya. Menurut Bapak Komang Darke tokoh agama Hindu

strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kerukunana umat beragama

yaitu :

“Strategi agama Hindu dilakukan untuk meningkatkan kerukunan


umat beragama yaitu dengan saling menghormati dan saling menghargai.
Kita semua umat berbeda agama harus kerjasama dalam kegiatan
keagamaan. Masyarakat di desa makarti jaya sangat rukun dan saling
menghargai atas dasar tidak saling mengganggu dalam masalah ibadah.
Seperti di desa ini terdapat tiga tempat ibadah yang sangat berdekatan
seperti pure, masjid dan gereja. Tetapi sesama umat berbeda agama saling
menyadari dan memahami, dan dalam kegiatan bakti sosial, gotong royong
dan menghadiri undangan kami umat Hindu tidak membeda-bedakan,”5

Hasil pengamatan peneliti malihat bahwa bentuk strategi yang

terlaksana di desa Makarti Jaya dalam meningkatkan kerukunan hidup

umat beragama, warga masyarakat umumnya masih mengantisipasi

kepribadian masing-masing supaya tidak sempat menimbulkan hal yang

tidak cocok antara warga yang satu dengan yang lainnya. Misalnya ketika

berbicara mengenai keyakinan, tidak ada yang saling menyalahkan diantara

4
Hengki Setiawan, Tokoh agama Kristen di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal
22 Februari 2023.
5
Komang Darke, Tokoh agama Hindu di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
mereka. Hal yang demikian menggambarkan adanya sikap toleransi warga

masyarakat.

Kepemimpinan para tokoh masyarakat di desa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan dapat menampilkan sikap dan prilaku yang baik,

sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat serta dapat beradaptasi

dengan kelompok lain, sedangkan komunikasi dua arah antara tokoh

masyarakat dan masyarakat yang berbeda agama pun terjalin sangan baik.

Pentingnya keterlibatan tokoh masyarakat dan pemimpin agama dalam

aspek pembangunana rohaniah adalah hal yang tak bisa terhindarkan.

Tokoh agama sebagai perantara seseorang untuk memperdalam dan

memahami keperayaan yang diyakininya.

Hubungan antar umat beragama yang terjalin di desa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan adalah “lakum diinukum waliadiin”, artinya

bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Mereka hidup sendiri-sendiri, tidak

saling mengganggu dan hidup berdampingan dengan baik, saling

menghormati agama masing-masing, mereka juga merasa tidak terganggu

oleh umat agama lain.

Kerukunan yang terjalin di desa Makarti jaya selain “lakum

diinukum waliadiin” juga berkembang secara alamiah adanya bentuk

“agree in disagreement” yang artinya setuju atau perbedaan. Maksudnya

adalah seseorang mau menerima dan menghormati orang lain dengan

seluruh totalitasnya, menerima dan menghormati orang lain dengan seluruh

aspirasi, keyakinan, kebiasaan, dan pola hidupnya dn juga menerima dan


menghormati orang lain dengan kebebasan untuk memilih dan menganut

keyakinan agamanya, sehingga masyarakat percaya bahwa agama yang ia

peluk, itulah agama yang paling baik. Dari sini dirasakan oleh mereka

dengan sendirinya timbul dengan sikap saling menghargai dan toleransi

diantara pemeluk agama yang satu dengan agama yang lain. Pada akhirnya

tercipta kerukunan dalam kehidupan umat beragama di desa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan tersebut.

Berikut ini merupakan bentuk strategi dakwah tokoh masyarakat

dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan sebagai berikut :

a. Menganjurkan Warga Untuk Menerapkan Sikap Toleransi

Manusia yang memiliki toleransi pasti akan mendapatkan

kedamaian dimanapun ia berada, karena dengan sikap toleransi itu dia

akan mampu beradaptasi dengan yang lainnya meskipun ada

perbedaan, baik dipandang dari suku, bangsa, bahkan juga keyakinan.

Dalam hal ini, warga desa Makarti Jaya sebagian dari mereka masih

memiliki sikap toleransi yang tinggi, sehingga warga di desa ini bisa

hidup rukun meskipun berbeda keyakinan.

Untuk memperjelas tentang sikap toleransi itu kepala desa, desa

Makarti Jaya mengatakan bahwa :

“setiap tokoh agama, baik dari agama muslim dan non-muslim


sudah sama-sama mengarahkan kepada warganya masing-masing guna
dalam menumbuhkan kerukunan hidup di desa Makarti Jaya. Untuk
lebih lanjutnya kepala desa tersebut mengatakan bahwa hal yang
demikian itu adalah salah satu strategi yang sudah dirancang dalam
menumbuhkan kerukunan antar umat beragama. Kerukunan di desa
Makarti Jaya juga dapat dilihat dari berbagai sektor, mulai dari
berdirinya seluruh rumah ibadah di satu kawasan, kehidupan
masyarakat yang kondusif dan tidak mengganggu antara satu dengan
yang lainnya ketika melaksanakan accara keagamaan melainkan saling
terbuka dengan pemeluk agama lain, dan tokoh agama mengundang
para tokoh dari agama lain untuk mengahadiri kegiatan yang diadakan
tanpa melihat latar belakang agamanya.6”

Peranan tokoh agama dalam membangun nilai toleransi di desa

Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan. Seperti yang diungkapkan tokoh

agama Kristen yaitu Bapak Hengki Setiawan bahwa :

“Tokoh agama itu memiliki peranan yang paling utama di desa


Makarti Jaya baik agama Islam, Hindu dan Kristen. Dalam membangun
nilai toleransi, kalau kami melakukannya harus bisa membaur dengan
masyarakat agar jadi berkat dan terang dimanapun kita berada artinya
berdampak bagi lingkungan dan masyarakat seperti itulah ajaran kami
agama Kristen. Dan sikap toleransi yang kami pakai yaitu menghargai
dan menghormati sebuah perbedaan.7”

Dari penjelasan narasumber diatas dapat disimpulkan

bahwasannya menganjurkan warga desa Makarti Jaya untuk

menerapakan sikap toleransi sangat penting guna dalam menumbuhkan

kerukunan masyarakat umat beragama. Dan juga tokoh agama sangat

berperan penting dalam menumbuhkan sikap toleransi untuk

membentuk hubungan baik dengan umat beragama salah satunya

adalah meghormati dan menghargai setiap pemeluk agama yang lain.

Toleransi beragama adalah suatu bentuk sosialisasi yang damai dan

tercipta berkat adanya kerukunan dalam kehidupan beragama, berarti

6
Wayan Suada, kepala desa makarti jaya, wawancara pada tanggal 23 Febuari 2023.
7
Hengki Setiawan, Tokoh agama Kristen di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal
22 Februari 2023.
saling menghargai hak-hak selaku manusia dan sesama anggota

masyarakat desa Makarti Jaya

b. Meningkatkan Hubungan Melalui Komunikasi

Komunikasi merupakan faktor yang penting untuk mewujudkan

kerukunan ditengah masyarakat. Untuk memperjelas lebih lanjut,

bahwa bentuk strategi yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat di

desa Makarti Jaya yaitu dengan menjadikan dasar “Bhineka Tunggal

Ika” dengan maksud meskipun berbeda antara satu sama lain namun

tetap satu tujuan untuk meningkatkan kehidupan yang harmoni sosial

di desa Makarti Jaya.

Salah satu tokoh masyarakat mengatakan yaitu kepala desa Bapak

Wayan Suada bahwa :

“Startegi yang lumrah dilaksanakan yaitu dengan mengadakan


tatap muka ataupun pertemuan antara tokoh agama di desa Makarti
Jaya, guna dalam mengambil solusi agar terciptanya kerukunan hidup
umat beragama. Hal yang demikian, merupakan tanggung jawab yang
layak untuk dilakukan oleh para tokoh-tokoh yang ada di desa Makarti
Jaya, karena merekalah yang sangat berperan aktif dalam membangun
masyarakat.8”

Menigkatkan hubungan melalui komunikasi antar tokoh agama

yang satu dengan agama lain di desa Makarti Jaya juga berjalan dengan

baik. Begitu juga yang disampaikan oleh Bapak Komang Darke selaku

tokoh agama Hindu menyampaikan bahwa :

“Bentuk dan wujud interaksi antara tokoh agama satu dengan


agama yang lain, melalui komunikasi sangat bagus. Kita dengan tokoh
agama saling berkomunikasi misalnya dalam rangka kegiatan seperti
kematian, keagamaan dan demikian juga acara-acara besar seperti hari

8
Wayan Suada, kepala desa makarti jaya, wawancara pada tanggal 23 Febuari 2023.
raya baik itu agama Islam, Hindu dan Kristen disini kami saling
mengundang sehingga terbentuknya sikap toleransi antar umat
beragama dengan meningkatkan hubungan melalui komunikasi.9”

Maka dapat peneliti simpulkan bahwasannya meningkatkan

hubungan melalui komunikasi di desa Makarti Jaya sangat baik

sehingga terbentuknya sikap toleransi yang tinggi antar umat beragama.

Karena tokoh masyarakat desa Makarti Jaya juga sangat berperan aktif

dalam membangun masyarakat untuk meningkatkan kerukunan umat

beragama.

c. Membentuk organisasi karang taruna antar umat beragama

Sejalan dengan ungkapan salah satu warga yang mengatakan,

bahwa strategi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi yaitu dengan

membentuk organisasi yang memberikan generasi yang positif dengan

sebutan “Karang Taruna”. Dengan adanya organisasi ini akan

menjadikan keakraban penduduk warga utamanya bagian muda-

mudinya akan terlihat serasi. Jika kebersamaan selalu ada akan

mengahasilkan kerukunan hidup umat beragama yang tidak membeda-

bedakan antara agama yang satu dengan agama yang lainnya, karena

bagaimanapun dalam suatu wilayah pemuda-pemudi juga dapat

dikategorikan sebagai aparat desa yang bereperan aktif dalam

memajukan masyarakat tersebut.

9
Komang Darke, Tokoh agama Hindu di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
Salah satu strategi yang diungkapkan oleh tokoh agama Islam

yaitu Bapak Ode Sunardi bahwa :

“Dengan melancarkan kerjasama warga dalam membangun


masyarakat desa Makarti Jaya untuk menjadi masyarakat yang aman
dan damai. Dalam hal ini, para tokoh-tokoh desa harus tetap mengikut
sertakan semua warga tanpa ada sifat nepotisme, artinya yang hanya
lebih menguatkan satu dari yang lainnya, karena jika hal yang demikian
terjadi maka warga yang lainpun akan merasa diasingkan.10”

Dari beberapa ungkapan di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk

strategi dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di desa

Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan meliputi kepada beberapa hal,

yaitu dengan menganjurkan Untuk menerapkan sikap toleransi dengan

menjadikan “Bhineka Tunggal Ika” sebagai dasar untuk pemersatu

warga masyarakat, dan para tokoh agama di desa Makarti Jaya

meningkatkan hubungan melalui komunikasi dengan tujuan

mengadakan pertemuan dalam hal mengambil solusi untuk

mengembangkan kehidupan sosial di desa Makarti Jaya. Serta adanya

pembetukan organisasi bagi pemudas-pemudi yang positif, guna untuk

menciptakan keakraban. Dengan demikian terlihat jelas bagaimana

sebenarnya kepedulian para tokoh-tokoh masyarakat dalam membina

kerukunan hidup antar umat beragama di desa Makarti Jaya Kecamatan

Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

10
Ode Sunardi, Tokoh agama Islam di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
2. Keadaan kerukunan umat beragama didesa Makarti Jaya Kecamatan

Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Keadaan kerukunan umat beragama dalam masyarakat dapat

dilihat dari sudut pandang positif dan negatif. Berbagai hal yang menjadi

faktor pengaruh terhadap kerukunan umat beragama sehingga

mengarahnya kepada sudut pandang negatif. Salah satu realita yang sering

terjadi di kalangan masyarakat yang dipenuhi oleh penduduk yang berbeda

keyakinan adalah adanya ketidak cocokan antara warga muslim dengan non

muslim ditinjau dari segi keyakinan Ketuhanan. Tetapi beda dengan yang

dilakukan oleh masyarakat yang ada di desa Makarti Jaya mereka

menjalankan agama masing-masing dan saling menghormati agama satu

sama lain.

Lain hal, bahwa yang sering menjadi pokok masalah antara umat

beragama di masyarakat desa lain yang dipenuhi warga yang berbeda

keyakinan yaitu kurangnya sikap toleransi antara satu sama lain, karena

pada hakikatnya hanya dengan sikap toleransi inilah keadaan kerukunan

umat beragama dalam suatu masyarakat akan menjadi baik. Oleh karena

itu, masyarakat di desa Makarti Jaya sudah menanamkan sikap toleransi

dalam diri setiap individu agar tercapainya kahidupan yang harmonis

meskipun adanya perbedaan dalam keyakinan.

Hasil observasi peneliti melihat bahwa keadaan kerukunan umat

beragama di desa Makarti Jaya dapat dinilai baik, karena melihat dari sikap

juga cara warga bergaul di desa ini seolah-olah tidak terlihat adanya
perbedaan, kecuali jika melihat dari segi peribadahannya. Hal yang

demikian terlihat jelas bahwa warga di desa ini masih memiliki rasa

tanggung jawab bersama dalam memakmurkan masyarakat itu sendiri. Hal

ini dapat dilihat dari budaya adat istiadat desa ini masih memiliki drah

kekeluargaan yang sangat dekat. Begitupun agama dan kepercayaan

dan masyarakat masih memegang teguh sikap toleransi yang tinggi

antar umat beragama.11

Menurut Bapak Wayan Suada selaku kepala desa di desa

Makarti Jaya bahwa :

“bahwa keadaan kerukunan umat beragama di desa ini memang


sangat baik. Dan sesama tokoh agama pun saling berinteraksi dan
berkomunikasi langsung, misalnya dalam kegiatan apapun sepeti kegiatan
keagamaan, kematian dan gotong royong yang dilakukan masyarakat setiap
bulan di desa Makarti Jaya”12

Sejalan dengan ungkapan Bapak Ketut Mangku Sudiase bahwa :

“warga di desa Makarti Jaya boleh dikatakan masih satu tujuan,


maksudnya sama-sama masih memiliki rasa tanggung jawab dan
mempunyai sikap toleransi yang tinggi dengan agama satu dengan agama
yang lain.”13

Menyesuaikan hasil wawancara di atas, peneliti melaksanakan

observasi secara langsung untuk membuktikan apakah keadaan kerukunan

umat beragama di desa Makarti Jaya ini memang betul-betul dapat dinilai

positif dengan katergori baik. Peneliti menemukan hasil bahwa ungkapan

kedua bapak tersebut sesuai dengan realitas yang terjadi pada kehidupan

11
Hasil observasi peneliti, di desa Makarti Jaya pada tanggal 02 desember 2022.
12
Wayan Suada, kepala desa makarti jaya, wawancara pada tanggal 23 Febuari 2023.
13
Ketut Mangku Sudiase, kepala dusun I desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 24
Februari 2023.
bermasyarakat di desa Makarti Jaya ini. Hal tersebut terlihat dari kuatnya

kesatuan warga masyarakat dalam membina kehidupan yang harmonis.

Dari itu, dapat ditemukan hasilnya bahwa keadaan kerukunan umat

beragama di desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan masih dapat dinilai

sangat baik.

3. Faktor pendukung dan penghambat kerukunan umat beragama di

desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan

Untuk meningkatkan suatu sistem kebersamaan dalam masyarakat

tidak lepas dari berbagai hal yang menjadi faktor pendukung. Dengan

adanya faktor pendukung tersebut akan mengarahkan manusia sepenuhnya

kepada hal yang ingin diraih. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak hal

yang bisa dijadikan sebagai faktor pendukung, dengan tujuan untuk

tercapainya suatu kesatuan dalam bermasyarakat.

Persamaan dan perbedaan yang ada pada setiap individu manusia

bisa menjadi faktor pendukung dalam meningkatkan tali persaudaraan

antara satu sama lain. Dalam hal berkehidupan bermasyarakat realitanya

banyak didapat bahwa suatu desa yang dilengkapi dengan penduduk yang

dipenuhi oleh warga yang menganut keyakinan berbeda. Dengan demikian,

jelas akan terlihat betapa pentingnya faktor pendukung dalan meningkatkan

kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya tersebut.

Kepala desa Bapak Wayan Suada di desa Makarti Jaya mengatakan

bahwa :

“desa ini memang betul-betul dilengkapi dengan penduduk yang


berbeda keyakinan. Namun, menurut realitanya perbedaan keyakinan
tersebut tidak menjadi pengahalang bagi warga untuk mejalin kebersamaan
dalam memakmurkan masyarakat desa Makarti Jaya tersebut. Bahkan
dengan berfikir secara mendetil bahwa perbadaan tersebut kadang kala bisa
menjadi faktor pendukung akan terciptanya kehidupan masyarakat yang
harmonis. Hal yang demikian terlihat dari segi penerapan sikap toloransi
setiap warga.14

Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dapat diklasifikasikan

yang menjadi faktor pendukung antara lain :

a. Adanya Kesadaran Beragama

Menurut Bapak Ode Sunardi berpendapat bahwa :

“Salah satu faktor pendukung terciptanya kerukanan antar umat


beragama di desa Makarti Jaya yaitu adanya kesadaran beragama
warga. Karena dengan kesadaran beragama tersebut warga dapat
memahami arti pentingnya kerukunan antar umat beragama. Hal yang
demikian merupakan salah satu faktor yang dominan untuk dimiliki
oleh setiap warga masyarakat yang dipenuhi dengan penduduk yang
berbeda keyakinan.”15

Kesadaran beragama merupakan salah satu sikap baik yang

mengarahkan manusia kepada pembinaan diri menuju yang lebih baik.

Hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia

dengan manusia yang lainnya akan menjadi baik jika didasari dengan

kesadaran beragama. Salah satu contoh jika seseorang itu memiliki

kesadaran beragama akan taat untuk melaksanakan apa-apa yang telah

diperintahkan oleh Tuhannya. Lain dari itu seorang manusia yang

memiliki kesadaran beragama akan menjadikan tali persaudarannya

dengan yang lain akan menjadi harmonis dan terasa saling melengkapi.

14
Wayan Suada, kepala desa makarti jaya, wawancara pada tanggal 24 Febuari 2023.
15
Ode Sunardi, Tokoh agama Islam di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
Ungkapan di atas sejalan dengan ungkapan Bapak Hengki

Setiawan selaku tokoh agama Kristen yang mengatakan bahwa :

“kesadaran beragama merupakan salah satu sikap yang harus


ditanamkan dalam diri setiap individu masnusia. Dengan demikian,
terlihat bahwa kesadaran beragama merupakan salah satu faktor
pendukung terciptanya kerukunan umat beragama di desa ini. Sebagai
salah satu bukti bahwa ketika warga muslim melaksanakan puasa
ramadlan warga non muslim masih menghargai sehingga mereka tidak
membuka warung sebelum menjelang sore hari. Hal tersebut
merupakan salah satu bukti bahwa warga non muslim masih
menghargai warga muslim ketika melaksanakan ritual ibadah.”16

Maka dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwasannya

sikap kesadaran beragama harus ditanamkan dalam diri setiap individu

manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanam kan sikap

kesadaran beragama guna pembinaan diri menuju yang lebih baik, baik

hubungan antara manusia dengan tuhan dan hubungan antara manusia

dengan manusia.

b. Adanya rasa kekerabatan antara satu warga dengan yang lain.

Warga desa Makarti Jaya mengatakan bahwa :

“salah satu hal yang menjadi faktor pendukung terciptanya


kerukunan umat beragama di desa ini yaitu adanya rasa kekerabatan
antara satu warga dengan yang lain, baik warga muslim juga non
muslim. Meskipun mereka tidak sepenuhnya mengikuti kebiasaan-
kebiasaan dalam kehidupan sehari- harinya. Istilah kekerabatn di desa
ini terlihat dari adanya rasa ingin tolong menolong dan saling
memahami antara satu sama lain.”17

16
Hengki Setiawan, Tokoh agama Kristen di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal
22 Februari 2023.
17
Ketut Mangku Sudiase, kepala dusun I di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 24
Februari 2023.
Dari beberapa hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa

faktor pendukung terciptanya kerukunan umat beragama di desa

Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan adalah adanya kesadaran

beragama dan adanya rasa kekerabatan antara satu warga dengan warga

yang lain, baik warga muslim dengan non muslim.

Bicara mengenai faktor penghambat tercapainya kerukunan umat

beragama, sangatlah berkaitan erat dengan realitas yang terjadi di desa

Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan. Di lain hal faktor pendukung

tercapainya kerukunan umat beragama, pasti ada yang menjadi faktor

penghambat. Maka dari itu sangat penting benar untuk dipahami lebih

lanjut tentang keadaan kerukunan umat beragama di desa yang

penduduknya dilengkapi dengan warga yang berbeda keyakinan.

Berikut ini merupakan faktor penghambat kerukunan umat beragama,

yaitu :

a. Adanya sifat egois warga

Salah satu hal yang lumrah menjadi faktor penghambat

terciptanya kerukunan umat beragama adalah adanya sifat egois

warga. Manusia yang belum bisa dikatakan sempurna yang masih

dilengkapi dengan sifat lupa dan salah merupakan salah satu sudut

pandang yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengenal sifat

egois seseorang tersebut.

Bapak Komang Darke selaku tokoh agama Hindu

mengatakan bahwa :
“Sedikit dari warga desa ini memang memiliki sifat egois,
bahwa apa-apa yang datangnya dari dia, dia merasa itulah yang
paling benar. Dari sifat yang demikian kadang kala menjadi
penghambat terciptanya kerukunan umat beragam di desa ini.
Karena hal yang demikian tidak akan memperlancar suatu upaya
yang dilakukan oleh para petinggi-petinggi di desa ini dalam
menunjang tercapainya kerukunan umat beragama.”18

Bapak Ode Sunardi selaku tokoh agama Islam mengatakan

bahwa :

“Yang menjadi faktor penghambat tercapainya kerukunan


umat beragama di desa ini dapat dikategorikan dengan sangat
minim, karena melihat dari keadaan di desa ini sangat menunjukkan
bahwa kehidupan umat beragama di desa ini sangat mencontohkan
bagi desa-desa lain yang dipenuhi penduduk warga yang berbeda
keyainan. Realitasnya bahwa kerukunan umat beragama di desa ini
masih dapat dikatakan dengan baik.”19

Penjelasan dari narasumber diatas dapat peneliti simpulkan

adanya sifat egois warga desa Makarti Jaya membuat warga tersebut

merasa paling benar. Oleh karena itu, adanya sifat egois warga dapat

menjadi penghambat terapainya kerukunan umat beragama di desa

Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan.

b. Adanya keinginan salah satu warga untuk meningkatkan jumlah

kuantitas penduduk berdasarkan agama.

Menyesuaikan pendapat para tokoh masyarakat di atas

dengan hasil observasi peneliti, membuahkan hasil memang terlihat

bahwa faktor penghambat kerukunan umat beragama di desa ini

18
Komang Darke, Tokoh agama Hindu di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
19
Ode Sunardi, Tokoh agama Islam di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
sangatlah sedikit, lain dari sifat egois warga ada satu hal lagi yang

jadi penghambat yaitu adanya keinginan dari salah satu umat

beragama yang ingin meningkatkan jumlah kuantitas penduduk

berdasarkan agama yang dianutnya.

Untuk memperjelas hal yang demikian, salah satu warga

yang menganut agama muslim mengatakan bahwa :

“Memang benar adanya kecenderungan warga non muslim


untuk meningkatkan jumlah kuantitas mereka di desa Makarti Jaya.
Hal yang demikian sangat berdampak negatif terhadap kerukunan
umat beragama di desa ini, karena jika warga muslim lebih banyak
daripada waga non muslim di desa Makarti Jaya dan sepenuhnya
mengetahui tentang hal tersebut akan menimbulkan permasalahan
yang sangat patal. Akan tetapi masyarakat desa Makarti Jaya
sekarang sangat lah berbeda karena warga sekarang lebih
meningkatkan sikap toleransi yang tinggi sesama umat beragama.
Hal yang demikian bisa dikatakan sebagai salah satu faktor
pendukung tercapainya kerukunan umat beragama di desa Makarti
Jaya Kecamatan Peninjauan.”

Dari beberapa hasil wawancara dan observasi peneliti

menemukan hasil bahwa masyarakat desa Makarti Jaya Kecamatan

Peninjauan sangat tinggi akan sikap toleransi antar umat beragama

dan saling menghargai sehingga sedikitnya faktor penghambat

tercapainya kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan yaitu ada sedikit sifat egois dari sebagian

warga tentang hal keagamaan dan kecenderungan untuk

meningkarkan sikap toleransi saling menghargai antar sesama umat

beragama agar lebih baik dan yang ada di desa Makarti Jaya.
C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan dari beberapa hasil

wawancara terutama berkaitan dengan strategi dakwah tokoh masyarakat

dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya

Keamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu, maka pada bab ini

peneliti akan membahasnya yang berkaitan dengan pembahasan ini supaya

apa yang peneliti lakukan menjadi lebih jelas.

1. Strategi dakwah tokoh masyarakat dalam meningkatkan

kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya

Strategi dakwah adalah sebagai proses menentukan cara dan daya

upaya untuk menghadapi sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi

tertentu guna mencapai tujuan dakwah secara optimal. Dengan kata lain

strategi dakwah adalah siasat, taktik atau manuver yang ditempuh dalam

rangka mencapai tujuan dakwah.

Untuk mencapai tujuan strategi dakwah dalam meningkatkan

kerukunan umat beragama merupakan suatu bentuk interaksi yang

damai dan tercipta berkat adanya toleransi antar umat beragama.

Toleransi agama adalah suatu sikap saling pengertian dan menghargai

tanpa adanya perbedaan dalam hal apapun dan dimanapun, khususnya

dalam masalah agama. Kerukunan umat beragama adalah hal yang

sangat penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di desa ini

dan memperkecil tingkat syarat diberbagai golongan.


Warga masyarakat di desa ini tidak sepenuhnya menganut agama

Islam, namun sebagian dari warga masyarakat ini ada yang menganut

agama kristen dan Hindu Dengan demikin, setiap agama tentu

mempunyai aturan masing-masing dalam beribadah, akan tetapi

perbedaan ini bukanlah bisa dijadikan sebagai alasan untuk berpecah

belah. Sebagai satu saudara dalam lingkungan masyarakat yang sama,

harus menjaga kerukunan umat beragama agar tetap menjadi

masyarakat yang damai dan sejahtera.

Berdasrkan hasil wawancara tentang strategi dakwah tokoh

masyarakat dalam meningkatkan kerukunana umat beragama dapat

disimpulkan bahwa bentuk strategi dalam meningkatkan kerukunan

umat beragama di desa Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan meliputi

kepada beberapa hal, yaitu dengan menganjurkan Untuk menerapkan

sikap toleransi dengan menjadikan “Bhineka Tunggal Ika” sebagai dasar

untuk pemersatu warga masyarakat, dan para tokoh agama di desa

Makarti Jaya meningkatkan hubungan melalui komunikasi dengan

tujuan mengadakan pertemuan dalam hal mengambil solusi untuk

mengembangkan kehidupan sosial di desa Makarti Jaya. Serta adanya

pembetukan organisasi bagi pemuda-pemudi yang positif, guna untuk

menciptakan keakraban. Dengan demikian terlihat jelas bagaimana

sebenarnya kepedulian para tokoh-tokoh masyarakat dalam membina

kerukunan hidup antar umat beragama di desa Makarti Jaya Kecamatan

Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.


Berikut ini merupakan bentuk strategi dakwah tokoh masyarakat

dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan.

a. Menganjurkan Warga Untuk Menerapkan Sikap Toleransi

Manusia yang memiliki toleransi pasti akan mendapatkan

kedamaian dimanapun ia berada, karena dengan sikap toleransi itu

dia akan mampu beradaptasi dengan yang lainnya meskipun ada

perbedaan, baik dipandang dari suku, bangsa, bahkan juga

keyakinan. Dalam hal ini, warga desa Makarti Jaya sebagian dari

mereka masih memiliki sikap toleransi yang tinggi, sehingga warga

di desa ini bisa hidup rukun meskipun berbeda keyakinan.

b. Meningkatkan Hubungan Melalui Komunikasi

Komunikasi merupakan faktor yang penting untuk

mewujudkan kerukunan ditengah masyarakat. Untuk memperjelas

lebih lanjut, bahwa bentuk strategi yang dilakukan oleh para tokoh

masyarakat di desa Makarti Jaya yaitu dengan menjadikan dasar

“Bhineka Tunggal Ika” dengan maksud meskipun berbeda antara

satu sama lain namun tetap satu tujuan untuk meningkatkan

kehidupan yang harmoni sosial di desa Makarti Jaya.

c. Membentuk organisasi karang taruna antar umat beragama

Sejalan dengan ungkapan salah satu warga yang

mengatakan, bahwa strategi yang dilakukan oleh pemuda-pemudi

yaitu dengan membentuk organisasi yang memberikan generasi


yang positif dengan sebutan “Karang Taruna”. Dengan adanya

organisasi ini akan menjadikan keakraban penduduk warga

utamanya bagian muda-mudinya akan terlihat serasi. Jika

kebersamaan selalu ada akan mengahasilkan kerukunan hidup umat

beragama yang tidak membeda-bedakan antara agama yang satu

dengan agama yang lainnya, karena bagaimanapun dalam suatu

wilayah pemuda-pemudi juga dapat dikategorikan sebagai aparat

desa yang bereperan aktif dalam memajukan masyarakat tersebut.

2. Keadaan kerukunan umat beragama didesa Makarti Jaya

Kecamatan Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Keadaan kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya dapat

dinilai baik, karena melihat dari sikap juga cara warga bergaul di desa

ini seolah-olah tidak terlihat adanya perbedaan, kecuali jika melihat dari

segi peribadahannya. Hal yang demikian terlihat jelas bahwa warga di

desa ini masih memiliki rasa tanggung jawab bersama dalam

memakmurkan masyarakat itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari

budaya adat istiadat desa ini masih memiliki drah kekeluargaan

yang sangat dekat. Begitupun agama dan kepercayaan dan

masyarakat masih memegang teguh sikap toleransi yang tinggi

antar umat beragama.


3. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan

kerukunan umat beragama di desa Makarti Jaya Kecamatan

Peninjauan

Untuk meningkatkan suatu sistem kebersamaan dalam

masyarakat tidak lepas dari berbagai hal yang menjadi faktor

pendukung. Dengan adanya faktor pendukung tersebut akan

mengarahkan manusia sepenuhnya kepada hal yang ingin diraih. Dalam

kehidupan bermasyarakat banyak hal yang bisa dijadikan sebagai faktor

pendukung, dengan tujuan untuk tercapainya suatu kesatuan dalam

bermasyarakat.

Faktor pendukung dalam meningkatkan kerukunan umat

beragama yaitu adanya kesadaran beragama oleh karena itu kesadaran

beragama merupakan salah satu sikap yang harus ditanamkan dalam diri

setiap individu manusia. Dengan demikian, terlihat bahwa kesadaran

beragama merupakan salah satu faktor pendukung terciptanya

kerukunan umat beragama di desa ini. Sebagai salah satu bukti bahwa

ketika warga muslim melaksanakan puasa ramadhan warga non muslim

masih menghargai sehingga mereka tidak membuka warung sebelum

menjelang sore hari. Hal tersebut merupakan salah satu bukti bahwa

warga non muslim masih menghargai warga muslim ketika

melaksanakan ritual ibadah.20 Adanya rasa kekerabatan antara satu

20
Ode Sunardi, Tokoh agama Islam di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
warga dengan yang lain faktor pendukung terciptanya kerukunan umat

beragama di desa ini yaitu adanya rasa kekerabatan antara satu warga

dengan yang lain, baik warga muslim juga non muslim. Meskipun

mereka tidak sepenuhnya mengikuti kebiasaan-kebiasaan dalam

kehidupan sehari- harinya. Istilah kekerabatn di desa ini terlihat dari

adanya rasa ingin tolong menolong dan saling memahami antara satu

sama lain.

Faktor penghambat kerukunan umat beragama di desa Makarti

Jaya yaitu adanya sifat egois dan adanya keinginan salah satu warga

untuk meningkatkan jumlah kuantitas penduduk berdasarkan agama.

Tokoh masyarakat mengatakan bahwa sedikit dari warga desa Makarti

Jaya memang memiliki sifat egois, bahwa apa-apa yang datangnya dari

dia, dia merasa itulah yang paling benar. Dari sifat yang demikian

kadang kala menjadi penghambat terciptanya kerukunan umat beragam

di desa Makarti Jaya. Karena hal yang demikian tidak akan

memperlancar suatu upaya yang dilakukan oleh para tokoh masyarakat

di desa Makarti Jaya dalam menunjang tercapainya kerukunan umat

beragama.21

Maka dapat peneliti simpulkan bahwa strategi dakwah tokoh

masyarakat dalam meningkatkan kerukunan umat beragama di desa

Makarti Jaya Kecamatan Peninjauan sangat tinggi akan sikap toleransi

21
Komang Darke, Tokoh agama Hindu di desa Makarti Jaya, wawancara pada tanggal 22
Februari 2023.
oleh karena itu kehidupan masyarakat majemuk dalam perbedaan agama

berjalan baik dan tidak pernah ada terjadinya konflik khususnya antar

umat beragama di desa Makarti Jaya. Akan tetapi perlu juga adanya

pembinaan dan pemahaman mendalam. Karena kurangnya pemahaman

keagamaan yang dimiliki masyarakat desa Makarti Jaya baik secara

pemahaman historis dan teoritis. Pemahaman keagamaan yang minim

menjadikan masyarakat mudah sekali untuk menghakimi sesuatu yang

menurut pribadi mereka salah oleh karena itu sangat perlu adanya

pembinaan dan pemahaman yang mendalam.

You might also like