Professional Documents
Culture Documents
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi Manufaktur
OLEH :
Kelompok 8
Nama :
Ni Putu Widiari 2102014164 / 10
I Gede Krisna Aditya Pratama 2102014174 / 14
Sagung Komang Sinta Trijayanti 2102014188 / 19
Ni Made Amelia Marsya 2102014191 / 24
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “Sistem Informasi Manufaktur” tepat waktu. Makalah
“Sistem Informasi Manufaktur” disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen. Selain itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Sistem Informasi Manajemen.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Gusti Alit Suputra,.SE.,MM
selaku dosen mata kuliah Sistem Manajemen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan proposal ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................1
BAB II Pembahasan
2.1 komputer sebagai bagian dari sistem fisik............................................................2
2.2 komputer sebagai bagian dari sistem informasi.....................................................3
2.3 model sistem informasi manufaktur ......................................................................6
2.4 Penggunaan sistem informasi manufaktur oleh manajer.......................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia Industri selalu menghubungkan pemikiran seseorang kepada sebuah prosedur
input, proses, dan output. Ketiga hal ini menjadi bagian penting dalam suatu perusahaan
untuk mengolah data mentah menjadi suatu keluaran. Perusahaan manufaktur memerlukan
informasi untuk melangsungkan roda industrinya. Tanpa informasi yang akurat,
perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan, keputusan, bahkan peraturan yang dapat
menunjang perbaikan maupun perkembangan perusahaan.
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem konseptual
maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Computer-aided design (CAD),
computer-aided manufacturing (CAM), dan robotik merupakan gambaran dalam
penggunaan komputer dalam sistem produksi fisik.
Semakin berkembangnya suatu zaman, perubahan pula terjadi pada sistem manufaktur
suatu pabrik. Komputer juga dijadikan sebagai suatu sistem informasi untuk
mengendalikan persediaan pada suatu pabrik. Awalnya muncul sistem titik pemesanan
kembali, kemudian berkembang
menjadi MRP (material requirements planning), lalu MRP II (manufacturing
resource planning) dan terakhir menjadi JIT.
Sistem informasi manufaktur terdiri dari 3 subsistem input dan 4 subsistem output.
Kegiatan dari subsistem input yang kemudian mengarah pada subsiem output yang
nantinya akan menghasilkan produk untuk pemakai atau konsumen.
Dengan demikian, perusahaan manufaktur perlu memiliki sebuah sistem informasi yang
dikhususkan pada departemen atau bagian manufaktur. Hal ini diperlukan untuk
membentuk proses bisnis yang lebih menguntungkan bagi perusahaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tersebut dimasukkan ke dalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan pada
berbagai pengujian untuk mendeteksi titik-titik lemah. CAD bahkan dapat membuat
bagian-bagian tersebut bergerak seperti yang sedang digunakan. Ketika rancangan itu
selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan
untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan. CAD telah
berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan integrasi itu dimungkinkan
karena perangkat lunak CAD kebanyakan merupakan aplikasi 3 dimensi atau biasa
disebut solid modelling yang memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan
yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusat
gravitasi, luas permukaan, dan lain-lain.
2. Computer-Aided Manufacturing (CAM)
Computer -Aided Manufacturing (CAM) Saat ini, pabrik-pabrik besar telah
menerapkan teknologi CAM. Computer-Aided Manufacturing (CAM) adalah penerapan
komputer dalam proses produksi. Komputer berperan sebagai pengendali atas beberapa
mesin produksi sehingga produksi dapat berjalan lebih cepat dan presisi yang lebih tinggi
daripada jika pekerja manusia yang mengendalikan. Sebagian besar otomatisasi pabrik
saat ini terdiri dari teknologi CAM. Produksi dapat berjalan lebih cepat dari presisi yang
lebih tinggi daripada jika pekerja manusia yang mengendalikan. Presisi yang lebih tinggi
memungkinkan lebih sedikit bagian yang cacat dan terbuang.
3. Robotik (Industrial Robots/IR)
Robotik Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik yang
melibatkan penggunaan robot industrial. Robotik merupakan alat yang secara otomatis
menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan
perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga
digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti melakukan
pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan
keefektifan robot kurang maksimal.
3
Beberapa istilah dalam ROP antara lain :
Stock‐out : kehabisan persediaan
Lead time : waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi pesanan
Safety stock : persediaan aman
Dimana:
R = titik pemesanan kembali
L = lead time pemasok
U = tingkat pemakaian (jumlah unit yang terjual per hari)
S = tingkat safety stock (dalam unit)
Perusahaan biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, dengan demikian
selalu ada kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatannya sambil menunggu
pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan dikurangi selama
jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan tidak dapat menjalankan proses
produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi. Dengan pengukuran yang teliti, maka bisa
dilakukan pencadangan jumlah inventarisasi ekstra atau sering disebut safety stock.
4
Sistem penjadwalan produksi, menggunakan empat file data dalam menyiapkan master
production schedule. Data input mencakup file pesanan pelenggan, file ramalan penjualan,
file persedian barang jadi, dan file kapasitas produksi. Sedangkan master production schedule
memproyeksikan produksi cukup jauh ke depan untuk mengakomodasi proses produksi.
c. Sistem pelepasan pesanan (order release system) menggunakan jadwal pesanan terencana
untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan pesanan. MRP memungkinkan
perusahaan untuk dapat mengelola materialnya secara lebih baik. Perusahaan dapat
menghindari kehabisan persediaan yang disebabkan oleh penantian persediaan yang telah
dipesan namun tidak tersedia. Juga dapat mengetahui kebutuhan material masa depan,
pembeli dapat merundingkan perjanjian pembelian dengan pemasok dan mendapatkan
rabat.
5
d. Meningkatkan moral dan semangat pekerja. Dengan hal ini pegawai dapat memperoleh
keyakinan dalam sistem yang menghasilkan koordinasi antardepartemen lebih baik.
e. Informasi manajemen yang lebih baik. Manajemen dapat menggunakan output sistem
untuk memperoleh pandangan yang lebih baik mengenai sistem produksi fisik dan untuk
mengukut kinerja sistem tersebut.
7
b. Subsistem Persediaan
Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab atas persediaan bahan baku dan
barang dalam proses. Tingkat persediaan bahan perusahaan sangat penting karena
menggambarkan investasi yang besar. Uang yang tertanam dalam persediaan tidak
dapat digunakan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk pengeluaran biaya
pemeliharaan dan biaya pembelian. Biaya pemeliharaan biasanya dinyatakan sebagai
persentase biaya tahunan dari barang, dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor
seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak, dan asuransi. Sedangkan biaya
pembelian diperlukan saat material dipesan (biaya telepon, biaya sekretaris, biaya
formulir pesanan pembelian, dan sebagainya). Dan fungsi dari sub sistem persediaan
adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah
menjadi bahan jadi.
9
BAB III
KESIPULAN
3.1 KESIMPULAN
Sistem Informasi Manufaktur adalah sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen
perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan
yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Komputer Sebagai Bagian
Dari Sistem Fisik Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai suatu
elemen dalam sistem produksi fisik. Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai suatu elemen dalam sistem
produksi fisik. Ada tiga cara dalam menggunakan teknologi komputer dalam sistem fisik
ini, yaitu Computer-Aided Design (CAD), Computer-Aided Manufacturing (CAM), dan
Robotik. Output dari sistem informasi menufaktur digunakan untuk menciptakan dan
mengoperasikan sistem produk fisik
Ada beberapa pendekatan dalam pengelolaan proses manufaktur, antara lain: Sistem
Titik Pemesanan Kembali (Re-order Point/ROP), Material Requirements Planning
(MRP), Manufacturing Resource Planning (MRP II), Pendekatan Just-In-Time (JIT),
Sistem informasi manufaktur terdiri dari 3 subsistem input dan 4 subsistem output. Kegiatan dari
subsistem input yang kemudian mengarah pada subsiem output yang nantinya akan menghasilkan
produk untuk pemakai atau konsumen.
3.2 SARAN
Menyadari penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepanya penulis akan lebih focus
dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih
banyak yang tentunya akan dapat dipertanggung jawabkan
10
DAFTAR PUSTAKA
McLeod Jr., Raymond. 1996. Sistem Informasi Manajemen, Jilid II. Jakarta: PT
Prenhallindo
https://pdfcoffee.com/1-komputer-sebagai-bagian-dari-sistem-fisik-pdf-free.html
11