You are on page 1of 13

NASIONALISME DAN PANCASILA

Dosen Pembimbing

Maludin Panjaitan,Drs,S.E,M.Si.

DISUSUN OLEH:

ROSALINA SUNTIMALA (222410079)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-
Nya yang begitu besar, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan harapan dapat bermanfaat
dalam menambah ilmu dan wawasan kita.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari bapak Maludin
Panjaitan,Drs,S.E,M.Si. pada mata kuliah Kewarganegaraan. Dalam membuat makalah ini
dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki, saya berusaha mencari sumber data dari
berbagai sumber informasi.
Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Maludin Panjaitan,Drs,S.E,M.Si. selaku
dosen Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, Mei 2023

Penulis,

Rosalina Suntimala

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Nasionalisme Dan Pancasila ....................................................................... 5
2.2 Ciri-Ciri Nasionalisme Dan Pancasila .......................................................................... 6
2.3 Manfaat Nasionalisme Dan Pancasila ........................................................................... 7
2.4 Contoh Nasionalisme Dan Pancasila ............................................................................ 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nasionalisme Pancasila mengacu pada konsep nasionalisme yang berakar pada Pancasila,
yaitu dasar negara Indonesia. Pancasila merupakan ideologi dasar Indonesia yang terdiri dari
lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nasionalisme
Pancasila menggabungkan prinsip-prinsip Pancasila dengan semangat nasionalisme, yang
merupakan rasa cinta, kebanggaan, dan kesetiaan terhadap negara Indonesia. Konsep ini
menekankan pada pentingnya memperkuat identitas nasional dan persatuan serta
mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Prinsip-prinsip nasionalisme Pancasila meliputi kesetiaan terhadap negara dan bangsa,


kebersamaan, penghargaan terhadap keragaman budaya, keadilan sosial, dan persatuan.
Nasionalisme Pancasila juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam
pembangunan negara, serta menolak segala bentuk ekstremisme, intoleransi, dan diskriminasi.
Tujuan nasionalisme Pancasila adalah membangun negara Indonesia yang kuat, mandiri, adil,
dan sejahtera, yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila dan nilai-nilai nasional yang
diakui secara luas. Dalam konteks nasionalisme Pancasila, keberagaman budaya, suku, agama,
dan etnis dihargai sebagai kekayaan bangsa yang harus dipertahankan dan diperkuat.

Nasionalisme Pancasila juga berupaya untuk melawan paham-paham yang dapat


mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, seperti separatisme, ekstremisme agama, dan
intoleransi. Dalam hal ini, nasionalisme Pancasila menegaskan bahwa semua warga negara
Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta memiliki tanggung jawab untuk
membangun negara yang lebih baik. Secara keseluruhan, nasionalisme Pancasila adalah konsep
nasionalisme yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan mengedepankan persatuan, keadilan
sosial, dan keberagaman dalam membangun negara Indonesia yang kuat dan berdaulat.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nasionalisme dan pancasila?
2. Apa ciri-ciri dari nasionalisme dan pancasila?
3. Apa manfaat dari nasionalisme dan pancasila?
4. Apa contoh dari nasionalisme dan pancasila?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penelitian adalah menganalisis konsep Nasionalisme dan Pancasila dan
pembaca memahami bagaimana cara Nasionalisme dan Pancasila pada saat ini.

4
BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 Pengertian Nasionalisme Dan Pancasila
Nasionalisme dapat dikatakan sebagai sebuah situasi kejiwaan dimana kesetiaan
seseorang secara total diabadikan langsung kepada Negara atas nama sebuah bangsa. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, pengertian nasionalisme adalah “pencinta nusa dan bangsa
sendiri”. “memperjuangkan kepentingan bangsanya”, “semangat kebangsaaN”.
PancasilaA juga merupakan salah satu dari empat pilar berbangsa dan bernegara selain
pemahaman terhadap UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Bhineka Tunggal
lka Sehingga “untuk mengerti dan memahami seni isi dari Pancasila dengan sebenar-
benarnya,buka penting untuk mengetahui pengertian Pancasila baik dari segi etimologis,
terminologis, dan historis Pancasila”. Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa
sansekerta Dari India (bahasa kast Abrahmana) adapun bahasa rakyat dua sebagai adalah Bahasa
Prakerta. Menurut Muhammadd Yamin dalam bahasa sanseke kata kunci “Pancasila memiliki
dua Macam arti secara leksikal yaitu , “panca” Artinya “lima”, dan “syila” vokal Saya pendek
artinya “batu kirim”, “Sayang”, atau” dasar”, serta “syiila” vokal Saya panjang artinya
“peraturan perilaku yang Baik, yang penting Atau yang senonoh”. Kata-kata tersebut kemudian
dalam bahasa Indonesia terutama bahasa jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan
Dengan moralitas karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang Dimaksud istilah “Panca
Syila”.
Pancasila sebuah yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila, setiap sila
sebuah pada hakikatnya Merupakan suatu asas Sendiri Tetapi bersifat berurutan yang secara
ontologi hakikat sila-sila Pancasila mendasarkan pada landasan Pancasila yakni Tuhan, Manusia,
Satu, rakyat dan Adil. Sehingga dalam proses transfer informasi, peserta didik dibawa ke dalam
proses pengkuilifikasian nilai-nilai Pancasila dari satu sila ke sila yang lain. Maka pengertian
Nasionalisme Pancasila ialah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang sebagai pada nilai-nilai Pancasila.

5
2.2 Ciri-Ciri Nasionalisme Dan Pancasila
Nasionalisme adalah semangat atau sikap cinta dan kebanggaan terhadap negara atau
bangsa tertentu. Ciri-ciri nasionalisme meliputi:
1. Identifikasi dengan bangsa dan negara
Nasionalisme melibatkan rasa identitas kuat dengan bangsa dan negara tempat individu
tersebut dilahirkan atau tinggal. Individu yang memiliki nasionalisme yang tinggi akan
mengidentifikasi diri mereka dengan simbol-simbol nasional seperti bendera, lagu kebangsaan,
bahasa, dan budaya.
2. Kesatuan dan solidaritas
Nasionalisme mendorong kesatuan dan solidaritas di antara anggota masyarakat dalam
negara tertentu. Hal ini bisa tercermin dalam semangat gotong royong, kepedulian terhadap
kepentingan bersama, dan pemeliharaan persatuan.
3. Cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya
Nasionalisme seringkali memunculkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya, tradisi,
sejarah, dan warisan bangsa. Individu yang nasionalis akan merasa bangga terhadap pencapaian
budaya dan kontribusi yang telah dibuat oleh bangsanya.
4. Patriotisme
Nasionalisme melibatkan sikap patriotisme yang kuat terhadap negara. Individu yang
memiliki nasionalisme yang tinggi akan memperjuangkan kepentingan negara, mempertahankan
kedaulatan, dan menjaga keamanan dan kesejahteraan negara serta warganya.
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima asas atau pilar.
Berikut adalah ciri-ciri Pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Pancasila mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa sebagai asas utama. Prinsip ini
menekankan pentingnya kepercayaan kepada Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

6
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Pancasila menegaskan pentingnya menghargai martabat dan keadilan bagi setiap individu,
tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan (SARA). Prinsip ini menekankan perlunya
menghormati dan melindungi hak asasi manusia serta menjunjung tinggi norma-norma etika dan
moral.
3. Persatuan Indonesia
Pancasila menekankan pentingnya menjaga dan memperkuat persatuan serta kesatuan
bangsa Indonesia. Prinsip ini mengajarkan pentingnya rasa kebersamaan, gotong royong, dan
mengatasi perbedaan dalam membangun negara.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Pancasila menganut sistem demokrasi yang berdasarkan pada musyawarah untuk mencapai
mufakat. Prinsip ini menekankan perlunya pengambilan keputusan secara kolektif dengan
melibatkan masyarakat dan perwakilan mereka.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila menegaskan pentingnya menciptakan kesetaraan, keadilan, dan kepastian hukum
bagi semua warga negara Indonesia. Prinsip ini menekankan perlunya mewujudkan
kesejahteraan dan pembagian sumber daya secara adil guna mencapai keadilan sosial. Ciri-ciri
Pancasila tersebut merupakan landasan filosofis, politik, dan ideologi dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.

2.3 Manfaat Nasionalisme Dan Pancasila


Nasionalisme dan Pancasila memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi suatu
negara. Berikut adalah beberapa manfaat dari kedua konsep tersebut:
Manfaat Nasionalisme:
1. Persatuan dan Kesatuan
Nasionalisme mempromosikan kesatuan dan persatuan dalam suatu negara. Ini membantu
dalam membangun identitas nasional yang kuat dan mengurangi konflik internal.

7
2. Keberlanjutan dan Kemandirian
Nasionalisme dapat mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dan
kemandirian nasional dalam bidang seperti industri, teknologi, pertanian, dan pertahanan.
3. Kebersamaan dan Solidaritas
Nasionalisme mendorong semangat kebersamaan dan solidaritas di antara warga negara. Hal
ini dapat meningkatkan kerja sama dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan politik di
negara tersebut.
4. Pertahanan dan Keamanan
Nasionalisme dapat memperkuat pertahanan dan keamanan negara. Hal ini mendorong
warga negara untuk melindungi negara mereka dari ancaman eksternal dan memperkuat
angkatan bersenjata.
Manfaat Pancasila:
1. Kebhinnekaan
Pancasila mempromosikan prinsip-prinsip toleransi dan kebhinekaan. Ini membantu
menghormati dan mengakui keberagaman masyarakat dalam suatu negara, baik dari segi suku,
agama, budaya, maupun bahasa.
2. Keadilan Sosial
Pancasila mendorong terciptanya keadilan sosial di dalam masyarakat. Prinsip-prinsip
Pancasila menegaskan pentingnya pembagian sumber daya secara adil, kesempatan yang sama,
dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
3. Ketahanan Nasional
Pancasila mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga dan mempertahankan keutuhan
negara serta melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam menjaga ketahanan nasional.
4. Moralitas dan Etika
Pancasila mengandung nilai-nilai moral dan etika yang menjadi panduan dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal ini meliputi prinsip-prinsip seperti gotong royong, saling menghormati, dan
kejujuran. Kedua konsep ini memiliki peran penting dalam membentuk identitas nasional,
memperkuat persatuan, dan mempromosikan nilai-nilai yang saling menguntungkan bagi seluruh
masyarakat dalam suatu negara.

8
2.4 Contoh Nasionalisme Dan Pancasila
Contoh nasionalisme dan pancasila di Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh konkret dari kedua konsep tersebut:
1. Penghormatan terhadap Bendera Merah Putih
Nasionalisme tercermin dalam penghormatan yang diberikan kepada bendera negara
Indonesia, yaitu Bendera Merah Putih. Di berbagai acara resmi, seperti peringatan Hari
Kemerdekaan Indonesia atau upacara bendera di sekolah, masyarakat Indonesia menunjukkan
rasa nasionalisme dengan mengibarkan bendera dan melantunkan lagu kebangsaan.
2. Konservasi Budaya
Pancasila mendorong masyarakat untuk melestarikan dan menghormati keberagaman
budaya di Indonesia. Contohnya adalah upaya pelestarian tari-tarian tradisional, seni rupa,
musik, dan kerajinan tangan dari berbagai daerah di Indonesia. Pemerintah dan masyarakat
bekerja sama untuk mempromosikan warisan budaya ini dan menjaga agar tidak terlupakan.
3. Semangat Gotong Royong
Pancasila mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Salah satu contoh
konkretnya adalah ketika terjadi bencana alam di Indonesia, masyarakat Indonesia secara
sukarela bergerak membantu korban dan membangun kembali daerah yang terkena dampak.
Masyarakat Indonesia juga sering melibatkan diri dalam kegiatan sosial seperti membersihkan
lingkungan, mengadakan penggalangan dana untuk membantu sesama, dan berbagai kegiatan
amal lainnya.
4. Semangat Persatuan dan Kesatuan
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan di
tengah keragaman. Masyarakat Indonesia menjunjung tinggi semangat ini melalui sikap saling
menghormati, menghargai perbedaan agama, suku, dan budaya, serta menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

9
5. Keberagaman Agama
Nasionalisme dan Pancasila tercermin dalam kehidupan beragama di Indonesia. Indonesia
adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, namun juga menjunjung tinggi
kebebasan beragama. Masyarakat Indonesia memiliki keberagaman agama dan menjalin
kerukunan antarumat beragama, dengan membangun tempat-tempat ibadah dan mengadakan
kegiatan keagamaan bersama.
Contoh-contoh ini hanya sebagian kecil dari bagaimana nasionalisme dan Pancasila
tercermin dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Nasionalisme dan Pancasila adalah nilai-
nilai yang penting dalam membangun persatuan dan kesatuan, menghormati keberagaman, dan
mempromosikan kebaikan bersama di Indonesia.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nasionalisme adalah sebuah ideologi yang mengedepankan kepentingan dan kesatuan
bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok. Nasionalisme memandang bahwa bangsa
memiliki hak dan tanggung jawab untuk memajukan kepentingan bersama, serta
mempertahankan kedaulatan, identitas, dan kebudayaan nasional. Nasionalisme mendorong rasa
cinta tanah air, kebanggaan terhadap bangsa, dan semangat untuk berkontribusi dalam
pembangunan dan kemajuan negara.
Pancasila adalah dasar negara atau ideologi Indonesia yang terdiri dari lima sila atau
prinsip dasar, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila
menjadi panduan dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
di Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai kebinekaan, demokrasi, keadilan, persatuan, dan
kesejahteraan sosial.
Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa nasionalisme dan Pancasila saling berkaitan
dan saling melengkapi dalam konteks Indonesia. Nasionalisme merupakan semangat cinta tanah
air dan kebangsaan yang mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sementara
itu, Pancasila menjadi dasar ideologis yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara,
dengan prinsip-prinsip yang mengedepankan keadilan, persatuan, dan kesejahteraan sosial.
Dalam praktiknya, nasionalisme Indonesia dijalankan dengan berpegang pada nilai-nilai
Pancasila sebagai panduan untuk mencapai tujuan bersama sebagai bangsa.

11
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, C., Pitoewas, B., & Nurmalisa, Y. (2015). Mempengaruhi Internalisasi Nilai Dalam
Konsep Hierarkial Pancasila Terhadap Sikap Nasionalisme Peserta Didik. Junal Kultur
Demokrasi, 3 (7).

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-nasionalsme.html

Kaelan. 2011. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.


Jamli, Edison, 2005. Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

12

You might also like