Professional Documents
Culture Documents
TA Sari Dan Sayuki
TA Sari Dan Sayuki
Oleh:
Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-
Nya Tugas Akhir ini telah selesai disusun, Tugas Akhir ini diperuntukkan bagi
Melalui Tugas Akhir ini penulis ucapkan terima kasih kepada bapak / ibu
dosen yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir dalam
bentuk eksperimen.
kepada:
2. Dr. Siti Mahmudah, S.Sos., M.Si., selaku Asisten Direktur Bidang Akademik
3. Ibu Aprilia Nurcahyaning Rahayu, S,Pd., M.Kes selaku Ketua Program Studi
Perhotelan.
4. Ibu Yuniawati Ekaningrum, SE., M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah
5. Segenap para dosen Politeknik NSC Surabaya yang telah memberikan banyak
6. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan dorongan, baik moral maupun
materil serta memberikan perhatian dan semangat yang besar dalam kegiatan
v
7. Teman – teman seperjuangan Perhotelan 2017 “HT SQUAD” yang telah
berjuang bersama – sama dan memberikan semangat kepada satu sama lain
Akhir, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusuna Tugas Akhir ini dari awal sampai akhir. Semoga
Surabaya, ………………………..
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
PERNYATAAN.................................................................................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................................xv
A. Tepung ............................................................................................................. 5
B. Air .................................................................................................................... 9
C. Lemak ............................................................................................................ 11
D. Garam ............................................................................................................. 15
c. Craquelin ........................................................................................................28
A. Kesimpulan .................................................................................................... 46
B. Saran .............................................................................................................. 46
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peralatan pembuatan tepung cangkang telur ayam ............................... 29
Tabel 3.2 Peralatan pembuatan Choux pastry ....................................................... 29
Tabel 3.3 Bahan pembuatan choux pastry ............................................................ 30
Tabel 3.4 Table Desain Eksperimen ..................................................................... 31
Tabel 3.5 Desain Pra Eksperimen proporsi bahan choux pastry dengan penambahan
tepung cangkang telur ........................................................................................... 35
Tabel 3.6 Table Desain Eksperimen proporsi bahan choux pastry dengan
penambahan tepung cangkang telur ...................................................................... 36
Tabel 3.7 Table Resep Standart Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung
Cangkang Telur pada Produk Choux Pastry ......................................................... 45
xii
DAFTAR DIAGRAM
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Nilai rata – rata terhadap penilaian warna substitusi tepung cangkang
telur pada choux pastry ......................................................................................... 39
Grafik 3.2 Nilai rata – rata terhadap penilaian Aroma substitusi tepung cangkang
telur pada choux pastry ......................................................................................... 40
Grafik 3.3 Nilai rata – rata terhadap penilaian rasa substitusi tepung cangkang telur
pada choux pastry .................................................................................................. 41
Grafik 3.4 Nilai rata – rata terhadap penilaian tekstur substitusi tepung cangkang
telur pada choux pastry ......................................................................................... 42
Grafik 3.5 Nilai rata – rata terhadap penilaian tingkat kesukaan substitusi tepung
cangkang telur pada choux pastry ......................................................................... 43
Grafik 3.6 Nilai rata – rata keseluruhan terhadap substitusi tepung cangkang telur
pada choux pastry .................................................................................................. 44
xiv
ABSTRAK
xv
ABSTRACT
This study aims to determine the comparison between wheat flour and eggshell
flour on choux pastry by knowing the effect on color, aroma, taste, texture and
panelist preference level based on organoleptic test results. The added eggshell
flour is in the ratio of 45:55 (X1), 35:65 (X2), 25:75 (X3) and 15:85 (X4).
Based on the organoleptic test, X3 treatment is the most preferred panelist
choux in adding eggshell flour to the calcium content and texture of the choux
pastry, but it does not affect the color and taste. Thus it can be concluded that
eggshell flour has the potential as an additional ingredient in the manufacture of
products choux pastry.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era modern ini, masyarakat Indonesia kurang peduli dalam hal kebersihan
lingkungan. Misalnya, kepedulian pada bahan yang tidak mempunyai nilai disekitar
semakin meningkat. Masyarakat merasa bahan yang tidak mempunyai nilai atau
sebab itu, diperlukan inovasi baru yang mampu mendobrak popularitas masyarakat
akan pemanfaatan bahan yang tidak mempunyai nilai yang ada di sekitarnya.
Salah satu bahan yang tidak mempunyai nilai masih banyak ditemukan
disekitar masyarakat. Selama ini, Cangkang kulit telur tersebut hanya digunakan
sebagai produk kerajinan tangan. Padahal 97% kandungan kalsium pada kulit telur
dapat berpotensi sebagai bahan tambahan yang diekstrak untuk mineral pangan.
Selama ini cangkang telur ayam tersebut selalu tidak terpakai oleh kalangan
masyarakat khususnya para pengolah bidang kuliner . Pada tahun 2016 cangkang
telur mencapai 3.556.560 ton per tahun. Peneliti ingin mengurangi bahan yang
tidak mempunyai nilai tersebut menjadi olahan makanan agar bisa bermanfaat di
dengan menciptakan makanan dari salah satu bahan yang tidak mempunyai nilai,
1
2
sehingga bahan pangan tersebut diimpor dari luar negeri. Indonesia merupakan
salah satu negara yang mengimpor tepung terigu yang cukup tinggi. Peningkatan
jumlah impor gandum di Indonesia berturut-turut dari tahun 2012 hingga 2017
yakni 6,3 juta ton, 6,7 juta ton, 7,4 juta ton, 7,4 juta ton, 10,5 juta ton dan 11,5 juta
Indonesia terhadap gandum serta dapat menguras devisa negara. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengurangi impor tepung terigu di Indonesia antara lain dengan
menggunakan bahan pangan yang berasal dari lokal yaitu tepung cangkang telur.
pemanfaatan bahan yang tidak mempunyai nilai yaitu cangkang telur ayam yang
penggilingan dan pengayakan pada cangkang. Cangkang telur ayam memiliki berat
9- 12% dari berat telur total dan mengandung 94% kalsium karbonat, 1% kalium
phospat, dan 1% magnesium karbonat . Selain itu, tepung cangkang telur juga
berfungsi sebagai pembentukan sensasi tekstur yang berbeda pada Choux yang
dihasilkan.
Sus atau dalam istilahnya disebut choux pastry merupakan adonan pastry yang
diproses dengan perebusan adonan. Adonan yang dihasilkan berupa adonan lembut
dan mengembang. Pastry ini menghasilkan rongga pada adonan saat dipanggang.
Adonan sus berasal dari campuran air, lemak, tepung terigu, dan telur yang harus
dimasak terlebih dahulu. Kandungan air yang cukup banyak menghasilkan uap
adonan ini ada yang memiliki rasa manis, dan ada pula yang memiliki rasa gurih.
juga dilakukan oleh peneliti lainnya, diantaranya pada Onde-Onde ketawa dan
Modifikasi cookies .
judul “Substitusi tepung terigu dengan tepung cangkang telur pada produk choux
B. Rumusan Masalah
tepung cangkang telur ayam ditinjau dari sifat uji organoleptik choux yang paling
disukai panelis ?
1. Tujuan penelitian :
tepung terigu dengan tepung cangkang telur ayam ditinjau dari tingkat warna,
2. Manfaat penelitian :
a. Penulis
Selain sebagai syarat kelulusan untuk program Diploma III Politeknik NSC
Surabaya, penelitian ini juga bermanfaat bagi penulis sebagai terobosan terbaru
masyarakat , maka dari itu diperlukan inovasi baru yang mampu mendobrak
sama bahkan bisa dikembangkan lebih luas lagi dengan bahan yang lain yang
c. Masyarakat.
menjadi hal negative namun juga bermanfaat bagi kesehatan salah satunya
seperti cangkang telur yang bisa dijadikan bahan dasar pangan campuran untuk
LANDASAN TEORI
A. Tepung
butiran halus bahkan sangat halus tergantung pada pemakaiannya Tepung biasanya
digunakan untuk bahan baku industri, keperluan penelitian, maupun dipakai dalam
kebutuhan rumah tangga, misalnya membuat kue dan roti. Tepung dibuat dari
berbagai jenis bahan nabati, yaitu dari bangsa padi-padian, umbi-umbian, akar-
akaran, atau sayuran yang memiliki zat tepung atau pati atau kanji. Contoh tepung
nabati adalah tepung terigu yang berasal dari gandum, tepung tapioka yang berasal
dari singkong, tepung maizena yang berasal dari jagung, tepung ketan yang berasal
lemak padat yang dingin dan air yang sangat dingin yang merupakan komponen-
Dari dua sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa, tepung merupakan komposisi
dasar pada produk bakery dan pastry. Sebagian tepung berasal dari bahan nabati,
menjadi tepung, sering kali digunakan untuk membuat produk yang dipanggang.
5
6
pengembangan pada produk yang dipanggang, khususnya roti. Tepung terigu yang
mengandung persentase protein yang tinggi, dimana protein ini dapat membuat
gluten. Bahan unik dari protein gandum memproduksi roti yang ringan dengan
tekstur yang kuat dan elastisitas yang baik sesuai dengan tekstur dan rasa yang
diinginkan, Ingrid (2012). Bahan utama tepung untuk membuat produk seperti roti,
biskuit, pie daging dan kue adalah tepung terigu. Tepung terigu adalah bahan utama
produk bakery yang telah mendominasi sumber potential bagi tepung lainnya dalam
tepung yang berasal dari biji gandum, yang diolah melalui proses penggilingan
dibagi menjadi 3 yaitu protein rendah, sedang dan tinggi. Kadar protein pada tepung
Protein tepung terigu yang berperan dalam pembentukan adonan adalah gluten.
Gluten tidak terdapat pada biji gandum ataupun pada tepung terigu, akan tetapi
gluten terbentuk bila gliadin bereaksi dengan air. Glutenin merupakan fraksi protein
yang memberikan kepadatan dan kekuatan pada adonan untuk menahan gas pada
Sedangkan gliadin adalah fraksi protein yang memberikan sifat lembut dan elastis.
7
Gliadin larut di dalam alkohol 70 % sedangkan glutenin tidak larut di dalam alkohol
dan air.
Selain glutenin dan gliadin, tepung terigu mengandung pula 3 jenis protein lain
yaitu albumin, globulin dan proteose. Kandungan protein-protein ini dalam tepung
terigu tidak lebih dari 1-2 % dan hanya berfungsi untuk menunjang kebutuhan
khamir akan nitrogen selama fermentasi. Menurut Faridah (2008) tepung terigu
Tepung terigu yang mempunyai kadar gluten antara 12% – 13%. Tepung ini
diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Tingginya kadar protein menjadikan
sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan
mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung terigu hard wheat sangat
cocok untuk bahan baku roti, mie dan pasta karena sifatnya elastis dan mudah
elastis selama proses pengadukan. Pada tahap fermentasi gas yang terbentuk oleh
ragi akan tertahan oleh jaringan gluten, hasilnya adonan roti akan mengembang
besar dan empuk teksturnya. Tepung hard flour ini mempunyai sifat-sifat:
8
(1) Mampu menyerap air dalam jumlah yang relative tinggi dan drajat
mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung serba guna. Dibuat
dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga
karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. Tepung ini cocok untuk
Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8%-
9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan
menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya
yang rendah, adonan kurang elastis dan tidak baik menahan gas. Tetapi tepung
lunak ini memerlukan energi yang lebih kecil dalam pencampuran dan
B. Air
Air adalah cairan jernih tidak bewarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang
untuk keperluan sehari-hari dan dapat diminum setelah dimasak. Pengertian lain air
melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
Jumlah air di bumi ini pada dasarnya tidak berkurang dan tidak bertambah.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus
kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan
es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada perjalanan menuju bumi
1996). Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara terus
menerus (kontinu).
Untuk menjamin bahwa suatu sistem penyediaan air bersih air minum adalah
aman, higienis dan baik serta dapat diminum tanpa kemungkinan dapat
10
kualitasnya.
Air minum selain harus bebas dari zat yang berbahaya bagi kesehatan, juga
penyediaan air bersih (sumber, waduk, jaringan distribusi) harus bebas dari
dan Pengawasan Kualitas Air Minum pada Lampiran 1 Persyaratan Kualitas Air
a. Persyaratan Bakteriologis
fecal coli dan total bakteri coliform per 100 ml sempel. Persyaratan tersebut
harus di penuhi oleh air minum, air yang masuk sistem distribusi.
b. Persyaratan Kimiawi
Dalam hal ini yaitu tidak adanya kandungan unsur zat atau zat kimia yang
berbahaya bagi manusia. Keberadaan zat kimia yang berbahaya harus ditekan
menjadi dua yaitu bahan kimia yang berpengaruh langsung pada kesehatan dan
c. Persyaratan Fisik
Parameter dalam persyaratan fisik untuk air minum yaitu warna, rasa dan bau,
temperatur, serta kekeruhan. (sumber : Tri Joko, Graha Ilmu, Unit Air Baku
C. Lemak
Menurut Raharja (2016) Beberapa lemak padat pada suhu kamar, akan tetapi
beberapa lemak berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak cair biasa disebut dengan
minyak. Perbedaan bentuk lemak padat dan cair disebabkan karena asam lemak
yang membentuk molekul lemak berbeda. Asam lemak terdiri dari 2 yaitu asam
lemak jenuh dan tak jenuh. Asam lemak jenuh terdiri atas rantai karbon yang
mengikat semua hidrogen yang dapat diikatnya. Sedangkan, asam lemak yang
mengandung satu atau lebih ikatan rangkap dimana sebetulnya dapat ditambah
Asam lemak tidak jenuh tunggal mengandung satu ikatan rangkap, sedangkan
asam lemak tidak jenuh ganda mengandung dua atau lebih ikatan rangkap. Lemak
jenuk pada pada suhu kamar, sedangkan lemak tidak jenuh cair. Untuk membuat
lemak padat dan elastis untuk keperluan produksi pastry, produsen membuat lemak
cair (lemak tidak jenuh) menjadi lemak padat dengan proses hidrogenasi. Proses
hidrogenesi adalah proses menambahkan atom hidrogen pada ikatan rangkap lemak
Beberapa jenis lemak yang digunakan dalam pembuatan produk pastry adalah.
12
1) Shortening
tekstur dengan melemakan struktur gluten, dan mencipatakan produk yang moist /
lembab. Secara umum yang dimaksud dengan shortening adalah kelompok lemak
yang padat dan biasanya berwarna putih dan tidak berasa / hambar. Shortening
2) Butter
Butter pada umumnya mengandung 80% lemak, 15% air, 5% padatan susu.
Butter tersedia 2 jenis yaitu salted dan unsalted butter. Unsalted butter lebih cepat
rusak, akan tetapi lebih segar, beraroma manis, dan sangat cocok digunakan untuk
produk baking. Jika menggunkanan salted butter formula garam dalam adonan
harus dikurangi.
pada produk pastry dicampur dengan shortening. Secara alami butter bersifat
lembut, dan cepat meleleh pada suhu kamar, sedangkan shortening keras dan padat
pada suhu kamar. Sifat alami bahan tersebut yang digabungkan dan dimanfaatkan
tidak mudah lembek. Selain itu keuntungan mencampu kedua jenis fat tersebut
jauh lebih murah dari pada butter. Anda bisa mencampur shortening dan butter
Lemak jenis ini mengandung 80-85% lemak,10-15% air dan 5 % bahan lain
(garam, padatan susu, dsb). Margarine terbuat dari bahan lemak nabati, sedangkan
mentega terbuat dari bahan lemak hewani. Lemak cair atau minyak perlu dilakukan
produk pastry seperti cake menggunakan lemak dalam bentuk cair. Penggunaan
5) Lard
Lard merupakan lemak padat yang bersifat plastis, terbuat dari lemak babi.
Karena sifatnya yang plastis dan padat pada suhu kamar lard biasa diaplikasikan
D. Garam
pembuatan produk pastry, beberapa fungsi garam dalam pembuatan produk adalah:
1) Garam membuat gluten dapat lebih elastis (stretchable). Jika terdapat garam
dalam adonan, gluten dapat lebih menahan air dan gas sehingga pengembangan
lebih optimal.
fermentasi dalam pembuatan adonan bread. Untuk hal ini maka penting untuk
memakai garam dengan formulasi yang tepat, jika terlalu banyak garam maka
sebutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat – zat
gizi yang sangat baik & mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan bahan
pangan yang sangat baik untuk anak – anak yang sedang tumbuh dan memerlukan
protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan diberikan kepada
induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi anak ayam didalam suatu
wadah. Isi dari telur akan semakin habis begitu telur telah menetas.
16
Telur tersusun oleh tiga bagian utama: yaitu kulit telur, bagian cairan bening,
1. Komponen telur
a. Putih telur
Nama lain dari putih telur adalah albumen telur. Putih telur terdiri sepenuhnya
Dibandingkan dengan telur kuning, telur putih memiliki rasa (flavor) & warna
telur, kuning telur akan mengambil uap basah dari putih telur yang
mengakibatkan kuning telur semakin menipis dan menjadi rata ketika telur
dipecahkan ke permukaan yang rata (berpengaruh kepada grade dari telur itu
Kulit telur memiliki berat sekitar 11% dari jumlah total berat telur. Meskipun
terlihat keras & benar – benar menutupi isi telur, kulit telur itu sebenarnya
berpori (porous). Dengan kata lain, bau dapat menebus kulit telur dan uap
Telur memiliki dua selaput pelindung diantara kulit telur dan putih telur.
17
Semakin telur bertambah tua, kehilangan uap basah (moisture), & menyusut
maka rongga udara akan semakin membesar yang mengakibatkan telur yang
sudah lama akan melayang apabila diletakkan ke dalam air. Selengkapnya akan
e. Chalazae
Chalazae adalah tali dari putih telur yang mempertahankan kuning telur agar
2. Kualitas telur
Kualitas telur ditentukan oleh dua faktor yaitu kualitas luarnya berupa kulit
cangkang dan isi telur. Faktor luar meliputi bentuk, warna, tekstur, keutuhan, dan
kebersihan kulit. Faktor isi telur meliputi kekentalan putih telur, warna serta posisi
kuning telur, dan ada tidaknya noda-noda pada putih dan kuning telur (Haryoto,
2002). Kualitas bagian luar tidak banyak mempengaruhi kualitas dalamnya, jika
telur tersebut dalam kondisi baru maka dapat dikonsumsi langsung. Kualitas telur
bagian dalam juga tidak menjadi masalah. Tetapi jika telur tersebut akan disimpan
dalam jangka waktu yang lama, maka kualitas kulit telur perlu diperhatikan
(Haryoto, 2002).
Telur yang disimpan dalam jangka waktu lebih dari 2 minggu diruangan
terbuka umumnya dapat mengalami kerusakan. Kerusakan awal yang akan dialami
telur yaitu berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lainnya adalah akibat
udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik. Sebab lain adalah
karena keluarnya uap air dari dalam telur yang menyebabkan penurunan berat telur
18
serta putih telur menjadi encer sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur
dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur (Ginting, 2007).
Menurut Astawan (2004) kualitas telur juga dapat dilihat dari kulit telur, isi
telur, dan berat telur. kulit telur dikatakan baik apabila mempunyai kulit yang
bersih, tidak mengandung kotoran apapun, tekstur kulit halus dan utuh (tidak retak).
Menurut Sudaryani (2003), fungsi telur secara umum adalah untuk kesehatan
a. Telur merupakan sumber gizi yang sangat baik. Satu butir telur mengandung
sekitar 6 gram protein, sejumlah vitamin (A, B, D, K), kolin, selenium, yodium,
b. Kolin pada telur diperlukan untuk kesehatan membran sel di seluruh tubuh dan
jantung.
merupakan antioksidan.
e. Memiliki vitamin B (folat & fiboflavin) yang penting bagi tubuh untuk
mengubah makanan jadi energi & penting untuk mencegah cacat lahir.
f. Memiliki vitamin A untuk pengelihatan,, pertumbuhan sel, & kulit yang sehat.
Menurut Figoni (2008), selain memiliki fungsi secara umum untuk kesehatan,
telur juga memiliki peran penting dalam bidang kuliner, terutama dalam bidang
Protein yang mengental di dalam telur putih dan telur kuning sangat penting
untuk membangun struktur dalam pembuatan kue. Sebagai contoh telur itu
sama bergunanya seperti tepung dalam tujuan untuk membangun struktur pada
Protein telur yang mengental juga dapat menjadi pengental (thickening) dan
gelling dalam pembuatan cream & custard (pastry cream, crème anglaise, &
custard).
Telur dapat menghasilkan udara yang berbentuk busa dengan tujuan untuk
telur akan menghasilkan udara & bersatu dengan adonan yang akan
seberapa lama mereka dikocok (whip). Proses ini sangat dibutuhkan dalam
d. Emulsifier
Telur kuning berfungsi sebagai emulsifier, dalam arti telur kuning dapat
menjaga lemak & air dari perpisahan / pecah (separation). Telur kuning
e. Menghasilkan rasa
Inti rasa dari telur berasal dari kuning telur sebab hanya di kuning telur lemak
berkumpul.
f. Menghasilkan warna
kuning yang kaya pada adonan, cream, dan sauce. Memberikan warna yang
cerah pada adonan yang dipanggang. Roti akan menghasilkan warna cokelat
yang cerah apabila di oles kan kepada roti yang akan dipanggang. Campuran
dapat dihasilkan dari telur dengan air atau dengan susu segar.
Cangkang telur merupakan lapisan luar dari telur yang berfungsi melindungi
21
semua bagian telur dari luka atau kerusakan. Cangkang telur ayam yang
membungkus telur umumnya beratnya 9-12% dari berat telur total. Warna kulit
telur ayam bervariasi, mulai dari putih kekuningan sampai cokelat. Warna
cangkang luar telur ayam ras (ayam boiler) ada yang putih, ada yang cokelat.
Bedanya pada ketebalan cangkang, yang berwarna cokelat lebih tebal daripada
Cangkang telur tersusun atas struktur berlapis tiga, yaitu lapisan kutikula,
lapisan sponge (busa) dan lapisan lamellar. Lapisan kutikula merupakan protein
transparan yang melapisi permukaan cangkang telur. Lapisan ini melapisi pori-
pori pada cangkang telur, tetapi sifatnya masih dapat dilalui gas sehingga
keluarnya uap air dan gas CO2 masih dapat terjadi (Rivera, 1999 ).
Lapisan sponge (busa) dan lamellar membentuk matriks yang tersusun oleh
serat-serat protein yang terikat dengan kristal kalsium karbonat (CaCO3) atau
disebut juga kalsit dengan perbandingan 1:50. Lapisan busa ini merupakan bagian
terbesar dari lapisan cangkang telur. Lapisan ini terdiri dari protein dan lapisan
kapur yang terdiri dari kalsium karbonat, kalsium fosfat, magnesium karbonat, dan
yang terdiri dari lapisan yang berbentuk kerucut dengan penampang bulat atau
lonjong. Lapisan ini sangat tipis dan terdiri dari anyaman protein dan mineral. Di
lapisan cangkang telur yang terdalam. Lapisan membrana terdiri dari dua lapisan
selaput yang menyelubungi seluruh isi telur dan tebalnya lebih kurang 65 mikron.
22
Lapisan membran (membran shell) terdiri dari lapisan membran dalam dan
membran luar, keduanya mirip dinding yang menghalangi bakteri masuk dalam
telur. Membran shell sendiri terdiri dari serabut-serabut protein yang membentuk
sebesar 94% dari total bobot keseluruhan cangkang, kalsium fosfat (1%), bahan-
bahan organik (4%) dan magnesium karbonat (1%) (Rivera, 1999). Berdasarkan
hasil penelitian, serbuk cangkang telur ayam mengandung kalsium sebesar 401 ±
7,2 gram atau sekitar 39% kalsium, dalam bentuk kalsium karbonat. (Schaafsma,
2000). Kandungan kalsium karbonat dari cangkang telur dapat digunakan sebagai
Kandungan mineral yang paling besar dari cangkang telur adalah kalsium dan
magnesium, yaitu sebesar 19,20% dan 2,5%. Sedangkan kadar mineral lainnya
tidak sampai 1% dari berat keseluruhan cangkang telur. Kadar asam amino yang
diperoleh dari penguraian protein kasar juga sangat kecil. Asam amino yang paling
Adapun fungsi asam amino yang terdapat dalam cangkang telur memiliki
pengaruh yang baik terhadap tubuh. Glutamat berperan dalam pencernaan dan
massa otot, serta membantu terapi infeksi HIV dan gangguan hati, anti kanker dan
detoksifikasi racun dalam tubuh. Histidin penting untuk pertumbuhan fisik dan
kesehatan tulang, kulit, dan otot mempunyai peran penting dalam proses produksi
energi tubuh terutama dalam mengontrol sintesa protein. Lysin berguna dalam
Tepung cangkang telur mengandung kalsium dan jumlah unsur mikro lainnya,
dan seng. Kalsium cangkang telur bisa menjadi sumber kalsium alami terbaik dan
sekitar 90 % nya dapat diserap tubuh. Ini adalah sumber kalsium yang lebih baik
dengan tepung-tepungan dari bahan pangan lainnya untuk mendapat pangan yang
efisien, daya tahan simpan lebih lama dan juga sesuai tuntutan kehidupan modern
(Widowati, 2009).
terlebih dahulu hingga bersih, lalu direbus dalam air panas selama 5-10 menit
menjadi bubuk halus atau tepung. Satu cangkang telur berukuran sedang
menghasilkan sekitar satu sendok teh bubuk cangkang, yang menghasilkan sekitar
menambahkan magnesium, seng, vitamin D3, K1, K2, strontium dan boron untuk
Schaafsma et al. (1999) meneliti efek yang sangat positif dari suplemen
Mineral Density (BMD). Tepung cangkang telur dengan vitamin D3 juga mampu
Menurut Putri (2019) dapat di simpulkan bahwa ada beberapa kelebihan dan
25
kekurangan menggunakan tepung terigu dangan tepung cangkang telur, berikut ini:
b. Saat pembuatan adonan harus memperhatikan proporsi telur agar adonan tidak
terlalu mencair
Menurut Putri (2019) choux paste merupakan salah satu jenis pastry dengan
26
karakteristik ringan namun volumenya besar. choux paste sering juga disebut kue
sus yang didefinisikan sebagai kue yang bertekstur lembut dan kopong bagian
dalamnya, sehingga dapat diisi dengan vla aneka rasa. Karakteristik choux paste
yang membedakan dari pastry jenis lain adalah terdapat rongga. Choux paste ada
dua bentuk yaitu eclairs (bentuknya lonjong) dan cream puff (bentuknya bundar).
dengan sebutan kue sus. Choux paste berbentuk seperti kol yang merujuk pada
produk choux paste yang disebut cream puff. Choux paste didefinisikan sebagai kue
yang mempunyai tekstur lembut dan berongga pada bagian tengahnya serta ringan,
campuran air yang dimasak bersama margarin hingga mendidih. Setelah suam-
suam kuku, telur ayam ditambahkan satu per satu di dalam adonan sambil diaduk
hingga adonan tidak lengket di panci, kemudian di cetak dan di oven. Adonan kulit
kue sus berbeda dengan jenis lainnya karena proses pematangan tepung dan telur
Menurut Putri (2019) juga menyatakan bahwa Eclairs dan cream puff dibuat
dari adonan yang dinamakan éclair paste (adonan éclair) atau choux paste (adonan
sus). Nama Perancis adalah pate a choux (yang berarti adonan kol) mengacu bahwa
cream puff terlihat seperti kol. Choux paste di Indonesia lebih dikenal dengan nama
sus. Di Indonesia choux paste mempunyai tempat tersendiri di lidah kita karena
sangat disukai. Sus memiliki isi yang sangat beragam. Dan dari kulit sus dapat
dimodifikasi sehingga tercipta sus gaya baru. Tidak seperti puff pastry, adonan
27
éclair lebih mudah dibuat. Adonan dapat disiapkan dalam beberapa menit. Choux
paste yang sering kita sebut kue sus adalah salah satu dari jenis kue yang
Menurut Putri (2019) Kue sus sangat fleksibel untuk di padu pada kan dengan
berbagai macam isi seperti vla, diisi pudding, ice cream, ragout udang, selada buah
atau dibuat sus kering dengan cara di oven dengan api kecil maupun digoreng.
Dengan demikian kegagalan dalam membuat kue sus akan dapat teratasi, apabila
diperhatikan pemilihan bahan dan teknik pembuatan yang baik dan benar. Sus
klasik mempunyai isi yang khas dan jenisnya banyak antara lain :
a. Vla biasa yaitu campuran susu, maizena, gula dan kuning telur.
b. Pastry cream dibuat dari susu, gula, kuning telur, dan tepung. Pembuatannya
kuning telur, sebagian gula dan tepung dikocok jadi satu, campuran ini
c. Diplomat cream dibuat dari susu, kuning telur, gula, maizena, dan kream
kental. Cara pembuatannya yaitu semua bahan direbus kecuali kream. Cream
d. Chantilly dibuat dari campuran susu dan kream yang dikocok. Baik bahan
maupun alat harus betul-betul dingin supaya campuran ini bisa mengeras.
Karena mencair bila berada dalam temperatur ruang, maka sus yang diisi
c. Craquelin
Termasuk pengembangan pada produk choux paste. Craquelin adalah adonan yang
terbuat dari campuran gula, margarin dan tepung serbaguna yang dicampur
kemudian dicetak. Craquelin akan digunakan sebagai topping diatas choux paste.
Pada saat pembakaran atau pengovenan choux paste akan mengembangan lebih
besar dan menimbulkan keretakan pada craquelin yang memberikan efek renyah
Daya terima
(Aroma, Warna, Rasa,Kesukaan
dan Tekstur)
perbandingan daya terima dari panelis terhadap Choux yang sudah ditambahkan
dengan tepung cangkang telur dalam konsentrasi 15%, 25%, 35%, dan 45%.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan tepung cangkang telur ayam dan
pembuatan choux pastry dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2 sebagai berikut :
29
30
2. Bahan
Kulit
No. Bahan Spesifikasi Jumlah
Tepung Segitiga Biru
1. Tepung Segitiga 150 gr
Bogasari
3. Air - 250 cc
5 Telur - 5 butir
Pastry Cream
4. Telur - 1 butir
1. Butter Royal 40 gr
B. Desain Eksperimen
untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan
penelitian ini adalah single variable design, yaitu semua faktor tetap sama kecuali
adalah substitusi tepung cangkang telur ayam sebesar 15%, 25%, 35% dan 45%
dari berat tepung terigu. Desain eksperimen di sajikan pada table 3.4 berikut:
(Y)
Variabel Terikat
(X) Tingkat
Variabel Bebas Sifat Organileptik
Kesukaan
Ya Yb Yc Yd Yf
X1
X2
X3
X4
Tabel 3.4 Table Desain Eksperimen
Sumber : Data pribadi
Keterangan :
Ya : Warna
32
Yb : Aroma
Yc : Rasa
Yd : Tekstur
Ye : Tingkat Kesukaan
1. Pra Eksperimen
Penulis juga sudah melakukan uji pendahuluan produk terlebih dahulu mulai
menunjukkan jika kita melakukan uji dengan presentasi 100% hasil produk tidak
berhasil, yang lebih di terima yaitu 75% dengan adanya pencampuran dari
Penelitian pembuatan Choux pastry dengan tepung cangkang telur ayam ras ini
Cangkang telur
Dicuci
ayam
Dikeringkan
Diayak Di haluskan
33
Berikut akan diuraikan proses pembuatan tepung cangkang telur ayam ras,
1. Cangkang telur di peroleh dari penjual mertabak telur yang berada pada sekitar
2. Cangkang telur ayam disortir terlebih dahulu, lalu dicuci dengan sabun lalu
dibilas deangan air yang mengalir dan bersih bertujuan agar kotoran yang
3. Cangkang yang sudah bersih kemudian di rebus dalam air mendidih kurang
blender, lalu di saring atau di ayak menggunakan ayakan tepung dan tepung
A. B. C. D.
34
E. F.
Untuk telur yang peneliti gunakan yaitu telur cangkang ayam ras bukan
cangkang telur dari unggas lain (seperti bebek dan puyuh) atau dari cangkang telur
ayam buras, mengapa demikian di karenakan dari beberapa faktor. Faktor pertama
yaitu limbah, ayam ras lebih banyak di gunakan oleh kalangan masyarakat, faktor
kedua pengaruh terhadap warna tepung, jika menggunakan cangkang telur bebek
warna bisa sedikit biru, jika menggunakan cangkang telur puyuh terdapat bintik
hitam dan cangkang telur yang pas yaitu ayam ras dan ayam buras tentu
mendapatkan warna yang sesuai, tetapi ada satu faktor lagi yang manjadikan
kadar kalsium tertinggi berasal dari cangkang telur bebek, ayam ras, puyuh dan
ayam buras, yaitu 21,01%, 20,50%, 18,84% dan 16,54%. Oleh sebab itu peneliti
pada tahap pra eksperimen penggunaan tepung cangkang telur pada produk Choux
pastry. Dengan menggunakan standar resep diatas ( Table 3.3 Bahan pembuatan
35
choux pastry) sebagai acuan peneliti melakukan penelitian pra eksperimen dengan
penambahan tepung cangkang telur, yang bertujuan untuk mengetahui resep choux
pastry dengan substitusi tepung cangkang telur yang dapat di terima oleh panelis.
Untuk mengetahui pengaruh tepung cangkang telur pada produk choux pastry
cangkang telur yang berbeda yaitu X1 dengan substitusi tepung cangkang telur
Tabel 3.5 Desain Pra Eksperimen proporsi bahan choux pastry dengan penambahan tepung cangkang
telur
Sumber : Data Pribadi
Hasil dari Pra Eksperimen pertama bahwa choux pastry yang dihasilkan dari
pembakaran suhu 180º, waktu 20menit mendapatkan hasil yang kurang maksimal
tekstur dari choux masih berasa kasar, adonan lebih cair dan tekstur dalam rongga
Pada tahap Pra Eksperimen kedua terdapat tambahan pada proses tepung
cangkang telur yang standart, pra eksperimen pertama sampai dengan di blender
satu kali lalu di ayak, kini peneliti menambahkan penumbukan, pengayakan dan
kita blender kembali selama 20mnt lalu peneliti melakukan pengayakan kembali
pada tahap pra eksperimen kedua dengan substitusi 15%, 25% dan 50% dengan
suhu pembakaran awal 178º, waktu 10menit lalu ditambah 15menit dengan suhu
150º. Hasil dari pra eksperimen kedua choux lebih kokoh, rongga dalam matang
substitusi tepung cangkang telur 45% (X1), 35% (X2), 25% (X3) dan 15% (X4).
Berikut akan disajikan proporsi bahan choux pastry dengan subtitusi tepung
2. Eksperimen
Pada eksperimen ini penulis menggunakan tepung cangkang telur yang telah di
buat sendiri. Selanjutnya penulis akan menjelaskan proses pembuatan choux pastry
dengan substitusi tepung cangkang telur yang diawali dengan seleksi bahan yaitu
memilih bahan – bahan yang memiliki kualitas baik, penimbangan bahan untuk
menentukan seberapa banyak bahan yang akan di gunakan dalam pembuatan choux
pastry dengan substitusi tepung cangkang telur, pencampuran bahan – bahan hingga
Uraian pembuatan choux pastry dengan substitusi tepung cangkang telur pada
Diagram 3.2 Uraian pembuatan choux pastry dengan substitusi tepung cangkang telur
Sumber : Data Pribadi
Penimbangan
Pemilihan Bahan
Bahan
Uji organoleptik. Menurut Waysima dan Adawiyah (2010), uji organoleptik atau
akibat proses penginderaan yang dilakukan oleh manusia yang juga bisa disebut
Hasil data organoleptik choux pastry telah disediakan dalam lembar penelitian
adalah 4 panelis dalam ahli bidang product, 3 panelis setengah paham dalam bidang
aroma, rasa, tekstur dan tingkat kesukaan. Panelis mengisi pertanyaan dengan cara
memberi tanda check (√) dengan memilih jawaban yang telah disediakan oleh
peneliti tentang deskripsi hasil akhir choux meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan
tingkat kesukaan. Metode uji dalam menentukan tingkatan mata berdasarkan skala
angka 1 sebagai nilai terendah dan angka 4 sebagai nilai tertinggi dengan
Hasil Uji Organoleptik dianalisis untuk mengetahui hasil dari choux pastry
dengan substitusi tepung cangkang telur yang telah dilakukan dengan 4 sample pada
choux pastry yang meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan tingkat kesukaan. Nilai
rata-rata dari organoleptik terhadap choux pastry akan disajikan dalam grafik .
a. Warna
Berdasarkan hasil uji organoleptik yang telah di lakukan, nilai rata - rata warna
substitusi tepung cangkang telur pada choux pastry terendah dengan nilai 3,3
diperoleh dari X1 dengan 45% substitusi tepung cangkang telur yang memiliki
kriteria penerimaan warna yaitu coklat muda. Nilai rata rata tertinggi dengan nilai
3,7 diperoleh dari X4 dengan 15% substitusi tepung cangkang telur yang memiliki
Hasil rata - rata terhadap warna substitusi tepung cangkang telur pada choux
perbedaan penerimaan warna choux pastry dapat di lihat pada grafik 3.1 berikut ini
3,8
3,7
3,7
3,6 3,6
3,6
3,5
3,4
3,3
3,3
3,2
3,1
X1 X2 X3 X4
Grafik 3.1 Nilai rata – rata terhadap penilaian warna substitusi tepung cangkang telur pada choux
pastry
Sumber : Data Pribadi
40
Keterangan gambar :
3,6 – 4 = coklat kuning
2,6 – 3,5 = coklat muda
1,6 – 2,5 = coklat
0 – 1,5 = coklat tua
b. Aroma
Berdasarkan hasil uji organoleptik yang telah di lakukan, nilai rata rata aroma
substitusi tepung cangkang telur pada choux pastry terendah dengan nilai 2,5
diperoleh dari X4 dengan 15% substitusi tepung cangkang telur yang memiliki
kriteria penerimaan aroma yaitu kurang beraroma cangkang telur. Nilai rata - rata
tertinggi dengan nilai 2,9 diperoleh dari X3 dengan 25% substitusi tepung cangkang
telur yang memiliki kriteria aroma yaitu cukup beraroma cangkang telur.
Hasil rata - rata terhadap aroma substitusi tepung cangkang telur pada choux
perbedaan penerimaan aroma choux pastry dapat di lihat pada grafik 3.2 berikut ini
3
2,9
2,9
2,8
2,8
2,7
2,7
2,6
2,5
2,5
2,4
2,3
X1 X2 X3 X4
Grafik 3.2 Nilai rata – rata terhadap penilaian Aroma substitusi tepung cangkang telur pada choux
pastry
Sumber : Data Pribadi
41
Keterangan gambar :
3,6 – 4 = beraroma cangkang telur
2,6 – 3,5 = cukup beraroma cangkang telur
1,6 – 2,5 = kurang beraroma cangkang telur
0 – 1,5 = tidak beraroma cangkang telur
c. Rasa
Berdasarkan hasil uji organoleptik yang telah di lakukan, nilai rata - rata rasa
substitusi tepung cangkang telur pada choux pastry terendah dengan nilai 1,9
diperoleh dari X4 dengan 15% substitusi tepung cangkang telur yang memiliki
kriteria penerimaan rasa yaitu kurang berasa cangkang telur. Nilai rata - rata
tertinggi dengan nilai 2,3 diperoleh dari X1 dengan 45% substitusi tepung cangkang
telur yang memiliki kriteria rasa yaitu cukup berasa cangkang telur.
Hasil rata - rata terhadap rasa substitusi tepung cangkang telur pada choux
perbedaan penerimaan rasa choux pastry dapat di lihat pada grafik 3.3 berikut ini :
2,5 2,3
2,2
2,1
2 1,9
1,5
0,5
0
X1 X2 X3 X4
Grafik 3.3 Nilai rata – rata terhadap penilaian rasa substitusi tepung cangkang telur pada choux
pastry
Sumber : Data Pribadi
42
Keterangan gambar :
3,6 – 4 = berasa cangkang telur
2,6 – 3,5 = cukup berasa cangkang telur
1,6 – 2,5 = kurang berasa cangkang telur
0 – 1,5 = tidak berasa cangkang telur
d. Tekstur
Berdasarkan hasil uji organoleptik yang telah di lakukan, nilai rata - rata tekstur
substitusi tepung cangkang telur pada choux pastry terendah dengan nilai 2,2
diperoleh dari X4 dengan 15% substitusi tepung cangkang telur yang memiliki
kriteria penerimaan teksur yaitu sedikit berpasir. Nilai rata - rata tertinggi dengan
nilai 3,2 diperoleh dari X1 dengan 45% substitusi tepung cangkang telur yang
Hasil rata - rata terhadap tekstur substitusi tepung cangkang telur pada choux
perbedaan penerimaan tekstur choux pastry dapat di lihat pada grafik 3.4 berikut ini
3,5
3,2
3,1
3
3
2,5
2,2
1,5
0,5
X1 X2 X3 X4
Grafik 3.4 Nilai rata – rata terhadap penilaian tekstur substitusi tepung cangkang telur pada choux
pastry
Sumber : Data Pribadi
43
Keterangan gambar :
3,6 – 4 = sangat berpasir
2,6 – 3,5 = cukup berpasir
1,6 – 2,5 = sedikit berpasir
0 – 1,5 = tidak berpasir
e. Tingkat kesukaan
Berdasarkan hasil uji organoleptik yang telah di lakukan, nilai rata-ata tingkat
kesukaan substitusi tepung cangkang telur pada choux pastry terendah dengan nilai
2,2 diperoleh dari X2 dengan 35% substitusi tepung cangkang telur yang memiliki
kriteria penerimaan tingkat kesukaan yaitu cukup suka. Nilai rata-rata tertinggi
dengan nilai 2,7 diperoleh dari X3 dengan 25% substitusi tepung cangkang telur
Hasil rata rata terhadap tingkat kesukaan substitusi tepung cangkang telur pada
choux pastry disajikan dalam sebuah gambar diagram batang yang menunjukkan
perbedaan penerimaan tingkat kesukaan choux pastry dapat di lihat pada grafik 3.5
berikut ini :
3
2,7
2,5
2,5 2,3
2,2
1,5
0,5
0
X1 X2 X3 X4
Grafik 3.5 Nilai rata – rata terhadap penilaian tingkat kesukaan substitusi tepung cangkang telur
pada choux pastry
Sumber : Data Pribadi
44
Keterangan gambar :
3,6 – 4 = sangat suka
2,6 – 3,5 = suka
1,6 – 2,5 = cukup suka
0 – 1,5 = tidak suka
1,5
0,5
0
Warna Aroma Rasa Tekstur Tingkat Kesukaan
X1 X2 X3 X4
Grafik 3.6 Nilai rata – rata keseluruhan terhadap substitusi tepung cangkang telur pada choux pastry
Sumber : Data Pribadi
Pada hasil uji organoleptik ini dapat diambil kesimpulan bahwa. Untuk
warna yang disukai panelis dengan rata-rata 3,7. Untuk kategori aroma dapat
disimpulkan bahwa X3 merupakan choux pastry dengan aroma yang disukai panelis
dengan rata-rata 2,9. Untuk kategori rasa dapat disimpulkan bahwa X1 merupakan
choux pastry dengan rasa yang disukai panelis dengan rata-rata 2,3. Untuk kategori
tekstur dapat disimpulkan bahwa X1 merupakan choux pastry dengan tekstur yang
disukai panelis dengan rata-rata 3,7. Untuk kategori tingkat kesukaan dapat
Berdasarkan hasil uji organoleptik menyatakan rata-rata yang paling di sukai oleh
panelis adalah choux pastry X3 dengan perbandingan 25:75. Maka dari itu peneliti
choux pastry di masyarakat. Adapun resep yang ada di X3 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.7 Table Resep Standart Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Cangkang Telur pada
Produk Choux Pastry
Sumber : Data Pribadi
kendala, diantaranya :
a. Oven, temperatur pada oven tidak stabil sehingga panas dari oven mengalami
b. Ayakan tepung, hasil dari tepung cangkang telur cenderung lebih kasar
sehingga memerlukan ayakan tepung yang mesh dari ayakan yang lebih kecil.
b. Dikarenakan tidak ada ayakan tepung yang sesuai untuk mengayak tepung
cangkang telur maka alternatif dari peneliti adalah dengan cara menumbuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbandingan tepung cangkang telur dan tepung terigu dalam pembuatan choux
pastry yang paling disukai oleh panelis adalah X3 yakni 25:75, dengan kriteria
penerimaan nya terhadap warna adalah coklat kuning, aroma adalah cukup beraroma
tepung cangkang telur, rasa adalah cukup berasa tepung cangkang telur, tekstur
B. Saran
cookies atau kue – kue lain nya, tidak hanya produk choux saja yang dapat di
substitusikan dengan tepung cangkang telur melainkan bisa dibuat beberapa produk
makanan yang ada unsur bahan dari tepung cangkang telur selain tepung terigu.
46
DAFTAR PUSTAKA
Aminah,Siti, dan Meikawati, Wulandari. 2016. Calcium Content and Flour Yield
of Poultry Eggshell with Acetic Acid Exraction. The 4th Universty Research.
52
Faridah, Anni, dkk. 2008. Patiseri Jilid 1 Untuk SMK. Jakarta. Directorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejujuran.
Husna, Shafratul. 2014. Analisis Kandungan Kalsium dan Uji Daya Terima Pada
Modifikasi Cookies dengan Tepung Cangkang Telur Ayam. Skripsi. Medan.
Universitas Sumatera Utara.
King’ori, A.M. 2011. A Review of The Uses of Poultry Eggshells and Shell
Membranes. International Journal of Poultry Science. 10 (11).
Layla, Noor. 2015. Pemanfaatan Tepung Kedelai Sebagai Bahan Substitusi Sus
Kering Tepung Mocaf dengan Variasi Penambahan Jahe. Skripsi. Surakarta.
Universitas Muhammadiyah.
Putri, Eka, Lubiana, Aureli. 2019. Pemanfaatan Tepung Jagung Sebagai Bahan
Substitusi pada Pembuatan MyPoofy. Skripsi. Yogyakarta. Universitas
Negeri Yogyakarta.
47
Ratnasari,Yuli. 2014. “Pengaruh Substitusi Mocaf dan Jumlah Air Terhadap
Hasil Jadi Choux Paste”. Jurnal Boga 3 (1) : 141
48
LAMPIRAN I. PROSES PEMBUATAN CHOUX PASTRY
Pemilihan bahan – bahan dengan khualitas baik : Air, Margarine, Telur, Garam,
Tepung terigu dan Tepung cangkang telur
Nama panelis :
Umur :
Jenis kelamin :
No. HP :
a. Warna
Warna yang dimaksud adalah warna choux yang dihasilkan dari penambahan
tepung cangkang telur. Warna yang diuji orgamoleptik adalah warna choux tepung
cangkang telur. Penilaian anda terhadap produk choux tepung cangkang telur
adalah :
No. Penilaian
Produk Coklat susu Coklat kuning Kuning emas Kuning pucat
X1
X2
X3
X4
b. Aroma
Aroma yang dimaksud adalah aroma choux yang memiliki khas dari tepung
cangkang telur. Aroma yang diuji organoleptik adalah aroma cangkang telur.
Penilaian anda terhadap produk choux tepung cangkang telur:
Penilaian
Tidak
No. Cukup Kurang
Beraroma beraroma
Produk beraroma beraroma
cangkang telur cangkang
cangkang telur cangkang telur
telur
X1
X2
X3
X4
c. Rasa
Rasa yang dimaksud adalah rasa choux dengan penambahan tepung cangkang
telur. Penilaian anda terhadap produk choux tepung cangkang telur adalah:
Penilaian
No. Tidak berasa
Berasa Cukup berasa Kurang berasa
Produk cangkang
cangkang telur cangkang telur cangkang telur
telur
X1
X2
X3
X4
d. Tekstur
Tekstur yang dimaksud adalah kelembutan khas dari choux yang telah di
tambah tepung cangkang telur. Tekstur yang diuji organoleptik adalah tekstur
kelembutan tepung cangkang telur. Penilaian anda tehadap produk choux tepung
cangkang telur adalah:
Penilaian
No.
Sedikit Tidak
Produk Sangat berpasir Cukup berpasir
berpasir berpasir
X1
X2
X3
X4
e. Tingkat kesukaan
Tingkat kesukaan yang dimaksud adalah kriterian hasil keseluruhan produk
choux tepung cangkang telur berdasarkan tingkat kesukaan. Penilaian anda tehadap
produk choux tepung cangkang telur adalah:
No. Penilaian
Produk Sangat suka Suka Cukup suka Tidak suka
X1
X2
X3
X4
LAMPIRAN III. PENILAIAN OLEH PANELIS