Professional Documents
Culture Documents
Panduan Resiko Jatuh
Panduan Resiko Jatuh
I. PENDAHULUAN ............................................................................................2
A. Latar Belakang ................................................................................. 2
B. Definisi ............................................................................................. 3
II. RUANG LINGKUP .........................................................................................3
III. KEBIJAKAN.....................................................................................................4
IV. TATALAKSANA ..............................................................................................4
V. DOKUMENTASI .............................................................................................9
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasien jatuh merupakan insiden di RS yang sering
terjadi dan dapat mengakibatkan cedera serius dan kematian. Pasien
jatuh merupakan adverse event kedua terbanyak dalam institusi
perawatan kesehatan setelah kesalahan pengobatan /medication
errors (AHRQ). Insiden pasien jatuh tidak hanya berdampak
kepada fisik pasien tetapi juga dampak keuangan yang ditanggung
pasien dan rumah sakit (RS).
Organisasi kesehatan dunia WHO juga telah menegaskan
pentingnya keselamatan dalam pelayanan kepada pasien: “safety is a
fundamental principle of patient care and a critical component of quality
management” (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme
WHO, 2004). Permasalahan pasien jatuh telah menjadi perhatian
penting bagi Pemerintah dalam pelayanan pasien di RS melalui
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien, Bab III pasal 5 bahwa:
setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan
Keselamatan Pasien. Standar Keselamatan pasien meliputi 6 (enam)
sasaran keselamatan pasien yang salah satunya adalah
mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.
Mengingat keselamatan pasien menjadi tuntutan
masyarakat dan berdasarkan latar belakang tersebut maka
RSUD Tani dan Nelayan Boalemo melaksanakan manajemen
pengurangan risiko pasien jatuh.
IV. TATALAKSANA
Rumah Sakit Tani dan Nelayan menerapkan upaya pengurangan
risiko cedera akibat pasien jatuh. Dalam penatalaksanaan pengelolaan
pasien dengan risiko jatuh di Rumah Sakit Tani dan Nelayan meliputi
A. Identifikasi Pasien Risiko Jatuh
1. Asesmen Awal Risiko Jatuh Pasien di Unit Rawat Inap
a. Perawat melakukan penilaian dalam waktu 3 jam sejak
pasien masuk RS dan mencatat hasil asesmen ke rekam
medik pasien dalam lembar asesmen risiko jatuh.
b. Asesmen risiko jatuh menggunakan:
1) Asesmen Risiko Jatuh Humpty Dumpty untuk pasien
anak
2) Asesmen Risik Jatuh Morse untuk pasien dewasa
3) Asesmen Risiko Jatuh Geriatri untuk pasien lansia
4) Asesmen Risiko Jatuh pasien di Unit Rawat Jalan
c. Rencana intervensi segera disusun, diimplementasikan,
dan dicatat dalam lembar Pelaksanaan Keperawatan dalam
waktu 2 jam setelah skrining.
2. Pelaporan Insiden
a. Setiap keluarga dan/atau petugas yang menemukan
kejadian pasien jatuh wajib melaporkan kepada perawat
yang bertugas dan mengisi laporan insiden pasien jatuh.
b. Perawat yang bertugas melakukan penilaian sesuai
manajemen kejadian jatuh.
3. Edukasi
1) Pasien dan keluarga akan diinformasikan mengenai faktor
risiko jatuh dan setuju untuk mengikuti strategi
pencegahan jatuh yang telah ditetapkan.
2) Pasien dan keluarga diberikan edukasi mengenai faktor
risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan
keikutsertaannya sepanjang keperawatan pasien.
3) Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas
sebelum memulai penggunaan alat bantu.
4) Informasikan pasien mengenai dosis dan frekuensi
konsumsi obat- obatan, efek samping, serta interaksinya
dengan makanan/obat- obatan lain
V. DOKUMENTASI
1. Form penilaian risiko jatuh di unit rawat jalan
2. Form penilaian risiko jatuh Morse
3. Form penilaian risiko jatuh humpty dumpty
4. Form penilaian risiko jatuh pada lansia
5. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan protokol pemantauan resiko
jatuh
6. Tanda risiko pasien jatuh (stiker warna kuning);
7. SPO penilaian pasien risiko jatuh dan pemasangan tanda
risiko jatuh;
PANDUAN RESIKO JATUH DI RSUD TANI DAN NELAYAN KAB.BOALEMO Page 9
ASESMEN RISIKO JATUH DI UNIT RAWAT JALAN
Jawaban
Pengkajian
Ya Tidak
1) Perhatikan cara berjalan pasien saat akan
duduk di kursi. Apakah pasien tampak tidak ( ) ( )
seimbang (sempoyongan)?
2) Apakah pasien memegang pinggiran kursi
atau meja atau benda lain sebagai penopang ( ) ( )
saat akan duduk?
Total Skor
Keterangan:
Tingkat Risiko dan tindakan
Skor 0-24 : Tidak berisiko, perawatan yang baik
Skor 25-50 : Risiko rendah, lakukan intervensi jatuh
standar
Skor > 51 : Risiko Tinggi, lakukan intervensi jatuh risiko
tinggi
Keterangan:
Tingkat Risiko dan tindakan
Skor 7-11 : Risiko rendah untuk jatuh
Skor ≥ 12 :Risiko tinggi untuk jatuh
Keterangan:
Tingkat Risiko dan tindakan
Skor 1-3 : Risiko rendah, lakukan intervensi risiko rendah
Skor >4 :Risiko Tinggi, lakukan intervensi risiko tinggi