Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Kelompok 6
Sulis
Hana
Fery kurniawan
Feri irawan
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………..................................
………………...I
KATA PENGANTAR………………….
…………………………............................………..II
DAFTAR
ISI…………………………………………………………...............................
……..III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang…………………………………………………..........................
………1
B. Rumusan masalah………………………………………….......................
…………..1
C. Tujuan…………………………………………………….
…...............................…………2
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kehidupan siswa merupakan kegiatan yang unik dengan segala lika-likunya.
Dalam kehidupannya siswa selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang
menuntutnya untuk dapat menyelesaikannya dengan baik agar dia dapat terus
bergerak maju menuju perubahan yang lebih baik.
Permasalahan yang dialami siswa terkadang dapat diselesaikan sendiri oleh
siswa yang bersangkutan, tapi suatu saat mereka juga berkemungkinan untuk tidak
bisa menyelesaikannya sendiri. Sehingga dibutuhkannya bantuan baik dari teman,
orang tua, guru, maupun konselor. Konselor dalam hal ini adalah orang yang didalam
lembaga sekolah memiliki tugas yang langsung berkaitan dalam membantu
menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa. Dalam melakukan tugasnya
tersebut konselor perlu menggunakan tehnik yang tepat agar dapat membantu secara
optimal dan tugasnya pun dapat terselesaikan dengan baik.
B. Rumusan masalah
1. Teknik-teknik bimbingan konseling
2. Proses langkah-langkah pelaksanaan studi kasus
3. Metode mendapatkan data untuk bimbingan dan konseling
4. Langkah-langkah bimbingan konseling
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Teknik-teknik bimbingan konseling?
2. Untuk mengetahui Proses langkah-langkah pelaksanaan studi kasus?
3. Untuk mengetahui Metode mendapatkan data untuk bimbingan dan konseling?
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah bimbingan konseling?
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
Yaitu teknik konseling yang bersifat mengarahkan siswa dalam
mengambail tindakan atau keputusan yang sesuai dengan masalah yang
sedang dihadapinya. Dalam teknik ini counselor lebih banyak mengambil
inisiatif, sehingga klien tinggal menerima apa yang dikemukakan konselor.
Jadi dalam teknik ini yang lebih banyak berperan adalah konselor.
- Non directive counseling
Yaitu teknik yang tidak bersifat mengarahkan, karna yang lebih banyak
berperan adalah siswa sedang konselor yang mendengarkan cerita dari siswa
tersebut sambil mencari jalan keluar masalah yang sedang dihadapinya.
- Eclectic counseling
Yaitu memilih diantaranya teknik-teknik counseling yang paling cepat
untu klien. Seorang counselor akan berhasil menjalankan tugasnya tidak hanya
berpegang pada satu teknik atau pendekatan saja, akan tetapi bisa digunakan
secara bersama-sama guna mencapai hasil yang lebih baik lagi.
Dengan demikian dalam bimbingan dan konseling seorang konselor
dapat menggunakan dua teknik yaitu bimbingan kelompok daan bimbingan
individu. Dan dalam penggunaannya seorang counselor tidak hanya berpegang
pada salah satu teknik saja akan tetapi dapat menggunakan keduo teknik
tersebut secara bersamaan.
B. Proses langkah-langkah pelaksanaan studi kasus
a. Perencanaan
Dalam perencanaan terhadap langkah-langkah berikut, yaitu mengenal
gejala, gejala itu mungkin ditemukan atau di proleh dengan beberapa cara yaitu
guru pembimbing menemui sendiri gejala pada siswa yang memiliki masalah,
guru mata pelajaran memberikan informasi, adanya siswa yang bermasalah
kepada guru pembimbing, wali kelas meminta bantuan guru pembimbing untuk
menangani seseorang siswa yang bermasalah berdasarkan informasi yang
diterimanya dari pihak lain, seperti siswa, para guru, ataupun pihak tata usaha.3
3 Asmani , Jamal Ma’mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan Konseling Di Sekolah. Yogyakarta: DIVA
Pres.Hlm.67.
5
b. Membuat deskripsi kasus. Setelah gejala itu dipahami oleh guru pembimbing
kemudian dibuatkan deskripsi kasusnya secara objektif, sederhana, tetapi cukup
jelas.
c. Setelah deskripsinya dibuat, dipelajari lebih lanjut aspek maupun bidang-bidang
masalah yang mungkin dapat ditemukan dalam deskripsi itu. Kemudian
ditentukan jenis maslahnya, apakah menyangkut masalah pribadi, sosial belajar
atau kasir.
d. Jenis masalah yang telah di kelompokkan itu dijabarkan dengan cara
mengembangkan ide-ide atau konsep-konsep menjadi lebih rinci, agar lebih
mudah memahami pemesalahannya.
e. Adanya penyabaran masalah yang ebih terinci dapat membantu guru pembimbing
untuk membuat untuk perkiraan kemungkinan sumber penyebar masalah.
f. Perkiraan kemungkinan sumber penyebab membantu mengetahui jenis informasi
yang dikumpulkan, dan teknik atau alat yang digunakan dalam mengumpulkan
informasi.
g. Mengumpulan data, terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data, tetapi
yang ebih sering digunakan daam studi kasus adalah observasi, wawancara, dan
analisis dokumentasi. Setelah data terkumpul konselor dapat mulai
mengorganisasi dan mengklafikasi data menjadi bagian-bagian yang dapat di
kelola.
h. Penggunaan dan pengolahan data, penggunaan dan pengelola data untuk
merangkum, menggolongkan dan menghubungkan data yang diperoleh dalam
tahap pengumpulan data. Dengan demikian dapat menunjukkan keseluruhan
gambaran tentang diri anak, rumusan ini bersifat ringkasan padat sintesa dan
interpretasi data. Setalah mengelola data selanjutnya data studi kasus
diintrepretasikan dengan kasus case confrence antara petugas yang melakukan
studi kasus, dan case confrence teribat beberapa petugas khusus yang mempelajari
setiap kasus dari individu yang bermasalah.
6
i. Membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan ( treatment ) merupakan langkah
yang ditempuh untuk menetapkan teknik atau bantuan yang diberikan kepada
siswa yang bermasalah serta memprediksi kemungkinan yang akan mungkin leh
siswa hubungan dengan masalah yang sedng dialami.
j. Evaluasi dan tidak lanjut ( poulout) kegiatan ini dilakukan setelah dilakukan
streatment atau membuat perencanaan pelaksanaan pertolongan.untuk tidak lanjut
bisa diakukan oleh pengajar sendiri, guru bk, ataupun dirujuk dan di alih
tangankan kepada pihak lain yang lebih berkompeten maupun dari orang tua siswa
itu sendiri.
C. Metode mendapatkan data untuk bimbingan dan konseling
Menurut H.M. umar dan santoso,mengumpulkan data ini sangat penting dalam
penyelidikkan pada umumnya maupun dalam bimbingan konseling, hal ini karena
konseling baru dapat diberikan dengan baik kalau data sekitar individu yang akan di
bimbing telah diketahui. Oleh karna itu perlu dikemukakan beberapa metode yang
dapat dipergunakan untuk memperoleh data dalam merealisasikan bimbingan dan
konseling yaitu :4
a. Obsevasi
Observasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data yang diinginkan
dengan mengadakan pengamatan secara langsung
b. Questionaire
Queationaire merupakan suatu daftar yang berisikan pertayaan-pertayaan yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi sasaran questionaire
tersebut.
c. Interview ( wawancara )
Wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan mengadakan
face to face relation.
d. Sosiometri
4 Rofiq, Arif Ainur, Keterampilan Konseling, 2014.Hlm. 78.
7
Sosiometri menunjukkan kepada kita tentang ukutan pertemanan.
e. Tes
Tes ialah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikkan dengan
meggunakan sosl-soal yang telah dipilih dengan seksama, artinya dengan standar
tertentu karena suatu tes bergantungan pada validitas dan reliablitas suatu tes
tersebut.
f. Case studi ( studi kasus )
Studi kasus adalah suatu metode penyelidikkan untuk mempelajari kejadian
mengenai perseorangan.
D. Langkah-langkah bimbingan konseling
Langkah-langkag bimbingan konseling yaitutahapan-tahapan dalam proses
pelaksanaan bimbingan konseling, mulai dari perencanaan,pelaksanaan,hingga sesi
terakhir dari bimbingan tersebut.dalam pemberiam bimbingan dikenal adanya
langkah-langkah sebagai berikut
a. Langkah identifikasi kasus maksudnya adalah untuk mengenal kasus beserta
gejala-gejala yang nampak. Dengan langkah ini pembimbingan mencatat kasus-
kasus yang perlu mendapat bantuan terlebih dahulu.
b. Langkah diagnosa yaitu langkah untuk menetapkan masalah yang dihadapi kasus
berserta latar belelakangnya.
c. Langah diagnosa yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan atau terapi apa
yang dilaksanakan untuk membimbing kasus.
d. Langkah terapi yaitu langkah pelaksanaan bantuan atau bimbingan.langkah ini
merupakan pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam prognosa.
e. Langkah evaluasi dan follow-up adalah untuk menilai dan mengetahui sampai
sejauh manakah langkah terapi yang telah dilakukan telah mencapai hasilnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik adalah cara,langkah atau metode yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan,
bimbingan adalah mengarahkan, memadu, mengelola dan menyetir atau dapat
diartikan pula sebagai bantuan atau pertolongan. Sedangkan konseling sedangkan
konseling uaya untuk membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat
pribadi antar konselor dan konseling agar konseling mampu memahami diri dan
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai
yang diyakininya sehingga konseling merasa bahagia dan efektif prilakunya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini lebih masih banyak kekurangan, terutama
kurangnya bahan atau sumber yang menjadi rujukan. Untuk itu kami berharap
masukan saran dari para pembaca agar kedepannya kami dapat menulis makalah
dengan baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA