You are on page 1of 13

MAKALAH

TEKNIK-TEKNIK BIMBINGAN KONSELING


Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan konseling

Dosen pengampu : Ulfa Adilla M.Pd

Disusun oleh

Kelompok 6

Rosa okta arianda

Sulis

Hana

Fery kurniawan

Feri irawan

YAYASAN NURUL ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2020


KATA PENGANTAR
Dengan mengharap puji syukur kehadirat Allah swt yang Maha Pengasih dan
Penyayang, Maha Pengampun serta Maha Penerima Taubat bagi hamba-hamba-Nya yang
mau bertaubat dan mohon ampunan-Nya.
Dan mudah-mudahan Allah Swt melindungi dari kesalahan diri kami dan dari
keburukan amal kami. Karena siapa saja yang disesatkan oleh-Nya maka tidak seorang pun
yang bisa memberi petunjuk baginya. Dan siapa saja yang diberi petunjuk oleh-Nya maka
tidak seorang pun dapat menyesatkannya.
Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada pahlawan revolusioner dunia, Putra
Abdullah, Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kita kejalan yang lurus.
Berkat rahmat dan Hidayah-Nya serta Inayah-Nya pulalah, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini, sebagai tugas dari Fakultas Agama Islam, Prodi Muamalat pada
mata Kuliah Metodologi Studi Islam.
Penulis sadar, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saran dan
kritik pembaca yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin.

ii
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………..................................
………………...I

KATA PENGANTAR………………….
…………………………............................………..II

DAFTAR
ISI…………………………………………………………...............................
……..III

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar
belakang…………………………………………………..........................
………1
B. Rumusan masalah………………………………………….......................
…………..1
C. Tujuan…………………………………………………….
…...............................…………2

BAB II PEMBAHASAN

A. Teknik-teknik bimbingan konseling…………………………..............


………..3
B. Proses langkah-langkah pelaksanaan studi kasus…………....…………5
C. Metode mendapatkan data untuk bimbingan dan konseling.………7
D. Langkah-langkah bimbingan konseling………………............
…………….…8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………….......................
......………….9
B. Saran…………………………………………………….............................
....………………9
C. Daftar pustaka

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehidupan siswa merupakan kegiatan yang unik dengan segala lika-likunya.
Dalam kehidupannya siswa selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang
menuntutnya untuk dapat menyelesaikannya dengan baik agar dia dapat terus
bergerak maju menuju perubahan yang lebih baik.
Permasalahan yang dialami siswa terkadang dapat diselesaikan sendiri oleh
siswa yang bersangkutan, tapi suatu saat mereka juga berkemungkinan untuk tidak
bisa menyelesaikannya sendiri. Sehingga dibutuhkannya bantuan baik dari teman,
orang tua, guru, maupun konselor. Konselor dalam hal ini adalah orang yang didalam
lembaga sekolah memiliki tugas yang langsung berkaitan dalam membantu
menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa. Dalam melakukan tugasnya
tersebut konselor perlu menggunakan tehnik yang tepat agar dapat membantu secara
optimal dan tugasnya pun dapat terselesaikan dengan baik.
B. Rumusan masalah
1. Teknik-teknik bimbingan konseling
2. Proses langkah-langkah pelaksanaan studi kasus
3. Metode mendapatkan data untuk bimbingan dan konseling
4. Langkah-langkah bimbingan konseling

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Teknik-teknik bimbingan konseling?
2. Untuk mengetahui Proses langkah-langkah pelaksanaan studi kasus?
3. Untuk mengetahui Metode mendapatkan data untuk bimbingan dan konseling?
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah bimbingan konseling?
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik-teknik Bimbingan Konseling


Teknik-teknik bimbingan konseling secara garis besarteknik teknik yang
dipergunakan dalam bimbingan menganbil dan macam pendekatan, yaitu pendekatan
secara kelompok, dan pendekatan secara individual. Pendekatan secara kelompok di
sebut juga dengn bimbingan kelompok ( group guidance ) dan pendekatan secara
individual disebut juga penyulihan individual ( individual counseling )
a. Bimbingan kelompok
Teknik ini dipergunakan untuk membantu murid atau sekelompok murid
memecahkan masalah melalui kegiatan kelompok. Benyuk khusus teknik
bimbigan kelompok adalah Home room program kaya wisata ( field trip ) diskusi
kelompok, kegiata kelompok, dan organisasi murid.
- Home room program
Teknik home room program adalah suatu program yang dilakukan diluar
jam pelajaran untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan siswa,
agar siswa bebas mengutarakan isi hati dan masalah yang dihadapinya1

1 Damayanti, Nidya. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Araska.2012.Hlm.59


- Karya wisata ( field trip )
Selain berpungsi sebagai kagiatan rekreasi, karya wisata juga dapat
dijadikan sebagai kegiatan kelompok. Karna siswa di tuntut agara dapar
menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok. Selain itu dalam teknik ini
siswa juga mengamati secara langsung objek-objek yang ada sehingga dapat
mengambangkan bakat serta cita-cita.
- Diskusi kelompok
Dalam kegiatan ini sebaiknya dibentuk kelompok kecil yang terdiri dari
4-5 orang agar siswa aktif dan berperan serta dalam mendiskusikan masalah-
masalah yang berhubungan dengan masalah belajar.
- Kegiatan kelompok
Kegiatan kelompok ini sangat baik bagi siswa karna individu mendapat
kesempatan untuk berprestisipasi dengan sebaik bainya. Sebagai mahkluk
sosial, manusia tidak bisa hidup tanpa orang lain, oleh karna itu dengan
adanya kegiatan kelompok banyak banyak bekerja tertentu yang berhasil.
- Organisasi murid
Organisasi murid sangat bermamfaat bagi individu, karna melatih
siswa dalam mengembangkan sikiap kepemimpinannya dan menjadikan siswa
sebagai individu yang bertanggung jawab terhadap amanat yang dipercayaan
kepadanya.
b. Konseling individual ( individual counseling )
Konseling merupakan salah sau teknik pemberian yang bersifat langsung
( facetoface) dengan mengadakan wawancara antara konselor dengan klien.
Dalam maslah-maslalah yang diselesaikan biasanya masalah pribadi.
Pada umumnya dikenal 3 teknik khusu dalam konseling, yaitu :
- Directive counseling2

2 Hikmawati, Fenti. Bimbingan Konseling, Jakarta : PT Raja Grafindo. 2010.Hlm.32.

4
Yaitu teknik konseling yang bersifat mengarahkan siswa dalam
mengambail tindakan atau keputusan yang sesuai dengan masalah yang
sedang dihadapinya. Dalam teknik ini counselor lebih banyak mengambil
inisiatif, sehingga klien tinggal menerima apa yang dikemukakan konselor.
Jadi dalam teknik ini yang lebih banyak berperan adalah konselor.
- Non directive counseling
Yaitu teknik yang tidak bersifat mengarahkan, karna yang lebih banyak
berperan adalah siswa sedang konselor yang mendengarkan cerita dari siswa
tersebut sambil mencari jalan keluar masalah yang sedang dihadapinya.
- Eclectic counseling
Yaitu memilih diantaranya teknik-teknik counseling yang paling cepat
untu klien. Seorang counselor akan berhasil menjalankan tugasnya tidak hanya
berpegang pada satu teknik atau pendekatan saja, akan tetapi bisa digunakan
secara bersama-sama guna mencapai hasil yang lebih baik lagi.
Dengan demikian dalam bimbingan dan konseling seorang konselor
dapat menggunakan dua teknik yaitu bimbingan kelompok daan bimbingan
individu. Dan dalam penggunaannya seorang counselor tidak hanya berpegang
pada salah satu teknik saja akan tetapi dapat menggunakan keduo teknik
tersebut secara bersamaan.
B. Proses langkah-langkah pelaksanaan studi kasus
a. Perencanaan
Dalam perencanaan terhadap langkah-langkah berikut, yaitu mengenal
gejala, gejala itu mungkin ditemukan atau di proleh dengan beberapa cara yaitu
guru pembimbing menemui sendiri gejala pada siswa yang memiliki masalah,
guru mata pelajaran memberikan informasi, adanya siswa yang bermasalah
kepada guru pembimbing, wali kelas meminta bantuan guru pembimbing untuk
menangani seseorang siswa yang bermasalah berdasarkan informasi yang
diterimanya dari pihak lain, seperti siswa, para guru, ataupun pihak tata usaha.3

3 Asmani , Jamal Ma’mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan Konseling Di Sekolah. Yogyakarta: DIVA
Pres.Hlm.67.

5
b. Membuat deskripsi kasus. Setelah gejala itu dipahami oleh guru pembimbing
kemudian dibuatkan deskripsi kasusnya secara objektif, sederhana, tetapi cukup
jelas.
c. Setelah deskripsinya dibuat, dipelajari lebih lanjut aspek maupun bidang-bidang
masalah yang mungkin dapat ditemukan dalam deskripsi itu. Kemudian
ditentukan jenis maslahnya, apakah menyangkut masalah pribadi, sosial belajar
atau kasir.
d. Jenis masalah yang telah di kelompokkan itu dijabarkan dengan cara
mengembangkan ide-ide atau konsep-konsep menjadi lebih rinci, agar lebih
mudah memahami pemesalahannya.
e. Adanya penyabaran masalah yang ebih terinci dapat membantu guru pembimbing
untuk membuat untuk perkiraan kemungkinan sumber penyebar masalah.
f. Perkiraan kemungkinan sumber penyebab membantu mengetahui jenis informasi
yang dikumpulkan, dan teknik atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan
informasi.
g. Mengumpulan data, terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, tetapi
yang ebih sering digunakan daam studi kasus adalah observasi, wawancara, dan
analisis dokumentasi. Setelah data terkumpul konselor dapat mulai
mengorganisasi dan mengklafikasi data menjadi bagian-bagian yang dapat di
kelola.
h. Penggunaan dan pengolahan data, penggunaan dan pengelola data untuk
merangkum, menggolongkan dan menghubungkan data yang diperoleh dalam
tahap pengumpulan data. Dengan demikian dapat menunjukkan keseluruhan
gambaran tentang diri anak, rumusan ini bersifat ringkasan padat sintesa dan
interpretasi data. Setalah mengelola data selanjutnya data studi kasus
diintrepretasikan dengan kasus case confrence antara petugas yang melakukan
studi kasus, dan case confrence teribat beberapa petugas khusus yang mempelajari
setiap kasus dari individu yang bermasalah.

6
i. Membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan ( treatment ) merupakan langkah
yang ditempuh untuk menetapkan teknik atau bantuan yang diberikan kepada
siswa yang bermasalah serta memprediksi kemungkinan yang akan mungkin leh
siswa hubungan dengan masalah yang sedng dialami.
j. Evaluasi dan tidak lanjut ( poulout) kegiatan ini dilakukan setelah dilakukan
streatment atau membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan.untuk tidak lanjut
bisa diakukan oleh pengajar sendiri, guru bk, ataupun dirujuk dan di alih
tangankan kepada pihak lain yang lebih berkompeten maupun dari orang tua siswa
itu sendiri.
C. Metode mendapatkan data untuk bimbingan dan konseling
Menurut H.M. umar dan santoso,mengumpulkan data ini sangat penting dalam
penyelidikkan pada umumnya maupun dalam bimbingan konseling, hal ini karena
konseling baru dapat diberikan dengan baik kalau data sekitar individu yang akan di
bimbing telah diketahui. Oleh karna itu perlu dikemukakan beberapa metode yang
dapat dipergunakan untuk memperoleh data dalam merealisasikan bimbingan dan
konseling yaitu :4
a. Obsevasi
Observasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data yang diinginkan
dengan mengadakan pengamatan secara langsung
b. Questionaire
Queationaire merupakan suatu daftar yang berisikan pertayaan-pertayaan yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi sasaran questionaire
tersebut.
c. Interview ( wawancara )
Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan mengadakan
face to face relation.
d. Sosiometri
4 Rofiq, Arif Ainur, Keterampilan Konseling, 2014.Hlm. 78.

7
Sosiometri menunjukkan kepada kita tentang ukutan pertemanan.
e. Tes
Tes ialah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikkan dengan
meggunakan sosl-soal yang telah dipilih dengan seksama, artinya dengan standar
tertentu karena suatu tes bergantungan pada validitas dan reliablitas suatu tes
tersebut.
f. Case studi ( studi kasus )
Studi kasus adalah suatu metode penyelidikkan untuk mempelajari kejadian
mengenai perseorangan.
D. Langkah-langkah bimbingan konseling
Langkah-langkag bimbingan konseling yaitutahapan-tahapan dalam proses
pelaksanaan bimbingan konseling, mulai dari perencanaan,pelaksanaan,hingga sesi
terakhir dari bimbingan tersebut.dalam pemberiam bimbingan dikenal adanya
langkah-langkah sebagai berikut
a. Langkah identifikasi kasus maksudnya adalah untuk mengenal kasus beserta
gejala-gejala yang nampak. Dengan langkah ini pembimbingan mencatat kasus-
kasus yang perlu mendapat bantuan terlebih dahulu.
b. Langkah diagnosa yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi kasus
berserta latar belelakangnya.
c. Langah diagnosa yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan atau terapi apa
yang dilaksanakan untuk membimbing kasus.
d. Langkah terapi yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan.langkah ini
merupakan pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam prognosa.
e. Langkah evaluasi dan follow-up adalah untuk menilai dan mengetahui sampai
sejauh manakah langkah terapi yang telah dilakukan telah mencapai hasilnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik adalah cara,langkah atau metode yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan,
bimbingan adalah mengarahkan, memadu, mengelola dan menyetir atau dapat
diartikan pula sebagai bantuan atau pertolongan. Sedangkan konseling sedangkan
konseling uaya untuk membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat
pribadi antar konselor dan konseling agar konseling mampu memahami diri dan
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai
yang diyakininya sehingga konseling merasa bahagia dan efektif prilakunya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini lebih masih banyak kekurangan, terutama
kurangnya bahan atau sumber yang menjadi rujukan. Untuk itu kami berharap
masukan saran dari para pembaca agar kedepannya kami dapat menulis makalah
dengan baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, Nidya. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta : Araska.2012


Hikmawati, Fenti. Bimbingan Konseling, Jakarta : PT Raja Grafindo. 2010
Asmani , Jamal Ma’mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan Konseling Di Sekolah.
Yogyakarta: DIVA Pres.
Rofiq, Arif Ainur, Keterampilan Konseling, 2014

You might also like