You are on page 1of 6

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM DIARE PUSKESMAS NGADILUWIH

A. PENDAHULUAN

Penyakit diare hingga saat ini menjadi masalah di Indonesia. Berbagai upaya
penanganan baik secara medik maupun upaya perubahan tingkah laku dengan
melakukan pendidikan kesehatan secara terus menerus. Namun upaya-upaya tersebut
belum memberikan hasil yang menggembirakan setiap tahun.
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa faktor
yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air
tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan ( pembuangan tinja yang tidak
higienis ), kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, penyiapan makanan
kurang matang dan penyimpanan makanan masak pada suhu kamar yang tidak
semestinya. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi
pendorong terjadinya diare yaitu faktor agen, penjamu, lingkungan dan perilaku. Faktor
lingkungan merupakan faktor yang paling dominan.

B. LATAR BELAKANG

Di wilayah kota Mojokerto cakupan diare sebesar 109,39% dan wilayah kerja UPT
Puskesmas Blooto hasil cakupan diare tahun 2015 sebesar 2354 atau 172,4%, dengan melihat
data tersebut bahwa di wilayah kerja Puskesmas terjadi peningkatan kasus diare, hal ini
menggambarkan bahwa wilayah kerja puskesmas Blooto terjadi permasalahan kesehatan
terutama fokus pada penderita diare.
Solusi yang mungkin dilaksanakan dalam wilayah kerja puskesmas Blooto harus
ditingkatkan lagi koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor dalam menekan laju
peningkatan kasus diare, hal ini bisa berupa penyuluhan tentang pengetahuan dan pencegahan
diare sehingga diharapkan pada tahun berikutnya bisa terjadi penurunan kasus diare.
Program P2M Diare merupakan salah satu program pelayanan puskesmas yang
bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare dengan pemberdayaan
masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan program untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum: Menurunkan angka kejadian / kesakitan dan KLB Diare.


2. Tujuan Khusus: Penanganan dan penanggulangan kasus diare dan mencegah
kematian akibat diare

D. LINTAS PROGRAM, LINTAS SEKTOR YANG TERLIBAT

Lintas Program : Poli umum, UGD, Rawat Inap, Posyandu Balita,Promkes, Kesling.
Peran dari masing-masing Lintas Program adalah :
Poli Umum : pemberi informasi / laporan tentang Diare
Poli UGD : pemberi informasi / laporan tentang Diare
Rawat Inap : pemberi informasi / laporan tentang Diare
Promkes : membantu memberikan informasi kepada masyarakat tentang
diare
Kesling : membantu memberikan informas tentang kebersihan lingkungan
di masyarakat.
Posyandu Balita : pemberi informasi awal tentang Diare

Lintas Sektoral : Dinas Kesehatan, Kader Balita.


Peran dari masing-masing Lintas Sektor adalah :
Dinas Kesehatan : Instansi tempat kita untuk melaporkan pencatatan dan
pelaporan
Kader Balita :pemberi informasi awal bila ada kejadian diare yang luar
biasa.

E. TATA NILAI

1. Cepat dan Tepat


Pelaksanaan kegiatan program P2 Diare dilaksanakan secara cepat sesuai dengan
rencana kegiatan program yang ditetapkan dan tepat sasaran program
2. Profesional dan Kompeten
Pelaksanaan kegiatan program P2 Diare dalam melaksanakan kegiatan program
memenuhi persyaratan kompetensi dan melaksanakan kegiatan program secara
profesional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
3. Disiplin
Pelaksanaan kegiatan program P2 Diare dilakukan secara disiplin waktu sesuai
rencana kegiatan, disiplin prosedur sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
dan Kerangka Acuan Kerja serta disiplin hukum sesuai dengan kebijakan yang
berlaku
4. Transparansi
Pelaksanaan kegiatan program P2 Diare secara transparan baik dalam
perencanaan, proses maupun proses evaluasi akhir pencapaian hasil program serta
mencakup partisipasi masyarakat sasaran program di dalamnya
5. Akuntabilitas

Pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan program P2 Diare di monitoring dan


di evaluasi secara periodic sehingga kualitas pelaksanaan terjamin.

F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Penemuan penderita diare.


Langkah yang ditempuh dengan cara :

- Anamnese
- Pemeriksaan dilakukan dipoli Umum BP Pustu dan BP Induk Puskesmas
Blooto.

2. Penatalaksanaan diare.
Langkah yang ditempuh dengan cara :

- Penerapan MTBS pada Balita baik di Puskesmas Induk atau Pustu oleh
petugas.

3. Penanganan diare.
Langkah yang ditempuh dengan cara :
- Pengobatan dilakukan oleh dokter berdasarkan klasifikasi diare Spesifik &
Non spesifik dengan / tanpa dehidrasi (TD), dehidrasi ringan (DR),
dehidrasi sedang (DS), dehidrasi berat (DB)
- Pemberian oralit semua penderita Diare dengan klasifikasi tanpa dehidrasi
dan dehidrasi ringan
- Pemberian zinc selama 10 hari untuk semua balita dengan kasus diare

4. Melaksanakan rujukan diare.


Langkah yang ditempuh dengan cara :

- Dokter memberikan persetujuan untuk diberikan penanganan lanjutan


dengan cara penderita diberi rujukan untuk dirawat Puskesmas rawat
inap dengan dehidrasi ringan disertai vomiting serta dehidrasi berat

5. Melaksanakan Penyuluhan.
Langkah yang ditempuh dengan cara :

- Berkoordinasi dengan lintas program dan lintas sektor untuk memberikan


penyuluhan ke posyandu Balita.

6. Pencatatan dan pelaporan kegiatan P2 DIARE

G. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Cara melaksanakan kegiatan program P2 Diare di wilayah kerja Puskesmas Bloota


adalah :

1. Metode Penyuluhan kelompok.

2. Koordinasi Lintas Program

3. Koordinasi Lintas Sektor

4. Pencatatan dan Pelaporan


H. SASARAN

Sasaran kegiatan P2 Diare adalah kader, Balita, orang tua Balita, Guru SD, Guru TK
dan Guru PAUD.

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan program P2 Diare kepada kader Balita, orang tua Balita, Guru SD, Guru
TK dan Guru PAUD dilaksanakan pada :

1. Penyuluhan Diare ke Posyandu Balita Pekuncen di wilayah Pustu Surodinawan


dilaksanakan pada tanggal Kamis, 09 Juni 2016 jam 09.00 WIB.

2. Soisalisasi Diare kepada Guru SD, TK dan PAUD dilaksanakan pada Rabu, 18
Mei 2016 jam 09.00 WIB.

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi kesesuaian jadwal kegiatan penyuluhan atau sosialisasi dilakukan 3 (tiga)


hari sebelum pelaksanaan kegiatan oleh penanggung jawab program P2 Diare.
Pelaporan evaluasi jadwal disusun secara tertulis pada buku kegiatan oleh
pelaksana atau penanggung jawab program P2 Diare dan dilaporkan kepada
Penanggung Jawab dan Tim Perencanaan.

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pelaksanaan pencatatan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi dilakukan oleh


penanggung jawab program P2 Diare secara tertulis pada form laporan setelah
pelaksanaan kegiatan pada hari yang sama dan dilaporkan maksimal 1 (satu)
minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada Tim Perencanaan.

Laporan evaluasi kegiatan diketahui oleh Kepala Puskesmas dan diserahkan


kepada penanggung jawab program P2 Diare dan Tim Perencanaan.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Ngadiluwih

Imron efendi
NIP. 196810192003121003

You might also like