You are on page 1of 4

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sinduharjo di Kabupaten


Sleman, Bumdes Amanah telah mendirikan sebuah unit usaha yang berfokus pada layanan
keuangan, yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam. Unit usaha ini tidak hanya bertujuan untuk
mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir, tetapi juga untuk membantu
pengembangan usaha kecil dan menengah yang sedang berkembang di Desa Sinduharjo.
Pelaksanaan pengelolaan BUMDes dalam praktiknya masih seringkali banyak ditemui tidak
kompaknya semangat masyarakat desa dalam hal partisipasi masyarakat sehingga program
yang dijalankan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh
pemerintahan desa. BUMDes Amanah di Desa Sinduharjo sebagai salah satu
penyelenggara BUMDes di Kabupaten Sleman telah menerapkan mekanisme gotong-
royong yang dilakukan oleh pengurus BUMDes dan masyarakat yang menjadikan BUMDes
Amanah masih tetap menjadi pilihan terbaik untuk membantu dalam permasalahan
keuangan dan permodalan. Berdasarkan penelitian dengan metode kuesioner pada 55
responden yang dilakukan Olipia Intan Permata Sari (2020) menunjukkan bahwa 55
responden (100%) menyatakan dengan adanya BUMDes Amanah masyarakat dapat
memperoleh pinjaman modal dengan prosedur yang mudah. BUMDes Amanah sangat
membantu masyarakat dibuktikan dengan prosedur yang mudah dan proses pencairan dana
dalam rentang waktu seminggu.

Pendirian BUMDes didasarkan pada Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah


Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Pasal 3. Tujuan
utama pendirian BUMDes adalah untuk meningkatkan perekonomian desa, memberdayakan
masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi desa, serta meningkatkan pendapatan
masyarakat dan pendapatan asli desa. Selain itu, pendirian BUMDes juga bertujuan untuk
membangun dan memberdayakan masyarakat desa serta memberikan kontribusi positif
dalam peningkatan pendapatan asli desa. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014, Bab X, Pasal 89-90 yang menegaskan bahwa pendirian BUMDes harus
disepakati melalui musyawarah desa dan dikelola dengan semangat kekeluargaan dan
gotong royong.

Keberhasilan BUMDes Amanah dalam menerapkan mekanisme gotong-royong telah


membantu menyelesaikan permasalahan keuangan dan permodalan. Tentu saja hal ini
dinilai sangat efektif dalam menunjang pembangunan masyarakat di Desa Sinduharjo.
Pengurus BUMDes Amanah memberikan sosialisasi dengan sangat baik mengenai produk
yang ditawarkan sehingga masyarakat mengetahui tentang adanya program BUMDes
Amanah di Desa Sinduharjo. Oleh karena itu, perlu adanya analisis analisis bagaimana
BUMDes Amanah dapat secara efektif menerapkan mekanisme gotong-royong sehingga
dapat membuat masyarakat dengan mudah terbantu dalam masalah keuangan dan
permodalan.

B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN

1. Menjelaskan pendirian BUMDes Amanah di Desa Sinduharjo dan fokusnya pada


layanan keuangan, yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam.
2. Menggambarkan pentingnya BUMDes Amanah dalam mengurangi ketergantungan
masyarakat pada rentenir dan membantu pengembangan usaha kecil dan menengah di
Desa Sinduharjo.

3. Mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan BUMDes


dan kurangnya kompaknya semangat partisipasi masyarakat dalam program yang
dijalankan.

4. Menyoroti keberhasilan BUMDes Amanah dalam menerapkan mekanisme gotong-


royong dan memberikan kemudahan akses pinjaman modal kepada masyarakat.

5. Menjelaskan dasar hukum pendirian BUMDes dan tujuan utama yang meliputi
peningkatan perekonomian desa, memberdayakan masyarakat, meningkatkan
pendapatan masyarakat dan pendapatan asli desa.

6. Menganalisis pentingnya mekanisme gotong-royong dalam membantu menyelesaikan


permasalahan keuangan dan permodalan di Desa Sinduharjo.

7. Menekankan pentingnya sosialisasi yang baik dari pengurus BUMDes Amanah dalam
memperkenalkan produk dan program kepada masyarakat.

8. Bertujuan untuk menggambarkan keberhasilan BUMDes Amanah dalam menerapkan


mekanisme gotong-royong dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan
dan kesejahteraan masyarakat di Desa Sinduharjo

D. MANFAAT

1. Manfaat Penelitian Teoritis

a) Dapat dipergunakan untuk menambah, mengembangkan ilmu pengetahuan serta


pemahaman mengenai Analisis Strategi Pengelolaan BUMDes Amanah.

b) Bagi Akademik dan Masyarakat, sebagai tambahan informasi untuk memberikan


wawasan pemikiran khususnya bagi pengembangan ilmu bisnis tentang konsep Badan
Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam menigkatkan Kesejahteraan masyarakat.

c) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan sosial dan bahan
pertimbangan untuk penelitian sejenis yang berkaitan dengan strategi pemerintah dalam
mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

d) Penelitian ini bertujuan untuk berbagi pemikiran dengan para akademisi tentang
Peran BUMDes dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Manfaat Penelitian praktis

a) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan teori


akuntansi serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

b) Penelitian ini diharapkan bisa memberi manfaat pemikiran kepada pihak terkait,
terutama pemerintah desa dalam pengelolan badan usaha milik desa (BUMDes)

c) Memberikan kajian yang menarik dan dapat menambah pemahaman dan wawasan
keilmuan khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
d) Dapat menjadi bahan untuk mengevaluasi atau pengendalian mengenai pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa yang terkait serta dapat dijadikan tolak ukur dalam mengelola
potensi yang dimiliki oleh Desa atau daerah sekitar.

E. Dampak

dampak kebijakan yang perlu diperhatikan di dalam evaluasi kebijakan, yakni :

● Dampak kebijakan terhadap situasi atau kelompok target.


● Dampak kebijakan terhadap situasi atau kelompok lain selain situasi atau kelompok
target
● Kebijakan mungkin akan mempunyai dampak pada keadaan-keadaan sekarang dan
keadaan di masa yang akan datang yang akan berpengaruh pada kelompok sasaran
maupun di luar sasaran.
● Evaluasi juga menyangkut unsur yang lain, yakni biaya langsung yang dikeluarkan
untuk membiayai program-program kebijakan publik sehingga kebijakan tersebut
dapat terlaksana sedemikian rupa.
● Biaya tidak langsung kebijakan , yang mencakup kehilangan peluang melakukan
kegiatan-kegiatan lainnya. Biaya tersebut sering tidak diperhitungkan dalam
melakukan evaluasi kebiajakan publik karena sebagian tidak dapat dikuantifikasi.

dampak yang ditimbulkan setelah adanya BUMDES :

● Angka kemiskinan turun karena Berkembangnya UEM (Usaha Ekonomi Masyarakat)


dan BUMDES
● Tersedia ruang kerja dan ruang pertemuan dengan adanya pengelolaan aset desa
dan adanya BUMDES
● Seluruh masyarakat telah tercukupi air bersih dengan adanya penyediaan air bersih
● Dari sektor pertanian terdapat pemanfaatan air bawah tanah (PAB)
● Industri rumah tangga meningkat sangat pesat karena Ditunjang BUMDES dan IT
● Pengelolaan administrasi dan sistem informasi yaitu Sistem aplikasi/ komputer dan
IT

dampak terhadap komponen ekonomi pedesaan dan budaya masyarakat sekitar, antara lain:

1. Kegiatan pembangunan sumberdaya masyarakat desa


2. Pembangunan sarana prasarana yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
setempat, terutama sarana jalan darat
3. Penyerapan tenaga kerja lokal
4. Penyuluhan dan pelatihan mengenai pertanian, kesehatan dan pengelolaan
BUMDES

You might also like