You are on page 1of 5

NAMA : ZIKRYAN BAGASKARA

NIM :2203030022

PRODI : S1 BISNIS DIGITAL

MATKUL : PERANGKAT LUNAK

1. Pengujian fungsional adalah jenis pengujian perangkat lunak yang dilakukan untuk
memverifikasi apakah suatu sistem atau aplikasi berfungsi sesuai dengan spesifikasi
fungsionalnya. Tujuan utama dari pengujian fungsional adalah memastikan bahwa perangkat
lunak memenuhi persyaratan bisnis dan berperilaku sesuai dengan harapan pengguna. Pengujian
fungsional melibatkan pengujian fitur-fitur individu atau fungsi-fungsi dari perangkat lunak. Hal
ini dilakukan dengan menguji input yang berbeda ke dalam perangkat lunak dan memeriksa
output yang dihasilkan untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi tersebut berjalan dengan benar.
Pengujian fungsional umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik pengujian seperti
pengujian unit, pengujian integrasi, dan pengujian sistem.Berikut adalah langkah-langkah umum
yang terlibat dalam pengujian fungsional:Analisis kebutuhan fungsional: Memahami persyaratan
fungsional sistem atau aplikasi yang akan diuji.Perencanaan pengujian: Membuat rencana
pengujian yang mencakup skenario pengujian, data pengujian, lingkup pengujian, dan jadwal
pengujian.Desain kasus uji: Membuat kasus uji berdasarkan spesifikasi fungsional. Setiap kasus
uji mencakup langkah-langkah yang harus diikuti, input yang diberikan, dan output yang
diharapkan.Persiapan lingkungan pengujian: Mengkonfigurasi lingkungan pengujian dengan
memastikan bahwa semua komponen yang diperlukan tersedia.Eksekusi pengujian: Menjalankan
kasus uji sesuai dengan rencana pengujian yang telah dibuat sebelumnya. Input yang berbeda
diberikan ke dalam perangkat lunak dan output yang dihasilkan diperiksa.Perekaman hasil:
Mencatat hasil pengujian, termasuk kegagalan atau masalah yang ditemukan.Pelaporan:
Menyusun laporan pengujian yang berisi hasil pengujian, masalah yang ditemukan, dan
rekomendasi perbaikan.Pengujian fungsional sangat penting untuk memastikan bahwa perangkat
lunak berfungsi dengan benar dan sesuai dengan harapan pengguna. Dengan melakukan
pengujian fungsional yang komprehensif, risiko kesalahan dan kegagalan perangkat lunak dapat
diminimalkan, sehingga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

2. Functional testing adalah jenis pengujian perangkat lunak yang bertujuan untuk memastikan
bahwa sistem atau aplikasi berfungsi dengan benar sesuai dengan persyaratan fungsional yang
ditentukan. Fungsi-fungsi perangkat lunak yang diuji dapat mencakup interaksi pengguna,
pemrosesan data, perhitungan, logika bisnis, dan fitur-fitur lain yang terkait dengan tujuan utama
sistem.
Berikut adalah alasan mengapa functional testing perlu dilakukan:

 Memastikan kualitas perangkat lunak: Functional testing membantu memastikan bahwa


perangkat lunak berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dengan menguji fungsi-fungsi
utama, pengujian ini membantu menemukan bug, kesalahan, atau masalah lain yang
dapat mempengaruhi pengalaman pengguna atau kinerja sistem. Dengan mengidentifikasi
masalah ini sebelum perangkat lunak dirilis, dapat dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan kualitas perangkat lunak.

 Menjamin kesesuaian dengan persyaratan: Setiap perangkat lunak memiliki persyaratan


fungsional yang harus dipenuhi. Functional testing memverifikasi bahwa perangkat lunak
mencapai persyaratan ini dan beroperasi sesuai dengan harapan. Dengan melakukan
pengujian ini, Anda dapat memastikan bahwa perangkat lunak tidak hanya berfungsi
dengan benar tetapi juga memenuhi kebutuhan bisnis atau pengguna.

 Meningkatkan kepercayaan pengguna: Functional testing membantu membangun


kepercayaan pengguna terhadap perangkat lunak yang mereka gunakan. Dengan
memastikan bahwa fungsi-fungsi utama bekerja dengan baik, perangkat lunak dapat
memberikan pengalaman yang positif dan dapat diandalkan bagi pengguna. Ini dapat
mengurangi risiko kekecewaan pengguna, masalah penggunaan, atau kerugian bisnis
yang mungkin timbul akibat kerusakan perangkat lunak.

 Menemukan masalah sejak dini: Melakukan functional testing sejak tahap awal
pengembangan perangkat lunak dapat membantu menemukan masalah sejak dini. Dengan
mengidentifikasi bug atau kesalahan sebelum perangkat lunak mencapai tahap produksi,
perbaikan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan biaya yang lebih rendah. Hal ini
membantu mengurangi risiko terhadap waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
memperbaiki masalah yang terdeteksi setelah perangkat lunak dirilis.

 Meningkatkan kepuasan pengguna: Functional testing yang efektif membantu


meningkatkan kepuasan pengguna dengan menyediakan perangkat lunak yang berfungsi
dengan baik. Dengan mengurangi bug, kesalahan, atau masalah lain yang dapat
mengganggu pengalaman pengguna, perangkat lunak akan lebih mudah digunakan dan
memberikan hasil yang diinginkan. Kepuasan pengguna yang meningkat dapat
berdampak positif pada citra merek, loyalitas pengguna, dan kesuksesan produk.

 Secara keseluruhan, functional testing penting untuk memastikan bahwa perangkat lunak
berfungsi dengan baik, sesuai dengan persyaratan, dan memberikan pengalaman
pengguna
3. Jika pengujian fungsional tidak tercapai, ini menunjukkan bahwa aplikasi atau sistem yang diuji
tidak memenuhi persyaratan fungsional yang ditetapkan sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan
oleh beberapa masalah potensial:Bug atau kesalahan dalam pengembangan: Mungkin ada
masalah dalam kode atau logika yang mencegah fungsi-fungsi tertentu bekerja dengan benar.
Dalam hal ini, diperlukan debugging dan perbaikan yang tepat.Kesalahan dalam perencanaan
pengujian: Mungkin ada kesalahan dalam merencanakan pengujian fungsional, seperti tidak
mencakup kasus pengujian yang relevan atau tidak memperhatikan beberapa kondisi khusus. Ini
memerlukan evaluasi dan penyempurnaan perencanaan pengujian.Ketidaksesuaian dengan
persyaratan bisnis: Mungkin ada perbedaan antara persyaratan fungsional yang telah ditetapkan
dan fungsionalitas yang dikembangkan. Dalam hal ini, perlu dilakukan peninjauan ulang
persyaratan bisnis dan kemungkinan dilakukan perubahan pada desain atau
implementasi.Masalah integrasi: Pengujian fungsional dapat gagal jika komponen atau sistem
yang terintegrasi tidak berinteraksi atau berkomunikasi dengan benar. Ini dapat terjadi jika ada
kesalahan dalam pengaturan atau konfigurasi, atau jika ada ketidakcocokan antara komponen
yang berbeda.Kinerja yang buruk: Meskipun pengujian fungsional fokus pada fungsi-fungsi
aplikasi, jika kinerja aplikasi secara keseluruhan buruk, ini juga dapat menghambat pencapaian
pengujian fungsional. Dalam hal ini, diperlukan evaluasi dan perbaikan kinerja aplikasi.Jika
pengujian fungsional tidak tercapai, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi penyebab
masalah dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Ini mungkin melibatkan proses
debugging, pengaturan ulang pengujian, perubahan pada desain atau implementasi, atau evaluasi
ulang persyaratan bisnis.

4. Tahap Pengujian Fungsional

jelaskan tehapan fungtional testing

Fungsi pengujian fungsional adalah untuk memastikan bahwa sistem atau perangkat lunak berperilaku
sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan persyaratan fungsional yang ditetapkan sebelumnya.
Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam pengujian fungsional:

 Analisis Kebutuhan: Tahap ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan
fungsional sistem atau perangkat lunak. Tim pengujian bekerja sama dengan pemangku
kepentingan untuk memahami tujuan, fitur, dan persyaratan yang harus diuji.
 Perencanaan Pengujian: Pada tahap ini, rencana pengujian disusun berdasarkan analisis
kebutuhan. Rencana ini mencakup tujuan pengujian, lingkup pengujian, strategi pengujian,
sumber daya yang diperlukan, jadwal, dan metrik pengukuran keberhasilan pengujian.
 Desain Kasus Uji: Desain kasus uji melibatkan identifikasi dan pembuatan skenario pengujian
yang mencakup langkah-langkah yang harus diikuti, masukan yang diberikan, dan hasil yang
diharapkan. Kasus uji harus mencakup berbagai kemungkinan skenario yang mencakup fitur dan
fungsionalitas yang berbeda dari sistem atau perangkat lunak.
 Persiapan Data Uji: Pada tahap ini, data uji yang diperlukan untuk menjalankan kasus uji dibuat
atau disiapkan. Ini dapat mencakup data masukan, data referensi, atau situasi lingkungan tertentu
yang diperlukan untuk menguji fungsionalitas tertentu.
 Eksekusi Pengujian: Kasus uji yang dirancang dieksekusi sesuai dengan rencana pengujian. Pada
tahap ini, sistem atau perangkat lunak diuji dengan memberikan input yang ditentukan dan
memverifikasi hasil keluaran yang dihasilkan.
 Pemantauan dan Pencatatan Hasil: Selama eksekusi pengujian, hasilnya harus dipantau dan
dicatat dengan cermat. Jika ada kesalahan atau ketidaksesuaian dengan kebutuhan fungsional,
mereka dicatat dan dilaporkan untuk diperbaiki.
 Analisis Hasil: Setelah pengujian selesai, hasilnya dianalisis untuk mengevaluasi apakah sistem
atau perangkat lunak telah memenuhi persyaratan fungsional. Kesalahan dan penyimpangan dari
kebutuhan fungsional dianalisis untuk menentukan penyebabnya dan langkah-langkah perbaikan
yang diperlukan.
 Pelaporan Hasil: Laporan pengujian fungsional dibuat yang mencakup hasil pengujian, kasus uji
yang dijalankan, kesalahan yang ditemukan, dan metrik pengukuran keberhasilan pengujian.
Laporan ini membantu tim pengembang dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami
status dan kualitas fungsional sistem atau perangkat lunak.
 Perlu diingat bahwa tahapan ini hanya merupakan panduan umum, dan pengujian fungsional
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan metodologi yang digunakan oleh tim penguji

5. Pengujian Unit Fungsional

jelaskan secara mendetail salah satu tipe fungtional testing beserta contohnyaSalah satu jenis
pengujian fungsional yang umum dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak adalah pengujian
unit. Pengujian unit fungsional fokus pada pengujian setiap unit atau komponen perangkat lunak
secara terisolasi untuk memastikan bahwa setiap unit berfungsi dengan benar sesuai dengan
spesifikasi fungsionalnya.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang pengujian unit fungsional beserta contohnya:

Pengujian Unit Fungsional:

Pengujian unit fungsional melibatkan pengujian setiap unit perangkat lunak secara terpisah untuk
memastikan bahwa masing-masing unit berfungsi dengan benar. Unit dapat berupa fungsi, metode,
atau prosedur kecil dalam perangkat lunak yang dapat diuji secara terpisah. Tujuan utama dari
pengujian unit fungsional adalah memverifikasi bahwa unit-unit tersebut beroperasi sesuai dengan
spesifikasi fungsionalnya.

Contoh Pengujian Unit Fungsional:

Misalkan kita memiliki sebuah aplikasi web yang memiliki fitur login. Dalam pengujian unit
fungsional, kita akan menguji setiap unit yang terlibat dalam proses login secara terpisah. Berikut
adalah beberapa contoh pengujian unit fungsional yang mungkin dilakukan:

a. Unit Pengujian Login:

Pengujian ini akan memastikan bahwa fungsi login berfungsi dengan benar. Beberapa contoh
pengujian yang dapat dilakukan meliputi:
Menguji validitas input pengguna, seperti memeriksa apakah nama pengguna dan kata sandi telah
diisi dengan benar.

Menguji keakuratan proses autentikasi, yaitu memverifikasi apakah pengguna dengan nama pengguna
dan kata sandi yang benar dapat masuk ke sistem.

Menguji respons sistem terhadap skenario kesalahan, seperti mencoba login dengan kombinasi nama
pengguna dan kata sandi yang salah.

b. Unit Pengujian Pembatasan Kata Sandi:

Pengujian ini akan memastikan bahwa pembatasan kata sandi bekerja sesuai harapan. Beberapa
contoh pengujian yang dapat dilakukan meliputi:

Menguji panjang minimum dan maksimum kata sandi yang diterima.

Menguji kekuatan kata sandi, seperti memeriksa apakah kata sandi yang terlalu lemah ditolak oleh
sistem.

Menguji respons sistem terhadap kesalahan pengguna, seperti mencoba menggunakan kata sandi yang
tidak memenuhi persyaratan.

c. Unit Pengujian Pengaturan Profil Pengguna:

Pengujian ini akan memverifikasi bahwa pengaturan profil pengguna berfungsi dengan benar.
Beberapa contoh pengujian yang dapat dilakukan meliputi:

Menguji kemampuan pengguna untuk memperbarui informasi profil mereka.

Menguji validitas input pengguna, seperti memeriksa apakah pengguna memasukkan data yang valid
saat mengubah profil mereka.

Menguji keakuratan penyimpanan dan pembaruan data profil.

Dalam pengujian unit fungsional, setiap unit diuji secara terpisah untuk memastikan bahwa mereka
beroperasi dengan benar sesuai dengan spesifikasi fungsionalnya.

You might also like