Professional Documents
Culture Documents
SPEKTROFOTOMETRI
Praktikan :
Dian Rahmawati (K3321019)
(Kelompok 2)
Asisten :
Alifia Chrisofi (K3320006)
Dosen Pengampu :
Dr.rer.nat. Wirawan Ciptonugroho S.T., M.S.
NIP 198312232009121004
PENDIDIKAN KIMIA- S1
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2023
ABSTRAK
Spektrofotometri merupakan suatu metode pengukuran yang digunakan dalam menganalisis dan
mengukur konsentrasi suatu senyawa untuk mengabsorbsi cahaya. Pada percobaan ini
menggunakan alat spektrofotometer. Percobaan bertujuan Menentukan kadar asam benzoat (%
v/v) dalam etanol dengan metode spektrofotometri ultraviolet. Pengukuran absorbansi dilakukan
pada panjang gelombang 200-390 nm. Berdasarkan Hukum Lambert-Beer dinyatakan bahwa
ketika absorbansi dari suatu sampel sebanding dengan ketebalan kuvet dan konsentrasi sampel,
maka semakin tinggi konsentrasi cahaya yang diserap akan semakin banyak. Dari hasil
perhitungan didapatkan nilai konsentrasi larutan unknown sebesar 0,0617 M. Hasil percobaan
didapatkan nilai error rata-rata sebesar -74,49057. Persamaan regresi linier yang didapatkan pada
pengujian ini yaitu y = 62,532x dengan nilai koefisien determinasi sebesar -181,8
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum ........................................................................................................... 5
BAB 2 METODOLOGI ............................................................................................................... 6
2.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................... 6
2.2 Prosedur Eksperimen..................................................................................................... 7
BAB 3 PEMBAHASAN.............................................................................................................. 9
BAB IV KESIMPULAN .............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................13
LAMPIRAN ...............................................................................................................................14
Laporan Sementara .............................................................................................................14
Hasil data .............................................................................................................................14
Perhitungan .........................................................................................................................15
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 rentang panjang gelombang dan warna yang diserap serta warna komplementer…..2
Tabel 2 Tabulasi data…………………………………………………………………………………..9
Tabel 3 Hasil dan Kesesuaian teori………………………………………………………………….10
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Pustaka
Spektrofotometri merupakan suatu metode yang digunakan dalam bidang kimia untuk
melakukan analisis kualitatif maupun kuantitatif terhadap unsur logam. Dalam analisis kuantitatif,
metode ini menggunakan penurunan serapan suatu zat terhadap intensitas cahaya sebagai dasar
pengukuran. Sementara itu, analisis kualitatif dilakukan dengan mengamati panjang gelombang
yang ditunjukkan oleh puncak spektrum. Proses ini bertujuan untuk mempelajari struktur,
karakteristik, dan panjang gelombang maksimum dari kalium bikromat (Sari,2018).
Dalam percobaan ini, digunakan spektrofotometer UV-Vis sebagai metode analisis kimia.
Spektrofotometer UV-Vis menggunakan sumber radiasi gelombang elektromagnetik ultraviolet
(UV) dengan rentang panjang gelombang antara 190 nm hingga 380 nm, serta cahaya sinar tampak
dengan rentang panjang gelombang antara 380 nm hingga 780 nm. Instrumen yang digunakan
dalam eksperimen ini adalah spektrofotometer (Noviyanti, 2020).
Prinsip dasar spektrofotometri UV-Vis adalah memancarkan cahaya melalui sampel yang
sedang diuji. Sampel tersebut ditempatkan di dalam kuvet. Ketika cahaya mengenai sampel, ia
akan diserap oleh sampel dengan panjang gelombang tertentu. Sampel yang menyerap cahaya
memiliki elektron dalam keadaan dasar (ground state) yang kemudian akan terangsang (tereksitasi)
ke kulit atom yang lebih tinggi (Maramis, 2017). Hasil yang diperoleh dari spektrofotometer UV-
Vis meliputi panjang gelombang dan absorbansi. Panjang gelombang merupakan jarak antara dua
puncak gelombang atau dari dasar lembah ke lembah berikutnya yang terlihat dalam spektrum.
Sementara itu, absorbansi adalah respons dari suatu bahan atau senyawa terhadap cahaya yang
melewatinya, di mana molekul yang terdapat dalam bahan tersebut mengalami perpindahan energi
dari keadaan dasar ke keadaan terangsang (tereksitasi) ketika cahaya melalui bahan tersebut
(Susanto, 2014).
Spektrofotometri dalam daerah Ultraviolet dekat 200-390 nm dapat diterapkan pada
penetapan kualitatif maupun kuantitatif dari banyak senyawa organik dan beberapa senyawa
anorganik. Senyawa seperti aldehid, keton, senyawa nitro alifatik dan ester nitrat menyerap dalam
darah ini, meskipun intensitasnya begitu rendah sehingga spektra itu hanya berguna pada keadaan-
keadaan tertentu.
Molekul-molekul yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi, seperti benzena dan
toluena, mempunyai absorptivitas molar yang agak tinggi dalam darah ultraviolet dekat dan dapat
ditetapkan secara spektrofotometri. Molekul lain yang menunjukkan absorpsi kuat dalam darah ini
antara lain senyawa-senyawa seperti Azo, diazo, nitroso dan ester nitril (Tim dosen
spektrofotometri, 2023)
Instrumen spektrofotometer dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu spektrofotometer single
beam dan spektrofotometer double beam.
1
2
1. Pada spektrofotometer single beam, hanya satu arah cahaya yang diteruskan melalui
sampel, sehingga hanya satu nilai absorbansi yang diperoleh, yaitu nilai absorbansi dari
larutan yang diuji.
2. Sementara itu, pada spektrofotometer double beam, nilai blanko (nilai absorbansi dari
media tanpa sampel) dapat diukur secara simultan dengan larutan sampel. Instrumen ini
mampu digunakan pada berbagai panjang gelombang dan dapat mengukur absorbansi dari
dua larutan secara bersamaan.
Pada proses spektrofotometri rentang panjang gelombang dan warna yang diserap serta warna
komplementer, yaitu :
Tabel 1 rentang panjang gelombang dan warna yang diserap serta warna komplementer
Panjang gelombang Warna Warna Komplementer
(nm)
gelombang tertentu, dan senyawa kompleks yang berwarna akan menyerap cahaya pada
panjang gelombang yang sesuai.
Dengan memperhatikan syarat-syarat dan faktor-faktor di atas, serta mengikuti prosedur
yang tepat dalam penggunaan spektrofotometer, dapat meningkatkan akurasi hasil analisis.
Asam benzoat (C7H6O2) memiliki sifat fisikokimia, penggunaan, dan efek pada kesehatan
dan lingkungan. Ia berbentuk serbuk kristal putih atau tidak berbau dengan titik lebur sekitar 122-
123 °C. Asam benzoat larut dalam air pada suhu tinggi, tetapi kelarutannya berkurang pada suhu
rendah. Digunakan sebagai pengawet dalam industri makanan, minuman, dan produk farmasi
untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan memperpanjang umur simpan produk. Juga
digunakan dalam industri kosmetik, tekstil, dan produk pembersih. Meskipun dianggap aman,
dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu yang peka dan memiliki potensi efek toksik dalam
dosis tinggi (Fennema,1996).
Etanol (C2H5OH) adalah cairan tak berwarna dan tidak berbau yang larut dalam air.
Digunakan sebagai bahan bakar alternatif, bahan baku industri farmasi, pelarut dalam industri
kimia, dan dalam produksi minuman beralkohol. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan organ, terutama hati. Dalam penggunaan medis, etanol digunakan sebagai antiseptik
dan dalam terapi alkohol untuk mengobati keracunan metanol atau etilena glikol (Lide, David R.,
2004).
Pada percobaan ini, didasarkan pada hukum Lambert-Beer yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan lurus antara konsentrasi dan absorbansi, di mana semakin tinggi konsentrasi
suatu senyawa, maka absorbansinya juga semakin tinggi dan sebaliknya. Hukum ini menyatakan:
A = ε. b. C
Dimana: A = Absorbansi
ε = Absorptivitas molar (M-1 cm-1)
b = Tebal kuvet (cm)
C = Konsentrasi (M)
Hukum ini hanya dapat berlaku pada konsentrasi encer. Masing-masing senyawa memiliki
karakteristik tersendiri terhadap tingkat keenceran. Pada hukum Lambert-Beer dijelaskan jika
konsentrasi larutan senyawa belum diketahui, maka dapat diketahui dengan mengukur
absorbansinya kemudian diplotkan ke dalam grafik sehingga dapat diketahui konsentrasinya.
6
7
Gambar 4 etanol
3. Akuades
Aquades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat pengotor sehingga
bersifat murni dalam laboratorium. Aquades berwarna bening, tidak berbau, dan tidak
memiliki rasa. Akuades biasa digunakan untuk membersihkan alat- alat laboratorium dari
zat pengotor (Petrucci, 2008)
Gambar 5 pengenceran
9
BAB 3 PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum ini berjudul “Analisis Asam Benzoat dalam Etanol
Menggunakan Spektrofotometri uv-vis” dengan tujuan menentukan kadar asam benzoat (% v/v)
dalam etanol dengan metode spektrofotometri ultraviolet (Tim Dosen Kimia Spektrofotometri,
2023).
Percobaan ini menggunakan panjang gelombang (λ) 200-390 nm, dikarenakan pada
panjang gelombang tersebut adalah panjang gelombang iso absorptive yaitu panjang gelombang
dimana tidak memungkinkan terjadinya penyimpangan pada Hukum Lambert-Beer. Dengan
panjang gelombang 200-390 nm dan dengan larutan yang dibuat dengan konsentrasi yang sesuai
dengan konsentrasi yang dianjurkan, dapat terbaca oleh spektrofotometer UV-Vis.
Pada spektrofotometri, dimana cahaya datang ataupun cahaya masuk yang mengenai
permukaan zat dan cahaya, setelah itu melewati zat yang tidak dapat diukur, maka yang dapat
diukur yaitu It/Io atau Io/It. Cahaya yang diserap, diukur serapan absorbansi dan cahaya yang
dihamburkan, lalu diukur dengan transmitan. Berdasarkan Hukum Lambert-Beer, dimana
absorbansi dari suatu sampel sebanding dengan ketebalan kuvet dan konsentrasi sampel, maka
semakin tinggi konsentrasi cahaya yang diserap akan semakin banyak.
Berdasarkan percobaan, didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 2 Tabulasi data
C Abs C calculator Error
0,00 0,00 0 0
Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi pada panjang gelombang (λ) 200-390 nm,
diperoleh absorbansi maksimum pada 4,000. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
untuk nilai error pada larutan etanol (larutan blanko) adalah nilai 0, hal ini sudah sesuai teori
dimana nilai error yang baik adalah ≤ ±5%. Lalu, Pada konsentrasi C6H5COOH 0,02 M didapatkan
nilai absorbansi sebesar 4,000 dan nilai errornya -219,8362, hal ini tidak sesuai teori karena nilai
10
error yang baik adalah ≤ ±5%. Pada konsentrasi C6H5COOH 0,04 M didapatkan nilai absorbansi
sebesar 3,772 dan nilai errornya -50,80278 , hal ini tidak sesuai teori karena nilai error yang baik
adalah ≤ ±5%. Lalu Pada konsentrasi C6H5COOH 0,06 M didapatkan nilai absorbansi sebesar
3,773 dan nilai errornya -0,56184, hal ini tidak sesuai teori karena nilai error yang baik adalah ≤
±5%. Pada konsentrasi C6H5COOH 0,08 M didapatkan nilai absorbansi sebesar 3,664 dan nilai
errornya 26,75750, hal ini tidak sesuai teori karena nilai error yang baik adalah ≤ ±5%.
Berdasarkan percobaan, diperoleh nilai error rata-rata sebesar -74,49057 sedangkan menurut teori
nilai error yang baik adalah ≤ ±5% sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan tidak sesuai
teori.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai absorbansi meningkat hanya pada
konsentrasi 0,02-0,06, sedangkan pada 0,06-0,08 absorbansi menurun seiring dengan
bertambahnya konsentrasi. Maka dalam hal ini tidak sesuai dengan teori, karena menurut teori di
mana absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi yang sesuai dengan hukum Lambert Beer
(A= ε .b.C). Dengan adanya absorbansi yang berbanding lurus dengan konsentrasi menyebabkan
grafik yang lurus dengan slope yang positif dan grafik yang terus naik. Sehingga grafik tidak sesuai
dengan teori. Pada grafik di bawah didapatkan nilai k sebesar 62,532x dan nilai R2 -181,8 atau
mendekati 1 sehingga nilai R2 telah sesuai dengan teori.
Berikut grafik hubungan A vs C :
Calculated Actual
BAB IV KESIMPULAN
Spektrofotometri merupakan suatu metode dalam kimia yang dapat digunakan untuk
mengukur konsentrasi suatu senyawa dan sekaligus menganalisisnya karena mampu melakukan
pengabsorpsian cahaya dalam suatu senyawa. Kurva kalibrasi merupakan sebuah kurva yang
dapat menyatakan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi dengan mengukur absorbansi
dan juga memplotkan dalam bentuk grafik. Simpul antara garis konsentrasi larutan dan absorbansi,
maka konsentrasi sampel senyawa unknown dapat diketahui. Hasil percobaan didapatkan nilai
error rata-rata sebesar 1680,728, berdasarkan teori nilai error ini terdapat pada rentang -5 sampai
+5, maka dapat disimpulkan bahwa percobaan ini tidak sesuai dengan teori. Adapun persamaan
regresi linier yang didapatkan pada pengujian ini yaitu y = 62,532x dengan nilai koefisien
determinasi sebesar -181,8. Hal ini menunjukkan bahwa pengujian linieritas pada pengujian ini
sudah cukup baik. Lalu hasil dari perhitungan diperoleh nilai konsentrasi larutan unknown sebesar
0,0617 M, sedangkan teori yaitu 0,038 M, maka hasil percobaan tidak sesuai teori.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fennema, O.R., (1996), Food Chemistry, Thrid Edition, Marcel Dekker Inc, New. York.
Lide, David R., ed. (2009). CRC Handbook of Chemistry and Physics (90th ed.). Boca Raton,
Florida: CRC Press.
Maramis, dkk. (2017). Analisis Kafein dalam Kopi Bubuk di Kota Manado Menggunakan
Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Ilmiah Farmasi, 1-10.
Noviyanti, Fajrin. (2020). Penetapan Kadar Ketoprofen dengan Metode Spektrofotometri
UV-Vis. Bandung: Media Sains Indonesia.
Petrucci, R.H. 2008. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta : Erlangga.
Sari, M., & Zainul, R. (2018). Kalium Dikromat (K2Cr2O7) Spektroskopi dan Transpor
K2Cr2O7.
Susanto. 2014. Analisis Spektrum Absorbansi Pigmen Flavonoid dari Daun Tanaman
Andong (Crdyline Fruticosa L.) sebagai Dye Solar Sel. Jurnal Fisika 4, no. 2.
Wulansari, Silvi Ayu. (2020). Validasi Metode Analisa pada penetapan Kadar Koenzim Q10
dalam Sediaan Mikroemulsi Menggunakan Metode Spektrofotometer UV-VIS. Jurnal
Kimia Riset, 5(1), 29-35.
Tim Dosen Spektrofotometri. (2023). Petunjuk Praktikum Spektrofotometri. Surakarta :
Laboratorium Kimia FKIP UNS
14
LAMPIRAN
Laporan Sementara
Hasil data
15
Perhitungan
Pengenceran
● Konsentrasi 0,2M
V1 x M1 = V2 X M2
V1 x 0,5 M = 100 mL x 0,2 M
100 𝑚𝐿 𝑥 0,2 𝑀
V1 = 0,5 𝑀
V1 = 4 mL
● Konsentrasi 0,4
V1 x M1 = V2 X M2
V1 x 0,5 M = 100 mL x 0,4 M
100 𝑚𝐿 𝑥 0,4 𝑀
V1 = 0,5 𝑀
V1 = 8 mL
● Konsentrasi 0,6
V1 x M1 = V2 X M2
V1 x 0,5 M = 100 mL x 0,6 M
100 𝑚𝐿 𝑥 0,6 𝑀
V1 = 0,5 𝑀
V1 = 12 mL
● Konsentrasi 0,8
V1 x M1 = V2 X M2
V1 x 0,5 M = 100 mL x 0,6 M
100 𝑚𝐿 𝑥 0,6 𝑀
V1 = 0,5 𝑀
V1 = 16 mL
16
Table C vs A
C (konsentrasi) Abs
0,02 4,000
0,04 3,772
0,06 3,773
0,08 3,664
K = konstanta,
A = Absorbansi
Diperoleh C (Konsentrasi Larutan unknown)
C = A/K
C = 3,862/62,532
C = 0,0617 M
Nb : Analisis pembahasan membandingkan konsentrasi larutan unknown hasil
perhitungan, dengan
konsentrasi 0,038 M (konsentrasi larutan unknown scr teori)
0,00 0,00 0 0