You are on page 1of 14
5) PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th. DJAMAN Jalan Jenderal Sudirman - Sanggau (Kode Pos 78512) Telpon (0564) 21070, Fax ( 0564 ) 22959 E-Mail : rsud.sanggau@yahoo.com Lampiran Hal Sanggau, 21 Oktober 2022 Kepada 005/ 200 ¢ /RSUD/2022 Yth. Kepala Puskesmas Penting - oe - Kabupaten Sanggau Sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek PKBRS antar jejaring di RSUD M.Th.Djaman di- TEMPAT Dalam rangka sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek dan PKBRS antar jejaring di Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau, maka kami mengundang Bapak/Ibu pada: Hari/tanggal Selasa / 1 Nopember 2022 Waktu 08.00 ~ Selesai Tempat : Aula RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau Jl. Jend Sudirman, Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau Materi disampaikan oleh dr. Made Ni Ayu Wirastit, Sp.A dan dr. Winarno Sp. OG ‘Sehubungan dengan hal tersebut kami mohon kepada Kepala Puskesmas untuk dapat menugaskan 1 orang Dokter Umum dan 1 orang Bidan untuk dapat menghadiri acara tersebut. Panitia tidak menanggung biaya transportasi dan akomodasi Informasi lebih lanjut dan konfirmasi kehadiran dapat menghubungi Subbagian Hukum, Humas dan Promosi RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau Jalan Jenderal Sudirman - Sanggau (Kode Pos 78512), Kontak Person Nanik Widihastuti (081254773930). Demikian undangan ini disampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih. DIR H SAKIT UMUM DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th. DJAMAN Jalan Jenderal Sudirman - Sanggau (Kode Pos 78512) Telpon (0564) 21070, Fax ( 0564 ) 22959 E-Mail : rsud.sanggau@yahoo.com SURAT PERINTAH TUGAS, Nomor : 843.1/ 2040 /RSUD/2022 Dasar Sehubungan dengan Kegiatan Promosi Kesehatan terkait dengan sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek dan PKBRS antar jejaring di RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau tanggal 1 Nopember 2022. Maka yang bertanda tangan dibawah ini Direktur Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau MEMERINTAHKAN Kepada : Nama-nama pegawai sebagai mana terlampir. Untuk: Melaksanakan tugas sebagai Narasumber dan Panitia pada Kegiatan Promosi Kesehatan terkait dengan sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek dan PKBRS antar jejaring di RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau tanggal 1 Nopember 2022. Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab Sanggau, 31 Oktober 2022 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th.DJAMAN KABUPATEN SANGGAU, Pembina TK. NIP. 19650902 199503 1 001 LAMPIRAN SURAT TUGAS NOMOR : 843.1/ 2040 /RSUD/2022 {No NAMAINIP [_PANGKATIJABATAN | KETERANGAN | 1. | dr.Ni Made Ayu Wirastiti,Sp.A | Dokter Spesialis Anak | Narsum Stunting Nip. - 2. [dr.Winamo,Sp.06 Penata TKI— lid Narsum Ponek dan | Nip.197809172006041010 Dokter Spesialis, PKBRS | Kandungan 3. | Nanik Widihastut SKM Nip. 197811082005022002 | Kasubbag Hukum, Humas dan Promosi Penata - Ill/c "| Panitia | DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH. M.Th.DJAMAN KABUPATEN SANGGAU, Pembina [rK.1 NIP. 19650902 199503 1 001 PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DANKELUARGA BERENCANA Jalan Sutan Syahrir No, 54 ®/Fax(0S64) 21035, SANGGAU 78512 SURAT PERINTAH TUGAS ‘Nomor : 476/ 1378 / DINSOSP3AKB-V/2022 Dasar _: Surat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau ‘Nomor 445/2025/RSUD/2022 Tanggal 27 Oktober 2022 Tentang Permohonan Narasumber pada Sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek , PKBRS antar Jejaring di RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau. Kepaia Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau dengan ini MEMERINTAHKAN : Kepada: 1. Nama : DINI HARI PURNAMI, SKM. Pangkat/Gol Penata (III/c) NIP : 19821004 200502 2 004 Jabatan : Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat ‘Tempat Tugas _: Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Untuk : Menjadi Narasumber pada Kegiatan Sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek , PKBRS antar Jejaring di RSUD M.Th. Djaman Kabupaten Sanggau pada tanggal 1 Nopember 2022. Sanggau, 31 Oktober 2022 Kepala Dinas Sosial, PemberdayaanPerempuan, Perlindungan anak dan Keluarga Berencana PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU | Sy DINAS KESEHATAN _ RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th. DJAMAN Ne Jalan Jenderal Sudirman - Sanggau (Kode Pos 78512) ~~ Telpon (0564) 21070, Fax ( 0564 ) 22959 E-Mail : rsud.sanggau@vahoo.com DAFTAR HADIR Hari/Tanggal Selasa, 01 November 2022 Pukul : 08.00 wib s/d selesai Tempat Aula Lantai 2 RSUD M.Th.Djaman Kab.Sanggau Acara Sosialisasi Program Nasional Stunting antar jejaring di Rumah | Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau | \ NO NAMA UNIT KERJA/JABATAN | TANDA.TANGAN | 1 | | | Figen Am eb Tres Maas stat / BiG _ de |? |a.Rtarn Suraeni PEA tegen / Daler urn, | : ia Ab. Arjor~ Nuganeo Biot dunt / rkter | 7 1 L* |b tere Zeyaee thee bao rae / poe Dh 5 | fg Suslaveh Diipatade [fhm Bedver [Biden | Fal 6 | ~ ~ |___[Pranciten Avie | Phan Keubrran / Gian | Aa 7 ce imran | Plo Puser Damas 7 8 * : ~T Dwi Purnamarar? Plem Feduat / Biflan i Rar Raby Darmawan f Perm Belangi> 1 Poke, LZ 0 : | Bantirs Doi? Pm Betangin 37 Brdlan 11 Nadate. F Pict -t] kepan 12 Lewng visit Gem hone 13 . Vv | Any Ospeane dr. lespod bem | Rem Teragy | ¥- 18 15 tka Kranonoy, Pe Bet Derma Ly, 16 : d | Aber Fobme fF Pum Boris A TA| IPT Accntet Banani) ent setae “bee | 18 , 7 T T ea EEN ar lem 7m ze BES AA Pern PR Ader © 20) em eiyourTe eres A a Pe \Hpo we Pem Mihow 22 +r FLtora Lens | Pkm = -reratu f 23 . Tn. coo Marka Ropna tut Pew Eok kong | ob. 4 Te, Chelan [Speers 7a ® PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th. DJAMAN 2 4) Jalan Jenderal Sudirman - Sanggau (Kode Pos 78512) a Telpon (0564) 21070, Fax ( 0564 ) 22959 E-Mail : rsud.sanggau@yahoo.com DAFTAR HADIR Hari/Tanggal : Selasa, 01 November 2022 Pukul : 08.00 wib s/d selesai Tempat Aula Lantai 2 RSUD M.Th.Djaman Kab.Sanggau Acara Sosialisasi Program Nasional Stunting antar jejaring di Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau NO NAMA UNIT KERJA/JABATAN TANDA TANGAN 95) 75 | Gea (tomar Pm wosan 6) 27 | Wastina SiGaline Ging, | [2s] Pena e ta 27, 78 | vabraliga ucloria 6) S | Geog 29 8) Mawina Rs | Rem PA. Teeang ih 0) Atis, wm sy st Vfediawotky ff, 4 32 7 + BEN | fe so Evte | tu A 8) he dt S43 Manila wddthastuts Shr : 8) 8 ADrames Ade S 7s 36 7 Ade Yoo” : ‘Gt 38 | - OS (Nitra Eby Kb i 39 a 38 St Katetcn kp | | 40 -. T 7. | Anatase, ty. jee) yol 41 Ut Ay 427 4 43 4y) 44 7 4y 45 — 4s} 46 Au) 47 ; ayy 48 ac 3 PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN | RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th. DJAMAN Jalan Jenderal Sudirman - Sanggau (Kode Pos 78512) Qe Telpon (0584) 21070, Fax ( 0564 ) 22959 E-Mail: rsud.sanggau@yahoo.com DAFTAR HADIR NARASUMBER DAN PANITIA Hari/Tanggal Selasa,01 November 2022 Pukul 08.00 wib sid selesai Tempat > Aula Lantai Il RSUD M.Th.Djaman Kabupaten. Sanggau ‘Sub Kegiatan Acara Sosialisasi Program Nasional Stunting antar jejaring di Rumah Sakit Umum Daerah M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau NO. NAMA UNIT KERJANJABATAN | TANDA TANGAN © [Dp waRy icKanoan , $A | PauD ¢n. th Dperwan fewa, 2 eNi Made Ayo sW, SoA “ 4 | | 3 [Dp winarwo > Sp OG: - Muwan 1 SEM Kaeo Peavy, a0 It | 5 lbw Hei Purwam , SKM | ' } |p | & [roam nota. Ama Keb Pome | Ye WNuepanvan . Ama kee | Kebidanan ¥t 8 [Remunda. Ws Ane, keb| Poet % TLastri’ Dnowcth, Ans ket) Pali | 10. ot ~ Nout Hoyat And. ceb| Kebdanan | . ™ Ilda tis awak Amd be] kb Vaag | 72, 7 “ Evivanta hake) Potee 4 : | 73. Remote Le fn eg) Kebetonan eo 14 Fenske. Gra fle 15 : Capotine Me Aud.ton| — Ketyuton : "8 | Joan Newt, ; | Porte 7) Paws CNT eabh : wT 2 Ht Wniarte hi Banan _ Nurhayati Reh | 5 Ul \pArain {ey PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.Th. DJAMAN Jalan Jenderal Sudirman - Sanggau (Kode Pos 78512) Telpon (0564) 21070, Fax ( 0564 ) 22959 E-Mail : rsud.sanggau@yahoo.com NOTULEN HarifTanggal Selasa, 1 Nopember 2022 Pukul :07.30 WIB Tempat : Aula RSUD M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau Acara : Sosialisasi Program Nasional Stunting, Ponek, dan PKBRS Peserta : Perwakilan Puskesmas di Sanggau dan Rumah Sakit _- Kegiatan Sosialisasi Antar Jejaring Rumah Sakit dilakukan pada tanggal 01 November 2022 di Aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M.Th.Djaman Kabupaten Sanggau. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberitahukan informasi adanya Program Nasional Stunting, PONEK dan PKB-RS Rumah Sakit M.Th.Djaman Sanggau Kepada Antar Jejaring Puskesmas Kabupaten Sanggau Pada susunan acara kegiatan dimulai pada pukul 08.30, kegiatan dimulai dari Pembukaan oleh MC, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Lagu Kota Sanggau, Kata Sambutan Direktur yang diwakili oleh Ibu Muinah,SKM selaku Kepala Bidang Pelayanan Perawatan dan Medik, Penyampaian Materi dan Diskusi oleh dr.Ni Made Ayu W, Sp.A, Coffee Break, dilanjutkan Penyampaian Materi dan Diskusi oleh dr.Winarno, Sp.0G, dan’ Penyampaian Materi dan Diskusi oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindugan Anak dan Program KB Penyampaian Materi Program Nasional Stunting oleh dokter Spesialis Anak Rumah Sakit tentang Definisi Stunting, Dampak Stunting, Pencegahan Stunting, Nutrisi untuk Tatalaksana Stunting dan Pemantauan, dan Contoh Kasus Stunting dengan Asuhan Nutrisi Pediatri. Stunting adalah gangguan pertumbuhan sebagai akibat dari nutrisi yang tidak optimal, Menentukan anak stunting dapat dilihat dari anak kelihatan lebih pendek dari sebayanya atau anak setinggi usia dibawahnya, namun untuk memastikan harus dilakukan pengukuran panjang badan atau tinggi badan kemudian plot pada grafik/tabel sesuai usia dan jenis kelamin anak. Jika anak dinyatakan pendek maka PB/U < -2SD, untuk itu diharapkan tenaga kesehatan baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas dapat melakukan pengukuran dan penimbangan dengan benar. Cara penimbangan BB dan pengukuran PB/TB yang benar yaitu Alat yang digunakan benar & caranya benar ; untuk usia < 2 tahun menggunakan Timbangan digital dan Alat ukur PB lengthboard dan Untuk usia > 2 tahun menggunakan Timbangan Digital dan Alat ukur stadiometer ataupun microtoce, dan cara benar untuk menimbang dan mengukur yaitu Usia < 2 tahun: timbang telanjang dan > 2 tahun pakaian minimal. Anak dengan perawakan pendek belum tentu stunting, namun Anak stunting sudah pasti perawakan pendek (LAZ/HAZ <-2SD Kurva WHO). Penyebab anak Stunting dikarenakan kenaikan berat badan yang tidak sesuai KBM yang disebabkan pemberian makan yang tidak adekuat karena asupan makanan sedikit, kemiskinan dan kurangnya pengetahuan. Stunting berdampak perkembangan anak terlambat, daya tahan tubuh berkurang, angka kematian dan kesakitan meningkat Karena infeksi, beresiko penyakit degeneratif, serta kemampuan kognitif berkurang. Dampak Stunting sulit diperbaiki sehingga perlu dicegah, seperti Konseling Gizi 1000 HPK, Edukasi IMD dan ASI Ekslusif, Praktik pemberian makanan pada bayi yang benar, Pemantauan tumbuh kembang terutama di Posyandu dan perlunya Re-vitalisasi Posyandu, dan perlu dilakukan deteksi dini dan tatalaksana nutrisi pada bayi yang mengalami risiko gagal tumbuh. Pemantauan Tumbuh Kembang balita di Posyandu maupun di Puskesmas harus dilakukdn penimbangan berat badan, mengukur panjang/tinggi badan, mengukur lingkar kepala, kemudian dilanjutkan menilai pola pertumbuhan anak di KMS dan menilai status gizi berdasarkan Permenkes No 20 Tahun 2020 ataupun Standar WHO. Jika balita stunting di Posyandu maka dilakukan rujukan bertingkat ke Puskesmas kemudian di Puskesmas diberikan tatalaksana, jika gagal maka dirujuk ke Rumah Sakit, namun jika berhasil kembali ke Posyandu dan dilakukan Pemantauan dan Evaluasi tentang asupan makanan dan tumbuh kembang. Dari Hasil Diskusi Stunting, Definisi Operasional stunting adalah balita yang masuk ke kategori pendek (Z-Score <-2SD) dan sangat pendek (Z-Score <- 3 SD) berdasarkan Tabel Standar Antropometri Permenkes no 20 Tahun 2020. Balita pendek dan sangat pendek adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku berdasarkan Permenkes 20 Tahun 2020. Untuk itu perlu adanya koordinasi Petugas Gizi dan Dokter di Puskesmas untuk menentukan balita stunting. Pemantauan Tumbuh Kembang balita perlu diperhatikan terutama pada pengisian di Buku KIA, Pemantauan Tumbuh Kembang balita perlu dilakukan oleh tenaga Kesehatan Puskesmas saat di Posyandu. Pemantauan yang dapat dilakukan yaitu BB/U, TB/U, dan Lingkar Kepala. Seringkali ditemukan balita datang berobat ke RS, data TB dibuku KMS tidak disi, padahal sangat penting untuk melihat tumbuh kembang balita dan tren pertumbuhannya sehingga Pada saat di Posyandu dapat mencegah terjadinya kasus balita giai Kurang agar dak menjadi gizi buruk dan mencegah terjadinya kasus balita stunting Perl adanya peningkatan Edukasi tentang makanan yang sehat dan bergizi, pola hidup sehat ataupun edukasi tentang penyakit seperti pneumonia ataupun the ‘sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat baik tentang penyakit maupun tatalaksana pengobatannya dimana memungkinkan pasien harus dirujuk ke RS. CATATAN KEGIATAI : Fenyampaian Materi Program Nasional PONEK dan PKB-RS disampaikan oleh dokter Spesialis Obgyn. PONEK adalah singkatan dari Pelayanan Obstetyi, Neonatal Emergency Komprehensif. Rumah Sakit PONEK 24 jam adalah rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal efeltif, komprehensif, dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dan sangat berperan dalam menurunkan Angka Kematian Ibe (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Tujuan adanya PONEK RS adi Rumah Sakit M.Th.Djaman menjadi RS PONEK Kabupaten Sanggau karena dapat_memberikan pelayanan PONEK 24 jam secara tepat, cepat, dan cermat terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir yang datang sendiri atau rujukan dari puskesmas PONED dan dari tempat lain, Memiliki tenaga dengan kemampuan serta sarana dan prasarana penunjang yang memadai untuk pelayanan pertolongan kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal dasar/komprehensif, Memiliki tenaga kesehatan/tim PONEK yang tdd DSOG, DSKA, bidan, dan ‘perawat (SK Tim PONEK Direktur RS), Memiliki kamar operasi, ICU, dan IGD, Tersedianya sarana/peralatan rawat intensif (inkubator, ventilator) dan diagnostik pelengkap (laboratorium, radiologi, EKG, EEG, dan USG. Strategi pengembangan PONEK RS adalah Pengembangan jaringan pelayanan rujukan Polindes + Puskesmas PONED —> RS PONEK, Pemantapan koordinasi RS dengan lintas program dan lintas sektor terkait, Peningkatan kemampuan teknis pelatihan untuk dokter, bidan, dan perawat, Peningkatan sarana dan prasarana jaringan pelayanan PONED dan PONEK. Pelayanan PONED dan PONEK merupakan pelayanan sistem yang berkesinambungan dengan penekanan pada pelayanan rujukan.. Sistem rujukan maternal dan neonatal dapat berjalan dengan baik melalui kerjasama terpadu antar Dinkes Prov, Kab/Kota, dan RS Kab/Kota. Sistem rujukan harus didukung SDM (DSOG, DSKA, bidan, dan perawat), fasilitas sarana dan prasarana sesuai standar dan dana yang _memadai, serta regulasi + SK Dirjen Bina Yanmed untuk untuk mendukung pelaksanaan program PONEK di kab/kota. Dari Hasil Diskusi perlu adanya nomor Handphone IGD agar mempermudah dilakukan sistem rujukan, jika menggunakan telepon biayanya lebih mahal dan tidak praktis. Untuk sistem rujukan ke RS perlu adanya kejelasan jika Puskesmas merujuk Bayi BBLR seharusnya hubungi ke Peri atau ke IGD karena pengalaman rujukan Bayi BBLR dari Puskesmas Batang Tarang dibuat kebingungan karena bolak-balik menghubungi IGD ataupun Peri namun tidak ada konfirmasi apakah bisa dirujuk ataupun tidak. Setelah itu diskusi terkait pemberian obat darah tinggi jika ditemukan ibu hamil yang tekanan darah tinggi dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan bagaimana penatalaksanaannya. Dan juga surat pengantar dari praktik dokter spesialis kandungan apakah perlu surat rujukan dari puskesmas lagi, jika menggunakan BPJS perlu surat rujukan dari Puskesmas, Surat Pengantar dokter hanya sebagai surat pengantar dokter yang menangani awal. CATATAN KEGIATAN, PKBRS merupakan kepanjangan dari Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit. PKBRS menjadi salah satu Program Nasional yang menjadi salah satu Standar PROGNAS Akreditasi Rumah sakit yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan menekan Angka Pertumbuhan Penduduk. Bentuk Kegiatan PKBRS yaitu terfokus pada MKJP pasca salin dan pasca keguguran, Penanganan kegagalan dan komplikasi KB dan pentingnya Edukasi dan Promosi KB terpilih. Pada fasilitas kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah sakit sangat penting menyiapkan informed consent maupun informed choice agar terhindar dari masalah hukum jika terjadi suatu tindakan yang beresiko. Hal ini dikarenkan sebagai bukti adanya persetujuan ataupun penolakan pasien Pada setiap tindakan kesehatan yang akan dilakukan oleh petugas keschatan, CATATAN KEGIATAN Penyampaian Materi Oleh Ibu Dini H, SKM dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia (RAN PASTI). Data stunting di Kab. Sanggau pada Agustus 2022 sudah turun menjadi 18%, dan target nasional pada tahun 2023 Indonesia menurunkan stunting menjadi 14%. Untuk itu diperlukan adanya kerjasama dari semua pihak agar dapat membantu percepatan penurunan Stunting, Tujuan RAN PASTI adalah Melakukan pembaruan serta penguatan dalam upaya konvergensi perencanaan dan penganggaran Percepatan Penurunan Stunting tingkat pusat, daerah, desa dan bersama pemangku kepentingan yang berkesinambungan, Melakukan penguatan kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting, Melakukan penguatan regulasi/kebijakan strategis yang dibutuhkan untuk’ Percepatan Penurunan Stunting, Melakukan penguatan dan pemaduan sistem manajemen data dan informasi Percepatan Penurunan Stunting, Mengintegrasikan mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Percepatan Penurunan Stunting, dan Mendorong partisipasi aktif masyarakat serta gotong royong dalam Percepatan Penurunan Stunting. Berdasarkan Mandat PERPRES 72 Tahun 2021, Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Indonesia dilaksanakan oleh K/L, Pemerintah Daerah Prov, Pemerintah Daerah Kab/Kota, Pemerintah Desa, dan pemangku Kepentingan dalam pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting. Kegiatan yang dilakukan dapat dilakukan pendekatan intervensi gizi terpadu, pendekatan keluarga beresiko stunting, dan pendekatan multisektor dan multipihak. Struktur Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota diarahkan oleh Bupati dan Pelaksanaannya diketuai oleh Wakil Bupati, Sedangkan Struktur Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kecamatan diarahkan oleh TPPS Kab/Kota dan Pelaksanaannya diketuai oleh Camat, wakil ketuanya adalah Kepala Puskesmas, dan Struktur Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kelurahan diarahkan oleh TPPS Kab/Kota Kepala Desa/Lurah dan pelaksanaannya diketuai oleh Ketua. TP/PKK. Masukan dari dokter Annisa, terkait masalah dilapangan percepatan Penurunan stunting pada saat adanya lokmin diundang dinas kesehatan dan kades, namun ketika dipaparkan masalah stunting kades ataupun lurah tidak terima adanya data stunting di daerah mereka sehingga menghambat Penurunan percepatan stunting. Jadi dimohon jika ada kegiatan lokmin Sektoral maka diharapkan dinas sosial pemberdayaan perempuan dapat hadir untuk membantu memberikan penjelasan, menggerak —masyarakat, menyadarkan masyarakat tentang stunting, Notulis. th DOKUMENTASI SOSIALISASI PROGRAM NASIONAL STUNTING PONEK PKBRS ANTAR JEJARING DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. Th. DJAMAN KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2022 Dokumentasi sosialisasi Program Nasional Stunting PONEK PKBRS antar jejaring di RSUD M. Th. DJAMAN Kabupaten Sanggau tanggal 1 November 2022

You might also like