Professional Documents
Culture Documents
1369-Article Text-6022-1-10-20211207
1369-Article Text-6022-1-10-20211207
ABSTRACT
INFORMASI ARTIKEL
This qualitative method of research aims to determine the impact of de minimis value
Diterima Pertama policy related to the enactment of Regulation of the Minister of Finance (PMK) No.
8 September 2021 199/PMK.010/2019 in the process of determining the customs value of imported
shipments at the Office of Supervision and Service of Customs and Excise Type B
Dinyatakan Diterima Pekanbaru Customs. Instruments in this study in the form of reviews in the field and
7 Desember 2021 interviews to the officer of the section inspector of Customs and Excise Services VI
KPPBC TMP B Pekanbaru which directly handles the business process of imported
KATA KUNCI: shipments. From the results of the study can be concluded that the policy de minimis
Barang Kiriman Impor, De value of imported shipments has a significant effect on the process of determining
Minimus Value, the customs value of goods delivered at KPPBC TMP B Pekanbaru. Related to the
Nilai Pabean. problem found from the business process of determining the customs value of
imported shipments is difficulty when making determinations in accordance with the
provisions of the customs value, this is due to the commodity goods that are
determined difficult to find information on customs value. Another problem found is
the unused database of customs value as an instrument of fairness test the customs
value of the goods concerned as well as the treatment of vouchers and discounts
that still confuse the public.
ABSTRAK
menerbitkan SPPBMCP sebagai persetujuan pembebeasan bea masuk terhadap nilai barang.
pengeluaran barang. Dalam kasus di Indonesia sendiri DJBC telah
menerapkan konsep de minimis value pada barang
2.2. Proses Penetapan Nilai Pabean Barang Kiriman
kiriman ataupun barang bawaan, barang bawaan
Dalam prosedur penyelesaian barang kiriman
pribadi penumpang, barang pribadi awak sarana
impor dikenakan pembebanan Bea Masuk dan PPN jika
pengangkut, dan barang pribadi pelintas batas yang
nilai dari suatu barang melebihi dari ambang batas
pada prinsipnya sama. Penetapan nilai ambang batas
pembebasan. Dalam PMK No. 199 /PMK.010/ 2019
pembebasan bea masuk yang tinggi dapat
terhadap barang yang memiliki nilai FOB berkisaran
menyebabkan arus perdaganan internasional menjadi
USD 3 – USD 1.500 Pejabat Bea Cukai menerbitkan
lancar, namun di sisi lain hal ini juga dapat mengurangi
SPPBMCP sebagai dokumen dasar pembayaran
compliance cost yang harus ditanggung oleh importir
kewajiban Bea Masuk dan Perpajakan dengan
(Holloway & Rae, 2012).
dikenakan tarif Bea Masuk 7,5% dan PPN 10% serta
Dalam memberikan kebijakan dalam
bebas PPh, sedangkan untuk barang yang memiliki nilai
pembebasan barang impor, setiap negara memiliki
di bawah FOB USD 3 tidak dikenakan BM dan PPh dan
besaran dan kebijakan yang berbeda, perbedaan
hanya dikenai PPN sebesar 10%. Tidak semua barang
kebijakan terhadap ambang batas pembebasan dapat
kiriman impor dapat dikenai tarif khusus, untuk barang
dilihat dari tabel berikut ini.
tertentu seperti tas, sepatu dan produk tekstil lainnya
masih berlaku ketentuan tarif umum sesuai Most
Tabel 1 Penerapan Besaran De Minimis Value di
Favourable Nations (MFN) serta dikenakan tarif PPN
Beberapa Negara
10% dan PPh 7,5-10%. Pemberlakuan ini dilakukan
dengan tujuan untuk melindungi industri dalam negeri
USD 0 < USD 10 < USD 25
yang menghasilkan produk sejenis serta untuk
menghindari pergeseran impor melalui barang kiriman Costarica Switzerland United
dikarenakan tarif tunggal dari sekam barang kiriman (USD 5) Kingdom (USD
sebesar 17,5% jauh lebih rendah dibandingkan tarif 21)
MFN yang mencapai 32,5% - 50%. Sedangkan untuk Bangladesh Liberia (USD 2) Canada (USD
produk khusus seperti buku ilmu pengetahuan 15)
dibebaskan dari pengenaan BM, PPN dan PPh dengan Paraguay Ghana (USD 2) Denmark
tarif sebesar 0%. Hal ini dilakukan pemerintah guna (USD 12)
mendukung peningkatan literasi dan kemajuan El Savador Madagascar
pendidikan di Indonesia. (USD 2)
Untuk nilai transaksi barang kiriman impor Sumber: Diolah dari Beberapa Sumber
yang melebihi USD 1500 maka penyelesaian kewajiban
pabean dilakukan dengan mengajukan dokumen Dari tabel diatas dapat dilihat beberapa
Pemberitahuan Impor Barang (PIB) jika penerima kebijakan yang berbeda dari beberapa negara dalam
barang statusnya badan usaha dan Pemberitahuan menyikapi kebijakan de minimis terhadap barang
Impor Barang Khusus (PIBK) jika penerima barang kiriman impor. Berdasarkan penelitian ITS Global and
statusnya non badan usaha. Penerima barang yang The Centre for Customs and Excise of the University of
terutang pajak dan bea masuk wajib melunasi Canberra Australia, dalam bukunya De Minimis
tagihannya dan apabila merasa tidak puas dapat Threshold in APEC, Report on Behalf of the Conference
mengajukan keberatan terkait Surat Penetapan of Asia Pasific Express Carrier, disebutkan bahwa
Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan Pajak (SPPBMCP) penentuan de minimis Value sebenarnya mempunyai
yang diterbitkan Bea Cukai. dampak negatif seperti peningkatan entry process
Dalam penetapan nilai pabean dilakukan sehingga memungkinkan dapat menaikkan biaya
dengan 6 metode secara berurutan yang diatur dalam administrasi dan munculnya upaya penghindaran
peraturan terkait nilai pabean yaitu: metode nilai pajak dengan beberapa cara misalnya underinvoicing
transaksi, metode nilai transaksi barang identic, metode dan splitting. Indonesia sendiri berdasarkan PMK No
nilai transaksi barang serupa, metode deduksi, metode 199/PMK.10/2019 tentang Ketentuan Kepabeanan,
komputasi dan metode fallback. Cukai, dan Pajak atas Impor Barang Kiriman ditentukan
bahwa nilai impor barag kiriman dengan nilai hingga
2.3. De Minimis Value FOB USD 3.00 per penerima barang per kiriman akan
De minimis Value threshold atau biasa disebut diberi pembebasan dari pungutan bea masuk, Pajak
ambang batas pembebasan bea masuk merupakan Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang
nilai pada barang impor yang tidak mencapai batas Mewah (PPnBM) serta dikecualikan juga dari
nilai pengenaan bea masuk sehingga tidak terkena pemungutan Pajak Penghasilan(PPh).
pajak dan ketentuan bea masuk (Hufbauer, Lu & Jung, Ketentuan perhitungan dan penerapan
2018). Batasan pembebasan sendiri diambil dari pembebasan terhadap barang kiriman impor di negara
besaran nilai pabean yang ditetapkan sebagai Indonesia menggunakan de minimis Value sebagai
landasan dalam perhitungan pemberian fasilitas threshold, berbeda dengan konsep discount factor.
PENERAPAN DE MINIMIS VALUE DALAM PROSES Vol.1 No.2, (2021), Hal.164-174
PENETAPAN NILAI PABEAN BARANG KIRIMAN IMPOR
PADA KPPBC TMP B PEKANBARU Halaman 167
DAFA GUSFANANDA SUHARTO
Karena menerapkan konsep threshold hal ini berakibat fasilitas pembebasan bea masuk dan menambah biaya
kepada pengenaan barang kiriman impor ditetapkan yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli
atas semua nilai barang kiriman barang tanpa barang dengan cara impor. Kebijakan pembebasan bea
mengurangi dengan nilai pembebasan, pemberlakuan masuk pada nilai yang rendah cenderung cocok untuk
konsep ini tentunya juga bertujuan untuk menciptakan negara yang konsumtif dan memiliki nilai impor tinggi
level playing field dengan produk lokal yang sejenis (Latipov, Mcdaniel, dan Schropp, 2017).
agar Industri Kecil dan Menengah (IKM) tidak terkena Dengan semakin banyaknya transaksi dan
dampak dari ketidak adilan perlakukan antara barang pergerakan barang melalui sektor e-commerce
impor kiriman dengan produk IKM yang terkena pajak. penetapan besaran de minimis perlu dipertimbangkan
agar memperhatikan beberapa faktor seperti mayoritas
barang yang diimpor tersebut melalui jasa pengiriman
apakah merupakan barang modal atau barang
2.4. Penelitian Terdahulu konsumtif. Mengenai kategori pelaku impor apabila
Penelitian terdahulu terkait kajian tarif didominasi oleh pihak konsumen dan bukan dari
pembebasan bea masuk yang dilakukan oleh Chusnul pedagang yang menandakan indikasi metode
Qotimah Nita Permata, Qotrun Nada dan Muhammad pengiriman barang tersebut sebagai salah satu cara
Iqbal Baiquni pada tahun 2018 dengan memakai untuk menghindari bea masuk dan perpajakan. Faktor
metode deskriptif analitis menjelaskan dari segi tujuan terakhir ialah kebijakan de minimis perlu
bahwa pembebasan bea masuk sendiri bermanfaat mempertimbangkan transaksi intangible goods dalam
dalam memperlancar arus kegiatan impor dan aktivitas e-commerce yang berkemungkinan lolos dari
memberikan kemudahan masuknya produk dari luar ketentuan de minimis meskipun nilai transaksi barang di
negeri ke Indonesia. Namun dari sisi lain yaitu pengaruh atas threshold value yang ditentukan dalam ketentuan
buruk dari pembebasan bea masuk masih terbilang de minimis, misalnya adalah transaksi software Sya’bani,
cukup besar dan sangat berpengaruh terhadap tingkat 2016). Pemerintah sendiri melalui Direktorat Jenderal
kesejahteraan masyarakat. Dalam PMK Bea dan Cukai menetapkan kebijakan de minimis Value
199/PMK.10/2019 tentang Ketentuan Kepabeanan, barang kiriman turun menjadi USD 3 dari yang
Cukai, dan Pajak Atas Impor Barang Kiriman sebelumnya USD 75 dengan harapan untuk
diberlakukan perubahan batas maksimum pembebasan meminimalisir risiko fraud yang sering terjadi baik itu
bea masuk dari USD 75 diubah menjadi USD 3. Tentunya under invoicing, misdeclaration dan splitting.
hal ini mengakibatkan barang impor yang biasa dikirim Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sendiri
melalui skema barang kiriman menjadi lebih mahal optimis melalui pemberlakuan kebijakan terbaru terkait
karena ambang pembebasan yang menurun jauh, barang kiriman dapat menutup celah kecurangan
dampak lain yang diberikan terkait kebijakan penurunan dengan modus memecah pembelian barang atau
bea masuk kepada barang kiriman yang diatas USD 3.00 disebut juga splitting, alasan optimisme ini ialah dengan
ialah dipungut sesuai seluruh nilai pabean barang adanya de minimis Value USD 3 mengakibatkan paket
kiriman serta berdampak kepada pengendalian impor barang menjadi terbagi-bagi dan membuat ongkos kirim
dan defisit neraca perdagangan. menjadi lebih mahal (Kurniati, 2020). Tidak hanya
Penelitian sebelumnya juga terkait pengaruh modus splitting, namun modus pelanggaran seperti
kebijakan de minimis Value terhadap volume barang memanipulasi harga barang agar di bawah ambang
kiriman Impor di Indonesia yang dilakukan oleh Najla batas (under invoicing) diharapkan agar perusahaan jasa
Fauziani Deyanputri di tahun 2020 menguraikan bahwa titipan (PJT) untuk menaati aturan dengan tidak
terjadinya penurunan volume impor barang kiriman melakukan modus pelanggaran karena nilai
terjadi setelah ditetapkannya kebijakan penurunan pembebasan yang turun drastis tersebut (Sembiring,
ambang batas pembebasan bea masuk, impor barang 2020). Terkait modus kesalahan pemberitahuan jumlah
kiriman. Data ini didapatkan dari membandingkan dan jenis barang (misdeclaration) agar menghindari
volume impor barang kiriman dari bulan Januari hingga ketentuan lartas diharapkan dapat diminimalisir karena
Juli 2019 dengan Januari hingga Juli 2020 dimana ketentuan baraang lartas juga berlaku untuk semua
adanya penurunan sebesar 10,24 persen. Meskipun jenis impor, baik impor umum dan impor barang kiriman
jumlah barang kiriman mengalami penurunan, melalui PJT atau Pos maupun dari skema barang
penelitian Deyanputri (2020) berdasarkan data dari penumpang (Asmarani, 2020).
DJBC penerimaan negara yang bersumber dari bea Tidak hanya berfokus dalam pengawasan dan
masuk saat periode sebelum pemberlakuan de minimis penurunan ambang batas, Bea Cukai juga
Value USD 3 pada Januari-Juli 2019 tercatat sebesar Rp memfasilitasi dalam peningkatan kecepatan dan
475,35 Miliar, sedangkan pada saat periode setelah mempermudah pelayanan untuk berkolaborasi
pemberlakuan de minimis Value USD 3 Januari-Juli 2020 dengan marketplace seperti transfer informasi
tercatat sebesar Rp 1,17 Triliun dimana hal ini mengenai jumlah, jenis, harga barang dari
menunjukkan peningkatan. Nilai ambang batas marketplace kepada DJBC, serta pemungutan BM &
pembebasan bea masuk yang rendah mengakibatkan PDRI oleh Marketplace menggunakan skema DDP
rendahnya jumlah barang kiriman yang mendapat (Delivery Duty Paid). Dengan adanya kolaborasi ini
PENERAPAN DE MINIMIS VALUE DALAM PROSES Vol.1 No.2, (2021), Hal.164-174
PENETAPAN NILAI PABEAN BARANG KIRIMAN IMPOR
PADA KPPBC TMP B PEKANBARU Halaman 168
DAFA GUSFANANDA SUHARTO
tentunya proses pengecekan oleh petugas Bea Cukai c. Pelaksana melakukan rekonsiliasi dengan
dapat diminimalisir dan penerimaan negara dapat mencocokkan bukti bayar dengan SPPBMCP.
diamankan. d. Pelaksana menatausahakan bukti pembayaran,
mencatat ke dalam buku catatan pabean dan
3. METODE PENELITIAN mengarsipakannya.
Gambar 1: Flowchart Penyelesaian Barang Kiriman di
3.1. Metode Penelitian
KPPBC TMP B Pekanbaru
Dalam penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan untuk
mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral
dengan mewawancarai patrisipan guna mendapatkan
informasi secara mendalam. Metode penelitian
kualitatif bermaksud untuk memahami kejadian
tentang apa yang dialami subjek penelitian pada suatu
konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah.
Peningkatan jumlah penerimaan negara ini sejalan kiriman yang berhasil diungkapkan oleh petugas Bea
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Cukai KPPBC TMP B Pekanbaru.
oleh Deyanputri (2020) dimana terdapat peningkatan
yang signifikan jika dibandingkan dalam kurun waktu Tabel 2 Jumlah Modus Pelanggaran Barang Kiriman
yang sama di tahun 2020 saat ketentuan terbaru
berlaku dengan tahun 2019 sebelum ketentuan Jenis Tahun Penurunan
berlaku. Pelanggaran 2019 2020 (%)
4.1.2 Terhadap Proses Penetapan dan Penelitian Nilai Splitting 1.629 962 41%
Pabean Under 31%
Dengan berlakunya ketentuan terbaru terkait invoicing 6.348 4.376
barang kiriman, hal ini berakibat pada tuntutan Misdeclaration 6.432 5.832 9%
pengawasan dan penetapan pemberitahuan pabean
dari dokumen Consignment Note (CN) secara Official Sumber: Diolah dari Hasil Wawancara dan
Assessment oleh petugas Bea Cukai. Faktor dan dampak Observasi
ini dapat dilihat salah satunya dari jumlah Surat
Penetapan Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan Pajak Dari tabel diatas dapat diamati bahwa dari
(SPPBMCP) di KPPBC TMP B Pekanbaru. ketiga modus tersebut terjadi penurunan jumlah di
Dari data yang berhasil dihimpun didapatkan tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, hal ini
bahwa terdapat peningkatan jumlah dokumen mengindikasikan bahwa tujuan pemerintah membuat
SPPBMCP pada saat berlakunya regulasi terbaru barang kebijakan baru yang mengatur barang kiriman berhasil
kiriman di tahun 2020 sebesar 2.464 dokumen menurunkan modus pelanggaran yang umumnya
dibandingkan tahun 2019 saat belum berlakunya dilakukan dalam wilayah kerja KPPBC TMP B Pekanbaru.
ketentuan baru barang kiriman (Lampiran). Berdasarkan Dari ketiga modus tersebut jumlah penurunan paling
hasil wawancara dapat diidentifikasi beberapa dampak signifikan terjadi pada modus splitting dimana
yang diakibatkan dari berlakunya PMK No. 199 persentase penurunan di tahun 2020 sebesar 41%
/PMK.010/ 2019 terhadap proses penetapan nilai dibandingkan tahun 2019, hal ini dapat terjadi karena
pabean diantaranya ialah banyaknya volume penetapan pemberlakuan de minimis Value yang diterapkan untuk
yang harus ditetapkan oleh Bea Cukai dikarenakan de per kiriman barang yang membuat beban biaya untuk
minimis Value sehingga membuat hampir semua barang memecah CN (± Rp 12.000) lebih besar dari nilai pajak
kiriman dikenakan SPPBMCP dan jumlah barang kiriman yang dihindari (splitting di bawah USD3). Untuk modus
yang ditetapkan per harinya bisa mencapai 80 barang, under invoicing penurunan terjadi sebesar 31% di tahun
data ini juga didukung dengan meningkatnya jumlah 2020 dibanding tahun 2019, meski terdapat barang yang
dokumen SPPBMCP yang ditetapkan oleh petugas Bea cukup sering ditemukan masih memakai modus under
Cukai (Lampiran). Pada prinsipnya pemeriksaan fisik invoicing seperti headset karena ukurannya yang kecil
barang dilakukan secara selektif berdasarkan dan komponennya dapat dipisah. Jumlah penurunan
manajemen risiko namun upaya lain yang dilakukan tersedikit terdapat di modus misdeclaration sebesar 9%,
Petugas Bea Cukai Pekanbaru untuk mengoptimalkan jumlah ini termasuk sedikit karena petugas Bea Cukai
sisi pengawasan dilakukannya pemeriksaan fisik atas dalam pemeriksaan sulit melakukan penetapan nilai
keseluruhan barang kiriman yang ada, hal ini tidak lain pabean dan mendeteksi kesalah pemberitahuan karena
bertujuan untuk menjamin dan memastikan kebenaran di pemberitahuan sering diberitahu salah serta tidak
pemberitahuan atas barang yang ada. Di sisi lain memungkinkan semua barang diminta Nota Permintaan
tantangan dalam menetapkan juga disertai faktor Dokumen (NPD).
proses penelitian dari nilai pabean dari dokumen CN
yang cukup ribet karena kurangnya informasi serta 4.2. Kendala yang Teridentifikasi
adanya janji pelayanan penyelesaian barang kiriman
yang ditetapkan oleh KPPBC TMP B Pekanbaru selama 2 4.2.1 Sulit Melakukan Penetapan Nilai Pabean Sesuai
hari. Ketentuan
Dalam menetapkan nilai pabean petugas Bea
4.1.3 Terhadap Modus Kecurangan Cukai menggunakan nilai transaksi atau harga yang
Salah satu tujuan dari perubahan peraturan sebenarnya dibayar atau harga yang seharusnya dibayar
terkait barang kiriman ialah untuk menciptakan dari barang yang bersangkutan, apabila metode nilai
perlakuan perpajakan yang adil dan lindungi Industri transaksi ini sulit ditemukan maka penetapan nilai
Kecil Menengah (IKM). Dengan pemberlakuan pabean dilakukan berdasar metode alternatif dan
peraturan terbaru ini diharapkan dapat menurunkan dilakukan secara berurutan. Dari hasil wawancara
jumlah modus-modus yang sering dilakukan penerima didapatkan kesulitan berupa banyaknya intensitas
barang baik itu seperti splitting, under invoicing dan barang yang perlu ditetapkan dan adanya tuntutan janji
misdeclaration. Dari hasil pengamatan dan layanan penyelesaian. Menurut PMK No. 199
pengumpulan data yang dilakukan, ditemukan /PMK.010/ 2019 diatur bahwa barang kiriman
terjadinya penurunan terhadap jumlah modus barang merupakan barang impor yang pemberitahuan pabean
PENERAPAN DE MINIMIS VALUE DALAM PROSES Vol.1 No.2, (2021), Hal.164-174
PENETAPAN NILAI PABEAN BARANG KIRIMAN IMPOR
PADA KPPBC TMP B PEKANBARU Halaman 170
DAFA GUSFANANDA SUHARTO
dan penyelesaiannya dilakukan secara official implementasinya Database Nilai Pabean terbatas
assessment dengan dokumen Surat Penetapan digunakan sebagai risk assessment tool dan tidak dapat
Pembayaran Bea Masuk, Cukai, dan/atau Pajak digunakan untuk nilai substitusi dari nilai pabean barang
(SPPBMCP), dampak dari kebijakan ini ialah seluruh impor (Riesfandiari,2019).
barang kiriman dilakukan penetapan oleh petugas Bea Ketentuan terkait pengujian kewajaran nilai
Cukai terlebih dengan adanya ketentuan de minimis pabean atas pemberitahuan pabean telah diatur dalam
Value USD 75 menjadi USD 3 yang mengakibatkan PMK No 62/PMK.04/2018 tentang Nilai Pabean Untuk
intensitas barang yang diperiksa makin meningkat. Perhitungan Bea Masuk pasal 26 dimana pengujian
Selain itu dalam menentukan nilai transaksi dan meneliti kewajaran dilakukan dengan melakukan perbandingan
komponen yang boleh ditambahkan maupun sebagai data yang diberitahu dengan Database Nilai Pabean I
pengurang juga sulit karena dalam dokumen (DBNP I). Pada pasal 27 juga ditentukan bahwa uji
Consignment Note (CN) hanya tercantum informasi kewajaran dilakukan dengan Database Nilai Pabean II
umum saja, petugas Bea Cukai juga tidak mungkin (DBNP II) dalam hal data pembanding tidak ditemukan
mengirimkan Nota Permintaan Data (NPD) kepada dalam DBNP I. Dari hasil observasi dan wawancara
semua penerima barang karena volume yang banyak ditemukan bahwa petugas Bea Cukai di kantor pos lalu
dan adanya janji pelayanan penyelesaian barang bea Pekanbaru masih minim dalam menggunakan
kiriman. Database Nilai Pabean, Petugas Bea Cukai Pekanbaru
Dalam melakukan penetapan nilai pabean lebih sering menggunakan data pembanding melalui
barang, metode yang utama digunakan adalah metode website online shopping atau e-commerce seperti
I atau disebut juga metode nilai transaksi dan karena Amazon, Ali Baba, Tokopedia dan lain-lain dikarenakan
transaksi berupa barang kiriman maka proses tidak adanya fasilitas database untuk barkir sehingga
penetapan dilakukan secara official assessment oleh keberadaan database cenderung tidak terpakai.
Pejabat Bea dan Cukai. Jika dalam proses penetapan Dalam aturan ditentukan bahwa melakukan uji
metode utama nilai transaksi sulit dipakai maka sesuai kewajaran dilakukan berdasarkan DBNP I sebagai data
peraturan penetapan dilakukan memakai metode utama pembanding, dampak yang ditimbulkan sebagai
alternatif secara berurutan dimulai dari metode nilai akibat tidak lengkapnya DBNP I adalah kurangnya data
transaksi barang identik hingga metode fallback. acuan yang digunakan petugas Bea Cukai dalam
Penetapan nilai pabean sendiri sudah diatur melakukan proses penetapan, sehingga memungkinkan
pelaksanaannya dalam pasal 15 Undang-Undang Nomor Bea Cukai untuk menggunakan data acuan lain yang
10 Tahun 1995 sebagaimana telah diubah dengan lebih rendah atau lebih tinggi dari yang seharusnya.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2006 tentang Kemungkinan yang dapat diakibatkan dari hal ini ialah
Kepabeanan serta Peraturan tersendiri terkait nilai suatu barang yang seharusnya nilai pabean nya
pabean. Simplifikasi dan fleksibilitas dapat diberikan dianggap tidak wajar dapat dianggap wajar karena
dengan memberi panduan yang memudahkan dalam memakai data acuan lebih rendah sehingga
proses penetapan nilai pabean barang kiriman, salah mengakibatkan berkurangnya potensi penerimaan
satu contoh yang dapat diambil ialah pertimbangan negara yang dapat dipungut. Dampak lain yang
memakai metode pencarian nilai barang identik atau kemungkinan terjadi adalah jika data pembanding lebih
serupa yang disesuaikan memakai open source atau tinggi hal ini tentunya membuat nilai pabean suatu
data pembanding yang ada di online shopping, hal ini barang jadi tidak wajar sehingga berpotensi
mengingat mudahnya dan efisiensi waktu yang mendapatkan keberatan dari proses penetapan nilai
didapatkan dengan memakai data pembanding dari pabean. (Telaumbanua & Adhitama, 2019).
open source dibandingkan memakai data harga barang Berdasarkan observasi didapatkan kendala lain
yang keabsahannya masih belum diyakini atau belum yang mengakibatkan pemakaian Database Nilai Pabean
update. pemakaiannya masih jarang dalam menguji kewajaran
dikarenakan minimnya komoditi yang diimpor melalui
4.2.2 Tidak Terpakainya Database Nilai Pabean skema barang kiriman tersedia dalam Database, hal ini
sebagai Instrumen Uji Kewajaran membuat petugas Bea Cukai di lapangan meragukan
Database Nilai Pabean (DBNP) merupakan keabsahan dari Database Nilai Pabean yang tersedia.
himpunan data nilai barang impor dalam Cost, Keraguan ini juga terjadi salah satunya akibat sumber
Insurance, dan Freight (CIF) dan/atau nilai barang impor Database Nilai Pabean yang otomatis berasal dari data
yang telah dilakukan penghitungan kembali, yang Pemberitahuan Impor Barang (PIB) yang telah
tersedia di dalam daerah pabean. Dalam proses ditetapkan nilai pabean nya dimana penelitian nilai
penelitian nilai pabean, Bea Cukai akan melakukan pabean jarang sekali dilakukan dengan meneliti nilai
penelitian pemenuhan persyaratan terhadap metode I pabean satu demi satu per unit barang, mengingat
Nilai Transaksi dan apabila terpenuhi akan dilakukan banyaknya jumlah unit barang yang ada di PIB.
pada uji kewajaran nilai pabean barang menggunakan Dalam tata laksana impor umum terdapat
Database Nilai Pabean. Penggunaan Database Nilai proses uji kewajaran yang berguna untuk mendeteksi
Pabean sebagai instrumen uji kewajaran telah diatur tingkat kewajaran nilai dari barang yang diberitahukan
dengan regulasi terkait nilai pabean dan pada dalam pemberitahuan pabean. Dari uji kewajaran inilah
PENERAPAN DE MINIMIS VALUE DALAM PROSES Vol.1 No.2, (2021), Hal.164-174
PENETAPAN NILAI PABEAN BARANG KIRIMAN IMPOR
PADA KPPBC TMP B PEKANBARU Halaman 171
DAFA GUSFANANDA SUHARTO
modus undervaluation dan over valuation dapat dan perhitungan Bea Masuk serta PDRI tetap memakai
diketahui, dalam proses uji kewajaran instrumen yang harga awal, hal ini tentunya karena masih awamnya
digunakan ialah Database Nilai Pabean. Database Nilai pemahaman penerima barang terhadap voucer dan
Pabean yang kurang lengkap dapat menyebabkan diskon dan bagaimana pengaruhnya sebagai unsur
Pejabat Pemeriksa Dokumen (PPD) melakukan pengurang dimana voucer atau kupon sendiri tidak
pencarian data pembanding lain untuk menguji termasuk sebagai unsur pengurang berbeda dengan
kewajaran harga suatu barang, dalam penelitian diskon.
Adhitama dan Telaumbanua (2019) terkait tinjauan atas Hal lain yang perlu diwaspadai tentunya tidak
penyusunan, pemutakhiran, dan pendistribusian hanya kebingungan tetapi bagaimana agar ketentuan
Database Nilai Pabean 1 (DBNP 1) dijelaskan bahwa voucer dan diskon ini tidak disalahgunakan
perlunya dilakukan perubahan sistem DBNP 1 dari peruntukannya sebagai modus kecurangan barang
penggunaan definite value menjadi penggunaan price kiriman seperti under invoicing dan adanya diskon
range. Keunggulan dari price range adalah terdapatnya dengan jumlah tidak masuk akal yang berpotensi
rentang harga dari batas atas dan bawah dibandingkan menjadi kerugian bagi negara. Tentunya yang menjadi
dengan definite value yang hanya terdapat satu nilai tantangan dalam kasus ini adalah edukasi kepada
batas bawah saja. Data nilai pabean yang ada nantinya penerima barang dan publik terkait perbedaan kedua
akan dikelompokkan berdasar pos tarif dalam Buku Tarif hal ini sebagai upaya preventif dari Bea Cukai.
Kepabeanan Indonesia (BTKI) sehingga pengelompokan Saran atau alternatif lain agar kegiatan
ini mengurangi jumlah data yang diakomodasi serta sosialisasi serta edukasi yang dilakukan mengenai
melengkapi DBNP 1. sasaran dan mengenai objek yang bersangkutan ialah
dengan memakai salah satu metode Model Jala-Jala
4.2.3 Perlakuan Voucher dan Diskon yang Masih Segmentasi. Menurut Yusuf (2020) dalam modul
Membingungkan Kehumasan dan Layanan Informasi Kepabeanan dan
Dalam ketentuan nilai pabean diskon Cukai, Model jala segmentasi digunakan untuk
digunakan untuk mengurangi harga barang impor mengkonsentrasikan kampanye pemasaran dan
sepanjang diskon tersebutberlaku umum dalam memuaskan konsumen dengan memetakan target
perdagangan, hal ini berarti diskon dapat dijadikan marketing dan, membagi dalam kelompok sehingga
unsur pengurang dari harga suatu barang apabila diskon dapat dilakukan teknik pemasaran dengan metode yang
itu memang dapat diterima dan dirasakan oleh semua berbeda dan mengetahui pihak mana yang menjadi
penerima atau pembeli barang dari penjual. Sedangkan prioritas utama dalam pemasaran. Dengan memakai
untuk voucer sendiri merupakan komponen yang tidak metode ini dalam strategi sosialisasi Seksi PLI Bea Cukai
dapat dijadikan sebagai unsur pengurang dari nilai suatu Pekanbaru dapat lebih mudah dalam menentukan pihak
barang karena voucer terjadi potongan harga secara mana saja yang akan diprioritaskan dan bagaimana
tidak langsung dan hanya didapatkan oleh beberapa strateginya.
orang saja dengan ketentuan khusus seperti voucer
akun baru, akun premium dan voucer barang tertentu. 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan voucer, Kupon, diskon dan
berbagai penawaran menarik lainnya tidak dapat 5.1. Kesimpulan
dipungkiri merupakan salah satu upaya dan strategi dari 1. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang diuraikan
penjual bahkan platform e-commerce untuk menarik dalam bab sebelumnya terkait de minimis Value,
perhatian dari para pembelinya. Penawaran dan faktor prosedur barang kiriman, proses penetapan nilai
inilah yang menjadi tantangan juga kesulitan bagi pabean barang kiriman dan permasalahan yang
Petugas Bea Cukai Pekanbaru dalam melakuan proses dihadapi, dapat disimpulkan bahwa kebijakan de
penetapan nilai pabean barang kiriman karena minimis Value barang kiriman berpengaruh cukup
kebanyakan masyarakat yang kurang tau perbedaan signifikan terhadap proses penetapan nilai pabean
dan bagaimana perlakuan dari voucer atau diskon barang kiriman pada KPPBC TMP B Pekanbaru, dimana
tersebut sebagai unsur pengurang harga barang. dampak signifikan tersebut terdiri dari:
Dalam ketentuan nilai pabean diatur bahwa a. Terhadap penerimaan negara terlihat dampak
tidak semua penawaran tersebut dapat termasuk dalam yang diberikan positif dimana penerimaan negara
faktor pengurang, terlebih lagi dalam melakukan dari sektor barang kiriman meningkat;
penelitian Petugas Bea Cukai sulit dalam menentukan b. Terhadap proses penetapan dan penelitian nilai
barang kiriman mana saja yang harganya sudah pabean terdapat dampak peningkatan jika dilihat
tercantum diskon, voucer dan sejenisnya. Dari hasil dari meningkatnya jumlah dokumen SPPBMCP
pengamatan dan wawancara diketahui bahwa voucer dalam penyelesaian barang kiriman;
dan diskon ini baru teridentifikasi apabila tercantum c. Terhadap modus kecurangan pemberlakuan de
lampiran invoice voucer atau diskon dalam minimis value memberikan dampak positif dimana
pemberitahuannya. Kesulitan lainnya yang dihadapi jumlah modus splitting, under invoicing dan
ialah adanya protes dari penerima barang kepada Bea misdeclaration mengalami penurunan dibanding
Cukai kenapa barang tersebut harganya tidak dikurangi sebelumnya;
PENERAPAN DE MINIMIS VALUE DALAM PROSES Vol.1 No.2, (2021), Hal.164-174
PENETAPAN NILAI PABEAN BARANG KIRIMAN IMPOR
PADA KPPBC TMP B PEKANBARU Halaman 172
DAFA GUSFANANDA SUHARTO
2. Terkait masalah yang berhasil penulis identifikasi menjadi metode utama karena sesuai peraturan
dalam proses bisnis penetapan nilai pabean barang pengujian kewajaran tetap memakai DBNP 1 dan
kiriman serta pengawasannya di Kantor Pengawasan DBNP 2.
dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B c. Untuk meminimalisir ketidaktahuan terkait
Pekanbaru terdiri dari: voucer dan diskon, kantor bea cukai melalui Seksi
a. Sulit melakukan penetapan nilai pabean sesuai Pelayanan dan Layanan Informasi (PLI melakukan
ketentuan nilai pabean, hal ini diakibatkan kegiatan sosialisasi baik itu dari social media
komoditi barang yang ditetapkan sulit mencari secara masif dan pertemuan atau diskusi tatap
informasi nilai pabean nya karena minimnya muka. Langkah yang sudah dilakukan Seksi PLI
informasi, dokumen pendukung dan KPPBC TMP B Pekanbaru ialah mengedukasi
membutuhkan waktu yang tidak sedikit apabila melalui Instagram apa perbedaan dan perlakuan
penetapan dilakukan satu per satu mengikuti voucer dan diskon dalam barang kiriman. Saran
metode nilai pabean; lain yang dapat dilakukan ialah Seksi PLI Bea Cukai
b. Tidak terpakainya Database Nilai Pabean sebagai Pekanbaru mengadakan sejenis open class atau
instrumen uji kewajaran nilai pabean barang Focus Group Discussion (FGD) dan supaya dapat
bersangkutan, hal ini diakibatkan minimnya memancing feedback masyarakat lebih tinggi
database nilai pabean komoditi barang kiriman kegiatan tersebut dapat disertakan hadiah dan
yang tersedia sehingga keabsahan database merchandise menarik. Saran atau alternatif lain
diragukan; agar kegiatan sosialisasi serta edukasi yang
c. Perlakuan voucer dan diskon yang masih dilakukan mengenai sasaran dan mengenai objek
membingungkan masyarakat, masih banyaknya yang bersangkutan ialah dengan memakai salah
kebingungan dan sulitnya membedakan faktor apa satu metode Model Jala-Jala Segmentasi dimana
saja yang dapat menjadi pengurang bagi nilai harga dengan metode ini dapat mengkonsentrasikan
yang bersangkutan menjadi tantangan bagi kampanye pemasaran dan memuaskan
Petugas Bea Cukai, karena dalam peraturan nilai konsumen dengan memetakan target marketing
pabean hanya diskon yang wajar saja yang dapat dan, membagi dalam kelompok sehingga dapat
menjadi unsur pengurang berbeda halnya dengan dilakukan teknik pemasaran dengan metode yang
voucer karena terdapat beberapa hal yang tidak berbeda dan mengetahui pihak mana yang
terpenuhi sebagai unsur pengurang. menjadi prioritas utama dalam pemasaran.
Lampiran
Data Jumlah Penerimaan Barang Kiriman pada KPPBC TMP B Pekanbaru
BM + PDRI
Bulan
2018 2019 2020
Januari Rp 59.490.000 Rp 65.735.000,00 Rp 52.362.000,00
Februari Rp 35.581.000 Rp 48.348.000,00 Rp 105.022.000,00
Maret Rp 45.023.000 Rp 48.953.000,00 Rp 104.297.000,00
April Rp 61.681.000 Rp 83.430.000,00 Rp 82.733.000,00
Mei Rp 56.068.000 Rp 57.391.000,00 Rp 50.247.000,00
Juni Rp 58.249.000 Rp 17.293.000,00 Rp 86.232.000,00
Juli Rp 57.302.000 Rp 80.117.000,00 Rp 82.841.000,00
Agustus Rp 66.466.000 Rp 47.919.000,00 Rp 115.746.000,00
September Rp 57.026.000 Rp 50.224.000,00 Rp 166.833.000,00
Oktober Rp 46.983.000 Rp 61.595.000,00 Rp 142.607.000,00
November Rp 60.643.000 Rp 38.011.000,00 Rp 126.577.000,00
Desember Rp 52.047.000 Rp 43.372.000,00 Rp 148.331.000,00
TOTAL Rp 656.559.000 Rp 642.388.000,00 Rp 1.263.828.000,00
Tahun
Bulan Kenaikan
2019 2020
Januari 2.049 2.428 379
Februari 1.866 2.177 311
Maret 1.732 1.883 151
April 1.550 2.034 484
Mei 1.854 756 -1.098
Juni 1.128 1.047 -81
Juli 1.746 1.417 -329
Agustus 1.740 1.970 230
September 1.743 2.517 774
Oktober 1.602 2.201 599
November 1.778 2.297 519
Desember 1.620 2.145 525
TOTAL 20.408 22.872 2.464