You are on page 1of 5

INFRASTRUKTUR

D. Infrastruktur

1. Pengertian Infrastruktur
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) infrastruktur di artikan segala sesuatu
yang merupakan penunjang terselenggaranya sarana dan prasarana umum 1. Sarana umum
dapat berupa fasilitas publik seperti jembatan, sanitasi, jalan, telepon, air bersih, sekolah,
listrik, rumah sakit dan lain sebagainya. Menurut Moteff infrastruktur didefinisikan tidak
hanya terbatas disudut pandang ekonomi saja melainkan dapat juga pertahanan dan
keberlanjutan pemerintah.
Infrastruktur merupakan kebutuhan dasar fisik yang diperlukan seperti jalan, jembatan,
jalur kereta api, jembatan, kelistrikan, pengairan/irigasi, telekomunikasi dan bandar udara
yang bertujuan untk pengorganisasian sehingga dapat terbentuk sistem terstruktur yang
diperlukan agar ekonomi dapat berjalan. Susanto mengungkapkan bahwa dengan adanya
infrastruktur fisik secara memadai, akan medukung kelancaran aktifitas ekonomi masyarakat,
produksi, dan memobilisasi distribusi barang dan jasa. 2 Infrastruktur merupakan salah satu
tonggak perekonomian yang penting untuk dikembangkan di Indonesia. Menurut survei pada
indeks persaingan global pada tahun 2016-2017, Indonesia menduduki peringkat ke-60 pada
pilar infrastruktur (World Ecocnomic Forum, 2017). 3
Karakteristik infratsruktur adalah eksternalitas dan juga bersifat non ekslusif yang
artinya baik postif maupun negatif, adanya monopoli alamiah (natural monopoly) disebabkan
oleh tingginya biaya tetap serta tingkat kepentingan dalam perekonomian dan juga tidak ada
orang yang dapat dikesampingkan. Infrastruktur merupakan elemen struktural ekonomi
artinya bersifat rapih dalam penataannya yang dimana dapat memfasilitasi arus barang dan
jasa antara pembeli dan penjual (Macmillan Distionary of Modern Economics, 1996). 4

2. Jenis-jenis Infrastruktur
a) infrastruktur Ekonomi
Menurut Wahyuni, bahwa Bank dunia mendefinisikan infrastruktur ekonomi,
merupakan aset fisik yang diperlukan untuk menunjang kegiatan dan aktivitas

1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008). h. 554.
2
Mega Lestari, Suhadak, “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan
Pemerataan Ekonomi Indonesia (Studi Pada Badan Pusat Statistik Tahun 2003-2017)”. Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), Vol. 70 No. 1 (Mei 2019), h. 101.
3
Arie Setiadi Moerwanto, Triono Junoasmono, “Strategi Pembangunan Infratruktur Wisata Terintegrasi”.
Jurnal HPJI, Vol. 3 No. 2 (Juli 2017), h. 67.
4
Cut nanda Keusuma dan Suriani, “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Dasar Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia”, ECOsains: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembangunan, Vol. 4 No. 1, (Mei 2015), h. 3.
ekonomi dalam produksi maupun konsumsi final, yang meliputi public utilities
(tenaga, telekomunikasi, air minum, sanitasi dan gas), public work (jalan, kanal,
saluran irigasi, bendungan dandrainase) serta sektor transportasi (jalan, angkutan
pelabuhan, kereta api dan lain sebagainya).5

b) Jenis Infrastruktur Menurut Peraturan Presiden


Percepatan penyedian infrastruktur prioritas yang tercantum sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2016 atas perubahan
Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2014. Jenis Infrastruktur Prioritas mencakup :
1) infrastruktur transportasi;
2) infrastruktur jalan;
3) infrastruktur pengairan;
4) infrastruktur air minum;
5) infrastruktur air limbah;
6) sarana persampahan;
7) infrastruktur telekomunikasi dan informatika;
8) infrastruktur ketenagalistrikan;
9) infrastruktur minyak dan gas bumi;
10) infrastruktur fasilitas Pendidikan;6

3. Peranan Infrastruktur Pembangunan Ekonomi


Secara strategis peranan penyediaan infrastruktur bagi UMKM diantaranya yaitu
a) mempercepat dalam penyediaan barang-barang yang dibutuhkan olah masyarakat
dengan biaya yang lebih murah sehingga berdampak terhadap harga barang dan jasa
yang murah dengan kualitas yang baik oleh UMKM.
b) 2) infrastruktur yang baik dapat memperlancar transportasi yang pada gilirannya
merangsang adanya stabilisasi dan mengurangi disparitas harga antar daerah
(penyamaan harga). Dengan adanya kemudahan transportasi, maka barang barang dapat
dialirkan atau didistribusi ketempat-tempat yang kekurangan (defisit)akan suatu barang
sehingga akan tercapai kestabilan harga-harga.
c) 3) insfrastruktur yang memperlancar transfortasi berfungsi meningkatkan nilai tambah
barang dan jasa, karena banyaknya daerah yang letaknya jauh dari pasar, sehingga
berdampak terhadap ongkos angkut yang mahal bagi pelaku UMKM. Dengan
tersedianya transfortasi yang baik dan murah memungkinkan hasil produksi daerah

5
Eko Fajar Cahyono. “Analisis Pengaruh Infrastruktur Publik Terhadap Produk Domestik Bruto Perkapita Di
Indonesia”. Article, April 2012, h. 3.
6
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan, Pasal 2 ayat (1-2).
tersebut dapat diangkut dan dijual kepasar atau dengan kata lain pelaku UMKM dapat
menjangkau konsumen.
d) nfrastruktur yang memperlancar transportasi turut memengaruhi terbentuknya harga
yang efisien. Transportasi yang baik dan murah akan menurunkan biaya transaksi.
e) infrastruktur yang memperlancar transportasi dapat menimbulkan spesialisasi antar
daerah. Transportasi murah dan mudah akan mendorong pembagian kerja dan
spesialisasi secara geografis antar daerah. Infrastruktur merupakan instrumen untuk
memperlancar berputarnya roda perekonomian sehingga bisa mempercepat akselerasi
pembangunan. 7

Semakin tersedianya infrastruktut akan merangsang pembangunan di suatu daerah.


Sebaliknya, pembangunan yang berjalan cepat akan menuntut tersedianya infrastruktrur
agar pembangunan tidak tersendat. Dengan demikian, infrastruktur berguna untuk
memudahkan mobilitas faktor produksi, terutama penduduk, memperlancar mobilitas
barang dan jasa, juga memperlancar perdagangan antar daerah. Ini berarti pengembangan
infrastruktur akan berdampak secara multiflayier effect terhadap pertumbuhan usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM)

4. Kendala Utama dalam pengadaan Infrastruktur


Ada dua kendala utama dalam pengadaan infrastruktur bagi UMKM diantaranya yaitu:
1) kemungkinan terjadinya kegagalan pasar bagi UMKM, karena dengan adanya
infrastruktur akan memberikan keterbukaan bagi para pelaku ekonomi secara global
sehingga akan berdampak terhadap kegagalan pasar bagi UMKM setempat.
2) menyangkut aspek pembiayaan yaitu memerlukan dana investasi sangat besar dan
merupakan investasi jangka panjang. Dari kondisi tersebut, beberapa jenis
infrastruktur bisa mengalami kegagalan pasar seperti jalan raya atau jalan tol yang
diperkirakan masyarakat pemakai jalan tersebut kurang perhatiannya terhadap pasar.
Kecuali di sepanjang jalan raya atau tol tersebut dipersiapkan adanya rest area atau
tempat istirahat yang sekaligus ditempat tersebut disiapkan pasar tradisional maupun
pasar modern.

Dengan pembangunan infrastruktur tersebut diharapkan terjadi konstelasi atau terhubungnya satu
daerah dengan daerah lainnya. Sehingga UMKM dapat mengembangkan dan meningkatkan usahanya
sekaligus dapat memanfaatkan potensi lokal dengan sebesar-besarnya. Sejalan dengan itu
pembangunan infrastruktur di desa-desa sangat memberikan dampak terhadap pertumbuhan dan

7
Fredrik Benu, 2002. Ekonomi Rakyat dan Pemberdayaan: Suatu Kajian Konseptual. Jurnal Ekonomi
Rakyat. Th I (10), h. 17.
peningkatan pendapatan masyarakat desa maupun para pelaku UMKM di desa. Ini berarti program
Nawa Cita pemerintah yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa-desa dalam kerangka negara kesatuan dapat terwujud, sekaligus mampu menjadi tonggak
kekuatan perekonomian nasional. Dengan pembangunan infrastruktur dalam arti luas akan dapat
mendorong terwujudnya swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air dan swasembada
teknologi maupun swasembada lainnya yang sangat diperlukan oleh sebesar-besarnya rakyat
Indonesia8

Daftar Pustaka:

8
Ibid, h. 24.
Arie Setiadi Moerwanto, Triono Junoasmono, “Strategi Pembangunan Infratruktur Wisata
Terintegrasi”. Jurnal HPJI, Vol. 3 No. 2 Juli 2017.

Cut nanda Keusuma dan Suriani, “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Dasar Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia”, ECOsains: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembangunan,
Vol. 4 No. 1, .Mei 2015

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat Bahasa, 2008.

Eko Fajar Cahyono. “Analisis Pengaruh Infrastruktur Publik Terhadap Produk Domestik Bruto
Perkapita Di Indonesia”. Article, April 2012.

Fredrik Benu, 2002. Ekonomi Rakyat dan Pemberdayaan: Suatu Kajian Konseptual. Jurnal Ekonomi
Rakyat. Th I (10).

Mega Lestari, Suhadak, “Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan
Pemerataan Ekonomi Indonesia (Studi Pada Badan Pusat Statistik Tahun 2003-2017)”. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 70 No. 1 Mei 2019.

You might also like