Professional Documents
Culture Documents
531-Article Text-2372-2-10-20210427
531-Article Text-2372-2-10-20210427
1 (2021)
Hal. 48-56
*Korespondensi: syariful.mubarok@unpad.ac.id
ABSTRAK
Tanaman tomat Aichi First merupakan tanaman sub tropis yang umumnya dibudidayakan di
dataran tinggi Indonesia. Kualitas buah tomat yang baik hanya dicapai pada ketinggian 800 mdpl.
Auksin dan giberelin bekerja sinergis dalam pembentukan bunga dan buah pada tanaman tomat.
Pemberian hormon auksin dan giberelin pada tomat kultivar Aichi First diharapkan dapat memacu
pertumbuhan, pembungaan dan pembuahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian hormon Auksin dan Giberelin dan untuk mendapatkan perlakuan hormon yang paling
optimal terhadap pertumbuhan Aichi First di dataran medium. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Januari-Mei 2020 di kebun percobaan yang terletak di Desa Dadiharja, Kecamatan Rancah,
Kabupaten Ciamis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan
10 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pemberian hormon auksin dan hormon giberelin berpengaruh
terhadap tinggi tanaman, akan tetapi tidak berpengaruh pada parameter diameter batang, jumlah
tandan, jumlah bunga, umur berbunga, dan luas daun. Konsentrasi auksin 30 ppm + giberelin 80
ppm menghasilkan tinggi tanaman paling tinggi, yaitu sebesar 50.42 cm.
ABSTRACT
Tomato plants are generally cultivated commercially in Indonesia, especially in the highlands. Good
quality tomato fruit is only achieved at an altitude of 800 masl. Auxins and gibberellins work
synergistically in the formation of flowers and fruit in tomato plants. Giving the hormones auxin
and gibberellin to Aichi First cultivar tomatoes is expected to spur growth, flowering and
fertilization. This study aims to determine the effect of auxin and gibberellin on the growth of Aichi
First and to obtain the optimal hormone treatment. The research was conducted in January-May
2020 in an experimental garden located in Dadiharja Village, Rancah District, Ciamis Regency. The
study used a non-factorial randomized block design (RBD) and was repeated 3 times. The
administration of auxin hormone and gibberellin hormone affected plant height, but did not affect
the parameters of stem diameter, number of bunches, number of flowers, flowering age, and leaf
area. The auxin concentration of 30 ppm + gibberellin 80 ppm produced the highest plant height,
which was 50.42 cm.
48
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
49
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
50
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
51
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
52
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
Tabel 2. Nilai rerata diameter batang dan jumlah tandan bunga pada 6 MST
Diameter Batang Jumlah Tandan
Perlakuan
(mm) Bunga (buah)
A (Kontrol) 5.12 6.00
B (Auksin 25 ppm) 4.57 5.58
C (Auksin 50 ppm) 4.81 5.83
D (Giberelin 80 ppm) 4.8 6.33
E (Giberelin 100 ppm) 5.06 5.67
F (Auksin 25 ppm + Giberelin 80 ppm) 4.42 5.67
G (Auksin 25 ppm + Giberelin 100 ppm) 4.38 6.08
H (Auksin 50 ppm + Giberelin 80 ppm) 4.45 6.4
I (Auksin 50 ppm + Giberelin 100 ppm) 4.34 7.08
Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda
nyata menurut Tukey pada taraf 5%.
53
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
Tabel 3. Nilai rerata umur berbunga dan jumlah bunga per tandan tanaman tomat pada 8 MST
Jumlah Bunga Per
Perlakuan Umur Berbunga (hari)
Tandan (buah)
A (Kontrol) 60.17 7.50
B (Auksin 25 ppm) 60.00 6.25
C (Auksin 50 ppm) 60.25 5.50
D (Giberelin 80 ppm) 60.00 6.75
E (Giberelin 100 ppm) 60.50 9.00
F (Auksin 25 ppm + Giberelin 80 ppm) 60.17 8.50
G (Auksin 25 ppm + Giberelin 100 ppm) 60.47 11.0
H (Auksin 50 ppm + Giberelin 80 ppm) 60.18 10.0
I (Auksin 50 ppm + Giberelin 100 ppm) 60.28 9.50
Keterangan: Nilai rata-rata yang ditandai huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukan tidak berbeda
nyata menurut Tukey pada taraf 5%.
Inisiasi dari pertumbuhan dan fruit dengan menghasilkan protein yang akan
set tanaman tomat sangat dipengaruhi menginduksi ekspresi gen-gen
oleh lingkungan. Pembentukan fruit set pembentukan organ bunga. Giberelin
tomat dipengaruhi oleh kondisi sebagai salah satu hormon tumbuh pada
lingkungan seperti temperatur tinggi tanaman, mempunyai peranan dalam
ataupun temperatur yang rendah, karena pembungaan. Umumnya giberelin tinggi
dapat menghambat pembentukan polen menyebabkan tanaman terhambat
dan menyebabkan pecahnya serbuk sari. berbunga, sebaliknya tanaman terinduksi
Hal ini menyebabkan gagalnya berbunga apabila kandungan
pembuahan, sehingga tidak terbentuk giberelinnya menurun.
buah (Jong et al., 2019). Tomat Aichi first Muhyidin et al. (2018) mengatakan
adalah jenis tomat beef yang berasal dari pembentukan bunga dari kuncup hingga
derah subtropika. Tingginya suhu di mekar dipengaruhi oleh faktor
Ciamis menyebabkan bunga tomat Aichi lingkungan. Air hujan atau penyiraman
First rontok sehingga tidak terjadi yang berlebihan dapat menyebabkan
pembuahan. kuncup bunga membusuk sebelum
Husnul dan Ana (2013) mekar.
menyatakan bahwa giberelin berperan Luas Daun
dalam inisiasi bunga, giberelin berperan Berdasarkan hasil analis ragam
mempercepat pembungaan tanaman terhadap luas daun pada 7 MST yang
melalui pengaktifan gen meristem bunga diuraikan pada Tabel 4, menujukan hasil
54
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
tidak berbeda nyata antar perlakuan. memberikan luas daun pada sampel
Luas daun sampel bagian atas bagian tengah lebih tinggi dari pada
menunjukan perlakuan F (Auksin 25 perlakuan lain (20.55 cm2). Perlakuan F
ppm + Giberelin 80 ppm) dengan nilai (Auksin 25 ppm + Giberelin 80 ppm)
9.27 cm2 memberikan hasil luas daun pada daun sampel bagian bawah
lebih luas daripada perlakuan lain. memberikan nilai rata-rata 8.66 cm2,
Perlakuan E (Giberelin 100 ppm) lebih tinggi daripada perlakuan lain.
55
AGROSCRIPT Vol. 3 No.1 (2021)
Hal. 48-56
Dinda, A., Permatasari., Yuni S.R., & Evie, Muhyidin, H., Islami, T., & Maghfoer, M.D.
R. (2016). Pengaruh pemberian (2018). Pengaruh konsentrasi dan
hormon giberelin terhadap waktu pemberian giberelin pada
pertumbuhan buah secara pertumbuhan dan hasil tanaman
partenokarpi pada tanaman tomat tomat (Lycopersicum esculentum
varitas tombatu F1. J Lentera Bio 5 Mill.). J. Produksi Tanaman 6(6),
1147-1154.
(1), 25–31.
Pongoh, J. (2011). Penampilan beberapa
Direktorat Jenderal Hortikultura. (2013).
varietas tomat pada dua kondisi
Data ekspor impor komoditi tomat. lingkungan. J Eugenia 17(2), 142-
https://www.hortikultura.pertanian. 150.
go.id. Permatasari., Dinda, A., Yuni., Sri, R., &
Gurjar, J.S., Banafar, R.S., Gupta, N.K., Ratnasari, E. (2016). Pengaruh
Gurjar, P.K.S., & Singh, L. (2018). pemberian hormon giberelin
Effect of NAA, GA3 on growth and yeld terhadap pertumbuhan buah
of tomato varieties. J of secara partenokarpi pada tanaman
Pharmacognosy and Phytochemistry tomat varietas Tombatu F1. J
7(5), 3157-3160. LenteraBio 5(1), 25-37.
Handrian, R.G., Meiriani., & Haryati. Purwati, E., & Khirunnisa. (2012).
Budidaya tomat dataran rendah.
(2013). Peningkatan kadar vitamin C
Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
buah tomat (Lycopersicum
Puspitasari, Y.D., Aini, N., & Koesriharti.
esculentum MILL.) dataran rendah (2014). Respon dua varietas tomat
dengan pemberian hormon GA3. (Lycopersicum esculentum Mill.)
Jurnal Online Agroekoteknologi 2(1), terhadap aplikasi zat pengatur
333-339. tumbuh Napthalene Acetic Acid
Hasibuan, S.P., & Malayu. (2014). (NAA). J Produksi Tanaman 2(7),
Manajemen sumber daya manusia. 566-575.
Jakarta (ID): Bumi Aksara. Sundhari, Hariyanti, N., & Setiyono, T.
Husnul., & Ana, H. (2013). Pengaruh (2014). Efektivitas pemberian
hormon giberelin dan auksin giberelin terhadap pertumbuhan
terhadap umur pembungaan dan dan produksi tomat. J Agritop Ilmu-
persentase bunga menjadi buah pada ilmu Pertanian 14(1), 42-47.
Syukur, A. (2011). Analisis iklim mikro di
tanaman tomat. J Hort 11 (1), 66-72.
dalam rumah tanaman untuk
Jong, M.C., Mariani, W.H., & Vriezen.
memprediksi waktu permbungaan
(2019). The role of auxin and dan matang fisiologis tanaman
gibberellin in tomato fruit set. J of tomat dengan menggunakan
Experimental Botani 6(5), 1523- metode artificial neutral network. J
1532. Agroland 18(2), 97-103.
Maharani, A., Sawirmen., & Noli, Z.A. Zaini, M., Adnan., & Juanda, B.R. (2017).
(2018). Pengaruh Konsentrasi Pengaruh konsentrasi dan lama
Giberelin (GA3) terhadap perendaman dalam ZPT auksin
pertumbuhan Kailan (Brassica terhadap viabilitas benih
deraceae L. Var aboglabra) pada semangka (Citurullus lunatus). J.
berbagai media tanam dengan Penelitian 4(1), 45-55.
hidroponik Eick System. J Biologi
Universitas Andalas 6(2), 63-70.
56