You are on page 1of 13

MAKALAH

MANAJEMEN RANTAI PASOK

“SUPPLY CHAIN MANAGEMENT”

DISUSUN OLEH:

1. Andik Awaludin (C1B021140)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS JAMBI

2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan Makalah ini. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas kuliah.
Meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan
kesulitan, tetapi karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan sumbang saran dan keritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga
terwujudnya makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3
2.1 Konsep Supply Chain Management...................................................................................................3
2.2 Prinsip-prinsip Dasar SCM................................................................................................................4
2.3 Perencanaan dan Strategi Rantai Pasok.............................................................................................4
2.4 Aspek-Aspek Penting Dalam SCM....................................................................................................6
2.5 Penerapan Teknologi Informasi dalam SCM.....................................................................................7
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai Pasok adalah sebuah konsep yang
memainkan peran kunci dalam kesuksesan berbagai organisasi di era globalisasi ini. SCM
mencakup seluruh aliran barang, informasi, dan layanan yang terlibat dalam perjalanan produk
dari awal produksi hingga sampai ke tangan konsumen akhir.

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang pesat, organisasi harus menghadapi tantangan yang
semakin kompleks, seperti persaingan global, permintaan konsumen yang fluktuatif, kebutuhan
untuk mengurangi biaya, memaksimalkan efisiensi, serta menjaga kualitas produk dan layanan.
SCM menjadi kunci penting dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Manajemen Rantai Pasok melibatkan pengelolaan seluruh aliran barang dan informasi yang
terjadi sepanjang rantai pasok, mulai dari pemasok bahan baku, pabrik produksi, distributor,
hingga pengecer dan konsumen akhir. Tujuan utama SCM adalah menciptakan aliran yang
efisien, transparan, dan responsif, sehingga produk bisa tersedia dengan tepat waktu, dengan
biaya yang efektif, dan memenuhi kebutuhan serta harapan konsumen.

Pentingnya SCM juga terlihat dari peran strategisnya dalam meningkatkan keunggulan bersaing.
Organisasi yang mampu mengelola rantai pasok dengan baik dapat memperoleh berbagai
keuntungan, seperti pengurangan biaya produksi dan distribusi, peningkatan kecepatan dan
fleksibilitas respons terhadap perubahan pasar, pengurangan risiko, peningkatan kualitas produk,
serta peningkatan kepuasan pelanggan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, SCM melibatkan sejumlah prinsip dan aktivitas, seperti
perencanaan dan koordinasi yang cermat antara berbagai fungsi dan mitra bisnis, pengelolaan
persediaan yang efektif, penggunaan teknologi informasi dan sistem yang terintegrasi, serta
kolaborasi yang erat dengan pemasok, distributor, dan mitra lainnya dalam rantai pasok.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep Supply Chain Management (SCM) dapat membantu organisasi


menghadapi tantangan bisnis dalam era globalisasi?
2. Apa saja aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen rantai pasok untuk
mencapai efisiensi dan keunggulan bersaing?
3. Bagaimana penerapan teknologi informasi dalam SCM dapat meningkatkan kinerja dan
responsivitas rantai pasok?

1
1.3 Tujuan

1. Memahami konsep dan prinsip dasar dalam Supply Chain Management (SCM).
2. Menjelaskan pentingnya SCM dalam mengatasi tantangan bisnis saat ini dan
meningkatkan keunggulan bersaing.
3. Menjelajahi aspek-aspek kunci dalam manajemen rantai pasok, seperti perencanaan,
koordinasi, manajemen persediaan, transportasi, dan distribusi.
4. Memahami peran teknologi informasi dalam SCM dan bagaimana penggunaannya dapat
meningkatkan efisiensi dan responsivitas rantai pasok.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Supply Chain Management

Supply Chain Management (SCM) merujuk pada pengelolaan aliran barang, informasi, dan dana
yang melibatkan berbagai tahap dalam rantai pasok, mulai dari pemasok bahan baku hingga
pengiriman produk kepada konsumen akhir. SCM berfokus pada integrasi dan koordinasi semua
elemen dalam rantai pasok untuk mencapai tujuan organisasi dengan efisien.

Pentingnya SCM dalam meningkatkan efisiensi operasional dan keunggulan bersaing dapat
dijelaskan sebagai berikut:

1. Efisiensi Operasional: SCM membantu organisasi meningkatkan efisiensi operasional


dengan cara berikut:
o Manajemen Persediaan: SCM membantu mengoptimalkan tingkat persediaan,
mengurangi biaya penyimpanan, dan menghindari kekurangan atau kelebihan
persediaan.
o Proses Produksi yang Terkoordinasi: SCM memungkinkan koordinasi yang lebih
baik antara pemasok, produsen, dan distributor, sehingga mengurangi waktu
tunggu dan penundaan dalam rantai pasok.
o Pengendalian Biaya Transportasi: Dengan SCM, perusahaan dapat merencanakan
rute transportasi yang efisien, memanfaatkan konsolidasi pengiriman, dan
meminimalkan biaya logistik.
2. Responsivitas Rantai Pasok: SCM memungkinkan perusahaan untuk merespons
permintaan pelanggan dengan cepat dan efektif:
o Perencanaan Permintaan yang Akurat: SCM membantu dalam peramalan
permintaan yang lebih baik, yang memungkinkan organisasi untuk mengatur
produksi dan persediaan dengan lebih baik.
o Koordinasi yang Lebih Baik dengan Pemasok: SCM memungkinkan komunikasi
yang lebih baik dengan pemasok, memungkinkan perusahaan untuk merespons
perubahan permintaan dengan cepat dan mengurangi waktu pengiriman.
o Fleksibilitas dan Adaptabilitas: SCM memungkinkan perusahaan untuk
merancang rantai pasok yang fleksibel dan adaptif, sehingga dapat menyesuaikan
dengan perubahan lingkungan bisnis atau kebutuhan pelanggan.
3. Keunggulan Bersaing: SCM memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam
beberapa cara:
o Penurunan Biaya: Dengan mengoptimalkan proses, mengurangi biaya persediaan,
dan mengoptimalkan transportasi, perusahaan dapat menawarkan harga yang
lebih kompetitif.
o Peningkatan Kualitas: SCM memungkinkan perusahaan untuk mengawasi dan
mengendalikan kualitas bahan baku dan produk dalam rantai pasok, sehingga
meningkatkan kepuasan pelanggan.
o Inovasi dan Diferensiasi: SCM memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dengan
pemasok dan mitra rantai pasok, yang memfasilitasi inovasi produk dan
diferensiasi dari pesaing.

3
2.2 Prinsip-prinsip Dasar SCM

Prinsip-prinsip integrasi, koordinasi, dan kolaborasi menjadi dasar Supply Chain Management
(SCM) karena mereka memungkinkan kerjasama yang efektif antara semua pemangku
kepentingan dalam rantai pasok. Berikut adalah penjelasan tentang prinsip-prinsip tersebut:

1. Integrasi: Integrasi dalam SCM mengacu pada penggabungan semua fungsi, proses, dan
pemangku kepentingan dalam rantai pasok menjadi satu kesatuan yang terkoordinasi.
Prinsip ini mencakup integrasi internal di antara departemen dan fungsi dalam
perusahaan, serta integrasi eksternal dengan pemasok, mitra logistik, dan pelanggan.
Integrasi memungkinkan berbagi informasi yang akurat dan real-time, mengoptimalkan
aliran barang dan data, serta meningkatkan visibilitas dan transparansi di seluruh rantai
pasok.
2. Koordinasi: Koordinasi dalam SCM berkaitan dengan pengelolaan dan sinkronisasi
aktivitas di setiap tahap rantai pasok. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran
aliran material, informasi, dan dana, serta menghindari penundaan, kelebihan persediaan,
atau kekurangan stok. Koordinasi melibatkan perencanaan yang terintegrasi, penjadwalan
yang akurat, dan komunikasi yang efektif antara semua pemangku kepentingan. Dengan
koordinasi yang baik, perusahaan dapat merespons perubahan permintaan dengan cepat,
meminimalkan biaya dan waktu tunggu, serta mengoptimalkan kinerja keseluruhan rantai
pasok.
3. Kolaborasi: Kolaborasi dalam SCM mencakup kerjasama aktif dan saling
menguntungkan antara perusahaan, pemasok, mitra logistik, dan pelanggan. Prinsip ini
melibatkan berbagi pengetahuan, sumber daya, risiko, dan manfaat dengan tujuan
meningkatkan kinerja rantai pasok secara keseluruhan. Kolaborasi memungkinkan
adanya trust dan hubungan jangka panjang antara pemangku kepentingan, yang dapat
menghasilkan inovasi bersama, pemecahan masalah secara kolektif, dan pemaksimalan
efisiensi. Dengan kolaborasi yang efektif, rantai pasok dapat mengatasi hambatan dan
menghadapi tantangan bersama, sehingga menciptakan keunggulan bersaing yang
berkelanjutan.

2.3 Perencanaan dan Strategi Rantai Pasok

Perencanaan strategis dan taktis dalam Supply Chain Management (SCM) adalah dua level
perencanaan yang berbeda yang digunakan untuk mengoptimalkan kinerja rantai pasok dan
mencapai tujuan bisnis. Berikut adalah penjelasan tentang perencanaan strategis dan taktis dalam
SCM, serta bagaimana strategi SCM dapat membantu organisasi mencapai tujuan bisnis:

1. Perencanaan Strategis SCM: Perencanaan strategis SCM melibatkan pengembangan


strategi jangka panjang yang menetapkan arah dan tujuan umum organisasi dalam
manajemen rantai pasok. Beberapa aspek perencanaan strategis SCM meliputi:
o Desain Jaringan Rantai Pasok: Melibatkan pemilihan lokasi fasilitas, pengaturan
aliran barang dan informasi, serta pengembangan hubungan dengan mitra rantai
pasok yang strategis.
o Segmentasi Pelanggan: Melibatkan identifikasi dan pemahaman segmen
pelanggan yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan efektif.

4
o Pemilihan Pemasok: Melibatkan pemilihan pemasok yang dapat memberikan nilai
tambah dan kinerja yang optimal dalam rantai pasok.
o Pemilihan Strategi Transportasi: Melibatkan pemilihan modus transportasi yang
tepat dan pengaturan rute yang efisien untuk mengoptimalkan aliran barang.

Perencanaan strategis SCM membantu organisasi mencapai tujuan bisnis dengan


merancang strategi yang mendukung diferensiasi produk, keunggulan biaya, atau fokus
pasar tertentu. Hal ini juga membantu mengidentifikasi peluang dan ancaman di pasar,
serta mengantisipasi perubahan tren dan kebutuhan pelanggan.

2. Perencanaan Taktis SCM: Perencanaan taktis SCM melibatkan pengembangan rencana


operasional yang lebih detail dan jangka menengah untuk mengimplementasikan strategi
rantai pasok yang telah ditetapkan. Beberapa aspek perencanaan taktis SCM meliputi:
o Perencanaan Produksi: Melibatkan penentuan tingkat produksi dan jadwal
produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan efisien.
o Perencanaan Persediaan: Melibatkan pengelolaan persediaan dengan
mempertimbangkan permintaan, waktu pengiriman, tingkat layanan yang
diinginkan, biaya penyimpanan, dan siklus hidup produk.
o Perencanaan Distribusi: Melibatkan pengaturan pengiriman barang yang efisien
dan pengaturan distribusi yang tepat untuk memastikan produk sampai ke
pelanggan dengan cepat dan tepat waktu.

Perencanaan taktis SCM membantu organisasi mencapai tujuan bisnis dengan


meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, meningkatkan kepuasan
pelanggan, dan meningkatkan responsivitas terhadap perubahan permintaan.

Strategi SCM membantu organisasi mencapai tujuan bisnis dengan memungkinkan:

 Peningkatan efisiensi operasional melalui integrasi, koordinasi, dan kolaborasi dalam


rantai pasok.
 Pengurangan biaya logistik melalui optimasi persediaan, produksi, dan distribusi.
 Peningkatan kepuasan pelanggan melalui pengiriman yang tepat waktu, pemenuhan
permintaan yang akurat, dan pelayanan yang baik.
 Respons yang cepat terhadap perubahan pasar dan permintaan melalui perencanaan yang
adaptif dan fleksibel.
 Diferensiasi produk melalui inovasi produk, manajemen kualitas, atau layanan pelanggan
yang unggul.
 Meningkatkan visibilitas dan transparansi dalam rantai pasok untuk mengurangi risiko
dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.

5
2.4 Aspek-Aspek Penting Dalam SCM

Dalam manajemen rantai pasok (supply chain management), terdapat beberapa aspek penting
yang harus diperhatikan untuk mencapai efisiensi dan keberhasilan dalam mengelola rantai
pasok. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam manajemen rantai pasok:

1. Perencanaan Rantai Pasok:


o Peramalan Permintaan: Memprediksi permintaan pelanggan dengan akurat untuk
mengoptimalkan perencanaan persediaan, produksi, dan distribusi.
o Perencanaan Persediaan: Menentukan tingkat persediaan yang tepat untuk
memenuhi permintaan pelanggan dan menghindari kelebihan stok atau
kekurangan stok.
o Perencanaan Produksi: Merencanakan produksi dengan mempertimbangkan
kapasitas, permintaan, dan ketersediaan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan
pasar.
o Perencanaan Distribusi: Menentukan jalur distribusi yang efisien dan memastikan
produk sampai ke pelanggan dengan tepat waktu.
2. Pengadaan dan Manajemen Pemasok:
o Seleksi Pemasok: Memilih pemasok yang dapat memberikan kualitas, keandalan,
dan harga yang kompetitif.
o Penilaian Kinerja Pemasok: Melakukan evaluasi terhadap kinerja pemasok secara
teratur untuk memastikan kualitas dan kepatuhan terhadap persyaratan kontrak.
o Manajemen Risiko Pemasok: Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait
dengan pemasok, seperti risiko pasokan, risiko kualitas, atau risiko keuangan.
3. Manajemen Persediaan:
o Pengendalian Persediaan: Memantau dan mengelola persediaan dengan efisien
untuk menghindari kelebihan persediaan atau kekurangan stok.
o Manajemen Siklus Hidup Produk: Mengelola persediaan berdasarkan tahapan
siklus hidup produk, seperti perencanaan peluncuran, puncak penjualan, dan
penurunan permintaan.
4. Transportasi dan Distribusi:
o Optimasi Rute dan Moda Transportasi: Memilih rute dan moda transportasi yang
paling efisien dalam pengiriman produk ke pelanggan.
o Manajemen Gudang: Mengoptimalkan operasi gudang, termasuk penerimaan,
penyimpanan, pengambilan, dan pengiriman barang.
5. Teknologi Informasi:
o Penggunaan Sistem Informasi: Memanfaatkan teknologi informasi dan perangkat
lunak SCM untuk mengelola informasi dan melacak aliran barang secara real-
time.
o Kolaborasi Elektronik: Membangun hubungan kolaboratif dengan pemangku
kepentingan melalui pertukaran data dan informasi secara elektronik.
6. Kinerja dan Pengukuran:
o Indikator Kinerja Kunci (KPI): Menetapkan dan mengukur KPI untuk memantau
kinerja rantai pasok dan mengidentifikasi area perbaikan.
o Audit dan Evaluasi: Melakukan audit dan evaluasi terhadap kinerja rantai pasok
untuk mengidentifikasi kelemahan dan mengimplementasikan perbaikan.

6
2.5 Penerapan Teknologi Informasi dalam SCM

Penerapan teknologi informasi (TI) dalam Supply Chain Management (SCM) memiliki peran
penting dalam meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kinerja keseluruhan rantai pasok.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan TI dalam SCM:

1. Sistem Manajemen Rantai Pasok (SCM Systems): SCM systems adalah perangkat lunak
yang dirancang khusus untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengelolaan
operasional rantai pasok. SCM systems mencakup modul-modul yang berhubungan
dengan perencanaan permintaan, perencanaan persediaan, perencanaan produksi,
manajemen pemasok, manajemen transportasi, dan lain-lain. Sistem ini memungkinkan
kolaborasi dan berbagi informasi secara real-time antara semua pemangku kepentingan
dalam rantai pasok.
2. Teknologi Pelacakan dan Identifikasi: Teknologi seperti Radio Frequency Identification
(RFID) dan Barcode digunakan untuk melacak dan mengidentifikasi produk secara akurat
di setiap tahap dalam rantai pasok. Dengan menggunakan RFID dan Barcode, perusahaan
dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan, memastikan keakuratan pengiriman, dan
meningkatkan visibilitas dan transparansi.
3. E-Commerce dan E-Procurement: Penerapan e-commerce dan e-procurement
memungkinkan transaksi bisnis yang efisien antara perusahaan dengan pemasok dan
pelanggan. Melalui platform elektronik, perusahaan dapat melakukan pembelian,
penjualan, dan pembayaran secara online. E-procurement juga membantu dalam
memantau dan mengelola hubungan dengan pemasok, mengoptimalkan persediaan, dan
mengurangi biaya operasional.
4. Analitik Data dan Big Data: Analitik data dan big data digunakan untuk menganalisis
besar data yang dihasilkan dari berbagai sumber dalam rantai pasok. Dengan
menggunakan analitik data, perusahaan dapat mengidentifikasi pola, tren, dan peluang
bisnis yang relevan. Informasi ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih
baik, peramalan permintaan yang akurat, dan pengoptimalan operasional rantai pasok.
5. Kolaborasi Online: Teknologi kolaborasi online, seperti platform berbasis cloud dan alat
kolaborasi virtual, memungkinkan semua pemangku kepentingan dalam rantai pasok
untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan bekerja sama secara efektif. Ini membantu
dalam meningkatkan koordinasi, integrasi, dan kolaborasi antara pemasok, produsen,
distributor, dan pelanggan.
6. Tracking dan Monitoring Real-time: Teknologi sensor dan Internet of Things (IoT)
memungkinkan perusahaan untuk melacak dan memonitor kondisi produk secara real-
time selama transportasi atau penyimpanan. Informasi ini membantu dalam
mengidentifikasi dan menangani masalah dengan cepat, seperti perubahan suhu,
kelembaban, atau kerusakan produk.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Supply Chain Management (SCM) memiliki peran yang krusial dalam meningkatkan efisiensi
operasional dan keunggulan bersaing suatu organisasi. Melalui integrasi, koordinasi, dan
kolaborasi yang menjadi dasar SCM, perusahaan dapat mengoptimalkan rantai pasoknya dengan
memastikan persediaan yang tepat, produksi yang efisien, distribusi yang efektif, dan layanan
pelanggan yang baik.

Dengan memperhatikan semua aspek ini, organisasi dapat mencapai tujuan bisnis seperti
peningkatan efisiensi operasional, pengurangan biaya logistik, peningkatan kepuasan pelanggan,
respons yang cepat terhadap perubahan pasar, diferensiasi produk, serta peningkatan visibilitas
dan transparansi. SCM membantu organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing dengan
menjadikan rantai pasok sebagai sumber daya yang efektif dan strategis.

Dalam era globalisasi dan persaingan yang ketat, penerapan SCM menjadi suatu keharusan
untuk organisasi yang ingin tetap kompetitif. Dengan memahami dan mengelola SCM secara
efektif, organisasi dapat mencapai peningkatan kinerja, pengurangan biaya, kepuasan pelanggan
yang lebih baik, dan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. SCM adalah pendekatan yang
holistik dalam mengelola aliran barang dan informasi dari sumber hingga konsumen, sehingga
berkontribusi pada keseluruhan keberhasilan organisasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/227887-penerapan-konsep-manajemen-rantai-pasok-
7e71d4a5.pdf

https://runsystem.id/id/blog/supply-chain-management/

https://www.hashmicro.com/id/blog/strategi-mengoptimalkan-manajemen-rantai-pasokan/

https://surabaya.proxsisgroup.com/hal-pentingnya-supply-chain-management/

https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id/ebm402/wp-content/uploads/sites/876/2019/10/EMA402_10_-
_Peranan_TI_SCM_On-Line_4_.pdf

You might also like